NovelToon NovelToon

ONS (Dendam Salah Sasaran)

Ch. 1. Penghinaan

Bab. 1

"Aku nggak kenal sama kamu!"

Teriak seorang wanita cantik dengan pakaian seksi yang menggoda selera setiap pria yang melihatnya saat ini, di sebuah hiburan malam yang ada di kota ini.

Suara riuh tawa pun juga terdengar begitu menggelegar, seolah seisi ruangan yang ada di sana menertawakan pria yang ditunjuk oleh wanita tersebut.

Memang, wajahnya bule dan postur tubuhnya bagus. Namun, pakaian pria itu seolah menunjukkan kalau dia berasal dari kalangan biasa biasa saja. Menggunakan kaos yang dipadukan dengan celana jeans pendek. Bahkan datang ke tempat hiburan ini pun juga hanya mengenderai motor gedhe dari golongan biasa. Bukan sejenis Ducatti.

Itulah sebabnya, pria itu saat ini menjadi bahan olokan dari teman-teman kekasihnya. Parahnya lagi, wanita yang menghina dirinya itu merupakan kekasihnya sendiri. Padahal ia datang ke sini dengan tujuan ingin mengantarkan sebuah kado di hari ulang tahun kekasihnya yang ke delapan belas tahun. Bertepatan juga dengan hari kelulusan sekolah mereka.

"Kenapa lo undang tukang parkir ke sini sih, Grace? Malu-maluin geng kita aja." Cibir salah satu teman wanita yang berdiri di samping wanita sexy tadi.

"Mana gue tahu. Orang gue nggak kenal sama dia." Elak wanita yang bernama Grace tersebut.

"Wajahnya sih, lumayan. Tapi penampilannya ituloh! Udah pasti orang nggak punya duit, 'kan? Pfftt!"

Tawa pun semakin menggema di ruangan itu. Membuat pria yang sedari tadi dipermalukan, memasukkan sebuah kotak kecil ke dalam saku tasnya lagi. Pria itu benar-benar geram dengan sikap wanita yang selama tiga bulan ini ia pacari.

Mereka memang berasal dari sekolah yang berbeda. Selama ini juga mereka bertemu di cafe yang tidak jauh dari sekolahan wanita itu. Pria itu juga tidak pernah menjemput Grace di depan sekolahnya langsung. Mereka selalu membuat janji temu di sebuah halte yang ada di persimpangan dekat sekolah Grace. Sehingga sebenarnya mereka sama-sama tidak saling tahu latar belakang mereka.

Padahal sikap Grace selalu ramah dan baik. Namun entah mengapa ketika pria itu mencoba untuk memberi kejutan di hari ulang tahun kekasihnya, justru ia yang dipermalukan.

Sagara Siregar, pria yang memiliki wajah bule, sama seperti ayahnya itu merupakan anak dari Stevano Siregar. Namun, karena didikan mamanya yang sangat baik dan sangat sederhana, membuat Gara, panggilan akrab pria itu, menjadi sosok pria yang sederhana. Bahkan sering kali makan di pinggir jalan bersama teman-temannya. Gara juga tidak pilih pilih dalam masalah pertemanan. Yang penting dia merasa nyaman dan asik berteman dengan seseorang. Tidak pernah membedakan orang dari segi status sosialnya.

Sangking terbiasa hidup sederhana, cara penampilan Gara pun bahkan sangat santai. Sesuai dengan anak seumuran dia dan juga Gara suka sekali mengenakan kaos, daripada kemeja atau jas yang rapi itu. Seperti apa yang dipakai oleh benerapa pria yang saat ini menghadiri pesta ulang tahun kekasihnya. Namuns sialnya, Gara justru tidak dianggap dan direndahkan seperti ini.

"Sudahlah, Ga. Kita pulang aja. Nggam usah ladenin orang kayak gini," bisik seseorang yang datang ke sini bersama Gara, Jeno.

"Bener kata, Jono. Lebih baik ntar kamu bungkam saja mereka di waktu yang tepat." Sahut Vian yang mendapat timpukan dari Jeno.

"Nama gue Jeno, pe'ak!" Protes Jeno tidak terima. Akan tetapi Vian abaikan, dia lrbih memilih untuk membujuk Gara agar segera pergi dari sana, walaupun mendapat ejekan dari orang-orang yang belagak kaya tersebut. Padahal mereka juga masih minta uang ke orang tua mereka.

Namun, Gara tetap diam dan tidak menyahut. Mungkin, Grace masih malu untuk mempublishkan hubungan mereka. Oleh karena itu, Gara memilih mundur dan pergi dari sana tanpa mengucap satu patah kata pun kepada Grace. Hanya tatapan kekecewaan yang Gara layangkan.

Dalam hati, Gara akan mencari alamat Grace serta akan datang ke rumahnya langsung sebagai seorang laki-laki. Dia akan benar-benar membuktikan kepada Grace, kalau wanita itu tidak salah mencintainya. Begitulah anggapan Gara yang berpikir wanita itu masih sangat mencintainya. Hanya saja dia berada di lingkup pertemanan yang salah. Sehingga tidak berani mengakui dirinya sebagai kekasihnya saat ini.

Ch. 2. Tidak Manusiawi

Bab. 2

Setelah mengatakan kalau dirinya akan bertamu di rumahnya Grace dan bertemu dengan kedua orang tua wanita itu, Gara benar-benar datang seorang diri. Pria yang baru saja menginjakkan usia di angka sembilan belas tersebut pun benar-benar berani.

"Untuk apa kamu datang ke sini?" Cecar Grace ketika mendapati Gara yang datang bertamu ke rumahnya.

Gadis itu memasang wajah yang sangat berbeda dari sebelum kejadian ulang tahun beberapa minggu lalu. Di mana Gara benar-benar dipermalukan tetapi pria itu tidak menghiraukan sama sekali. Karena Gara berpikir positif dan menganggap mungkin waktu itu Grace malu dengan dirinya hanya perihal pakaiannya dan kotak hadiah yang dia bawa memang sangatlah kecil. Padahal isinya begitu istimewa.

Gara sudah menyiapkan kalung berlian, yang ia beli dari uangnya sendiri. Hasil dari perusahaan yanh baru saja Gara bangun satu tahun yang lalu.

"Kan kapan hari aku udah bilang, kalau aku mau datang ke rumahmu," balas Gara. Pria itu masih melebarkan senyumnya. Seolah tidak pernah terjadi apa-apa kepada dirinya.

"Nggak! Mau ngapain juga kamu ke sini. Pulang saja sana!" Usir Grace secara langsung tanpa mempersilahkan Gara untuk masuk lebih dulu.

Diusir seperti itu, Gara masih bertahan dengan prinsipnya. Ia sudah jatuh cinta pada wanita yang ada di depannya ini. Jadi, biar bagaimanapun sikapnya berubah, Gara tetap memakluminya. Gara berpikir, di usia mereka saat ini, memang ada sebagian orang yang masih berpikiran labil, juga ada orang yang bepikir sudah matang. Bisa dikatakan seperti dirinya mungkin.

"Grace, aku ke sini ingin memenuhi apa yang sudah aku ucapkan kemarin lusa. Boleh aku bertemu dengan orang tuamu?" tanya Gara dengan nada begitu lembut.

Belum sempat Grace menjawab, terdengar suara dari dalam sana.

"Siapa yang datang, Grace? Kenapa enggak disuruh masuk?" tanya seorang pria dengan suara yang besar dan sedikit serak.

Grace menoleh ke belakang, menatap ayahnya yang ternyata sudah berdiri di belakangnya.

"Enggak, Yah. Temen sekolah Grace," jawab Grace dengan senyum manis ke arah ayahnya. Sangat berbeda ketika berbicara dengan Gara tadi.

Lagi dan lagi, Gara masih memaklumi apa yang dilakukan oleh Grace terhadap dirinya. Gara melihat ada kesempatan yang datang kepada dirinya, di kala seorang pria paruh baya menghampiri mereka.

"Selamat malam, Om," sapa Gara sembari menundukkan kepalanya begitu sopan.

Sementara itu, pria yang disapa Gara sama sekali tidak memberi respon. Pria itu justru memindai penampilan Gara. Meskipun malam ini Gara mengenakan kemeja dan celana jeans panjang, namun pria itu menelisik ke arah belakang Gara. Di mana di sana dia tidak mendapati mobil yang terparkir di sana.

"Ada perlu apa menemui anak saya?" cecar pria paruh baya tersebut dengan tatapan yang menujukkan kalau dia sangat tidak suka terhadap Gara.

Gara menatap ke arah mereka berdua, di mana ternyata mereka sama sekali tidak menghargai seorang tamu. Bahkan Gara tidak dipersilahkan untuk masuk dan mengobrol di dalam.

Entah, apa karena Gara yang terlalu cinta pada Grace, atau karena pria itu yang memang bodoh dalam menilai seseorang. Gara pun tetap mengutarakan niatannya datang ke sini.

Dengan mengumpulkan tekad dan rasa inginnya untuk bersama dengan Grace, Gara akhirnya mengatakan apa yang menjadi tujuannya ke sini.

"Saya datang ke sini ingin meminta restu serta ingin melamar Grace, Om." Dengan berani Gara mengatakan hal tersebut dengan sangat lantang.

Mata Grace membola, tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh Gara barusan. Pun begitu dengan pria paruh baya yang memiliki kumis yang sangat tebal.

"Siapa juga yang mau tunangan sama kamu, Gara! Aku nggak mau sama orang miskin!" Maki Grace dengan nada yang sangat tinggi.

Sedangkan pria berkumis yang Gara ketahui kalau pria itu merupakan ayah dari Garce, tertawa sangat kencang.

"Kau anak bau kencur, udah berani mau melamar anakku? Jangan mimpi! Aku nggak butuh wajah gantengmu. Yang aku butuhkan menantu kaya, bukan miskin sepertimu!"

Kali ini Gara benar-benar tidak bisa mentolerir apa yang ia terima. Ucapan kedua orang yang ada di hadapannya saat jni benar-benar tidak manusiawi sekali. Terlebih Grace juga ikut menertawakan dirinya.

Namun, Gara tidak memperlihatkan rasa kecewa dan sakit hatinya. Ia tetap menampilkan senyumannya yang ramah. Dan saat itu juga tanpa sengaja Gara melihat seorang wanita melintas di dalam sana.

Ch. 3.Bakat Tersembunyi

Bab. 3

Setelah kejadian tersebut, Gara masih bisa menampilkan senyumannya dan dengan sikap yang sopan, pria itu segera pamit undur diri.

Rasa kesal dan kecewa pastilah ada. Namun, semenjak melihat sikap Grace dan orang tuanya bersikap tidak menghargai orang lain dan hanya melihat seseorang dari sampulnya saja. Gara benar-benar sudah membuang sebagian rasa yang pernah hinggap di hatinya.

Hingga delapan tahun sudah berlalu dari kejadian itu. Apa yang pernah terucap dulu pun masih diingat betul oleh seorang pria berdarah campuran tersebut.

"Kamu mau kemana, Boy?" tanya seorang wanita paruh baya, bukan, wanita itu terlihat masih sangat muda meskipun sebenarnya usianya sudah menginjak di usia empat puluh tujuh tahun.

Ibu dari tiga orang anak itu menuruni anak tangga, menuju ke tempat anak sulungnya yang baru saja mengambil kunci mobil yang tersimpan di atas buffet sebelah sisi kanan ruang tamu.

Pria yang merasa dipanggil itu menoleh ke arah Mommynya.

"Mau ketemu temen, Mom. Kebetulan juga Gara 'kan cuman ada dua minggu di sini. Jadi mau selesain urusan Gara yang sempat tertunda," ujar Gara.

Pria itu memeluk wanita yang sudah melahirkan dirinya dan memberikan dua orang adik yang begitu menyebalkan. Kebiasaan dirinya yang tidak pernah Gara rubah.

Bagaimana tidak menyebalkan, dua orang adik kembarnya tersebut begitu rusuh. Sifat mereka sangat bertolak belakang. Sehingga selalu saja menimbulkan sebuah perdebatan yang berhasil membuat Mommy Killa berteriak terus setiap harinya.

Mendengar ucapan Gara barusan, sontak saja membuat mommy Killa begitu kaget. Pasalnya bukan seperti ini yang ia rencanakan bersama suaminya. Killa ingin Gara menetap di sini untuk kemudian memulai karirnya dan meneruskan perusahaan keluarga serta usaha Gara yang dulu Gara dirikan bersama dua orang temannya.

Di mana sekarang perusahaan itu dijalankan oleh dua sahabat Gara, dan Gara memantaunya dari jarak jauh saja. Karena mereka juga sudah bisa Gara lepas, meskipun sesekali tetap juga Gara yang dibutuhkan beberapa investor.

"Kamu yakin mau balik lagi, Boy? Kenapa?" Cecar Killa tidak siap jika sampai Gara akan segera balik ke Amerika dan tinggal bersama dengan pamannya. "Udah nggak mau nemenin Mommy lagi? Nggak mau deket sama Mommy lagi? Hmm?"

Killa menumpahkan semua bakat yang dia punya demi bisa menjerat putranya sendiri agar menetap di sini.

Gara menghela napas kasar. Jika mommynya sudah bersikap seperti ini, maka akan susah untuknya lolos dari wanita yang saat ini tengah duduk di sofa sembari mengusap pipinya yang mulai basah. Bahkan mommynya itu memasang wajah yang sungguh memprihatinkan.

"Mom ... Jangan kayak gini dong. Gara kan di sana juga nggak aneh-aneh. Ada paman yang selalu awasin Gara. Apalagi Mimi Tisha. Dia nggak bakalan malingkan wajahnya dari Gara." Ungkap Gara berusaha membujuk mommynya agar ia diberi ijin untuk kembali lagi ke Amerika.

Percuma saja ia di sini, sedangkan rasa yang selalu mrmbuat dirinya betah pun kian lama semakin hilang dan justru rasa dendamnya yang semakin meningkat. Di tambah lagi ketika mendengar kabar wanita itu yang kini semakin menjadi. Di mana wanita itu terkenal sering kali berganti pasangan dan tidak mau dekat-dekat dengan orang dari kalangan biasa.

"Lagian apa yang membuatmu tidak betah tinggal di sini, Boy?" Tanya Killa pada akhirnya. Selain karena ingjn melupakan masa lalunya, Killa begitu penasaran dengan alasan yang lain Gara pikirkan.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!