NovelToon NovelToon

Antara Benci dan Cinta

Bab 1.ABDC

Cuaca yang sangat cerah sekali, cahaya mentari begitu menyengat kulit, dan langit biru nan luas dan indah saat di pandang oleh semua pasang mata.

Awan awan putih tidak terlihat sama sekali, seakan akan mereka bersembunyi dari terik nya matahari yang begitu menyengat kulit.

Hanya sisa sisa roket yang bisa di pandang oleh mata, sisa sisa roket tersebut seperti jembatan yang sangat panjang dan begitu bagus, seorang anak berlari lari kecil sambil berteriak kepada roket tersebut, sebut saja Cinta. Cinta adalah gadis kecil yang begitu cantik dan sangat menggemaskan.

Cinta mempunyai dua orang kakak, kakak pertama nya bernama Kafka, dan kakak kedua nya bernama Arya. Tapi sayang Arya kakak kedua Cinta meninggal sebelum Cinta melihat wajah Arya kakak nya.

Hari berganti hari, semuanya di lalui dengan pahit oleh Cinta, Cinta kala itu tidak tinggal serumah dengan orang tua dan juga Kafka kakak nya, melainkan Cinta hidup bersama sang nenek yang letak rumah nya berada di samping rumah Kafka.

''Hari hari di jalani dengan berat, air mata nya terbuang sia-sia setiap hari, karena perlakuan sang kakak yang tidak pernah menganggap nya ada di kehidupan nya, sebenarnya Kafka sangat benci dengan Cinta karena dia seorang wanita, tadinya Kafka yidak sejahat itu ketika Arya kakak Cinta yang meninggal itu masih hidup, karena sejati nya Kafka lebih suka dengan adik laki-laki, namun setelah Arya meninggal dan Bunda nya melahirkan seorang bayi perempuan Kafka sangat tidak respect terhadap Bunda dan juga adik nya, maka dari itu Bunda nya menitipkan kepada Ibunya, yang tak lain adalah Ibu nya sendiri yakni nenek Cinta.

Sang Bunda melakukan itu karena Kafka yang selalu mengancam akan pergi dari rumah nya, kalau Cinta masih tetap tinggal dengan nya.

Sampai akhirnya Cinta mulai beranjak remaja dan mulai memliki rasa suka kepada lawan jenis nya, rasa sukanya tidak pernah ia katakan kepada laki-laki yang sempat ia sukai, karena menurut Cinta? cinta nya hanyalah cinta monyet di masa remaja nya, ketika Cinta mengenal perasa'an itu? Cinta sempat merasa sangat bahagia karena cinta nya bersambut oleh sang laki-laki yang biasa suka saat ini, tapi itu semua tidak bertahan lama, Cinta hanya merasakan kebahagia'an hanya dalam kurun waktu satu bulan saja.

Senyuman Cinta palsu, meski Cinta tertawa lepas namun di dalam hati nya, Cinta selalu menangis, menangis dan menangis. Dan sebagai seorang kakak Kafka tidak pernah bertanya sama adik nya Cinta, kenapa menangis dan kenapa bersedih? kata kata itu tidak ia lintarkan sama sekali oleh Kafka sebagai kakak, mungkin Kafka terlanjur benci sama Cinta, entah kenapa Kafka sampai segitu bencinya dia sama adik nyanyang bernama Cinta. Cinta masih belum tau pasti alasan nya.

Cinta selalu berpikir kalau kakak nya berbuat seperti itu karena tidak tinggal satu rumah dengan nya. Sampai akhirnya nenek yang selalu ada untuk dia berkeluh kesah meninggal dunia, meninggalkan Cinta sendirian di rumah tersebut, dan sejak saat itu juga Cinta tinggal satu atap dengan sang kakak, tapi bukan nya kasih sayang yang ia dapat kan, hanya hinaan dan cacian yang biasa dapat.

''Kenapa kak Kafka begitu benci sama aku, apa salah ku,'' bisik nya pada diri sendiri.

''Heh! kenapa lho malah tinggal di sini, bukan nya rumah lho ada di samping ya,'' tegur Kafka ketika melihat Cinta berada di ruang tamu nya.

''Ibu menyuruh Cinta untuk tinggal di rumah ini mulai dari sekarang?'' jawab Cinta menundukkan kepalanya karena takut dengan tatapan tajam Kafka kakak nya.

''Lebih baik lho sekarang balik ke rumah kamu yang ada di samping, aku tak sudi tinggal serumah dengan kamu,'' usir nya membuat hati Cinta semakin sakit, padahal dia adalah adik kandung nya sendiri bukan adik angkat atau semacam nya yang nemu di pinggir jalan atau di emperan toko, pikir Cinta.

Dengan berat hati Cinta kembali ke rumah nya yang berada tepat di samping rumah Kafka.

Cinta menangis ketika kakak nya mengusir dari rumah orang tua nya sendiri, bahkan dia juga tidak boleh datang lagi walau hanya sekedar untuk makan bersama orang tua nya di rumah, Cinta terpaksa memasak sendiri di rumah nya dengan sisa beras yang masih ada di tempat beras nya, linangan air mata pun selalu membanjiri kedua pipi nya yang putih mulus.

Kafka tidak pernah memikirkan tentang perasa'an Cinta, dia hanya bersenang senang bersama teman teman nya di luar sana. Kafka lebih sering keluar rumah sendirian? ketimbang ngajak sang adik pergi hanya untuk sekedar jalan-jalan sesaat.

Kafka tidak pernah sama sekali mengajak Cinta jalan jalan, mungkin dia malu kalau bersama dengan Cinta sang adik. Dia lebih suka pergi bersama cewek yang berada tak jauh dari rumah nya, karena menurut Kafka dia lebih cantik, menarik dan juga seksi. Di bandingkan Cinta adik nya sendiri, Cinta selalu mengeluh dan selalu mengadu sama yang maha Kuasa, dia selalu meneteskan air mata kesedihan nya.

''Ya Allah? sebenarnya aku ingin sekali membahagiakan kedua orang tua ku dengan cara membantu dia, apa aku bisa? sedangkan kak Kafka saja tidak pernah mengijinkan hamba untuk masuk ke dalam rumah nya walau hanya sebentar saja,'' keluh Cinta selesai sholat sepertiga malam nya, dan dia kembali berbaring di tempat tidur nya dengan air mata yang semakin membanjir di kedua pipi mulus nya.

Saat itu Cinta sendirian tak ada orang yang yang tau kalau Cinta sedang menangisi hidup nya. Namun ada satu orang yang tau kalau Cinta lagi bersedih dan juga sedang menangis, orang itu adalah Arya kakak nya Cinta yang sudah tiada, Arya selalu hadir di dalam mimpi Cinta sang adik, dan setiap malam Cinta selalu bercerita dengan kepada Arya mendiang kakak nya.

Arya sang kakak hanya selalu berkata untuk selalu bersabar kepada sang adik, ''Sabar dek? sesungguhnya Allah suka sama orang yang selalu sabar dalam menghadapi coba'an yang ua berikan kepada hamba hamba nya. Allah SWT tidak akan memberikan coba'an yang melebihi dari kemampuan nya, semua nya sudah kehendak dari yang Maha Kuasa,'' Ujar nya yang terdengar begitu jelas di telinga Cinta, layak nya semua yang di alami Cinta adalah hal yang nyata dan bukan mimpi.

''Sebenarnya kalau Cinta boleh memilih? Cinta lebih baik tidak di lahirkan ke dunia ini Mas?'' kata Cinta dengan nada lirih nya.

Terima kasih yang sudah mampir dan selalu dukung karya karya Al-mahyra.

Jangan lupa like dan komen ya kakak, Terima kasih🙏😘💕🙏😘💕🙏😘💕

Bab 2. Abdc

''Cinta tidak tau lagi harus berbuat apa sekarang?'' gumam nya kepada Arya kakak nya.

''Sabar tho dek, semua ini pasti ada hikmah nya,'' sahut Arya tersenyum kepada Cinta adik nya.

Cinta menarik nafas panjang nya dan menghemnuakan dengan perlahan, kini hanya tetesan air mata yang terus mengalir di kedua pipi mulus nya, setelah mendengar ucapan dari almarhum kakak nya, Cinta hanya bisa terdiam seribu bahasa, Cinta tidak lagi berkata kata, mengingat semua yang ndi ucapkan oleh almarhum kakak nya adalah benar adanya, Allah memberikan coba'an kepada hamba nya karena dia ingin tau seberapa kuatkan dia menjalani semua coba'an yang tengah di berikan kepada nya.

Sabar dan ikhlas adalah cara yang baik dalam menghadapi semua coba'an yang Allah berikan selama ini, karena seperti pepatah yang mengatakan Berakit-rakit ke Hulu.

Berenang renang ke tepian.

Sakit sakit dahulu.

Berawnang senang kemudian.

...****************...

Dia Maha Besar, dia Maha Mengetahui...

Ponsel Kafka berdering pertanda ada orang yang memanggil nya(calling).

-''Hallo assalamu'alaikum sayang?'' Ucap Kafka kepada cewek nya setelah menggeser layar ponsel nya.

-''Wa'alaikum salam juga sayang? oiya kamu ada di mana sekarang?'' jawab nya. dengan nada yang di buat semanja mungkin.

-''Aku sekarang sedang ada di jalan mau ke sana? tungguin aja,'' kata Kafka kepada Vera kekasih nya.

-''Oke, aku tunggu, jangan lama lama ya,'' Ucap Vera sembari menutup telfon nya.

Sesampainya di sana Kafka langsung mencium pipi Vera kanan dan juga kiri, dan Kafka pun di persilahkan masuk ke dalam rumah nya seraya menyuruh Kafka untuk duduk di sofa empuk nya.

''Adik kamu yang manja itu kemana? kok aku nggak pernah lihat dia lagi sich, emang nya dia kemana?'' tanya Vera penasaran, karena Vera tak pernah lagu melihat Cinta di rumah ataupun di tempat lain nya juga.

''Och, dia ada di rumah memang nya kenapa kok kamu malah nanyain dia sich bukan nanyain aku,'' jawab Kafka yang malas membahas Cinta adik nya. ''nggak penting tau nggak, mending kita he fans aja,'' lanjut nya membuat Vera mengangkat sudut bibir nya ke atas, Vera memang tidak terlalu suka dengan Cinta adik kekasih nya itu, bisa bisa rasa sayang nya kepada dia terbagi dua dengan rasa. sayang yang di berikan kepada Cinta adik nya, makanya Vera selalu mengompori Kafka untuk tidak memberi kan rasa yang nyaman kepada Cinta, sebenarnya Cinta berhak mendapatkan kasih sayang dari kakak nya melebihi kasih sayang yang di berikan kepda Vera, namun Vera selalu mencari celah untuk membuat Kafka selalu benci kepada adik nya.

''Kayak nya kamu benci banget sama adik kamu Kafka,'' Ucap Vera yang menatuh nampan di atas meja, di atas nampan sudah berisi minuman dan beberapa camilan yang khusus di hidangkan kepada Kafka sangat kekasih.

''Aku nggak suka sama dia sejak dia hadir di tengah tengah kami, aku yang notabene nya tidak suka memiliki adik perempuan, jadi aku sangat membenci nya sampai kapan pun, memangnya kenapa sich? kok kamu malah bertanya seperti itu sama aku, bukan nya kamu sudah tau ya kalau aku sangat membenci nya,'' sela nya dengan tegas, Kafka mengambil gelas yang berisi minuman yang di buat oleh Vera baru saja.

Mendengar hal itu Vera mengulas senyum di bibir nya, karena sejati nya dia sangat senang melihat Kafka benci sama adik nya sendiri. ''Karena Vera yang tidak pernah suka dengan Cinta adik nya Kafka, very lebih senang melihat Kafka benci sama Cinta, karena Vera ingin melihat Cinta hidup menderita. Vera tidak suka dengan Cinta? karena Cinta bisa saja menggagalkan rencana nya, rencana yang sudah ia susun bebey bulan yang lalu, Cinta tidak senang ketika mendengar Kafka kakak nya sudah jadian dengan Vera, karena Cinta tau kelakuan dan akal bulus nya Vera yang deketin kakak nya hanya untuk memanfaatkan uang Kafka saja, selebihnya nya Vera tidak pernah sayang kepada Kafka, namun Kafka sudah di butakan cinta oleh Vera, dengan kata manis dan kata kata yang selalu di percaya oleh Kafka kakak nya.

''Hati ini kita akan kemana sayang?'' tanya Vera bergelayut manja di lengan Kafka.

''Terserah sama kamu saja, aku mah ngikut saja? asal kita tidak lagi ngomongin Cinta sialan itu,'' gumam Kafka membelai pipi tirus Vera, ya Vera memang kurus dan terlihat sangat seksi di mata Kafka, tidak seperti Cinta yang berisi nakun terlihat manis dan menggemaskan ketika di lihat dengan seksama.

''Bagaimana kalau kita ke Mall, ada barang yang ingin saya beli di sana, mumpung ada discount besar besaran juga di sana,'' ajak Vera yang ingin memanfaatkan Kafka.

Ya keluarga Kafka tergolong dari keluarga menengah atas, jadi Kafka yidak akan segan segan mengeluarkan uangnya hanya untuk menyenangkan kekasih nya saja.

Sedangkan di rumah Cinta kini tengah berkeluh kesah kepada Allah SWT, dia selalu mencurahkan isi hati nya kepada Allah SWT, hanya beliau lah tempat Cinta untuk berkeluh kesah masalah kehidupan nya, sampai sampai Cinta meminta kepada Allah SWT, untuk menghidupkan kembali Arya kakak kedua nya yang sudah meninggal.

Mungkin perminta'an ini terdengar sangat konyol bagi orang yang mendengar nya, namun tidak dengan Cinta, momen ini ia tunggu selama seminggu, karena selama seminggu ini Cinta selalu berdo'a agar ia selalu di temani Arya kakak nya yang sudah tiada, bukan hanya pada malam hati dan bukan hanya di waktu tidur nya Cinta mengharap kehadiran Arya untuk selalu menemani hati harinya yang teramat kosong.

''Ya Allah, hamba mohon hidupkan lah kakak hamba yang sudah tiada, agar dia selalu bisa membela hamba ketika semua orang menghina hamba dan hamba ingin selalu di temani kakak hamba di setiap waktu hamba,'' isi do'a Cinta yang terlontar begitu saja.

Cinta memang selalu berdoa yang aneh aneh, siapa tau itu semua di kanulkan oleh Allah SWT, pikir Cinta dengan mengulas senyum.

Dia kini tengah menengadah mengharapkan ada keajaiban yang mengirim kakak nya yang sudah meninggal kedunia ini, Cinta terus saja menunggu dan menunggu, dia terus menengadahkan kepalanya menatap ka langit langit kamar nya, seakan-akan dia tengah menengadah di bawah langit biru menunggu bintang berjatuhan.

Satu jam, dua jam sia terus menunggu? sampai akhirnya dia terlelap dalam tidur nya sampai menjelang pagi, Cinta terbangun karya merasa ada seseorang yang sedang membangun kan nya. Namun setelah terbangun Cinta tidak menemukan siapa siapa di sana.

.

.

.

.

.

ikut

3.ABDC 3

Sedangkan di Mall Vera tengah berbelanja dengan uang Kafka kakak nya Cinta, permintaan Vera selalu di kabulkan oleh Kafka, tapi Cinta adik nya sendiri, jangankan di belikan baju atau barang lain nya, uang saku untuk sekolah nya saja tak pernah ia kasih.

Kafka tergolong pelit dari semua orang yang ia kenal, di mata teman nya Kafka sangat loyal kepada semua teman nya, bukan hanya kepada Vera saja, tapi ke setiap teman nya Kafka bertingkah layak nya orang besar yang peduli kepada semua temannya.

''Setelah ini kita ke cafe ya Kafka, aku sudah lapar?'' rengek Vera mengelus perut nya, dia selesai membeli tas, sepatu dan beberapa baju juga, dan sekarang dia malah meminta Kafka untuk makan di cafe juga. Matre abis nich perempuan.

Puas dengan makan malam nya Kafka mengantarkan Vera pulang ke rumahnya, tak lupa juga dia membelikan sebuah martabak telor dan martabak manis untuk orang tua Vera yang ada di rumah nya, sedangkan untuk keluarga nya sendiri Kafka merasa sangat pelit hanya untuk sekedar membawakan oleh oleh untuk adik kandung nya.

''Terima kasih nak Kafka sudah di belikan martabak,'' Ucap Ibu Vera yang menarik sudut bibir nya sedikit ke atas.

''Sama sama tante, ini hanya sebagai rasa terima kasih ku karena sudah mengijinkan aku untuk membawa Vera jalan jalan,'' jawab Kafka santai.

''Kalau gitu Kafka pamit pulang dulu, sudah malam juga,'' tambah nya lagi dan berlalu setelah mencium punggung tangan Ibu Vera.

Setelah kepergian Kafka Vera merasa sangat senang karena sudah memanfaatkan Kafka untuk membeli barang barangnmahak yang ia inginkan, sebenarnya Vera sendiri sudah memiliki seorang kekasih yang kini tengah menjemput Vera untuk berjalan-jalan di sekitaran pusat kota yang nada di sana.

''Kayak nya kamu senang banget sayang?'' tanya nya yang penasaran karena Vera selalu tersenyum tidak seperti biasa nya dia selalu irit senyum.

''Kamu tau nggak sayang? ternyata Kafka itu gampang banget di bodohin dan gampang percaya juga dengan semua yang aku omongin selama ini, akhirnya aku di belikan beberapa baju tas dan juga sepatu, seperti yang aku mau selama ini,'' sahut nya dengan kekehan kecil.

''Dasar kamu ya, paling bisa kalau di suruh mototin uang laki-laki, tapi asal kamu ingat? jangan coba coba menghianati aku, kalau sampul itu terjadi, kamu akan tau seperti apa kondisi kamu saat ini,'' tukas nya mencubit pipi tirus Vera.

''Tenang saja sayang? aku tipe cewek yang setia kok, jadi kamu tenang saja dan jangan meragukan aku oke,'' kata Vera meyakinkan kekasih nya.

Seiring berjalan nya waktu Vera terus membohongi Kafka dan selalu memanfaatkan Kafka sebagai ATM berjalan nya.

...****************...

Pagi pagi sekali Cinta sudah bangun dari tidur nya, dia terkejut dengan keadaan kamar nya yang sangat berantakan, padahal sebelum dia tidur Cinta sudah membereskan terlebih dulu, Cinta duduk termenung di pinggiran ranjang nya yang tak begitu besar, dia memeras otak nya. Dia mengingat ngingat apa yang dia lakukan setelah sholat malam.

''Perasaan aku langsung tidur? tapi kenapa kamar ku berantakan seperti ini,'' gumam nya pada diri sendiri.

''Sudahlah aku beresin ini dulu, setelah itu ke rumah Bunda, siapa tau kak Kafka belum bangun dari tidur nya,'' gumam nya lagi dan beranjak dari tempat tidur nya. Cinta memunguti beberapa sampah yang berserakan di dalam kamar nya yang tak terlalu lebar itu.

''Apa jangan jangan semalam ada orang masuk dan membuat kekacauan di sini, pikir nya lagi. Cinta melihat semua pakaian nya masih utuh di tubuh nya, hanya saja dia tidak mengingat kejadian yang semalam.

-''Woy! cariin kakak ya,'' Ujar Arya dari samping tubuh Cinta, Cinta yang belum siap dan tiba-tiba mendengar suara di samping nya terlonjak kaget sehingga membuat Arya terkekeh geli melihat tingkah adik nya itu.

''Bagaimana perbuatan ku hebat kan sekarang,'' tanya Arya lagi membuat Cinta semakin bingung, di sisi lain dia senang karena kakak yang sudah meninggal kini datang menghampiri nya, bahkan Cinta mencoba mencubiy lengan nya sendiri dan akibat dari ulah nya itu adalah Cinta meringis kesakitan, karena cubitan pada lengan nya lumayan kenceng.

''Kak Arya sedang apa di sini, aku sudah bangun dari tidur kan? tapi kenapa aku bisa melihat kak Arya ada di dalam kamar ku pagi ini,'' Ucap Cinta dengan nada pelan dan sedikit kebingungan melihat kakak nya ada di samping nya saat ini.

-''Kamu nggak sedang mimpi kok, kan kamu sendiri yang meminta untuk menjaga kamu setiap hari, jadi kakak di bebas tugaskan oleh malaikat, dan dia malah menyuruh kakak untuk selalu menjaga kamu sampai mendapatkan kebahagia'an yang sesungguh nya, tapi bakalan lama nggak sich kamu dapat kebahagia'an itu, kakak nggak yakin selalu bisa menemani mu, tapi akan kakak coba oke,'' balas Arya mengelus puncak kepala adik nya yang selama ini sudah di benci oleh kakak nya Kafka.

-'' Menurut kamu aku sudah hebat nggak?'' tanya Arya menunjukkan beberapa kertas dan juga baju Cinta yang berserakan di lantai.

''Jadi ini semua kelakuan kak Arya, kak Arya yang berantakin kamar Cinta? tega kamu kak sama adik iamu sendiri,'' seru Cinta namun tidak di gubris oleh Arya, karena Arya masih fokus dengan diri nya sendiri yang mengangkat beberapa buku yang ada di meja Cinta sang adik.

''Ayolah kak? jangan di berantakin lagi, Cinta mohon,'' Ujar Cinta melihat buku buku yang tadinya sudah disusun rapi di rak buku, kini teronggok di lantai semua, Cinta menghembuskan nafas nya dengan kasar.

''Kak? Cinta mohon - jangan di berantakin lagi, Cinta harus pergi ke sekolah sebentar lagi,'' gumam nya pelan dan sedikit memohon kepada kakak nya yang sudah meninggal itu.

Arya yang melihat adik nya tengah bersedih menghentikan aksinya yang menurut dia sangat mengasikkan, karena dia sudah bisa memegang sesuatu lagi.

-''Maafkan kakak dek, kakak tidak bermaksud membuat kamu sedih seperti ini kok,'' Ucap nya lirih dan menatap ke wajah sang adik yang mengembangkan senyuman di bibir nya, Arya kadang bingung dengan sikap adik nya yang sedikit lembek dan gampang di tindas oleh kakak nya sendiri.

-''Mulai saat ini kamu tidak boleh lembek seperti ini lagi dek, kakak mau melihat adik yang tegas dan bisa menjaga diri sendiri, jangan gampang di tindas oleh orang lain juga, mau itu kak Kafka sekalipun kamu harus membalas semua perbuatan yang sudah ia lakukan terhadap kamu dek,'' kata Arya

.

.

.

.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!