Anna beserta para sahabatnya memasuki kampus, mereka sefakultas dengan Anna yaitu kedokteran. Mereka asik berbincang riang bersama sampai masuk kedalam kelas, ternyata dosen mereka akan diganti dengan yang baru.
"Eh denger denger dosen yang lama bakal diganti ya?". Tanya Clara pada teman kampusnya.
"Iyaa katanya pak Bambang mengeluarkan diri, tapi katanya udah ada gantinya sih". Jawab teman sekampus mereka.
"Kira kira diganti sama cewek apa cowok ya?". Tanya Clarisa pada Anna.
"Ntahlah, liat aja nanti". Jawab Anna pada sahabatnya itu.
Mereka akhirnya duduk dikursinya masing masing, Anna sibuk menulis sambil menunggu dosen sedangkan para sahabatnya sedang asik membicarakan member BTS. Saat sedang asik menulis, tiba tiba saja Anna mendengar suara teriakan temannya.
"Wahhh, gantengg bangett!!". Ujar mereka sambil berteriak.
"Namanya siapa ya? Udah punya pacar belum? Minta nomornya boleh?". Tanya mereka secara beruntun.
Berisik banget sih ah. Batin Anna.
"Harap diam anak - anak". Ujar rektor pada mereka semua.
"Baiklah, disini bapak sudah membawa dosen pengganti pak Bambang, silahkan perkenalkan dirimu". Ujar rektor tersebut.
"Baiklah, perkenalkan nama saya Rangga Putra Yunanda kalian bisa memanggil saya Pak Rangga". Ujar Rangga pada mereka semua.
"Wahh pak Rangga masih muda ya". Ujar Clarisa pada Anna.
"Heum iyalah gimana kau sajalah". Ujar Anna cuek.
"Pak Rangga umurnya berapa?". Tanya Clara padanya.
"Umur saya 23 tahun". Jawab Rangga pada Clara.
"Wah pak Rangga masih muda ya". Ujar Clarisa padanya.
"Salah, saya lebih tua dari kalian semua". Ujar Rangga pada mereka semua.
Iya juga ya, umur gue kan baru 19tahun. Batin Clarisa berbarengan dengan Clara.
"Anna, gimana menurut lo?". Tanya Amanda pada sahabatnya.
"Gimana apanya?". Tanya balik Anna padanya.
"Iya dosen tadi ganteng kan?". Tanya Amanda pada Anna.
"Biasa aja tuh". Jawab Anna dengan cuek.
Punya Bestie kok dingin amat sih. Batin Amanda saat mendengar jawaban Anna.
Beberapa menit kemudian akhirnya bel istirahat terdengar, Anna berdiri terlebih dahulu kemudian pergi ke perpustakaan karena ia memang malas ke kantin.
"Woy, Anna lo ngga ke kantin nih?". Tanya Clara pada sahabatnya.
"Ngga dulu deh, kalian aja sonoh, gue mau ke perpustakaan". Jawab Anna pada sahabatnya .
Mereka bertiga akhirnya memilih ke kantin, Clara dan Clarisa bagaikan anak kembar karena namanya hampir sama, sedangkan Amanda sendiri hanya bisa diam saja menjadi pendengar yang baik.
"Ehh Nda". Panggil Clara pada Amanda.
"Apaan?". Tanya Amanda pada Clara.
"Lo nyadar ngga sih nama kita berempat tuh A2C2". Ujar Clara padanya.
"Maksudnya apa sih? Gue ngga ngerti Clara". Ujar Amanda pada sahabatnya.
"Ish maksud Clara tuh kan A2C2.. Nah A2 nya kan Annabelle and Amanda, C2 nya Clara and Clarisa, ngertii sekarang?". Tanya Clarisa pada Amanda.
"Ohh iya gue ngerti sekarang, bisa kebetulan gitu ya nama kita". Ujar Amanda diangguki oleh keduanya.
Ditengah jalan menuju kantin mereka dihadang oleh Pak Rangga dosen baru dikelas mereka, Mereka bertanya tanya dalam hati ada apakah dengan dosennya yang tiba tiba menghalangi jalan.
"Eheum, kenapa ya pak?". Tanya Clara pada Rangga.
"Saya cuman mau nanya, temen kalian satu lagi mana? Kok cuman bertiga?". Tanya Rangga pada mereka.
"Ohh Anna, dia lagii di perpustakaan. Biasalah pak dia mah lagi males ke kantin, agak kutu buku orangnya". Jawab Clarisa pada Rangga.
Ohh namanya Anna, kaya kenal ya tapi lupa. Batin Rangga.
"Yaudah makasih ya, selamat beristirahat". Ujar Rangga pada mereka lalu pergi.
"Kenapa ya tiba tiba aja nanyain Anna?". Tanya Clara pada Amanda.
"Mana gue tau, emang gue emaknya". Jawab Amanda lalu meninggalkan mereka berdua.
"AMANDA TUNGGUIN!!". Teriak mereka berdua sambil berlari.
Disisi lain, Sekarang Anda sedang membaca tentang kedokteran, dia masuk fakultas kedokteran karena dia memang mempunyai cita cita ingin menjadi dokter, saat sedang asik membaca buku tiba tiba saja ada yang duduk di depannya.
"Anna, benarkan nama kamu?". Tanya Pak Rangga padanya.
"Iya pak, ada apa ya?". Tanya Anna sambjl menutup buku yang sedang ia baca.
"Saya cuman mau tanya, apa kamu kenal sama yang namanya Raina Putri Yunanda?". Tanya Rangga padanya.
"Heum kayanya itu fakultas keperawatan pak, emangnya ada apa ya pak?". Tanya Anna padanya.
"Ngga, saya cuman nanya aja sama kamu.. Tapi kenapa kamu tidak ke kantin?". Tanya Rangga padanya.
"Ahh itu, saya emang jarang ke kantin pak". Jawab Anna dengan jujur.
Aduh masih lama ngga sih ini? Gue pengen lanjut baca nih ahh. Batin Anna sambil melihat Rangga.
"Yaudah kamu lanjut aja, saya permisi dulu ya. Maaf mengganggu waktu kamu". Ujar Rangga diangguki oleh Anna.
"Hufftt.. Akhirnya pergi juga". Gumam Anna lalu melanjutkan bacaannya.
Di rumah kediaman Anggara, mereka sedang membahas sesuatu bersama dengan keluarga Yunanda, David dan Dimitri adalah sahabat dari kecil sampai sekarang mereka mempunyai keluarga kecil.
"Ehh bro, apa kabar?". Tanya David padanya.
"Gue baik, lo gimana?". Tanya Dimitri balik pada sahabatnya itu.
"Gue juga baik, eh ya mana istri lo?". Tanya David padanya.
"Ahh masih diluar, lagi ambil barang". Jawab Dimitri padanya.
"Alexa kamu apa kabar?". Tanya Jinny padanya.
"Aku baik, kamu gimana? ". Tanya balik Alexa.
"Aku juga baik, oh ya dimana anak kamu?". Tanya Jinny padanya.
"Ahh Annabelle belum pulang kalau Andrio udah pulang". Jawab Alexa padanya.
"Ah iya bagaimana soal perjodohan anak kita?". Tanya Dimitri pada David.
"Sebaiknya kita bicarakan terlebih dahulu pada mereka, jiga mereka tidak mau jangan memaksakan". Jawab Alexa pada mereka.
"Ah benar yang kamu katakan Sayang, lebih baik kita tanyakan saja dulu pada mereka". Ujar David menyetujui usul sang istri.
"Ahh baiklah kalau begitu, oh ya ini ada sedikit makanan buat kalian". Ujar Jinny pada mereka.
"Padahal tidak usah repot repot Mbak". Ujar Alexa pada Jinny.
"Gapapa ga ngerepotin juga kok, yaudah kita pamit ya.. Kabari aku ya jika anakmu mau". Ujar Jinny diangguki oleh mereka berdua.
Sesudah Jinny dan suaminya pergi, kini tersisa Alexa dan David suaminya. Saat mereka sedang merenung, tiba tiba saja Andrio anak pertama mereka memanggil.
"Mom, dad". Panggil Andrio di atas tangga.
"Kenapa boy?". Tanya David padanya.
"Anna kapan pulang? Biar aku jemput". Ujar Andrio pada mereka berdua.
"Coba kau chat saja adikmu itu". Ujar Alexa pada putra nya.
Anna yang akan pergi ke kelasnya tiba tiba saja menghentikan langkahnya, karena ia mendengar suara sahabatnya memanggilnya. Siapa lagi kalau bukan Clara Clarisa dan Amanda.
"ANNA TUNGGU". Teriak mereka bertiga.
"Bisa ngga kalian gausah teriak gitu? Kuping gue sakit tau". Ujar Anna dengan kesal.
"Sorry An, yaudah kita masuk yu". Ajak Clara padanya.
Ting!
...Abang Rio...
Kamu pulang jam berapa? Abang jemput ya.
Anna tidak menjawab chat dari kakaknya, karena ia malas ngetik jadi nanti ia akan kabari saja kakaknya itu, Anna dan sahabatnya duduk memperhatikan dosen yang sedang menjelaskan.
Akhirnya bel pulang berbunyi dan Anna juga sudah mengabari kakaknya beberapa menit sebelum pulang, Clara serta sahabatnya yang lain melihat ke arah parkiran.
"Lo dijemput An?". Tanya Clara pada Anna.
"Udah tau jawabannya, kenapa nanya?". Tanya Anna dengan cuek.
"Ishh Anna biasa aja kali, cuek banget lo sama bestie sendiri". Ujar Clarisa padanya.
"Bodo amatt, gue pulang duluan ya, byee". Ujar Anna sambil berlalu pergi.
Amanda, Clara serta Clarisa hanya bisa menghela nafas. Mereka tau Anna menjadi cuek karena satu kejadian, tetapi mereka juga merindukan Anna yang dulu.
"Kapan ya Anna bisa berubah kaya dulu?". Tanya Amanda pada mereka berdua.
"Gue juga gatau, ini semua garagara kakak kelas itu dan bodohnya gue gatau namanya siapa". Jawab Clara kesal pada Amanda.
"Udahlah gausah dibahas, lagian itu udah bertahun tahun sih, bayangin aja dari sekolah SD sekarang kita udah kuliah, mungkin emang wajar bagi orang banyak tapi engga buat Anna karena omongan orang tuh terkadang selalu ada, bisa aja kita lupa sama omongan orang tapi kalau omongannya bikin nyesek ya keinget lagi". Ujar Clarisa dengan panjang lebar pada mereka berdua.
"Heum iya sih bener, semoga aja ada yang bisa luluhin tuh Anna". Ujar Clara disetujui oleh Amanda.
"Dahlah mending kita pulang aja". Ujar Clarisa pada mereka berdua.
"Yaudah yuk pulang, tapi gue nebeng ya". Ujar Clara diangguki oleh Clarisa.
Selama perjalanan pulang Anna hanya diam saja, Andrio yang melihat nya hanya bisa menghela nafas tetapi ia juga harus membuat adiknya lupa akan traumanya itu.
"Adek, kenapa diem aja sih?". Tanya Andrio pada adiknya.
"Ngga papa kok abangg". Jawab Anna pada kakaknya.
"Kamu masih gabisa lupa sama kejadian yang dulu?". Tanya Andrio dengan hatihati.
"Gimana bisa aku lupa kalau tiap malem aku selalu mimpiin kejadian itu bang". Jawab Anna dengan lirih.
"Yaudah nanti kamu tidur sama sahabat kamu aja biar kamu ga mimpiin itu lagi dek". Ujarnya pada adiknya.
"Ya semoga aja bang, kalau ternyata masih sama gimaana?". Tanya Anna padanya.
"Yaudah dicoba aja dulu dek, oh yaa kamu mau beli boba dulu?". Tanya Andrio pada adiknya.
"Mau bang, aku mauu". Jawabnya dengan ceria.
Setidaknya abang bisa liat kamu ceria walaupun sebentar. Batin Andrio saat melihat adiknya.
Sesampainya mereka ditoko minuman boba ternyata Rangga juga disana bersama adiknya, Andrio yang melihat itu langsung menghampiri nya serta Anna yang kebingungan.
Apa abang kenal sama pak Rangga? . Batinnya bertanya.
"Rangga". Panggilnya membuat sang empunya menoleh.
"Ehh Rio, lo kesini juga". Ujarnya sambil bersalaman.
"Iyaa nih kesayangan gue pengen boba, lo sama siapa?". Tanya Andrio pada Rangga.
"Ahh gue sama adik gue, dia lagi ke toilet dulu". JawabnyA pada Andrio.
Dia pacarnya Rio? Yah gue telat dong. Batin Rangga saat melihat tangan Anna melingkar ke lengan Andrio.
"Lohh Kak Anna disini juga?". Tanya Raina yang baru balik dari toilet.
"Iyaa nihh, kamu juga beli bobba?". Tanya Anna pada Raina.
"Iyaa kak, sama kakak aku dibeliin sih". Jawab Raina sambil menunjuk Rangga.
"Wahh sama dong, kakak juga dibeliin sama abang". Ujarnya pada Raina.
Ternyata gue salah paham anjirr. Batin Rangga sambil tersenyum senang.
"Ngapa lo senyum senyum sendiri?". Tanya Andrio yang melihat Rangga.
"Ahh ngga kok". Jawab Rangga diangguki oleh Andrio.
"Gue duluan ya Rio, titip salam sama om tante ". Ujar Rangga pada Andrio.
"Okee siapp, gue juga titip salam ya sama om dan tante". Ujar Andrio di angguki oleh Rangga.
Sedaritadi Anna hanya menyaksikan Abangnya yang tampak akrab dengan dosennya, anehnya lagi pak Rangga kenal juga dengan orangtuanya, apa mereka berdua bersahabat? Pikir Anna.
Mereka pun kembali melanjutkan perjalanan mereka menuju rumah, dipertengahan jalan Anna bertanya pada kakaknya.
"Abang kenal sama pak Rangga? Kayaknya akrab banget". Ujar Anna pada kakaknya.
"Jelas kenal dek, orang dia temen abang". Jawab Andrio pada adiknya.
"Kenapa emangnya dek? Kamu suka sama Rangga?". Tanya Andrio menggoda adiknya.
"Ishh apasih abangg, ngga aku ngga suka sama pak Rangga". Ujar Anna kesal pada kakaknya.
"Kenapa manggilnya Pak Rangga sih? Kan Rangga seumuran sama abang, panggil aja Kak Rangga dek". Ujar Andrio pada adiknya.
"Kan dia dosen aku abang". Ujar Anna pada abangnya.
Lama kelamaan nih adik gue bakalan lupa sama kejadian dulu. Batin Andrio.
"Iyaa itu kan kalau selama di kampus, kalau diluar kampus harus ubah panggilan adekku sayang". Ujar Andrio pada adiknya.
"Iyaa deh iyaa gimana abang aja". Ujarnya sambil memalingkan wajahnya ke jendela mobil.
Sesampainya mereka di pekarangan rumah, Anna turun terlebih dahulu kedalam rumah meninggalkan sang kakaknya yang masih di mobil, Andrio pun menyusul adiknya ke dalam rumah.
"Ehh Cantiknya Mommy udah pulang". Ujar Alexa pada Anna.
"Kalau belum pulang mah Anna ngga bakal ada dirumah mom". Ujar Anna mendekati Mommy nya.
"Gimana sayang kuliah nya? Ada yang ganggu kamu?". Tanya Alexa pada putrinya.
"Ngga ada kok mom, lagian kalau ada yang ganggu aku, kan aku punya bodyguard 3". Ujar Anna pada Mommy Alexa.
"Hah? Sejak kapan kamu punya bodyguard sayang?". Tanya Daddy David yang baru pulang dari kantor.
"Dari kecil lah dad". Jawab Anna sambil mencium tangan daddy nya.
"Ahh abang tau nihh, pasti Amanda Clara sama Clarisa kan? Benerkan abang?". Tanya Andrio pada adiknya.
"100% buat abanggg hahaha". Ujar Anna sambil tertawa lepas.
Andrio serta kedua orangtua nya sangat terharu, karena sudah lama tidak melihat Anna tertawa lepas seperti itu. Mereka pun memeluk Anna, membuat Anna heran kenapa pula dengan keluarga nya.
"Kenapa kalian tiba tiba meluk aku?". Tanya Anna pada mereka bertiga.
"Ya masa gaboleh sih peluk kesayangannya daddy sama mommy ". Jawab Daddy David pada putrinya.
"Adik kesayangan aku juga tentunya". Jawab Andrio pada Anna sambil mengusap rambutnya.
"Mending kalian bersihkan badan terlebih dahulu sanah, habis itu kumpul diruang keluarga ya". Ujar Mommy Alexa menyuruh ketiganya.
"Oke siap laksanakan ibu negara". Jawab mereka bertiga dengan kompak.
Sesampainya Anna kedalam kamar, ia merebahkan dirinya sendiri sebentar sebelum membersihkan badannya. Saat sedang asik melamun tiba tiba ada chat dari grup.
Ting Ting!
A2C2
..."Selalu ada dalam suka maupun duka"...
Clara_Rara
Hoyy guys besok ke mall yuk mumpung libur.
Clarisa_Risa
Gue sih hayu aja, asalkan jemput yaa mobil gue lagi di service.
Amanda_Manda
Sorry guys gue gabisa, ga enak badan gue.
Annabelle_An
Yahh kita main ke rumah Amanda aja sekalian ngelongok daripada ke mall
Clara_Rara
Oke gue setuju
Setelah mengakhiri chattingan bersama sahabatnya, ia pun membersihkan badannya dengan tenang. Beberapa menit kemudian ia pun turun ke ruang keluarga, disana sudah ada kedua orang tua nya serta kakaknya.
"Sebenernya mau ngomongin apa sih mom?". Tanya Anna sambil duduk disebelah kakaknya.
"Sebenarnya..
Penasaran yaa?
Tunggu episode yang akan datang yaa :)
"Sebenarnya Mommy mau nanya sama kamu Anna, maaf sebelumnya kalau ucapan Mommy bikin kamu kepikiran, tapi Mommy ngga akan maksain kamu". Ujar Mommy Alexa pada putrinya.
"Intinya apa mom?". Tanya Anna pada Mommy nya dengan penasaran.
"Intinya Daddy sam Mommy mau jodohin kamu sama anak sahabat Daddy, tapi jika kamu tidak mau gapapa sayang". Jawab Daddy David pada putrinya.
"Hah! Dijodohin dad? Ga salah? Aku masih kuliah loh, umur aku juga baru 19tahun dad, yang bener aja?". Tanya Anna pada Daddynya.
"Kan Daddy udah bilang, kalau kamu mau nolak juga gapapa sayang, Daddy ngga akan maksa kamu nerima perjodohan ini". Jawab Daddy David padanya.
"Heum aku pikir pikir dulu ya dad". Ujar Anna pada Daddynya.
"Iya sayang". Ujarnya pada putrinya.
"Ehh tapi mom dad, kan abang belum nikah, masa aku nikah duluan sih? Kan katanya ngga boleh ngelangkahin kakak?". Tanya Anna pada mereka berdua.
"Abang gapapa kok dek, lagian abang juga belum nemu perempuan yang menarik hati abang". Jawab Andrio kepada adiknya.
"Tuh abang kamu udah kasih lampu, jadi gapapa syangg kamu duluan nikah juga asal ada izin aja dari kakak kamu". Ujar Mommy Alexa pada putrinya.
"Yaudah deh mom dad abang, kalau gitu Anna ke kamar dulu ya ngantuk". Ujar Anna pada mereka.
"Iyaa sayang, nanti mommy bangunin ya kalau waktunya makan". Ujar Mommy Alexa pada anaknya.
"Iyaa dekk, sanahh nanti abang kabarin kalau sahabat Adek udah nyampe". Ujar Andrio diangguki oleh Anna.
"Emang mau apaa Rio?". Tanya Mommy Alexa saat Anna sudah berlalu pergi.
"Sebenernya Anna selalu mimpiin kejadian yang udah berlalu, makanya Rio nyuruh sahabatnya buat nginap nemenin Anna mom, gapapa kan?". Tanya Andrio pada Mommy Alexa.
"Iya gapapa dong, kasian juga Anna kalau terus mimpiin kejadian yang sudah lama". Jawab Daddy David mewakili sang istri.
"Yaudah dad, aku mau main deh keluar ketemu temen". Ujar Andrio sambil berpamitan kepada kedua orangtua nya.
"Iyaa hatihati bawa motornya boy". Ujar Mommy Alexa diangguki oleh Andrio.
Sedangkan dirumah kediaman Yunanda, mereka sedang berkumpul diruang keluarga juga, Rangga duduk sebelah Raina bersebrangan dengan kedua orangtuanya.
"Rangga, daddy mau nanya sama kamu". Ujar Daddy Dimitri membuka pembicaraan.
"Mau nanya apa emangnya, Dad?". Tanya Rangga pada Daddynya.
"Jadi gini, kamu mau ga daddy jodohin sama anak sahabat daddy. Tapi daddy ngga maksa kamu buat nerima, kamu mau nolak juga gapala kok, gimana?". Tanya Daddy pada Rangga membuatnya kaget.
"Dijodohin sama siapa emangnya dad? Namanya siapa? ". Tanya Raina mewakili Rangga.
"Kamu kenal kok sama dia, begitupun dengan kamu Rangga". Jawab Mommy Jinny pada mereka berdua.
"Yaudah mending kamu pikirin aja dulu baik baik, kalau kamu udah ada jawaban baru kasih tau daddy ya". Ujarnya pada putranya.
"Yaudah dad, aku pikirin dulu yaa". Ujar Rangga diangguki oleh Daddynya.
Rangga dan Raina menaiki tangga menuju ke kamar mereka, kamar mereka bersebelahan jelas mereka barengan ke atas. Ditengah jalan Raina bertanya pada kakaknya, membuat Rangga menghentikan langkahnya.
"Kak Rangga, kakak masih nungguin perempuan itu? Apa kakak mau nerima perjodohan ini kalau semisal perempuan itu ngga ketemu?". Tanya Raina pada kakaknya.
"Kakak akan coba menerima perjodohan ini, mungkin pilihan daddy sama mommy yang terbaik buat kakak, lagian perempuan yang kakak suka belum tentu suka sama kakak". Jawab Rangga pada adiknya.
"Yaudah deh aku dukung kakak aja maunya gimana". Ujar Raina pada kakaknya.
Mereka masuk kedalam kamar masing - masing, Rangga masih memikirkan soal perjodohan yang tadi dibicarakan oleh Daddynya. Jujur aja ia ingin sekali memperjuangkan Anna, tetapi sepertinya Anna memang melupakannya.
Apa gue terima aja kali ya? Siapa tau ini yang terbaik buat gue. Batin Rangga bingung.
Sedangkan disisi lain Anna terbangun dari tidurnya, ia menatap atap kamarnya dengan pikiran yang masih tentang perjodohan. ANNA bingung harus bagaimana, tetapi menolak juga ia tidak bisa.
"Apa ini saatnya aku melupakan semua yang terjadi di masa lalu, lagian perempuan itu udah ngga ada di negara ini". Gumam Anna pada dirinya sendiri.
"Tapi aku kan masih umur 19tahun, bulan depan aku baru menginjak umur ke 20tahun. Rasanya aku akan kehilangan masa - masa remaja kalau aku menikah muda, tetapi aku tidak bisa menolak perjodohan ini". Gumam Anna semakin bingung.
Saat sedang asik melamun tiba tiba saja terdengar suara ketukan pintu, membuat Anna tersadar dari lamunannya. Ia menoleh kearah pintu, malas sekali untuk beranjak tetapi ia tetap membukanya.
TOK
TOK
TOK
"Iyaa sebentarr, ehh kalian udah sampai aja". Ujar Anna saat melihat siapa yang mengetuk pintu.
"Iyaa An, kita udah manggil lo tapi lo ga denger, asik ngelamun lo". Ujar Clara sambil memasuki kamar Anna.
"Belum aja disuruh masuk tuh bocah main masuk aja". Gerutu Clarisa pada Anna.
"Biarin lah , eh iya kita kan mau ngejenguk Amanda ya". Ujar Anna pada mereka berdua.
"Eh iya kita lupa, mending sejam an lagi deh capek gue baru nyampe". Ujar Clara pada mereka berdua.
"Eh tapi kan tadinya kita mau nginap, kasian dong Amanda ngga nginap". Ujar Clarisa pada mereka berdua.
"Ya kan Amanda sakit ontaa, yaudah sih gapapa kan nanti juga bisa nginep lagi, iya kan Anna?". Tanya Clara pada sahabatnya.
"Iyaa bener apa yang dibilang sama Clara, mendingan kalian berdua duduk aja dulu. Oh ya mau minum apa? ". Tanya Anna pada mereka berdua.
"Gue pengen es jeruk kayanya seger deh An". Jawab Clara pada sahabatnya.
"Gue samain aja kaya dia". Ujar Clarisa diangguki oleh Anna.
Anna turun kebawah terlihat ada daddy dan Mommy nya sedang duduk diruang tamu, Anna pun menghampiri mereka berdua, kebetulan Andrio juga udah pulang.
"Ehh sayang, kamu udah bangun?". Tanya Mommy Alexa padanya.
"Iya mom, oh ya mom aku izin ya nanti buat jenguk Amanda". Jawab Anna pada mommy nya.
"Loh Amanda sakit apa dek? Perasaan tadi baik baik aja deh". Ujar Andrio pada adiknya.
"Ga enak badan katanya". Jawab Anna pada kakaknya.
"Ohh yaudah, btw kamu ngapain kebawah?". Tanya Daddy David padanya.
"Ohh ya ampun aku lupaa". Ujar Anna sambil lari ke arah dapur.
"Lah kenapa tuh?". Tanya Andrio pada orangtuanya.
Kedua orangtuanya hanya bisa mengangkat bahunya, karena mereka juga tidak tau kenapa dengan Anna sampai lari ke arah dapur, tetapi saat kembali membawa minuman ternyata Anna lupa akan tujuannya turun kebawah.
Beberapa menit kemudian Anna serta kedua sahabatnya sampai di rumah Amanda, mereka langsung pergi setelah minum es jeruk. Mereka pun langsung aja ke kamar Amanda karena mereka sudah akrab dengan orangtua Amanda maupun para pekerja dirumahnya.
"Amanda are you okay?". Tanya Anna saat memasuki kamar Amanda..
"Ya seperti yang kalian liat". Jawabnya dengan lemas.
"Kenapa sih? Periksa ke dokter aja Manda". Ujar Clara disetujui oleh Anna dan Clarisa.
"Ngga ahh, nanti juga sembuh sendiri". Ujar Amanda menolak saran mereka.
"Ishh daripada lama sakitnya". Ujar Clarisa hanya dibalas gelengan oleh Amanda.
Orang mah pengen cepet sembuh, ini mah menunda kesembuhan. Batin Anna saat melihat sahabatnya.
Bagaimana suka?
Tetap ikuti terus ceritanya ya guys:)
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!