Matahari Sudah Menampakkan Sinarnya ,, orang Orang sibuk BerLalu LaLang Sambil mengemasi barang barang bawaan nya .
Pukul 5.30 kapaL berhasiL sandar di dermaga dengan selamat ..
Alhamdulilah perjalanan Berlayar aman tanpa kendaLa dan selamat sampai pelabuhan tujuan "ucapku" sambil tersenyum Lega .
Namaku Melisa ,aku biasa di panggiL Icha.usia ku menginjak 21 tahun ,
Dan saat ini aku sedang mengandung Anak pertama ku yang usia kehamilanku sudah memasuki 9 bulan .
Sepanjang perjalanan berLayar ada rasa was was dan khawatir .Takut Kalau di tengah perjalanan Berlayar dari Papua Menuju Pelabuhan Tanjung Perak surabaya anakku Lahir di tengah perjalanan.
Bagaimana tidak ,perjalanan dari papua menempuh waktu 7 hari 6 malam dengan KapaL Laut .
Sambil mengelus perut Ku yang besar aku berkata " Alhamdulilah kita sampai di dermaga dengan selamat Nak , perjalanan kita masih jauh ,Kita berjuang bersama nak .Kamu yang membuat mama menjadi kuat ".
SambiL mengheLa nafas Besar ,dengan Hati Hati Icha menuruni anak tangga kapaL , hanya doa yang Selalu Icha panjatkan agar dia dan calon bayi nya selalu dalam Lindungan Nya .
Sampai di dermaga rasa sesak menghampiri ,banyak para buruh portir berLalu Lalang membawakam barang barang penumpang,di tambah cuaca yang sangat terik membuat kepala Icha Pusing dan ingin pingsan .
"Bughhh" ,,
"Auchhh ",pekikku .
Icha tak sengaja menabrak bapak bapak yang sedang menjajakan minumannya di dermaga .
"Maaf pakk saya tidak sengaja ,tadi kepala saya agak pusing"
,ucap Icha memelas sambiL terus meminta maaf kepada bapak tadi .
Sambil tersenyum bapak itu meng iyakan dan berlalu pergi meninggalkan tempat Icha berdiri .
Hampir 15 menit menunggu ,akhirnya mobiL travel yang Icha sewa untuk mengantarkan pulang ke kampung halaman tiba juga.
"Maaf mbak nunggu nya Lama ,habis tadi antre waktu angkut barang barang mbak nya."
" Owhh iyaa tidak apa apa pak" jawab icha sambil senyum..
"Di cek lagi mbak barang barang nya siapa tau ada yang kurang "
"sudah lengkap tidak ada yang kurang Pak "
Tak menguLur waktu ,Pak Sopir langsung tancap gas untuk melanjutkan perjalanan..
Singkat Waktu Kurang Lebih 8 jam perjalananan akhirnya saya tiba di pelataran rumah Icha
"Alhamdulilah sampai dengan Selamat " ucap Icha sambiL tersenyum lega .
Tak terasa air mata Icha menetess di pipi ,rasa rindu dan bahagia bercampur jadi satu .
Bahagiaa yang di rasa tak bisa di ungkapkan lagii ,Rumah bercat Hijau ApeL dengan Bunga2 di sekeliling menambah ke asrian Halaman rumah Icha ,Rumah Ke dua orang tua icha tepatnya .
Selepas MobiL travel yang mengantar Icha menghilang Dari Pandangan nya ,dengan perlahan Icha berjalan memasuki halaman rumah ,,Rumah yang sudah ia tinggalkan 3 tahun lamanya .
Banyak yang berubah "gumam icha dalam hati".
"Rumah tampak Sepi ,
"Kulirik jam tanganku waktu menunjukkan pukul 4 sore ,Pasti bapak ibukku sedang bekerja ".
Ibukku hanya Buruh pabrik dan bapak kerja di proyek ,sedangkan adik laki laki ku satu satu nya pasti sedang mengaji di TPQ .
Iyaa . Aku hanya 2 bersaudara ,aku dan adek laki laki ku yang sedang duduk di bangku sekolah dasar .
Dengan berjalan penuh senyum dan semangat aku berjalan menuju gagang pintu ,
Ceklekkkk ,,,pintu terbukaaa ...
Astaga kenapa tidak di kunci ,pekkiku dalam hati .
Rasa bahagia terus menyelimuti ,dan senyum ku terus terukir di bibirku .Rindu rumah ,bapak ,ibu dan adek yang selama ini ku tahan rasanya sudah tak terbendung Lagi .Dengan Cepat aku menuju kamar ku untuk Merabahkan tubuhkan yang sudah Capek berhari hari di perjalanan.
Singkat waktu ,Menjelang Magrib ke 2 orang tua ku dan adekku sudah berkumpuL .Dari ekspresi wajah orang tuaku saya paham begitu banyak pertanyaan di benak mereka .
Karena sebelumnya aku tidak memberitahukan rencana kepulanganku ,
Tak henti henti nya Bapak ibukku menangis sambiL memelukku,
Sudah sudahh anaknya puLang kok malah di tangisi ,ocehku .
Tanpa ada pertanyaan yang terucap ibu dan bapak bergegas mandi dan hendak Menjalan kan kewajiban Ke sang Maha pencipta .
Selepas sholat ibu mulai menyiapakan makanan ,masakan yang Aku rindukan dari tangan seorang Ibu yang mengandung dan melahirkanku .
Kapan waktunya Kamu Lahiran Ndok ,tanya ibu.
Harusnya HPL tgl 25 bu ,lohh ini kan sudah Tgl 8 ndok ,berarti sudah Lewat HPL ndok ,ucap ibu sambiL mengelus perut ku .
Terlihat rasa cemas dan khawatir dari raut wajah ke dua orang tuaku.
Besok kita periksa ya ndok ,imbuh ibu.Aku hanya mengangguk pelan ,entah karena capek atau bahagia tak banyak kata yang terucap .
Apa Edo tau kamu puLang ke jawa sendirian ,tanya bapak dengan pelan..Dengan helaan nafas panjang aku hanya menggeleng.Dengan jelas Tersirat kekecewaan di Wajah Bapakku .
Edo Suami yang sudah menelantarkan aku dan calon anakku di perantauan ,bahkan tanpa segan Dia Melakukan KDRT terhadapku yang tengah mengandung anak dia .
Tanpa terasa Air mata mau menetes dari sudut netraku kala mengingat perlakuan Edo terhadapku dan calon bayiku .
Di pelukan ibu tangisku pecah ,,sambil menangis sesenggukan kutumpahkan dan dan kucurahkan semua rasa yang selama ini ku Alami dan ku tanggung seorang diri.
Ke dua orang tuaku hanya diam tanpa berkata dan bertanya apapun ,mungkin mereka memahami apa yang sedang aku rasakan.
Dengan tangan yang mulai keriput ,bapak ku mengelus rambutku ,aku Tau bapakku orang yang paling terluka dalam haL ini ,terlebih ibukku rasa sedih dan kecewanya sudah pasti tidak bisa di ungkapkan lagi .
Sabar yo ndok ,namanya juga hidup pasti banyak ujian dan cobaan nya ,kita harus ikhlas dan tawakkal ,serahkan semua nya sama Allah Ucap lembut ibu sambiL mengusap air mataku yang tak henti henti nya mengalirr ..
Suami yang selalu aku hormati dan perjuangkan, dengan sadar dan tanpa belas kasihan membuangku dan calon anakku yang tak berdosa .
Istighfar istighfar ucapku dalam hatii ,,
Drtttt drrttt
,gawaiku berbunyi ..
Ada sebuah pesan masuk
[Dasar Lo*nt* beraninya kau pulang tanpa ijin dariku ]
[Awas saja kamu bicara macam macam sama orang tuamu dan orang tuaku ]
[Tak sumpahin semoga kamu dan anak harammu tidak Selamat]
Astaghfirullah,,,astaghfirullah,,, ,ucapaku sambil menahan sesak di dada..Ya allah kuatkan aku dan beri kesabaran ,bathinku .
Kenapa ndok ,tanya ibuk dengan khawatir,apa ada masalah ??
Aku hanya diam tanpa menghiraukan .
Biarkan icha istirahat buk,besok lagi kita ngobrolnya ,perintah ayah pada ibu .
Tanpa banyak kata dengan lembut ibukku memelluku dan membelaiku agar aku tertidur,Dengan perasaan sakit dan sesak di dada aku mencoba mengabaikan kata kata suamiku yang betul betul menyakitkan relung hati ku .Tetes air mata tak bisa henti hentinya keluar sampai tak terasa aku tertidur dengan perasaan yang teramat sangatt perihh ..
Adzan Subuh telah berkumandang ,Segera aku bangkit dari ranjang dengan badan yang terasa remuk tentunya .Kulangkahkan kaki menuju kamar mandi untuk membersihkan diri dan berwudhu .
Dengan mata yang yang masih sembab sambil bersujud ku Adukan semua keluh kesahku kepada sang pencipta ,tidak mungkin rasanya begitu saja melupakan perkataan suami ku semalam.
Hanya istighfar ,tawakkal dan memohon petunjuk sama Allah yang bisa ku lakukan saat ini.
Selesai Shalat subuh segera ku temui ibu yang sedang memasak di dapur ,dengan wajah sabar nya ibu menoleh dan tersenyum sambil berkata "udah bangun ndok " jawabku iya sambil berhambur memeluk ibu.Rasanya rasa kangen terhadap ibuku tak kunjung hilang.
Sarapan sudah tersedia di meja makan ,Kita berkumpul untuk sarapan dan sambil bercengkrama .
"Nanti mau priksa di mana ndok"? Kata bapak membuka percakapan ,
Tidak tau pak , "mungkin di bidan terdekat saja " jawabku sambil menyendokkan nasi goreng di mulutku .
"Nanti ibu antar sepulang kerja ya ndok ,nanti jam 4 ibu sudah pulang " kata ibu ,aku mengiyakan.
Selesai sarapan ibu dan bapak bersiap siap berangkat kerja ,adik juga sudah berangkat bersekolah .
Karena tempat kerja bapak dan ibuk berlawanan jadi masing masing membawa sepeda motor sendiri.
Hanya aku seorang diri di rumah ,perlahan ku keluarkan barang2 ku dari koper dan sebagian ada yang di karton .
Tak terasa waktu menunjukkan pukul 12 siang .
Assalamualaikum ,,,, walaikumsalam jawabku .
Ceklekkkk suara pintu sambil terbuka ada senyum manis terukir di sudut bibir adekku .
Sudah pulang bay tanyaku sambil dia mencium punggung tanganku ,,iya bayu namanya .
Sudah kak, cepet ganti baju gih terus makan siang ,selesai makan langsung sholat .
Dengan cepat dia berlalu dari pandangan ku menuju ruang belakang.
Selesai ki tunaikan sholat dzuhur ,entah rasa apa aku tidak tau ,tiba tiba pinggangku terasa nyeriii ...
Aduchhh ,lenguhku sambil berdiri membereskan mukena..
Dengan jalann tertatih sambil memegangi pinggang ku yang mendadak nyeri perlahan aku menuju kamar .
Kubaringkan tubuhku dan ku slonjorkan kaki ku .
Ku elus perutku dengan lembut ,tapi rasa nyeri semakin bertambah kuat .
Bayyy ,bayuuu panggilku pada adikku ,
Dengan sigap bayu sudah di depanku ,"ada apa kak" tanya nya ,
Tolong pijit pinggang kakak ,gak tau nih dek tiba tiba nyeri dan bertambah sakit .
Tanpa banyak pertanyaan dengan pelan bayu memijit punggungku .
" Gimana kak sudah enakan "? Iya dek sudah cukup .
Kubaringkan tubuh di ranjang,tak berselang lama menyusul perutku yang mules bercampur kram .
Astaghfirullah kenapa lagi ini ,gumamku .
Karena aku belum berpengalaman jadi tidak tau tanda tanda mau melahirkan ,di perantauan sangat sibuk bekerja jadi tidak ada waktu untuk sekedar browsing browsing mencari pengetahuan seputar persalinan.
Segera ku sambar gawaiku yang ku letakkan di bawah bantal ,dengan cepat aku berselancar untuk mencari informasi tanda tanda mau melahirkan .
Semakin lama rasa nyeri dan mules di perut semakin menjadi,sedangkan dirumah hanya ada bayu saja .
Bingung dan panik mau minta tolong sama siapa ,
Segera ku telpon bapak dan ibukku namun ke duanya tidak ada yang menjawab ,mungkin karena fokus bekerja jadi mengabaikan hp nya pikirku.
Dengan langkah cemas , aku keluar rumah , tanpa berfikir panjang ku langkah kan kaki ku menuju rumah tetanggaku ,
Asalamualikum , sambil kuketuk pintu 3 kali namun tak ada jawaban,
Apa mungkin orangnya di belakang,batinku .
Ku coba ucap salam agak keras dan alhasil Bu Siti menjawab salamku dan keluar .
Astaghfirullahh ,, ini icha ??? Terlihat kaget seraya mengulurkan tangan untuk bersalaman.
Iya Bu ,Kabarnya bagaimana Bi tanyaku sekedar basa basi.
Alhamdulilah baik ,kamu sendiri bagaiamana ,kapan pulang ke sini kok ibu tidak tau tiba tiba sudah di rumah ,
Semalam bu ,jawabku pelan.
Selesai mengobrol sambil menahan rasa sakit di perut, kutarik nafass beratt untuk mengutarakan niatku .
"Bu,bolehkah saya meminjam sepeda motornya , karena bapak ibu ku belum pulang kerja sedangkam saya ada urusan penting jadi berniat mau meminjam motor Bu Siti ",ucapku pada beliau.
Dengan wajah penuh selidik Bu Siti mengijinkan sambil bertanya ," mau kemana kamu cha ,perut kamu udah besar begitu ,gak baik motoran sendiri ,mari ibu antar saja "
Tidak usah Bu ,Ibu meminjami motor saya sudah berterimakasih ,karena saya gak enak kalau harus merepotkan beliau.
Ya sudah ini kunci motornya ,kamu hati hati di jalan ,kalau nanti butuh bantuan kamu kesini saja cari ibu jawab Bu Siti.
Segera aku berlalu dari pelataran Bu Siti dan pulang mengambil Dompet serta gawaiku .
Tak lupa seraya pergi aku pamit sama bayu ,karena dia masih terlalu dini untuk mengerti jadi tak banyak pertanyaan ,hanya anggukan saja .
Waktu itu pukul 14.00 , panas matahari masih sangat menyengatt
Bismillah ku ucapakan sambil menyalakan motor,, dengan berkendara Hati hati aku melajukan ke Bidan terdekat , Sesampainya di sana ternyata sedang ada ibu yang melahirkan ,jadi bu bidan tidak bisa memeriksaku.
Dengan menahan sakit ,saya memarkirkan motor di warung dekat rumah bidan tadi ,, perlahan turun dari motor ,
"Mau beli apa mbak " tanya ibu pemilik warung
Maaf bu ,saya mau tanya apa di sekitar sini ada bidan Lagi "???
Waduh agak jauh mbakk ,,sudah gitu jalannya agak Rusak ucapnya .
Ku tahan sekuat mungkin rasa sakitku sambil mendengarkan ibu itu menunjukkan arah jalan ke bidan satunya .
"Terima kasih bu "ucapku sambil permisi, Tanpa banyak obrolan aku segeral berlalu dan melajuakn motor ke alamat yang ibu pemilik warung tadi maksut .
Ya Allah permudah segala urusan ku dan langkahku ,berilah selalu hamba kekuatan ,sambil bersholawat aku menuju rumah bidan tersebut.
Benar saja ,jalanan sungguh terjal ,tak terasa air mataku menetes ,entah karena menahan rasa sakit atau sedih menghadapi situasi ini sendiri .
Hampir 15 menit aku berkendara ,akhirnya terlihat sebuah plakat tulisan Bidan Delima ,dengan senyum mengembang di bibir,alhamdulilah akhirnya sampai
Langsung ku langkah kan menuju tempat periksa ,
Memasuki Ruang periksa langkahku di sambut senyum ramah oleh wanita mungkin sekitar 40 tahunan,
"Ada keluhan apa bu "??tanya nya ramah .
Dari tadi pinggang saya nyeri bu , dan perut saya juga mules ,
"Aduhh jangan jangan mau melahirkan ,mari saya priksa bu"
.Sambil di papah perlahan aku di bantu beliau untuk berbaring, dengan perlahan sambil di suruh menekuk Lutut agar memudahkam untuk memeriksa .
Dengan cekatan bu bidan memeriksa ,
"Wahhh ini sudah pembukaan pembukaan 2 bu ,sudah waktunya melahirkan".
Mendengar penjelasan bu bidan rasa haru ,cemas ,takut dan bahagia menjadi 1. Hanya air mata yang mampu mengungkakpan perasaanku Saat itu.
"Keluarganya mana bu dan suami nya mana "??,tanya beliau ,
"Saya kesini sendiri bu ,Orang tua saya sedang bekerja dan suami saya sedang merantau" ,jawabku.
"Astaghfirullah ",ucap bu bidan SambiL mengelus kepalaku,seolah tau isi hatiku karena dari tadi air mata tak berhenti menetes membasahi pipiku .
"Ya sudah kamu berbaring dulu, sambil menunggu kedatangan orang tua mu , kalau masih Kuat di Pakai berjalan pelan untuk mempercepat proses pembukaan ".Ucap bu Bidan dengan Lembut.
"Assalamulakum kak",
"kakk ,kakkk ,kakakkk "
panggil Bu yanti kepada anak sulungnya icha,namun berkali kali tanpa sahutan jawaban ,
Bayu yang baru pulang Mengaji Dari TPQ ,belum juga memasuki rumah dan mengucap salam sudah di cecar berbagai pertanyaan oleh ibunya ,
"kamu liat kakak mu bay ,kok gak ada dirumah" ,
dengan polos dan santai nya bayu menjawab ,
"Tadi siang pamit keluar pinjam motornya Bu Siti,tapi gak tau kemana BU ".
Di tengah kepanikan Bu Yanti ,tak berselang waktu lama Suaminya Pak Yono juga pulang kerja ,dengan raut wajah yang penuh pertanyaan Pak Yono segera menghampiri Bu yanti dan menanyakan apa yang terjadi .
"Kenapa Bu kok mondar mandir di teras dan Kelihatan panik"?
Tanya Pak Yono penasaran
"Anu Pak anuuu " dengan nada terbata Bu Yanti berusaha menjelaskan.
"Tenang bu" ,jangan panik ",,sambil mengusap punggung Bu Yanti ,Pak Yono berusaha menenangkan setelah mendengarkan penjelasan dari bayu dan istrinya Bu yanti.
"Gimana mau tenang pak,anak kita dalam keadaan hamiL besar tapi pergi sendirian ,kata bayu pergi nya malah dari siang sampai sekarang tak kunjung pulang "
Sebagai kepala keluarga,bapak berusaha menenangkan meski dalam hati nya juga ikutan panik "( Ya Allah lindungi lah anakku di manapun ia berada )" doa bapak dalam hati.
"Sudah ibu yang tenang,bapak mau kerumah Bu Siti dulu untuk menanyakan icha ,ibu coba hubungi icha ,ucap bapak..
Drtttt drttt drttttt ,
Icha meLirik gawai nya yang Bergetar dan tertera tulisan Ibu memanggil , ,sambil melirik Jam di Gawai ternyata sudah Pukul 16.30 .
"Pasti ibu sudah Pulang Dan panik Mencariku " gumam Icha yang sembari mengangkat telepon Bu Yanti.
Begitu panggilan terhubung ,Icha yang sedang berbaring kesakitan harus di cecar berbagai pertanyaan dari Bu Yanti.
"Astaghifirullah ndokk ,, Kamu di bidan mana sekarang , kamu yang sabar yaa Bapak dan Ibu segera menyusul,Ibu segera ber siap siap untuk kesana ,kamu minta di bawakan apa ndok? Apa ingin makan sesuatu " ??
"Tidak bu ,Icha tak butuh apa apa ,Icha hanya mau bapak dan ibu segera kesini dan mendampingi Icha "
Dengan bergegas Bu Yanti dan Pak Yono segera bersiap siap untuk menyusul putri nya .
Singkat waktu ,jam menunjukan puKuL 5 sore ,ke dua orang tua Icha sudah Datang di Bidan Tempat Icha Mau bersalin ,
Sambil tergesa gesa Bu Yanti yang sedari tadi di landa kepanikan segera memasuki Ruang Bersalin dan bergegas menghampiri Putri nya yang tengah Berbaring ,dan Langsung menghujani nya dengan ciuman ,Sambil mendekap tubuh Icha seketika tangis Bu Yanti pecah ,,entah apa yang beliau rasakan yang terlihat hanya tetesan air mata yang tiada henti keluar dari netra Bu Yanti .
Sebagai seorang Ibu sudah pasti batin nya teriris ,rasa sakit dan khawatir menghampiri,Bagaimana tidak putri kecil nya yang baru kemarin di timang timang kini akan melahirkan anak pertamanya bahkan tanpa hadirnya sosok suami.
Pak Yono berada di samping kiri Icha , sambil mengelus kepala nya ,dengan tangan Hangat Dan sikap lembut Pak Yono menggengam tangan putri nya seolah menguatkan ,
" Yang kuat Ndok,berdoa sama Allah Insya allah kita mampu melewati semua ini" amin jawab Icha .
Waktu sudah Hampir magrib,terlihat Bu Yanti sedang berbincang bincang dengan bu Bidan , tak berselang lama Bu yanti kembali mengampiri putrinya dan pamit hendak menunaikan sholat magrib .
Waktu Sudah mennjukan pukul 20.00 ,rasa sakit bercampur jadi satu menghujani tubuh mungil Icha , Bu Yanti dengan sabar dan setia mengelus punggung Icha yang sedang kesakitan , begitupun dengan Pak Yono yang tak pernah sedetik pun beranjak meninggalkan pitri sulung nya .Pak Yono berusaha menyemangati putri nya agar bisa menahan rasa sakit .
"Apa tambah sakit ndok , apa mau makan sesuatu ?" Tanya Bu Yanti
Icha tak menjawab ,hanya menggeleng saja,
Ini pengalaman pertama bagi Icha ,,Rasa sakit yang hebat seakan ia tepis , di usia yang baru menginjak 21 tahun Icha sudah harus menjadi seorang Ibu ,namun Icha sosok yang kuat ,tak sedikit pun ia memgeluh ,bahkan menangis saja tidak .Hanya sesekali merintih ketika kontraksi hebat di alami .
Rasa sakit yang yang hebat membuay Icha sedikit merintih ,Ibu yang panik segera memamggil Bu Bidan,tak lama berselang kini Bu Bidan tengah memeriksa dan benar saja karena sudah pembukaan 5 ,
penggung nya terasa nheri seperti di tusuk paku ,rasa mules di perut juga semakin menjadi ,sebentar sakit sebentar hilang ,Tak henti hentinya Icha melenguh kesakitan dan Menggenggam erat tangan Bu Yanti untuk menyalurkan rasa sakit nya ,Bu Yanti yang sudah berpengalaman melahirkan dua kali pasti lebih paham dengan rasa sakit kontraksi yang di rasakan putri nya.
Di saat seperti ini Harusnya waktu yang sangat menegangakan serta membahagiakan untuk pasangan suami istri yang menyambut kelahiran anak pertama,dengan keberadaan suami di sampingnya pasti mampu memberi kekuatan kepada sang istri yang hendak bertaruh nyawa melahirkan buah cinta mereka ke dunia .
Tapi berbeda dengan Icha ,dengan susah payah ia berjuang mengandung dan melahirkan bayi seorang diri .Bahkan semalam dengan tega dan kejamnya Edo masih sempat mengatai anak Icha dengan sebutan anak haram dan menyumpahi agar Icha dan anak nya tidak selamat .
"Astaghfirullah ",tak henti henti Icha mengucap istighfar untuk menguatkan diri sendiri .
Belum lagi nanti menghadapi omongan tetangga, bahkan kerabat yang tak sedikit pasti menggunjing di belakang karena rumah tangga Icha dan Edo yang sudah di ambang kehancuran .
"Ach sudahlah biar waktu yang menjawab ,rasa tak karuan yang berkecamuk di dalam hati dan pikiran segera di tepis agar tak menambah beban berat dan sakit Icha saat ini .
Tuhan tak akan memberi cobaan di luar kemampuan umat Nya ,kata kata itu yang selalu memotifasi Icha agar selalu kuat dan ikhkas .
"Aku di beri cobaan sperti ini tandanya aku kuat ",sungguh malang dan tragis nasibku",gumam Icha
Icha mencoba untuk bangun dan di bantu Bu Yanti ,nyeri pinggang yang terasa amat sakit ingin membuat Icha semakin tak nyaman dan segera beranjak duduk.
Tapi nyeri semakin kuatt sampai Bu yanti tak kuasa menahan air mata karena melihat Putri nya kesakitan dan berjuang seorang diri tanpa sosok suami yang mendampingi dan menguatkan..
Waktu sudah pukul 11 malam ,Icha meminta Bu Yanti untuk memanggilkan bu bidan karena sudah tidak kuat menahan sakit ,Bu bidan memeriksa lagi ,katanya pembukaan sudah hampir 10,tapi anehnya Icha sama sekali tidak mengeluarkan air ketuban.
Dengan sigap Bu Bidan membaringkan posisi Icha ,Entah di apain Icha merasa ada sesuatu alat atau apa yang di masukkan ke V*gin* nya ,rasa sakit ,nyeri ,perih sudah bercampur jadi satu , Icha berusaha sekuat mungkin menahan nya ,
"ternyata seperti ini kah perjuangan seorang Ibu melahirkan putra nya ke dunia ,batin Icha.
Pyarrr ..seperti ada yang keluar dari rahim Icha , air putih bening membasahi ranjang bersalin Icha .
Perut Icha semakin sakit bahkan sangat hebatt ,Bu yanti yang merasakan kesakitan putrinya tak henti henti nya membaca doa dalam hati dan tangan nya menggenggam erat putri nya berusaha menguatkan.
"Rasanya seperti mau Bab Bu ,tapi gak jadi ",pekik Icha
"Iya ndok itu pertanda bayi mu sedang kontraksi dan mau keluar "
Terlihat wajah Bu Yanti yang sangat panik ,dan cemas karena Putri yang di besarkan dengan penuh kasih dan sayang kini sudah mau menjadi ibu.
Tarik nafass lalu keluarkan ,, begitu ucap bu bidan berkali kali padaku ,
Hingga ada sesuatu yang mau keluar,Icha berusaha mengejan dengan kuat ..
Berkali kali Icha mengejan rasanya sudah terkuras habis tenaga nya
Dengan sabar bu bidan menyemangati Icha ,
Namun apa daya nya ,,rasanya mata Icha sudah gelap dan sudah tidak kuat lagi menahan kantukk yang tuba tiba menyerang .
"Aku di mana ini , semuanya berwarna putihh ,, aku mau memanggil ibu tapi bibir terasa berat dan tak bisa berkata "
"Entah rasa apa ini ,samar samar terdengar suara tangisan ",
Icha yang sedari tadi bergumam di bawah alam sadar nya
"Ndok ndok bangun ndokk ,kamu pasti kuat ndok ", ucap Bu Yanti sambil terisak .
"Bu tolong genggam tangan nya,tekan agak kuat karena mau pasang infus" ,terdengan Bu bidan memberi interupsi
"Rasa sakit yang tak bisa di terjemahkan dengan kata kata ,,apa mungkin ini yang di namakan pingsan ,batin Icha.
"Begitu jelas terasa bu bidan menggoyang goyangkan pelan pundak ku ,dan ibu sesekali menepuk pipiku ",
"Perlahan aku membuka mata dan samar samar ibu memanggil manggil namak ku "
"Alhamdulahh ", ketika ma Icha mulai terbuka serenta semua mengucap syukur ..senyum lega menghiasi wajah sendu Bu Yanti
Dengan sisa tenaga dan bantuan infus tepat pukul 01.00 dini hari Icha melahirkan putra pertama nya ,dengan bermandikan peluh membasahi seluruh muka nya Rasa senyum dan bahagia langsung terukir di bibir mungil Icha.
Pak Yono dan Bu Yanti bergantian menghujani Putri malanng nya dengan banyak ciuman ,tak bisa di gambarkan lagi rasa haru dan syukur yang menghiasii ke dua wajah pasangan paruh baya itu .
Oekkkkk oekkkk oekkk. Tangis Icha seketika pecah ketika mendengar tangis bayi nya yang kencang ,menandakan sang buah hati lahir ke dunia dengan selamat dan dalam keadaan sehat sempurna .,
"Selamat ya bu ,Putranya Laki laki dan sempurna" ucap bu bidan yang turut bahagia .
"Alhamdulilah tak henti hentinya Icha dan orang tua nya meng ucap syukur karena sudah menjadi ibu dan kakek nenek ,
Sebelumnya Icha tak pernah menyangka di usia nya yang menginjak 21 tahun sudah menjadi seorang ibu ,lebih tempat nya orang tua tunggal .Tentu ini awal dari perjalanan Icha , Ia harus berjuang membesarkan dan mendidik putra nya seorang diri tanpa ada sosok suami .
Terukir jelas pula kebahagiaan di raut wajah ke dua orang tua Icha..
"Pak yono segera meng adzan'kan cucu pertama nya ,dengam khidmat beliau jyga membisikan lafal syahadat di telinga sang cucu " ,
Rasa kantuk dan lelah seketika berubah menjadi rasa haru dan bahagia .Rasa Lega masing masing menghiasi wajah orang yang berada di dalam ruang bersalin tersebut .
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!