Seorang gadis kecil nan gemuk yang kini tampak terlihat menyendiri. Gadis itu bernama Carissa Lean Nelson, dia kini masih berusia 10 tahun dan dia tampak terlihat menyendiri di taman sekolahannya karena tidak ada satupun siswa yang mau bermain dengannya..
"Heh! Carissa, kamu itu ya udah bodoh, cupu, jelek lagi. Aku gak percaya deh kalau kamu itu anak dari keluarga Nelson, soalnya setau aku keluarga Nelson itu cantik dan juga ganteng, semua, sedangkan kamu? Masak iya penampilan kamu kayak gini, udah kayak anak pembantu aja tau gak sih!" Maki salah satu siswi yang sangat membenci Carissa.
Siswi itu bernama Anna yang tiba-tiba datang menghampiri Carissa yang saat itu tengah duduk sendiri. Dia adalah salah satu siswi kakak kelas Carissa yang kini kelas 6 SD sedangkan Carissa masih kelas 4 SD tapi Anna yang memang cukup nakal dan suka mem-bully Carissa, meskipun umurnya masih sangat belia tapi Anna sudah ada bakat untuk mem-bully siswi lain seperti Carissa.
"Kau benar, Anna. Bagaimana bisa coba anak seperti dia menjadi anak dari keluarga Nelson atau jangan jangan dia adalah anak yang di pungut di pinggir jalan?" jawab Dina teman Anna yang saat ini ikut mem-bully Carissa.
Carissa yang hanya diam sambil menundukkan kepalanya pun merasa ketakutan karena dia benar benar tidak tau harus berbuat apa apalagi dia adalah anak yang penakut.
"Heh, Carissa! Tatap aku sekarang juga, kamu ini udah bodoh gak punya sopan santun lagi. Kalau orang bicara itu kamu harus tatap orangnya!" bentak Anna dengan nada kesalnya kepada Carissa yang sedari tadi hanya menundukkan kepalanya.
Tapi Carissa hanya diam dan dia benar-benar sangat takut kepada Anna. Merasa kesal dengan sikap Carissa yang tidak kunjung menatapnya, kini Anna pun langsung mengambil sebuah pisau yang ada di sakunya dan dia langsung mengarahkan pisau itu di wajah Carissa.
" Kau benar-benar menguji kesabaran ku, lihat saja apakah setelah ini kau masih bisa menundukkan kepalamu atau tidak," ucap Anna dengan amarah di dalam hatinya karena Carissa sama sekali tidak menggubris tentang apa yang dia katakan.
Carissa pun tampak sangat ketakutan saat dia melihat bahwa Anna ingin menusuk wajahnya dengan pisau yang saat ini di pegang oleh Anna, pisau yang saat ini di pegang oleh Anna, dengan cepat Anna pun langsung menusuk ke wajah Carissa tapi sayangnya Carissa langsung di dorong oleh seorang lelaki dan pisau tersebut mengenai wajah lelaki itu.
"Arjuna?" Anna tampak terkejut saat dia tidak sengaja malah menusuk Arjuna dan kini rahang Arjuna pun terluka cukup dalam karena ulah Anna.
“Kau benar-benar tidak punya otak, hah! Kau ingin menusuk wajah dia. Bagaimana jika dia mati karena kamu salah menusuk? Ana, kau benar-benar akan masuk penjara jika terjadi sesuatu padanya." Arjuna tampak marah saat melihat Anna ingin menusuk wajah Carissa.
"Arjun, maafkan aku. Tadi aku benar-benar tidak sengaja, tadi dia yang mengganggu aku dulu jadi karena aku marah, aku sampai tidak sadar dengan apa yang aku lakukan." Jawab Anna dengan berbohong dengan apa yang dia katakan kepada Arjuna.
Arjuna hanya tersenyum sinis saat mendengar tentang apa yang dikatakan oleh Anna padanya.
"Anna, kau tidak perlu berbohong padaku karena aku tadi sudah melihat dengan sangat jelas bahwa kau sedang mem-bully dia itu," ujar Arjuna dengan nada santainya saat dia mengetahui bahwa sebenarnya Anna berbohong padanya.
"Arjun, kamu sama sekali salah paham sama aku." Anna masih berusaha untuk membuat Arjuna percaya padanya bahwa sebenarnya dia salah paham padanya.
"Sudahlah, Anna. sekarang kamu pergi dari sini atau aku akan memberitahukan masalah ini kepada guru dan kau akan di keluarkan dari sekolahan ini karena telah berani membawa senjata tajam dan melukai orang." Arjuna tampak menatap sinis kearah Anna yang masih ingin membela dirinya.
"Tidak tidak, jangan. Baiklah, aku akan pergi sekarang juga. Jangan katakan apapun tentang kejadian ini, aku mohon Arjun," ucap Anna dengan memohon kepada Arjuna agar dia tidak memberitahukan masalah ini kepada gurunya.
"Makanya sekarang kau pergi dari sini dan jangan ganggu dia lagi." Arjuna langsung mengusir Anna dan memberikan pesan agar tidak membuly Carissa lagi.
"Iya Arjun, aku janji. Aku tidak akan mengganggu dia lagi." Jawab Anna dan kini dia pun langsung berlari.
Dan saat ini Arjuna pun melihat kearah Carissa yang terlihat ketakutan.
" Mereka berdua sudah pergi, dan lain kali kamu jangan hanya diam seperti patung. Kau juga harus melawan mereka." Arjuna tampak memarahi Carissa yang hanya diam saat dia di bully.
" Terima kasih banyak," ucap Carissa kepada Arjuna yang sudah menolongnya.
Tanpa menjawab ucapan Carissa, Arjuna pun langsung berjalan untuk mengobati lukanya yang cukup parah. Karena kejadian itu juga bekas di luka di wajah Arjuna tidak bisa hilang.
"Tunggu dulu, bagaimana dengan lukamu?" tanya Carissa dengan mengkhawatirkan luka Arjuna.
"Tentu saja akan aku mengobatinya." Jawab Arjuna singkat dan berjalan meninggalkan Carissa yang diam menatap kepergian Arjuna dan setelah kejadian itu, Carissa sangat mengagumi Arjuna karena dia telah menolong dirinya sampai rela terluka seperti itu.
Syauqi Arjuna Bagaskara, dia adalah salah satu siswa yang sangat berprestasi dan juga pemberani. Dia adalah salah satu murid yang cukup terkenal akan ketampanannya dan juga kecerdasannya hingga semua guru memuji kecerdasan Arjuna.
Sebenarnya keluarga mereka berdua bersahabat dan karena persahabatan itu terjalin dengan cukup baik jadi antara keluarga Carissa juga keluarga Arjuna sepakat untuk menjodohkan mereka berdua tapi karena keluarga Nelson memiliki pekerjaan di luar kota yang mengharuskan mereka untuk pindah karena masalah bisnis dan akhirnya mereka pun memutuskan untuk pergi ke luar kota untuk menyelesaikan pekerjaan Tuan Nelson tapi setelah 10 tahun akhirnya mereka pun kembali ke kota ini dan kembali bertemu dengan keluarga Bagaskara dan setelah kejadian itu kini Carissa pun selalu mengikuti Arjuna kemampuan Arjuna pergi dan itu membuat Arjuna merasa sangat jengkel dengan sikap Carissa yang terus lengket padanya.
“Arjun, kamu mau kemana?” tanya Carissa setelah sampai di hadapan Arjuna.
"Aku mau pergi ke kantin." Jawab Arjuna singkat tanpa melihat kearah Carissa yang saat ini berada di belakang yang tengah mengejarnya.
"Aku ikut ya," pinta Carissa dengan bergelayut manja di lengan Arjuna.
"Baiklah." Jawab Arjuna singkat lalu mereka berdua pun pergi bersama ke kantin.
Akhirnya mereka berdua pun sering pergi bersama dan semenjak Arjuna selalu berada di sisi Carissa tidak ada satu siswa pun yang berani untuk membuly Carissa karena Arjuna terus melindungi Carissa. Hanya saja Arjuna tidak begitu suka dengan sikap Carissa yang sangat lengket padanya dan itu membuat Arjuna merasa terganggu.
''Carissa, kamu bisa gak sih duduknya jauhan dikit.'' Arjuna tampak sangat risih dengan Carissa yang saat ini duduk sangat dekat dengan dirinya.
''Tidak, aku tidak bisa. Aku selalu ingin berada di dekat kamu, Arjuna ku.'' jawab Carissa malah semakin memeluk lengan Arjuna.
Semakin hari Carissa semakin lengket saja kepada Arjuna karena Carissa merasa bahwa Arjuna adalah pahlawan di dalam hidupnya dan semua itu membuat Carissa semakin mengagumi Arjuna dan semakin mencintainya. Meskipun saat itu umur Carissa masih sangat belia tapi Carissa sudah mengganggap bahwa Arjuna adalah penyelamat di dalam hidupnya dan saat itu juga Carissa mulai jatuh cinta kepada Arjuna meskipun dirinya masih belia.
Kini Arjuna pun baru saja tiba di rumahnya dan Papa Arjuna yang bernama Zaki langsung menarik tangan Arjuna untuk membicarakan hal yang harus Arjuna ketahui bahwa sebenarnya Arjuna dengan Carissa sudah di jodohkan.
"Arjuna, Papa mau bicara sesuatu sama kamu. Ini penting," ucap Zaki sambil menarik tangan Arjuna yang saat itu baru saja pulang sekolah.
"Ada apa, Pah?" Arjuna tampak terlihat kebingungan dengan sikap Papanya yang tiba-tiba menarik tangannya.
"Ada sesuatu yang ingin Papa sampaikan sama kamu. Sebenarnya Papa sama keluarga Carissa sudah sepakat untuk menjodohkan kalian berdua," kata Zaki dengan mengatakan hal yang sebenarnya kepada Arjuna bahwa mereka berdua sudah di jodohkan.
Apa yang dikatakan oleh Zaki memang benar bahwa tadi dia sudah mendiskusikan kepada keluarga Carissa bahwa mereka sudah sepakat untuk menjodohkan mereka berdua apalagi mereka juga sudah berjanji sebelum keberangkatan keluarga Carissa keluar kota mereka sudah berjanji untuk menjodohkan mereka berdua dan tadi pagi keluarga Carissa juga keluarga Arjuna sudah menyepakatinya.
"Apa! Tapi kenapa Papa harus menjodohkan kami berdua sedangkan kami berdua masih sangat kecil, Pah. Bagaimana jika nanti setelah dewasa aku atau Carissa mencintai lelaki lain." Arjuna tampak langsung membantah apa yang diucapkan oleh Zaki.
"Itu tidak akan pernah terjadi karena kami berdua sudah sepakat untuk menjodohkan kalian berdua jadi kalian tidak akan menikah dengan siapapun." Zaki tampak bersikeras untuk membuat anaknya mengerti tentang perjodohan ini.
"Tapi Pah-"
''Tidak ada tapi tapian. Arjuna, ingat ya kau harus bersikap baik dan melindungi Carissa karena dia adalah calon istri kamu,'' ucap Zaki, Ayah dari Arjuna yang tak lain adalah sahabat Ayah Carissa.
''Aku mengerti, Pa. Kalau begitu Arjuna mau masuk ke dalam kamar dulu, Arjuna capek.'' Arjuna tampak sangat kesal dengan sikap Papanya yang memaksa Arjuna untuk menerima perjodohan ini.
''Baiklah kalau kamu sudah mengerti, Papa harap kamu tidak akan mengecewakan Papa.'' kata Zaki dengan nada rendahnya saat dia melihat bahwa Arjuna merasa kesal padanya.
Akan tetapi saat ini Carissa sangat bahagia karena dia tidak menyangka bahwa ternyata Arjuna adalah orang yang selama ini jodohkan oleh kedua orangtuanya.
"Apa! Papa benar bahwa lelaki yang di jodohkan oleh Papa adalah Arjuna. Wah, Carissa seneng banget, Pah." Carissa langsung memeluk sang Papa yang saat ini berada di depannya.
Carissa sebenarnya masih belum begitu cukup mengerti tentang perjodohan hanya saja dia kini sudah berfikir bahwa Arjuna adalah lelaki yang akan dia nikahi dan itulah yang di inginkan oleh Carissa.
Waktu pun berjalan begitu cepat, kini Carissa juga Arjuna sudah duduk di bangku kuliah dan karena semakin dewasa Carissa pun sudah bisa merawat dirinya dengan baik sehingga membuat penampilan Carissa menjadi berubah lebih cantik dan membuat para mahasiswa yang melihat kecantikan juga sikap lemah lembut Carissa menyukainya. Bahkan setiap hari Carissa selalu mendapat hadiah dari para lelaki yang mengagumi Carissa.
Benar saja, saat Carissa ingin masuk ke dalam kelasnya, dia di kejutkan oleh berbagai hadiah yang diberikan oleh mahasiswa di kampusnya. Carissa pun mendengus kesal karena setiap hari dia harus melihat begitu banyaknya hadiah di bangkunya, bukannya dia tidak senang hanya saja hadiah seperti ini hanya akan membuat kamar Carissa penuh dengan barang-barang yang sama sekali tidak terlalu di butuhkan oleh Carissa dan jika pun dia membuangnya maka pasti akan menyakiti perasaan mereka lagian tidak baik membuang pemberian dari orang lain.
''Carissa, lihat deh. Itu hadiah banyak banget tau, dan semua ini mahal mahal.'' ucap Anita teman kelas Carissa yang saat ini melihat hadiah milik Carissa.
''Ya udah nanti aku taruh di mobil.'' jawab Carissa singkat.
''Enak ya jadi kamu, udah kaya, cantik, baik lagi. Tentu saja kamu sekarang banyak penggemarnya bukan cuma dari kalangan laki-laki doang, tapi lihat tuh. Para siswi saja ingin sekali berteman sama kamu, Car,'' ucap si Anita sambil melihat kearah para mahasiswi yang saat ini tersenyum kearah Carissa.
Meskipun saat ini diri Carissa sudah berubah tapi sikap baik dan juga lemah lembut Carissa tetap ada. Dia tidak sombong ataupun angkuh, sikap Carissa tetap seperti dulu.
Tiba-tiba Arjuna baru saja lewat di depan kelas Carissa yang sangat ramai dan betapa bencinya Arjuna saat dia melihat begitu banyak hadiah yang berada di meja Carissa. Arjuna pun duduk di bangkunya sambil menatap tajam kearah Carissa yang kini tengah duduk di bangkunya.
''Di kasih hadiah murah saja bangga!'' ucap Arjuna dengan nada sinisnya saat dia melihat kearah Carissa yang tersenyum ke setiap mahasiswi ataupun mahasiswa yang menyapa dirinya.
Sebenarnya ada perasaan kesal di dalam diri Arjuna karena semenjak penampilan Carissa berubah. Dia tidak pernah lagi membutuhkan bantuannya atau perlindungan dari Arjuna, bahkan setiap hari Arjuna harus melihat siswi yang sangat ingin berteman dengan Carissa dan hal yang paling membuat Arjuna marah adalah ketika dia melihat setiap hari secara bergantian siswa yang menyatakan cintanya kepada Carissa. Seperti saat ini, dia sedang melihat seorang siswa yang menyatakan cintanya kepada Carissa.
''Carissa, ada sesuatu yang ingin aku katakan padamu.'' ucap siswa tersebut yang saat ini mendekati Carissa.
''Ada apa?'' Carissa tampak sudah menduga bahwa siswa itu akan menyatakan perasaannya.
''Sebenarnya, aku suka sama kamu dan aku mau kamu menjadi kekasih aku. Kamu mau kan?'' kata siswa tersebut tanpa basa basi saat dia menyatakan cintanya kepada Carissa.
''Em, maafkan aku ya. Tapi aku benar benar tidak bisa menerima cinta kamu, maafkan aku ya,'' ucap Carissa dengan meminta maaf karena dia tidak bisa menerima cintanya siswa tersebut sedangkan Arjuna yang duduk di samping Carissa pun merasa sangat kesal saat dia harus mendengarkan ucapan cinta dari para siswa yang menginginkan untuk menjadi kekasih Carissa.
''Norak banget sih!'' ucap Arjuna dengan wajah kesalnya lalu dia berjalan meninggalkan tempat dimana dia melihat siswa itu tengah menyatakan perasaannya kepada Carissa.
Melihat bahwa Arjuna terlihat kesal, Carissa pun berniat untuk pergi menyusul Arjuna.
''Arjuna!'' panggil Carissa dan Arjuna langsung menatap kearah Carissa yang saat ini memanggil dirinya.
''Ada apa?'' Arjuna tampak terlihat dingin saat Carissa mendekati dirinya.
''Kamu mau gak, nanti di jam istirahat kita pergi bersama ke kantin?'' Carissa tampak tersenyum sambil mengajak Arjuna untuk pergi bersama untuk makan bersama di kantin.
''Tidak! Aku sibuk.'' Jawab Arjuna dan saat itu juga dia langsung pergi meninggalkan Carissa.
Carissa hanya bisa menatap kepergian Arjuna yang kini semakin bersikap dingin padanya, bahkan kini mereka berdua pun jarang pergi bersama. Jarak di antara ke duanya semakin jauh dan itu membuat Carissa sangat sedih.
Sebenarnya Arjuna tidak mengerti dengan apa yang dia rasakan saat ini kepada Carissa, setiap kali Carissa bersikap baik padanya maka Arjuna akan merasa sangat bahagia dan juga bangga. Hanya saja sikap Arjuna kepada Carissa semakin dingin dan itu membuat Carissa tidak mengerti dengan apa yang saat ini dirasakan oleh Arjuna. Sebenarnya sikap Arjuna saat ini menginginkan untuk Carissa sering bersama dengan dirinya dan selalu menghiburnya tapi semakin lama psikologis ini menjadi tidak normal.
Demi menutupi ke posesifnya sendiri, Arjuna sering menemui seorang wanita yang bernama Diana. Wanita miskin yang sering di bully oleh siswi lainnya karena penampilan dekil Diana. Arjuna yang selalu menolong Diana membuat mereka berdua semakin hari semakin dekat karena Arjuna seperti melihat Carissa yang dulu, saat Carissa sering di bully oleh para siswa. Setiap hari Arjuna sering datang ke untuk menemui Diana dan bercerita tentang perasaannya kepada Carissa.
''Diana, aku tidak mengerti bagaimana membuat Carissa tidak bisa meninggalkan aku dan selalu ingin dekat denganku. Aku sangat muak saat melihat bagaimana setiap lelaki yang datang untuk menyatakan perasaannya kepada Carissa, bahkan saat ini Carissa pun tidak lagi memiliki waktunya untuk bersama ku. Kau tau itu sangat menyebalkan!'' kata Arjuna dengan menceritakan tentang apa yang saat ini dia rasakan kepada Carissa.
''Mungkin kau yang harus lebih dulu mendekati dia.'' Jawab Diana dengan memberikan saran kepada Arjuna.
''Apah! Tidak akan. Aku tidak akan mendekati dia lebih dulu.'' jawab Arjuna menolak keras saran dari Diana.
''Lalu apa yang sebenarnya kamu inginkan?''
''Aku tidak tau.'' Jawab Arjuna singkat sambil memalingkan wajahnya.
Hari pun berjalan begitu cepat, saat ini Arjuna sering bercerita kepada Diana dan dia juga sering bersama dengan Diana. Sikap baik dan juga perhatian Arjuna kepada Diana membuat Diana yang mengira bahwa Arjuna menyukai dirinya, karena setiap hari mereka berdua sering pergi bersama. Bahkan saat ini mereka pun tengah duduk bersama di taman kampus mereka sambil bercerita dan bersenda gurau bersama. Sikap Arjuna seperti inilah yang membuat Diana salah mengartikannya padahal yang sebenarnya terjadi adalah Arjuna hanya ingin membuat perasaannya lebih nyaman saat dia menceritakan tentang keluh kesahnya dan amarahnya kepada Diana.
''Ya ampun, Arjuna tampan sekali. Senang banget deh, setiap hari bisa bersama dengan Arjuna. Bahkan dia lah yang datang sendiri padaku, atau jangan jangan dia menyukai aku?'' Diana tampak melihat kearah Arjuna yang saat ini sering bersama dengan dirinya.
''Jika memang benar Arjuna menyukai aku maka itu menjadi sesuatu yang sangat baik. Aku bisa menikah dengan dia yang keluarganya sangat kaya raya dengan begitu aku bisa mengangkat derajatku menjadi orang kaya karena aku menikah dengan Arjuna apalagi saat ini aku tidak bisa hanya mengandalkan kemampuanku, aku harus bisa mendapatkan Arjuna.'' Gumam Diana di dalam hatinya sambil menatap kearah Arjuna yang saat ini tengah bercerita.
Sikap Arjuna yang seperti itulah yang di salah artikan oleh Diana, Diana mengira bahwa Arjuna mencintai dirinya padahal yang sebenarnya adalah Arjuna mencintai Carissa hanya saja dia terlalu angkuh untuk mengakui perasaannya dan karena untuk meluapkan rasa sakit di dalam hati Arjuna saat melihat Carissa bersama dengan orang lain. Arjuna pun mendatangi Diana hanya sebagai pelampiasan Arjuna saja terhadap rasa kesal karena Arjuna tidak memiliki waktu bersama dengan Carissa.
Hari demi hari berjalan begitu cepat, dan kini sudah tiba hari kelulusan mereka berdua dan sesuai kesempatan bahwa setelah mereka berdua lulus kuliah maka mereka berdua akan langsung nenikah, dan kesepakatan ke dua pihak keluarga sudah di sepakati.
Hari ini adalah hari dimana pernikahan mereka berdua telah tiba, ijab qobul bahkan resepsi pernikahan di selenggarakan dengan sangat mewah karena mereka berdua memang terlahir dari keluarga yang kaya raya.
''Lelah sekali,'' ucap Carissa saat dia baru selesai dengan acara resepsi pernikahan mereka berdua dan kini mereka berdua pun berada di hotel.
Arjuna menatap kearah Carissa yang kini terlihat sangat cantik, memang sejak tadi Arjuna selalu memperhatikan Carissa yang terlihat sangat cantik. Hanya saja ego di dalam dirinya membuat Arjuna enggan untuk memuji Carissa, bahkan sedari tadi Arjuna hanya diam tanpa menyapa Carissa dan kini Arjuna pun langsung menghampiri Carissa, dan menatapnya dalam.
''Aku menginginkan hak ku malam ini, jadi persiapkan dirimu," kata Arjuna dengan nada dinginnya lalu berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya.
Akan tetapi Carissa saat ini hanya diam karena dia cukup terkejut dengan apa yang dikatakan oleh Arjuna tadi. Dia benar benar tidak menyangka bahwa Arjuna akan berkata seperti itu padanya, padahal sejak tadi dia hanya diam tidak menyapa Carissa dan tak lama kemudian Arjuna pun baru saja keluar dari dalam kamar mandi dan dia menatap kearah Carissa yang saat ini terlihat sangat gugup. Arjuna tersenyum melihat bagaimana ekspresi wajah Carissa yang saat ini terlihat sangat menggemaskan.
''Kau kenapa? Kenapa kau terlihat gugup seperti itu?'' tanya Arjuna saat dia berada di depan Carissa.
Carissa pun langsung terkejut saat melihat bahwa Arjuna berada di depannya dengan hanya memakai handuk sehingga memperlihatkan otot otot kekarnya, apalagi saat ini rambut Arjuna sedang basah sehingga memperlihatkan ketampanan Arjuna.
''A..aku, aku tidak apa-apa kok.'' Jawab Carissa sambil menelan salivanya dalam dan berusaha untuk menenangkan debaran jantungnya yang berdebar cukup kencang dan tanpa berbicara lagi, Arjuna langsung menarik tangan Carissa dan kini dia pun terjatuh di pelukan Arjuna.
''Arjuna? Kau ingin apa?'' Carissa tampak ketakutan saat Arjuna tiba tiba memeluknya.
''Bukankah tadi sudah aku katakan bahwa aku menginginkan kamu.'' Bisik Arjuna di telinga Carissa dan kini Carissa menelan salivanya dalam saat dia mendengar suara berat Arjuna yang penuh nafsu.
Saat itu juga Arjuna dengan cepat langsung mencium bibir Carissa dengan penuh nafsu bahkan Arjuna tidak memberikan cela kepada Carissa untuk bernafas sehingga dia merasa sesak karena ciuman Arjuna yang sangat bernafsu dan di malam itu juga mereka berdua melakukan malam pertama dan malam itu menjadi saksi bagaimana dua insan tersebut yang kini tengah menikmati surga dunia.
Waktu pun berjalan begitu cepat, saat ini sudah 5 bulan mereka berdua menikah. Kini Carissa tengah menyiapkan sarapan untuk Arjuna, memang setelah menikah Carissa juga Arjuna memutuskan untuk memiliki rumah sendiri dan Arjuna kini bekerja di perusahaan keluarganya.
''Sayang, kamu gak sarapan dulu.'' Tanya Carissa sambil menyiapkan sarapan untuk Arjuna.
''Tidak, aku harus segera ke kantor.'' Jawab Arjuna dan dia pun langsung berjalan menuju ke mobilnya.
Sikap Arjuna kepada Carissa masih sama seperti dulu yaitu dingin dan Carissa hanya bisa menerima sikap sang suami yang terkadang membuat Carissa sedih.
Setelah berada di mobinya, telepon Arjuna berdering dan dengan cepat Arjuna langsung mengangkatnya.
''Sayang, kamu ada dimana? Aku sudah dari tadi nungguin kamu.'' Suara seorang wanita yang gak lain adalah Diana.
Memang benar bahwa selama ini Arjuna nasib memiliki hubungan dengan Diana dan tentu saja kedekatan mereka berdua yang tidak di ketahui oleh Carissa karena sebenarnya Arjuna nasib memerlukan Diana.
''Tunggu sebentar, aku akan segera berangkat.'' Jawab Arjuna lalu mengakhiri panggilannya. Dan dia pun langsung berangkat untuk menjemput Diana.
Mereka berdua memang sering pergi bersama dan Arjuna menanggap bahwa Diana adalah selingkuhannya.
Malam hari pun kembali menyapa, saat ini Arjuna dan Carissa tengah pergi bersama ke Mall dan tanpa di duga mereka berdua bertemu dengan teman kelas mereka berdua.
''Hai Carissa, Arjuna.'' Sapa teman kelas mereka yang berjenis kelamin laki-laki.
''Hai juga.'' Jawab Carissa dengan tersenyum ramah sedangkan Arjuna dia hanya diam tidak menjawab sapaan dari temannya tersebut.
''Wah, Carissa aku tidak menyangka bahwa setelah menikah kamu semakin cantik saja. Jika saja dulu kamu mau menerima cinta aku pasti saat ini kamu sudah menikah dengan aku, Carissa. Dan aku pasti akan membuat kamu bahagia," ucap teman kelas mereka berdua dengan langsung terpana akan kecantikan yang dimiliki oleh Carissa.
Arjuna yang mendengar bahwa lelaki tersebut sedang menggoda Carissa pun merasa sangat kesal dan Arjuna hanya bisa diam dengan menahan emosinya.
''Kau bisa saja bercandanya.'' Jawab Carissa sambil tersenyum ragu apalagi saat ini dia melihat bagaimana ekspresi wajah Arjuna yang terlihat sangat marah.
''Tidak Carissa, aku benar dengan apa yang aku katakan tadi bahwa kamu memang sangat cantik. Dan bahkan jika nanti kamu sudah janda, aku siap kok menjadi suami kamu," kata si lelaki tersebut tanpa memperdulikan perasaan Arjuna yang kini berada di sampingnya.
Dan benar saja tanpa berfikir panjang lagi, Arjuna langsung memukul wajah lelaki tersebut hingga membuat dia terjatuh.
''Arjuna, jangan pukul dia lagi. Sudah hentikan!'' Carissa berusaha untuk melerai perkelahian itu.
''Kenapa? Kamu tidak terima aku memukul dia, kalau begitu kamu kamu pergi saja dengan lelaki berengsek itu!'' bentak Arjuna dengan amarah di dalam dirinya lalu meninggalkan Carissa.
''Arjuna, kamu mau pergi kemana?'' Carissa berusaha untuk mengejar Arjuna tapi Arjuna berjalan begitu cepat dan melajukan mobilnya meninggalkan Carissa.
Karena merasa kesal dengan kejadian tadi, saat ini Arjuna pun sedang meminum alkohol untuk melampiaskan kemarahannya. Arjuna tampak seperti orang kesetanan yang meminum alkohol cukup banyak sehingga dia mabuk.
''Arjuna, kamu kenapa meminum sampai mabuk seperti ini.'' Diana tampak sangat panik sambil memapah tubuh Arjuna.
Setelah itu mereka berdua pun menginap di sebuah hotel karena keadaan Arjuna yang sedang mabuk sehingga dia tidak sadar bahwa dia melihat Diana yang terlihat seperti Carissa dan malam itu akhirnya Arjuna dan Diana pun tidur bersama dengan melampiaskan hasrat di antara keduanya.
Akan tetapi di rumahnya saat ini Carissa tampak merasa sangat gelisah sambil menunggu kedatangan Arjuna yang belum datang juga.
''Arjuna, kamu kemana sih kok jam segini belum pulang juga bahkan dari tadi aku menelfon kamu tapi sama kamu tidak di angkat.'' Ucap Carissa dengan nada khawatirnya kepada Arjuna yang saat ini belum pulang juga dan setelah kejadian tersebut, Arjuna yang memang hanya mengambil keuntungan dari Diana pun tidak mempermasalahkannya dan setelah 2 bulan akhirnya Diana pun hamil juga dan saat mengetahui bahwa dirinya hamil, dia langsung berniat untuk menemui Carissa.
''Yes!, Akhirnya aku hamil juga. Dengan begini aku akan bisa menyingkirkan Carissa dan Arjuna akan menjadi milik aku seutuhnya,'' ucap Diana dengan tersenyum bahagia karena dia melihat dua garis di testpack nya dan benar saja, setelah itu Diana pun langsung menemui Carissa yang kini berada di rumahnya.
''Carissa, aku mau berbicara sesuatu sama kamu,'' panggil Diana saat dia baru saja melihat Carissa yang ingin masuk ke dalam rumahnya.
Sebenarnya tadi Carissa baru saja keluar dan kini dia berniat untuk beristirahat karena dia benar-benar sangat lelah.
''Diana, ada apa?''
Tanpa basa basi lagi Diana langsung mengeluarkan alat test kehamilan tadi yang dia pakai.
''Aku hamil dan ini adalah Arjuna,'' ucap Diana dan tentu saja membuat Carissa sangat terkejut dengan apa yang dikatakan oleh Diana padanya.
Carissa langsung memegang perutnya dan ditasnya masih ada laporan mengenai hasil pengecekkan kehamilannya dan kini dia harus menerima kenyataan bahwa Arjuna menghamili wanita lain.
“Tidak, ini tidak mungkin! Kau pasti berbohong padaku!” sentak Carissa, tatapannya menjadi kosong pada kertas yang dia pegang itu. Kepalanya menjadi sakit, dia tidak ingin mempercayainya.
Karena saking terkejutnya saat dia mengetahui bahwa Arjuna menghamili wanita lain, Carissa yang sangat sedih pun dan ingin berlari untuk menemui Arjuna tapi dia malah tidak sengaja menabrak tubuh Diana hingga dia terjatuh dan di paha Diana mengeluarkan darah.
''Aakhh, sakit.'' Ringis Diana sambil memegang perutnya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!