PoV Author
Tin...tin.
Sebuah mobil sport Lamborghini terparkir di sebuah gedung mewah,semua mata tertuju pada orang yang keluar dari mobil mewah tersebut.
seorang gadis Turun dengan sangat anggun,menggunakan high hells warna hitam di padukan dengan dress brukat selutut ,lengan pendek sebahu dan memiliki belahan di pundak, dress cantik berwarna navy itu membuat tubuh nya semakin indah apalagi dengan belt yang di gunakan berwarna biru terang membuat gaun itu semakin mewah,tak lupa tas branded berwarna hitam melingkar di lengan putihnya,dengan sedikit gelang sebagai aksesoris tambahan membuatnya semakin elegan, berjalan anggun melewati pasang mata yang menatap tak berkedip ke arahnya,dia berjalan sambil menggunakan kacamata dan rambutnya di biarkan tergerai dengan sedikit sentuhan blow membuat rambut panjangnya terlihat sedikit Ikal.
Vina, ,yah dia Elvina yang lagi berjalan ke arah aula pesta kemenangan atas terpilihnya salah satu teman alumni SD nya yang terpilih menjadi CEO sebuah perusahaan ternama di Jakarta.
Saat sudah di pintu masuk,Vina sangat kontras dari pada yang lain,dia terlihat bak permata yang paling berharga di atas jutaan emas dan permata lain.
Setelah mengisi buku tamu,dia duduk di sudut ruangan sambil memainkan sebuah gelas anggur di tangannya,matanya menatap ke arah senyuman manis sang teman masa kecil yaitu Wira Adiyaja.
Saat semua lagi fokus pada ucapan penyambutan dari Wira ,saat itu semua lampu mati seketika,hingga membuat ruangan itu gelap meski masih di siang hari,beberapa detik kemudian di belakang Wira sebuah layar besar muncul dan memutar secara otomatis sebuah video Wira sedang bercvmbv dengan seorang gadis yang merupakan seorang artis ibukota yang sangat terkenal,karena dia sedang lagi naik daun ,sebut saja Lucia Fransiska.
"Hei, siapa yang melakukan ini hah?" teriakan Wira menggema di seluruh ruangan,
"cepat matikan " teriak nya lagi.
"astaga,baru naik jabatan sudah terlihat keburukannya " celetuk para tamu undangan.
"tidak cocok di jadikan CEO jika kelakuan nya seperti ini"
mendengar semua itu Wira menjadi panik di hendak Kebelakang ingin mematikan videonya namun sesuatu terjadi padanya sebelum melangkahkan kakinya.
Plak
Sebuah tamparan mendarat di wajah Wira,ia ingin marah namun saat melihat siapa yang menamparnya membuatnya terdiam.
"Laki laki bre ngsek kamu , , kamu sengaja membuat semua ini demi menghancurkan karir anak saya hah? " Pak frans geram.
"Tidak om,bukan seperti itu ! " jelas Wira
"cepat matikan video itu,dan bersihkan nama anak saya " ucap pak Frans langsung meninggal tempat itu.
Plak
"Puas kamu hancurin hidup aku hah?" tamparan ke dua mendarat di wajah tampannya ,kali ini datang dari Lucia
"Lucy dengarkan aku dulu " pintanya namun Lucia tak mengindahkan ucapkan Wira dan dia pergi dengan tangisnya.
Plak
Tamparan ke tiga datang dari seorang laki laki yang sudah bisa di tebak dia adalah ayah dari Wira . Prabu Adijaya.
". Apa yang kau lakukan di hari yang bersejarah buatmu hah? kamu mau pamer kalau kamu berkuasa Setalah menjadi CEO Perusahaan? " pak prabu begitu marah dengan kejadian ini,dia merasa wajahnya di coreng oleh anak yang sejak dulu di sanjung sanjungnya.
"dasar anak tidak berguna,SAMPAH, , " geramnya.
"pa,tapi bukan Wira yang lakuin ini semua" ucap wira
"papa tidak mau tahu,kamu cepat selesaikan masalah kamu,kalau tidak papa tidak akan memberikan posisi itu padamu" ucapnya.
belum selesai bicara para wartawan telah datang dan mulai menanyakan isi dari video itu.
"hmm, , cukup menarik " gumam seseorang yang sejak tadi sangat menikmati adegan di depannya,dia bagaikan menonton sebuah film yang sangat seru.
sementara itu di luar pun sama,Lucy di kepung oleh wartawan dari berbagai media,namun ia tak mau memberikan tanggapan apapun,dia menutup wajahnya dengan tasnya dan masuk ke dalam mobilnya dan langsung pergi dari sana.
Vina membuka kacamatanya dan berjalan ke arah Wira,seketika semua wartawan itu langsung mematikan cameranya dan langsung pergi begitu saja saat kedatangan Vina bersama beberapa bodyguard nya.
Wira terheran kenapa bisa mereka semua langsung lenyap saat kedatangan wanita cantik di depannya.
"selamat Wira atas terpilihnya kamu, , UUps , ,kayaknya aku salah ucap ,selamat atas kehancuran kamu wira Adijaya" ucap Vina terdengar sangar.
"siapa kamu?" tanya wira merasa tak asing dengan wajah vina,tapi dia tidak ingat sama sekali.
"aku? tidak panting aku siapa,tapi membuatmu hancur sudah sangat membuatku merasa senang Wira," ucap Vina terang terangan.
"Jadi ini semua ulah kamu,? kurang ajar " Wira hendak menampar wajah vina ,tapi salah satu bodyguard nya langsung menangkap tangan wira dan menariknya ke belakang,sehingga membuat wira mengaduh kesakitan .
"mungkin kamu akan ingat jika aku melakukan reka adegan ini sekarang " ucap Vina yang sekarang mulai menampar wajah Wira .
sebelum dia menampar Wira, dua bodyguard Vina memegang kedua tangan wira dan menyudutkan nya di tembok.
PLAKK
"ini untuk tamparan yang dulu kamu berikan saat aku dengan tidak sengaja menumpahkan air di sepatumu " .
deg..
Wira langsung teringt dengan elvina,teman semasa kecilnya saat di bangku Sekolah dasar.
"Elvina ?" ucap wira
"heh, ternyata ingatan kamu kuat juga ya " ucap Vina.
"apa maksudmu menghancurkan ku, susah payah aku bisa mencapai di posisi ini dengan gampang kamu hancurkan,aku tidak terima"
Plak
tamparan kedua mendarat di wajah Wira,
"Cuih,, dan apa tujuan mu dulu menjadikan ku bahan tertawaan bagi teman taman mau hah,apa kamu tidak sadar semua kelakuan mu membuatku membuatku tidak ada artinya lagi di Dunia ini " teriak Vina tak kalah besar dari teriakan Wira .
Wira kembali teringat dengan kejadian di mana dia membawa Elvina ke belakang gedung sekolah dan mulai menyiksa elvina tanpa rasa kasihan ,malah dia sengaja membuat Elvina setengah telanjang dan menjadi bahan tertawaan teman temannya.
"ooh jadi kamu balas dendam dengan apa yang telah aku lakukan? "
"ini bukan balas dendam Wira,ini hanya sebagian kecil daru rasa sakit hati dan rasa malu yang dulu kamu toreh di hatiku,sebentar lagi akan ada yang membuatmu merasa seperti apa yang aku rasakan,tidak ada rasa kepedulian
yang aku rasakan bukan hanya dari semua orang bahkan dari kerabat dan keluarga pun ,itu semua GARA GARA KAMU WIRA " teriak Vina sambil menekan kata kata di akhir kalimat nya.
"kurang ajar" geram wira
namun sebelum dia mulai melawan, seseorang datang dengan rasa marah yang membara di hatinya
"anak tidak tahu terimakasih, , dasar tidak berguna,enyah kamu dari sini" teriaknya langsung menampar wajah Wira berkali kali.
"kamu sudah membuat perusahaan papa hancur Wira, papa, , , " Belum selesai ucapan nya memaki anaknya ,pak prabu melihat wanita cantik yang sangat di kenalnya berada di depan anaknya.
"buk Vina, , " ucap nya
dia langsung berlutut dan memohon agar Vina mengambalikan semua saham perusahaan nya .
"buk Vina,saya mohon kembalikan semua saham milik keluarga saya buk,saya mohooooonnnn " pintanya sambil berlutut.
"APA..! BUK VINA???"
**
hai hai para readers..karya baru author telah hadir,jangan lupa Like,komen,share dan juga vote karya author ya,,agar author lebih semangat lagi buat menghibur kalian.
Flash back.
PoV Elvina
hari ini hari di mana adalah hari ulang tahunku,aku berharap semua keluarga ku mengucapkan nya ,meski tidak ada kue ,cukup Do'a dari mereka membuatku merasa senang, namun hari sudah pagi,harapan ku semuanya sia sia ,tidak ada satupun orang orang di rumah mengucapkan selamat ulang tahun padaku.
"pagi sayang, , " ucap mama dengan nada yang tak biasa.
"loh kok sepi,di mana papa" tanyaku.
Praankk
aku terkejut ,saat menyebut papa entah kenapa mama menjadi marah dan melempar benda yang tadi di pegangnya.
"Jangan pernah sebut papa mu lagi di dapan mama,nih makanan kamu ,cepat makan dan pergi ke sekolah ." ucap mama dengan nada dingin sambil memberikan ku sepiring nasi goreng kesukaan ku.
Aku bingung,sudah dua kali mama bersikap seperti ini ,tapi aku tak tahu apa alasannya,yang pertama saat aku masih kelas tiga SD dan yang kedua sekarang, aku ingin bertanya tapi apalah dayaku yang hanya seorang anak kelas 6 SD ini,meski begitu aku tetap memakan sarapan yang di berikan mama,sesekali ku tatap mama yang menghapus air matanya ,mungkin mama takut aku melihatnya,aku memberanikan diri untuk bertanya .
aku turun dari kursi dan berjalan ke arah mama,aku memegang tangan mama dan menggenggam nya.
"mama menangis? apa papa menyakiti mama?" tanya ku.
Mama kembali mengusap air matanya dan menggeleng," mama tidak apa apa nak,mata mama hanya kelilipan saja ,kalau kamu sudah selesai sarapan kamu suruh mang Pardi buat anterin kamu ke sekolah ya " ucap nya.
"aku jalan sendiri aja ma,pakai sepeda,lebih enak " ucapku yang masih penasaran dengan sikap mama,aku yakin ada sesuatu yang di sembunyikan olehnya.
aku pamit dan mengambil sepedaku yang berada di garasi,namun aku tak langsung keluar,aku berbalik arah dan mengintip mama yang berlari ke kamarnya,pintu kamar mama sedikit terbuka jadi aku bisa melihat mama menangis dengan pilu,
"Maas, , kamu tega ninggalin aku dan anak kita demi pelacur itu , , tega kamu mas "
degh
aku terkejut mendengar ucapan mama yang mengatakan papa meninggalkan kami demi seorang pelacur.
"siapakah dia? " itu yang ada dalam pikiranku.
aku kasihan melihat mama,tapi aku harus pura pura tidak tahu,aku memutuskan untuk berangkat ke sekolah dengan mengayuh sepeda ku seperti biasanya.
"apa benar papa meninggalkan mama ? "gumamku dalam hati.
saat di jalan aku melihat sebuah mobil terparkir di pinggir jalan,mobil putih itu sangat aku kenali,aku yakin itu milik papa,aku turun dari sepedaku dan hendak menghampiri papa,tapi apa yang ku dapatkan ? aku melihat papa sedang bermesraan dengan wanita lain yang aku yakini adalah wanita yang mama maksudkan tadi.
"papa" panggilku saat aku berada di depan mobil mereka dan melihat dengan jelas cara papa mencumbu wanita itu.
papa terkejut dan menoleh ,dia turun dari mobilnya dan aku berlari ke arah sepedaku,tak ingin aku melihat wajah papa lagi ,aku sudah benci dengan papa.
"Elvina, , sayang" teriak papa sambil mengejar ku.
Aku berhenti di depan sepedaku, "sayang,kamu ikut papa ya,tinggal sama papa ya nak" ucap papa membujuk ku.
aku langsung menepis tangan papa dan mendorong tubuhnya yang besar dengan tubuh kecilku
"Aku benci sama papa,mama menangis di rumah karena papa,aku benci sama papa, , ," teriakku .aku langsung mengayuh sepedaku dan papa terlihat hendak mengejarku tapi wanita itu menahan tangan papa dan papapun ikut dengannya.
Aku berhenti dan menoleh,sakit rasanya hatiku melihat papa seperti itu,aku menangis di jalan tak menghiraukan siapapun,sesampainya di sekolah aku memarkirkan sepeda ku di tempat biasa dan aku berlari sambil menangis ,tiba tiba
bugh, ,
aku menabrak teman sekelasku yang bernama Wira,Wira di kenal sangat berkuasa di sekolah,dia tak kenal ampun pada siapapun yang mengganggunya ,tapi untuk saat ini aku tak mau berdebat dengannya,aku meminta maaf dan langsung berlari ke arah belakang sekolah.
"maafkan aku " ucapku
aku ke belakang sekolah dan menangis sejadi jadinya di sana,hari ulang tahun yang ku harapkan akan bahagia malah menjadi seperti yang tak ku inginkan,tak lama tiba tiba seseorang datang menghampiri ku .
"Hei anak kampung" teriaknya
Aku menengadahkan pandangan ku dan menatap nya yang sedang bertalak pinggang di temani beberapa temannya.
Anto dan Doni tiba tiba menarik tanganku dengan kencang .
"kalian mau apa?" tanyaku
"mau apa kamu bilang, kamu sudah menabrak ku tadi,aku tidak Sudi tubuhku di sentuh oleh anak kampung seperti kamu " ucapnya
"tapi aku sudah minta maaf wira"
"aku tidak butuh maaf mu,aku hanya ingin kamu tahu balasan pada orang yang sudah membuat masalah denganku" seringainya
"apa yang akan kamu lakukan Wira " aku sangat takut dengan nya karena dia di kenal begitu kejam .
"aku cuma ingin memperlihatkan kamu alat baruku ,apakah berfungsi dengan baik atau tidak " ucapnya mengeluarkan benda berbentuk seperti polpen ,
Zzrrrrt
"hahahaha" teriakan mereka samar samar ku dengar.
"aaawww, , ," aku merasa tubuhku tersengat listrik,aku tak bisa mengangkat tangan dan juga kakiku,tubuhku terasa kelu
CUIHH
"itu balasan atas apa yang telah kamu lakukan Elvina sayang " ucapnya masih bisa ku dengar,tapi aku tak bisa menggerakkan tangan dan kakiku ,Wira juga sempat melihat ke arah wajahku.
"maaa, , , paaa, , saa-kiiit " jeritku dalam hati .
tidak sampai sana,Wira kembali terduduk dan mengangkat kerah bajuku.
"ini baru peringatan dariku,jangan sampai aku berurusan lagi denganku " ucapnya lagi
"hei,sedang apa kalian " teriak pak satpam
"pak toloong " pintaku dengan pelan.
mereka bertiga menoleh dan melepaskan ku dengan santai,kemudian mereka pergi dari sana.
"Dasar anak nakal " ucap paksa satpam
"kau urus saja dia,jangan ikut campur " ucap wira yang tak merasa takut pada pak satpam.
pak satpam langsung menggendong tubuhku dan segera membawaku ke UKS.
saat di UKS Lira sahabatku datang menemuiku dan menanyakan kabarku.
"El, ,kamu gak apa apa?" aku dengar kamu di bully oleh Wira and the Genk ya?" tanya Lira dengan nada khawatir
"aku gak apa apa,hanya lemas sedikit " ucap ku pelan
"sedikit bagaimana,lihat wajahmu sampai pucat begitu " ucapnya sambil memberikan ku sebuah cermin.
pucat,Iyah aku memang terlihat pucat,aku merasa hari ini sebuah mimpi buruk ,dan aku ingin segera bangun untuk mendapatkan kejutan di hari ulang tahunku,tapi nyatanya ini adalah sebuah kenyataan .
aku tersenyum kecut saat mengingat semua yang ku alami pagi ini..
" apa aku akan seperti ini terus ? " gumam ku dalam hati dan air mata menjadi saksi atas sakit hati yang kurasakan saat ini.
flash back off.
PoV author.
Mata Vina menatap ke bawah mengarah ke seorang laki laki yang sedang berlutut meminta sahamnya di kembalikan,
"Elvina,sorry gue minta maaf sama kejadian dulu,gue benar benar minta maaf " tiba tiba Wira meminta maaf dengan meneteskan air matanya.
Ia tak menyangka jika kelakuannya yang dulu sudah menoreh luka yang mendalam bagi teman yang di bully nya.
"minta maaf,,? dulu loe kemana? kenapa baru sekarang loe minta maaf sama gue " teriak Vina .
Dia geram dengan Wira yang sampai sekarang masih terlihat angkuh , dengan dirinya yang kini sudah tidak punya apa apa lagi baru dia sadar dengan kata maaf.
"Elvina,aku mohon maafkan aku" Wira tiba tiba ikut berlutut meminta maaf atas apa yang telah di lakukannya dulu.
"aku janji,aku tidak akan mengulanginya lagi '" ucap wira
"terlambat Wira, luka uang kau buat tidak mampu mengobati rasa sakit hatiku meskipun kamu nangis darah sekalipun " tegas Elvina lalu berbalik dan pergi dari sana..
"buk Vina , ,tunggu " teriak pak prabu
" El, , Elvina , , " teriak Wira ,dia tak tahu harus berbuat apa saat ini,Vina Sudah membuatnya kehilangan segalanya.
"aaaarrrgh, , kenapa semua jadi kaya gini" teriak nya
"ini semua gara gara kamu Wira,kamu harus mengembalikan semuanya,papa gak mau tahu,kalau sampai kamu tidak bisa mengambil semua milik papa,kamu akan tanggung akibatnya " tekan pak prabu kemudian meninggalkan Wira sendiri di sana..
sementara Vina di dalam mobil,dia mengatur nafasnya yang sejak tadi tak beraturan,meski sudah belajar banyak tapi dia tetap merasa tidak biasa membalas dendam pada orang yang menyakiti nya,namun mengingat ingat kembali masa dulu membuatnya menjadi seorang iblis wanita yang penuh dengan dendam.
"kita pergi " perintah Elvina.
dia memejamkan matanya mengingat kembali kisah kelam yang membuat dirinya kehilangan kebahagiaan.
flash back on.
Pagi itu aku mengerjabkan mataku saat matahari mulai masuk ke dalam kamarku,aku menggeliat tapi samar samar ku dengar suara teriakan dan juga suara pecahan benda.
aaark..
prang...
praang....
"pergi kamu mas,jangan pernah datang lagi,," teriakan mama semakin jelas di telingaku.
PLAKK
"ini rumahku,kamu yang seharusnya pergi dari sini,aku dan Monalisa akan tinggal di sini bersama Elvina,kamu tidak perlu menghawatirkan dia,dia akan hidup layak dan sekolahnya akan terjamin jika bersama ku " teriak papa.
"tega kamu mas,kamu nampar aku demi wanita ****** ini?"
plak
"aaaarrghh " teriakan mama ku dengar lagi,mungkin papa menampar mama kembali.
Aku bangkit dari kasur dan mulai mengintip apa yang sebenarnya terjadi,mataku terpaku saat melihat mama yang sudah duduk di lantai sambil menangis,ku lihat darah mengalir di bibirnya,mungkin itu akibat tamparan papa yang terdengar sampai ke atas kamarku,kembali mataku memandang seorang wanita yang duduk santai tanpa dosa dengan tersenyum dia memandang ke arah mama,seolah olah dia merasa senang mama di perlakukan seperti itu sama papa.
ku lihat papa masuk ke kamar,dan melempar pakaian mama ,dan menyuruh mama pergi
"PERGI KAMU DARI SINI, , , " teriak papa.
mama memungut pakaian nya dan memasukkan nya ke dalam tas kecilnya sambil menangis.
"oke,aku akan pergi dari sini,aku harap kamu tidak akan pernah menyesal atas apa yang telah kamu perbuat padaku mas, , untuk Elvina kamu jangan pernah sekalipun ingkar janji,jika sampai Elvina menderita karena mu,aku akan mengambil paksa dia " ucap mama dengan bergetar lalu berjalan
aku segera berlari memanggil mama,aku gak mau pisah dari mama,aku ingin ikut sama mama
"Maaaa, , , jangan pergi maa, , , " teriakku sambil terisak turun ke lantai bawah.
mama menoleh dan langsung memeluk,tapi papa segera memisahkan kami dan memaksa ku untuk tinggal bersamanya.
"Elvina,kamu tidak boleh pergi,biarkan saja mamamu yang tak berguna itu pergi dari sini" ucap papa sambil menarik tanganku.
"gak, , El gak mau pa, , El mau sama mama, , El gak mau sama papa " teriakku sambil menarik kembali baju mama agar mama tidak meninggalkan aku.
"ELVINA , , CUKUUUUP ". bentak papa sampai membuatku berhenti meronta ,aku terkejut dan mama menggunakan kesempatan itu untuk melangkah pergi meninggalkan aku.
"mamaaaaaa" tangisku menatap kepergian mama.
"Elvina, , sayang, , kamu tinggal sama Tante di sini ya,Tante sebentar lagi akan jadi mama kamu " ucap tante mona padaku sambil berjongkok mengusap air mataku,
aku menatapnya sekilas ,dia tersenyum,lalu aku menatap papa yang kini sudah mulai mereda emosinya,papa ikut berjongkok dan membalik badanku agar aku menghadapnya.
"Elvina,kamu dengerin papa,kamu tinggal sama papa sama Tante Mona ya,jangan kamu ingat mama lagi,mama sudah pergi meninggalkan kamu nak" ucap papa.
aku tak membalas,aku pergi dari sana menuju kamarku dan menguncinya,aku tak ingin mereka menggangguku.
"huuuu, , ,mama " aku menangis di kamar, aku berfikir kenapa hidup ku seperti ini,aku ingin merasakan kebahagiaan seperti sebelumnya.
"aku benci hari ulang tahun ku,aku benci mereka semua,aku benciiiii , , , " teriakku.
**
Tok
tok
tok
"El kamu gak skolah nak?" tanya papa di balik pintu kamarku,
aku berdiri dari meja belajarku,ku tatap mataku yang sembab akibat menangis tadi,aku berdiri menenteng tas sekolah ku,ku hentikan langkahku saat menatap sebuah kacamata yang tersimpan di dekat kaca .
tanpa pikir panjang aku memakainya, agar Teman teman tidak melihat mataku yang sembab.
cklek
"sayang,ayo papa antar " ucap papa ,aku tak menghiraukan papa ,aku turun Dan mengambil sepedaku lalu pergi dengan mengayuhnya.
meski papa memanggil tapi aku tak hiraukan,sampai di sekolah semua teman malah menertawakan aku yang menggunakan kacamata.
"hahah, , hei culun,kamu salah alamat ya hahaha.." teriak mereka.
tak lama Lira sahabatku menghampiriku, " loh El,kamu kenapa pake kacamata,tuh lihat teman teman mulai menertawakan kamu loh " ucap lira
"heh,biarkan saja Ra,aku gak perduli " ucapku acuh.
saat ini sudah waktunya istirahat, aku dan Lira pergi ke kantin , " Aku pesan makanan dulu ya Ra,kamu mau apa? " tanyaku
"aku Mi ayam aja deh sama jus jeruk " ucap Lira
"Oke,kamu mending cari tempat duduk gih" ucapku
aku segera memesan makanan untukku dan juga lira,setelah menunggu beberapa menit pesanan ku telah siap,aku membawa nampan berisi minuman dan nampan berisi makanan kami di bawakan oleh assisten ibu kantin kami.
aku menatap ke sembarang arah mencari keberadaan lira.
" Di sana kak " ucapku pada assisten ibu kantin yang masih di bilang muda,dia bagitu baik pada semua orang .
Aku di belakang Kakak itu membawa minuman,tapi saat aku hendak melompati lubang selokan,aku tersandung dan minuman yang Ku bawa terjatuh sampai di bangku seseorang.
Brukk
aku terjatuh
"aaarkh, , bisa hati hati gak sih " teriaknya ,
degh
aku terkejut saat mendengar suara itu,aku tau itu suara milik siapa.
"hei bangun kamu " teriaknya lagi,namun aku masih tidak berani mengangkat kepalaku ,aku takut dia akan membully ku lagi.
namun tangan temannya kembali menarikku agar aku berdiri
"Oooh kamu Ternyata? " ucapnya.
"Wi, , Ra, , maaf " ucapku sambil menunduk.
"Maaf kamu bilang, , ,dasar culun, , jelek , jilat sepatuku,agar aku memaafkan kamu "terangnya
teman teman bukannya malah membantu dia malah menertawakan aku,entah sejak kapan mereka seperti itu padaku,padahal sebelumnya mereka tidak pernah seperti itu.
"wi-raa , ,aku minta maaf , , nanti aku cuci sepatu kamu " ucapku masih menunduk.
"JILATT cepat " ucap wira
Aku gemetar ketakutan,Lira pun segera datang menghampiri ku.
"El kamu gak apa apa? " tanya Lira hendak mendekat,tapi Wira menghalanginya .
"jangan kamu coba coba membantunya , kalau tidak aku suruh papaku pecat mamamu Lira " ancam Wira,sampai lira pun tak berani bersuara
"maaf El " ucap lira.
aku paham dia pasti tidak ingin ibunya di pecat dari pekerjaan nya,aku tahu kondisi keluarga lira,aku tidak marah padanya.
"Kamu berani ya sama aku,tidak mau menuruti keinginan ku , , cepat anak jeleeek , , " teriaknya lagi
kedua temannya memaksaku untuk duduk dan mendorong kepalaku agar aku menjilat sepatunya,
"Apa perlu video ini kakak sebarkan,dan papamu bisa lihat kelakuan anaknya yang sangat tidak patut di contoh " ucap kakak yang bekerja sebagai asisten kantin itu membelaku.
Wira menggertakan giginya ,dia pergi dengan wajah kesal dengan teman temannya.
"El, , kamu gak apa apa? " tanya lira mulai membantuku untuk bangun.
"sudah kalian lanjutkan makan kalian " ucap kakak itu pada teman teman ku yang lain.
"kalian juga sana makan ,sebentar lagi bel istirahat berbunyi ,dan untuk minumannya saya akan ganti " ucapnya.
"terima kasih kak " ucapku dan Lira.
saat aku duduk tiba tiba pandangan ku jadi kabur,aku mengucek kucek mataku,dan perlahan mulai kembali seperti semula.
"kamu kenapa? " tanya lira
"gak ,aku gak apa apa " ucapku,aku tak memberitahu lira karena aku pikir itu hanya karena aku kecapean .
Tapi siapa sangka ,itu awal dari penyakit yang ku derita,sering kali pandangan ku tidak jelas ,dan balik lagi,aku tak tahu itu karena apa.
****
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!