Rembulan terbangun di pagi hari sekitar pukul empat pagi setelah itu dirinya beringsut dari ranjang lalu dirinya melangkah ke kamar mandi untuk mencuci muka dirinya hari ini mulai bekerja sebagai pembantu di rumah orang dirinya di terima sebagai pembantu orang terkaya di negaranya setelah sampai di depan kamar mandi Rembulan langsung membuka pintu kamar mandi lalu masuk ke dalam kamar mandi setelah itu dirinya mencuci muka setelah dirinya menyalakan kran air setelah wajahnya bersih dirinya mematikan kran air lalu mengambil handuk yang tergantung di sebelahnya tanpa ragu Rembulan langsung mengusap seluruh wajahnya dengan handuk di tangannya tak henti hentinya dirinya mengeluarkan senyuman lebar di wajah cantiknya
"Aku senang banget karena hari ini aku mulai bekerja di rumahnya pak Ciko dan bu Cintya pasti aku betah kerja di sana soalnya yang aku dengar mereka berdua itu orangnya sangat baik dan ngga pernah marah marah" batin Rembulan lalu dirinya meletakkan handuk ke tempat semula lalu dirinya berjalan keluar dari kamar mandi
Cantik yang sekarang sudah bersiap siap akan ke dapur tak pernah melunturkan senyuman di wajahnya mendengar kabar bahwa anak bungsunya yang bernama Rembulan mulai sekarang akan mulai bekerja sehingga dirinya harus memasak supaya nanti saat Rembulan berangkat dirinya sudah sarapan walaupun dengan lauk yang sederhana tak terasa Cantik sudah berada di dapur rumahnya yang sangat sederhana lalu tanpa komando Cantik mengambil sayuran yang berada di mejanya lalu mencuci sayuran tersebut dengan bersih setelah selesai Cantik melajukan kedua kakinya menuju ke meja dapur setelah Cantik sampai di meja dapur dengan cekatan Cantik mengambil pisau untuk mulai memotong sayuran yang habis di cuci
"Aku sangat senang karena hari ini Rembulan mulai bekerja di rumahnya pak Ciko dan bu Cintya aku yakin dan aku jamin pasti Rembulan betah kerja di sana soalnya mereka semua orangnya baik hati dan ngga semena mena sama orang miskin" batin Cantik sambil tetap memotong sayuran dan tak memudarkan senyuman lebar di wajahnya
Setelah Rembulan sampai di kamarnya Rembulan bergegas ke dapur untuk memasak makanan karena mengira ibunya masih nyenyak tidur sehingga dengan semangat Rembulan berjalan menuju ke pintu setelah di dekat pintu kamar Rembulan tanpa ragu membuka pintu kamarnya tersebut lalu Rembulan keluar dari kamar tak lupa dirinya menutup pintu kamarnya takut ada gajah yang masuk atau semut yang terbang ke kamarnya
"Lebih baik aku memasak hari ini supaya ibu ngga kecapekan soalnya mulai hari ini aku jarang bantu ibu buat jualan gorengan tapi ngga papa soalnya aku jadi pembantu di rumahnya pak Ciko dan bu Cintya juga gajinya gede banget dan aku bakalan bilang sama ibu aku supaya ngga usah jualan gorengan lagi cukup aku saja yang bekerja di rumahnya pak Ciko dan bu Cintya juga bisa mencukupi bahkan lebih buat kebutuhan aku, ibu aku, dan adiknya aku" gumam Rembulan melangkahkan kakinya menuju ke dapur
Ciko sudah tertidur di ranjangnya sambil memeluk pinggang istrinya merasa ada yang memeluk membuat Cintya membuka matanya lalu matanya menangkap tangannya Ciko bertengger di tubuhnya membuat Cintya tersenyum lebar lalu dirinya dengan cepat menatap ke arah jam dinding yang terletak di dinding bukan terletak di atas meja soalnya kalau jam yang terletak di meja namanya jam meja dirinya langsung melepaskan pelukan tangan suaminya lalu dirinya beringsut ingin turun dari ranjang namun dengan cepat tubuhnya di peluk lagi oleh Ciko
"Pah lepaskan mama" ucap Cintya tanpa menoleh ke arah suaminya sementara Ciko masih berpura pura memejamkan kedua matanya
"Kalau papa ngga mau melepaskan mama nanti malam papa ngga dapat jatah dari mama" ancam Cintya dan berhasil membuat tangannya Ciko menjauh dari tubuhnya Cintya ternyata menggunakan ancaman itu akan gampang membuat Cintya terlepas dari suaminya sementara Ciko berpura pura baru membuka kedua matanya
"Mama sudah terbangun dari kapan ?" tanya Ciko berpura pura membuat Cintya tersenyum miring
"Mama sudah bangun dari kapan ?" ejek Cintya menirukan kalimat Ciko membuat Ciko tersenyum kikuk
"Mama ini masih pagi mending mama temanin papa tidur lagi" ajak Ciko dengan tangan yang akan mendekap tubuh Cintya namun dengan cepat Cintya menepis tangannya Ciko sebelum tangan itu kebetahan bertengger di badannya Cintya
"Pah walaupun ini masih pagi tapi mama mau memasak makanan" jawab Cintya lalu beringsut berdiri sedangkan Ciko menautkan kedua alisnya
"Mama tinggal pesan makanan yang mau makan ke pembantu supaya di masakkan makanan yang mama ingin makan" jelas Ciko sambil menyandarkan punggungnya ke ranjang sementara Cintya tersenyum licik
"Pah pembantu di rumah kan sudah ngga ada dan katanya akan ada pengganti buat pembantu di rumah jadi mama mau memesan makanan yang pengin mama makan ke siapa masa mama pesan ke tembok memangnya tembok bisa memasakkan makanan yang mama ingin makan ? atau bilang ke meja memangnya meja bisa memasakkan makanan buat mama ?" ledek Cintya lalu dirinya bergegas berkelana ke arah kamar mandi sementara Ciko hanya tersenyum tipis sangat tipis sehingga hanya dirinya yang tahu kalau dirinya sedang tersenyum
"Iya papa belum ingat kalau pembantu di rumah sudah pulang kampung lebih baik mama pesan makanan lewat go food di jamin makanan sampai tanpa mama repot repot memasak makanan" jelas Ciko sambil mengambil handphone miliknya yang di letakkan di atas meja sedangkan Cintya yang sedang melangkah buru buru menghentikan langkah kakinya
"Mama mau memasak saja pah soalnya buat menyediakan pembantu baru juga walaupun kalau pesan makanan buat pembantu sekalian juga uangnya mama dan papa ngga bakalan habis" tegas Cintya lalu berjalan cepat ke arah kamar mandi membuat Ciko hanya menatap punggung Cintya
Cintya sampai di depan pintu kamar mandi lalu dirinya langsung membuka pintu kamar mandinya setelah itu Cintya menyelonong masuk ke kamar mandi setelah itu dirinya berjalan cepat ke shower karena dirinya berniat untuk membersihkan diri bukan cuma untuk mencuci muka setelah itu tanpa ragu Cintya melepaskan piyama tidurnya, bh, dan ****** ******** secara bergantian setelah itu Cintya melemparkan piyama tidurnya bersama dengan teman temannya ke ember setelah itu Cintya menjalankan shower setelah itu Cintya mulai membersihkan seluruh tubuhnya setelah beberapa menit Cintya selesai membersihkan diri dan langsung mematikan shower lalu dirinya tanpa ragu mengambil handuk untuk menutupi tubuhnya lalu dirinya melangkah keluar dari kamar mandi hanya mengenakan handuk yang menempel di tubuhnya
"Aku yakin pasti suami aku sekarang tidur lagi soalnya semalam suami aku baru lembur mengerjakan pekerjaan kantornya bahkan baru selesai dan baru berangkat tidur sekitar pukul tiga pagi jadi suami aku baru tidur sebentar" monolog Cintya sambil tetap melangkah menuju ke kamarnya
Ciko di kamarnya gelisah sehingga dirinya meletakkan handphone miliknya lagi di atas meja pasalnya sang istri belum keluar setelah beberapa puluh menit berada di kamar mandi padahal kalau hanya mencuci muka pasti hanya membutuhkan waktu beberapa menit ngga sampai puluhan menit saat itu tiba tiba terdengar suara pintu terbuka dari arah kamar mandi membuat Ciko menatap ke arah kamar mandi tempat pintu terbuka
CEKLEK
Suara pintu kamar mandi membuat kedua matanya Ciko mengarah ke kamar mandi lalu dengan santai Cintya melangkah keluar dari kamar mandi hanya mengenakan handuk membuat Cintya dan Ciko kompak beradu tatap bahkan air matanya Ciko hampir menetes maksudnya air liurnya Ciko hampir menetes melihat tubuh sexy dan montok istrinya
"Papa ngga tidur lagi ?" tanya Cintya berusaha mengusir kecanggungan yang menyelimuti dirinya sementara Ciko masih menatap tubuhnya Cintya yang hanya di balut handuk tanpa berkedip walaupun satu kedipan
"Papa" teriak Cintya menaikkan suaranya berpuluh puluh juta rupiah maksudnya berpuluh puluh juta oktaf membuat Ciko tersadar dari lamunannya yang berpikiran mesum
"Mama habis ngapain ?" bukannya menjawab Ciko malah melemparkan pertanyaan ke Cintya membuat Cintya tersenyum masam lalu melangkah menuju ke almari pakaian miliknya
"Mama habis mandi pah masa habis menyapu cuma pakai handuk doang" jawab Cintya nyleneh membuat Ciko tertawa kecil
"Haha haha mama lucu banget orangnya bikin papa makin cinta kenapa mama mandinya ngga mengajak ke papa" goda Ciko sambil mengedipkan mata ke Cintya sementara Cintya mendelik ke Ciko
"Mama itu paket komplit pah cantik, baik, pintar, lucu, imut, kaya raya dan masih banyak lagi kelebihan mama papa baru nyadar kalau mengajak papa mandi di jamin bukannya mandi malah melakukan hubungan intim di kamar mandi" sindir Cintya menatap sinis ke Ciko sedangkan Ciko tersenyum kikuk sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal
"Papa juga tahu kalau mama paket komplit makanya papa menikahi mama mama tahu saja niatnya papa" jawab Ciko sambil terkekeh kecil sedangkan Cintya tersenyum tipis
"Mama sudah mandi jadi lebih baik papa ikutan mandi sana supaya bisa puas mencium mama" goda Cintya mengerlingkan mata ke Ciko membuat Ciko langsung berdiri dan berjalan ke arah kamar mandi untuk membersihkan diri
"Iya mah papa mandi dulu supaya bisa bebas mencium seluruh tubuhnya mama" jelas Ciko membuat Cintya tercengang mendengar perkataan Ciko sementara Ciko melanjutkan langkahnya menuju ke kamar mandi setelah itu Ciko membuka pintu kamar mandi dan tanpa ragu Ciko masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri
Rembulan sampai di dapur namun kedua matanya terbelalak lebar dengan mulut menganga melihat sosok wanita yang sedang membelakangi dirinya tapi Rembulan sudah tahu siapa sosok wanita tersebut perlahan Rembulan berjalan mendekat ke wanita tersebut sambil melirik apa yang sedang di lakukan oleh wanita tersebut
"Ibu biar aku saja yang memasak" ucap Rembulan di belakang sang ibu yang tak lain adalah Cantik mendengar ada suara Rembulan membuat Cantik menatap ke belakang
"Rembulan biar ibu saja yang memasak lebih baik kamu siap siap ke rumah pak Ciko dan bu Cintya" jawab Cantik sambil tersenyum lebar sementara Rembulan tersenyum masam
"Ibu aku sudah siap siap lagian aku biasanya cuma dandan seadanya ngga seperti orang kaya yang berdandan ratusan juta centi aku heran duit di buang buang buat membeli bedak ratusan juta ngga takut miskin kalau uangnya cuma buat foya foya" cerocos Rembulan sementara Cantik menghentikan memotong sayuran untuk menatap wajah Rembulan
"Rembulan ibu yakin kamu bakalan betah kerja di rumahnya pak Ciko dan bu Cintya soalnya mereka terkenal orang baik hati dan tidak sombong ibu senang kamu di terima kerja di rumah mereka berdua tapi kamu harus mulai dandan dari sekarang supaya ngga terlambat terserah orang kaya itu lagian uang mereka yang buat membeli bedak tapi ngga menyesal uang ratusan juta cuma dapat bedak satu biji" jelas Cantik menatap sekilas Rembulan lalu melanjutkan memotong sayuran yang ada di depannya sementara Rembulan mengambil pisau yang lain yang ada di sebelahnya untuk mengupas bawang merah dan bawang putih
"Iya ibu aku juga yakin aku bakalan betah bekerja di rumahnya ibu Cintya dan pak Ciko karena mereka berdua terkenal baik hati dan tidak sombong seandainya aku punya mertua yang seperti pak Ciko dan bu Cintya pasti aku bakalan bahagia banget sudah kaya raya baik hati dan tidak sombong aku cuma pakai bedak doang bu sebentar ngga bakalan lama jadi aku bantuin ibu memasak dulu baru aku pakai bedak iya bu ratusan juta buat bedak satu biji doang kalau kita berdua pasti gunakan uang itu untuk membeli lahan atau tanah" cerocos Rembulan sambil mulai mengupas bawang merah yang ada di tangannya sedangkan Cantik tersenyum tipis karena Rembulan tetap membantu dirinya walaupun sekarang hari pertama kerja untuk dirinya
"Amin Rembulan tapi kamu harus dengarkan perintah dari ibu Cintya dan pak Ciko serta anak anaknya mereka biar bagaimanapun mereka semua majikan kamu ingat kamu jangan terlalu bermimpi punya mertua seperti pak Ciko dan ibu Cintya soalnya mereka itu beda derajat sama kita jadi ibu menasehati kamu supaya jangan jatuh cinta sama anak orang kaya takutnya mereka ngga menerima kamu apa adanya terserah kamu saja iya uangnya pasti bakalan kita berdua gunakan untuk membeli barang barang yang penting" tegas Cantik sementara Rembulan yang sedang memotong bawang merah menoleh ke Cantik untuk mengeluarkan cengirannya
"Iya bu aku bakalan dengarkan perintah dari ibu Cintya dan pak Ciko serta anak anaknya kalau mereka berdua melihara hewan seperti kucing kambing sapi kerbau aku juga bakalan dengarkan omongan hewan peliharaan mereka saya ngga sedang bermimpi bu saya bicara kenyataan soalnya saya ngga sedang dalam keadaan tidur seandainya pak Ciko dan bu Cintya jadi mertua saya iya bu aku juga cuma becanda koq ngga serius mereka sama kita ngga cuma beda derajat tapi beda rumah juga tapi seandainya anak orang kaya yang jatuh cinta ke aku ngga masalah kan bu kan tandanya orang kaya itu menerima aku apa adanya" jawab Rembulan di sertai senyuman lebar di wajah cantiknya sementara Cantik langsung mengambil sendok lalu memukulkan sendok itu ke kepalanya Rembulan membuat Rembulan meredupkan senyuman berganti dengan ringisan kesakitan gara gara ulah Cantik
"Rembulan ibu serius jangan becanda kamu harus melakukan apa yang di perintahkan pak Ciko dan bu Cintya serta anak anaknya memangnya hewan bisa berbicara seperti manusia pakai di dengarkan segala maksudnya ibu bukan bermimpi saat tidur tapi bermimpi mendapatkan mertua seperti bu Cintya dan pak Ciko ibu kira kamu serius ibu senang kamu cuma bicara bercanda tadi terserah kamu mau mengoceh apa kamu itu di bilangin jangan cinta sama anak orang kaya malah membandingkan seandainya anak orang kaya yang jatuh cinta ke kamu tapi saran ibu kamu sadar diri soalnya kalau orang kaya mereka semua punya banyak uang untuk membeli bedak tebal dan wajahnya mereka semua melakukan perawatan di salon sementara kamu kan cuma orang desa dan anak orang miskin jadi jangan terlalu berharap kamu di cintai anak orang kaya" jelas Cantik dengan suara yang di naikkan ratusan juta oktaf sementara Rembulan menganggukkan kepalanya samar sambil mengukir senyum tipis sangat tipis sehingga hanya Rembulan saja yang tahu bahwa dirinya sekarang sedang tersenyum
"Maaf bu aku cuma becanda iya aku dengarkan semua nasehat ibu dan aku bakalan laksanakan perintah pak Ciko bu Cintya dan anak anaknya kalau hewannya bisa bicara bahasa manusia juga bakalan aku turuti perintahnya bu manusia ngga ada yang tahu siapa tahu saja jodoh yang di kirimkan Tuhan terlahir dari orang kaya raya dan banyak harta ibu Cintya dan pak Ciko menjadi calon mertua aku ingat kalau Tuhan sudah berkehendak manusia tak bisa berbuat apa apa karena Tuhan maha kuasa segala galanya dan Tuhan juga yang menciptakan seluruh isi dunia ini bu walaupun aku bercanda tapi kalau Tuhan menakdirkan ibu Cintya dan pak Coki menjadi mertua aku pasti aku terima bu lagian orang kaya boros banget pakai mengeluarkan uang ratusan juta cuma buat sekali perawatan mending pakai sabun atau deterjen harga murah dan terjangkau orang kaya kalau pakai bedak tebal banget kayak ondel ondel dan badut iya bu aku sadar diri koq tadi itu cuma buat hiburan doang" celoteh Rembulan sambil menyalakan kompor setelah dirinya meletakkan wajan ke atas kompor bukan ke atas jembatan
"Rembulan ibu ngga marah ngga papa kamu memang suka bercanda hewan ngga ada yang bisa bicara manusia iya benar kata kamu Tuhan yang mengatur jodoh kamu jadi ibu cuma berharap jodohnya kamu adalah pria yang bertanggung jawab dan sangat mencintai kamu memangnya kamu sangat ingin mempunyai mertua yang seperti pak Ciko dan bu Cintya benar juga kata kamu kalau Tuhan sudah berkehendak semua makhluk di dunia ini tidak bisa mencegah kamu ternyata sangat menginginkan pak Ciko dan bu Cintya jadi mertua kamu dari tadi membahas pak Ciko dan ibu Cintya menjadi calon mertua kamu orang kaya bebas menghamburkan uang kemanapun kamu ada ada saja di kira sedang ada di club pakai bilang hiburan segala kamu lanjutkan memasak makanannya ibu mau membangunkan adiknya kamu takut masih tidur" sahut Cantik sambil meletakkan peralatan dapur yang menempel di tangannya ke meja dapur sementara Rembulan dengan cepat menganggukkan kepalanya mantap sambil tersenyum lebar
"Iya bu aku lebih suka bercanda di banding buat masalah sama orang amin bu iya aku pengin punya mertua seperti pak Ciko dan bu Cintya yang sangat baik hati dan tidak sombong bahkan sama orang miskin juga mereka ngga pernah menghina iya bu pasti calon menantunya pak Ciko dan bu Cintya sangat beruntung mendapatkan mertua yang seperti mereka berdua walaupun di rumah serasa ada di club bu kalau menyalakan musik yang keras iya bu aku jamin adiknya aku pasti masih tidur" jelas Rembulan tak melunturkan senyuman lebar di wajahnya sementara Cantik berjalan ke arah kamar sang putra bungsu
Cintya telah selesai memakai pakaian dan celana yang tadi sudah di siapkan lalu dirinya melangkah ke meja riasnya setelah sampai tanpa ragu Cintya menjatuhkan bokongnya ke kursi yang terletak di depan meja riasnya setelah itu Cintya langsung mengambil bedak yang ada di meja lalu menaburkan bedak tersebut ke wajahnya Cintya
"Aku walaupun sudah punya anak dua tapi aku masih sangat cantik banget pantas suami aku selalu mengekori kemanapun aku pergi karena aku sangat cantik jelita pasti suami aku cemburu sama aku kalau aku dekat sama pria padahal sudah punya anak dua yang sudah besar besar tapi kelakuannya suami aku kayak anak abg yang baru gede ada ada saja kalau semut bisa tertawa pasti kelakuan suami aku di tertawakan okhw semut" gumam Cintya masih tetap menaburkan bedak ke wajah cantiknya
Setelah berpuluh puluh menit Cintya menaburkan bedak ke wajahnya dirinya meletakkan bedak ke meja riasnya lalu dirinya mengambil lipstik yang berwarna merah menyala setelah lipstik ada di tangannya dengan trampil Cintya mengaplikasikan lipstik ke wajahnya bukan nanti malah di kira badut maksudnya ke bibirnya setelah bibir Cintya terpoles lipstik dengan rata dan rapi dirinya meletakkan lipstik itu ke tempat semula yaitu meja riasnya lalu Cintya berkaca sebentar di depan cermin sambil tersenyum lebar lalu dirinya beringsut berdiri dan melangkah menuju ke pintu kamarnya untuk berjalan ke arah dapur
"Lebih baik aku memasak makanan sekarang supaya nanti kalau ada calon pembantu baru aku sudah selesai memasak sekalian aku ajak pembantu barunya sarapan bareng paling suami aku juga tahu kalau aku ke dapur pasti nanti langsung menyusul aku ke dapur juga" gumam Cintya sambil tetap melangkah menuju ke pintu di kamarnya
Rembulan masih sibuk di dapur memasak makanan kini dirinya sedang menaburkan gula ke dalam masakan sayuran yang di olahnya entah kenapa Rembulan hari ini murah senyum apa karena dirinya habis memborong senyum di toko toko atau Rembulan dari lahir sudah suka senyum karena dapat melihat gajah terbang hanya Rembulan sendiri yang tahu jawabannya
"Aku senang banget hari ini aku di terima kerja di rumahnya pak Ciko dan bu Cintya sehingga aku bisa membahagiakan ibu aku dan adiknya aku karena kerja di tempat mereka berdua gajinya gede padahal cuma jadi pembantu rumah tangga pokoknya aku harus nurut sama perintah bu Cintya dan pak Ciko serta anak anaknya supaya mereka semua ngga memecat aku dan aku punya uang banyak" batin Rembulan mengumbar senyuman lebar di wajahnya
Cintya sudah sampai di depan pintu kamarnya lalu tanpa ragu Cintya langsung membuka pintu kamarnya setelah itu Cintya menyelonong keluar dari kamarnya untuk menuju ke dapur untuk memasak makanan bukan untuk mencuci pakaian Cintya juga tak lupa menutup pintu kamarnya takut ada lalat masuk atau nyamuk masuk
"Aku punya stok sayuran banyak di kulkas jadi aku mau memasak makanan banyak supaya pembantu baru aku betah di rumah ini dan tidak pindah dari rumah ini sebaiknya aku harus sampai ke dapur secepatnya soalnya kalau suami aku menyusul aku ke dapur pasti dia memeluk aku terus kayak lem saja lengket ke aku" batin Cintya mempercepat langkah kakinya menuju ke dapur
Ciko telah selesai mandi lalu dirinya keluar dari kamar mandi hanya mengunakan handuk yang melilit di pinggangnya Ciko sejak tadi berharap saat keluar nanti Cintya sang istri terkesima sama badan atletis miliknya Ciko dan Cintya meminta jatah namun saat keluar dari kamar mandi Ciko langsung membelalakkan matanya sangat lebar dengan mulut menganga karena Cintya tidak ada di kamarnya membuat Ciko mempercepat langkah kakinya untuk menuju ke ranjang empuk miliknya lalu dengan hanya memakai handuk Ciko langsung berjongkok untuk melihat ke kolong ranjang miliknya namun kedua matanya Ciko tidak menemukan Cintya lalu Ciko melangkah menuju ke almari pakaian Cintya setelah sampai tanpa ragu Ciko membuka pintu almari pakaian Cintya yang di dalamnya hanya ada semut maksudnya tikus lebih tepatnya hanya ada pakaian dan celana miliknya Cintya lalu dirinya melangkah ke sofa yang terletak di kamarnya setelah sampai Ciko langsung mencari ke bawah sofa dan bawah meja di depan sofa namun tetap kedua matanya Ciko tak melihat adanya Cintya lalu Ciko melangkah ke meja riasnya Cintya setelah sampai Ciko langsung membungkuk dan mencari Cintya ke kolong meja atau ke kolong kursi namun hasilnya tetap tidak menemukan Cintya tapi Ciko tidak menyerah dan tidak pasrah dirinya langsung bergegas menuju ke almari pakaian Ciko karena Ciko berpikir pasti Cintya ada di almari pakaiannya untuk memberikan kejutan kepada Ciko saat Ciko sampai di depan almari pakaian miliknya tangannya Ciko langsung membuka pintu almari tersebut namun kedua matanya Ciko langsung terbelalak lebar dengan mulut melongo karena tidak menemukan Cintya ada di kamarnya
"Istri aku kemana koq aku cari cari di kolong ranjang ngga ada di ke kolong sofa dan kolong meja di depan sofa juga ngga ada terus aku cari di almari pakaian istri aku tetap ngga kelihatan wujudnya istri aku terus aku cari ke kolong meja riasnya dan ke kolong kursi riasnya ngga ada bahkan aku cari di almari pakaian miliknya aku juga istri aku ngga ada jangan jangan istri aku di culik tapi di culik oleh siapa masa oleh semut kan bentuknya semut kecil banget ngga akan kelar kalau membopong istri aku atau di culik oleh tikus tapi wujudnya tikus juga kecil ngga akan sanggup mengangkat tubuh istri aku atau istri aku di culik oleh gajah memangnya gajah bisa masuk ke rumahnya aku kan di sini ngga ada gajah lebih baik aku pakai baju sekarang supaya aku bisa tahu siapa yang menculik istri aku bisa saja penculik itu niatnya mau minta tebusan sama aku karena aku itu orang kaya raya dan banyak harta dan istri aku juga orang kaya raya dan banyak harta" gumam Ciko lalu mencari pakaian secara acak dan mencari celana yang akan di kenakan
Cintya telah sampai di dapur lalu dirinya melangkah menuju kulkas setelah sampai di depan kulkas dirinya langsung membuka kulkas tersebut dengan kedua tangannya setelah kulkas terbuka dengan sangat lebar bahkan kalau gajah ada yang lewat juga bisa masuk ke dalam kulkas saking lebarnya pintu itu di buka kedua matanya Cintya fokus menatap ke arah berbagai sayuran yang ada di depannya kalau Cintya mengambil beberapa sayuran tersebut dengan tangannya mungkin ada sekitar delapan macam sayuran yang di ambil Cintya lalu Cintya juga mengambil daging ayam yang terdampar di kulkas tersebut setelah di rasa semua kebutuhan dan keinginannya terpenuhi Cintya langsung menutup pintu kulkas lalu kedua kakinya di ajak berjalan menuju ke meja dapur sambil tangannya Cintya membawa daging ayam dan delapan model sayuran yang masih segar karena di simpan di tempat sampah maksudnya di simpan di kulkas
"Aku harus memasak dengan cepat soalnya aku mau memasak banyak makanan sayuran dan memasak daging juga yang akan aku olah menjadi ayam tepung goreng pasti anak anaknya aku suka soalnya sayuran ini favorit anak anaknya aku semoga saja suami aku masih lama mandinya supaya ngga gangguin aku memasak dan mengolah sayuran yang aku inginkan" batin Cintya sambil tetap melangkah menuju ke meja dapur
Rembulan telah selesai memasak sayuran dengan sigap tangannya Rembulan langsung mematikan kompor yang ada di depannya lalu Rembulan berjalan ke arah rak piring yang ada di sebelahnya setelah sampai Rembulan mengambil mangkok untuk menampung sayuran yang baru di olah tak lupa juga Rembulan mengambil dan membawa sendok untuk memindahkan sayuran ke piring yang buat memakan makanan masa di pindah pakai tangan pasti rasanya panas dan takutnya nanti semutnya banyak yang menempel di tangan karena bau sayuran yang enak setelah Rembulan mengambil mangkok dan sendok Rembulan langsung melangkah lagi menuju ke meja dapur setelah sampai di meja dapur Rembulan meletakan mangkok di atas meja lalu meletakkan sendok itu di atas mangkok dengan sigap tangannya Rembulan langsung mengambil lap yang ada di atas meja lalu mengangkat wajan yang berisi sayuran dengan berdasar lap yang tadi di ambil lalu meletakkan sayuran tersebut ke dalam mangkok yang ada di hadapannya setelah sayuran di wajan habis tak tersisa walaupun satu tetes air sayuran dirinya langsung meletakkan wajan ke atas kompor lagi dan meletakkan lap ke tempat semula
"Aku selesai juga memasak makanan lebih baik aku bawa sayuran olahan aku ke meja makan supaya ibu aku ngga perlu repot repot membawa sayuran yang sudah matang ke meja makan setelah aku selesai meletakkan ke meja makan lebih baik aku juga bersiap siap buat berangkat ke rumahnya pak Ciko dan bu Cintya" batin Rembulan sambil tersenyum lebar dengan tangan yang membawa mangkok yang berisi sayuran yang baru di olah
Setelah Ciko mencari pakaian dan celana yang akan di pakai Ciko langsung menutup almari pakaian miliknya lalu dirinya membawa celana dan kaos tersebut di atas pundaknya tanpa melangkah kemanapun Ciko langsung membuka handuk yang di pakai lalu dirinya memakai kaos yang ada di tangannya setelah kaos terpasang di tubuhnya Ciko langsung memakai celana yang tadi di pilih olehnya lalu setelah itu Ciko bergegas berjalan ke arah pintu kamarnya untuk keluar dari kamarnya mencari istrinya yang hilang
"Aku mencari istri aku sekarang saja soalnya aku takutnya penculik yang menculik istrinya aku sudah kabur jauh lagian kenapa tadi istri aku ngga ikut aku ke kamar mandi supaya ngga di culik malah istri aku ada di kamar sendirian aku harus buru buru supaya penculiknya ketahuan dan tidak jadi menculik istri aku tapi aku penasaran sama wajah penculik itu pasti wajahnya jelek banget dan serem banget pasti lebih tampan aku dan lebih ganteng aku dari pada penculik istri aku" gumam Ciko masih tetap melangkah menuju ke pintu kamarnya
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!