NovelToon NovelToon

Mr.D Lost Chapter -Istri Pengganti

#1

MOHON MAAF!! KARYA INI TIDAK SELESAI HINGGA ENDING. JADI DARI PADA NYESAL BACANYA MENDING DI SKIP AJA.

BERIKUT DAFTAR KARYA KAK UPE YANG SAMPAI ENDINGNYA.

1.Wanita ranjang Mr.Zee (kisah Zee dan Raya- Orang tua Arka dan Sky)

2.Cinta Gila: Ranjang panas Genious doctor (kisah Dennis dan Anne- Orang tuan Saka, Zura dan Antonio)

3.I love you tulalit dokter (Kisah Stella dan David – Orang tua nya Zee dan Dennis)

4.The secret of Lea ( Kisah Ansel dan Lea -Orang tua Bia dan Mia)

5.Gairah sang tuan Muda (kisah sengklek Rey dan Aleysa)

6.Jebakan terindah (kisah Arka dan Clare)

7.Kejar daku kau ku buat bucin (kisah Saka dan Bia)

8.My Angel Death (kisah Alhen dan Elisa – Anak nya Eangle Lou pengawalnaya Dennis)

#Anne Mary POV

Hari ini adalah hari ke dua ribu tujuh puluh satu hari aku menyandang status sebagai istri Dennis Hardata.

Dan di dalam perut ku kini sudah ada kloter ke dua buah cinta kami, yang akan segera launching.

Rasa nya sungguh tidak menyangka saja, pria daun pucuk cabe yang dulu aku kira rasa nya tidak bisa menggigit, kini malah membuat ku pedesaan setiap saat.

Ya, aku Anne Mary telah benar-benar menjadi istri pria yang selalu ku panggil si pucuk daun cabe ini.

Ku pandangi wajah tampan dan rupawan nya setiap pagi.

Setiap saat aku membuka mata ku di pagi hari, hal pertama yang selalu ku cari adalah wajah pria yang dahulu nya ku gelari daun pucuk cabe ini.

Dan sama seperti pagi- pagi seperti dua ribu tujuh puluh hari yang lalu, pagi ini, pagi ke dua ribu tujuh puluh satu aku tidur di samping nya - aku kembali melakukan hal yang sama tanpa ada rasa jemu sedikit pun.

```

Kening nya..

mata nya..

hidung nya..

bibir nya..

```

Ya Tuhan! Aku suka semua nya, pekik ku dalam hati, tidak ingin pria yang telah menawan hati ku itu terjaga.

Satu jam sembilan belas menit tiga puluh detik.

Ya!!! sudah selama itu aku hanya diam dalam pelukan nya dan memandangi wajah tampan nya sambil berpikir akan kan si kembar di dalam perut ku ini akan memiliki wajah setampan wajah ayah mereka?

Aku pun tersenyum sendiri karena ucapan ku.

“Sudah puas kau melihat wajah ku sayang?” Suara Dennis mengejutkan ku, membuat ku bagaikan seorang maling yang ketahuan mengangkat TV 41 inch dari rumah pak rerte.

Dennis melihat lurus pada ku dengan wajah polos nya namun penuh aura cassanova itu.

Aura yang begitu memikat sehingga aku jatuh cinta tidak hanya berkali -kali tapi juga setiap hari jatuh cinta berkali -kali pada nya.

Ingin rasanya ku benamkan wajah ku ke ceruk dada nya yang bidang karena saking malu nya.

Tapi seperti biasa, dengan cepat dia meraih dagu ku dan mendaratkan morning kiss yang tidak pernah absen satu kali pun jika kami sedang bersama.

“Wajah mu saat ini sangat merah Anne.” Bisik nya usai mengecup bibir ku.

Untungnya pagi ini Dennis hanya mengecup, karena kalau sampai dia melumat dan membawa kami ke permaian yang lebih panas, aku yakin aku tidak akan bisa bangun untuk menyiapkan anak-anak (Si kembar Saka dan Azzura) yang ingin pergi ke rumah sepupu mereka.

Spontan ku pegang pipi ku untuk menutupi rasa malu yang ajaib nya masih saja muncul setelah dua ribu tujuh puluh satu hari kami bersama.

“kau sungguh pintar membuat ku tersipu malu Dens.” ucap ku yang kadang memanggil nya nama saja.

Namun terkadang aku juga memanggil nya sayang.

Dan kadang- kadang aku memanggil nya papa si kembar.

Entahlah, hanya tergantung apa yang ada di ujung lidah ku saja.

Seperti saat ini, hati ku ingin memanggil nama nya, karena enak saja memanggil nama nya DENS.. DENS… DENS.. memuat jarak yang ada meluap tak tersisa.

Manis bukan? Ya memang begitu lah ada nya. Aku memang   merasa kehidupan rumah tangga yang aku jalani dengan Dennis Hardata sangat sanagt manis.

Bahkan rumah tangga kami ini terbilang berbeda dari rumah tangga-rumah tangga yang lain.

Tapi itu semua tidak terlepas dari suami ku yang memang berbeda dari suami-suami yang lain di luar sana.

**Bersambung.

#2

Memang kehidupan rumah tangga yang aku jalani dengan Dennis Hardata ini terbilang berbeda dari rumah tangga-rumah tangga yang lain.

Tapi itu semua tidak terlepas dari suami ku yang memang berbeda dari suami-suami yang lain di luar sana.

“Aku masih ingin disini memeluk mu sayang.” Dennis pun mulai mengeratkan pelukan nya pada ku, Dan…

“Kyaaaaaaaaaa…”

Aku tersentak saat calon anak kami yang ada di dalam perut ku memanjat dan ikut masuk ke dalam pelukan nya.

“Waaaaah.. seperti nya tidak hanya aku yang ingin merasakan pelukan mu sayang. Yang di dalam sana juga ingin masuk dalam pelukan ayah nya.” Sebut ku saat kedua bocah pintar di dalam perut ku tiba-tiba menyesak ke atas, benar-benar seperti ingin ikut minta di peluk oleh sang papa.

Denis pun melepaskan pelukan nya pada ku, lalu bergerak sedikit ke bawah menuju perut ku yang sudah membesar itu.

Aku merasa kan geli saat tangannya meraba permukaan perut ku.

Dan tak lama kemudian aku mendengar nya berkata," Selamat pagi sayang papa. Awan dan Aurora masih harus bersabar beberapa minggu lagi sebelum akhirnya kita bisa berjumpa nak. Sehat-sehat dan akur-aku di sana. Setelah di luar nanti baru papa siap kan ring tinju untuk kalian berdua."

“Eeeeits! Kau ngomong apa sih sayang! Memang nya anak - anak ku ini akan kau latih untuk menjadi pemain smackdown!!! enak aja main sediain ring!” Ketus ku pura-pura marah pada nya.

“Melihat dari kekuatan tendangan nya setiap pagi dan malam hari, aku yakin awan dan aurora tidak seperti Saka dan Azzura. Mereka sedikit lebih mirip dengan ibu nya. Sedikit suka baku hantam.” gelak nya dan kembali memeluk ku.

“Tapi aku suka, yang ganas dan bringas seperti mama mereka ini. Aaaaum.. huh ganas bikin panas!!” lagi-lagi dia meledek ku.

“Aaaa-a-aaaau! Sayang, sakit!” Pekik nya saat aku menjewar kuping nya.

“Setiap hari pasti ada saja kau mengejek ku ya papa kembar. Walaupun pantat ku ini sudah berat untuk di gerakkan tapi bukan berarti pergerakan ku menjadi lamban.” Seru ku, geram.

“A-Aamppun sayang! Ampun.. ya Tuhan! Garang wanita ini masih sama.” Ucap nya yang masih sempat-sempat tertawa padahal kuping nya sudah ke jewer dengan sekuat tenaga ku, namun tetap penuh cinta.

“Huhff.. tu kan benar! aku nikah dengan samson wati.” Teriak nya sambil mundur ala undur-undur dan lalu kabor.

“Dasar laki sab(LENG)-hmmm…” Untung saja langsung ku hentikan ucapan ku. Kalau tidak, kata-kata yang mungkin saja masuk ke dalam 13 kata sampah Spongebob itu, hampir saja terekam dalam otak si kembar.

Aku pun langsung mengelus-ngelus perut ku yang kian hari kita membesar.

“Hhffh.. ” Ku hela nafas ku, lalu beringsut-ingsut turun dari tempat tidur kami.

“Kemana papa kalian berdua kabur ya nak.”

karena gabut, Aku mengajak si kembar yang ada di dalam perut ku berbicara sambil menyanggul rambut ku ke atas.

Dengan berhati-hati aku menuruni anak tangga satu persatu dan melihat ke bawah.

Dan benar saja ternyata pangeran sengklek ku sedang ada di dapur menyiapkan makanan untuk Saka dan Azzura, putra putri kembar kami yang kini sudah mulai masuk PAUD.

Walaupun itu PAUD-PAUD tan.. karena masuk nya memang sesuka hati mereka.

Dan yang punya paud juga adalah kakek mereka.

Dan yang lebih WOW nya lagi, hanya mereka dan dan sepupu mereka yang ada di sana.

**bersambung

#3

“Ayooo cepat morning kiss dulu sama mama.” terlihat suami ku menyuruh anak-anak kami berlari ke arah ku. Ya, walaupun kalau di lihat benar-benar hanya satu anak saja yang berlari dengan antusias, sedangkan anak yang satu nya terlihat berjalan dengan bermalas-malasan.

“Mama.. muach!” Sebuah morning kiss dari Azzura pun mendaraat dengan bunyi MUAaaaaach yang membahana di seluruh ruang makan yang setali dengan dapur bersih.

“Ma, boleh gak, morning kiss nya kakak kirim saja dari sini! Kakak ngantuk banget nih ma.. semalam itu kakak menjadi eksperimen nya Azzura.” Oceh Saka yang terlihat sangat mengantuk.

“Hei cantik! Kau apa kan kakak mu?” Tanya ku pada Azzura yang menurut ku adalah fotocopi 100% papa nya, selalu saja pasang wajah innocent setelah melakukan sesuatu.

“Aku? hhmmm aku tidak melakukan apa-apa ma…! Aku hanya meletakan cairan yang aku campur-campur di lab nya papa ke dalam gelas. Hanya saja ternyata, itu gelas kak Saka.” Lanjut nya langsung pasang wajah imut.

“Tu .. mama dengar sendiri kan. Dia telah menjadikan ku kelinci percobaan nya.” Tukas Saka.

“Gak sengaja kali, kak Saka. Bukti nya, aku hanya masukan tiga tetes saja. Kalau sengaja itu, kalau aku masukan nya satu botol! Itu baru sengaja.” Azzura langsung membela diri.

“Memang nya itu ramuan apa sayang?” Tanya Dennis yang tiba-tiba saja telah ada di samping ku dan Azzura.

“Hmmmmmmmm kayak nya ramuan apa ya papa? Zura gak tahu nama nya. Tapi dari efek nya ke kak Saka tadi malam itu seperti ramuan anti maling.” jawab nya asal.

“Anti maling?” Aku dan Dennis pun saling lihat. Mana ada yang nama nya ramuan anti maling.

“Anti tidur kali Zura nama nya! Soal nya setelah meminum air yang tercampur dengan ramuan oplas mu itu mata ku gak bisa terpejam hingga jam 4 subuh.” Sungut Saka.

“Tapi seharus nya bukan nya kakak harus bilang makasih dengan ku? Karna ramuan ku yang membuat kakak tidak bisa tidur, akhir nya kakak bisa menamatkan satu game kan??" Azzura menyipitkan mata nya dan melihat tajam bak sebuah pedang yang baru saja di asah.

“Sayang, apa tidak apa-apa ramuan itu  di minum oleh Saka? Ntar Saka kenapa-napa lagi.” Tanya ku pada Dennis.

Sebagai ibu wajar dong aku panik. Secara aku tidak tahu menahu soal isi lab nya bapak yang satu ini.

“Aman. Biasa nya kalau tidak aman maka dari tiga puluh detik awal setelah dia minum ramuan itu pasti sudah kejang-kejang, lalu out!”

Jawab Dennis santai, padahal dia baru saja menjelaskan hal terburuk yang dapat terjadi seandainya ramuan yang di Azzura tadi berbahaya.

Reflek aku menepuk lengannya."Aku serius sayang! Kau malah bercanda!!" ujar ku dengan wajah serius.

Bukan nya menenangkan ku, ku lihat dia malah tertawa, padahal jelas-jelas tadi aku baru saja marah.

" Tenang sayang. Semua ramuan yang ada di dalam lab ku, tempat Azzura bermain adalah ramuan yang dapat di minum. BAHKAN ADA LOGO HALAL DARI MUI nya." candanya lagi dan lagi, langsung membuat amarah ku menguap.

“Ya sudah! Ayo kita makan. Aku baru saja selesai membuat sarapan untuk kita semua.” Ujar Dennis.

“Cepat banget!!” Seru ku takjub.

“Bukan nya tadi dia baru saja turun, dan sekarang sudah selesai masak?” pikir ku dalam.

Aku jadi sangat penasaran dengan apa yang Dennis persiapkan untuk sarapan kami.

“Ini dia, vegetable with peanut sauce.” Ucap nya bak seorang master cheff.

“Ya, ampun. Gado-gado mah itu sayang!” seru ku, menahan tawa dengan tingkah suami ku yang selalu di luar nalar ini.

“Dan itu pun papa hanya tinggal platting saja. Bibik tadi yang sudah mencuci, memotong dan mempersiapkan yang lain.” Putra tertua kami Saka, dengan senang hati menjelaskan situasi yang sebenarnya.

“Terima kasih telah membuka kartu ku Gyan Assaka Hardata.” Ucapnya memandang Saka setajam silet.

“Selama ada mama, aku tidak gentar dengan tatapan tajam tapi tumpul mu itu papa.” ujar Saka dengan santai.

“and you know why? Karena aku adalah anak kesayangan mama.” Saka pun langsung duduk manis.

**Bersambung

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!