NovelToon NovelToon

Apa Salahku, Kak (Air Mata Steffani)

Pengenalan tokoh, Dan awal mula.

Steffani, adalah seorang Gadis yang ceria kepada orang yang telah kenal lama dengannya, Namun Steffani akan berubah pemalu, bila berhadapan dengan seseorang yang baru di kenalnya.

Sean, Merupakan Anak tunggal Papih Prayogo, Si Duda yang masih Gagah, Namun Sean masih memiliki Mami nya yang kebetulan sudah bersuami lagi, Karena Papi Mami nya dulu itu berpisah.i Sean bernama Sarah.

Rina, Mama nya Steffani seorang janda yang di tinggal pergi oleh suaminya yang tak lain adalah Ayah Steffani, ayahnya pergi bersama wanita lain, Atau berselingkuh..

***

''Fani, Fan..'' sang Mama memanggil putri tercintanya ini , yang lagi berada di kamarnya, kebetulan hari ini sudah malam, dan Fani baru pulang dari kampus nya.

''Ya Ma!'' sahut Fani dari dalam.

''Fan, kesini sebentar, ada yang perlu Mama bicarakan!'' ujar Mama Rina ibu Steffani

''Ya Ma, sebentar!'' Fani segera bangun dari rebahan nya dan bersiap menemui Mama nya yang tadi memanggilnya.

''Ma, ada apa?'' Fani pun duduk di hadapan Mama Rina lalu sambil bertanya

''Fan, Mama ingin bicara satu hal dengan mu!'' ucap Mama

''Ya,Ma katakanlah ada apa?'' Fani pun ingin segera mendengarnya lebih jelas lagi.

''Fan, kamu masih ingat tidak sama Pak Yoga?'' tanya Mama Rina

''Em,,, Pak Yoga?'' Fani mengingat

''Pak Yoga yang dulu pernah dekatin Mama bukan?'' tebak Fani dengan mengingat-ingat

''Iya benar, Fan Pak Yoga yang itu!'' kata Mama Rani

''Lalu kenapa dengan nya Ma?'' jelas Fani penasaran

''Tadi pagi beliau datang lagi kesini Fan.''

''Hm.'' angguk Fani

''Fan, Beliau bilang katanya dia ingin melamar Mama menjadi istrinya!'' Ucap Mama Rina dengan wajah serius mengatakan yang ingin di katakan nya pada Fani.

''Apa Ma? maksudnya mengajak Mama menikah begitu Ma?'' ulang Fani yang sebenarnya sedikit shock mendengarnya

Mama nya pun mengangguk, ''Iya itu maksud Mama, beliau tiba-tiba datang lagi kesini, lalu bilang ingin mengajak Mama Menikah dan menjadi istrinya, tapi Mama bilang, Mama belum ada keputusan karena Mama ingin membicarakan ini dulu dengan kamu'' jelas Mama Rina panjang lebar.

Steffani langsung terdiam cukup lama, Dirinya sebenarnya ingin sekali melihat Mama nya bahagia, tapi Fani juga tak ingin Mama nya tersakiti lagi oleh laki-laki, Fani menatap Mama nya!

''Ma, Mama sendiri bagaimana? apa Mama ingin menerima tawaran Pak Yoga menjadi istri beliau?'' tanya Fani , ingin tahu keinginan Mama nya.

''Fan, kamu tahu sendiri kan, gimana Pak Yoga, dia cukup baik pada Mama, juga dia sepertinya tak main-main Nak, mengatakan ingin memperistri Mama, Mama sih serahkan kepada mu Nak, bila kau ijinkan maka Mama akan menerima, Tapi bila kamu tak mau, Mama memiliki suami lagi maka Mama tak akan menerimanya'' jelas Mama Rina.

Fani menatap dalam mata ibunya ini, Fani melihat seperti ada harapan keinginan izin dari Fani dari mata ibunya ini,

Fani pun beranjak dan ia beralih duduk di samping Mama nya, Fani memegang kedua tangan Mama nya, mata mereka pun saling tatap

''Ma, kalau Mama merasa cocok dan pas terhadap Pak Yoga, Fani gak masalah Ma, Fani akan merestui Mama untuk menikah lagi kok, asal itu yang bisa membuat Mama bahagia Fani akan menyetujuinya Ma!'' Ucap Fani

''Kau serius Nak? Tidak apa-apa bila Mama harus menikah lagi?'' Mama memastikan

Fani mengangguk ''Benar Ma, Fani tak masalah, bahkan Fani juga akan ikut bahagia, bila Mama menikah lagi karena bahagia.!''

''Sebenarnya Mama tak ingin lagi menikah Nak, Karena Mama sudah tua'' canda Mama sambil tertawa kecil

''Mama bicara apa, Mama ku ini masih muda kok,'' balas Fani ikut tertawa.

Di kampus

Setelah Steffani menyetujui pernikahan Mama nya ini, hari itu juga Mama Rina memberikan kabar kepada Pak Yoga, selaku pria yang pertama mengajaknya membina rumah tangga ini..

[Jadi Fani sudah setuju dengan pernikahan kita?] tanya pak Yoga dan kalau saja Mama Rina bisa melihat langsung raut wajah Pak Yoga ini yang ternyata lagi bahagia nya.

[Iya Pak, Fani sudah setuju, dan tidak masalah untuk aku menikah lagi] jawab Mama Rina

[Syukurlah, kalau Fani sudah setuju] kata Pak Yoga bernafas lega, Karena dengan itu, berarti rencana pernikahan akan berjalan lancar seperti mana yang pak Yoga inginkan.

[Iya, lalu Pak, bagaimana dengan Putra bapak, Apa dia sudah tahu tentang akan pernikahan kita?] sekarang Mama Rina bertanya soal putra nya pak Yoga, Iya pak Yoga ini memiliki putra tunggal Saat itu pak Yoga sempat memberitahu Mama Rina..

[Ohh soal Sean, kamu tenang saja Rin, Sean itu tidak pernah mau ikut campur soal masalah pribadi ku, Jadi sudah pasti Sean akan setuju kok] Pak Yoga menjelaskan soal putranya

[Oh begitu ya Pak, tapi Pak menurut saya, bagus kalau anak bapak merestui, tapi Pak usul saya lebih baik juga di beri tahu dari sekarang saja!] saran Mama Rina.

[Baiklah Rin, iya Nanti sore saat dia pulang kuliah, saya akan langsung beritahu dia.] balas Pak Yoga yang menyetujui usulnya Mama Rina.

[Baik Pak, maaf kalau saya terlihat mengatur] Ucap Mama Rina merasa tak enak. takutnya di bilang belum apa-apa sudah berani ngatur

[Gak Rin, kamu kenapa bilang kaya gitu, Aku senang justru kalau kamu mau ngingetin aku] kata Pak Yoga merasa tak keberatan.

Lalu setelah itu, Pesan pun selesai, dan kembali Mama Rina mengerjakan pekerjaan nya lagi sebagai buruh cuci dan juga Mama Rina ini seorang penjahit cukup terkenal, buruh cuci itu hanya sampingan saja.

*

Hari ini di kampus Fani hanya ada dua mata pelajaran, jadi ia bisa pulang cepat hari ini, Fani kuliah semester Dua.

''Fan, ke rumah ku' yuk!'' ajak Cici teman dekat Fani

''Ada Acara apa memang di rumah mu?'' tanya balik Fani

''Gak ada apa sih Fan, Kamu kan sudah lama gak main'' jawab Cici

''Ya juga sih,'' sahut Fani membenarkan.

''Jadi mau ya main entar pulang kuliah,''

''Ya deh,'' putus Fani akhirnya menyetujui.

Lalu mereka berdua fokus lagi pada dosen yang sedang menerangkan beberapa hal pelajaran.

Akhirnya pulang juga mereka dari kampus, Fani dan Cici pun berjalan menuju motor milik mereka masing-masing. Memang Cici ini sedikit lebih berada di Banding Fani, Karena sebenarnya Cici memiliki mobil, tapi Cici tak pernah mau pamer, jadi dia lebih memilih pergi kemanapun dengan mengendarai motor sport nya!

Sebelum mereka menaiki motor dan pergi, Cici mengajak dulu Fani berbincang ''Fan!''

''Hm, apa?''

''Kamu tadi lihat gak, Genk kobra?'' tanya Cici

''Ya lihat'' jawab Fani singkat dan tak menunjukkan reaksi senang atau gimana gitu, secara kan itu Genk yang di puja-puji para wanita..

Cici mendengus Yang benar saja, ekspresi nya gitu banget, datar banget,

''Fan, kamu gak ada gitu tertarik dengan salah satunya?'' tanya Cici iseng

Fani langsung merengut wajahnya ''Tertarik pada mereka?'' Fani segera menggeleng ''Gak ada Ci.'' jawab serius Fani

''Mereka itu pada ganteng Fan, juga jadi kejar-kejaran para gadis kampus Fan,,kamu tuh cantik, pasti kamu juga bakal di pilih oleh mereka, ya kamu cocok Fan'' kekeh Cici

''Ci, bukan soal ganteng atau apalah gitu, tapi aku ini lagi tidak ingin dekat dengan siapapun itu, termasuk dengan mereka!'' dengan tegas Fani mengatakan penolakannya.

''Terus kalau ada dari salah satu Empat cowok itu nembak kamu, bakal Kamu terima gak?'' tanya Cici penasaran .

Fani langsung menghentikan langkahnya dan menatap Cici ''Aku gak lagi mau mikirin pria dulu Cici'' setengah berteriak Fani berbicara dengan sangat tegas dan seriusnya.

''Siapa yang tak ingin memikirkan pria?'' Tiba-tiba saja ada suara seseorang menyahut Entah datang dari mana asalnya..

Fani dan Cici saling tatap dan perlahan Mereka memutar kepalanya untuk melihat siapa suara orang itu.

Sean

''Siapa yang tidak ingin kenal dengan pria?'' tanya seseorang

Fani dan Cici saling pandang, lalu mereka langsung menatap kebelakang pada orang itu, Cici terkejut karena itu adalah Sean ketua Genk kobra..

''Fan,, Fan..!'' bisik Cici Seperti histeris senang

''Kenapa sih kamu?'' bisik Fani juga yang merasa heran

''Fan itu,,''

''Kalian kenapa bisik-bisik ?'' tanya Sean dengan alis terangkat sebelah

''Ah bukan apa-apa kok Kak'' jawab Cici dengan senyum-senyum, tapi Fani hanya menunduk saja.

''Kalian mau pulang ?'' kembali Sean bertanya

''Iya benar kak, kita mau pulang,'' dan lagi Cici yang menjawab

''Mau saya antarkan ?'' tawar Sean menatap pada Fani dan Cici bergantian. Ada angin apa, tiba-tiba Sean si ketua Genk menawarkan tumpangan, Oh sungguh Sepertinya Cici sedang bermimpi Dan mimpi indah..!

Cici langsung tersenyum lebar menatap Fani yang tak sekalipun mendongakkan kepalanya pada Sean, Cici menyenggol lengan Fani , Fani pun menatap Cici ''Kamu mau ikut dengan Kakak ini?'' bisik Cici

Fani segera menggeleng ''Gak.!'' jawab Fani

''Gimana, mau saya antarkan gak nih?'' Sean pun kembali bersuara

Cici antusias Sudah mengangguk tapi Fani justru menggeleng sebagai jawaban.. Sean jadi Bingung lalu Sean menatap kedua wanita ini secara bergantian pertama Sean menatap Cici, Sepertinya wanita ini pecicilan alias mau di ajak sementara Satu wanita lagi yaitu Fani jelas sepertinya Fani ini pemalu , dan tak mau menerima ajakannya.. Begitu yang di gambarkan oleh Sean..

''Maaf Kak, kami sudah membawa kendaraan sendiri, jadi kami tidak bisa menerima tawaran baik Kakak'' jawab Fani tegas sambil masih menunduk

''Oh gitu, padahal tidak masalah jika kalian membawa kendaraan juga, karena bisa di titipkan di kampus, dan kalian ikut saya, yang akan mengantarkan.'' jelas Sean yang entah kenapa masih kukuh ingin mengantarkan dua wanita ini..

''Terima kasih Kak, atas kebaikan kakak. mau mengantarkan kami pulang, tapi sekali lagi saya tidak bisa ikut, maaf'' ujar Fani kukuh dengan penolakannya namun dengan nada yang sangat rendah.

''Hm baiklah, jika itu keputusan kamu, saya tak akan lagi memaksa.'' jawab Sean

''Iya..'' Fani mengangguk

Setelah itu, Sean pun berlalu, tapi sesekali ia masih menatap pada dua perempuan tadi Ah lebih tepatnya Kepada Fani mungkin, Sean jadi merasa penasaran.

Sementara sekarang, Cici cemberut saja sedari sampai di rumahnya dan ketika tadi menaiki motornya. Cici terus cemberut

''Kenapa tuh sama bibir kamu?'' tanya Fani pura-pura tak mengerti perasaan sahabatnya ini.

''Gak ada '' jawab cetus Cici

''Ah yang benar gak ada, tapi itu kenapa bibirnya monyongin Mulu..'' ledek Fani lagi

''Masih berani nanya kamu?'' sekarang mata Cici yang mendelik

''Ish ishh, kenapa lagi tuh matanya, aku jadi takut nih'' semakin senang lah Fani meledek

''Fani.... Steffani... Kamu tahu tidak-''

''Tidak,!'' cepat Fani memotong ucapan Cici

''Hei diam dulu, aku belum selesai,''

''Ya ok apa?''

''Kamu tahu tidak, banyak tau cewek-cewek yang ngejar-ngejar dan yang berharap juga ingin menaiki dan di tawarkan tumpangan oleh Anggota Genk kobra itu Fan, lah kamu malah menolak Fani..'' decak Cici menyadarkan sahabatnya ini.

Fani justru tertawa ''Hahaa, Ci. sorry banget nih, kalau aku mematahkan harapan mu itu, tapi kenapa tadi kamu ikut aku pulang, kan kamu juga di tawarin numpang di mobilnya, kenapa gak kamu saja yang ikut?'' nah sekarang itu pertanyaan Fani kepada Cici

''Ya,,, itu karena kan aku setia padamu Fan, dan aku kalau ikut seorang diri takut juga sih..'' cicit Cici berbicara

''Takut kenapa?'' kali ini Fani merasa penasaran ingin tahu

''Menurut rumor yang beredar, katanya mereka itu Playboy, dan suka menyakiti wanita atau suka mempermainkan wanita, setelah puas di tinggalkan'' bisik Cici memberi tahu yang dia dengar dari teman kampus wanita yang pernah membicarakan anak Genk itu....Yang tampan-tampan tapi begitulah..

Fani melebarkan matanya, ia shock , benarkah mereka seperti itu, dan semakin takutlah Fani terhadap seorang pria..

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!