Suara sorak sorai para Pendukung yang meneriakkan namanya, bergemuruh ... Lin!
Linda! ... Linda! ... Linda
Terlihat atlet - atlet dengan semangat lari sampai ke garis finish
Prit ... pelatih memberikan instruksi Linda supaya tidak lengah .
Nafas Linda tidak beraturan ,rasa lelah membuat Linda tak bisa melanjutkan larinya kepalanya serasa berputar.
"bruk
Linda merasa kelapanya berputar
tiba - tiba Linda terjatuh, dan tak sadarkan diri,sudah tak terdengar suara pendukungnya.
Penonton ada yg berdiri ,dan melongo melihat Linda ambruk
▪️
Tiba - tiba terdengar suara pintu kamar terbuka,Windy mengintip ke dalam ,"kak bangun,nanti terlambat loh ,"ujar Windy
"Walaupun aku kalah kemarin ,aku harus tetap ke kantor ,"ucap Linda dalam hati ,sambil terburu-buru berangkat.
Linda jalan sambil bersenandung menuju kantornya, tak terasa sudah sampai di depan ruangan kantor tiba-tiba sebuah tas terlempar di depannya.
"Oh ... apa ini , pelatih itupun berdiri tegak di hadapannya ,"Linda terdiam
Pergilah dari sini! ... jangan bikin malu junior junior mu," Linda coba memohon, terasa lemas seluruh kaki Linda ,Linda duduk memegang tas yang dilemparkan itu "tolong kasih aku kesempatan pak," kemarin aku kurang fit.
Bukankah bapak selalu bilang, "tak ada kegagalan kalau kita bekerja keras ,"ujar Linda
Pelatih itu hanya menunjuk, ... Pergilah! ,"kamu saya pecat! , kamu bikin aku susah saja, ... ,"ucap pelatih sambil berlalu dengan muka yang kesal.
Linda sedih sekali ,sambil membenahi lemarinya,masih terlihat nama tag Linda di situ, sesak dada Linda dan perasaan haru biru ,sambil berjalan pulang dengan langkah berat.
Linda terlihat frustasi dengan keadaannya diam di kamar mengurung diri,kertas - kertas berserakan di lantai.
"Ach aku harus bangkit,"ujar Linda dalam hati.
Dengan berbekal laptop ,Linda mulai mengirimkan email ke beberapa kantor yang berkaitan dengan olah raga.
Semalaman Linda tidak tidur,dua gelas cangkir kopi, terlihat tergeletak di mejanya.
"Ya ampun kak,kamarnya kaya kapal pecah,Bangun kak,"ujar Windy setiap pagi pasti Windy membangunkan sebab Windy harus ke sekolah.
"Ayo siapa tahu ada rezeki ,pagi-pagi ,"ucap Windy sambil menggeret tangan kakaknya yang sekilas memandang laptopnya
Ternyata di luar dugaan, ada panggilan kerja, Linda berteriak ,Windy ikut senang, mereka lompat - lompat kegirangan di kamar.
"Semangat ya kak,aku pamit dulu ke sekolah," ujar Windy.
"Yee ... aku berhasil dapat pekerjaan," teriak Linda kegirangan.
Linda bersyukur diberi kesempatan, untuk ikut mengurus acara balap sepeda ,yang juga akan diramaikan oleh artis - artis ibukota.
"Wah ... semangat donk ... asyik mantap.
▪️▪️
Linda berdiri di depan para peserta.
Prit ... prit!
Linda coba untuk menegur,yang masih asyik ngobrol ke sana ke mari,"dengar ya yang penting keselamatan jiwa ,"mengerti semua.
"Mengerti ... ,"jawab peserta.
Sejenak Linda melihat kebelakang, ada kerumunan wanita-wanita yang berusaha mengetuk - ngetuk pintu jendela mobil,membuat Linda heran ..."ngapain mereka ya?
Penasaran ingin tahu Linda coba mendatangi.
Linda coba menegur mereka, secara halus.
"Ayo ini ada apa?...
Bubar - bubar!
Oh,,"ternyata mobil artis toh,"ujar Linda
Linda sedikit ingin tahu,pura - pura terlihat serius ,dan berwibawa, di depan semua peserta.
Artha masih di dalam mobil, terlihat seseorang membukakan pintu,Artha keluar dari mobil, sambil membuka jaketnya.
Artha hanya menggunakan kaos tangan puntung,tapi tetap terlihat keren.
Pak jeffry sang manager ,membawa turun sepeda ,dari belakang mobil,terlihat Artha didatangi fans, dan reporter ,mereka sibuk minta foto.
Pa Jeffry langsung menggiring Artha, untuk bisa naik sepedanya ditengah kerumunan masa ,yang ikut serta dalam acara ini.
Artha bersiap, begitu terdengar
aba - aba, menandakan pertandingan sepeda dimulai.
Gaya Artha sudah seperti atlet sungguhan, tapi tanpa Artha sadari ada orang yang memperhatikan dari jauh.
Mobil Artha berhenti menepi,dan pak Jeffry turun mengangkat sepedanya,dan Artha ikut masuk ke dalam mobil,dan mobil bergerak kembali,tidak beberapa lama kemudian berhenti lagi, dan Artha turun kembali, dan pak Jeffry sibuk menyemprot muka, dan badan Artha lagi .
Mobil menunggu disuatu tempat lagi ,dan Artha naik lagi ,begitu
berulang - ulang.
Linda tersenyum sinis sambil menggunakan kacamatanya, mengikuti mobil tersebut dari belakang.
Sorak - sorai, kembali terdengar, ketika Artha sampai di garis finish.
Panitia lomba segera menyambut kedatangan Artha ,dan Artha pura - pura seperti kesakitan kakinya, karna terjatuh.
"Ee ... sandiwara ok juga nih ,"ucap Linda.
Wartawan langsung mewawancarai bung Artha, "bagaimana perasaan anda, ikut berpatisipasi di acara ini,"ujar wartawan
"Ya senang sekali ," ucap Artha.
"Oh hai semua, Artha memberi salam dengan nafas yang masih terengah , mengucapkan terima kasih karena
diundang dalam acara ini.," ujar Artha .
Sebagai simbolis ,Artha menerima piagam penghargaan tanda ikut dalam acara bergengsi ini.
"Karna dukungan fan - fans ,aku bisa juga sampai di garis finish," ujar Artha .
Terdengar fans - fans Artha
berteriak - teriak ...
"Ok, bagaimana kalau kita habis ini bernyanyi bersama," ucap Artha.
Terlihat panggung di sebelah kiri Artha sudah mulai bersiap - siap, menghibur semua orang yang hadir di situ.
Setelah happy bernyanyi, dan berjoget bersama, Artha dan pak jeff pamitan.
Semua merasa happy ,dan puas dengan acara hari ini.
Tapi sepasang mata dari jauh, masih terus memperhatikan ,dan tahu semua kebohongan itu ,hanya bisa tersenyum sinis.
Beberapa hari kemudian ,kantor Linda akan mengadakan ,acara Gerakan Jantung Sehat,yang akan dibuka oleh pak Hadi ,selaku ketua acara juga akan dihadiri 1000 pelajar se jabotabek.
Pembukaan di awali oleh senam jantung sehat oleh anak - anak SMP,setelah selesai senam ,pak Hadi memberi sambutan.
"kita harus bangga sebagai bangsa indonesia ,betul tidak ?
"Betul ," jawab anak - anak serentak.
Kita jangan mau tertinggal dengan negara-negara lain ,anak - anak muda harus rajin berolah - raga ,supaya badannya sehat !
Supaya apa! Tanya pak Hadi .
Supaya sehat,"teriak anak - anak.
"Supaya pintar,... dan dapat bersaing dengan negara-negara tetangga kita,"balas pak Hadi.
Setelah pak Hadi selesai sambutan, pak Hadi berpamitan pulang sambil memberi salam kepada ,semua orang.
Linda sedang mempersiapkan acara selanjutnya ,gerak jalan cepat,tiba - tiba Linda melihat mobil hitam terparkir ,turunlah wajah yang cukup terkenal,'Artha '...
wah ...
wah ..
Linda serasa tak percaya ,panitia merekomendasikan Artha kembali untuk acara ini.
Linda mencibir sinis lagi.
Terlihat Artha duduk dulu di dalam mobil ,seperti biasa pak jeffry menyemprot muka, dan lengan Artha.
Artha mulai berpura - pura lari lagi,Linda benar-benar muak, dan kesal melihat tingkah laku Artha ,begitu selesai acara Linda langsung mengayuh sepedanya menghadang mobil Artha.
Linda dengan tenang berada persis
di depan mobil Artha, sehingga Artha sulit untuk berjalan ,terpaksa Artha turun dari mobil.
"Hi cantik, di mana aku harus tanda tangan, langsung Artha tanpa basa - basi menuju ke punggung Linda,dan
menanda tangani.
"Hei!...
"Linda menepisnya .
"Eh ... aku bukan minta tanda tangan,"ujar Linda.
"Sudahlah manis ... kamu mau apa?,"ujar Artha.
Kamu tidak pantas menerima penghargaan ,kamu curang aku melihatnya, lebih baik aku robek surat penghargaan yang kamu terima ,"ucap Linda.
"Oh ... memangnya kamu siapa tanya Artha ? Aku ketua panitia acara,"ucap Linda.
Artha bingung mengusap - usap kepalanya sambil mencari pak jeffry .
"kok tidak kelihatan batang hidungnya nih ,aduh sial nih ...,"ucap Artha dalam hati.
"Yah sudah, aku kembalikan,sebentar ya ,"ujar Artha berjalan balik ke mobil, pura - pura mengambil penghargaan itu,tapi Artha malah tancap gas meninggalkan Linda yang
berteriak - teriak
"Eh ... Artha ... Artha awas ya kalau ketemu aku lapori ,"ujar Linda.
Artha melihat ke kaca spion sambil tertawa ,saking terburu - buru lupa kalau pak Jeffry masih ada di lokasi itu.
Artha berenti sebentar," aduh bagaimana ini ? ,"Ujar Artha .
Apa aku suruh naik grab aja ya pak Jeffry?
"Bego amat yah aku.
"Ya sudahlah ,sambil menstarter mobilnya kembali ,bagaimana nanti saja ,"ujar Artha.
"Bego! ... bego!sambil mencaci maki dirinya sendiri, dan memukul stang setir mobil.
Suasana siang itu sudah mulai sepi, Linda mengayuh sepedanya sampai ke kantor. Semua panitia diharuskan hadir untuk merayakan kesuksesan acara 'Gerakan Jantung Sehat',yang diadakan hari ini.
Mereka memutuskan untuk berkumpul
di suatu restoran lesehan, yang menyuguhkan makanan ala sunda.
Di bawah saung itu, terlihat air mengalir banyak ikan mas yang sibuk mencari makanan yang dilempar dari pengunjung.
Suasana hari ini begitu menyejukkan hati pengunjungnya.
Terlihat TV besar di depan ,dan di kiri kanannya juga ada beberapa speaker ,sontak panitia berharap mereka bisa menggunakannya,untuk karaoke bersama.
"hem, ... terdengar suara pak Hadi ,kita hari ini berkumpul semua untuk merayakan keberhasilan acara hari ini ,yaitu 'Gerakan Jantung Sehat '.
Tepuk tangan serentak seluruh panitia acara.
"Pak! ... salah satu panitia bertanya boleh karaoke tidak pak? boleh? ,"ujar
Suasana siang itu sudah mulai sepi, Linda mengayuh sepedanya sampai ke kantor. Semua panitia diharuskan hadir untuk merayakan kesuksesan acara 'Gerakan Jantung Sehat',yang diadakan hari ini .
"Asyik ... ,"ujar semua panitia.
Ada yang akan kita suruh tampil di depan nyanyi ,tanya pak Hadi? ... Linda pak! ... Linda pak!
"Aku ? ... linda terbengong - bengong kenapa musti aku sih,"ucap Linda.
Ayo Linda! ... ayo, suara panitia makin kencang ,dan suasana begitu ramai.
Linda terpaksa bangun, dan berjalan ke depan, semua mata menatap Linda .
Linda coba membawakan lagu lawas yang pernah top .
Yang dibawakan oleh mendiang ibunya,tidak terasa air mata menetes ,Linda membawakan lagu itu dengan penuh perasaan, seperti kehilangan seseorang yang sangat berarti dihidupnya.
Semua teman Linda kagum dengan suaranya ,dan mereka tidak tahu kalau Linda bisa bernyanyi,hanya mereka bertanya - tanya dan bingung ,kenapa Linda sampai meneteskan air matanya?
Tepuk tangan bergemuruh, ada yang mengetuk - ngetuk piring,gelas dengan sendok,Linda kembali duduk dengan temannya ternyata temannya memesan minuman bir, mereka menuangkan untuk Linda.
"ayo!! ... minum jangan kau bersedih terus," ucap temannya.
Akibatnya Linda sedikit pusing ,karena tidak biasa minum, terpaksa Linda di antar pulang oleh salah satu temannya .
Linda terus bersenandung lagu ibunya .
Selama di mobil juga masih terus bernyanyi membuat temannya kesal.
"Dasar minum sedikit aja sudah kacau ?payah loe," ujar temannya Linda.
Linda sudah sampai di depan rumahnya.
Linda tinggal di lantai atas ,rumah itu berupa ruko yang selama ini mereka tempati .
Ayahnya berjualan sembako .
Terlihat ayah dan Windy sedang menikmati makan malam.
Ayah Ruslan adalah ayah tiri begitu juga Windy .
Tapi mereka hidup rukun dan saling menyayangi.
"Linda tersenyum ,malam ayah ," Ujar
"Sudah makan kamu Lin?,"tanya ayah.
"Sudah ayah diacara kantor, aku mau langsung istirahat ya ayah, cape banget hari ini .
"Eh ... eh ,tunggu ada yang ayah mau bicarakan!, sambil bangun dari kursinya .
Ada apa yah?tanya Linda
"Eh, bagaimana ya bilangnya?
"Hem ... Linda memandang heran ayahnya.
"Anu Lin,sambil memainkan jemarinya seperti gelisah.
"Ada apa yah ?? ... ,"tanya Linda heran.
"Ayah selama ini tidak pernah cerita, kalau ayah telah berutang kepada seseorang ,sebanyak 30 juta Lin," ucap ayah.
Hah!! ...
"30juta?... Linda tersentak kaget.
"Kamu punya uang tidak Lin?,"tanya ayah.
Dengan wajah tanpa perasaan memandang anak tiri perempuannya itu.
Hutang apa yah?
" Sampe begitu banyak,mustinya ayah bilang dulu kalau mau pinjam uang orang ,"ucap Linda.
"Yah! ... Linda baru pulang cape !kita bicarakan besok saja ya ?,tanpa mau membahas lagi.
Ayah terlihat kesal dan menggerutu,Windy ikut meninggalkan ayahnya pergi ke kamarnya.
Kepala Linda semakin pusing ,tak bisa berpikir yang terlalu menyita pikirannya. Badannya dihempaskannya
ke kasur ,sudah terlalu lelah seharian bekerja.
Pagi hari Linda sudah mulai segar kembali pikirannya ,karna tidur yang cukup Linda bergegas turun, biasanya ayahnya sibuk membuka tokonya.
"Pagi ayah, bagaimana cerita semalam ?
Itu kapan harus dibayarnya?,"tanya Linda memandang ayahnya dengan cemas.
"Maafkan ayahmu ya Lin ,hari ini harus dibayar," ucap ayah tirinya.
"Hah! ... hari ini? bagaimana aku bisa dapat uang sebanyak itu ? Linda tertunduk lemas.
"Aduh ,Linda harus segera barangkat ke kantor,nanti kita bicarakan lagi ya ,yah?,"balas Linda.
Sepanjang jalan menuju kantor Linda berpikir keras, apa bisa pinjam dari kantor.
Pintu kantor sudah di depan mata ,rasanya begitu berat untuk melangkah masuk,dengan misi meminjam uang hari ini ,beberapa karyawan sudah pada hadir.
Terlihat semua orang pada berbisik - bisik seakan membicarakan Linda, satu per satu pergi meninggalkan ruangan.
Linda!! ...
Terdengar suara orang memanggil dengan keras ,"maya mencoleknya.
Lin! ... dipanggil pak Tito tu," ujar Maya
Pak Tito adalah manager di kantor itu.
"Ya pak ,jawab Linda dan bergegas bangkit dan menemui pak Tito.
"Kok bisa kamu membocorkan acara yang akan kita ajukan ke pusat,"ujar pak Tito
Ha!!
"Apa pak aku tidak paham,maksud bapak?
"Ini ... sambil melempar file, ini pakai email kamu.
Linda bingung "kok bisa aku ceroboh begitu,tapi ini bukan aku pak, yang kirim,"ucap Linda.
"Tapi itu buktinya kamu kan ,"balas pak Tito .
"Pak saya tidak melakukan ini !
"Percaya sama saya pak," balas Linda
Pak Tito terlihat marah besar, dengan nafas yang naik turun, dan dengan nada berat.
'Hari ini kamu saya pecat,"ucap pak Tito .
"Tapi pak saya tidak melakukannya,"balas Linda.
Untuk ke dua kalinya Linda berusaha meyakinkan pak Tito, bahwa bukan Linda pelakunya, tapi pak Tito tetap tidak percaya.
"Keluar dari ruangan saya," ujar pak Tito.
"Keluar dari ruangan saya," ujar pak Tito.
Linda yang minat pinjam uang untuk keperluan ayah, semakin tidak bisa. Sambil membereskan barang Linda berpikir keras siapa yang melakukannya.
Betapa tega orang tersebut menghancurkan hidup orang lain,apa salah aku ?,"ucap Linda dalam hati.
Linda duduk di kursi terasa lemas seluruh tubuhnya,cobaan apa lagi yang harus aku alami?
Linda ingat seseorang meminjam komputernya kemarin .
"Ach, ini pasti ulah si Maya,"ujar Linda perlahan .
Linda memandang tajam ke arah Maya.
Maya tidak ambil pusing ,apa yang Linda hadapi.
Tidak mau menunggu lama Linda langsung memukul meja persis di depannya.
Mayapun terkejut kaget dengan reaksi Linda.
"Bilang aja kalau tidak suka dengan saya, tapi jangan menghancurkan hidup orang lain dong!!,"bentak Linda.
"Kamu kan kemarin yang pinjam komputer saya ?
"ya kan ?!
"Kamu yang kirim email bocoran acara? Ya kan?!!
Dengan suara kencang sampai, semua karyawan pada liat semua.
"Eh ... kurang ajar amat menuduh begitu "ujar Maya
"sudah ngaku aja loe!! awas ya May!! tunggu pembalasanku ,"ujar Linda sambil membawa tas dan barang - barang ,yang sudah di tata rapi di dalam box.
Maya merasa puas, sudah mengusik Linda karena posisi itu dulu Maya yang pegang, dan pak Tito selalu mendukung Linda ,Maya merasa di anak tirikan oleh pak Tito ,selama ada Linda di kantor ini.
Linda pulang dengan perasaan sedih, dan bingung harus bilang apa sama ayahnya, tidak berhasil meminjam uang ,malah kena pecat .
_____\=\=\=\=_____
Air mata Linda terus menetes ,sesekali dihapusnya ,banyak juga orang-orang yang lalu lalang melihat Linda menangis ikut sedih, dan ingin menyapanya , tapi tidak berani.
Sesampai di rumah ,Linda melihat Windy dan ayah duduk melamun di depan pintu, terlihat ruko tersebut sudah kosong.
Linda menerobos masuk rumah, dan menangis sejadi - jadinya, dan berlari lagi keluar rumah , tidak memperdulikan ayah dan Windy yang masih memperhatikannya.
Lin! .... Linda!! ... panggil ayah.
Kakak!! ... Windy ikut mengejar.
Ayah dan Windy ikut berlari mencari Linda ,dan akhirnya menemukan Linda sudah jatuh di lapangan tak sadarkan diri.
Ayah berusaha mengangkat putrinya itu, dan Windy menangis melihat keadaan kakaknya .
▪️▪️
Sorot matahari pagi mulai tampak, begitu juga aktifitas orang-orang di gedung tersebut ,ada suasana ruangan berkelas di dalamnya begitu mewah, pak Tirta duduk melihat beberapa foto ,yang sudah disiapkan karyawan di atas mejanya.
Pak Tirta adalah bos di perusahaan yang bergerak di bidang entertainment, ''celeb star'"yang sudah banyak mencetak Artis, yang namanya melambung karena jasanya.
Pak Tirta bukan muda lagi ,beliau terlihat muda walau umurnya sudah setengah abad, tapi penampilannya tetap ganteng dan keren.
"Ini kan ,penyanyi lawas tanya pak Tirta?
"Menunjuk sebuah foto! tapi beliau sudah meninggal! kok kamu taruh di meja saya ,"ujar pak Tirta memandang aneh ke bu Sinta ... hem ...
Ibu Sinta terasa tenggorokannya susah menelan.
"Kenapa kamu? tanya pak Tirta.
"Eh ... kamu bikin saya sedih menaruh foto beliau di meja saya membuat teringat lagi deh ,"ucap pak Tirta.
"Ee ... masih dengan kesulitan berbicara bu Sinta karena takut pak Tirta marah.
"Eh begini pak , aku mau cerita kalau sebenarnya beliau ada anak perempuan dua dan yang paling tua umurnya sudah dewasa sedang yang satu masih SMP mereka dalam kesulitan.
Lantas !!
Kok kamu bisa tahu ?
"Ada yang memberi tahu pak , dan aku dengar suaranya bagus ,sama seperti ibunya,"balas bu Sinta.
"Oh, pak Tirta tersentak kaget.
kamu ada fotonya?
"Belum ada pak, tapi kalau bapak mau! kasih saya waktu satu minggu paling lama.
"Cari! ... Cari cepat !! ... fotonya ya," ujar pak Tirta.
"Baik pak ,bu Sinta agak kaget, melihat reaksi pak Tirta suaranya pak Tirta sedikit bergetar.
Ibu Sinta segera berlalu, meninggalkan pak Tirta yang terdiam memandang jauh keluar jendela ,dan flash back ke masa lalu,apa anak itu anakku?
Tersadar dari lamunan, karena terdengar suara orang mengetuk pintu.
"Ya ... masuk!
Terlihat Artha masuk ,
Pak Tirta sangat membantu Artha dan menyapanya dengan hangat seperti anaknya sendiri.
"Ayo, silakan duduk tha'.
"Apa kabarnya kamu ? Baik pak," balas Artha .Syukurlah kalau begitu .
"Oh, mau minta kontraknya ya ,sebentar ya ,pak Tirta mengangkat telepon di mejanya dan memberi tahu ibu Sinta, untuk membawakan kontraknya Artha.
"Ini pak ! ... Bu Sinta memberikannya kepada pak Tirta ,sekarang kamu di bantu ibu Sinta ya,"ucap pak Tirta .
Artha mengangguk tanda mengerti, dan berjalan keluar ruangan bersama ibu Sinta.
Tiba - tiba Artha berpapasan dengan artis pendatang baru , bernama Thasia.
"Hai Artha ,kamu di kontrak di sini juga ya?,"ucap thasia
Sambil mengangguk ,"boleh aku minta nomermu ,siapa tahu suatu saat aku membutuhkannya," tanya Artha.
"Ok ,...
Thasia tidak keberatan sama sekali, malah sangat senang, siapa sih yang keberatan diminta nomer teleponnya, kalau prianya sekeren Artha,pasti tidak akan menolaknya.
Artha melanjutkan urusannya dengan bu Sinta meninggalkan Thasia yang sedang senyum - senyum sendiri.
Kenapa ya Artha minta nomer teleponku ? ,"Thasia Bertanya dalam hati?
▪️▪️
Pagi-pagi terlihat pintu depan rumah Linda sudah terbuka.
Ayah! ... ayah! ... tapi yang dicari tidak ketemu ,Windy sudah berangkat ke sekolah.
Tiba - tiba terdengar suara telepon berbunyi
Kring! ... kring ...
"Hallo , ... ini Linda ?
"Suara orang itu terdengar berat dan tegas ,ayahmu ada bersama kita ,karena ayahmu tidak bisa bayar hutang kita, segera lunasi kalau tidak ayahmu tidak akan selamat ," ujar si rentenir.
"Bisa aku bicara dengan ayah ,"tanya Linda ,terdengar suara ayah yang
terbata - bata dan lemah.
"Lin maafkan ayah sekali lagi tidak jujur padamu, berapa hutang ayah sebenarnya, sambil terisak menangis.
Linda tidak tega mendengar ayah tirinya itu menangis seperti itu.
" Tolong pak, jangan sampai kenapa - kenapa bapak saya, kasih waktu saya untuk mendapatkan uang itu.
Berapa yang harus aku bayar?," tanya Linda.
"Oh, ... kamu harus bayar 250 juta.
"Apa! ... sebanyak itu?
"Kita kasih waktu 2 minggu,"ucap rentenir itu , telepon itu terputus.
Linda lemas tersungkur memegangi kedua kakinya ,air matanya mengalir perlahan ,seakan ingin menjerit karena beban yang begitu berat ,selama setengah jam Linda merenungi nasibnya, memandang sekeliling rumahnya ,warungnyapun sudah kosong tak ada barang tersisa.
250 juta bukanlah uang yang sedikit, apa yang harus aku lakukan waktu terus berjalan ,Linda tersadar menghapus air matanya, mencuci wajahnya di wastafel , berusaha tenang dan berpikir jernih ,aku harus bisa mengatasi masalah ini.
Linda langsung mencari koper,
tas ,juga kardus untuk mengepak
barang - barangnya.
Linda begitu kuatir bagaimana kalau sesuatu menimpa ayah tirinya, Linda panik dan mulai membereskan alat make up di meja riasnya, dan pakaian di dalam lemari.
Waktu sudah agak sore terdengar suara Windy yang baru pulang dari sekolah.
Seperti biasa Windy setiap pulang sekolah mencari ayahnya.
Ayah ! ... ayah!
Yang didapati kakaknya di kamar penuh dengan barang - barang berserakan di atas kasur dan sebuah koper besar.
Kak apa ini kak!
Kita harus segera mengosongkan rumah ini .
Hah! ... ke ... kenapa kak?
"Ayah kita dalan bahaya ,sambil memegang bahu Windy kita harus menjual rumah ini secepatnya ,"ujar Linda.
"Windy menangis histeris ... kenapa bisa begitu kak ?... Windy terduduk lemas,apa yang akan menimpa ayah kak?
Linda berusaha menenangkan hati adik tirinya ini ,sambil mengusap air matanya ,memeluk dan membelai adiknya itu membuat Windy stop menangis.
Kita harus pindah dari sini secepatnya, supaya cepat bisa menolong ayah, kamu harus kuat membantu kakak membereskan semua barang,
Terus kita mau ke mana kak? Tanya Windy
"Kita pindah ke rumah Yang lebih kecil ,tidak apa - apakan? Sambil mengelus rambut adiknya yang terlihat masih shock, Windy mengangguk tanda setuju.
Windy mulai membantu kakaknya mengepak barang .
Tanpa terasa perut mereka sudah berbunyi tanda mereka harus berhenti sejenak ,sambil makan malam mereka memandangi ruangan itu dengan sedih. Windy meneteskan air matanya lagi.
Mereka harus merelakannya rumah yang penuh kenangan itu dijual.
Semalaman mereka sibuk membereskan sebagian barang ,mereka tampak lelah dan tertidur .
Hari ini Windy absen ke sekolah karena matanya terlihat sembab, sebagai kakak bisa maklum
bagaimana perasaaan Windy ,pasti tidak bisa fokus dengan mata pelajaran di sekolah.
Begitu pagi tiba ,langsung Linda mendatangi kantor agent penjualan rumah,sepanjang jalan pulang Linda berdoa semoga dimudahkan semuanya, untuk bisa menolong ayah tirinya itu.
...----------------...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!