Hujan mengguyur deras kota New York malam itu, Derasnya hujan yang datang seakan ikut bersedih akan musibah yang menimpa Olivia Dakota gadis belia berusia 18 tahun yang baru saja lulus dari sekolahnya.
Kemana dia akan mendapatkan uang sebanyak 200 juta untuk biaya operasi ginjal ayahnya ?
Di mana dia bisa mendapatkan uang sebanyak itu dalam sekejap mata ? Apa yang harus di lakukan Olive ?
Olive menangis di bawah guyuran air hujan yang membasahi tubuhnya sampai dia kembali mengingat wanita wanita yang di tolongnya kemarin saat dompetnya terjatuh dan dia menemukannya, Apa dia minta tolong pada wanita itu ?
Bukan kah wanita itu mengatakan kapan pun dia mau datanglah padanya untuk meminta bantuan.
Mungkin ini saat yang tepat untuk Olive mendatangi alamat yang tertera di kartu nama milik wanita bernama Samantha.
Ya, Olive harus menemui wanita itu.
Dia pun memilih untuk menghampiri wanita itu yang ternyata tempatnya adalah sebuah club'.
Apa wanita itu bekerja di sini atau pemilik tempat ini ? Jika begitu bukan kah dia bisa meminta tolong untuk bekerja di sini dan mendapatkan uang untuk biaya operasi ayahnya ?
" Saya ingin bertemu dengan Nyonya Samantha Tuan, Bisa kah saya bertemu dengan Nyonya ?" Tubuhnya sudah menggigil menahan rasa dingin yang semakin terasa di tubuhnya hingg bibirnya membiru.
Olive masih harus menunggu lagi karena dia harus menunggu lebih dulu.
Tak lama, Dia di persilahkan untuk masuk.
Namun saat dia masuk ke dalam tempat tersebut betapa kagetnya dia saat melihat banyak wanita yang memakai pakaian mini dan bahkan ada wanita yang menari di tiang itu hanya mengenakan kain segitiga mini yang hanya bisa menutupi daerah intinya saja.
Sementara atasannya hanya di tutup dengan mainan kecil yang menutupi puncak dadanya.
Olive benar-benar merinding melihat pemandangan itu. Belum lagi banyak wanita dan pria yang tengah bercumbu dengan sangat panas di sana.
Ini adalah pengalaman pertamanya melihat semua itu.
" Silahkan masuk, Nyonya besar tengah menunggu mu. " Olive pun masuk ke ruangan tersebut dan ternyata memang benar bahwa wanita itu adalah wanita yang di tolongnya waktu itu.
Tapi kenapa penampilannya sangat berbeda ?
Melihat Olive gadis cantik yang menolongnya waktu itu telah datang membuat Samantha langsung mematikan rokoknya dan menyambut wanita itu dengan sangat bahagia.
" Oh my lovely girl...How are you ? Kau terlihat sangat buruk nak. " Samantha memeluk gadis cantik yang akan baru datang padanya.
" Aku baik Nyonya, Hanya saja---"
" No...No...No...Jangan panggil aku nyonya, Panggil aku Mom Samantha, Atau kau bisa memanggilku dengan sebutan Mommy. "
" Tapi Nyonya, "
" Panggil aku Mom atau aku akan mengusir ku dari sini. " Terpaksa Olive menuruti wanita yang memakai pakaian mewah tersebut
Dia melihat semua yang di gunakan wanita itu tidak ada yang murah sama sekali. Bahkan cincin berliannya terlihat sangat luar biasa.
" Baik Mom..."
" Oh my lovely, Ayo katakan ada apa kau ke sini sayang ? Apa ada sesuatu hal ?" Sebenarnya Olive malu untuk mengatakan semua masalahnya pada orang yang baru di kenalnya.
Tapi dia harus melakukan ini semua demi ayahnya. Dia harus melakukannya.
" Maaf sebelumnya Mom, Tapi bisa kah aku meminjam uang pada Mommy untuk biaya operasi ayah ku ? Saat ini ayahku berada di rumah sakit karena sakit ginjal yang di deritanya. Aku membutuhkan uang sebanyak 200 juta untuk biaya operasi Mom. " Air matanya kembali mengalir saat mengingat bagaimana kondisi ayahnya yang terbaring lemah di rumah sakit saat ini
Mom Samantha menatap haru pada wanita ini, Tapi sekali lagi dia tidak ingin terjerumus dalam penyesalan karena dia tidak ingin merasa kasihan lagi pada siapa pun karena dengan kasihan pada orang lain dia tidak bisa bahagia.
" Maaf sebelumnya Olive, Mom tidak bisa membantu mu untuk uang sebanyak itu. Mom akan memberikan mu uang sebanyak 50 juta karena rasa terima kasih Mom pada mu. Jadi silahkan cari sisanya karena Mom tidak bisa membantu mu dengan uang sebanyak itu. " Memang sudah lebih baik dia mendapatkan uang 50 juta. Tapi dari mana lagi dia mencari 150 jutanya ?
" Lalu kemana lagi aku harus mencari sisanya Mom ? Atau aku bisa bekerja di sini tanpa di bayar asalkan Mommy bisa memberikan ku uang sebanyak 200 juta. "
" Begini saja, Apa kau masih peraw*n ? " Olive mengangguk walau menurutnya ini sangat memalukan membicarakan hal yang menurutnya sangat intim itu.
" Bagaimana jika kau jual saja keperawan*n mu dan kau bisa mendapatkan uang sebanyak yang kau inginkan. Bahkan jika memang kau masih tersegel dengan rapat, Kau bisa mendapatkan uang lebih dari itu. " Olive masih berpikir dengan keras apa yang harus di ambilnya saat ini.
" Ini uang yang 50 juta dan kamu bisa memikirkannya lagi. Jika kamu bersedia melakukannya Mom akan membantu mu untuk mendapatkan pria yang berani menawar mu dengan harga yang tinggi. Bagaimana jika 500 juta ? Mom pikir itu lebih dari cukup untuk biaya berobat ayahmu dan kehidupan kalian selanjutnya. " Olive terlihat masih diam saja karena dia tidak mengerti harus melakukan apa pun lagi saat ini.
" Pulang Lah. Pikirkan lagi tawaran Mom dan juga ayah mu. Kau bisa menyelamatkan ayah mu jika kau mau melakukan itu semua. " Mom Samantha masih berusaha memberikan penawaran itu pada Olive karena di lihatnya olive memiliki tubuh yang berisi dan seksi.
Wajahnya cantik, Hanya tidak terawat saja karena dia orang miskin.
Samantha yakin jika olive di rawat dia akan terlihat sangat luar biasa.
" Pulang lah lebih dulu. Salah satu sopir Mom akan mengantar mu pulang. Dan cepat beritahu Mom jika kamu siap melakukan itu. " Akhirnya Olive pamit pulang lebih dulu karena dia akan kembali memikirkan semuanya.
Setidaknya dia sudah memiliki uang sebanyak 50 juta untuk biaya di muka untuk perawatan ayahnya.
Setelah kepergian Olive, Samantha mendapatkan telepon dari tangan kanan Pria nomor satu di club' miliknya untuk menyiapkan wanita yang baru untuk Tuannya.
" Aku memiliki barang baru untuk Tuan, Tapi dia masih membutuhkan waktu. Dia menawarkan keperawan*nanya seharga 500 juta. " Pria yang tengah mendengarkan wanita lintah darat itu berbicara hanya diam sambil menatap datar pada ponsel milik asistennya.
" Siap kan dia untuk ku ! Jika sampai kau menipu ku dan dia tidak sesuai dengan standar ku, Maka kau tau apa yang bisa ku lakukan pada mu Samantha. Jangan pernah berpikir bahwa kau bisa menipu ku. " Ucap pria itu pada Samantha yang terlihat tersenyum di sana.
Dia sudah membayangkan bagaimana uang yang akan di dapatkannya dari pria itu.
" Anda tenang saja Tuan William, Aku akan menjaminnya. Usianya bahkan masih sangat belia. Jika sampai dia bersedia, Berapa yang akan aku dapatkan ?"
" Kau sangat licik Samantha. Kau akan mendapatkan setengah harga dari wanita itu dia memang dia benar masih peraw*n seperti yang kau katakan. "
" Baik Tuan William, Sampai bertemu-- "
Tuut !
Ponselnya di matikan begitu saja oleh pria di sana. Begitu lh jika orang kaya, Jadi Mom Samantha sudah bisa menghadapi pria yang hampir setiap malam menghabiskan malamnya di club' miliknya dengan wanita yang berbeda setiap malamnya.
...💦💦💦...
Olive langsung menghampiri bagian administrasi untuk menyerahkan uang sebanyak 50 juta yang di dapatkannya dari Mom Samantha.
Dia bisa sedikit bernafas dengan lega karena ayahnya bisa di pindahkan ke ruangan yang lebih baik.
Setidaknya untuk sementara saja. Namun, Baru saja dia bisa bernafas lega, Olive sudah di panggil ke ruangan dokter lagi.
Dia harus kembali menyiapkan mentalnya untuk mendengar apa yang di sampaikan dokter bahwa ayahnya harus secepatnya mendapatkan donor ginjal.
Jika saja ginjalnya cocok Olive akan melakukan itu untuk ayahnya.
Itu pula yang membuatnya heran, Kenapa ginjalnya tidak cocok dengan sang ayah ? kenapa ? bahkan kecocokannya tidak mencapai 40% yang mana membuat Olive semakin berpikir bahwa dia bukan anak kandung dari ayahnya karena wajah mereka saja sudah sangat jauh berbeda.
Tapi tidak apa, Jika pun itu memang benar bahwa Olive bukan anak ayahnya dia akan tetap menyayangi sang ayah.
Setelah mendengarkan apa yang di katakan dokter padanya, Olive sudah benar-benar bertekad bahwa dia akan melakukan hal itu.
Walau Tuhan akan melaknatnya kelak, Tapi setidaknya dia melakukan itu semua demi ayahnya bukan ?
Lagi pula, Di luar sana banyak yang menikah dengan suaminya walau mereka sudah tidak suci lagi.
Banyak anak seusianya yang sudah tidak memiliki mahkota terindahnya lagi karena mereka tinggal di negara bebas.
Hal itu pula yang membuat Olive semakin yakin bahwa dia memang harus melakukan semua ini karena Dia hanya akan melakukannya sekali.
Setelah itu dia tidak akan melakukannya lagi dan jika tidak ada pria yang mau menikahinya pun tidak masalah karena ini semua sudah keputusannya.
Kembali ke ruangan tempat di mana ayahnya berada, Olive datang dan langsung menggenggam erat tangan ayahnya sambil terus saja berdoa untuk kesembuhannya.
Sampai akhirnya Olive tertidur tepat di samping ayahnya.
.
.
.
.
.
Keesokan harinya, Olive sudah memastikan sebelumnya bahwa sang ayah sudah baik-baik saja dan dia akan pamit untuk pergi menemui temannya yang akan memberikannya pekerjaan.
Walau ayahnya berat mengizinkannya karena kasihan pada olive, Tapi putrinya itu bersikeras untuk bekerja demi ayahnya.
Terpaksa ayahnya mengizinkan olive untuk pergi.
Olive benar-benar pergi meninggalkan ayahnya di rumah sakit dan menuju tempat Mom Samantha, Dia mendatangi tempat tersebut hingga kembali di terima dengan baik di sana.
" Jadi bagaimana Sayang ? Apa kamu sudah memikirkannya ? " Terdengar helaan nafas Olive yang sangat berat menandakan bahwa dia sedang tidak baik saat ini.
Tapi dia kembali mencoba untuk meyakinkan dirinya sendiri bahwa dia memang harus melakukan ini demi ayahnya.
" Olive siap Mom, Olive akan melakukan ini demi ayah. Apakah bisa Olive meminta harga yang Mommy berikan kemarin ?" Tanpa di duga Olive Mom Samantha langsung tersenyum dan memeluknya.
" Mom sudah mendapatkan Client untuk kamu Sayang, Beliau sudah sepakat untuk harga yang kamu tentukan. Mom bisa menjamin bahwa pria itu adalah pria kaya raya dan juga ya, Masih bisa di bilang tampan di usianya yang matang. Bahkan sangat tampan menurut Mom. " Entah keberuntungan atau kesialan, Olive mendapatkan pria yang benar-benar mau membayarnya seharga 500 juta.
Itu bukan uang yang sedikit. Tapi kenapa pria itu berani membayarnya dengan harga yang begitu tinggi sementara dirinya hanya menjual kesuciannya saja yang bahkan di luar sana banyak yang melakukannya hanya sebagai partner se*ks mereka saja.
Sementara dia menjualnya demi perobatan sang ayah.
" Sekarang kita akan ke salon. Kita akan membelikan banyak baju untuk mu. Kenalan pakaian yang bagus dan seksi untuk menjebaknya. Dia akan terpesona saat melihat kamu nanti. " Akhirnya Olive di bawa oleh Mom Samantha untuk pergi ke salon dan mendandani Olive agar sesuai dengan keinginan dan kesukaannya Tuan besar William Jhonson.
Tanpa terasa, Malam sudah tiba dan Mom Samantha mendapatkan kabar bahwa Tuan William sudah menunggu di ruangan pribadi miliknya di club' ini karena hanya dia lah yang paling special di sini dan tidak ingin bercampur dengan orang lain.
" Sekarang masuk ke dalam Sayang, Bersikaplah lemah lembut seperti ini, Karena Mom yakin Tuan William akan menyukaimu. "
" Tapi bagaimana jika Tuan William menolak Mom ?'
' Percaya pada Mommy bahwa semua akan baik-baik saja. Sekarang masuk sana. " Olive menarik nafasnya dalam-dalam sebelum dia membuka pintu tersebut dan masuk ke dalamnya.
Bahkan dia jalan dengan menundukkan kepalanya karena merasa gugup.
Sementara pria yang sudah duduk di sofa sana hanya menatap datar pada wanita yang akan menemaninya malam ini.
Terlihat sangat pemalu atau dia pura-pura saja karena hal itu membuat William muak.
" Angkat wajah mu !" Mendengar suara yang menyeramkan seperti itu membuat Olive dengan berat hati menaikan wajahnya dan melihat bagaimana pria yang akan membelinya malam ini.
Deg !
Jantung Olive berdetak kencang saat melihat siapa pria yang berada di depannya saat ini.
Olive mengenal pria ini, Dia adalah pemilik tempat dia sekolah. Pria ini adalah William Jhonson.
Kenapa dia tidak mengira bahwa ini adalah pria itu karena namanya saja sudah William, Kenapa Olive tidak memikirkan hal ini ?
Sementara William yang melihat siapa yang berada di depannya hanya mengangkat sudut bibirnya dan tersenyum sinis.
Ini adalah Olivia Dakota, Siswi yang baru seminggu lulus dari sekolah dan yayasan miliknya dan memiliki nilai tertinggi.
Kenapa William bisa tau ? Karena William sendiri lah yang menyerahkan penghargaan itu dan gadis ini menolak untuk kuliah karena keadaan ayahnya.
" Tu-tuan William.."
" Kenapa ? Kau kaget bisa bertemu aku di sini ? Ternyata anak yang paling berprestasi sekarang menjadi wanita pemuas juga ? " Olive memejamkan ke-dua matanya karena kata-kata yang keluar dari bibir pria kaya yang sangat di hormati ini sangat menyakiti hatinya.
" Maaf Tuan, Saya tidak bisa melakukan ini. " William semakin menarik sudut bibirnya saat mendengar apa yang di katakan matan anak didiknya ini.
" Apa kau tau siapa pun tidak bisa menolak ku ? Kau sendiri yang datang kepada ku. Jadi, Jika bukan aku sendiri yang melepaskan mu, Maka jangan berharap bisa lepas dari ku begitu saja. " William berdiri dan menghampiri Olive yang berdiri ketakutan saat melihatnya berdiri dari tempat duduknya.
" Ahh..Tu-an..." Olive semakin takut saat kedua tubuh mereka saling menempel di mana dari jarak yang hanya beberapa centi ini dia dapat melihat bagaimana tajamnya tatapan pria yang telah memiliki anak dan istri ini.
" Kau yang datang pada ku dengan sendirinya tanpa aku yang memintanya. Maka jangan pernah berpikir bisa pergi dari ku sebelum aku sendiri yang membuang mu !" William meneliti garus wajah gadis di depannya ini.
Semua terlihat sangat sempurna dengan bibir yang sedikit tebal dan merah alami, Tanpa melakukan apa pun, Birahi William langsung naik seketika saat melihat belahan dada milik Olive yang terlihat sangat jelas dari posisinya saat ini.
...💦💦💦...
Entah apa yang membuat William berpikir bahwa dia akan menjadikan Olive mainannya.
Pelampiasan hasrat yang selama ini selalu di puaskannya pada para wanita bayaran di luar sana.
Dia membawa Olive ke sebuah rumah tempat di mana dia biasa menghabiskan waktu untuk tidak pulang.
Rumah ini tidak terlalu besar tapi di dalamnya do lengkapi dengan fasilitas yang sangat lengkap.
Tipe rumah idealnya seorang William Jhonson karena dia sendiri yang mendesainnya.
" Tuan, Saya mohon lepaskan saya. " Olive terus meminta untuk di lepaskan.
Bahkan yang dia tidak mengerti bahkan Tuan William membayar dirinya dengan selembar cek pada Mom Samantha.
" Lepas ? Aku bahkan belum mendapatkan apa pun dari mu lalu dengan mudahnya kau meminta lepas dari ku ?" William tersenyum iblis saat mendengar apa yang di katakan Olive padanya.
" Apa kau tau berapa yang ku bayar pada wanita lintah darat itu untuk membeli diri mu ? " Olive terdiam karena dia tidak mengetahui sama sekali apa dan berapa yang di bayarkan pria ini pada Mom Samantha.
Diamnya Olive menjadi kemenangan bagi William.
" Aku membayar mu wanita itu sebesar 300 juta ! Dan kau meminta untuk 500 juta bukan ? Kau bisa mendapatkan itu semua setelah menandatangi surat perjanjian. Bahkan kau bisa mendapatkan lebih dari itu jika mematuhi semua aturan ku dan menjadi teman ranjang ku !" Olive ingin menangis rasanya.
Dia tidak menyangka jika dia akan terjebak dengan pria ini, Pria yang bahkan usianya sangat jauh di bandingkan dirinya.
Walau William sangat tampan tapi tidak memungkiri bagi Olivia untuk tidak merasa aman bersama pria ini.
Banyak bahaya yang akan mengajaknya, Salah satunya adalah dari Nyonya Amber. Dia tau bagaimana angkuhnya Nyonya Amber yang bahkan waktu itu tidak ingin bersalaman dengannya karena alasan kesehatan.
" Bagaimana jika Nyonya Amber tau Tuan ? Saya tidak ingin menjalani semua ini. "
" Soal Amber itu bukan urusan mu ! Lagi pula dia ingin kau pergi bisa kau mengganti uang ku saat ini juga beserta bunganya ? Bisa kau memiliki uang untuk pengobatan ayah mu ?" Olive semakin terdiam dan tidak bisa menjawab apa yang di katakan William karena memang semua itu benar adanya karena dia tidak bisa mengganti itu semua.
" Sekarang pergi ke dapur dan buatkan sesuatu untuk ku ! Anggap saja ini pekerjaan pertama mu sebelum melayani ku di atas kasur !" William langsung pergi meninggalkan Olive di sana.
Bahkan dia membuka kemejanya begitu saja dan Olive dapet melihat bagaimana punggung kekar itu di hiasi dengan tatto sepasang sayap yang membentang di kedua sisi bahunya.
" Jika sampai aku keluar nanti masakannya belum selesai, Aku akan membuat mu menyesal !". Ancam William pada Olive.
Terpaksa Olive memasak seadanya karena dia hanya melihat ada telur di sana dan juga daging ayam.
Apa yang di masaknya semoga saja tidak membuat Tuan William marah.
" Setidaknya ini demi ayah, Aku harus melakukan ini demi ayah ku. " Dia berusaha menguatkan dirinya sendiri untuk tidak menyerah demi ayahnya.
Dia bisa meminta uang itu untuk biaya operasi ayahnya nanti.
Dan semoga saja ayahnya akan baik-baik saja.
Tepat saat Olive menyiapkan makanan yang di Masaknya, William keluar dari dalam kamarnya.
Dia melihat makanan yang sudah tersedia di sana cukup membuat hidungnya tertarik.
" Maaf Tuan, Saya hanya bisa memasak itu saja. "
" Jangan pernah bicara saat aku sedang makan !" Olive pun menyadari kesalahannya dan hanya bisa diam saja sambil melihat William yang memasukan potongan-potongan daging ayam ke dalam mulutnya yang hanya bisa di masak saus tiram olehnya.
Terdengar suara bel berbunyi dan itu mengalihkan atensi William pada Olive.
" Buka pintunya dan tutup setelah pria itu memberikan surat perjanjian itu !" Walau tidak mengerti tapi Olive menurut saja karena dia tidak mengerti apa yang akan terjadi setelah ini pada dirinya.
Derry asisten William hanya menatap kasihan pada gadis belia ini yang akan menjadi tawanan pria penggila wanita itu.
Derry sudah menduganya, Jika wanita ini tidak special tidak mungkin William menjeratnya.
Karena yang di ketahui Derry selama ini adalah, Penggila wanita dan tidak akan pernah memakai wanita yang sama untuk memuaskan hasratnya yang di luar nalar.
Bahkan dia sering bermain dengan para model papan atas dengan bayaran yang sangat fantastis.
" Tuan William bilang harus menutup pintunya lagi setelah mengambil surat ini Tuan. " Derry tidak menjawabnya dan pergi begitu saja karena menurutnya berbicara dengan Olivia juga tidak ada pengaruhnya sama sekali padanya.
Sementara Olivia hanya bisa menghela nafas berat karena mereka berdua itu sama, William dan juga pria itu sama-sama tidak bisa di ajak bicara.
" Tanda tangani itu ! Kau akan menjadi mainan ku selama setahun. Dan perlu kau ketahui bahwa aku bisa kapan pun merubah surat itu sesuka hati ku. Termasuk membuang mu kapan pun yang aku inginkan !" William langsung menghabiskan air putih di gelas setelah selesai menghabiskan makanan yang di buat oleh Olive.
" Siapkan tempat tidur ku ! Pastikan semuanya bersih !" Berucap seperti itu dan langsung meninggalkannya begitu saja ke ruangan yang belum di ketahui Olive ruangan apa itu.
" Tapi kapan kita bisa melakukan itu Tuan ? Saya harus ke rumah sakit untuk menyerahkan biaya operasi ayah saya. " Sebenarnya Olive berat mengatakan hal ini karena sangat bertentangan dengan hati nuraninya.
Tapi kembali lagi dia meyakinkan dirinya untuk melakukan ini semua demi ayahnya.
Demi kesehatan ayahnya yang sedang di rumah sakit.
" Sampai seluruh kuman di tubuh mu hilang ! Aku tidak bisa berhubungan badan dengan wanita yang tidak sehat ! Jika hanya soal unah rumah sakit besok kau bisa pergi ke sana. Tapi ingat, Kau harus kembali lagi ke sini sebelum aku pulang kerja !" William hendak masuk ke ruangan kerjanya pun kembali berhenti saat mendengar apa yang di pertanyakan Olive tadi.
" Pastikan seluruh tubuh mu sehat dan bersih saat aku ingin menyentuh mu !"
...💦💦💦...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!