Pagi itu belum ada satu siswa pun yang hadir di sekolah. Hanya Dafa seorang diri.
“Huuft, kok belum ada yang datang sih padahal sudah jam segini” bergumam sambil melihat jam di tangan kirinya.
Tak lama pun siswa -siswi baru SMP garuda emas berdatangan. Hari ini merupakan hari pertama masuk sekolah dan Dafa adalah salah satu siswa baru di SMP tersebut.
Dafa pun berjalan menyusuri sekolah untuk mencari teman-temannya kemudian ketika Dafa menuruni anak tangga Dafa bertabrakan dengan seorang siswi yang juga kelihatan buru-buru.
“Maaf-maaf” kata gadis itu sambil mengambil peralatan ospeknya yang jatuh
“Iya, tidak apa - apa. Lain kali hati-hati ya mbak kalau jalan”
Di sudut ruangan terlihatlah sahabat Dafa yang berjalan ke arahnya
“Kenapa Daf?” Tanya salah satunya
“Ini ni nabrak guwe” nunjuk cewek tadi
“Ih kan guwe sudah minta maaf”
“Iya, sudah dimaafin kok” jawab kiky sambil senyum-senyum
“Loh yang ditabrak kan guwe kok lo yang maafin sih”
“Udah gak apa-apa maafin aja lagian ceweknya cantik” bisik ke Dafa
“Hmmm”
“ Oh ya lo namanya siapa” mengajak kenalan cewek yang tidak sengaja menabrak Dafa
“ Oh iya panggil aja guwe Rara”
“ Guwe kiky, ini Aldi (menunjuk aldi), ini Denis (menunjuk Denis) dan ini Dafa yang lo tabrak tadi hahaha” ketawa puas
“ yasudah guwe mau cari sahabat guwe dulu ya daaa” jalan ke depan ruangan lain
Rara pun pergi meninggalkan mereka. Tak berapa lama Rara pun berjumpa dengan winda. Dan mereka pun mengikuti ospek.
Hari pertama ospek. Dafa, aldy, kiky, denis , rara dan winda berada dalam satu kelompok.
“Wish satu kelompok dong kita”
“Emang lo kenal mereka Ra” tanya winda yang heran dengan keakrapan mereka.
“Iya tadi pagi guwe kenalan sama mereka semua” oh iya kenalin ni sama sahabat guwe winda
“ hai salam kenal”
Empat hari kemudian ospek pun telah selesai dan hari ini adalah hari pembagian kelas dan mereka semua ditempatkan di kelas yang sama.
“Wesh kita satu kelas dong”
“Iya cantik”
“Ah apasih kece”
“Wah udah ada nama panggilan ni Dafa sama Rara”
“Apa sih, udah - udah ke kantin yuk”
“Yuks lah”
Mereka semua pun ke kantin.
“Mau pesan apa cantik?”
“Apa aja deh terserah kamu”
“Guwe gak ada yang tanyak in nih” ngoceh mengiri sama kedekatan dafa dan rara
“Mau makan apa mas” aldi yang berlagak seperti mas-mas waiter.
Semua pun tertawa melihat kelakuan aldi dan denis
Sementara itu winda termenung melihat kelakuan denis yang bercanda dengan kiky dan aldi dalam hatinya ya ampun kok guwe baru sadar kalau Denis itu kece parah ya
“Hei lo kenapa” menepuk punggung winda pelan
“Hah” tersadar dari lamunan nya
“Lo kenapa, sakit? “
“Ah enggak kok guwe”
“Guwe apa lo liatin denis kan? Hayyo ngaku lo suka kan sama dia”
“Ah apa sih ra” muka memerah
Kriiiiiiing. Bel masuk pun berdering semua siswa berlarian masuk kelas tak terkecuali keenam orang ini.
Selamat pagi anak-anak
Pagi pak
perkenal kan nama saya Bapak yudi saya mengajar sejarah. Oke sebelumnya saya mau bertanya apa kalian tahu bagaimana sejarah dari negara tercinta kita ini
Sementara Dafa melamun memikirkan Rara. Ya ampun kok dia cantik banget sih apa dia mau ya menemani aku hari ini dan selamanya apa dia mau ya menjadi kekasih aku aahh
“Hei kamu” melihat kearah Dafa
Dafa yang masih termenung
“Dafaaa” teriak denis yang duduk di sebelahnya
“Apa sih”
“Itu” nunjuk ke arah guru
“Kenapa kamu, saya lagi menjelaskan kenapa kamu malah melamun”
“Gak pak”
“Ngeles aja kamu, coba ceritakan gimana sejarah indonesia”
Dafa pun menjelaskan tentang sejarah indonesia dengan detail sampai membuat pak yudi kagum kepadanya.
Kriiing. Bel istirahat pun berbunyi
“Kantin yuk”
“Yuk” mereka berenam pun ke kantin
Rara pun mendekati Dafa
“Kece, kamu kenapa tadi lagi sakit ya?” Memeriksa dahi
“Gak kok”
“Terus kenapa kamu melamun mikirin apa”
“Mikirin kamu” spontan menjawabnya yang membuat Rara kaget
“Kamu bilang apa”
“Ah enggak gak apa-apa, makan lagi terus bentar lagi udah bel”
Setelah itu mereka pun melanjutkan belajar dan bel pulang berbunyi.
Malamnya Rara pun kepikiran dengan kata-kata Dafa yang mengatakan bahwa dafa memikirikan dirinya lalu iya pun mengambil diary
dear diary
Hari ini aku dinyatakan sekelas dengan dia. Iya dia yang pernah bertabrakan dengan aku. Dia yang akhirnya dekat dengan aku. Hari ini dia memanggil aku dengan sebutan cantik dan aku spontan juga memanggil dia kece. apa dia menyukai aku dan apakah aku juga menyukai dia ???
Sementara Dafa yang lagi sama teman-temannya termenung sendiri dan memikirkan “apa guwe suka sama dia ya kok bisa-bisanya tadi guwe malah panggil dia cantik, tapi ya emang cantik sih dia dan cantiknya itu beda. Tapi kalau guwe nembak dia, dia mau gak ya nerima guwe”
“Lo suka sama Rara? Tanya kiky sambil minum”
“Ukhuk ukhuk”
“Fiks berarti iya lo suka sama dia” ejek kiky yang melihat Dafa tidak mengakuinya.
“Gue dukung buat nembak si cantik” nyamber Denis yang berjalan menuju ke arah kiky dan Dafa
“Heii cuman guwe ya yang boleh manggil dia cantik” gerutuk Dafa yang tidak terima sahabatnya memanggil Rara cantik
“Iya kan dia cantiknya lo, gua mah sama winda aja ups” menutup mulutnya yang tidak sadar atas ucapannya.
Untungnya kiky dan Dafa tidak menyadari omongan Denis.
Keesokan harinya mereka semua berangkat sekolah.
“Pagi cantik” sapa Dafa melihat bidadarinya masuk kelas
“Hei pagi juga” senyum-senyum karena disambut manis oleh pangeran kece
“Guwe jadi nyamuk nih” Denis kesal dengan mereka berdua yang memamerkan keakrapannya sementara orang yang dia suka belum datang.
“Pagi semua” sapa Winda yang baru datang
“Huuft akhirnya kamu datang juga gak lagi jadi nyamuk deh guwe”
“Lo nungguin guwe datang”
“Cieee Denis” sorak DaRa kompak
“Brisik” Aldi dan kiki yang datang berbarengan
“Jiah dua sejoli datang”
“Siapa?” tanya Aldi heran
“Ya kalian berdua lah siapa lagi yang kalau kemana-mana selalu berduan, serasa dunia milik berdua gitu”
“Kalian iri?”
“Iri bilang bos” aldi dan kiky yang tertawa terbahak-bahak
Bel jam pelajaran pun berbunyi semua siswa fokus belajar tanpa terkecuali.
Beberapa jam kemudian bel istirahat pun berbunyi. Semua siswa dan siswi berhamburan keluar kelas.
“Cantik ke kantin yuk”
“Ayok kece” seru Aldi yang langsung menggandeng tangan Dafa
“Heh lo, pasangan lo kan kan si kiky sana-sana gandeng dia”
Semua tertawa melihat kelakuan aldy.
Memang Aldy ini orang yang sangat lucu. Kalau kata Denis gak ada lo gak rame.
Di kantin aldy, kiki, denis, Rara, dafa dan winda duduk di satu meja dan mereka memesan makanan sesuai selera masing-masing. Setelah selesai makan winda dan Rara pergi ke toilet.
Sementara dafa, aldy, denis dan kiky masih di kantin sembari mengobrol sesuatu yang sangat rahasia.
“Daf mending lo nembak deh si rara, nanti takut Rara nya diambil orang lagi” kiky yang memberi saran kepada dafa
“Iya Daf guwa bantuin deh”
“Iya Daf guwa ikut juga, gimana kalau lo nembak Rara nanti malam di sekolah ini”
“Ide bagus tu nanti kita minta izin sama pak kepsek buat pakek sekolah ini nanti malam”
“Duh guwe belum siap kalau nanti malam”
“Buat orang yang disayang ya harus siap lah” menupuk pundak Dafa.
“Iya deh, Bismillah”
Sementara Rara dan winda di toilet.
“Ra, guwe boleh tanyak gak”
“Mau tanya apa sih sahabatku” mencolek dagu winda
“Lo suka juga kan sama Dafa”
“Guwe?” Kaget dengan pertanyaan Winda sampai pipinya pun ikut memerah
“Hahah iya lah ngapain guwe tanyak lagi liat muka lo aja sudah ada jawabannya lagian siapa sih yang gak suka sama Dafa cowok keren, alim, pintar dan super baik” memuji Dafa
“Apa sih win” yang malu-malu mendengar pujian Winda
“Ya memang benar kan pokoknya lo sama Dafa cocok banget, Dafa baik lo apa lagi pokoknya Dafa beruntung banget kalau bisa ngedapatin lo”
“Amiiin makasih beb semoga deh yang terbaik”
Setelah itu Rara dan Winda kembali ke kelas dan melanjutkan belajar.
Beberapa jam kemudian bel pulang pun berbunyi dan semua siswa pulang.
“ Cantik guwe gak balik sama lo hari ini ya, guwe mau pergi sebentar sama mereka” menunjuk kiki, aldy dan Denis
“Iya Ra, pinjam Dafa nya bentar ya” menarik tangan Dafa
“ win, guwe pergi sama anak-anak ya”
“Iya Nis, santai aja guwe balik sama Rara kok”
“Ky, guwe pergi sama anak-anak ya lo baik-baik pulangnya “
“Sialan lo Al “ melempar penghapus
“Sudah lah bercanda aja kalian, yok Ra” keluar kelas dan menggandeng Rara
Sementara anak cowok menjalankan misinya dan mereka pun pergi ke ruang pak kepsek.
“Assalamualaikum pak” Kiky yang mengetuk pintu ruang kepala sekolah
“ waalaikumussalam” membuka ruangan dan mempersilahkan mereka masuk
Kenapa ini rame-rame kesini ada yang bisa bapak bantu
“Gini pak, mohon maaf sebelumnya kalau menganggu waktu bapak” meminta izin bicara
dengan bahasa yang sopan dan pelan
“ iya-iya silahkan”
“ Gini pak bapak kan pernah muda jadi kami ingin meminjam lapangan sekolah ini untuk dijadikan tempat pernyataan cinta nya Dafa dan Rara, apakah boleh pak”
“Iya pak kami janji akan membersihkan ulang sekolah setelah acara”
“Kapan acaranya”
“Nanti malam pak”
“Boleh asalkan kalian bersihkan kembali sekolahnya”
“Baik pak, terimakasih banyak” cium tangan kepala sekolah satu persatu dan keluar dari ruangan
“Oke jadi karena kita udah dapat izin dari kepsek maka dengan ini saya beritahukan bahwasannya persiapan acara bisa kita laksanakan mulai dari sekarang” kiky yang memimpin pelaksanaan acara
Kiky pun membagi tugas kepada teman-temannya, ada yang bertugas mendekor lapangan, ada yang membuat tulisan di karton, ada yang menghafal lagu dan memainkan alat musik.
“Duh guwe deg-degan ni guys” memegang dadanya yang berdegub kencang
“Lo tarik nafas tahan buang” memberi contoh agar dilakukan Dafa
“Tarik nafas tahan buang” mempraktekan apa yang diarahkan Denis
Malamnya....
Malam harinya
Suasana begitu indah di lapangan sekolah dengan berbagai macam pernak pernik dekorasi. Semua orang telah bersiap-siap dengan tugasnya masing-masing.
“Al lo udah hubungin cantik kan?” Tanya Dafa yang masih deg degan
“Udah lo santai aja, tenangin diri lo biar gak gugup nanti”
“Iya Daf semua udah aman kok tinggal nunggu Rara datang aja”
Tak lama setelah itu Rara dan Winda pun datang.
“ Ra sini dulu “ menarik tangan Rara dan mengikat penutup mata
“Kok mata guwe ditutup sih”
“Udah lo ikutin aja” menuntun Rara ke tempat acara dan menggandeng Winda
Setelah berjalan beberapa menit sampai lah mereka ke lapangan. Rara berdiri tepat di tengah lapangan.
“Hallo kok sepi sih, kemana orang-orang”
Dafa pun menuju lapangan dengan membawa setangkai mawar putih lalu perlahan membuka ikat pada mata Rara setelah itu Dafa pun jongkok di depan Rara.
“Ra, guwe mau bilang sesuatu sama lo malam ini, sebenarnya guwe ada alasan kenapa selama ini guwe manggil lo cantik, itu karena memang lo cantik tapi lo cantik bukan di wajah aja tapi semua, sikap lo, kepribadian lo dan karena itu guwe jatuh cinta sama lo (memegang tangan Rara) lo mau kan jadi pendamping guwe mau kan jadi orang yang selalu ada di samping guwe yang selalu menemani hari-hari guwe hari ini dan selamanya lo mau kan cantik”
Teman-teman yang membawa karton pun berjejer di tepi lapangan sambil berteriak terima-terima
“Daf bangun yuk (membangunkan dafa yang jongkok di depan nya) gu guwe mau kok jadi pendamping lo hari ini dan selamanya guwe mau lo yang mengisi hari-hari guwe dan mengukir senyum di bibir guwe dan gua maunya kita bukan sekedar cinta monyet”
“Yeee” semua bersorak gembira termasuk denis, winda, dan aldi
Sementara kiki keluar dari semak-semak sambil membawa gitar
“Baru aku mengerti artinya bidadari
Sejak di hari ini jumpa kamu di sini
Pasti inilah surga, ku di dalam nirwana
Meskipun sementara saat kita berjumpa
Dafa begitu bahagia karena cintanya diterima oleh Rara
“Makasih cantik” memeluk erat Rara
“Iya kece, makasih buat malam ini indah banget”
Sementara Denis dan Winda
“Duh romantis banget sih Dafa, jadi iri guwe”
“Lo mau kek gitu juga win “
“Ah apa sih kibo”
“Hehe gak pesek, nanti ya suatu saat”
“ maksud lo apa”
“Gak apa -apa, ke Dafa aja kita yuk” menarik tangan winda
Satu persatu orang pun memberi selamat kepada Dafa dan Rara
“Daf selamat ya sumpah lo keren banget”
“ Makasih Den, ini berkat lo semua guwe berani kek gini” merangkul Denis, kiki dan Aldi
“Iya Daf guwe iri deh sama lo lo berani banget nyatain cinta ke Rara, btw selamat juga ya ra apa yang lo impikan akhirnya jadi kenyataan”
“Makasih wiwin” memeluk winda
“Dan buat semua teman-teman yang sudah hadir dan berpartisipasi dalam acara ini guwe ucapin makasih banget sama kalian semua tanpa kalian acara ini gak akan sukses” seru kiky yang mewakili Dafa
Setelah acara selesai mereka pun membersihkan kembali lapangan sekolah dan setelahnya mereka pulang ke rumah masing-masing.
Keesokan paginya Dafa menjemput Rara ke sekolah
“Assalamualaikum” mengetuk pintu
“Waalaikumussalam” melihat seorang anak laki-laki “kamu siapa ya”
“(Salim) saya Dafa Tante saya temannya cantik eh Rara maksudnya saya mau minta izin pacaran sama Rara tante, apa tante mengizinkan”
“Hmm tentu saja asal kamu janji sama tante kamu gak macam-macam sama Rara dan yang paling penting kalian jangan lupa belajar karena sekolah nomer 1”
“Baik tante, Dafa janji akan selalu menjaga Rara dan tidak melupakan kewajiban kami untuk sekolah”
“Yasudah kalau begitu, sebentar tante panggilin Rara” meninggalkan Dafa di ruang tamu
“Ra.. sudah siap nak turun terus ya pacar kamu nungguin tu”
“Iya ma udah kok ini” turun dari tangga dan menuju ke ruang tamu
“Pagi cantik”
“Kece (menyapa balik), ma Rara berangkat sama Dafa ya”
“Iya hati - hati ya di jalan” salim dengan Dafa dan Rara
Sementara di sekolah kiki dan aldi yang baru sampai
“Kok baru kita sih yang sampai”
“Iya nih deden sama wiwin kemana terus dara mana”
“Dara?”
“Dafa Rara”
Beberapa menit kemudian Winda datang bersama Denis
“Hai guys selamat pagi” menyapa semua orang di kelas
“Selamat pagi juga wiwin”
“Ciee yang berduaan aja nih”
“Iya donk”
“Dara mana ?? Gak bareng kalian”
“Dara siapa? Siapa Dara”
“Ituloh Dafa sama Rara”
“Hahaha” Winda dan Denis menertawakan aldi
“Duh pagi-pagi udah rame aja kayak di pasar”
“Ini ni baru datang “ menunjuk Dafa dan Rara yang baru saja memasuki kelas
“Kenapa kita?, oh ya Tugas bak pak Budi kalian sudah belum
“Ah iya aku lupa” Denis panik melompat-lompat
“Udah cepetan kamu tulis kibo “
“What kibo”
“Hahaha” kiki yang tertawa terpingkal-pingkal mendengar panggilan Denis
“Udah punya nama panggilan kesayangan semua ni, Dafa sama Rara cantik dan kece, Denis kibo, tinggal kita aja nih ki yang belum punya nama panggilan”
“Eum apa ya!!! Bagaimana kalau bocil” menyarankan nama panggilannya agar bisa samaan dengan yang lainnya.
“Bocil? Bocah cilik maksud lo, emang guwe kek bocah?” Kiki yang kesal dengan nama panggilan yang disarankan Aldi.
“Sssssst udah-udah jangan berantem gimana kalau nama panggilan kesayang kalian berdua Bo dan Cil, kiki namanya BO dan lo Di namanya Cil” Dafa yang mendamaikan perdebatan diantara mereka sambil tersenyum manis.
“Gua setuju” nyamber Denis yang lagi duduk bersama winda.
“Oke deal” berjabatan tangan dengan kiki
Bel masuk pun berbunyi pertanda kelas akan dimulai. Guru bahasa indonesia pun masuk ke kelas dan memberikan materi yang mengaharuskan semua siswa mengerjakan latihan.
Sementara guru memberikan arahan Dafa nampak mencuri pandang terhadap Rara yang membuat Dafa tidak fokus dalam mengerjakan latihan.
“Oke baiklah anak-anak sekarang siapa yang sudah selesai ibu panggilan ke depan satu-satu untuk dikerjakan di papan tulis” ibu Reni yang memberi arahan selanjutnya
Sementara Dafa masih hanyut dalam lamunannya dalam hatinya berkata ‘beruntung sekali aku bisa mendapatkan cewek secantik dia sebaik dia, aku janji tidak akan menyia-nyiakan dia, atau menyakiti dia.
“Ayo Dafa ke depan” memanggil Rafa yang duduk melamun dengan tatapan kosong
“Dafa”berdiri di sampingnya dan memperhatikan dia
“Daf” panggil kiki pelan dan menarik tangannya
Dafa pun terjatuh karena tarikan kiki dan membuat ia tersadar dari lamunannya.
“Wooi kenapa” melihat kiki yang ada di sebelah kirinya
“Itu lihat” menunjuk pelan guru yang ada di sebelah kanan Dafa.
Dafa pun melihat keberadaan ibu Reni yang tepat disebelahnya.
“Maaf bu” menggaruk kepalanya yang sama sekali tidak gatal .
“Bisa-bisanya kamu ya ibu lagi di depan lagi jelasin pelajaran kamu malah melamun” menjewer telingan Dafa.
“Lamunin siapa kamu” memelototi Dafa dengan tangannya yang masih di telinga Dafa
“Rara bu” seru anak-anak sekelas.
Pelajaran bahasa indonesia pun berakhir dan sekarang waktunya istirahat. Semua siswa pergi ke kantik untuk menjajal makanan di sana. Begitu juga dengan Geng gabut ini .
“Guys kantik yuk” ajak Denis yang langsung menarik tangan winda untuk ikut bersama.
“Cantik, kamu sama aku ya ke kantinnya” mengandeng tangannya
“Iya kece” membalas gandengannya Dafa
“Kamu sama aku ya Cil” meledek Dafa dan Denis
“Ayu Bo” menggandeng tangan kiki
Kiki serasa pasrah dengan gandengan aldi yang membawanya ke kantin. Memang pasangan satu ini adalah pasangan yang super romantis, yang tidak dapat dikalahkan oleh pasangan lainnya. Bahkan kaum jomblo pun merasa sangat iri dengan pasangan fenomenal ini.
Sementara di kantin mereka memesan makanan kesukaannya masing-masing dan duduk bersama di pojokan kantin.
“Cantik aku pesanin kamu mie ayam ya” pergi memesan makanan
“Aku kamu makan apa ting” mencolek dagu winda
“Ting?” bingung dengan panggilan yang baru saja disebut Deni
“Rambut kamu kan keriting sayang” lari
Winda pun mengejar Denis.
Bel istirahat kini telah usai. Semua siswa kembali ke kelas masing-masing.
Di kelas mereka belajar dengan penuh keyakinan tanpa ada sepatah kata dari mereka. Kelas menjadi hening karena saat ini guru yang mengajar adalah guru killer.
Tak terasa dengan penuh ketegangan bel pulang pun berbunyi. Semua siswa berhamburan keluar kelas.
“Cantik yuk kita pulang” mengandeng tangan Rara
“Yuk, duluan ya guys” pergi bersama Dafa
“Yuk cin kita pulang” menggandeng tangan Aldi
“ yuk bo” jalan ala-ala bencong taman lawang.
Sementara yang lainnya sudah pulang tinggallah winda dan dennis.
“Ting pulang bareng aku yuk” mengajak winda dengan kedipan mata genitnya.
“Gak ah, sopir aku udah jemput tuh” pergi meninggalkan Denis
“Denis Denis kenapa sih lo gak peka banget guwe itu suka sama lo kapan sih lo sadarnya” batin winda
“Ah… winda tunggu” mengejar winda yang sudah masuk ke dalam mobil
“Guwe suka sama lo tapi guwe gak berani ngungkapin guwe gak sanggup kalo lo nolak guwe. Tuhaaaan” ngomong sendiri sambil berjalan ke parkiran motornya.
Sementara Dafa yang sudah sampai di rumahnya Rara.
“Daf masuk dulu yuk” membuka pintu “assalamualaikum ma”
“Waalaikummusalam, kamu buruan ya packing” menyuruh Dara dengan tergesa-gesa
“Eemang kita mau kemana?” Panik mendengar perintah mamanya
“Nenek sakit di kampung, jadi kita harus ke sana sekarang, mama udah packing tinggal kamu packing sekarang dan kita tunggu ayah pulang dari kantor setelah itu kita langsung berangkat”
“Cantik jangan pergi dong” matanya berkaca-kaca
“Kan gak lama sayang, nanti aku pasti balik lagi kok” mengusap air mata Dafa
“Iya kita gak lama kok di sana palingan seminggu” jelas ibunya Rara
“Tante apa Dafa boleh ikut kesana” pintanya dengan lembut berharap untuk diberikan izin
“Eum sebentar ya tante telepon ayahnya Rara dulu” pergi menelpon suaminya ke kamar.
Setelah beberapa saat kemudian ibunya Rara kembali ke ruang tamu.
“Eum Dafa boleh ikut ke sana lagian di sana rumahnya luas ada banyak kamar dan kamu di sana nanti tidak boleh macam-macam sama Rara, apa kamu bisa janji?” Menengaskan sejelas-jelasnya pada Dafa
“Makasih tante” kegirangan mendengar jawaban ibunya Rara
“Kamu ya kecil-kecil udah mau ikut-ikut sama aku” menggoda Dafa yang duduk di sebelahnya
“Tapi tante nanti siapa yang minta izin ke bunda”
“Tenang nanti sehabis om pulang kita izin ke rumah kamu dan packing keperluan kamu di sana”
Tak lama setelah itu Ayahnya Rara pulang dari kantornya. Mereka pun berangkat dan mampir ke rumah Dafa.
“Assalamualaikum bunda” masuk dan mencari keberadaan bundanya. “Masuk om tante Ra” mempersilahkan mereka masuk dan menunggu di ruang tamu
“Waalaikumussalam, bunda di dapur sayang” menyaut dari dapur
“Bun kita ke ruang tamu dulu yuk, ada tamu” menghampiri bunda
“Iya sayang” berjalan menuju ruang tamu bersama Dafa
“Bun kenalin ini Rara” menunjuk Rara yang duduk di hadapannya “dan ini ayah sama mamanya”
“Salam kenal pak buk, tapi maaf ada apa ya apa Dafa membuat masalah” wajahnya panik seketika takut anaknya membuat masalah
“Oh gak buk, jadi kan Dafa sama Rara punya hubungan, rencananya kami mau ke Bogor menjenguk neneknya Rara yang lagi sakit di sana, nah si Dafa katanya gak mau jauhan sama Rara jadi kepengen ikut juga, apakah ibu mengizinkan kami membawa Dafa ikut bersama kami” menjelaskan perihal kedatangan mereka ke sana
“Apa benar sayang” menepuk pundak Dafa yang duduk di sebelahnya
“Iya bunda, apa bunda mengizinkan Dafa ikut bersama mereka” memasang wajah melas
“ tenang aja kok buk di sana banyak orang nanti kami juga akan selalu mengawasi mereka”
“Baiklah kalau begitu bunda izin kamu ikut sama Rara asal kamu janji gak akan macam-macam di sana”
“Iya makasih bunda Dafa janji” memeluk bundanya
“Yawdah kamu packing dulu, sebentar ya pak buk” berjalan menuju ke dapur untuk membuatkan mereka minuman.
Setelah Dafa membawa keperluannya selama di sana mereka pun masuk ke dalam mobil dan bersiap untuk berangkat
“Dafa pergi ya bu” memeluk bundanya “bun sekalian izinin Dafa ke sekolah ya”
“Iya besok bunda ke sekolah, kamu hati-hati ya” mencium kening Dafa
“Berangkat ya tante” mengulurkan tangannya
“Iya sayang” mencium kening Rara
“Pamit ya buk” melambaikan tangan dari dalam mobil
Di dalam mobil ayah yang menyetir dan ibu Rara duduk di sampingnya, sementara Dafa dan Rara duduk di barisan kedua mobil.
“Cantik kita nyanyi lagu ini yuk” memutarkan musik di handphonenya
“Anak zaman sekarang ya ma” menggenggam tangan istrinya
“Iya yah sama kayak kita dulu” membalas genggaman
Tak butuh waktu lama mereka akhirnya sampai ke bogor. Mereka pun turun
“Aaaa sejuknya di sini” Dafa yang turun dari mobil dan menghirup udara segar
“Iya dong kampung aku” Rara yang turun dari mobil dan mengikuti Dafa
“Mama sama papa masuk duluan, kalian masuk terus ya temui nenek dulu di dalam sekalian barangnya langsung di bawa ya” membawa kopernya masuk ke dalam dan ayah memarkirkan mobil di halaman depan.
“Iya ma, yuk kece kita masuk dulu” masuk bersama Dafa “asalamualaikum, yuk kece masuk terus ke sini”
“Waalaikumsalam, duh cucuk nenek sudah besar” mencium Rara dan melihat anak cowok di sebelah Rara “loh ini siapa”
“Hai nek, kenalin nama aku Dafa aku pacarnya Rara nek” mengulurkan tangannya ke nenek untuk bersalaman
“PD banget sih kamu” mencoleh tangannya Dafa yang di sebelahnya
“Hehe” Dafa ketawa pelan melihat ke arah Rara
“Duh ganteng banget sih kamu, selamat datang di rumah nenek ya, yuk nenek tunjukin kamar kalian” berjalan menuju ke arah kamar “nah ini di sebelah kanan kamar untuk Rara” menunjuk kamarnya “dan di samping jendela sana kamar untuk Dafa”
“Yasudah kami masuk ke kamar dulu ya nek, yuk kece”
Dafa dan Rara yang masuk ke kamar masing-masing yang telah di tunjukkan nenek.
Sementara Denis dan Winda. Denis menelpon winda dan mengajaknya ke pantai.
Tak berapa lama mereka akhirnya sampai di pantai.
“Ting kita duduk di pasir itu yu” menujuk pasir yang berada di depan mereka
“Yuk”
Denis dan winda berjalan menuju pasirnya sambil bergandengan tangan
“Kamu mau makan es krim” melepas gandengan
Winda hanya mengangguk
“tunggu di sini ya aku beliin dulu kamu jangan kemana-kemana”
Winda yang menunggu Denis membelikannya es krim dan melihatnya dari kejauhan ‘kenapa sih Denis gak peka kalau aku tuh suka sama dia, apa Denis gak suka sama aku, aaaakh’ batin winda seakan bergejolak, berteriak dengan rasa yang ada di hatinya.
Setelah membeli eskrim Denis menemui Winda dengan dua es krim di tangannya
“Kamu mau yang mana” mengangkat kedua eskrimnya
“Aku ini aja deh” mengambil es krim yang berada di tangan kiri Denis dengan rasa Strawberry
“Yuk kita makan di sana” kembali menggandeng tangan winda dengan tangan kanannya dan tangan kirinya memegang eskrim.
Sementara pasang dua sejoli fenomenal Aldi dan Kiki yang lagi main game mobil di sebuah mall.
“Ki kalau guwe menang lo traktir guwe ya” mengajak Kiki taruhan
“Kalau lo yang kalah berarti lo yang harus traktir guwe”
“Ah gak mau guwe bisa-bisanya nanti guwe bangkrut kan lo makannya banyak banget”
“Kurang ajar lo, pokoknya kalau guwe menang lon traktir guwe dan kalau lo yang menang guwe yang traktir lo” mengulurkan tangannya
“Deal” mengulurkan tangan bersalaman
Pertarungan sengit akhirny di mulai.
“Yo yo cepat guys cepat” memainkan gamenya dengan sangat berisik
“Selow selow yaaak belok kiri belok kanan mari kita kalahkan Aldi kodok itu”
“Ya yah yah ya”
“Yeeee guwe menang” berdiri dan bertepuk tangan “guwe menang, yuk yuk lo traktirin guwe makan, makan banyak kita” mengambil dan menarik tangan Aldi “bangun lo”
“Sial-sial” menggerutuk kesal karena kekalahannya malam ini
Kembali ke pasangan teromantis sejagad raya Dafa dan Rara. Mereka kini makan malam bersama. Setelah selesai makan Dafa dan Rara pergi ke taman belakang rumah.
“Cantik duduk di sana yuk” menunjuk sebuah bangku kosong yang terletak di sana
“Ayo” berjalan ke bangku taman
Mereka berdua duduk di bangku taman dengan di temanin bunga-bunga yang ditanamin nenek dan mereka duduk tepat di bawah bulan purnama yang membuat suasana malam itu tambah romantis.
“Cantik makasih ya sudah bawa aku ke sini, indah banget tempatnya, udaranya sejuk, adem beda kayak di jakarta yang panas”
“Iya kece sama-sama” menyenderkan kepalanya di bahu Dafa “kamu tau gak kenapa di sini indah?”
“Enggak, emangnya kenapa” wajahnya yang mulai penasaran
“Ya karena ada kamu di sini” senyum melihat wajahnya Dafa
“Kamu mau gombalin aku”
“Enggaklah siapa juga yang gombalin kamu, aku senang banget bisa berduaan sama kamu”
“Aku bersyukur banget bisa jumpa sama kamu, dekat sama kamu, kamu segalanya buat aku gak ada yang bisa gantiin kamu di hati aku, kamu benar-benar cinta pertama aku dan aku berharap kamu juga yang menjadi cinta terakhir aku dan aku janji gak akan ninggalin kamu” mengelus kepalanya Rara yang masih bersender di bahunya
“Aaamiin, makasih ya kamu sudah mencintaiku aku sedalam itu aku juga berharap aku dan kamu bukan hanya sekedar cinta monyet tapi cinta selamanya dan aku berharap
kamulah yang ada di masa depan aku”
Malam itu berakhir dengan sangat romantis. Mereka semua pun akhirnya terlelap tidur.
Keesokan pagi di sekolah siswa-siswa mulai berdatangan satu persatu.
“Si kiki kok belum datang”
“Tau tu” jawab Aldi singkat
“Kan dia biasa sama lo Di”
“Iya kan kalian pasangan sejoli yang paling romantis sejagad raya sealam semesta sedunia lah pokoknya” Winda yang berjalan dan duduk di kursinya
Krriiing bunyi telpon Aldi. Aldi pun melihat handphonenya dan menjawab panggilan. Ternyata yang menelpon Aldi adalah kiki yang tidak bisa hadir ke sekolah lantaran sakit.
“Kiki lagi sakit ni makanya gak bisa masuk sekolah”
“Yah sepi deh kita hari ini, bang kiki gak ada Dafa sama Rara lagi liburan” mengerutkan bibir
“Lah guwe ni yang puyeng”
“Emang lo kenapa” memeriksa kepala Aldi apakah dia mendadak demam
“Ahk gak sakit guwe” menepis tangannya Deden “guwe malas aja bentar lagi guwe jadi nyamuk”
“Nyamuk??” Berdiri dari tempat duduknya dan memperagakan suara nyamuk “ngeeeng ngeeeng, kok lo jadi nyamuk”
“Iyalah lo berdua pasangan lah guwe hari ini sendiri”
“Oh jadi lo kesepian nih gak ada bang kiki, Duuh elah yang kangen aja sama pasangannya” menggoda Aldi habis-habisan
“Utu utu sabar ya” mencolek dagunya Aldi
Bel masuk kelas pun berbunyi dan guru pelajaran sejarah masuk ke kelas yang langsung memberi materi pelajaran.
Sementara Dafa dan Rara.
“Hai cantik selamat pagi” menyapa cantik yang lagi duduk sendiri di ruang tamu
“Oh hai kece pagi juga” menyuruh kece duduk di sampingnya “duduk sini kece”
Kece langsung duduk di samping cantik ”lagi apa kamu”
“Ini lagi liatin album foto” menunjukkan album foto yang ada di tangannya
Dafa dan Rara membuka satu persatu halaman albumnya “eh bentar” berhenti di salah satu lembarannya “anak kecil ini kayak kenal, kok mirip kamu ya dia”
“Mungkin itu aku”
“Gak mungkin, secara yang difoto ini cantik dan imut banget anaknya lah kamu” menunjukkan Rara.
“Emang aku gak cantik dan imut apa”
“Duuh neng siapa coba yang mau bilang kamu cantik dan imut jauh banget dari kata-kata itu”
“Tapi kamu panggil aku cantik, berarti aku cantik dong”
“Eum”
“Eum apa, apa jawabannya, bingungkan jawabnya. Kamu sih ngaku aja kali kalau aku cantik dan imut”
“Iya deh kamu yang cantik dan imut”
“Ikhlas gak nih”
“Ikhlas banget cantik”
“Gitu dong” memberantakan rambutnya kece
Mamanya Rara datang memanggil mereka untuk sarapan.
“Sayang kita sarapan dulu yuk” mengajak Dafa dan Rara
“Iya ma” mengangguk pelan
“Iya tante, yuk cantik” pergi menuju ruang makan bersama cantik.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!