NovelToon NovelToon

Ternyata Dia Jodohku

Kelulusan Sekolah

Serlin, merupakan gadis muda yang sangat rajin, periang dan suka menolong, dia sangat senang pergi ke sekolah bersama-sama teman temanya. Dia dijuluki oleh wali kelasnya gadis rajin, karena ia jarang sekali absen bahkan ketika demam pun ia tetap pergi ke sekolah, karena ia tidak mau melewati hari-harinya sendirian di tempat tidur ia merasa dengan pergi ke sekolah ia bisa bermain bercanda dengan teman-temannya itu, sangat menghibur baginya.

Anak kelas XII sudah menyelesaikan ujian sekolah, Serlin duduk di kelas XII saat itu, ia telah lama menunggu hari pengumuman kelulusan ujian sekolah, rasanya sudah tidak sabar. Serlin mengajak Arita untuk menanyakan hal tersebut kepada gurunya.

"Rit, ayo ikut aku ke majelis guru, kamu mau kan?" tanya Serlin.

Rita mengangguk. "Iya aku mau Lin, tapi kita mau ngapain?"

"Kamu nanya?" kata Serlin dengan nada main-main dan membuat Arita geram kepadanya.

"Iya serius beb, kamu jangan seperti itu, aku serius nih mau ikut kamu, kita kan sahabat," kata Arita.

Serlin menjawab, "Aku mau menanyakan tentang pengumuman kelulusan kita kepada Bu guru, aku udah nggak sabar ingin tau."

Mereka pun langsung berlari menuju majelis guru dan bertemu Bu Emi.

"Bu, kapan jadwal pengumuman kelulusan itu keluar?" Tanya Serlin.

Dengan cepat Bu Emi menjawab, "Besok sore ya, jam 16.00 wib. Kalian semua harus datang, bilang sama temen-temen kalian yang lain ya."

"Baik Bu," jawab Serlin dan Arita.

Mereka langsung berlari ke kelas dan memberi tahu kepada teman teman yang lainnya.

...****************...

Keesokan harinya, mereka siap-siap pergi ke sekolah bersama teman-teman yang lain.

Jam demi jam, detik demi detik telah berlalu rasanya sudah semakin gemetar, jantung seakan mau copot mendengar berita kelulusan.

Tepat jam 16.00, Bu guru menyuruh anak muridnya berkumpul di depan majelis guru ingin membagikan surat pengumuman kelulusan itu. Setelah semuanya dibagikan Bu guru meminta agar surat tersebut dibuka secara bersama-sama.

Bu kepala sekolah menghitung, "Satu … dua … tiga."

Serentak murid-muridnya membuka surat tersebut, ada yang bersorak gembira dan ada juga yang menangis haru.

"Aku lulus!" Teriak Serlin sambil loncat-loncat gembira.

"Aku juga lulus," sahut Arita.

"Yeaaayyy … kita semua lulus," pekik Edo, Andi , Budi dan Jesi.

"Alhamdulillah anak-anak Bapak dan Ibu lulus semua ya tahun ini," kata pak Ari.

"Iya pak, seneng banget ya kita," kata Bu Emi

Bu Salma datang ditengah-tengah pak Ari dan Bu Emi sambil berkata, "Gimana kalau kita pergi jalan-jalan ke pantai untuk merayakan kelulusan anak kelas XII ini, apa Bapak dan Ibu setuju ?"

"Ide yang bagus Bu," jawab Bu Emi. "Udah lama ya kita gak jalan-jalan ke pantai. Tapi, bagaimana dengan pak Ari?"

"I'am ok buk," sahut pak Ari.

"Ok, tapi sebaiknya kita bicarakan ini dengan guru-guru yang lain ya pak, saya takutnya ad yang keberatan," sahut Bu Salma.

Para guru kembali berkumpul di dalam ruangan majelis guru membahas acara jalan-jalan bersama murid kelas XII untuk merayakan kelulusan murid-muridnya.

***

Jam sudah menunjukkan pukul 17.30, murid-murid akhirnya bergegas pulang ke rumah mereka masing-masing.

Dalam perjalanan pulang ke rumah, Serlin dan Arita sangat gembira dan mereka merencanakan untuk makan-makan bersama. Mereka mengajak Edo, Andi, Budi dan Jesi.

Ikut Tes Perguruan Tinggi

Setelah selesai makan malam bersama temannya, Serlin melanjutkan mengobrol bersama teman-temannya.

"Temen-temen planing kita selanjutnya apa nih?" tanya Serlin.

"Kalau aku sih, mau lanjut kuliah dong," sahut Edo.

"Pasti dong, semua orang juga mau lanjut kuliah, tapi nggak tau ya kalian mau kuliah di universitas mana," sahut Jesi ikut menimpali.

"Hm, kalau aku nganggur dulu kayaknya 1 tahun, soalnya mau bantu Ibu cari uang buat biaya kuliah. Tahu sendiri kan aku bukan keluarga orang berada," jawab Budi seraya menghela nafas pendek.

Budi merupakan anak yang pekerja keras, bertanggung jawab, dan juga sangat sayang kepada Ibunya. Sejak SMP ia sudah belajar mencari uang sendiri.

"Nggak usah bro, nanti kamu bakalan males kalau udah nganggur satu tahun. Mendingan kamu sama aku aja, biar aku biayai kuliahnya sekalian nanti bantu-bantu aku bikin tugas kuliah. Gampang deh, nanti aku atur sama bokap nyokap," ujar Andi.

Andi adalah anak orang kaya raya, dia anak bos dan selalu menghambur-hamburkan uang. Tapi walaupun begitu dia baik dan peduli pada teman-temannya.

"Gimana ya, aku nggak mau merepotkan orang lain Andi, aku mau kerja aja dulu, ngumpulin uang buat kuliah. Setidaknya dengan hasil keringat sendiri," ucap Budi bukannya sombong, tapi ia hanya ingin belajar mandiri.

"Kamu bener-bener laki-laki yang baik dan pekerja keras ya Bud," seloroh Arita menggoda temannya itu.

"Ah, kamu biasa aja Rit," kata Budi mengibaskan tangannya, tak terlalu menanggapi godaan temannya.

Waktu semakin larut, Serlin dan teman-temannya asik ngobrol dan bercanda bersama, namun tiba-tiba handphonenya berdering.

Ring ... ring ...ring

Serlin pun segera mengangkat karena ada telepon dari ibunya.

"Hallo ... Serlin, ayo pulang Nak. Ini udah malam, nggak enak diliat tetangga anak gadis pulang malam-malam," kata ibu Serlin.

"Baik Bu, Serlin akan segera pulang" sahut Serlin mengakhiri panggilan itu.

Mereka pun akhirnya pulang ke rumah masing-masing dan istirahat. Setelah sampai di rumah mereka melanjutkan percakapan mereka tadi di grup WhatsApp dan membahas tentang perkuliahan.

Keesokan harinya, mereka bertemu kembali di sekolah. Mengurus surat menyurat untuk ikut tes Perguruan Tinggi Negeri. Setelah selesai mendaftarkan diri ke Universitas yang mereka pilih masing-masing.

"Lin aku mau kita tetap bersama ya Universitasnya walaupun jurusannya beda, aku nggak mau pisah sama sahabat ku dari sejak kecil," ujar Arita pada Serlin.

"Aku juga begitu Rit, aku tuh nggak mau jauh-jauh dari kalian semua," sahut Serlin menjawab dengan senang hati.

"Aku juga sayang sama kalian berdua, kita sama-sama terus ya, tapi kok Arita gak sebutin nama aku ya?" sahut Jesi memprotes sahabatnya itu.

"Eh? Enggak, enggak, bukan maksud aku begitu kok. Aku juga nggak mau pisah sama kalian berdua," ucap Arita meralat ucapannya.

"Udah, jangan berantem sobatku, pokoknya kita sahabatan sampai kita tua ya," kata Serlin merangkul kedua sahabatnya lalu mereka berpelukan bertiga sambil tertawa.

Pagi berikutnya, mereka mengikuti tes di sebuah tempat yang tidak jauh dari Desa tempat mereka tinggal. Semua sudah memenuhi ruangan untuk ikut tes Perguruan tinggi, mereka pun sudah berpakaian sangat rapi, dan waktu ujian langsung dimulai.

"Ini membuat kepala ku sakit," keluh Andi pasrah dengan hasilnya nanti karena ia merasa kesulitan mengisi soal-soal tes tersebut.

Sementara itu Serlin, Arita dan Jesi terlihat tenang dan khusuk mengisi soal-soal tersebut

Waktu terus berjalan, terlihat Edo menggaruk-garuk kepalanya padahal kepalanya tidak gatal, itu karena ia begitu bingung untuk menjawab soal-soal tersebut. Tak lama alarm pun telah berbunyi pertanda 90 menit sudah berlalu.

"Rasanya tidak cukup untuk menyelesaikan soal itu," gumam Andi dalam hati.

Sementara itu pengawas ujian minta agar mengosongkan ruangan tersebut dan membolehkan mereka pulang.

"Arita, Jesi apakah kita bisa nggak kira-kira masuk perguruan itu?" tanya Serlin.

"Aku sih yakin banget, soalnya kan kita udah belajar, udah bimbingan juga, kan?" sahut Arita menjawab dengan lugas.

"Iya, aku juga yakin banget, kita pasti lulus ke Universitas itu," tukas Jesi ikut menimpali.

"Semangat Lin, semangat untuk kita semua," ujar Arita memberi semangat kepada kedua sahabatnya.

Beberapa hari kemudian, saat mereka di sekolah, tiba-tiba Jesi datang dengan tegopoh-gopoh.

"Arita! Serlin! Udah pada lihat pengumuman belum?" teriak Jesi begitu heboh.

"Belum," jawab Arita dan Serlin serempak.

"Aku udah liat, dan hasilnya kita semua lulus," kata Jesi semangat.

"Mana? Aku nggak percaya, sini coba aku lihat," kata Serlin tak percaya begitu saja.

Jesi segera membuka ponselnya dan membuka link pengumuman tersebut karena pengumumannya memang diadakan secara online.

"Tuh, kalian nggak percaya kalau kita lulus?" tukas Jesi menggebu-gebu.

"Alhamdulillah," ucap Serlin sambil sujud syukur

begitu pun juga dengan Arita karena mereka akhirnya berhasil masuk Perguruan Tinggi Negeri.

Mulai Masuk Perguruan Tinggi

Dinyatakan lulus tes Perguruan Tinggi Negeri, akhirnya Serlin, Arita dan Jesi masuk universitas ternama di kota mereka. Ini merupakan hal yang sangat mereka impikan sejak duduk di bangku kelas XI, mereka sama-sama mengambil jurusan keguruan, mereka ingin menjadi pahlawan tanpa tanda jasa.

Serlin menepuk-nepuk pipinya sambil berkata, "Enggak nyangka ya bisa masuk perguruan tinggi negeri di kota ini."

"Iya ya Lin, seperti mimpi," ucap Arita.

"Setelah aku kuliah disini, selain mencari ilmu, tentunya aku akan menemukan jodoh disini," jawab Jesi sambil tertawa.

Mata Serlin memandang Jesi dengan sinis,"Hallo ... Jesi ini bukan tempat cari jodoh tau, kita kan masih kuliah bahkan baru masuk lagi mana mungkin itu terjadi."

Mendengar ucapan Serlin Arita tekikik geli, "Ya maklum saja Serlin emang tipe yang tidak mudah jatuh cinta sulit baginya untuk mendapatkan pasangan sehingga dia berkomentar seperti itu."

"Iya udah kita fokus kuliah aja dulu guys, kamu juga Jes bikin aku sakit perut gara-gara candaan mu."

Akhirnya mereka masuk kelas dimulai dengan perkenalan bersama dosen, dan setelah itu dilanjutkan perkuliahan. Ada satu teman sekelas yang mau ikut gabung bersama mereka namanya Arum.

"Boleh kah saya ikut gabung bersama kalian?" Tanya Arum.

"Tentu saja boleh," kata Serlin.

Sejak saat itu mereka jadi berteman baik, hari-hari di kampus mereka lalui dengan senang hati dan banyak teman baru.Suatu ketika Arum mengajak Serlin, Arita dan Jesi jalan-jalan sore setelah ngampus.

"Bagaimana kalau kita JJS sepulang dari kampus," kata Arum.

"Setuju!"jawab Arita dan Jesi.

Serlin yang dari tadi diam akhirnya memilih ikut pergi dengan mereka. Dalam perjalanan ia terlihat asik melihat ponselnya, teringat kalau ia belum memberitahukan ibunya bahwa ia pergi JJS bersama teman-temannya.

Langsung dia membuka WhatsApp dan mengirimkan pesan singkat kepada ibunya. "Bu, Elin pulang agak lambat ya soalnya mau JJS sama teman-teman."

Pesan dari Serlin langsung dibalas oleh ibunya."ok sayang, hati-hati ya jangan pulang smpe larut malam."

Disitu perasaan Serlin langsung lega karena telah memberitahukan ibunya.

...****************...

Sampai di suatu tempat mobil Arum pun berhenti.

"Ayo teman-teman kita duduk disini dlu menikmati pemandangan sekitar pantai sambil menikmati sunset," kata Arum.

"Ini bagus sekali ayo kita foto disini." ajak Serlin sambil mengeluarkan kamera 📷 miliknya.

Arita dan Jesi pun mulai bergaya ala selebgram, "satu ... dua ... tiga ckrek ... cekrek ... cekrek jadi deh foto kita," kata Serlin.

Tengah asik berfoto bersama diam-diam ada yang memperhatikan mereka. Arita tersadar dengan orang tersebut,, ia kemudian tersipu malu dan akhirnya duduk di kursi.

Sembari melihat mereka berfoto-foto pria tersebut sudah mengambil secara sembunyi foto mereka, dia memperhatikan gadis-gadis yang ada di foto itu begitu cantik dan manis lalu ia datang menghampiri.

"Hay gadis cantik senang sekali bisa bertemu kalian siapa nama kalian?" tanya pria tersebut.

Si Jesi paling maju duluan dan berkenalan. "Namaku Jesi."

"Wawww ... Lembut sekali tangan mu selembut sutra," kata pria tersebut.

"Kamu menggombal ku," kata Jesi.

"Ahhhh tidak, ini serius, bolehkah aku meminta nomor handphonemu?" tanya pria itu.

"Tunggu kau belum menyebutkan namamu," ucap Jesi.

"Namaku Rozi," ucap pria itu.

Jesi langsung memberikan nomor handphonenya, dia tidak sadar kalau sejak dari awal tadi temannya Arum dan juga Serlin sudah duduk di kursi menuju tempat dimana Arita duduk.

Serlin merasa sangat risih dengan pria tersebut. "Udahlah aku gak suka dengan pria yang berpenampilan seperti dia, rambutnya saja tidak rapi, " ucap Serlin ketus kepada Arita dan juga Arum.

"Tapi wajahnya lumayan Lin,rambutnya saja yang seperti itu," kata Arum.

Arita tersenyum dan berkata. "kamu jangan seperti itu nanti tiba-tiba dia jadi jodohmu gimana?"

"Amit-amit dapat org seperti itu," kata Serlin.

Arita dan Arum terpingkal-pingkal menertawakan Serlin.

Bersambung

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!