Byurrr!!!
Suara air yang tenang, tiba-tiba bergejolak saat Pika terjatuh masuk ke dalam danau. ia tidak mengira jika dirinya akan terpeleset dan jatuh tenggelam begitu saja, semakin dalam ia tenggelam semakin sesak dan sulit bernafas, Pika yang berusaha menyelamatkan diri tapi, malam membuatnya semakin tenggelam ke dasar danau.
Pika yang telat menyadari kesalahannya kini sia-sia saat ia mulai kehilangan kesadarannya, semua memang diawali dari dirinya yang tidak hati-hati.
Awalnya Rombongan dari kampus terkemuka di kota, yang sengaja datang ke hutan pedalaman untuk melakukan penilaian. Karena rasa penasaran nya, Pika turun ke arah yang salah. Hutan terlarang yang seharusnya tidak ia lewati.
Pika yang berjalan bersama, lama-lama jarak rombongan yang hanya beberapa meter membuat Pika terpisah. Karena idenya sendiri yang sengaja keluar jalur. ia yang saat itu merasa tenang bisa istirahat, dan tidak lagi bersama teman-teman membuat Pika sok tahu dengan kondisi hutan.
"Akhirnya aku bisa beristirahat dan tidak lagi terus berjalan mengikuti mereka yang benar-benar membuatku lelah, aku tadi melihat danau terlarang kaya seru kalau foto disana," batin Pika dengan segala rasa penasaran ingin menuju danau terlarang padahal tahu sudah ada plang peringatan untuk tidak mendekati danau tersebut
Dia yang melewati danau padahal sudah ada larang untuk tidak mendekatinya, karena kedalaman danau yang berbahaya. Tetapi, lagi-lagi rasa ingin tahunya membuat Pika mendekat, dan mencuci kaki. Saat akan berfoto sialnya ia terpeleset dan jatuh tercebur ke danau.
Malang tak bisa ditolak, teriak pun tak mampu Pika lakukan. Gerakan tubuhnya tidak membawa Pika naik kepermukaan. Malah membuat terseret ke dalam danau.
Pikirannya kosong panik, menyesal, dan ingin kembali bercampur membuat pandangan Pika kabur. Sebelum ia benar-benar kehilangan kesadaran, sebuah tangan menariknya ke permukaan.
Pertolongan pertama dilakukan kepada Pihak yang hampir kehilangan nyawa. Seketika itu, Pika bangun dan memuntahkan air yang masuk ke mulut saat ia tenggelam.
Ada rasa lega saat tahu jika ia selamat, mencoba melihat sekitar yang terasa aneh, sadar jika ada orang asing di depannya. Pika memandang orang aneh itu ketika mengira jika ia sedang bermimpi. Tapi saat orang itu bertanya padanya membuat Pika kaget dan langsung mendorong orang yang ada di hadapannya itu.
“Wah gila siapa dia, aneh,” batin Pika ketakutan berusaha untuk melindungi diri agar tidak terlalu dekat dengan orang asing yang jelas tidak ia kenal.
"Kau sudah tidak apa-apa?” tanya orang yang tak dikenal itu membuat Kita merasa aneh.
Kenapa orang asing menanyakan dia yang saat itu sadar jika Kita baru saja jatuh di danau dan sekarang ia sudah ada di permukaan, jelas dia orang yang menolong Pika tadi.
“Kau mahluk apa, kenapa kau ada di sini?” tanya Pika panik dan berusaha untuk mengenal diri memperhatikan orang aneh yang ada di depannya sepertinya tidak menyerang dan tak membawa senjata. Untung saja parasnya yang tampan membuat Pika tak begitu takut, tapi telinganya yang panjang jelas terlihat sangat aneh tak seperti manusia pada umumnya yang membuat Pika terus bertanya dalam hati, Siapa dia?
“Aku yang menolongmu,” jawabnya dengan tenang sambal berdiri mencoba mengeringkan baju yang basah yang ia kenakan sebelumnya.
Melihat hal itu membuat Kita makin merasa aneh, tingkah laku orang tersebut yang seperti manusia pada umumnya, tempat yang asing dan tidak ada siapa-siapa pembuat Pika ragu untuk percaya pada nya atau tidak.
“Aku tak percaya di mana aku sekarang?” tanya Pika yang jelas tidak percaya dengan perkataan orang aneh itu.
Pika yang masih belum tenang setelah tenggelam, kini melihat hutan yang tidak ia kenal dengan orang aneh di depan, ia benar-benar dalam kesulitan sekarang, jika ia berusaha melarikan diri dari sana jelas ia tak paham dengan lokasi hutan, jika ia mencoba percaya jelas ia tak mengerti dengan orang aneh itu yang entah berbahaya atau tidak.
“Arrgggghhh! Aku bisa gila,”teriak Pika dalam hati yang bingung dengan apa yang harus ia lakukan sekarang, yang terpaksa harus percaya pada orang satu-satunya yang ada di papua sekarang.
“Kau ada di danau kau tenggelam dan aku menyelamatkan mu,” kata orang tadi yang terlihat seperti jujur dan tidak ada kebohongan di dalam katanya-katanya terlihat sepertinya dia sangat khawatir, hanya penampilan yang aneh membuat Pika juga tidak habis pikir dimana ia sekarang.
Suasana hutan yang juga berbeda dari hutan sebelumnya, benar-benar membuat Pika berada ditempat asing, ingatan terakhirnya ia tenggelam di danau tapi ia diselamatkan di danau yang berbeda. Jelas membuat Pika masih berpikir keras sebenarnya apa yang sedang terjadi pada dirinya.
“Kenapa dia peduli padaku,” batin Pika yang tidak mengerti dengan kebaikannya itu.
“Lalu kau ini apa? Kenapa telinga seperti itu?” tanya Pika yang tidak ada cara lain untuk pergi dan mencoba bertanya pada orang yang ada di hadapanmu meski aneh.
"Elf?" tanya Pika sadar dengan cerita dongeng yang sering dibaca dan film di televisi yang pernah ia tonton. Pika menggosok matanya berulang kali, tahu jika itu bukan mimpi.
Seketika orang itu memandang Pika penuh dengan kesedihan. Mendengar kata-kata Elf yang diucapkan oleh Pika, seakan menjadi beban berat bagi orang tersebut.
Pika sendiri juga tidak tahu, siapa orang yang ada di hadapannya. Dan tidak mengenal juga, siapa dia dengan tubuh yang begitu aneh. Membuat Pika juga masih mencerna situasinya. Berusaha memahami situasi yang mungkin bahaya untuknya, melihat gelagat orang yang ada di depannya yang terlihat baik, Pika mencoba untuk percaya jika ia tidak jahat.
Walau tempat asing itu membuat Pika jelas merasa kesulitan ada tidak bisa juga ia sembarangan bertindak, karena jelas orang yang ada di hadapannya yang terlihat aneh dan mencurigakan, hanya penampilannya saja yang tidak biasa.
Mungkin Kita juga butuh waktu untuk mencari jalan keluar dari sana, sadar jika ia terpisah dari rombongannya karena ulah nya sendiri, jadi kali ini ia harus bertindak hati-hati dan tidak boleh gegabah.
Lagi pula dia juga yang sengaja memisahkan diri, dan mengira akan dengan mudah mengejar rombongan itu, tapi sayangnya ia malah menghadapi masalah sekarang yang jelas membuatnya harus tetap tenang dan waspada.
"Apa kau, lupa dengan bangsamu sendiri?" tanya orang tersebut kepada Pihak, yang menanyakan bangsanya sendiri. Seakan-akan dia tidak tahu apa-apa.
Pika bahan tidak tahu apa yang sedang orang itu pikirkan, mendengar pertanyaan itu seakan-akan ia bagian dari mereka, padahal ia sadar jika dirinya adalah manusia, tak mungkin sama dengan orang yang sekarang ada di hadapannya.
"Bangsa Aku bukan Elf, aku manusia," jawab Pika, yang jelas-jelas saja dia bukan Elf. Dia juga tak menyangka jika orang itu menganggap bangsa mereka sama, dilihat dari mana pun tentu saja orang itu yang terlihat aneh, dengan postur tubuh dan penampilan yang jelas saja dia bukan manusia.
Berbeda dengan Pika yang saat itu masih merasa di manusia, jadi jelas ia kaget saat orang itu mengatakan hal yang benar-benar ambigu menurutnya, Pika rasa telinganya tak panjang telinga mereka yang jelas ia merasa bukan bagian dari mereka karena Pika masih mengingat jelas apa yang ia lakukan, benar ia terpisah dari rombongannya dan tersesat.
Ingatan nya pun masih lengket dan tugas sekolahnya pun masih ia ingat, rombongan teman kuliah nya juga teringat jelas. Bohong kalau orang itu mengaki Pika merupakan bangsa mereka tidak ada bukti dan jelas Pika tidak sama dengan merak.
Maka Pika juga aneh melihat orang tua yang sangat mengganggu nya. Pika yang tahu bukan berasal dari bangsa yang sama, membuat Pika juga mengenal, dan menjelaskan dengan benar siapa sebenarnya dirinya.
Pika yang hanya pernah melihat gambar Elf dari buku cerita dongeng. Dan tidak pernah sekalipun bertemu secara langsung melihat penampilan orang tersebut. Seperti gambar Elf, tentu saja dia menanyakan hal itu. Walaupun, Pika sendiri juga tidak percaya akan hal itu. Dia mengira, jika orang itu sedang bergerak atau bercanda dengannya. Atau mungkin, menggunakan telinga palsu.
Hingga membuat Pika pun penasaran, dengan siapa dia yang sebenarnya. Sadar kalau ia ditolong oleh orang tersebut.
"Jangan bercanda, aku lebih percaya jika kau bilang kau pergi. Aku tidak percaya saat kau bilang manusia. Kita terhalang batas yang tak bisa ditembus. Kita sudah berbeda," jelas orang tersebut pada Pika.
mendengar kata Peri menambah rasa Penasaran Pika, pasalnya baru saat tahu ada dunia seperti iu, dan cerita yang benar-benar membuat pika tak mudah percaya dengan candaan yang dikeluarkan.
"Benar, aku manusia!" Pika yang terus mengakui dirinya sebagai manusia, membuat orang itu menatap tak percaya melihat Pika yang begitu shock setelah ia tenggelam.
"Kau sakit, sepertinya memang butuh pertolongan, aku bawa kau ke balai pengobatan saja," kata orang tersebut, menawarkan bantuan pada Pika.
Melihat ekspresi Pria yang kebingungan, dan kata-kata Pika yang aneh. Jelas membuat orang itu merasa jika Pika butuh pengobatan. Karena jelas hal itu terlihat aneh, jika orang yang di tiangnya tidak tahu siapa sebenarnya dia, maka dari orang itu sangat merasa khawatir dengan apa yang dilakukan Pihak yang terlihat tidak begitu paham dengan kondisi dirinya dan tempat yang mereka tempati sekarang.
Padahal semua elf juga tahu bagaimana kondisi bangsanya, merak yang sedang berjuang dan bertahan tentunya saling menolong satu sama lain, itulah yang dilakukan pemuda tadi menolong pika karena yang ia tahu jika Pika sama dengan dirinya.
Maka dari itu pemuda itu tanpa ragu juga menolong Pika, berbeda lagi jika Peri yang menjadi musuhnya kelas ia tidak akan menolong, agama dari itu pika yang belum sadar bingung dengan tamat itu dan kebaikan orang yang tidak ia kenal sama sekali bisa memperlakukan dia dengan begitu baik.
"Tunggu, aku tidak mau! Aku harus mengejar teman-temanku, sebelum aku tertinggal rombongan," kata Pika yang sadar, jika tadi dia bersama dengan rombongannya pergi ke hutan itu. Di mana ia membuatnya terpisah dari rombongan.
Sadar jika Pka terlalu lama mengelas di sana ia akan segera ketinggalan oleh teman-temannya makanya ia langsung bangkit dan ingin mengejar ketinggalan, terlepas dari hal yang membuat orang itu merasa khawatir dengan apa yang dilakukan Pika.
Maka orang itu mengajak Kita ke balai pengobatan untuk terasa mendapatkan perawan. Yang jelas orang itu juga tidak bisa mengambil tindakan dan cepat dan tidak bisa membawa asa Pika.
"Kau sendirian, tadi tak ada siapa pun di sini," jelas orang tersebut, yang merasa kasihan kepada Pika. Karena mengira jika Pika orang yang tersesat, dan hilang dari rombongan.
“Deg”
Pika benar-benar putus saja, dia rasa apa yang dikatakan orang itu benar, akan ia bisa bertemu lagi dengan teman-teman nya. ketika pikirannya penuh dengan persepsi mencari solusi tepat agar bisa mengejar temannya.
Melihat penampilan Kita yang berbeda, membuat orang itu juga merasa penasaran dengan siapa Pika yang sebenarnya.
"Siapa namamu?" tanya orang itu, mengetahui siapa nama Pika, dan berharap siapa tahu dia mengenalnya.
"Pika," jawab Pika masih dengan perasaan aneh, memandang orang yang tetap nyaman dengan telinga panjang seperti sedang bermain film.
"Dia mengira jika dia Elf, aku tak menyangka, ada orang dewasa yang masih bermain-main seperti anak kecil," batin Pika, yang mengira jika dia masih berada di tempat yang sama.
Memandang orang yang di hadapannya tersebut adalah orang yang sedang bercanda, mengikuti dandanan seperti Elf dalam cerita dongeng yang pernah Pika baca.
"Pika, tadi kau tenggelam di danau, dan aku mencoba untuk menolongmu. Tidak ada siapapun di sini, dan tidak ada rombongan apapun," jelas orang itu pada Pika, membuat Pika semakin tak mengerti.
Pasalnya ia sadar jika Pika tadi sengaja meninggalkan rombongan nya, sekarang ia tidak bisa menemukan rombongannya, tapi situasi di sana jelas membuat Pika sadar ia seperti ada di tempat lain.
"Mungkin saja mereka tidak tahu, dan aku ketinggalan rombongan," kata Pika meyakinkan orang tersebut. Yang mesti Pihak tidak tahu akan berhasil apa tidak.
Tapi melihat ekspresi bingung dari orang yang ada di hadapannya jika ia juga tidak tahu dengan rombongan yang Kita ceritakan. jelas hal itu membuat Kita makin kesulitan bagaimana cara menjelaskan pada orang itu.
"Antarkan aku ke tempat teman-temanku berada, jika aku terlalu lama di sini bisa jadi aku tertinggal," kata Pika panik, yang jelas merasa dia sudah terlalu lama meninggalkan rombongan. Karena salahnya sendiri, yang jelas-jelas memisahkan diri dari rombongan.
Kali ini, ia benar-benar bersalah, dan tidak ingin tertinggal. Pika ingin segera menemui teman-temannya. Dan ingin segera ikut penelitian, dan pulang. Tempat asing yang sangat berbeda membuat Kita tidak nyaman, meski perlakukan orang yang ada di depannya sangat baik tetap saja, Pika ingin pulang bersama dengan rombongannya.
“Tolong aku Aku mohon,” kata Pika lagi yang jelas membuat orang yang ada di hadapannya juga bingung mau menjelaskan dari mana ia juga tidak ingin terlihat jahat.
“Disini tidak ada rombongan yang kau maksud,” kata orang tadi dengan lembut mencoba menyakinkan Pika yang terlihat sangat menyedihkan, dengan baju yang basah dan bahkan terlihat seperti orang linglung.
“Tapi, aku ingin Pulang,” rengek Pika yang hampir menangis membuat orang yang menolongnya makin bingung dengan ulah Pika.
“Aduh bagaimana ini, jangan menangis ayo tenang dulu kita pikirkan bersama,” kata orang itu yang selalu bersikap baik pada Pika, tapi tetap saja Pika bersedih karena sadar jika dia jelas tersesat.
Pika yang yang benar-benar merasa putus asa kali ini bagaimana ia bisa kembali kalau pakaiannya saja basah, dan tak ada apapun sebagai bukti jika ia tersesat, tak ada peralatan yang ia bawa mungkin ikut hanyut saat ia tenggelam tadi, hanya baju basah yang ia kenakan.
“Baiklah aku akan henti menangis asalkan kau memberitahu ku dimana teman-temanku,” Kata Pika lagi yang tetap memaksakan apa yang ia yakini jika ia masih bisa bertemu dengan temannya karena ia merasa jika ia masih berada di hutan.
Walau sadar hutan itu sangat berbeda dengan hutan yang ia lewati tadi, dan jelas pepohonan di sana juga sedikit aneh membuat Kita benar-benar merasa sedang tersesat di alam lain, membuatnya benar-benar makin bingung dengan apa yang harus ia kerjakan kali ini.
“Aku tak bisa membantu apapun, sekarang tenang dan ikut aku mungkin ketua bisa memberikan solusi jika kau bersama rombongan kemari,” kata Orang tadi menjelaskan Pada Pika yang merasa Pika harus sadar dulu dimana ia berada.
“Tapi kau tidak akan menculik ku kan, kau benar-benar akan membantu ku?” tanya Pika memastikan bahwa ia tidak akan di sakiti atau di culik oleh orang aneh yang ada di hadapannya itu.
“Baiklah, aku janji aku tidak akan menyakiti mu,” jawab orang itu meyakinkan Pika yang pada akhirnya membuat Kita memutuskan untuk mengikuti apa yang orang itu katakan daripada ia tersesat sendirian tanpa arah, alangkah baiknya ia bisa memiliki teman untuk bisa menunjukan jalan yang benar dan tidak lagi tersesat.
“Nah kalau begitu akan aku tenang bisa aman jika kita segera pergi dari sini,” kata orang itu benar-benar membuat kita pun harus berusaha untuk bisa percaya pada dirinya pasalnya dia juga selama ini berada di tempat yang salah dan hanya orang itu yang mungkin bisa membantunya.
“Kalau kita pergi temanku bagaimana, Apa yakin bisa menemukan mereka?" Kata benda yang benar-benar mengkhawatirkan rombongan temannya tersebut.
Sadar akan kesalahannya membuat pikat terpisah dari rombongan Dan kini ia benar-benar berada dalam situasi yang serba salah dia pun tidak bisa gegabah karena ia juga belum mengenali tempat tersebut.
Hanya orang itu yang mungkin bisa menjadi penolongnya kali ini, ia juga tidak tahu harus berbuat apa dan bagaimana karena jelas ya berada di tempat yang lain apalagi mendengar cerita dari orang tersebut tentang f dan peri membuat Pika benar-benar berada di dunia dongeng.
Melihat penampilan orang tersebut yang benar-benar seperti elf membuat kita sadar jika orang itu tidak berbohong sama sekali apalagi penampilan yang meyakinkan dan benar adanya membuat dia sadar Jika dia tidak berada di tempat yang benar.
"Temanmu tidak ada di sini. Jangan bertindak sembarangan, bisa-bisa kamu ditangkap oleh Bangsa Peri. Dan dijadikan budak!" kata orang tersebut, mengingatkan kepada Pika. Yang mana, orang itu mendengar jika Kita ingin pergi mencari temannya.
Mendengar kata elf makin membuatnya bingung lagi, elf juga sudah diluar pikiran, kini tambah peri, atau elf dan peri bermusuhan menjadi pertanyaan besar di hati peka, dan sadar sebenarnya ia berada di aman, Pika yang terus bingung dan sadar dengan apa yang sedang hadapi tidak sesuai dengan ekspektasi dan bayangan yang ada di pikiran Pika.
“Sebenarnya aku sedang berada dimana kenapa semua cerita orang itu terlihat ambigu dan seperti dalam dongeng saja, benarkah aku sedang bermimpi, tapi jika benar ini mimpi, mimpi itu terlalu nyata untuk bisa dipercaya,” batin Pika saat itu mengerti jika semua itu nyata dan buku mimpi,
Sadar jika dia tersesat terlalu dalam kali ini, ke hutan dan tempat yang semakin ia tidak ketahuan, dengan adanya elf dan peri saat membuat Pika merasa sedang berada di dunia dongeng saja.
"Hah? Mana mungkin, kau yang terlihat aneh di sini, Bangsa Peri darimana? Kau yang terlihat aneh! Kenapa juga telingamu seperti itu?" tanya Pika, yang mengira jika telinga milik orang tersebut adalah telinga palsu. Dan sengaja dibuat-buat, agar bisa menyerupai Bangsa Elf.
Ia masih tak percaya dengan penglihatannya, dan situasinya yang berbeda membuat ia benar-benar mencoba untuk mencerna apa yang sebenarnya terjadi. Ketika Pika yang masih bingung, dan tidak tahu situasi tersebut, membuat dia berusaha untuk bisa lebih tenang.
Tahu jika ia salah, karena dengan sengaja memisahkan diri dari rombongan. dan sekarang ia berada entah dimana dengan pemandangan aneh dan cerita aneh dari orang yang berhasil tolong tak menyangka jika semua itu terjadi dengan tiba-tiba dan jelas tidak bisa dilogika.
"Sudah begini sejak lahir, dan tidak ada yang perlu disesalkan. Kau juga sama saja denganku," kata orang itu pada Pika, yang merasa aneh saat melihat Kita yang beda dengan mereka.
mendengar kata sama, membuat Pika bingung apanya yang sama, siapa dan bagaimana, Pika kelas tidak mempercayai perkataan orang itu yang terdengar mengada-ada, dari cerita elf, peri dan sekarang mengapa Pika memiliki tenaga yang sama dengan dia jelas semua itu diluar nalar dan tidak mungkin jua Pika bisa di sama dengan merek yang bahkan Pika barus bertemu dengan orang itu satu kali.
Kalau bukan karena orang itu berparas tampan dan dengan gayanya yang tidak mencurigakan mungin Pika sudah lari ketakutan, melihat Pemuda yang sok kenal dan bicara sembarang seperti tadi, di mintai tolong masih saja melantur bilang jika tak ada rombongan memebuat Piak kesal, tapi mau bagaiman lagi jika memenga itu yang terjadi dan untuk cari aman Pika coba percaya pada orang itu meski ia merasa semua itu terkesan tidak benar.
Merasa tak percaya dengan apa yang dikatakan orang tersebut. Membuat Pika segera mencari cermin, tak ada lagi tas yang ia bawa, dan bahkan cermin pun tak ada. Hanya tersisa pakaian yang ia punya.
Pika yang panik, dan bingung kembali ke danau untuk memastikan jika apa yang dikatakan orang itu salah, ia tidak sama dengan dia, Pika sadar dan tahu jika dia manusia, dan tak mungkin memiliki telinga seperti bangsa elf, walaupun dia bermimpi jugatak mungkin terjadi hal seperti itu dan Pika juga sadar jika dia tidak akan mungkin salah dengan apa yang sudah menjadi kenyakinannya, jika semua itu tidak benar, Untuk memastikan jika perkataan orang itu salah lagi pula Ia juga ingin melihat penampilannya yang sekarang apalagi perkataan orang itu benar-benar meyakinkan.
Dia sadar dia bukan Elf tapi orang itu mengira jika dirinya sama dan Hal itu membuat Pika pun benar-benar berusaha ingin mengetahui apakah benar apa yang ia katakan, walaupun dalam hati jelas Pika menolak dan dia masih sadar Dia adalah manusia.
Apa yang benar aja sama aku tidak sama denganmu lihatlah telingaku tak panjang tetapi kau mencoba untuk memegang telinganya dan jelas hal itu juga membuat Pika kaget.
"Hah Kenapa telingaku panjang seperti ini apakah aku benar-benar sama sepertimu?" tanya Pika yang panik membuat Ia pun bingung.
"Jelas sama dari awal aku sudah bilang padamu jika kita satu suku dan bangsa kita adalah ekor berada di tempat elf berada dan musuh kita itu perih dari awal aku sudah menjelaskannya padamu karena aku juga melihat penampilan mu jelas aku pun langsung tahu," Kata orang tersebut menunjukkan sebuah logam di mana Pika bisa melihat gambar dirinya di sana.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!