PRC Group Building Jakarta Indonesia
Gemini datang ke kantornya bersamaan dengan sang Tante Arimbi yang juga baru saja tiba. Gadis bermata biru itu pun menunggu Arimbi keluar dari mobil Honda zrv nya sambil memeriksa semua pekerjaan di ponselnya.
"Kenapa muka kamu begitu, Gem?" tanya Arimbi saat putri sulung Freya Sky Lexington itu menghampiri dirinya.
"Ini lho Tante, si Steven yang mengawasi pembangunan resort di Sisilia, minta ijin pulang ke Indo karena satu bulan lagi istrinya mau lahiran padahal mommy belum mendapatkan penggantinya."
"Kenapa tidak kamu saja yang berangkat kesana? Katanya Sisilia bagus lho pemandangannya" ucap Arimbi sambil menunggu lift di area parkir itu turun.
"Lha aku kan tidak begitu menguasai Sisilia Tante."
"Lho Leia kan ada disana. Ada Dante Mancini dan Antonio Bianchi juga." Suara pintu lift terbuka dan keduanya pun masuk beserta asisten Arimbi.
"Mbak Leia dan bang Dante kan di Turin, tante. Beda atuh!" kekeh Gemini. "Nanti biar Gem tanya mommy deh ini gimana. Soalnya ketua tim pembangunan resort kan mommy tapi pengawas disana si Steven."
"Kalau hemat Tante, kok mending kamu yang disana. Siapa tahu dapat jodoh orang Italia macam Leia atau Deya yang masih belum jelas dengan Antonio."
"Yah tante, Gem masih mau bekerja, masih menikmati jomblo. Bang Antonio ya gitu, jatuh cinta kok sama Deya. Ya Oom Rama auto panik dong!" gelak Gemini. "Tapi aku salut lho Bang Antonio sabar sama Oom Rama."
"Padahal mas Rama nggak sejulid itu lho aslinya. Kan Tante tahu soalnya pernah satu rumah saat kami kuliah di Harvard dulu."
"Beda mungkin Tante, soalnya ini anak perempuannya yang jadi sumber kejulidan Oom Rama."
"Tapi Deya kan memang cantik, perpaduan Mas Rama dan Astuti." Arimbi menoleh ke arah Gemini yang perpaduan Freya dan Haris. "Semua keponakan Tante Arimbi memang cantik dan cakep semua."
"Kecuali trio kampret. Bikin darting saja hobinya."
Arimbi tertawa. "Macam Arka dan Arabella saja. Mirip Juliet dan Romeo."
"Mereka itu memang Membagongkan!" sungut Gemini yang pusing mendengar kerusuhan keempat orang itu. ( The Story of Three Brothers dan Romeo Untuk Juliet ).
***
Ruang Kerja Freya Sky Lexington
"Haaaaahhh! Kenapa sih istrinya Steven pakai acara hamil!" sungut Freya, putri Ashley Sky dan Kristal Ruiz, cicit Vivienne Neville Arata dan Jammie Arata itu kesal.
"Mom, ya wajar kalau Terry hamil wong ada suaminya."
"Nanam benih kok ya ngepasi ada proyek tho Steven tuh!" gerutu Freya absurd. "Mommy kan jadi bingung kasih siapa!"
"Memangnya tim Sisilia tidak ada yang kompeten mom?"
"Banyak! Tapi bahasa Italia mereka macam bahasa Tarzan sedangkan orang Italia paling gampang diajak kerjasama jika ngobrol dengan bahasa emak mereka!"
"Ya sudah, kirim saja Shinchan. Kan dia bisa bahasa Italia?"
"Ini lagi! Si tukang hancurin lift Todai mana paham, Gem! Otaknya dia kan cuma bikin roket!"
"Mbak Leia gimana?"
"Leia sudah pusing dengan keluarganya karena tahu sendiri si Dante Inferno itu bucinnya setengah mampus sama mbakmu! Anak sendiri dicemburui coba! Beneran deh mafia reseh satu itu!"
Gemini cekikikan mengingat Leia sering curhat di zoom keluarga khusus sepupu perempuan bagaimana suaminya Dante Mancini bisa ajak ribut batita tampan mereka hanya karena tidak mau berbagi.
"Tapi Vicenzo memang menggemaskan Tante."
"Benar-benar perpaduan Leia dan Dante. Besarnya pasti bikin rusuh anak itu!" Freya menatap putrinya. "Kamu saja yang ke Sisilia Gem. Gimana?"
Gemini melongo. "Seriously? Mom! Apa kata Daddy?"
Freya langsung menelpon suaminya dengan meloud spreaker.
"Ya sayang. Kalau kamu masih mengeyel pergi ke Salem untuk konvensi para pemburu hantu internasional, jawabannya tetap tidak!" suara Haris terdengar di benda pipih itu dan Gemini menatap jengah ke Mommynya yang masih awet meneruskan hobinya mencari penampakan.
"Ih Mas Haris tersayang, bukan soal itu. Kamu bisa nggak ke ruang kerja ku? Soal proyek Sisilia."
Sempat tidak ada suara dari Haris hingga "Oke aku akan kesana tapi tidak soal konvensi Ghostbusters!"
"Ghost Hunters."
"Whatever!" Haris mematikan panggilan Freya membuat mommy cantik itu menatap polos ke putrinya.
"What?" tanya Freya watados.
"Seriously mom? CEO PRC Group mau ikut konvensi Ghostbusters... again ?" Gemini menggelengkan kepalanya gemas dengan mommy gemoynya. Dibandingkan adiknya Fayza yang tinggi langsing, Freya termasuk tidak tinggi dan badannya memang sintal dari jaman gadis. Gemini dan Gemintang mewarisi gen sang ayah yang tinggi dan tidak mudah gemuk.
Tak lama Haris pun masuk dan Gemini langsung memeluk dan mencium pipi sang Daddy.
"Ada apa dengan proyek Sisilia sayang?" tanya Haris yang duduk di kursi kebesaran istrinya sedangkan Freya dengan santainya duduk dipangkuan suaminya.
Gemini dan Gemintang sudah terbiasa melihat kedua orangtuanya lebay sok mesra dan absurd tapi mereka tidak menutupi perasaan masing-masing kalau saling memuja satu sama lain. Biarpun sudah tua, manja ke pasangan itu wajib! Itulah motto Freya. Apalagi yang buat boing-boing masih kuat! Jika sudah begini, dua putri kembarnya hanya melengos sebal.
"Si Seteven mau minta ijin pulang ke Indo karena si Terry istrinya mau lahiran sebentar lagi."
"Steven sayang bukan Seteven" kekeh Haris.
"Suka-suka lah!"
"Lalu? Memang kamu nggak kasih ijin Steven pulang?" tanya Haris.
"Kasih sih sayang cuma pengganti nya yang lebih dari si Steven aku belum dapat dan gimana kalau Gemini yang kesana?" Mata biru kehijauan Freya menatap mata biru Haris.
Haris menoleh ke putri sulung nya. "Kamu sendiri gimana, Gem? Sanggup ke Sisilia sendiri?"
"Paling Gem tidak sendirian, kan Daddy pasti kirim pengawal bayangan kan dari tempatnya Opa Arya dan Oom David."
"Iyalah! Leia dan Dante juga pasti Daddy minta tolong awasi kamu disana. Tahu sendiri kan Sisilia jauh dari Turin, mana pulau sendiri pula!" ucap Haris yang sedikit khawatir dengan putrinya meskipun tahu Gemini bisa menjaga diri.
"Jadi, kamu ijinkan?" tanya Freya.
"Kita proyeknya di Marsala kan? Kantor cabang kita di Palermo. Aku rasa tidak masalah." Haris menatap Freya dan Gemini bergantian.
"Jadi fix ya Gem yang akan menggantikan Steven?" tanya Freya memastikan ijin Haris. Meskipun jabatan Freya lebih tinggi dari suaminya, tapi wanita berambut pirang itu tetap menghormati suaminya untuk berdiskusi dan mengambil keputusan terutama tentang kedua putri kembar mereka.
"Iya. Sekali-kali Gemini menikmati sinar matahari yang lain dan tidak sesadis Jakarta" kekeh Haris.
Gemini pun tersenyum senang karena bisa jalan-jalan sambil bekerja. Kan aku bisa terbang ke Malta juga.
***
Yuhuuuu akhirnya Launching si kembar duo G ya, Gemini dan Gemintang. Semoga suka.
Thank you for reading and support author
Don't forget to like vote and gift
Tararengkyu ❤️🙂❤️
Ruang Kerja Freya Sky Lexington
"Jadi karena kamu mengijinkan Gem pergi, bagaimana kalau..."
"No Freya! Tetap tidak boleh pergi, sayangku..." potong Haris yang gemas dengan istri sintalnya yang tetap menghidupkan hobi antiknya.
"Oh, mas Haris...peleeaaassseee?" Freya memulai aksi merayu suaminya yang membuat Gemini memutuskan berjalan keluar.
"Bapak, ibu, kalau mau boing-boing, ini masih jam kantor ya" sindir Gemini jengah dengan kekacauan kedua orangtuanya yang sering tidak ingat umur dan tempat.
"Anak jomblo keluar deh! Mommy sedang menjalankan misi" cengir Freya sambil membuka kemeja Haris dan menelusupkan tangannya ke dada bidang suaminya.
"Oh ya ampun! 23 tahun mau 24 aku hidup selalu disuguhi pemandangan tidak senonoh!" gerutu Gemini. "Untung pasangan halal dan celakanya orangtuaku sendiri!"
Gadis itu lalu keluar dari ruang kerja ibunya dan menutupnya dengan sedikit keras. Gemini lalu menoleh ke arah sekretaris sang ibu. "Bu Freya dan pak Haris di dalam. Jangan diganggu!"
"Semua telepon akan saya hold mbak Gemini" kekeh Jessica, sekretaris Freya yang berumur 40 tahun itu. Selama 15 tahun menjadi sekretaris Freya, Jessica sudah hapal perilaku bossnya.
"Thanks Bu Jessica. Hanya ibu yang tabah menghadapi kekacauan mommy saya."
"Terimakasih mbak Gemini."
"Saya ke ruangan saya dulu. Mari Bu Jessica" pamit Gemini.
"Monggo mbak." Jessica pun memilih kembali berkutat dengan pekerjaannya sedangkan Gemini menuji divisinya di bagian proyek pembangunan.
***
"Jadi mbak Zee mau nikah ulang?" tanya Gemini saat makan siang bersama dengan Radyta yang kebetulan datang untuk urusan bersama Arimbi Giandra Baskara tadi. ( Zee dan Sean bisa dibaca di The Prince and I )
"Iya. Oom Ayrton sudah oke kok, opa Karl juga sudah tidak marah lagi apalagi bang Sean kan sudah membuktikan pada mereka semua" jawab Radyta, putra Aji Yung dan Falisha Hassan Yung.
"Alhamdulillah. Arsya senang dong orangtuanya bersatu lagi. Kasihan anak itu, kiblatnya malah ke trio Kampret yang bikin darting kita-kita..." kekeh Gemini mengingat putra Zinnia yang menyerap semua ajaran trio Oomnya.
"Tapi Arsya tuh gemesin" kekeh Radyta yang campuran Chinese - Turki - Indonesia tapi sayangnya, darah sang ibu lebih kuat daripada ayahnya. Radyta sangat mirip Falisha. "So, kamu ada kabar apa?"
Gemini, Gemintang dan Radyta hanya berbeda dua bulan saja karena orang tua mereka dulu nikah di hari yang sama. Freya hamil setelah sebulan menikah sedangkan Falisha hamil setelah tiga bulan menikah.
"Aku akhir bulan akan ke Sisilia."
"Sisilia? Italia?"
"Yup. Kepala proyek si Steven, ijin pulang ke Indonesia gara-gara istrinya mau lahiran. Dan wakilnya dia orang Amerika si Jack, bahasa Italianya sebatas pizza, spaghetti bolognese, fettuccine..."
Radyta terbahak. "Kenapa makanan semuanya itu!"
"Jack Malone adalah orang paling payah menghapal bahasa tapi soal makanan cepatnya minta ampun, di berbagai bahasa!" Gemini terkadang gemas dengan pria berkebangsaan Amerika itu yang isi otaknya sering out of the box tapi untuk desain, memang dapat diandalkan.
"Jadi kamu dan Mintang, pisah jauh dong?"
"Pisah lah karena Mintang di Aussie buat melanjutkan pendidikannya."
"Apa pria itu masih mengejar Mintang?"
Gemini menatap Radyta. "Krisna Rao? Masih tapi dia sudah pergi kata Mintang."
"Dia benar-benar obsesi sama Mintang."
"Dari awal kami masuk kuliah. Mintang sampai detik ini lupa bagaimana awalnya dirinya bertemu dengan Krisna. Kamu kan tahu sendiri kalau dirasa tidak penting, Mintang pasti mengacuhkan. Benar kan?"
Radyta mengangguk. "Bagi Mintang, yang penting hanyalah keluarga saja. Dia sendiri teman tidak banyak dan cukup selektif."
"Mintang malas ada drama. Baginya lebih baik punya teman satu dua tapi bukan tipe drama queen."
"You're right."
***
Singapura, Enam Tahun Lalu.
Gemini dan Gemintang sedang memeriksa berkas-berkas untuk daftar ulang di kampus National University of Singapore. Radyta pun menemani dua saudara kembar itu sambil tersenyum geli melihat keduanya heboh sendiri.
"Ketukar ini Mintang. Berkasmu ini." Gemini meminta map biru plastik yang dibawa Gemintang. "Lagian beli map kok warnanya sama sih!"
"Yeee yang beli siapa? Gem kan?" pendelik Gemintang.
"Sudah oi, malah ribut. Mintang, fakultas kedokteran hewan di sebelah sana." Radyta menunjukkan counter yang terdapat tulisan Veterinary.
"Oke. Aku kesana dulu ya!" Gemintang pun berjalan menuju counter yang dituju.
Gemini dan Radyta pun melanjutkan acara daftar ulangnya.
***
Krisna Rao sedang memperhatikan para mahasiswa baru sambil memainkan ponselnya. Pria berdarah India itu memang sedang menunggu jadwal untuk ujian semester pendek.
Mata coklatnya melihat seorang gadis berambut pirang panjang tampak berjalan sedikit tergesa menuju counter pendaftaran ulang. Meskipun kampusnya sudah bisa melakukan secara online, tapi tetap saja kebijakan untuk tatap muka wajib dilakukan agar tidak terjadi joki atau pemalsuan identitas.
Krisna Rao
Gemintang Sky Lexington
Damn! Cantik sekali! Krisna terbiasa melihat banyak wanita cantik di Singapura bahkan teman hang outnya juga good looking. Tapi gadis satu itu berbeda.
Krisna memperhatikan counter tempat para mahasiswa baru daftar ulang. Veterinary? Dokter hewan? Berarti dia calon dokter? Rambutnya panjang sekali. Entah kenapa Krisna langsung terbayang menyisipkan tangannya di rambut pirang kecoklatan yang tebal itu.
Aku harus cari tahu siapa nama gadis itu!
***
"Gemintang Paramastri Sky Lexington."
"Are you?"
"American and Indonesia. Well, I'm mix but mostly I'm American" ucap Gemintang.
Krisna yang sengaja mendekati untuk mengetahui nama gadis itu tersenyum tipis. Namanya bagus sekali. Gemintang Paramastri Sky Lexington.
"Ini berkas saya." Gemintang menyerahkan semua yang diminta. Mata hijaunya kemudian menyapu sekitarnya dan pandangannya bersirobok dengan mata coklat seorang pria yang memakai jaket hitam.
Pria itu tersenyum ke arah Gemintang yang dibalas oleh gadis itu namun setelahnya dirinya menyibukkan diri mengurus semua administrasi.
Siapa sih cowok itu? Apa sama-sama mahasiswa baru ya. Gemintang pun mengacuhkan pria itu.
Ya ampun! Senyumnya manis sekali. Krisna Rao tidak bisa mengalihkan pandangannya dari gadis bermata hijau Jamrud itu. Kamu akan menjadi milikku Gemintang.
***
"Gemini Paramadhita Sky Lexington."
"Radyta Hassan Yung."
Kedua saudara sepupu itu memang mengambil fakultas yang sama yaitu bisnis karena mereka memang diplot untuk mengambil alih bisnis keluarga.
"Gemintang sudah selesai belum?" Gemini mencari-cari kembarannya.
"Tampaknya belum, Gem."
Gemini mengangguk. "Kita tunggu di kursi sana saja, Dyt."
Keduanya pun duduk di kursi taman kampus setelah membeli tiga gelas capuccino. Tak lama Gemintang menyusul kedua sepupunya.
"Sudah daftar ulangnya?" tanya Gemini.
"Sudah dan bad news."
"Apa itu?"
"Asrama yang akan aku tinggali sudah penuh. Jadi aku harus mencari apartemen sendiri."
"What? Kamu sudah bilang sama mom dan dad?" Gemini merasa kasihan pada kembarannya yang kampusnya berbeda lokasi dengan kampusnya dan Radyta.
"Sudah. Dan aku akan mulai mencari besok yang cocok."
"Sama siapa?" tanya Radyta.
"Bu Jessica, sekertaris mommy akan datang besok. Dia hapal Singapura."
"Alhamdulillah." Gemini memegang tangan saudara kembarnya lega.
***
Yuhuuuu Up Malam Yaaaa
Thank you for reading and support author
Don't forget to like vote and gift
Tararengkyu ❤️🙂❤️
Singapore, Apartemen Gemini
Suara bel berbunyi membuat Gemini melihat siapa yang datang di lobby. Wajahnya tersenyum melihat siapa yang datang dan langsung dirinya memencet tombol yang mempersilahkan orang itu masuk dan naik lift. Tak lama bel apartemen Gemini terdengar dan gadis itu membuka pintunya.
"Pagi Bu Jessica" sapa Gemini sambil cipika cipiki ke sekretaris sang mommy.
"Pagi mbak Gemini. Mana mbak Gemintang?" tanya sekretaris bertubuh gemuk itu.
"Mintang masih bertapa di kamar mandi mencari wangsit" kekeh Gemini. "Gimana Bu? Perjalanan lancar?"
"Puji Tuhan lancar mbak. Saya kaget kemarin Bu Freya panik asrama mbak Gemintang sudah penuh dan bingung harus minta tolong sama siapa. Saya lalu mengajukan diri sebab saya kan dari SD hingga kuliah disini jadi hapal lah."
"Wah, Bu Jessica sudah datang?" sapa Gemintang yang baru keluar dari kamarnya.
"Iya mbak Mintang. Gimana? Jadi cari apartemen dekat kampus?"
"Iyalah Bu. Kalau dari sini masih jauh lah, bisa terlambat nanti."
"Sarapan dulu. Ini sudah aku buatkan sandwich." Gemini pun menyiapkan tiga roti sandwich diatas meja.
***
Hampir setengah hari Gemintang dan Jessica mencari-cari apartemen yang cocok setelah mereka membrowsing via online. Hingga akhirnya apartemen kelima yang cocok dan sesuai selera Gemintang.
Kedua wanita itu pun segera melakukan pembayaran sewa untuk empat tahun sekalian karena proses kuliah Gemintang memang empat tahun di Singapura dan tiga tahun berikutnya di Melbourne University Australia.
"Kalau aku tidak ada masalah di akademik, mungkin 3,5 tahun aku sudah selesai disini lalu bisa terbang ke Melbourne" ucap Gemintang ke Jessica saat mereka sedang makan siang di sebuah restauran Melayu.
"Tapi mbak Mintang tetap mengambil empat tahun sewa" balas Jessica.
"Aku kan berjaga-jaga jika target aku 3,5 tahun tidak berjalan seperti rencana" Senyum Gemintang.
"Benar sih daripada nanti mbak Mintang kelimpungan."
"Bu Jessica langsung pulang Jakarta? Apa tidak sebaiknya menginap disini dulu semalam?" tawar Gemintang.
"Kata Bu Freya juga begitu mbak. Saya semalam disini sembari membantu jika memang mbak Mintang dan mbak Gemini membutuhkan seusatu."
Gemintang tersenyum senang.
***
Apartemen yang dipilih Gemintang adalah tipe studio yang memiliki kamar tidur diatas. Gemini dan Radyta membantu gadis itu memilih furniture yang membuatnya nyaman.
Setelah tampak semuanya sesuai dengan selera Gemintang, ketiganya pun makan siang di sebuah rumah makan India.
"Apartemen kamu kecil gitu nggak papa Mintang?" tanya Gemini yang memang meninggali apartemen milik keluarga Lexington yang dua kamar.
"Nggak papa kan cuma numpang tidur kalau aku kuliah sampai malam. Lagipula keamanannya juga terjamin." Gemintang berusaha menenangkan saudara kembarnya.
"Yakin? Aku dan Radyta satu gedung tapi kamu mencar dhewe ( pisah sendiri )" gumam Gemini yang ketularan berbahasa Jawa dengan Oma Arum dan Oma Davinanya.
"Ora Popo ( tidak apa-apa ). Sudah santai saja!"
***
Sebulan Kemudian...
Gemintang sedang berada di sebuah cafe dekat kampusnya untuk belajar. Dirinya merasa bosan di apartemennya dan ingin berada diantara banyak orang hingga tidak merasa sendirian.
Cafe itu pun ramai mahasiswa di akhir pekan ini dan Gemintang tidak ikut dengan Gemini dan Radyta yang sedang pulang ke Jakarta. Gemintang masih ada pratikum Kimia tadi pagi dan sekarang dirinya memilih mengerjakan tugas anatomi.
"Mintang!"
Gemintang mendongak dari layar MacBook nya dan melihat teman seangkatannya, Barbara, menghampiri mejanya.
"Hai Barbara" sapa Gemintang.
"Ya ampun, sayang, ini tuh hari Sabtu. Weekend, kok malah buat tugas? Besok saja lah mumpung hari Minggu."
"Besok aku mau hibernasi! Macam beruang, soalnya sudah tidak punya hutang tugas" kekeh Gemintang.
"Dasar mahasiswi sok rajin" ledek Barbara sambil tertawa namun Gemintang tidak merasa tersinggung karena gadis berdarah Chinese itu memang kalau bilang apa adanya.
"Biar cepat lulus Barbara. Aku tidak sabar untuk terjun ke dunia nyata. Apalagi Oomku punya peternakan di Queensland."
"Apa kamu ingin memulai di peternakan Oom kamu?" tanya Barbara sambil memesan minum dan makanan.
"Bukankah sedikit nepotisme untuk belajar itu tidak dilarang?" kerling Gemintang.
Barbara tertawa. "Malah jadi tempat kamu bisa praktek tanpa harus melamar pekerjaan dulu."
Keduanya pun mengobrol membicarakan banyak hal hingga acara live music dimulai. Gemintang dan Barbara menikmati lagu-lagu yang dinyanyikan oleh pengisi acara.
"Oke, sekarang saya meminta pengunjung cafe untuk bernyanyi. Karena tema malam ini adalah old songs classic, kalian bisa menyanyi apa saja asal lagu lama. Ayo siapa yang mau?"
Barbara menoleh ke arah Gemintang yang masih asyik mengerjakan tugas. "Mintang, kamu nggak ingin menyanyi?"
"Nope!"
"Suaramu bagus lho!"
"Sekelas kamar mandi dan membuat kucing tidur."
Barbara terbahak. "Tapi kucingnya memang tidur."
"Anggap saja lullaby buat kucing" kekeh Gemintang.
"Ayo siapa yang mau maju?" tanya pembawa acara.
Barbara menunjuk ke arah Gemintang membuat pembawa acara itu memanggil gadis itu.
"Nona berambut pirang di depan MacBook!"
Gemintang mengangkat kepalanya dan menoleh ke arah panggung musik. "Moi?" tanyanya sambil menunjuk dirinya sendiri.
"Yes you! Siapa nama anda nona?"
Gemintang menatap judes ke Barbara yang memasang wajah polos. "Gemintang."
"Ayo maju. Nyanyilah" pinta pembawa acara itu.
Mau tidak mau Gemintang pun berdiri dan berjalan menuju panggung dengan menatap tajam ke Barbara yang bertepuk tangan dengan keras bersama pengunjung lainnya.
"So, nona mau nyanyi apa?" tanya pembawa acara.
"Ini temanya old song classic?"
"Benar."
"Nickleback Far Away. Ada gitar akustik?" tanya Gemintang.
Salah satu musisi itu memberikan gitar akustik dan Gemintang pun mulai menyetelnya. Gadis itu pun mulai berunding ke para musisi disana untuk bermain di nada apa.
"Selamat malam. Nama saya Gemintang dan malam ini, saya akan menyanyikan lagu milik band lama Nickleback. Lagu ini adalah lagu favorit saya, judulnya Far Away."
Gemintang pun memainkan gitar akustiknya.
This time, this place
Misused, mistakes
Too long, too late
Who was I to make you wait?
Just one chance, just one breath
Just in case there's just one left
'Cause you know, you know, you know
That I love you
I have loved you all along
And I miss you
Been far away, for far too long
I keep dreaming you'll be with me
And you'll never go
Stop breathing if I don't see you anymore
Suara merdu Gemintang membuat para pengunjung terhipnotis dan langsung memberikan standing applaus setelah gadis itu menyelesaikan lagunya. Dan diantara pengunjung itu terdapat Krisna Rao yang ikut terhanyut di lagu romantis yang dinyanyikan oleh Gemintang.
Rupanya itu lagu favorit kamu, Mintang. Kata-katanya sangat romantis.
Gemintang tersenyum kepada semua pengunjung dan mengucapkan terimakasih sebelum turun dari panggung. Ketika hendak kembali ke mejanya yang dijaga Barbara, mata hijau Gemintang bertemu kembali dengan mata coklat Krisna Rao.
"Suaramu bagus" puji Krisna.
"Terimakasih" jawab Gemintang.
"Krisna Rao" ucap pria berdarah India itu sambil mengulurkan tangannya.
"Gemintang Lexington" balas Gemintang sambil menyambut tangan Krisna.
"Nice to meet you... Mintang."
***
Yuhuuuu Up Malam Yaaaa
Thank you for reading and support author
Don't forget to like vote and gift
Tararengkyu ❤️🙂❤️
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!