NovelToon NovelToon

The Rise Of Queens In Another World

Chp 1

...•°•°•°•°•°• HAPPY READING  •°•°•°•°•°•...

Dunia Modern Abad 21

Alexander William Pratama, wanita cantik yang kerap dipanggil Alexa itu adalah seorang pengusaha wanita muda nomor 1 di dunia. Dia selalu menutupi identitasnya sebagai seorang pengusaha dan sebagai seorang agen. Ya, Alexa juga berprofesi sebagai seorang agen nomor 1 di dunia. Dia sangat suka mengutak-atik barang dan membuat hal-hal baru sebagai hobinya. Alexa juga ahli di bidang kedokterang dan pengobatan tradisional dari neneknya, bahkan dia sangat suka mengembangkan dan membuat racun. Alexa ini benar-benar wanita jenius, karna dirinya sangat ahli dalam bidang bela diri, kedokteran, dan seni.

Alexa memiliki kekasih yang tampan yang sangat dia cintai dan seorang sahabat yang sudah ia anggap sebagai saudaranya sendiri, sahabat yang selalu dipercayanya ketika dia berbagi cerita senang maupun sedih.

Hingga semua itu berakhir pada malam yang paling Alexa benci dalam seumur hidupnya.

Pada malam itu sahabatnya yang bernama Elisca membawa Alexa pergi ke suatu tempat yang entah Alexa ketahui.

" Elis lo mau ngajak gue ke mana sih? " tanya Alexa yang entah sahabatnya itu akan membawanya kemana.

" Entar juga lo tau, kan ini tuh surprise buat lo. " jawab Elisca dengan menyeringai tipis yang tak dipedulikan Alexa.

Alexa hanya diam sewaktu sahabatnya itu membawanya pergi ke suatu tempat di pinggir hutan yang gelap karna Alexa percaya dengan sahabatnya itu tak akan berbuat aneh-aneh dengannya.

Elisca berhenti di sebuat pondok kayu yang lumayan kecil.

" Udah sampai nih. Ayok turun. " ucap Elisca yang terlihat bersemangat.

" Kok lo ngajak gue ke sini sih? " tanya Alexa yang tampak kebingungan.

" Kan udah gue bilang kalau ini tuh surprise buat lo. " jawab Elisca sedikit emosi kepada Alexa.

Alexa hanya diam disuruh berjalan duluan ke dalam pondok itu dan Elisca mengikutinya dari belakang. Alexa hanya menurut dan berjalan mendahului Elisca yang tampak menyeringai senang di belakang Alexa.

Setelah Alexa sampai di depan pintu pondok, Alexa membuka pintu pondok itu secara perlahan dan tidak menyangka ada sosok lelaki yang dia cintai. Sosok itu adalah kekasih Alexa yang bernama Kenno.

" Surprise !!! " teriak Kenno dengan senyumnya.

" Ken?! " tanya Alexa yang terkejut karna orang yang ada dihadapannya itu. Alexa tidak menyangka bahwa Kenno membuat kejutan untuknya. Terdapat sepanduk besar di belakang Kenno dan kue di tagannya. Di spanduk itu terdapat tulisan :

 

...~Happy Anniversary~...

...Alexa ❤ Kenno...

 

 

Alexa terkejut ketika membaca spanduk itu. Benar sekali, hari itu adalah hari jadian Alexa dan Kenno yang ke-2 tahun.

" Sayang sini. " ucap Kenno sambil tersenyum.

" Ken, kamu yang nyiapin kejutan ini buat aku?! " tanya Alexa dengan bahagia.

" Iya...Ini semua aku yang nyiapin dibantu Elisca. " jawab Kenno dan jangan lupa tatapan matanya yang lembut itu mengarah pada Elisca. Alexa yang mengetahui itu hanya menyepelekannya saja dan langsung menatap Kenno dan Elisca secara bergantian.

" Ken,Elis...makasih ya udah nyiapin surprise ini buat aku. " ucap Alexa yang terharu.

" Iya..sama-sama. Lo kan sahabat gue. " balas Elisca dengan senyumnya.

" Yaudah sayang ayo kita tiup lilin ini bersama. " ucap Kenno sambil menyodorkan kue yang ada ditangannya kepada Alexa.

" Oh iya jangan lupa kita memohon harapan sebelum kita tiup lilinnya. " lanjut Kenno.

" Iya. " jawab Alexa dengan senyum manisnya.

Sebelum meniup lilin, Alexa dan Kenno memohon harapan di dalam hati mereka.

Alexa memejamkan matanya dan mulai memohon harapan.

' Ya tuhan, harapan Alexa cuman satu, semoga Alexa bisa hidup bahagia dengan orang yang Alexa cintai. ' mohon Alexa di dalam hati.

' Semoga kamu bahagia di alam lain Alexa. ' mohon Kenno di dalam hati dengan seringai dibibirnya.

' Ajal lo sebentar lagi Alexa William Pratama. ' ucap Elisca di dalam hati dan jangan lupa seringainya itu.

Setelah mengucapkan harapannya, Alexa dan Kenno meniup lilin bersama. Setelah itu Elisca menghampiri Alexa.

" Alexa..gue punya surprise lain buat lo. " ucap Elisca menatap Alexa.

" Wah...surprise apalagi Elis? " tanya Alexa dengan mata berbinar.

Elisca melangkahkan kakinya menuju sepanduk besar di belakang Alexa dan Kenno. Elisca membuka kain merah yang menutupi tulisan yang ada di bawah. Dan betapa terkejutnya Alexa saat melihat dan membaca tulisan itu. Alexa tak mengerti arti kata itu, ia mulai mencerna apa arti kata itu yang tertuliskan 'KEMATIAN'.

Belum selesai mencerna kata tersebut, Alexa dikejutkan lagi dengan tindakan Kenno yang langsung membuang kue yang ada ditangannya. Seketika jantung Alexa terasa sesak dan susah untuk bernafas. Alexa memegang jantungnya yang terasa sesak itu, darah mengalir begitu derasnya membasahi baju dan tangannya. Alexa terduduk saat merasakan sakit dibagian jantungnya, betapa terkejutnya saat ia melihat ada belati di jantungnya, dia melihat sahabatnya yang sedang tertawa. Alexa tidak menyadari akan ditusuk oleh Elisca karna perhatiannya tertuju kepada kue yang dibuang oleh Kenno, saat itulah Elisca memutar bahu Alexa dan dengan cepat menancapkan belatinya ke jantung Alexa.

" Haha...akhirnya gue bisa nyingkirin lo Alexa William Pratama. " ucap Elisca sambil tertawa jahat.

" Iya sayang kamu berhasil menyingkirkan wanita itu...haha... " ucap Kenno sambil memeluk pinggang Elisca dan menatap remeh Alexa.

Alexa tidak menyangka bahwa kekasih dan sahabat yang selalu dia percayai bersekongkol untuk membunuhnya. Alexa tidak habis pikir bahwa dia akan dihianati oleh orang tersayang dan tercintanya.

Alexa menatap Elisca dan Kenno dengan tatapan tidak percaya.

" Kenapa? kenapa?! " tanya Alexa yang menahan sakit dan tangisnya.

" Hah, kenapa? seharusnya gue yang bilang 'kenapa', kenapa lo lebih cantik dari gue? kenapa lo lebih hebat dari gue? kenapa lo yang selalu jadi pusat perhatian dan selalu dipuji semua orang?...sedangkan gue...gue selalu dibandingin sama lo yang lebih unggul dari gue, yang lebih segala-galanya dari gue..gue ngak terima lo ngrebut perhatian orang-orang dari gue...dan gue ngak terima lo ngrebut orang yang gue suka!!! " ucap Elisca dengan marah.

" Dan sekarang gue puas bisa bunuh lo...haha... " lanjutnya dengan tawa jahatnya itu.

Kali ini Alexa percaya bahwa kedua orang yang ada di hadapannya ini adalah seorang 'PENGHIANAT'.

Alexa menatap Elisca dan Kenno dengan tatapan dingin, benci, sekaligus jijik.

" Haha... dasar kalian para penghianat!!! seorang bajing*n dan jala*g memang serasi... Aku mengutuk kalian semoga kalian hidup menderita dan sangat-sangatlah menderita dengan kesialan yang akan menimpa kalain, hingga kalian akan mendatangi makamku dan memohon padaku, saat itulah aku dengan senang hati akan mencaci maki kalian berdua dan mendatangi mimpi buruk kalian!!! Haha...dasar sialan!! " umpat Alexa sangat marah sambil mengutuk kedua bedebah sialan itu, disaat yang bersamaan pula hujan deras dengan suara petir yang sangat menggelegar menambah rasa suram dalam kutukan yang diucapkan Alexa.

Alexa tidak sanggup lagi menahan rasa sakit yang dialaminya karna darah terus saja mengalir keluar dengan derasnya. Alexa tersenyum miris akan takdir yang Tuhan berikan kapadanya, ia mulai memejamkan matanya dan itulah akhir dari seorang Alexa agen nomor 1 di dunia.

.

.

.

Kegelapan ?

Ya, hanya kegelapan yang dilihat Alexa.

" Kok gelap banget sih? apa gue di neraka? " Alexa hanya bertanya-taya entah kepada siapa, mungkin dirinya sendiri. Dia melihat sekitarnya tidak ada apa-apa maupun siapa-siapa, hanya kegelapan saja yang menyelimuti dirinya.

" Hufft..kenapa mereka tega khianatin gue?! " gumam Alexa dengan tatapan sayunya.

" Arrggh...sial! kepala gue sakit banget! " umpat Alexa disela rintihan kesakitannya.

Beberapa gambar muncul dipikiran Alexa seperti sebuah film yang semakin cepat diputar terus-menerus sehingga kepala Alexa rasanya ingin pecah karna saking sakitnya.

"Apaan nih..masa di neraka ada bioskop, mana ceritanya sedih banget lagi jadi kasihan gue..apa jangan-jangan emang gitu ya...pertama gue dikasih kesempatan nonton bioskop dulu, habis itu tinggal gue di...di...di...disiksa!!! " ucap Alexa sambil bergidik ngeri membayangkan siksaan neraka dari Raja Yama.

Alexa yang selalu menyiksa orang jahat kini dirinyalah yang akan disiksa oleh Raja Yama. Ketika Alexa sedang termenung membayangkan siksaan Raja Yama, tiba-tiba mucul cahaya kecil yang perlahan-lahan semakain besar dan semakin mendekati Alexa.

Alexa yang melihat cahaya itu langsung menutup mata dengan kedua tangannya karena sagat menyilaukan. Cahaya itu akhirnya melahap Alexa.

' Arrggh...kepala gue sakit !! ' batin Alexa dengan memegang kepalanya yang terasa sakit.

" Gue dimana ya ?! "

.

.

.

Jangan lupa LIKE, KOMEN, and VOTE sebanyak-banyaknya ya😉 semangatin author...eaaaa😎 Karna author memberanikan diri untuk pertama kalinya menulis cerita tentang reinkarnasi. Semoga kalian semua suka😀

Next episode ➡

Chp 2

...•°•°•°•°•°• HAPPY READING  •°•°•°•°•°•...

' Arrggh...kepala gue sakit !! ' batin Alexa yang lagi-lagi merasakan sakit dikepalanya.

Alexa membuka matanya perlahan menyesuaikan cahaya yang menembus retinanya dan terlihatlah tempat yang tidak diketahuinya.

' Gue dimana ya...perasaan gue tadi di neraka sambil nonton bioskop...kok tiba-tiba gue di...tempat apaan nih, kuno banget deh...seharusnya kan gue udah mati ' batin Alexa kebingungan sambil melihat sekitarnya.

" Nona!!!! huhu...nona anda sudah sadar...hiks...hiks...nubi kira...hiks...anda tidak akan...hiks...bangun lagi...huhu... " ucap seorang wanita paruh baya sambil menangis. Wanita itu terlihat memakai baju tradisional china.

" Siapa kau? kenapa kau menangis? udah-udah ngak usah nangis ya. " ucap Alexa yang ikut kebingungan dengan apa yang terjadi pada dirinya sambil menenangkan wanita itu.

" Nona ini nubi, pelayan setia anda. " ucap wanita itu yang mengaku sebagai seorang pelayan.

" Hah? nona? pelayan? " Alexa melihat sekitarnya dan pandangannya teralih pada dirinya. " Eh?! kok gue pake baju kuno sih? ini ngak bercanda kan, masa gue main film kuno...tapi mana kameranya? mana orang-orangnya? " ucap Alexa semakin kebingungan.

" Huwaaa...nona anda tidak mengenali nubi...hiks...hiks...huhu... " ucap pelayan itu sambil menagis.

" Nona anda tunggu sebentar, saya akan panggilkan tabib. " ucap pelayan itu dan langsung pergi meninggalkan ruangan.

" Arrggh...apaan nih kenapa film tadi ada dipikiran gue lagi sih. " ucap Alexa yang merasakan ada sebuah ingatan yang terus mengalir dipikirannya.

" Hah...kayaknya gue tau deh...gue sekarang ada di dalem tubuh nona pertama perdana mentri Xiao...kalau ngak salah sih namanya Xiao Fei, nona pertama yang selalu dibully orang...ck ck ck..kenapa gue bisa trasmigrasi ke zaman kuno sih...mana ni tubuh lemah, jelek lagi. " gerutu Alexa yang masih tidak percaya bahwa Tuhan memberinya kesempatan untuk hidup sekali lagi.

' Ok gue ngak bisa bales dendam sama si penghianat itu, tapi...gue bisa nglampiasin bales dendam gue ke orang yang udah nyakiti lo Xiao Fei sebagai tanda terima kasih lo nyerahin tubuh lo ke gue. Gue akan beles 100× lipat apa yang lo alamai Xiao Fei karna gue 'KILLER QUEEN' telah kembali... hahaha... ' batin Alexa yang sangat berapi-api.

" Ck...tapi gue masih ngak terima nih, masa gue mati ditangan si penghianat itu, ngak keren banget sih, harusnya kan gue mati tuh pas perang gitu atau ngalahin musuh kek...eh, la ini tiba-tiba gue mati, ck ngak elit banget sih... " gerutu Alexa yang tidak terima akan nasibnya.

Saat yang bersamaan datanglah pelayan tadi dengan seorang pria paruh baya yang dikatakan sebagai seorang tabib.

" Tabib tolong periksa nona pertama. " ucap pelayan tadi dengan gelisah dengan keadaan nonanya.

Tabib itu memeriksa Alexa dengan telaten.

" Nona pertama terbentur sesuatu saat tenggelam, sepertinya nona pertama kehilangan ingatannya, tapi tenang saja beberapa hari lagi keadaan nona pertama akan membaik, dan perlahan-lahan ingatan nona pertama juga akan kembali. " jelas tabib itu kepada pelayan tadi.

" Syukurlah kalau nona pertama tidak apa-apa " ucap pelayan itu.

" Baiklah kalau begitu saya permisi. " ucap tabib itu berpamitan.

" Terima kasih tabib...silahkan. " jawab pelayan tadi kepada tabib itu.Tabib itu langsung pergi dari ruangan tersebut.

Pelayan itu menghampiri Alexa, " Nona apa ada yang masih sakit? " tanya pelayan itu dengan cemas.

" Gue ngak papa kok cuman lemes doang. " jawab Alexa

" G..ge..gu? apa itu nona nubi tidak mengerti. " tanya pelayan yang tidak mengerti arti dari kata Alexa.

' **** lo Lex... kenapa gue lupa sih, kan ini tuh zaman kuno, mana ngerti ni pelayan. ' batin Alexa.

" Hais.. 'gue' itu artinya aku...udah lah sekarang lo critain tentang gue. " ucap Alexa

" L..lo? itu apa lagi nona? " tanya pelayang itu yang masih bingung dengan kata Alexa yang menurutnya aneh itu.

" Hufftt.. 'lo' itu artinya kamu...udah lah sekarang lo ceritain tentang gue. " ucap Alexa.

" Baik nona, nubi akan menceritakan tentang nona pertama...sebelum itu perkenalkan nama nubi adalah Lie Qi dan tentang nona pertama itu..emm itu... " ucap Lie Qi dengan menggantungkan kalimatnya.

" Tak papa ceritakan saja. " jawab Alexa sambil menenangkan Lie Qi.

" Hufft...baiklah nona nubi akan menceritakannya. Anda adalah nona pertama kediaman perdana mentri Xiao. Nama nona adalah Xiao Fei dan umur nona sekarang 14 tahun. Nona adalah anak sah dari perdana mentri Xiao Yun dan putri Xian Feng sebagai nyonya sah terdahulu. Nona pertama mempunyai gege bernama Xiao Fang dan kembaran nona bernama Xiao Fan yang sekarang sedang menuntut ilmu bersama master Bei saat umurnya 10 tahun. Ibu tiri nona bernama selir Rong Ling dan adik tiri atau nona kedua bernama Xiao Ning. Nona pertama sekarang bertunangan dengan Putra Mahkota kekaisaran Feng bernama Shen Feng. Nona perta-- " ucap Lie Qi menjelaskan, tetapi terpotong oleh ucapa Xiao Fei.

" Okok gue paham. " ucap Xiao Fei.

" O..ok..oke? apa itu nona? " tanya Lie Qi.

" Haduh...'ok' itu artinya baiklah. " jawab Xiao Fei dan dibalas anggukan oleh Lie Qi.

Alexa sebenarnya telah mengetahui penderitaan yang dialami oleh Xiao Fei, mulai dari dirinya yang dibenci dan diasingkan oleh ayahnya sendiri (perdana mentri Xiao Yun) karena menurut ayahnya, Xiao Fei adalah pembunuh istri tercintanya (putri Xian Feng ibu dari Xiao Fei) oleh hasutan selir Rong Ling. Kakaknya juga membenci Xiao Fei karna tidak lagi mendapat kasih sayang seorang ibu saat usianya 5 tahun. Hanya Xiao Fan kembarannya, sang kaisar kakak dari ibunya, dan anggota kekaisaran yang selalu menyayanginya walaupun Xiao Fei adalah seorang sampah masyarakat.

Memang benar, sewaktu ibunya melahirkan Xiao Fei, beberapa waktu kemudian ibunya meninggal dunia. Xiao Yun sang perdana mentri sangat terpukul atas kematian istri tercintanya, pada saat itulah selir Rong Ling mengirimkan seorang peramal abal-abal atau palsu kepada perdana mentri Xiao Yun dan mengatakan bahwa Xiao Fei adalah pembawa sial dan mala petaka. Dan saat itu juga Xiao Fei diasingkan bersama pelayan setia dari mendiang ibunya yang sekarang menjadi pelayan setia Xiao Fei. Pelayan itu adalah Lie Qi yang mengasuh Xiao Fei sedari lahir seperti putrinya sendiri.

Xiao Fei memiliki penyakit sedari kecil, dia memiliki wajah jelek yang bernanah dan berbintik sehingga tidak ada yang berani mendekatinya karna takut tertular penyakitnya, Xiao Fei juga tidak bisa berkultivasi sedari kecil sehingga dia disebut sampah masyarakat dan itu menjadi kesempatan bagi orang untuk menindasnya bahkan para pelayan pun berani menindasnya secara terang-terangan.

" Nona sekarang anda ingin mandi atau makan dulu? " ucap Lie Qi.

" Hufft...panggil aja Xiao Fei atau Fei-er. " ucap Xiao Fei dengan wajah datar.

" Maaf nona bila saya lancang tetapi pelayan rendahan ini tidak pantas memanggil nona dengan nama nona. " ucap Lie Qi sambil menunduk.

"Apa yang kau katakan? rendahan? tak ada kata rendahan bagi orang yang tulus merawat anak orang lain seperti putrinya sendiri!! jadi kau berhak memanggilku dengan namaku karna kau sudah ku anggap sebagai ibuku dan keluargaku!! " ucap Xiao Fei kepada Lie Qi dengan nada tegas namun tersirat kelembutan didalamnya.

" Tap..tapi non- " jawab Lie Qi yang langsung dipotong oleh Xiao Fei.

" Tak ada tapi-tapian ini perintah! " tegas Xiao Fei.

" Baiklah non-...em Fei-er. " ucap Lie Qi sambil tersenyum canggung. Lie Qi sangat terharu kepada Xiao Fei yang telah menganggapnya sebagai keluarganya.

Sebenarnya Lie Qi sangat bingung dengan sikap baru nonanya itu yang aneh dan berbeda setelah bangun dari komanya. Tapi segera Lie Qi tepis semua itu, karna yang paling penting adalah nonanya sudah sadar dan membaik.

" Ok..sekarang aku panggil kamu mommy ya. " ucap Xiao Fei yang menyadari bahwa pelayan setianya itu lebih tua darinya.

" Mm...mo..mo..mi? apa itu Fei-er? " tanya Lie Qi yang tampak kebingungan.

" Aduh lupa gue...'mommy' itu artinya sama dengan ibu..paham? " ucap Xiao Fei.

" Paham Fei-er. " jawab Lie Qi.

" Kalau begitu mommy Fei-er ingin mandi dulu habis itu mommy siapin makanan..ok.. " ucap Xiao Fei.

" Baiklah, Fei-er. " jawab Lie Qi kemudian pergi menyiapkan air mandi.

Setelah melihat Lie Qi pergi, Xiao Fei segera mencari benda yang selalu dipakainya setiap saat. " Hah? kenapa liontin gue bisa kebawa ya?! ahh..ngak usah dipikirin, yang penting liontin gue ada, gue bisa lebih gampang jalanin hidup di dunia ini. Makasih Tuhan, ternyata engkau masih berbaik hati denganku...haha yes.yes.yes... " ucap Xiao Fei kegirangan.

.

.

.

Flashback on

Pada saat itu Alexa pergi ke rumah neneknya. Neneknya memberikan suatu hadiah untuknya, hadiah itu adalah sebuah kalung giok warna biru malam yang indah dan elegan.

" Alexa apa kamu ingin tau rahasia tentang liontin ini? " tanya nenek Alexa.

" Rahasia apa nek? " tanya Alexa balik.

" Di dalam liontin giok ini ada sebuah dunia yang amat sangat indah, dunia itu disebut juga sebagai ruang dimensi, disana waktu lebih cepat daripada disini, 1 bulan di dalam sama dengan 1 jam di luar. Di dunia itu ada sebuah istana, harta, air terjun, tanaman obat, dan pemandangan yang sangat indah. Jadi Alexa bisa simpan banyak barang yang Alexa inginkan. " jelas nenek Alexa.

" Wah beneran nek.. Makasih ya nek " ucap Alexa dengan mata berbinar.

" Iya Alexa...tapi Alexa janji ya harus terus pakai liontin giok ini, jangan pernah dilepas dan rahasiain dari orang lain. Suatu saat nanti liontin ini akan menolong Alexa. " ucap nenek Alexa.

" Iya nek, Alexa janji akan terus pakai liontin giok ini. " janji Alexa kepada neneknya.

*F**lashback off*

.

.

.

" Gue ambil cermin dulu deh...gue belum liat ni muka kayak gimana. " ucap Xiao Fei yang penasaran dengan wajah barunya.

Xiao Fei mengambil cermin yang ada di ruang dimensinya.

" Astogeh!!! Gila ini bener-bener gila!!! euwww...ni muka jelek banget sih, pantesan Xiao Fei dulu sering dibully...hufft... " ucap Xiao Fei yang terkejut dengan wajah barunya dan hanya bisa menghela nafas menerima.

" Okok...mending gue nyembuhin racun yang ada ditubuh gue...emang racun ini yang udah nyebapin tubuh ini lemah and muka gue jelek..huh..dan gue tau siapa dalang dari masalah ini. " ucap Xiao Fei sambil menyeringai.

Xiao Fei tahu akibat dari Xiao Fei yang dulu tidak dapat berkultivasi, itu karena dantiannya tersumbat oleh racun sehingga energi qi tidak dapat masuk ke dalam meridiannya dan mengakibatkan tubuhnya semakin lemah.

Xiao Fei memejamkan matanya dan memusatkan pikirannya untuk masuk ke dalam kalung giaoknya.

Sekarang Xiao Fei telah masuk ke dalam ruang dimensinya. Xiao Fei berjalan menuju kolam air terjun yang disebut mata air surgawi.

Xiao Fei membuka bajunya dan mulai merendam tubuhnya. Xiao Fei memejamkan matanya dan mulai merasakan sakit yang amat menyakitkan, tubuhnya serasa terbakar, tulangnya seperti hancur berkeping-keping.

Xiao Fei tetap menahan kesadarannya, ia menggigit bibir bawahnya menahan rasa sakit yang ia rasakan. Racun yang ada di dalam tubuh Xiao Fei perlahan-lahan keluar dari pori-pori tubuhnya. Air yang tadinya bersih dan bening berubah menjadi hitam pekat. Beberapa saat kemudian, mata air surgawi kembali menjadi bersih.

Setelah racun dalam tubuh Xiao Fei hilang, kini dia dapat merasakan energi qi yang sangat melimpah. Xiao Fei segera berjalan menuju batu giok besar didekat mata air surgawi dan memposisikan duduk lotus di atas batu giok besar itu. Xiao Fei melakukan meditasi untuk menyerap energi qi yang ada disekitarnya, dirasakannya lonjakan energi qi yang terus menerus mengalir di dalam meridiannya menuju dantiannya.

Tiba-tiba...

Boomm....

《*D**antian adalah pusat kekuatan energi qi atau kehidupan* dalam tubuh》

《Meridian adalah jalur energi qi dalam tubuh yang mengaliri 2 macam arus energi yaitu energi "Yang" (positif,panas) dan energi "Yin" (negatif,dingin)》

Next episode ➡

Chp3

Typo bertebaran / abaikan

H A P P Y R E A D I N G 🤗

.

.

.

5 hari di dalan ruang dimensi

Boomm...

Terderang suara ledakan yang sangat besar. Ya, itu adalah Xiao Fei, dia telah berhasil menerobos tingkat kultivasi menjadi tingkat langit tahap akhir.

Tingkat kultivasi terdiri dari :

- Perunggu ada 3 tahap yaitu, tahap awal, menengah, dan akhir.

- Perak ada 3 tahap yaitu, tahap awal, menengah, dan akhir.

- Emas ada 3 tahap yaitu, tahap awal, menengah, dan akhir.

- Jiwa Petarung ada 3 tahap yaitu, tahap awal, menengah, dan akhir.

- Bumi ada 3 tahap yaitu, tahap awal, menengah, dan akhir.

- Langit ada 3 tahap yaitu, tahap awal, menengah, dan akhir.

- Raja Petarung ada 3 tahap yaitu, tahap awal, menengah, dan akhir.

- Kaisar Petarung ada 3 tahap yaitu, tahap awal, menengah, dan akhir.

- Abadi ada 3 tahap yaitu, tahap awal, menengah, dan akhir.

- Dewa ada 3 tahap yaitu, tahap awal, menengah, dan akhir.

- Ilahi ada 3 tahap yaitu, tahap awal, menengah, dan akhir.

- Mystical ada 3 tahap yaitu, tahap awal, menengah, dan akhir.

°°°

Xiao Fei membuka matanya perlahan-lahan, kini dia merasa tubuhnya lebih ringan dan berenergi. Penglihatannya semakin jernih dan pendengarannya semakin tajam.

Tubuh yang tadinya kurus menjadi berisi, apalagi dibagian payud*rah dan bok*ng yang semakin besar. Tubuh yang tadinya pendek menjadi semakin tinggi. Rambut panjang yang hitam bak malam. Wajah yang tadinya jelek dan berbintik kini menjadi ukiran wajah yang sangat cantik bak dewi, bahkan dewi pun akan iri dengan kecantikannya, mata hitam kebiruan yang besar dan tajam, alis yang tipis seperti pedang, bulu mata yang lentik, hidung yang mancung, bibir merah muda yang tipis dan sexy. Kulit seputih susu dan sehalus batu giok. Tubuh Xiao Fei dari atas hingga bawah semuanya berubah menjadi sangat idel dan sexy. Sungguh kecantikan alami yang sebenarnya hingga dapat meruntuhkan benua karena ingin mendapatkannya.

(Nona pertama Xiao Fei)

Xiao Fei dapat merasakan kekuatan yang mengalir ditubuhnya, begitu hangat dan nyaman.

"Hufft...akhirnya gue bisa kultivasi juga...lumayan lah cuman sampai tingkat langit tahap akhir" ucap Xiao Fei, bener-benar seorang jenius murni, dengan mudahnya Xiao Fei berucap kata 'lumayan' 'cuman' seperti itu adalah hal yang biasa bagi dirinya. Bila orang-orang mengetahui apa yang diucapkan Xiao Fei, sudah dipastikan orang itu bukan hanya muntah darah tetapi langsung bunuh diri (ok ini lebay).

Bagaimana bisa seorang gadis kecil umur 14 tahun bisa mencapai setengah dari tingkat kultivasi hanya dalam 5 hari di dalam ruang dimensi, dan hanya satu kalimat yang bisa menggambarkan Xiao Fei yaitu 'Monster Kultivasi'.

Xiao Fei berjalan menuju istananya yang bernuansa modern. Semua barang-barang di dunia modern milik Alexa atau Xiao Fei disimpan di ruang dimensinya, karena Alexa sangat lelah bila harus bolak-balik mengambil barang jadi semua barang termasuk senjata modern, robot, mobil, motor, makanan, semua alat-alat ciptaan Alexa, bahkan mansion, dan masih banyak lagi barang yang disimpan di ruang dimensinya.

Sebelum sampai di istana, Xiao Fei mendengar suara teriakan anak kecil yang semakin mendekatinya. Xiao Fei memasang kewaspadaannya, dia bingung bagaimana bisa ada orang lain di dalam ruang dimensinya.

Tibalah anak kecil yang dapat dilihat berumur 8 tahun itu di depan Xiao Fei, anak itu terlihat tampan dan imut dengan pipi chubbynya.

"Tuannn!!!" teriak anak lelaki itu.

"Siapa kamu?! bagaimana bisa kamu masuk ke ruang dimensiku?!" ucap Xiao Fei dingin sambil mengeluarkan sedikit aura mengintimidasinya.

"Sa..sa..saya adalah penjaga ruang dimensi ini..tut..tuan.." ucap anak lelaki itu dengan gugup dan tubuhnya tampak bergetar karna takut dengan aura Xiao Fei.

Xiao Fei yang melihat anak kecil itu ketakutan dan ingin menangis, Xiao Fei langsung menarik lagi auranya, dan bisa dia lihat anak kecil itu langsung bernafas dengan lega. Xiao Fei bingung dengan ucapan anak kecil itu, apa maksutnya?

Xiao Fei mendekati anak kecil itu dan berjongkok mensejajarkan tinggi badannya dwngan anak kecil itu.

"Hei..jangan menangis...aku minta maaf ya" ucap Xiao Fei dengan nada lembut dan mengusap pipi anak kecil itu yang sedikit basah karena air mata yang jatuh dari mata besarnya untuk menenangkannya.

Anak kecil itu yang melihat wajah cantik Xiao Fei sangat dekat dengannya, merasa malu dan kini pipinya bersemu merah. Anak kecil itu langsung menundukkan kepalanya.

"Kenapa kau menunduk?" tanya Xiao Fei sambil manaikan dagu anak kecil itu.

"Kenapa wajahmu memerah? apa kau demam?" lanjut Xiao Fei yang merasa khawatir karna melihat wajah anak kecil itu yang memerah.

"Ti..tidak tuan...aku tidak apa-apa" jawab anak kecil itu.

"Oh iya kamu siapa? kenapa kamu bisa ada di dalam ruang dimensiku?" tanya Xiao Fei.

"Saya adalah penjaga ruang dimensi ini tuan. Saya sudah tidur selama 1000 tahun, dan saya terbangun karna merasakan aura dari tuan" jelas anak kecil itu.

"Oh..jadi kau penjaga ruang dimensiku" ucap Xiao Fei.

"Benar tuan" jawab anak kecil itu.

"Emm...siapa namamu?" tanya Xiao Fei, karna dia bingung harus memanggil anak kecil itu apa.

"Saya tidak punya nama tuan" jawab anak kecil itu.

"Bagaimana kalau aku memanggilmu dengan nama emm..Chen Jiao.." ucap Xiao Fei.

Terlihat raut bahagia dari anak kecil itu yang kini bernama Chen Jiao.

"Terima kasih tuan" ucap Chen Jiao dengan senyum manisnya.

"Ouhh..Chen-er imut banget deh..mulai sekarang jangan panggil aku tuan, aku tidak suka itu..namaku Xiao Fei, panggil saja Fei-er" ucap Xiao Fei sambil mencubit pipi chubby Chen Jiao.

"Auww...sakit tu..eh Fei-er" jawab Chen Jiao sambil mengelus pipinya yang dicubit Xiao Fei.

"Eh sebentar deh?! Chen-er kamu kan udah tidur 1000 tahun, berarti kamu udah tua dong" ucap Xiao Fei yang baru menyadari usia Chen Jiao.

"Terus kenapa Chen-er masih jadi anak kecil?" tanya Xiao Fei.

"Eh?! emm...sebenarnya Chen-er bisa kok jadi orang dewasa..hehe😁" ucap Chen Jiao dengar cengirnya yang menunjukkan deretan gigi kecilnya.

"Oh jadi sebenernya Chen-er bisa jadi orang dewasa?" tanya Xiao Fei.

"Iya Fei-er..apa Fei-er ingin melihatnya?" tanya Chen Jiao.

"Wah bener nih...mau dong mau dong" jawab Xiao Fei dengan antusias.

Chen Jiao yang melihat keantusiasan Xiao Fei terkekeh geli melihatnya. Chen Jiao segera merubah dirinya menjadi lelaki yang tampan.

(Chen Jiao)

'Buset...cogan njir😶' batin Xiao Fei kegirangan dengan wujud Chen Jiao yang tampan.

"Emm..Fei-er bagaimana dengan wajahku?" tanya Chen Jiao.

"Ganteng" ucap Xiao Fei sadar.

"Be..benarkah" ucap Chen Jiao dengan malu.

"Beneran sumpah✌" ucap Xiao Fei jujur dengan mengangkat dua jari di samping wajahnya.

"Oh ya bentar-bentar, aku ambilin cermin" lanjut Xiao Fei langsung mengeluarkan cerminnya.

"Nih lihatlah" ucap Xiao Fei sambil menodongkan cerminnya.

"Eh ini benar wajahku, tampan sekai aku, aku seperti melihat kembaranku sendiri, cermin ini begitu jernih, darimana kamu mendapatkannya Fei-er, aku baru pertama kalinya melihat cermin seindah ini" ucap Chen Jiao dengan kagum melihat cermin milik Xiao Fei.

"Aku yang membuatnya" ucap Xiao Fei tenang sambil menyerahkan cerminnya kepada Chen Jiao.

"Wah benarkah Fei-er, kau hebat sekali" ucap Chen Xiao dengan kagum kepada Xiao Fei.

"Ah sudahlah...Chen-er maukah kau menemaniku mengelilingi istana mungkin kau tahu lebih banyak mengenai istana impian" ucap Xiao Fei mengajak Chen Jiao berkeliling.

"Baiklah Fei-er ayo aku akan menemanimu berkeliling istana" ucap Chen Jiao.

(Istana Xiao Fei bernama Istana Impian)

Xiao Fei dan Chen Jiao masuk ke dalam istana. Chen Xiao melihat pintu yang selama ini terturup rapat kini dan terkunci kini pintinya berubah warna yang tadinya putih menjadi emas. Xiao Fei bingung dengan pintu itu yang tiba-tiba berubah warna, Chen Jiao pun kebingungan. Chen Jiao mendekati Xiao Fei yang tengah memandang 3 pintu itu dengan bingung.

"Fe..Fei-er apakah kau berhasil menerobos tingkat kultivasi?" tanya Chen Jiao sedikit ragu.

"Iya emang kenapa?" tanya Xiao Fei kembali.

"Be..berapa lama kau berkultivasi dan se..sekarang kau mencapai tingkat apa?" tanya Chen Jiao gagap dan ragu.

"Emm...5 hari di ruang dimensi dan hanya tingkat langit tahap akhir" jawab Xiao Fei santai dengan wajah polosnya itu.

Chen Jiao mematung di tempat bagaikan mati rasa, jantungnya sesak seakan berhenti berdetak (ok ini terlalu lebay) saat dia mendengar kata 'hanya' yang keluar dari mulut Xiao Fei, sudah dipastikan bila orang lain yang mendengarnya pasti akan memarahi Xiao Fei habis-habisan hingga Xiao Fei sadar apa yang dia perbuat, tapi bila orang itu berani saja.

Bagaiman bisa gadis di depannya itu mengatakan dengan santainya. Padahal umurnya baru sekitar 14 tahun dan dia telah mencapai kultivasi tingkat langit tahap akhir. Orang biasa saja biasanya memerlukan waktu hingga bertahun-tahun lamanya untuk menerobos setiap tahap, bahkan seorang jenius memerlukan waktu 2 tahun untuk menerobos setiap tahapannya. Dan Xiao Fei hanya memerlukan waktu 5 hari di ruang dimensinya sudah dapat mencapai setengah dari tingkat kultivasi, sungguh seorang monster kultivasi.

"Bagaimana kau bisa mencapai tingkat langit tahap akhir hanya dalam waktu 5 hari Fei-er?" tanya Chen Jiao yang sedikit geram dengan perkataan Xiao Fei.

"Ya begitulah" ucap Xiao Fei mengiyakan saja.

Chen Jiao hanya bisa bersabar menghadapi tingkah Xiao Fei itu.

"Chen-er kenapa pintu ini berubah menjadi emas, kan tadinya putih?" tanya Xiao Fei.

"Itu karena kau sudah menerobos ke tingkat yang lebih tinggi dan sekarang ada 3 pintu yang sudah bisa kau buka" ucap Chen Jiao menjelaskan.

"Oh jadi begitu ya" ucap Xiao Fei ber oh ria.

Xiao Fei melihat pintu yang selama ini terkunci kini bisa dia buka, memang selama di dunia modern, hanya pintu kamar saja yang dapat dibuka dan pintu yang lain terkunci rapat tidak dapat dibuka oleh Alexa walau dengan berbagai cara.

Xiao Fei membuka pintu pertama secara perlahan-lahan dan bisa dia lihat disana ada sebuah harta yang sangat banyak dan menumpuk. Disana ada emas, berlian, mutiara, dan harta langka lainnya, melihat harta yang begitu banyak, mata Xiao Fei menjadi berbinar.

Setelah melihat-lihat harta, Xiao Fei berjalan menuju pintu yang kedua, dia membuka pintunya dan melihat banyaknya buku yang tersusun di rak dengan rapi, sudah dipastikan bahwa ruang ini adalah perpustakaan istana.

Kini Xiao Fei berada di perpustakaan istana. Perpustakaan istana sangatlah luas, memiliki lebih dari 50.000 buku mulai dari buku cerita, novel, kultivasi, beladiri, alkeimis, senjata, elemen, dan masih banyak lagi.

"Baiklah Fei-er sebaiknya kau membaca buku-buku kultivasi dan bela diri yang ada di perpustakaan ini, aku akan menunggumu di luar" ucap Chen Jiao sembari keluar dari ruang perpustakaan setelah menerima anggukan Xiao Fei.

Xiao Fei mulai membaca setiap buku dan setiap rak yang ada. Di dalam perpistakaan terdiri dari 8 rak yang sangat besar di setiap dinding dan 4 rak lebih kecil yang berada di tengah perpustakaan.

Xiao Fei sudah 10 jam berada di peepustakaan, dia telah menyelesaikan membaca semua buku yang ada di perpustakaan maupun tentang kultivasi, bela diri, cerita, dan lainnya tanpa Xiao Fei ulangi karna dia sangatlah hafal hanya dalam satu kali membacanya.

Xiao Fei keluar dari perpustakaan dan menghampiri Chen Jiao yang sedang duduk di gazebo.

"Fei-er apakah kau sudah selesai membaca buku tentang kultivasi dan bela diri?" tanya Chen Jiao yang terkejut dengan kedatangan Xiao Fei.

"Iya aku sudah membaca semua buku yang ada di perpustakaan" ucap Xiao Fei dengan tenang sambil duduk didekat Chen Jiao.

Lagi-lagi Chen Jiao dibuat terkejut oleh Xiao Fei, bagaimana bisa dia membaca semua buku yang ada di perpustakaan hanya dalam waktu 10 jam?

'Sungguh seorang jenius' batin Chen Jiao kagum.

"Chen-er ayo kita membuka pintu yang satunya lagi" ucap Xiao Fei mengajak Chen Jiao dengan antusias.

"Baiklah ayo" ucap Chen Jiao.

Xiao Fei segera menggandeng tangan Chen Jiao sembari berlari kecil menuju pintu ke 3.

Chen Jiao tersipu malu karna tangannya yang tiba-tiba digandeng oleh Xiao Fei, wajahnya memanas dan merah padam, Chen Jiao hanya biasa memalingkan wajahnya dan pasrah dengan kelakuan tuannya itu.

Xiao Fei membuka pintu ke 3 itu dan dapat dia lihat banyaknya senjata tingkat tinggi yang berjejer rapi. Kini mata Xiao Fei semakin berbinar karna mendapati senjata yang menjadi benda paling dia sukai.

Setelah Xiao Fei selesai melihat-lihat senjata, dia keluar dari ruang senjata itu kemudian pergi ke luar istana untuk melatih seni bela dirinya dan melatih kekuatan elemennya.

Saat Xiao Fei melakukan latihan seni bela dirinya, dia tidak pernah menggunakan airan qinya karena Xiao Fei telah terbiasa akan hal itu dan menjadikan tubuhnya semakin kuat.

Serasa cukup lelah, Xiao Fei berpamitan kepada Chen Jiao untuk kembali ke kediamannya.

.

.

.

Salam dari author eaa😎

Terima kasih kepada para readers terhormat yang telah mampir di novelku. Jujur memang baru pertama buat novel tentang reinkarnasi.

Semoga kalian semua suka sama cerita ini😊

Jangan lupa like, vote yang buanyakk, and komen😄

See you again guys🤗

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!