NovelToon NovelToon

Pembalasan Untuk Suamiku

Bab 1 Pembalasan untuk suamiku

Halo teman-teman sekalian, sebelum membaca Othor ingin meminta bantuan agar kalian semua support novel baru ini dengan cara LIKE, VOTE, KOMEN, HADIAH, RATE 🌟 5, DAN TAP FAVORIT (SUBSCRIBE) agar tidak ketinggalan update 🤗.

—————

Nadia telah bersiap untuk pergi ke kantor, hari ini adalah hari pertama dirinya bekerja.

"Semoga aku tidak terlambat." ujarnya sambil menata kembali pakaian kerjanya.

Ceklek.

Pintu kamar terbuka dan Nadia pun keluar dari kamar, dia melihat sang Ibu yang sudah selesai membuat sarapan pagi.

"Buat sarapan apa, Bu?" tanya Nadia dengan berjalan menghampiri sang Ibu.

"Eh, sayang. Ini, Ibu masak sup iga pagi ini."

Nadia berbinar karena pagi ini Ibunya memasak sup. "Tumben, biasanya Ibu hanya menggoreng tahu atau tempe saja." lanjutnya seraya duduk di meja makan.

Ibu Nadia — Emira atau sering disapa Emi ikut duduk di kursi.

"Hari ini anak Ibu perdana masuk kerja di kantoran, jadi apa salahnya jika Ibu menambah asupan pagi kamu dengan sup iga ini?"

Nadia terkekeh pelan. "Akh, jika setiap hari di masakin sup juga Nadia mau, Bu."

"Ibu doain supaya pekerjaaan kamu lancar agar kita bisa masak sup Iga lagi." Ibu mengambil nasi dan mengisinya di piring milik Nadia.

Nadia pun segera menyantap sarapannya karena dia takut terlambat sampai ke kantor.

Sehari-hari Emi hanya sebagai buruh cuci dan dulu Nadia sebagai kasir di sebuah restauran. Dulunya kehidupan mereka sangat bergelimang harta tetapi semenjak sang Ayah meninggal karena penyakit dan harus di operasi membuat Emi menjual aset-aset berharga seperti rumah mewah, kebun, dan kendaraan.

Alhasil saat ini mereka tidak punya apa-apa dan hanya tinggal di rumah kecil yang mampu Emi beli menggunakan uang sisa penjualan aset-aset berharga.

Beberapa menit kemudian, Nadia telah selesai dan dia bergegas pamit untuk pergi ke kantor.

Emi menatap kepergian sang Putri dengan sendu. "Benar kata orang jika roda itu pasti berputar, tidak selamanya yang kaya akan selalu kaya dan tidak selamanya yang miskin harus selalu di bawah." ucapnya sambil menghembuskan nafas pelan.

Emi masuk ke dalam rumah setelah melihat Nadia yang sudah menjauh.

Sementara Nadia, semenjak usianya lima belas tahun dia sudah membantu sang Ibu mencari uang dengan cara berjualan di sekolah.

Dia tidak malu sama sekali karena apa yang dia kerjakan tidak ada salahnya dan halal, dia bersyukur bisa lulus jurusan manajemen administrasi karena sang Ibu menabung dan akhirnya Nadia bisa bekerja di perusahaan.

Saat ini dia harus bekerja keras banting tulang karena Ibunya sudah sakit-sakitan, Emi tidak lagi bekerja sebab sering kelelahan dan pingsan.

Nadia menghentikan langkahnya tepat di pinggir jalan raya, dia sedang menunggu taksi ataupun bus supaya bisa sampai ke kantor.

"Kok gak ada taksi lewat sama sekali? Bus juga belum ada lewat." Nadia melihat jam yang melingkar di pergelangan tangan.

"Astaga, setengah jam lagi masuk kantor. Bagaimana ini? Apa aku harus terlambat disaat hari pertama bekerja?" gerutunya dengan binggung.

Tak lama kemudian.

Sebuah mobil melaju lumayan cepat di depan Nadia hingga pakaian Nadia terkena cipratan genangan air.

"Ya ampun!'' pekiknya terkejut sambil menatap bajunya yang sedikit basah.

Mobil Alphard berwana hitam kilat itu mundur perlahan dan berhenti tepat di dekat Nadia.

**TBC

HAPPY READING

YUK BANTU TAP FAV DAN BERI RATE 🌟 5 🥰

KALAU RAME AKAN OTHOR LANJUT 😍**

Bab 2 Pembalasan Untuk Suamiku

Nadia melihat dengan seksama seseorang yang keluar dari mobil itu, sepasang kaki jenjang menuruni mobil Alphard tersebut dengan sepatu yang kilat dan ternyata dia adalah seorang pria.

Nadia menatap sang pria dengan dahi mengerut dan sedikit melongo karena dia terpana dengan ketampanan pria itu, aura kewibawaannya pun terpancar begitu saja hingga membuat semua wanita yang melihatnya akan terpesona.

"Maaf, Mbak. Apa Anda baik-baik saja?" tanya pria itu dengan menatap wajah Nadia.

Nadia tersadar dari lamunan, dia mengedipkan matanya berkali-kali.

"Saya tidak pa-pa, Pak. Cuma sedikit kena siram air kubangan saja." jawabnya dengan sopan.

Pria itu mengangguk. "Anda ingin pergi —"

Belum selesai pria itu bertanya, Nadia sudah terlebih dulu memanggil taksi yang lewat di depannya.

"Taksi!" teriak Nadia sambil melambai.

Taksi pun berhenti.

"Maaf, Pak. Saya sedang buru-buru, permisi." ujar Nadia pamit sambil meninggalkan pria itu yang hanya diam mematung.

Setelah taksi milik Nadia melaju, pria itu pun bergumam.

"Gadis yang unik." ucapnya sambil menggeleng dan tersenyum tipis.

Dia pun segera masuk kembali ke dalam mobilnya.

Beberapa saat kemudian.

Nadia telah sampai di kantor tempat dia bekerja, dirinya benar-benar takut telat karena hari ini adalah hari pertama dia bekerja jadi dia tidak mau namanya langsung jelek karena terlambat.

Nadia pun segera masuk ke dalam kantor.

Sesampainya di dalam, dia segera menuju meja kerjanya.

"Hai." sapa wanita yang duduk di samping Nadia.

Nadia pun tersenyum tipis. "Hai, perkenalkan saya Nadia Ramadhani. Saya karyawan baru di kantor ini." ucapnya memperkenalkan diri.

"Aku Irena Prasetyo, panggil saya Iren.'' ujar sang teman sambil mengulurkan sebelah tangan.

Mereka pun berjabatan tangan dan kemudian terlepas.

"Nad, baju kamu kenapa? Kok kotor gitu?"

"Oh ini, tadi ada mobil yang lewat di depanku dan air dari kubangan mengenai bajuku."

"Astaga, sebaiknya kamu bersihkan dulu noda kotor itu di toilet." ucap Iren memberi saran sambil merogoh tas miliknya. "Ini, aku bawa tisu basah. Kamu bisa memakainya untuk membersihkan noda di bajumu." sambungnya dengan menyodorkan satu pack tidur basah.

"Terima kasih. Kalau begitu aku permisi dulu." ujar Nadia dengan senyuman, dia sangat bersyukur di hari pertamanya bekerja ternyata dia mempunyai teman yang baik.

Nadia berlalu pergi ke kamar mandi .

Tap

Tap

Suara sepatu pun berjalan masuk ke dalam gedung besar dan menjulang tinggi yang di depan lobi perusahaannya bertuliskan WIJAYA Company.TBK.

"Selamat pagi, Pak." sapa Iren dengan sopan.

"Pagi." sahut pria itu dengan suara baritonnya. "Iren, bukankah hari ini ada karyawan baru yang menggantikan Dita untuk menjaga meja administrasi bersamamu?" tanyanya.

"Benar, Pak. Dia sedang berada di kamar mandi." ujar Iren.

Pria itu pun hanya mengangguk lalu dia pergi menuju ruangannya.

Sesampainya di ruangan.

Pria itu langsung duduk dan terlihat tumpukan kertas serta beberapa Map di atas mejanya.

"Memulai hari dengan semangat." gumam sang pria sambil meletakkan tas kerjanya.

Selesai menandatangani kertas-kertas itu, sang pria pun memilih untuk membuka map terlebih dahulu.

Map itu berisi CV karyawan baru yang tempo hari melamar kerja di perusahaannya.

Beberapa Map telah dia sisihkan setelah selesai dibaca dan dilihat, namun saat di map terakhir matanya langsung membulat lalu dia memikirkan sesuatu yang mungkin sangat familiar di dalam map itu.

**TBC

HAPPY READING

JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK SERTA DUKUNGAN, TERIMA KASIH BANYAK 🙏

UNTUK YANG SUKA NOVEL INI, YUK BERIKAN RATE 🌟 5 SERTA KOMENTAR KALIAN 🥰**

Bab 3 Pembalasan Untuk Suamiku

Satu bulan kemudian.

Nadia sedang menunggu taksi guna pulang ke rumahnya. Dia sangat gelisah karena hari sudah menjelang malam dan jam menunjukkan pukul sembilan.

"Astaga, jika tadi aku tidak mengiyakan untuk lembur mungkin saat ini aku sudah berada di rumah dan berbaring di ranjang empukku." ujar Nadia sambil mengusap kedua telapak tangannya karena kedinginan.

Seorang pria berjalan perlahan menghampiri Nadia, dia melihat keadaan sekeliling dan...

Grep!

Tas jinjing milik Nadia ditarik dan pria itu lari meninggalkan Nadia.

"Tolong!" Nadia pun berteriak dengan sangat kencang sambil berlari mengejar pencopet itu.

Tak beberapa jauh, mobil Alphard milik Bima berhenti menyorot tubuh Nadia dari belakang yang saat itu sedang berlari.

"Nadia!" teriak Bima memanggil tetapi Nadia tetap berlari menjauh.

"Tolong! Copet!" teriak Nadia disepanjang lariannya.

Bima melajukan mobil dan dia meng-klakson Nadia.

Hal itu membuat Nadia menoleh dan berhenti.

Bima menghampiri Nadia yang nafasnya sangat terengah.

"Ada apa, Nadia?" Bima bertanya sambil memegang pundak Nadia.

"Itu, Pak. Tas saya di copet." Nadia mencoba mengatur nafas.

"Mana pencopetnya?" Bima pun mengedarkan pandangan.

"Ke sana! Tapi mungkin dia sudah menjauh, biarkan saja, Pak." Nadia menunjuk ke arah depan.

Bima pun terdiam sejenak lalu dia langsung berlari ke arah dimana jari telunjuk Nadia terulur.

"Pak! Ya ampun, sudah aku katakan biar saja kenapa malah di kejar?" gerutu Nadia dengan heran.

Nadia mengikuti langkah Bima dari belakang.

"Pak! Tidak perlu di kejar!" teriakan Nadia tidak di perduli 'kan oleh Bima.

Bima berhasil menangkap perampok itu lalu dia menghajar sang perampok habis-habisan.

Bugh

Bugh

Setelah melakukan baku hantam, akhirnya perampok pun kalah dan Bima kembali menghampiri Nadia.

"Ini tas kamu." Bima menyodorkan tas jinjing berwarna hitam itu kepada Nadia, dada Bima terlihat naik turun karena nafasnya yang sangat memburu.

"Terima kasih, Pak. Sudah saya katakan seharusnya tidak usah di kejar, sesuatu yang ada di dalam ini tidak terlalu berharga tetapi jika terjadi sesuatu dengan Bapak apa yang harus saya lakukan?" ucap Nadia dengan hati tulus.

Senyuman terukir di bibir Bima, dia semakin tertarik kepada Nadia.

"Maaf karena saya meminta kamu untuk lembur jadi kamu harus terkena masalah seperti ini." Bima merasa tidak enak.

"Apa yang Bapak katakan? Saya ini hanyalah karyawan biasa, jadi apa yang Bos saya katakan pasti akan saya kerjakan." jawab Nadia.

"Kamu mau pulang 'kan? Saya antar ya?" tawar Bima kepada Nadia.

Nadia merasa tidak enak tetapi dia memikirkan lagi jika tidak pulang bersama dengan Bima maka dirinya pasti akan lama sampai di rumah.

"Bagaimana, Nadia?"

Nadia melirik Bima sejenak lalu dia pun segera mengangguk.

Mereka berdua masuk ke dalam mobil.

Mobil pun melaju pergi menuju rumah Nadia, di dalam mobil tersebut mereka berdua sama-sama diam seperti canggung.

Tiga puluh menit kemudian.

Sampailah mereka berdua di halaman rumah milik Nadia.

"Apa Bapak tidak ingin mampir terlebih dahulu?" basa-basi Nadia bertanya ketika mereka sudah turun dari mobil.

"Saya ingin memang ingin mampir karena ada sesuatu hal yang ingin saya sampaikan kepada kamu dan Ibumu."

Dahi Nadia sukses mengerut.

Mereka pun masuk bersama ke dalam rumah.

"Assalamualaikum!" teriak Nadia setelah melangkah masuk.

"Waalaikumsalam! Sayang, kamu kok malam banget pulang—" ucapan Ibu Nadia terpotong karena melihat Bima yang berdiri di belakang Nadia.

"Eh, ada Nak Bima." ucap Ibu dengan menyunggingkan senyum tipis.

Ibu sudah mengenal Bima karena kerap kali Bima mengantar Nadia pulang jika lembur.

"Apa kabar, Bu?"

"Alhamdulillah sehat. Ayo, silahkan duduk Nak."

Mereka bertiga duduk di sofa.

"Terima kasih karena sudah mau mengantar saya sampai ke rumah, Pak." ujar Nadia.

"Sama-sama, saya kesini sekaligus ingin menyampaikan sesuatu kepada Ibu dan kamu Nadia." ujar Bima dengan jantung yang berdegup kencang, sungguh dia gerogi saat ini.

"Ada apa, Nak? Apa ada hal penting?"

"Saya ingin meminang Nadia untuk menjadi istri saya." ujar Bima tegas dan serius.

Nadia melongo ketika mendengar ucapan Bima bagusan, tak hanya Nadia tetapi Ibu pun terkejut akan hal itu.

**TBC

HAPPY READING

JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK SERTA DUKUNGAN

TERIMA KASIH BANYAK 🙏

🏵️🏵️🏵️

SAMBIL MENUNGGU UP, MAMPIR KE NOVEL TEMAN OTHOR JUGA YUK ❣️**

**Blurb:

Duda Casanova Terjerat Cinta Gadis Bar-bar

Author: Oktavia Hamda Zakhia

Apa jadinya seorang casanova berstatus duda itu terjerat cinta pada seorang gadis bar-bar dengan potongan rambut ala mullet.

Pertemuannya itu terjadi saat ia sedang melakukan suatu hal di ruangan kerja kantor miliknya. Namun, sialnya kepergok oleh seseorang yang bekerja di kantornya.

Bahkan gadis tersebut mampu membuat putranya yang berhati dingin bisa tertawa lepas. Setelah tujuh tahun ia mengabaikannya.

Yang mana ia di hadapan kenyataan bahwa gadis yang bekerja di kantornya itu tak mudah ditaklukkan. Mengingat ia sendiri yang mendapat julukan duda casanova.

Bisakah ia mendapatkan hati dari gadis bar-bar yang telah berhasil membuat putranya tersenyum kembali.

Kisah perjalanan mereka di warnai dengan tingkah laku dari gadis bar-bar yang melekat di dalam dirinyA**.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!