NovelToon NovelToon

My Crazy Boss

Prolog

"Valerie Elvan apa kau tidak mendengar ucapanku? Kembalilah kemari!"

Suara berat Alex yang terdengar seperti memerintah dan menuntut yang tidak boleh dibantah oleh siapa pun terutama Valerie.

Di sebuah sofa Alex terlihat menyilangkan kakinya sambil meletakkan tangannya di dada bidang miliknya. Ia menyandarkan punggungnya pada sofa empuk yang sedang ia duduki, tatapannya kini lurus pada seorang wanita yang terlihat sangat ketakutan dan terlihat keringat yang kini membasahi tubuh wanita itu.

Valerie yang berniat meninggalkan ruangan itu dengan cepat setelah memberikan berkas laporan pada bosnya itu terpaksa terpendam, ia tidak bisa membantah perintah pria yang kini menatapnya dengan tajam. Karena jika ia menolak maka ia akan menerima konsekuensi yang akan diberikan oleh pria yang bernama Alex itu. Pria itu masih tercium sangat wangi walaupun sudah bekerja seharian ini.

Kakinya yang jenjang dan terlihat sangat indah yang dibaluti dengan sepatu hak tinggi mulai melangkah, mendekati ke arah pria yang memanggil namanya tadi. Pria yang masih menatapnya tanpa kedip, membuat jantung Valerie berdegup semakin kencang.

Valerie tahu bahwa Alex kini tengah marah. Tapi tetap saja Valerie merasa bahwa dirinya tidak bersalah, ia justru menyalahkan seorang pria gila yang mendekatinya dengan begitu saja, dan membuat Alex yang melihatnya menjadi salah paham.

Saat ia sudah berdiri tepat dihadapan Alex, pria itu menggenggam tangannya dan menarik tubuh Valerie hingga menempel dengan tubuh pria itu. Valerie dapat mencium aroma gentle yang sangat menyengat dihidungnya.

Alex semakin mendekatkan tubuh Valerie pada tubuhnya. Hingga dengan cepat tubuh Valerie kini sudah berada tepat diatas tubuh Alex. Valerie yang masih menutup wajahnya karena merasa sangat malu jika harus sedekat ini pada Alex.

"Bisakah kau melepaskanku? Karena aku rasa kita terlalu dekat!" Ucap Valerie mencoba untuk mengeluarkan suara yang terdengar sangat lembut di telinga Alex.

Bukannya melepaskan tubuh Valerie, Alex malah menarik wajah Valerie dan mencium bibirnya dengan sangat panas. Pria itu selalu merasa jika hasratnya begitu tinggi saat ia harus berdekatan dengan Valerie, asisten cantik dan memiliki tubuh seksi itu.

Kini mereka saling bertatapan saat Alex menghentikan ciuman panasnya itu pada Valerie. Wajah tampan milik Alex kini terlihat sangat jelas, ia mengakui jika bosnya itu sangatlah tampan dan siapapun yang melihat pria itu akan jatuh cinta dengan ketampanan yang dimiliki oleh Alex.

Pesona seorang Alex Ryder memanglah sangat sulit untuk ditolak, sekeras apapun ia berteriak dalam hati, mengingatkan dirinya untuk tidak jatuh cinta pada bosnya itu, tetap saja itu semua akan terasa percuma, yang terjadi justru sebaliknya akhirnya Valerie jatuh cinta pada Alex Ryder yang tak lain adalah bosnya sendiri di tempat ia bekerja saat ini.

"Kumohon!" Lanjut Valerie mencoba untuk terlepas dari pelukan tubuh Alex. Ia bergerak dan mencoba untuk melepaskan tubuhnya dari Alex, namun pria itu seperti tidak mengizinkan Valerie untuk menjauh dari tubuhnya. Ia malah melingkarkan tangannya di pinggang ramping Valerie dengan sangat erat.

Setelah merasa puas memandangi wajah cantik Valerie yang terlihat semakin ketakutan. Alex merubah posisinya dan memutar tubuh Valerie menjadi tepat dibawahnya, ia mulai menghirup dan mencium leher jenjang Valerie dengan sangat rakus. Tak lupa ia juga memberikan sebuah tanda merah di leher jenjang wanita itu. Alex pun tersenyum saat selesai menghukum wanita yang masih menatapnya dengan penuh rasa takut itu.

Valerie hanya menghela nafas, ia mencoba menahan dirinya saat Alex memberikan sentuhan-sentuhan pada dirinya. Ia mencoba untuk tidak mendesah karena sejak tadi ia sangat menikmati permainan yang telah diberikan oleh Alex.

Alex melepaskan ciuman dileher jenjang Valerie dan menatap wanita itu dengan penuh ancaman. Dan Valerie hanya menunduk dan menyembunyikan wajahnhya karena terlihat sangat takut pada tatapan yang diberikan oleh Alex.

"Rasanya masih sama! Kau selalu terlihat menggoda Valerie!" Ucap Alex sambil merapihkan jasnya yang terlihat kusut karena permainan panasnya yang ia buat sendiri.

"Aku tidak pernah bermaksud untuk menggodamu!" Jawab Valerie masih saja menundukan wajahnya.

Tanpa diduga Alex mulai tersenyum tipis saat mendengar ucapan Valerie, dan Valerie merasa cukup lega karena sudah melihat Alex tersenyum kembali walaupun senyuman yang ia berikan kini sangat tipis berbeda dengan biasanya.

Namun Alex kembali mengubah ekspresi wajahnya dan kembali dingin, Valerie semakin dibuat bingung oleh pria yang berada dihadapannya kini. Valerie menggaruk tangannya yang tidak gatal itu, ia harus kembali mendengarkan semua ocehan yang akan dikeluarkan oleh Alex. Dan Valerie sudah sangat yakin Alex akan mengoceh dan memakan waktu yang cukup lama, dan itu menjadi hal yang biasa bagi Valerie.

"Kau memang sekretarisku tapi kau juga jangan pernah melupakan jika kau juga adalah kekasihku. Kau paham akan itu?" Tanya Alex dengan suara yang penuh penekanan di setiap kata yang ia ucapkan itu.

Tak ada jawaban yang diberikan oleh Valerie, karena ini sudah kesekian kalinya ia mendengar Alex mengucapkan hal itu.

"Kau harus selalu menuruti perintahku. Aku sangat tidak menyukai penolakan, dan aku sangat tidak suka jika kau membantah perintahku. Jika kau menolak perintahku kau tahu kan apa konsekuensi yang akan kau dapat? Sudah berulang kali kukatakan padamu, aku tidak suka jika kau dekat dengan pria lain selain diriku! Apa kau mengerti Valerie?" Lanjut Alex dengan menatap serius wajah Valerie.

Dengan pelan Valerie menjawab. "Ya aku mengerti!"

"Bagus itu adalah jawaban yang sangat ku inginkan darimu!" Jawan Alex dengan penuh kemenangan dan mengelus lembut pinggang Valerie.

Valerie yang merasa sangat ragu dan masih takut dengan Alex mencoba untuk memberanikan diri dan bertanya pada Alex.

"Apa kau masih marah denganku Alex?" Tanya Valerie dengan suara yang begitu pelan karena merasa tidak yakin dengan jawaban yang akan diucapkan oleh Alex.

"Aku tidak bisa marah padamu dengan jangka waktu yang lama Valerie!" Ucap Alex dengan tatapan yang masih tertuju pada Valerie.

"Jadi apakah kau memaafkanku Alex?" Tanya Valerie untuk meyakinkan jika Alex sudah tidak lagi marah pada dirinya.

"Kau pikir?" Ucap Alex bertanya balik pada Valerie.

"Kau telah memaafkanku!" Ucap Valerie tersenyum dan berlari ke pelukan Alex, dan membuat pria itu terkejut dengan apa yang dilakukan oleh Valerie. Karena tidak biasanya Valerie memeluk Alex seperti ini.

"Tapi kau harus ingat peraturan yang telah ku buat tetap berlaku. Dan jika kau masih dekat dengan pria lain selain diriku, kau harus bersedia menerima hukumanmu!" Ucap Alex yang terdengar begitu mengancam.

Tak mendengar jawaban dari Valerie, Alex merasa sangat kesal dan memukul meja dengan pelan.

"Aku mengerti Alex!" Akhirnya Valerie menjawab dan membuat pria itu kembali mengukir senyum dibibirnya.

Bab 1

Alex Ryder yang selalu menjadi pusat perhatian bagi semua orang yang melihatnya terutama bagi wanita-wanita yang memandang fisik dan materi tentu nya akan langsung jatuh cinta saat melihat Alex.

Tentu saja karena pria itu mempunyai paras yang sangat tampan dan menawan. Pria muda yang memiliki tubuh yang menjulang tinggi, dengan kulitnya yang sangat putih dan terlihat sangat mulus.

Sudah menjadi hal yang biasa untuk Alex jika banyak wanita yang berebut untuk mendapatkannya.

Bagaikan terlahir menjadi seorang pangeran, itulah Alex selain parasnya yang begitu tampan ia juga terkenal sangat kaya dan siapa pun pasti akan mengenal sosok Alex Ryder. Paras tampannya adalah suatu anugerah yang telah diberikan Tuhan untuknya, karena dengan itu ia bisa mendapatkan wanita manapun yang ingin ia kencani.

Dan juga karena kekayaannya, diusianya yang terbilang sangat muda ia sukses mendirikan beberapa perusahaan dengan berbagai macam bidang. Properti, restoran, dan masih banyak lagi bidang yang ia tekuni. Maka sudah tidak asing lagi jika banyak yang menjulukinya sebagai Crazy Rich di negaranya.

Apapun bisa dia dapatkan dengan mudah, bahkan dalam seminggu ia sudah mengencani wanita yang berbeda dalam setiap harinya. Tentunya wanita mana pun akan berlomba-lomba untuk bisa berkencan dengannya. Bahkan sudah tidak terhitung berapa banyak wanita yang telah ia tiduri, lalu ia tinggalkan saat nafsunya telah disalurkan.

Lihat saja Alex sekarang sedang berjalan menuju sebuah Club ternama di London. Ia melangkahkan kakinya untuk duduk disebuah mewah yang telah disediakan oleh club tersebut. Sudah beberapa wanita bayaran yang mengantri tidak sabar untuk mendapat bagian agar dapat tidur bersama dengan Alex, si pria kaya itu.

"Kau Alex si pengusaha muda yang kaya raya itu kan?" Tanya seorang wanita yang memiliki paras cantik dan tubuh yang sangat seksi itu.

Wanita lainnya hanya mendengus kesal karena mereka kalah cepat dengan Jessica yang sudah lebih dulu mendekati Alex. Wanita bernama Jessica itu kini mulai berani untuk duduk diatas pangkuan Alex, ia mulai menciumi leher Alex dengan penuh semangat dan penuh gairah.

Alex yang merasa hasratnya mulai memuncak karena wanita yang berada dipangkuannya itu terus menggodanya tanpa henti. Ia pun menarik tangan Jessica dan menggenggamnya dengan sangat erat. Alex berjalan sambil menarik Jessica melewati lantai dansa yang terlihat ramai oleh banyaknya pasangan.

Hingga kejadian tak terduga dialami oleh Jessica, gaun ketat yang Jessica kenakan tersiram minuman oleh seorang wanita asing. Mata Jessica kini terlihat sangat marah dan menatap tajam wanita yang telah ceroboh menumpahkan minumannya pada gaun milik Jessica.

"Oh my god! I'm so sorry. Aku benar-benar tidak sengaja!" Ucap wanita itu mencoba membersihkan gaun yang dikenakan oleh Jessica.

"Dasar wanita murahan! Bisa-bisanya kau ceroboh dan menumpahkan minuman itu ke bajuku!" Ucap Jessica yang terdengar sangat marah pada wanita yang berada dihadapannya kini.

"Hei nona apa kau tidak mendengar apa yang telah ku ucapkan? Aku sudah meminta maaf padamu. Dan kau jangan memancing emosiku!" Jawab wanita itu dengan menaikan nada suaranya yang kini terdengar sangat keras.

Jessica yang tidak terima dibentak oleh wanita asing itu langsung mendekatkan tubuhnya pada tubuh wanita itu. Dan wanita itu hanya memutar bolanya terlihat seperti malas untuk berhadapan dengan Jessica.

"Apa kau bilang? Maaf? Maaf saja tidak cukup. Kau tahu, kau harus mengganti rugi atas kecerobohanmu. Baju ini sangat mahal dan aku yakin kau tidak akan sanggup untuk menggantinya!" Ucap Jessica terkesan menghina wanita itu.

"Harus kau tahu juga nona. Harga minumanku jauh lebih mahal daripada baju kurang bahanmu itu yang terlihat sangat murahan, atau jangan-jangan tubuhmu juga sangat murahan?" Ucap wanita itu kembali menghina Jessica dan berlalu pergi meninggalkan Jessica dan juga Alex.

Alex yang melihat kejadian itu hanya tersenyum sambil menikmati tontonan seru yang terjadi di depan matanya. Alex semakin penasaran pada wanita tadi yang berani menghina Jessica di depan banyak orang.

"Alex maafkan kejadian tadi. Wanita itu sangat ceroboh menumpahkan minumannya pada bajuku. Aku akan berganti baju untukmu!" Ucap Jessica sambil mengenggam tangan Alex, namun Alex dengan cepat melepaskan genggaman tangan Jessica.

"Lupakan saja! Hasratku sudah hilang melihatmu dengan baju yang basah dan sangat menjijikan itu!" Ucap Alex sambil menatap jijik Jessica dan berjalan keluar club meninggalkan Jessica.

"Kurang ajar!" Desis Jessica.

***

Dua orang pria dengan menggunakan jas rapih sudah sampai di suatu restoran. Mereka segera melangkahkan kaki ke salah satu meja restoran tersebut. Tatapan Alex kini tertuju pada seorang wanita cantik dan sudah tidak asing baginya, wanita itu yang ia temui di club semalam.

"Maaf kalian sudah menungguku lama!" Ucap Cassie sambil sibuk meletakan tas mewahnya diatas meja.

"Tidak masalah!" Jawab Jacob tersenyum pada wanita yang memiliki rambut panjang itu.

Alex menatap Cassie penuh dengan ketidak sukaan, ia sudah tahu apa maksud dan tujuan Adriana meminta mereka untuk bertemu.

"Jadi apa yang ingin kau bicarakan?" Tanya Alex langsung pada inti pembicaraan mereka.

"Kau tahu aku sudah banyak membantu perusahaanmu, sampai kau terkenal sebagai CEO muda sekarang. Aku ingin kau menikah denganku!" Ucap Cassie sambil memainkan jari lentiknya di depan dagunya.

Alex memutar bola matanya dengan malas, selalu saja wanita dihadapannya ini meminta untuk menikah dengannya. Walaupun Alex mengakui jika Cassie telah banyak membantu perusahaannya, tapi untuk menikah dengan wanita itu Alex sangat tidak bersedia.

"Akan ku pikir-pikir!" Ucap Alex dengan ekspresi yang sangat datar.

"Baiklah! Kau tahu jika kau menolak untuk menikah denganku maka kau harus siap jika aku akan mencabit seluruh asetku diperusahaanmu!" Ucap Cassie dengan nada suara yang penuh penekanan dan seolah mengancam Alex.

"Aku pergi karena ada urusan penting lainnya." Ucap Cassie sambil berlalu pergi meninggalkan Alex dan juga Jacob.

Alex kembali menatap seorang wanita yang sempat ia temui di club semalam. Wanita itu selalu menjadi pusat perhatian untuk Alex, dan Alex semakin penasaran dengan wanita itu yang berani melawan Jessica di club.

"Alex kau yakin jika kau akan menikahi Cassie?" Tanya Jacob sambil menyeruput segelas minuman yang telah dipesannya.

"Tidak! Apa kau mendengar aku bilang bersedia menikahi Cassie?" Ucap Alex yang masih tidak berhenti untuk memperhatikan wanita yang duduk di seberang sana.

"Lalu kenapa kau tidak langsung menolaknya saja?" Tanya Jacob kembali, ia selalu mencari tahu sebenarnya apa keputusan yang akan diambil oleh sahabatnya itu.

"Aku ada rencana!" Ucap Alex sambil berjalan dan mendekati seorang wanita cantik yang selalu menjadi perhatiannya. Dan Jacob pun hanya mengikuti Alex dari belakang, berharap jika Alex tidak melakukan kekacauan pada wanita yang ia hampiri itu.

Alex langsung duduk dihadapan wanita itu tanpa seizin wanita itu, ia menatap Alex dari ujung rambut sampai ujung kaki. Tidak mengerti dengan maksud dan tujuan dari pria yang kini duduk dihadapannya.

"Mohon maaf ada keperluan apa?" Tanya wanita itu mulai membuka suara.

Alex tersenyum puas saat mendengar wanita itu mulai mengeluarkan suara, Alex sangat yakin jika sebentar lagi wanita itu akan mudah ia dapatkan seperti wanita-wanita lain sebelumnya.

"Nona kau jangan terlihat marah seperti itu, kecantikanmu akan luntur jika kau marah padaku!" Ucap Alex dengan suara yang seperti sedang menggoda wanita dihadapannya.

Jacob hanya menatap malas dengan tingkah laku Alex, sudah lebih dari puluhan kali sahabatnya itu menggoda setiap wanita yang menarik dimatanya. Jacob hanya mengikuti permainan apa yang akan dilakukan oleh Alex pada wanita cantik itu.

"Aku akan membuatmu senang malam ini dengan banyak permainan yang akan kita lakukan bersama. Dan kau tahu apa itu surga dunia? Kalau kau tidak tahu aku akan memberitahumu. Dan aku yakin kau tidak akan pernah melupakan surga dunia itu, bahkan kau akan menikmatinya denganku!" Ucap Alex sambil mendekatkan wajahnya ke telinga wanita itu.

Wanita itu hanya terdiam dan masih tidak mengerti dengan apa yang dikatakan oleh Alex. Namun tidak lama kemudian ia bangkit dan mulai mengambil sesuatu dari meja.

"Sebentar lagi aku akan mendapatkan wanita ini. Apa kau percaya Jacob?" Bisik Alex pada Jacob dengan pelan.

Alex terkejut dengan cairan yang mulai membasahi wajahnya hingga membuat jas mewah yang ia kenakan menjadi kotor dan terlihat sangat menjijikan. Alex bangkit dari duduknya dan mulai berjalan mendekati wanita itu yang masih menatapnya dengan tatapan yang sangat tajam.

"Aku ingat siapa kau! Kau adalah pria yang menemani seorang wanita yang ku siram kemarin di club kan? Kau kira aku sama murahannya seperti wanita yang kau kencani kemarin?" Ucap Wanita itu dengan penuh amarah.

Alex hanya terdiam dengan apa yang dilakukan oleh wanita itu. Ini pertama kalinya ia direndahkan oleh seorang wanita dan itu membuat Alex sangat kesal.

"Dan aku harap orang tuamu segera mengetahui perbuatan bejatmu dan mencoretmu sebagai anak mereka!" Ucap Wanita itu sambil membereskan barangnya yang tersimpan diatas meja.

"Permisi tuan!" Lanjut wanita itu berjalan dan sedikit menabrak bahu Alex dan pergi meninggalkan kedua pria yang masih tidak percaya dengan perbuatan wanita itu.

Jacob menatap Alex dengan tidak percaya, baru pertama kali ia melihat sahabatnya sampai disiram minuman oleh seorang wanita yang tidak mereka kenal itu.

"Sialan!" Desis Alex sambil membersihkan jasnya yang basah itu.

"Kau tidak apa-apa?" Tanya Jacob pada Alex. "Ayolah tidak semua wanita bisa kau perlakukan seperti itu Alex. Aku rasa dia wanita yang berbeda dari semua wanita yang pernah kau temui sebelumnya!" Lanjut Jacob sambil menepuk bahu Alex.

Alex tidak menjawab sedikit pun ucapan yang keluar dari mulut Jacob. Ia hanya menatap Jacon dengan sinis dan membuat sahabatnya itu hanya terdiam dan menunduk.

"Ku beri kau tugas untuk mencari semua informasi tentang wanita sialan itu!" Ucap Alex dan berlalu pergi meninggalkan cafe itu yang diikuti oleh Jacob.

Bab 2

Jacob masuk ke ruangan Alex dengan senyuman lebar yang terukir diwajah tampannya, ia membawa beberapa berkas yang telah di minta oleh sahabatnya itu. Walaupun Jacob harus mengorbankan waktunya hanya untuk mencari sebuah informasi tentang wanita yang ditemuinya di cafe kemarin. Kalau saja Jacob menolak perintah Alex, maka ia harus menerima jika pria itu akan mengamuk dan menghabisinya begitu saja.

Jacob berjalan mendekati Alex yang masih sibuk dengan beberapa berkas pekerjaannya. "Lihatlah aku sudah membawa beberapa informasi yang kau minta tentang wanita cantik itu!"

"Wanita itu bermana Valerie Elvan Kanoa, berusia 23 tahun dan dia baru saja menyelesaikan kuliahnya tahun ini di Universitas teenama di London!" Lanjut Jacob menceritakan sedikit tentang informasi wanita itu.

Alex tersenyum puas saat menerima beberapa berkas dari Jacob, ia memperhatikan satu persatu informasi yang tertera didalam berkas itu. "Valerie! Nama yang cocok dengan wajahnya yang terlihat sangat sangar!" Alex tertawa saat mengucapkan nama wanita yang ia cari informasinya itu.

"Dia anak tunggal dan sekarang ia tinggal seorang diri karena orang tuanya meninggal karena kecelakaan beberapa tahun yang lalu!" Ucap Jacob sambil duduk dan bersandar disofa yang tertata rapih di ruang kerja milik Alex.

Alex tidak bisa berhenti untuk tersenyum, entah apa yang terlintas dalam pikirannya sampai ia sangat penasaran dengan wanita bernama Valerie itu. Yang berani menghinanya di cafe dengan menyiram tubuhnya dengan sebuah minuman yang sangat menjijikan.

"Kerja bagus Jack!" Ucap Alex memuji kerja keras sahabatnya itu.

Tidak sia-sia Alex menjadikan sahabatnya itu sebagai asisten pribadinya. Karena Jacob selalu membuat Alex puas dengan kinerjanya saat diperintahkan untuk mencari suatu informasi yang dibutuhkan olehnya. Dan tidak membutuhkan waktu yang lama untuk Jacob mencari informasi tentang Valerie.

"Dan sudah ku simpan juga sosial media tentang wanita itu, agar kau puas memperhatikan semua foto wanita itu!" Ucap Jacob bangkit dari duduknya dan menghampiri Alex yang masih sibuk dengan berkas-berkas tentang Valerie.

"Terima kasih!"

Jacob duduk diatas meja sambil memperhatikan wajah Alex yang terlihat berbeda dari sebelumnya, pria itu terlihat sangat penasaran dengan wanita yang baru saja mereka temui kemarin. "Tapi tunggu, aku hanya penasaran saja ada apa kau menyuruhku untuk mencari informasi tentang wanita cantik yang baru kita temui itu? Atau jangan-jangan kau jatuh cinta padanya?" Goda Jacob pada Alex dan membuat pria itu terdiam sejenak.

"Apa urusanmu? Kau hanya perlu menjalankan semua perintahku tidak usah mencampuri urusanku terlalu jauh. Kau mengerti?" Bentak Alex dengan memasang wajah kesalnya karena Jacob lancang menggodanya seperti itu.

"Santai lex aku hanya becanda! Lagian aku juga tidak peduli dengan kisah asmaramu. Baiklah aku pergi!" Ucap Jacob berlalu pergi meninggalkan Alex, ia tidak ingin mencari masalah dengan pria yang sangat dingin itu.

***

Valerie terus melihat jam tangan yang terpasang cantik di tangan kecilnya. Ia berlari menuju halte bus karena tidak ingin terlambat dihari pertamanya bekerja di sebuah perusahaan besar yang selama ini menjadi impiannya.

"Aku tidak boleh terlambat dihari pertama bekerjaku. Bisa-bisa pihak perusahaan itu tidak jadi merekrutku sebagai sekretaris baru di perusahaan itu!" Lirih Valerie yang tidak berhenti melihat jam ditangannya.

Hingga akhirnya ia menabrak seseorang karena terlalu fokus pada jam tangannya, dan Valerie mengutuki dirinya sendiri karena kecerobohannya itu. "Sorry aku tidak sengaja!" Ucap Valerie sambil membantu membereskan beberapa barang yang terjatuh milik orang yanh ia tabrak itu.

"Valerie!" Teriak seorang wanita itu tepat ditelinga Valerie dan membuat Valerie terkejut karena ternyata yang ia tabrak adalah sahabatnya saat ia kuliah.

"Adriana! Kau membuatku terkejut saja. Maaf tadi aku tidak sengaja karena aku sedang buru-buru," Ucap Valerie sambil menggenggam tangan sahabatnya itu.

"Tidak masalah val, ini hari pertamamu bekerja? Kau terlihat sangat cantik dengan pakaianmu itu!" Ucap Adriana terus memuji Valerie dan membuat sahabatnya itu menjadi salah tingkah.

Tatapan Valerie tertuju pada sebuah bus yang sudah datang menghampirinya, dan ia pun segera pamit ke sahabatnya itu untuk segera berangkat bekerja karena tidak ingin terlambat.

"Bye! Sampai jumpa nanti Valerie!" Teriak Adriana.

***

Valerie berjalan melewati beberapa pegawai di perusahaan itu, banyak yang menatapnya dengan tatapan kagum dan ada juga beberapa pegawai wanita yang menatapnya dengan tatapan tidak suka.

"Cantik sekali sekretaris baru CEO kita!"

"Pantas saja ia dipilih sebagai sekretatis baru, lihat saja dia sangat cantik dan juga seksi!"

"Pasti wanita murahan!"

Valerie mendengar semua ucapan dari para pegawai itu, namun ia memilih untuk tetap berjalan dan pergi menuju ruangan CEO perusahaan itu. Ada perasaan gugup karena ini adalah pertama kalinya ia bekerja dalam seumur hidupnya, dan ia lebih gugup lagi karena bekerja di perusahaan ternama dan sangat terkenal di London.

"Ini ruangan CEO nona, aku hanya bisa mengantarkan sampai sini! Permisi!" Ucap salah satu pegawai yang mengantarkan Valerie.

"Terima kasih!"

Dengan ragu ia mencoba untuk mengetuk pintu ruangan itu, dan setelah mendengar suara perintah untuk masuk ia pun membuka pintu itu dengan pelan. Dan terlihat seorang pria dengan perawakan gagah yang membelakanginya.

"Permisi tuan!" Ucap Valerie dengan sangat lembut dan membuat pria itu membalikan badannya menghadap Valerie.

"Kita bertemu lagi nona cantik!" Ucap pria itu dengan senyuman yang terukir di bibirnya.

Valerie terkejut dengan apa yang dilihatnya, pria yang ia temui kemarin dan ia siram di cafe itu adalah bosnya sendiri di perusahaan tempat ia bekerja. Seketika perasaan bersalah dan rasa takut langsung menyelimuti suasana hati Valerie saat ini.

"Dunia terasa sangat sempit bukan?" Ucap Alex sambil berjalan mendekat pada Valerie.

Valerie hanya berdiam mematung, tidak berani menatap wajah Alex yang sampai saat ini menatapnya dengan tatapan tajam. Valerie kembali mengutuki dirinya karena kesalahannya di cafe itu.

"Apa kau masih tidak percaya dengan yang kau lihat? Pria yang kau siram dengan minuman menjijikan kemarin adalah bosmu?" Tanya Alex terdengar dengan penuh penekanan dan membuat Valerie semakin ketakutan dengan Alex.

"Kau harus menerima balasan karena kau sudah berani menghinaku dengan cara menyiramku di cafe itu nona cantik!" Ucap Alex sambil memegang dagu Valerie.

Valerie menunduk dan tidak mengerti dengan perlakuan Alex padanya. Pria itu dengan lancang menyentuhnya tanpa seizinnya. Dan sampai kapanpun Valerie tidak akan membiarkan siapapun untuk menyentuh tubuhnya begitu saja.

"A...apa yang kau lakukan?" Tanya Valerie dengan gugup.

Bukannya menjawab, Alex malah semakin mendekat pada tubuh Valerie dan meraih tubuh wanita itu hingga masuk kedalam pelukannya. Ia memeluk Valerie dengan sangat erat dan penuh nafsu tentunya.

"Kau tidak perlu memasang wajah seperti itu nona! Harusnya kau senang dapat berduaan dengan CEO muda tampan dan kaya sepertiku!" Ucap Alex dengan suara yang terdengar seperti sedang menggoda Valerie.

"Apa kau memerlukan uang? Popularitas atau apa yang kau butuhkan? Kau bisa bilang padaku dan aku akan berikan apapun yang kau inginkan. Asalkan kau pun memberikan apa yang aku perintahkan padamu!" Ucap Alex sambil membelai rambut Valerie.

"Kau gila!" Bentak Valerie dengan memandang Alex dengan rasa jijik. Valerie sangat membenci pria hidung belang seperti Alex ini yang selalu membayar apapun demi keinginannya tercapai.

Alex terdiam dan kini mereka saling bertatapan, Alex yang dibuat semakin penasaran dan Valerie yang semakin jijik terhadap Alex. Dan pria itu dapat merasakan jika Valerie tidak menyukainya.

Alex berpikir jika Valerie berbeda dengan wanita-wanita yang pernah ia temui sebelumnya yang rela melakukan apapun demi mendapatkan uang dari Alex. Tapi Valerie sangat berbeda dan tidak mudah untuk didapatkan begitu saja. Dan ia pun mulai berpikir untuk mencari rencana lain untuk bisa mendapatkan Valerie.

"Mohon maaf aku berpikir kembali untuk bekerja disini. Aku akan segera mengajukan pengunduran diri dari perusahaan ini!" Ucap Valerie mulai melangkahkan kakinya berniat meninggalkan ruangan Alex.

"Kau harus ingat jika kau sudah menandatangani kontrak dan menyetujui semua peraturan di perusahaan ini. Jika kau mengundurkan diri dari perusahaan ini, kau harus membayar semua dendanya yang sudah tertulis di perjanjian kontrak!" Ucap Alex mengancam Valerie, dan membuat wanita itu menghentikan langkahnya.

Valerie berdecak malas dan langsung pergi keluar meninggalkan Alex yang masih berdiri mematung.

Jacob yang memasuki ruang kerja Alex langsung tersenyum saat melihat Valerie yang berjalan keluar dari ruangan itu.

"Kau tidak berbuat macam-macam kan?" Tanya Jacob tertawa menggoda Alex.

"Belum!" Ucap Alex sambil tertawa puas saat mengingat Valerie wanita yang membuatnya gila seperti ini.

"Aku hanya ingin kau berhati-hati. Wanita itu berbeda dari wanita yang lain, dan aku khawatir jika kau akan jatuh cinta pada wanita itu!" Ucap Jacob terdengar lebih serius dari sebelumnya.

"Aku hanya ingin mempermainkannya. Kau tahu kan aku tidak mudah untuk jatuh cinta pada seorang wanita!" Ucap Alex tidak kalah serius dari Jacob.

Jatuh cinta memang kata yang sangat Alex hindari, ia bertekad pada dirinya bahwa ia tidak akan mudah jatuh cinta dengan wanita. Dan ia mengencani banyak wanita hanya untuk memuaskan nafsunya setelah itu pergi dan membuang wanita itu bagaikan sampah.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!