NovelToon NovelToon

Bride Of Vampire Golden Time

Perpisahan

Seseorang telah dilahirkan ke dunia ini, seorang bayi yang cantik dan imut. Seorang ibu memeluk

erat bayinya penuh kehangatan. Bayi perempuan itu diberi nama Alecia De Flower.

Kelahiran bayi itu menjadi anugrah yang luar biasa untuk keluarga ini.

Di bawah cahaya bulan dan bintang, angin berhembus sejuk menerpa dedaunan. Suasana hening  dan sepi, dilangit yang biru dan tenang. Di langit yang cerah dimana terlihat bulan bersinar terang dikelilingi oleh awan

putih, bintang-bintang ikut menghiasinya. Dikeindahan langit malam itu, bintang jatuh terlihat meninggalkan langit yang cerah tanpa jejak. Sungguh kepergian tanpa meninggalkan jejek sedikit pun dan menghapus kenangan indah.

Sementara itu dunia yang berbeda, dunia yang disebut masa depan. Dimana dunia itu adalah dunia yang seharusnya. Tetapi seseorang telah mengubahnya hingga menjadi dunia kenangan dan disebut sebagai dunia mimpi.

Begitu gerhana matahari menghilang perlahan-lahan, semua klan vampir kembali seperti biasa. Namun keberadaan manusia, kedatangan vampir secara tidak diduga membawa dampak buruk. Pemburu vampir hampir menyelesaikan tugas mereka dengan baik. Tetapi ketua vampir mengacukan tugas mereka yang secara tidak langsung dan langsung membuat Briand marah. Pria yang memiliki nama lengkap Seto Briand memiliki sisi

kegelapannya sendiri sebagai manusia.

Mereka yang menjadi pengawal pribadiku sebagai bawahanku telah pergi meninggalkan tempat ini. Mereka tidak akan menyisakan sedikit jejak sekali pun, mereka pergi bagaikan angin. Cahaya matahari telah bersinar terang. Cahaya yang sungguh indah. Hingga perlahan-lahan waktu kembali berjalan, berputar sesuai porosnya.

Cahaya bulan datang mengantikan sang arunika yang mampu membakar kulit vampir dan makhluk kegelapan

yang terkutuk lainnya. Di bawah cahaya bulan dan bintang, angin berhembus dikesunyian akademi.

Kedua akademi melakukan rapat darurat dan memberikan hukuman kepada murid-muridnya. Lalu sebuah laporan

yang tidak terduga datang, laporan yang mengejutkan semua orang. Dunia glasland telah menghilang tanpa jejak. Dunia itu entah bagaimana tidak terlihat lagi. Bahkan kristal yang melindungi semua klan itu telah tidak ada lagi. Pak Chinshisi di dunia ini menyembunyikan semuanya. Pria itu tersenyum manis di meja kerjanya.

Sementara itu keberadaan Aresha yang berdiri di atas gedung akademi menatap semua seluruh akademi dari

sini. Violin yang telah mengambil tubuh gadis lain mulai menyadari siapa Violin sebenarnya. Ia tidak pernah menduga siapa gadis itu selama ini, ia hanya berpikir bahwa gadis itu adalah penyihir yang lemah.

Namun sekarang, semuanya telah terlambat bahkan jikalau membunuh gadis itu. Semuanya akan sia-sia.

Violin hanya tersenyum manis dan berusaha di dekat orang yang ia cintai. Ia tersenyum melihat Aresha berada di atas gedung itu, “Mengapa kamu melakukan semua ini? Kamu sungguh kejam! Kamu membuangku sama seperti ayah dan ibu.”

Sementara itu keberadaan Aresha.

Berdiri melihat cahaya bulan yang terus bersinar.

“Apakah kamu disana? Kamu menemukan harapanmu kembali? Jadi kamu benar-benar disana?” ucapku.

Dari belakang, kegelapan yang menguasi jalan dipintu itu seorang pria datang mendekat seraya menjawab

“Bagaimana jika aku masih disini?” ucap Ethan yang membuatku segera berbalik dan tersenyum.

“Sebenarnya mengapa kamu membantu vampire yang bahkan bukan sederajat denganmu? Kamu bahkan rela

menghancurkan hubungan keluargamu demi gadis itu” ucap Ethan berdiri disampingku.

“Karena aku pikir lebih baik melakukan hal yang sama seperti ayah dan ibuku lakukan. Aku tidak membedakan antara golongan atau pun derajat klan vampir bahkan yang lain. Ratu matahari tidak akan bisa bersinar tanpa bulan, dan bulan tidak akan bersinar tanpa matahari. Gadis itu tidak bersalah, dan takdirnya bukanlah seperti ini.

Gadis yang diasingkan itu adalah untuk menjadi ratu dari penyihir bulan. Tetapi ia telah melakukan kesalahan. Mencuri kebahagian orang lain, dan tanpa memikirkan apa yang terjadi seterusnya, yang perlahan-lahan menghancurkan kehidupanku. Mengusikku? Aku akan menghancurkannya bahkan kebahagiannya sedikit pun” jawabku.

Ethan tersenyum manis dan kembali bertanya, “Lalu bagaimana dengan gadis itu?”

“Masa depannya telah dimulai, dan gadis kecil yang akan menjadi teman sekaligus kakak dan bibi. Kita semua adalah kenangan dan mimpi” jawabku.

Cahaya bulan terus bersinar terang, angin malam bertiup menerpa dedaunan dan menerbangkannya ke angkasa. Jauh di sana, tempat cahaya yang bersinar terang dan sebuah kehidupan telah dimulai kembali.

Aku menoleh ke arah Ethan, ia melihatku sesaat dan kami langsung mengalihkan pandangan ke arah

berlawanan.

“Sedang apa kamu disini? Bukannya penguasa kegelapan itu pada sibuk ya?” tanyaku dengan nada kesal.

“Apa sih? Aku tidak begitu!”

Kakak laki-laki

Kota Malvado,

Tempat tinggal Alecia De Flower. Usia lima tahun, dirinya

selalu dijaga baik oleh ibu. Ibu dari Alecia De Flower memiliki kakak laki-laki

yang telah menikah dan memiliki anak perempuan. Setiap pagi ibu Alecia selalu

menghubungi kakak laki-laki itu dan memberinya kabar mengenai Alecia.

Alecia sedang bermain dengan boneka, dan ibu

mengawasinya. Ibu pun menghubungi kakak laki-lakinya melalui telepon. Telepon

mulai terhubung.

“Kakak, bagaimana kabar kakak?”

“Saya baik-baik saja”

“Benarkah? Bagaimana dengan Violin? Apakah ia mendapatkan

sekolahnya lagi?”

“Itu, maaf sekali. Tidak ada yang mau menerima Violin

untuk sekolah. Hahahaha….aku hanya bercanda. Ia bersekolah seperti biasanya.

Bagaimana dengan Alecia? Semejak pertama kali Violin bertemu dengan Alecia di

rumah sakit, Violin terus memikirkan anak itu.”

Ibu tersenyum dan memperhatikan pergerakan Alecia yang

sedang bermain.

“Ia baik-baik saja bahkan sekarang lebih berkembang.”

“Baguslah, Asha pasti senang mendengar kabar ini.”

“Kakak, bagaimana jika suatu saat nanti kakak pindah

kemari saja. Bukankah itu bagus”

“Pindah? Aku tidak bisa meninggalkan tempat ini,

bagaimana dengan pekerjaanku?”

“Begitu, apakah istrimu tidak mengizinkan Violin jika aku

minta datang kemari untuk menginap? Ya tempat tinggalku dekat dengan akademi,

bagaimana?.”

“Begitu, aku akan membicarakannya dengan istriku dan

Violin. Aku tidak masalah soal itu. Tapi aku tidak bisa memaksakan kehendak

putri kecilku.”

“Ya benar, saat ini suamiku menjadi kepala akademi.

Perkembangan akademi itu cukup baik, bukankah itu juga sesuatu yang baik

untuknya.”

“Ya benar, tidak perlu berjalan jauh. Aku akan

melanjutkan pekerjaan, maaf aku tidak bisa berbicara denganmu lebih lama.”

“Ya tidak apa, aku lah yang harus minta maaf karena

menganggumu. Selamat siang kakak!”

“Siang, adik kecil!”

Telepon pun mulai ditutup, dan ibu Alecia mulai menemani

anaknya bermain.

Menjelang sore hari, Ibu Alecia mengajak Alecia pergi

jalan-jalan menikmati suasana sore hari yang indah. Saat itulah Rasi dan Martha

ada di sana mengawasi mereka berdua tanpa ada yang mengenal dan mengetahui

tujuan mereka. Namun tidak semudah yang dibayangkan, baru saja ingin menyapa

ibu Alecia dan Alecia kecil mereka harus berhadapan dengan Lady Dandelion yang

menjadi anak perempuan yang lucu. Lady Dandelion menyapa Ibu Alecia dan Alecia

kecil, melihat kedatangan seorang anak kecil yang lucu dengan aura menyeramkan

Martha dan Rasi memutuskan pergi dari sini.

“Sialan! Siapa anak kecil itu? Mengerikan!” ucap Rasi.

“Aku pikir kita masih diawasi!” jawab Martha.

“Oleh siapa?”

“Dewi matahari”

“Astaga, sampai kapan ia mau berhenti mengawasi anak

kecil itu. Kita hanya perlu anak kecil itu saja bukan?.”

“Benar, mengantinya dengan sesuatu yang lebih berharga.

Tetapi sebagai akibatnya mungkin bencana besar akan terjadi. Aku rasa kita

mulai sekarang tidak perlu menjadikannya tumbal untuk menghidupkan seseorang.

Bagaimana kalau kita mencari yang lain? Di dunia ini ada banyak anak yang tidak

diinginkan hidup oleh orang tuanya.”

“Baiklah, semoga saja dewi matahari tidak membenci kita.”

Martha tersenyum manis begitu pula dengan Rasi, mereka

pergi meninggalkan tempat ini.

Sementara itu keberadaan Lady Dandelion kecil yang sedang

menyapa Alecia kecil bersama ibunya.

“Hallo tante cantik, apakah ini putri kecilmu?.”

“Ya benar, siapa namamu? Dan dimana ibumu?”

“Apakah aku harus ditemani oleh orang tua, rumahku tidak

jauh dari sini. Siapa nama gadis kecil ini?.”

“Namanya adalah Alecia De Flower. Lalu siapa namamu?.”

“Namaku adalah Lady Dandelion, aku baru saja pindah ke

kota ini.”

“Begitu, apa ayah ibumu tidak mencarimu sekarang?.”

“Oh mereka? Mereka mengatakan kepadaku kalau aku boleh

jalan-jalan sendiri. Aku akan bersekolah di kota ini jadi aku harus berani

keluar sendirian.”

“Itu benar, tetapi berbahaya sekali bagi gadis

sepertimu.”

“Maafkan aku, lain kali aku akan mengajak orang dewasa

jalan-jalan seperti yang dilakukan oleh Alecia.”

Lady Dandelion mencoba terus didekat anak kecil itu dan

ibunya.

Gadis kecil

Beberapa tahun kemudian, saat ini usia Alecia

De Flower adalah 12 tahun (tujuh belas tahun) dipanggil dengan nama Alecia dan

usia Anita Violinderina berusia 17 tahun ( dua puluh dua tahun) dipanggil

dengan nama Violin. Tumbuh menjadi gadis cantik dengan kelebihan tersendiri.

Kelebihan yang berasal dari bakat sejak lahir dan juga sebuah rahasia.

Alecia De Flower dan Violin masuk di sekolah

yang sama yakni High School 7. Perbedaan itu adalah Alecia kelas satu dan

Violin memasuki kelas 3.  Alecia tampak

mudah bergaul dengan siapapun dan ia termasuk gadis popular di sekolah. Berbeda

dengan Violin yang hanya memiliki dua sahabat, yakin Hani dan Gisel.

Keberadaan Violin,

Duduk dibangku taman sendirian, dan

memperhatikan Alecia dari kejauhan. Menarik nafas panjang dan menghembuskannya,

“Hah, ia bahkan terlihat lebih baik sekarang. Sekarang waktunya ia memutuskan

sendiri jalannya, begitu saja sudah cukup” ucapku sembari tersenyum

memperhatikan Alecia yang berbincang dengan teman-temannya.

Alecia benar-benar tumbuh menjadi gadis yang

dikagumi oleh semua orang. Ia sangat beruntung lebih dari diriku.

Pria yang popular gantengnya juga ada di

sekolah ini, siapa lagi kalau bukan si playboy yang bernama Demian. Gadis yang

sikapnya manja juga ada di sekolah ini kalau bukan si malaikat tidak sesuai

dengan arti namanya, Angel.

Tiba-tiba Hani dan Gisel datang, mereka

berdua membawa eskrim. Hani dan Gisel duduk disamping kanan dan kiriku. Gisel

menyondorkan secangkir eskrim coklat.

“Ini ambil milikmu! Pesananmu” ucap Gisel.

“Terima kasih, aku suka sekali eskrim coklat

buatanmu. Semoga kelak kamu dan ibumu dapat memiliki toko eskrim yang besar”

ucapku.

“Amin! Itu adalah harapan ibuku, dan aku.

Tidak menyangka kamu juga memahaminya” jawab Gisel.

“Aku adalah temanmu, tentu saja aku

mengetahuinya. Kamu dan Hani kelak juga akan masuk Buniv.”

“Ya, aku memimpikan itu. Tapi bagaimana kamu

tahu semuanya?” ucap Gisel.

“Gisel, Gisel! Bukankah Buniv adalah sekolah

lanjutan yang diimpikan oleh semua orang” ucap Hani.

Spontan Gisel tertawa seraya berucap “Yeah,

benar!. Lalu bagaimana denganmu, Violin? Kamu akan masuk sekolah mana lagi?.”

“Aku akan masuk Akademi Yexiao.”

“Benarkah? Tapi bukankah akademi itu tidak

begitu baik.”

Aku tersenyum manis seraya menjawab “Tetapi

kelak akan menjadi saingan Buniv.”

“Hah, jika begitu apakah artinya kita tidak

akan berteman lagi?”

“Eh, apa-apaan itu? Tentu saja tidak, kita

akan tetap berteman selamanya.”

Perlahan-lahan waktu terus berjalan, matahari

yang bersinar terang mulai digantikan oleh kegelapan yang membawa keindahan

bintang dan bulan bersinar terang. Kegelapan yang mengerikan terus terjadi.

Rumah Alecia De Flower.

Alecia dan Violin tinggal di rumah yang sama,

Violin memutuskan untuk tinggal di rumah Alecia  sejak kelas satu. Usai makan malam, Alecia dan Violin segera kembali ke

kamar.

Kamar Violin,

Aku segera duduk dibangku belajar, membuka

buku dan mulai belajar. Mengulang pelajaran di sekolah. Setelah selesai, aku

mulai membuka ponselku, beberapa pesan masuk dari Hani dan Gisel dalam sebuah

grup.

Hani mengirim pesan, “Violin, kamu masih

belajar? Ada yang seru ini!”

Gisel mengirim pesan, “Aku belajar, Violin

pasti juga belajar. Kamu pasti sibuk sama aplikasi chatting begituan.”

Hani membalas, “Heduh, apaan sih! Aku lagi

chat sama anak Buniv nih, katanya ia adalah bagian dari VA. Seru ngak tuh!.”

Gisel membalas, “Buset! Asik-asik.”

Aku yang baru membuka ponsel menerima pesan

itu, aku segera mengetik dan membalas serta bergabung dalam percakapan yang

telah ada.

“Siapa? Siapa?.”

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!