🌷🌷🌷
Lanjut ke cerita pertama ya, happy reading ya readers !
🌷🌷🌷
Cerita ini tentang Pernikahan Kate dengan Jason, Kate adalah cucu tunggal dari keluarga Luo, Pemilik tunggal perusahaan Luo Groups
Kate adalah wanita gendut 29 tahun yang masih terlihat imut karena bentuk wajah bulat chubby nya membuat terlihat awet muda. Satu tahun lalu kakek Luo menjodohkan dirinya dengan Jason, seorang lelaki 30 tahun yang bekerja sebagai supir taksi, sang kakek merasa berhutang budi pada Jason karena Jason pernah menyelamatkan beliau dari penjambretan. Karena itulah sang kakek menikahkan cucunya dengan penyelamat hidupnya.
Setelah menikah, Jason diangkat menjadi CEO baru di perusahaan Luo Group, dia memang lelaki yang cerdik dan licik. Selama kakek Luo masih hidup dia memperlakukan Kate dengan sangat baik, memanjakannya, memberikan berbagai macam hadiah, bahkan lelaki itu pandai mendramatisir keadaan, di depan kakek Luo dan ibu Kate, Jason tak malu mempertontonkan kemesraannya. Hal inilah yang membuat Kate sangat bersyukur memiliki suami seperti Jason, sudah ganteng, gagah, romantis, bertanggung jawab dan yang pastinya Jason adalah satu-satunya lelaki yang mau menerima dirinya apa adanya. Dia merasa menjadi putri di istananya yang megah, semua orang memanjakan dirinya, termasuk sang suami. Sempat dia bertanya pada Jason tentang fisiknya yang gendut
"Suamiku, apa kamu tidak keberatan dengan body gendut ku"
Jason langsung memeluk tubuh Kate dengan mesra, kedua tangannya tampak tak cekap menjangkau tubuh besar Kate, ia merasa seperti memeluk seekor sapi yang bau dan lusuh. "Ya tidak lah istriku, my honey sweet heart ku yang imut-imut, aku beruntung memiliki istri sebaik kamu, sudah pintar masak, pintar merawat suami, pengertian, tidak cerewet, pokoknya I love u for a thousand years" Jason perlahan melepaskan pelukannya, lalu ia berkata sambil mencubit gemas kedua pipi chubby istrinya.
***
Tetapi kehidupan Kate berubah 100 persen setelah kakek Luo meninggal dunia, Jason mengambil alih semua harta kekayaan Kate. Jason juga mengusir ibu kandung Kate dan menjebloskannya ke rumah sakit jiwa. Dengan bangga lelaki itu mengundang semua anggota keluarganya untuk tinggal bersama di kediaman keluarga Luo.
Betapa buruk nasib Kate setelah kepergian sang kakek dan Mama. Sifat asli Jason semakin terlihat, ia semakin kasar dan tak peduli padanya, bahkan ia membiarkan Kate menjadi pembantu di rumahnya sendiri.
Setiap hari Ia harus membersihkan rumah besarnya dan memasak untuk semua anggota keluarga Jason. Bahkan seluruh keluarga Jason termasuk ibu dan kedua adik perempuannya menganggap dirinya adalah pesuruh, mereka tak pernah menghargai dirinya sebagai istri sah Jason. Bahkan mereka memiliki julukan untuk memanggil Kate dengan sebutan Miss Piggy, nona gendut berhidung besar.
Sejak kedatangan keluarga sang suami, setiap pagi Kate selalu berangkat berbelanja ke pasar dengan menumpangi bus, pulangnya pun ia juga naik bus sambil membawa satu tas besar yang isinya penuh dengan berbagai macam sayuran dan buah-buahan. Tiba-tiba supir bus menancapkan remnya secara mendadak
"Bruuukkkkk"
Kate akhirnya terjatuh, tersungkur dengan belanjaan yang berserakan di lantai bus
"Kamu nggak papa!
kamu nggak papa...!
kamu nggak papa...!" terdengar suara beberapa lelaki bersahutan
Kate perlahan membuka mata sipitnya, raut wajahnya berubah kecewa, ternyata beberapa lelaki yang berada didepannya tengah membantu wanita cantik dan seksi yang hampir terjatuh, bahkan ia tak sampai terjatuh di lantai, sudah ada banyak lelaki yang menangkapnya. Padahal tadinya Kate berfikir suara itu ditunjukkan padanya, ternyata dia salah mengira.
Kate tampak sedih menahan air matanya agar tak tumpah, ia harus bersusah payah berdiri sendiri. Meskipun semua orang hanya memandang ke arahnya, tak satupun orang yang berniat membantunya
"Tidak papa, aku wanita yang kuat... aku bisa berdiri sendiri." gumamnya sambil merajuk memegang kursi disampingnya.
Ia berjongkok lalu mengambil satu persatu buah buahan yang berserakan
"Apa semua orang hanya menilai ku dari penampilan saja, Akh....! Aku... nggak mau gendut dan dikatain Miss Piggy" teriaknya kesal dalam hati
Ibarat sudah jatuh tertimpa tangga pula, begitulah nasib Kate. Siang harinya setelah selesai memasak makan siang untuk keluarga besarnya, Kate pergi ke perusahaan suaminya untuk mengantarkan makan siangnya. Ia sengaja tak memberi tahu Jason, karena ingin membuat kejutan untuknya.
Kate melangkah masuk ke dalam perusahaan, tampak lekuk senyuman menghiasi kedua bibir tebalnya.
"Siang Bu" sebagian karyawan menyapa dirinya dengan tatapan yang aneh
"Siang juga" Kate dengan ramah menjawab sapaan mereka
Ia terus melangkah menuju ruangan sang suami.
"Prannnkkkk"
Kotak nasi yang terbuat dari semi melamin itu terjatuh di lantai. Terkejut dan panik, saat ia melihat suaminya tengah bercumbu dengan wanita yang baru-baru ini dikenalkan Jason sebagai sahabatnya. Ia adalah Jenny sekertarisnya sekaligus selingkuhannya.
Karena terdengar suara bising di tengah pintu masuk, Jason dan Jenny segera melepaskan cumbuanya, menoleh ke arah Kate yang masih terlihat shock berat.
"Bagaimana ini sayang, istri jelekmu sudah tahu hubungan kita" ucap Jenny saat melihat Kate masih berdiri disana, kate tampak tak bergeming sedikitpun
"Tenang saja, aku akan membuat perhitungan dengannya. Ayo ikut aku?" Mereka berdua bergandengan tangan melangkah mendekati Kate, wanita gendut itu tampak tak kuat melihat kedekatan mereka, ia pun berbalik, berlari ke luar sekuat tenaga.
🌹🌹🌹 Terimakasih reader semua, Jangan lupa tinggalkan jejak kalian di kolom komentar, terimakasih🌹🌹🌹
Kate tak kuat menahan derai air mata yang semakin deras berjatuhan dari kedua pelupuk matanya, dengan kecepatan tinggi dia melajukan mobilnya, sesekali ia menatap spionnya, tampak dibelakang ada mobil Jason yang mengejarnya. Sampai pada akhirnya Jason menabrak mobil Kate dari belakang, Kate tak bisa mempertahankan laju mobilnya, mobil Kate hilang kendali, mobilnya berputar putar seperti gangsing sampai akhirnya mobil itu menabrak pembatas jalan lalu jatuh ke dalam laut.
"Byuuurrrr...!"
***Inilah awal dari pembalasan Kate Winslet***
"Apa aku akan mati seperti ini, ya aku pasti akan mati menyusul kakek." Kate mencoba mendobrak pintu mobil yang telah terkunci otomatis. Seketika seluruh ruangan terpenuhi air, membuat tubuhnya tenggelam dan tak bisa bernafas. Ia sudah tak bisa bertahan lagi, perlahan kedua netra sipitnya tertutup rapat, nafasnya pun juga terhenti.
*** hening ***
Dari atas batu karang, ada seorang lelaki tampan yang tengah duduk dalam kesendirian, dari raut wajah lelaki itu tampak memiliki beban hidup yang sangat berat.
"Byurrrr"
Nathan Wu dikejutkan dengan gemuruh suara yang menggangu telinganya, dia melihat ada sebuah mobil yang terjebur ke laut, dengan gugup dia langsung berenang menyelam untuk menyelamatkan seseorang yang tersesat di dalam mobil itu. Dengan sekuat tenaga ia memecahkan kaca mobil, tangannya membuka pintu mobil berusaha menarik tubuh wanita yang sudah tak sadarkan diri. Setelah susah payah bisa menggandeng tubuh gendut itu keluar, Nathan melingkarkan tangan besar Kate ke tengkuknya, sekuat tenaga ia berenang sambil menggendong tubuh besar Kate sampai ke pinggir pantai.
Setelah di pinggir pantai, Nathan menghela nafas panjang, mengatur kembali nafasnya yang tersengal, setelah merasa cukup kuat, ia kembali menyeret tubuh berat Kate menjauh dari ombak.
Ia memegang kedua tangan wanita itu dengan kedua tangannya, lalu meletakkan pada dada wanita itu bagian bawah dan menekannya berulang ulang.
"Syuuurrrr...!"
Kate menyemburkan banyak air, perlahan membuka kedua mata sipitnya, menatap langit-langit yang gelap gulita dan berhiaskan cahaya bintang "Apa aku sudah mati, apa ini di surga..!" ucap Kate masih menatap langit-langit
"Hei kamu belum mati, tunggu sebentar... aku akan segera membawamu ke rumah sakit" ucap Nathan sambil berdiri menunduk di atas kepala Kate
Kate menatap wajah lelaki muda nan tampan itu,
"Jadi aku masih hidup, ternyata ada juga lelaki yang bersedia menolong wanita jelek seperti ku." gumam Kate dalam hati, ia bersyukur nyawanya masih terselamatkan, padahal tadinya ia berfikir ia akan mati sia-sia, tetapi Tuhan berkehendak lain, mengirimkan malaikat penyelamat hidupnya. Seorang lelaki muda yang tampan, putih dan tinggi, wajahnya sangat mirip oppa Korea
"Ayo... ku gendong" Nathan membantunya berdiri, ia berdiri membelakangi tubuh Kate lalu berjongkok menggendong tubuh besar Kate ke dalam mobilnya.
Lelaki itu langsung melajukan mobilnya ke rumah sakit terdekat. Sebenarnya kondisi Kate tidak cukup parah, hanya beberapa luka ringan yang menggores sebagian kulitnya. Wajahnya juga masih putih mulus tak tergores sedikitpun.
***
Dirumah sakit Kota
Kate berbaring di atas ranjang pasien,
ia tampak menangis meratapi nasibnya, ia tak menyangka kalau Jason tega berselingkuh di belakangnya. Padahal ia sudah melakukan yang terbaik untuknya dan keluarganya, tetapi balasan yang diterima Kate sangat tak setimpal.
Jason tega mengkhianati cintanya.
"Jason... aku benci sama kamu!" teriakan Kate membangunkan Nathan yang tertidur di sofa ruangannya dirawat
"Kamu sudah bangun, Kenapa mbak menangis dan marah-marah begitu" ucap Nathan saat melihat ekspresi Kate yang menangis sambil memukul-mukul kasur yang ia tempati.
Raut wajah Kate memerah geram, di dalam hatinya tersimpan kebencian yang mendalam, rasa benci dan dendam yang menggunung dengan sendirinya. Ingin sekali ia luapkan magma di hatinya pada sang suami
Perlahan Kate mulai tenang, karena Nathan menggenggam tangannya, mencoba menguatkan hatinya.
"Tenanglah Mbak, coba ceritakan masalah mu padaku, siapa tahu aku bisa membantu"
"Aku telah memergoki suamiku bercumbu dengan sekertarisnya, dan parahnya lagi, dia berniat untuk membunuhku... Aaaaaakh...aku benci dengan hidupku. Lebih baik aku mati saja" teriak Kate lagi, ia merasa frustasi ketika mengingat kejadian itu, kejadian dimana suaminya tengah bermesraan dengan Jenny, dan yang lebih menyakitkan lagi, suaminya dengan sengaja ingin melenyapkan dirinya.
Kate ingat betul, bahwa sebelum insiden kecelakaan itu terjadi, mobil Jason telah mengejarnya, tapi ia tak bisa memastikan kalau Jason yang telah menabraknya. Tetapi ia yakin betul mobil yang berada tepat di belakang mobilnya itu adalah mobil Jason suaminya
"Aku yakin Jason lah yang menabrak mobilku dari belakang" ucapnya lagi sembari meremas seprai, mengingat insiden buruknya
"Mbak tenanglah dulu, aku Akan membantumu menyelidiki ini semua. Kenalkan aku Nathan...! Mbak makanlah dulu, supaya cepat pulih" kata Nathan dengan lemah lembut
"Panggil saja aku Kate. Aku yakin berita kecelakaan ku pasti diliput di stasiun televisi lokal" tutur Kate sambil menyalakan televisi di ruangannya.
Keluarga Luo adalah salah satu keluarga terpandang di kota kecilnya, setiap masalah yang menimpa keluarganya akan terliput oleh media. Salah satunya saat kematian mendadak yang terjadi pada kakek Luo, yang membuat ibunda Kate berteriak histeris seperti orang gila karena tak bisa menerima kepergian sang ayah tercinta.
Dalam hal tersebut Jason si menantu memanfaatkan keadaan ibu Kate, dia dengan licik menjebloskan ibunda Kate ke dalam rumah sakit jiwa.
"Panggil saja aku Kate. Aku yakin berita kecelakaan ku pasti diliput di stasiun televisi lokal" tutur Kate sambil menyalakan televisi di ruangannya
Benar sekali apa yang difikirkan Kate, berita kecelakaan itu sudah disiarkan oleh beberapa stasiun televisi lokal. Ia tak menyangka kalau Jason dan keluarganya sangat licik. Mereka bilang kalau dirinya telah bunuh diri, dan pihak kepolisian juga tidak menemukan jasadnya, bahkan beberapa orang menyimpulkan kalau jasadnya telah jadi santapan lezat binatang laut.
"Aaaaaakh.... !
mereka semua benar-benar kejam." teriak Kate tak percaya dengan apa yang telah ia tonton. Ia tampak geram tetapi tak bisa berbuat apa-apa, kedua tangannya mencengkram seprainya lagi
"Lalu apa rencanamu, apa mbak Kate berniat untuk membalas dendam." tanya Nathan merasa perduli pada wanita berwajah bulat itu, ia seperti tahu bagaimana rasanya berada di posisi Kate saat ini, dia pasti hancur dan butuh seseorang untuk bersandar.
Nasib Kate tak beda jauh dengannya, Nathan juga baru saja merasakan kehancuran, dimana disaat ia menambatkan hatinya kepada sang kekasih, tetapi kekasihnya malah dengan tega berselingkuh dengan sahabatnya. Pedihnya lagi, hari ini adalah hari pernikahan mantan kekasihnya bersama mantan sahabatnya.
Setelah mengetahui cerita Kate yang hampir sama dengannya, ia pun merasa terketuk hatinya untuk membantu membalas dendam. Baginya pengkhianat harus dimusnahkan dari muka bumi ini, agar tak meresahkan hati seseorang yang tengah memegang teguh prinsip kesetiaan.
"Bagaimana ak bisa membalas dendam, aku tak punya kekuatan untuk membalas mereka semua" Kate memancarkan keputus asaan, ia menundukkan kepalanya, seakan tengah memikirkan sesuatu.
"Aku bisa membantumu, aku punya teman lelaki yang ahli dalam hal kecantikan. Perlahan kita akan merubah penampilan mu dan juga wajahmu menjadi cantik. Setelah rencana pertama kita berhasil, kita buat Jason dan keluarganya terkejut, biar nanti akan jadi shock therapist untuk mereka. Apa kamu setuju dengan rencana ku?" ujar Nathan menjelaskan rencana cantiknya.
Kate tersenyum dengan sendirinya, ia seperti mendapatkan percikan api untuk mengobarkan kebencian di hatinya. Balas dendam dengan cara yang cantik adalah langkah yang tepat yang harus ia ambil. Ia akan membuktikan pada mereka kalau dia bukanlah Kate yang lemah dan mudah ditindas
"Ya aku setuju, aku tahu maksud rencana mu. Setelah penampilan ku berubah, aku akan lebih mudah untuk membalas dendam pada mereka." kata Kate lebih bersmangat
***
Kate merasa gelisah, ia ingin sekali melihat keadaan rumahnya, apakah tak ada seorang pun yang bersedih atas kepergiannya.
Diam-diam tanpa sepengetahuan Nathan dan petugas rumah sakit, ia pun memutuskan untuk menyelinap masuk ke halaman rumahnya. Ia masuk dengan berpakaian panjang berwarna hitam, serta memakai kerudung selutut yang menutupi kepalanya sampai bawah, tak lupa ia juga memakai masker untuk menutupi sebagian wajahnya.
Perlahan ia melangkahkan kakinya memasuki rumah, di dalam tampak ramai dipenuhi oleh beberapa tetangga yang berbela sungkawa, mereka mengira dirinya telah meninggal dunia.
Tiba-tiba langkahnya terhenti, tak sengaja ia mendengar perbincangan mertuanya dengan kedua putrinya
"Syukurlah Miss Piggy itu sudah mati, jadi kita bebas menguasai rumah ini."
"Ternyata mereka semua menginginkan kematian ku." gumam Kate tampak menahan gejolak di dadanya
Kemudian ia kembali melangkah masuk, ia melihat sosok Jason bersama Jenny dari balik dinding kaca. Ia mengendap-endap menguntit pembicaraan mereka
"Akhirnya penghalang hubungan kita telah lenyap. Aku akan segera menikahi mu sayang" suara Jason terdengar samar-samar dari daun telinganya. Ingin sekali di mencabik-cabik mulut mereka berdua, menjambak rambut pelakor itu. Gejolak di dadanya semakin tak terkendali, dengan ancang-ancang ia hendak memaki mereka habis-habisan. Tetapi ia mengurungkan niatnya, kalau dia muncul sekarang tentunya mereka akan semakin menyiksa hidupnya. Apalagi sekarang dia tak memiliki siapa pun, satu-satunya orang yang paling berarti dalam hidupnya kini telah mendekam di rumah sakit jiwa. Dan ia pun tak mengetahui di rumah sakit mana Jason mengirim ibunya.
Kobar api di dalam hati Kate semakin menganga, layaknya gundukan gunung berapi yang akan meletuk kapanpun dia mau.
Kini ia telah mendapatkan jawaban dari keraguannya, ternyata tak ada seorang pun dari mereka yang bersedih atas kabar duka itu, ia semakin yakin untuk membalas dendam. Mereka semua harus mendapatkan balasan yang setimpal, tak terkecuali dengan Jason sang suami kejamnya.
Dengan langkah panjang ia pun meninggalkan kediamannya. Ia kembali ke rumah sakit dengan mengendarai taksi, setibanya di depan ruangan ia dikagetkan dengan Nathan. Ketika membuka gagang pintu, Nathan tengah berdiri tepat di depan pintu, tak sengaja kepalanya menabrak bidang dada lelaki itu
"Aduh..." pekik Nathan mengkerutkan keningnya, rasanya seperti diseruduk banteng betina, ada sensasi nano-nanonya.
"Maaf aku tidak sengaja" ucap Kate dengan wajah polosnya
Nathan masih memegangi dadanya, "Kamu dari mana Mbak, kok berpakaian seperti itu" tanyanya penasaran
"Aku habis pulang dari rumah ku, melihat keadaan di sana" jawab Kate singkat
"A..pa...!
Kok pulang sih mbak, jadi mereka semua sudah tahu kalau Mbak Kate masih hidup" tanya Nathan terkejut, ia merasa Kate adalah wanita yang bodoh, belum juga sehari ia menyetujui rencananya tetapi dia sudah menyerah begitu saja
"Ya nggak lah, aku menyelinap masuk ke dalam rumah dengan penyamaran, jadi mereka pikir aku adalah orang lain yang ikut berbela sungkawa atas kematian ku" jelas Kate melangkah masuk menuju sofa di dalam ruangan tempatnya dirawat
"Syukurlah, ku kira mbak Kate menyerah begitu saja" jawab Nathan lega
"Ya nggak lah Nathan, kan kamu mau membantu ku membalas dendam. Jadi harus segera terealisasikan dong rencana kita" kata Kate dengan nada semangat
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!