Namanya Jeremy Robert Wiguna, aktor tampan dan terkenal. Banyak film dan sinetron stripping yang ia mainkan, sampai iklan dan jadi brand ambassador produk luar negeri. Selain itu juga satu - satunya anak dari ayah yang punya segudang perusahaan manufaktur dan perbankan yang masuk dalam jajaran 668 perusahan terkenal didunia. Namun Jeremy lebih memilih terus berkarya di dunia keartisannya.
Jesika Jane Wiguna, manager sekaligus asisten Jeremy juga istri yang disembunyikan. Kerjaan sampingan sebagai beauty vloger tanpa ada yang tahu bahwa BV itu adalah dirinya. Chika panggilannya, keseharian sebagai asisten menggunakan pakaian kasual, rambut diikat kucir kuda, pakai kacamata botol, dan matanya masih ditambal dengan soflens berwarna coklat supaya ia tak dikenali.
Monica artis yang mulai redup jiwa keartisannya dan berusaha mengejar Jeremy untuk menaikkan derajat keartisannya lagi. Segala cara ia lakukan biar selalu dapat tawaran syuting, entah sebagai bintang tamu ataupun bintang iklan.
Namanya Agnes, pasangan artis dalam film yang mereka mainkan. Karena sering satu film, hingga akhirnya mereka digosipkan pacaran. Bahkan netizen menjodohkan mereka, berharap mereka juga menjadi pasangan asli didunia nyata.
Michael Aji Santoso, bukan aktor hanya seorang CEO perusahaan terkemuka menyaingi perusahaan yang didirikan oleh ayah Jeremy dan sebagai saingannya dalam mencintai Chika. Karena Michael adalah cinta pertama dari Chika.
Ayah dari Jeremy, beliau Dion Raharja Wiguna salah satu pendiri dari 668 perusahaan terkemuka di dunia juga seorang duda keren meskipun dengan usia 54 tahun. Digadang sebagai pria idaman emak - emak, bahkan ada yang berharap menjadi sugar dady.
Jane Prakoso, janda dan besan dari Dion atau ibunya Chika. Kejaannya adalah chef vloger, meskipun masakannya tidak layak dimakan hanya bagus ditampilan. Namun netizen sangat mengagumi kecantikannya dengan usia 47 tahun. Tak ada yang tahu jika Jane dan Chika adalah ibu dan anak, mereka selalu mengira bahwa Chika adalah adiknya. Karena ibunya Chika sangat awet muda.
****
Cerita ini tidak rumit, meskipun ada beberapa sedikit cerita vulg*r karena ada hubungan suami istri didalamnya. Namun dibumbui dengan kisah unik yang mereka sembunyikan dari pernikahannya.
Pernikahan mereka sudah berjalan hampir 2 tahun, karena Dion dan Jane adalah sahabatan dari kecil sehingga mereka menjodohkan Jeremy dan Chika tanpa ada perlawanan.
Sebagai syarat jika Jeremy bersedia menikah maka ia akan tetap menjadi aktor, selain itu Jeremy memang menyukai bahkan sangat menyukai Chika sejak pertemuan pertama mereka di Sydney dalam rangka perjodohan.
Sementara Chika meskipun sudah lulus kuliah ia hanya ingin menjadi BV dengan nama samaran yaitu Nanta. Ia tak menolak dijodohkan lantaran tak ingin hidupnya terlalu ribet dan menerima apa adanya.
"Ok baiklah, aku terima. Males ribut.." begitu jargon andalannya dan bersedia jadi manager Jeremy.
***
Mereka tinggal di apartemen mewah yang ada di Jakarta, namun terkadang mereka lebih memilih tinggal di apartemen yang ada di Bandung karena dekat dengan rumah ibunya Chika yang hanya tinggal dengan puluhan kucing dirumahnya.
Meski begitu Jane tak ingin selalu didampingi oleh Chika, karena menurutnya ia lebih bebas jika tinggal sendiri. Terlebih Chika sudah menikah, apa jadinya jika mereka bermesraan sementara ibunya hanya diam diri tak ada pasangan.
Sooo, guyss enjoy your reading yesa !!
Mohon kritik dan saran yang membangun yaaah.
Jangan lupa like dan komentarnya..
😍😍😍
Matahari sedang dahsyat - dahsyatnya memancarkan keagungan sinarnya yang sangat menyengat. Siang itu mereka masih melakukan syuting untuk film aktion, lokasi diambil daerah bukit.
Saat itu Chika hanya duduk sambil melihat dari kejauhan akting suaminya. Mengenakan jaket kulit berwarna hitam, dengan kacamata serta pistol mainan ditangannya. Kali ini ia berakting sebagai detektif. Tubuhnya yang atletis dan maskulin menambah kegagahan Jeremy. Tiap adegan laga yang ia lakukan selalu dapat seruan penonton yang melihat dari jauh.
Chika hanya tersenyum simpul, ia pun menyadari bahwa suaminya sangat tampan. Beruntung ia memilikinya meskipun tak ada yang tahu pernikahan mereka.
"Meleleh dahsyat, maaaak. Itu sebenarnya manusia apa malaikat seeeh.. " seru penonton, sampai sutradara minta dari beberapa penjaga untuk tidak berisik agar suara tak masuk direkaman. Meskipun ada tim editing, namun pekerjaan itu akan sangat menguras waktu untuk mengedit adegan.
Breakdown, okeeey..
Sutradara menghentikan syuting, untuk memberi waktu istirahat sejenak. Chika menghampiri Jeremy dengan botol dan payung ditangannya.
"Roti selai kacang ??" seru Jeremy sambil mendekatkan wajahnya. Chika menjauhkan wajah Jeremy dengan telunjuknya.
Jeremy paham betul kalau barusan Chika habis melahap roti isi selai kacang kesukaannya.
"Gue jadinya pengen lahap bibir lu, Chik." Jeremy mengusap kepala Chika, namun ia menampik sambil membuka botol air mineral dan menyodorkannya ke Jeremy.
"Duuuh, enak banget sih jadi asistennya. Seandainya gue yang jadi, betapa dunia ini sangat indah sekali, nek.." sambil berdecak kagum Fara melihat pasangan disembunyikan itu, lantas kepalanya ditimpuk dengan Luna disebelahnya.
"Lu, ingat nggak. Kita masih ada kuliah kagi jam 3.." Luna sambil menarik paksa tangan Fara.
"What, Pak Diki lagi. Ohhh, maaaan.." Fara mengikuti ajakan Luna sambil tak rela meninggalkan lokasi syuting.
"Adegan setelah ini...." Chika tak meneruskan, karena Jeremy menggenggam jemarinya erat dibawah meja yang tak terlihat. Iyaaah, adegan kissing yang selalu Chika sesali jika suaminya adalah seorang artis yang harus profesional dalam segala aktingnya.
Penah suatu adegan di film yang saat ini sedang booming, ketika Jeremy harus beradegan ranjang dengan tante - tante. Karena perannya sebagai pemuda yang mendambakan istri yang lebih tua, hingga buat Chika tak ingin melihat dan absen beberapa hari untuk jadi asistennya.
"Aku nggak cemburu kok, aku cuma mengingatkan. Jangan, main lidah. Oke. Dan, seperti biasa hanya sekali take, kalo sampe berulang - ulang. Awas aja.." Chika mengancam, Jeremy tersenyum penuh arti.
"Nadanya sih seperti cemburu.. hahaha.." Jeremy puas, Chika lantas mencubit lengannya Jeremy..
"Awww... Lu sudah nyakitin artis, bisa dituntut lu.." Jeremy sambil melotot.
"Tuntut aja, tidur di sofa lu malam ini." ucap Chika lirih sambil merapikan make up yang luntur dari wajah Jeremy.
"Sumpah ya, gua gk tahan lihat bibir istriku yang mungil ini.." sambil mengusap pinggir bibir Chika, lantas wajah Chika bersemu merah.
"Jeremy, yuk take.." panggil asisten sutradara dari kejauhan, menghentikan peraduan laki bini itu. Kemudian ia bangkit dari tempat duduknya.
"Kalo lu, bisa take one. Malam ini gue servis lu deh.." Chika meyakinkan suaminya, Jeremy hanya meliriknya nakal sambil mengedipkan sebelah matanya.
Lagi, Chika tak ingin melihat adegan itu. Ia lebih memilih untuk memejamkan matanya sambil menyumpal telinga dengan ear phone dan mendengarkan lagu, dengan volume yang sangat nyaring.
***
Jangan lupa like ...😍😍
Waktu sudah menunjukkan pukul 00.00 WIB, acara syuting sudah selesai. Saat Chika merapikan peralatan make up dan memasukan semua perkakasnya di mobil. Dari kejauhan ia melihat kerumunan wartawan yang sedari siang tadi menunggu Jeremy dan Agnes untuk diwawancarai.
"Jeremy dan Agnes, satu dong adegan pelukan romantis kek tadi. Netizen seneng neh. Kalo gambar kalian muncul di berita utama begini.." pinta salah satu wartawan, Agnes tampak malu - malu mau sambil menatap Jeremy. Lantas Jeremy meraih pinggang kecil Agnes dan mendekapnya ke pelukan.
Deg...
Chika menggigit jari kuku jempolnya, lantas merapikan sedikit rambutnya yang tergerai ke daun telinga dan kembali merapikan costum syuting Jeremy. Awalnya Chika tak merasa keberatan, karena ini memang sudah menjadi resikonya untuk menerima perjodohan itu. Jeremy yang profesional dalam segala hal juga meminta Chika untuk tidak cemburu meskipun Chika baru menyadari perasaannya setahun belakangan ini.
Tanggannya tergetar saat akan memasukan wardrob box ke mobil, benda itu jatuh dan isi dalamnya berhamburan keluar. Pak Anang yang sedari tadi tiduran di mobil kaget dan terbangun.
"Non Chika, waduuuuh Non. Kenapa nggak bangunin saya sih." Pak Anang tampak panik dan membantu merapikan pakaian yang berhamburan keluar. Jeremy dan Agnes menghampiri sambil bergandengan tangan.
"Kenapa, Chika. Kamu berulah lagi yah?" Jeremy menggoda, padahal Chika sudah kepalang jengkel terlebih Jeremy tak membantu bahkan tanggannya tak ingin lepas dari Agnes.
"Ohh iya, Chik. Agnes mau numpang mobil kita. Nggak apa - apa kan, toh kita searah pulangnya." hati Chika makin mendidih, dengan kasar Chika melempar barang - barang ke dalam mobil dan menutup mobil dengan kasar. Agnes melihatnya heran sambil menautkan kedua alisnya.
"Chika...!!" panggil Jeremy
Blebek blebek blebek, sepertinya air yang mendidih itu sudah mau keluar dari pancinya
"Nooooh, tanya sama Pak Anang. Dia mau anterin nggak, jangan tanya gua. Karena gua bukan sopir.." Chika gusar, Jeremy terkekeh sambil menutup mulutnya.
"Diiih, asisten kamu galak banget sih, Jer." Agnes masuk mobil penumpang dibarengi Jeremy disampingnya.
Mereka duduk bersebelahan, harusnya itu posisiku.. Chika membatin dan masuk mobil samping kemudi.
Saat diperjalanan Agnes tampak terus menguap, Chika memperhtikannya dari spion mobil. Lantas gadis itu bersandar dipundak Jeremy. Chika melotot, ia berbalik badan menatap tajam ke arah Jeremy. Pria itu malah meletakkan jari telunjuk ke mulutnya, mengisyaratkan Chika untuk diam. Pak Anang merasakan atmosfer didalam mobil seperti panas kegerahan. Padahal ia sudah menaikan volume ac sangat tinggi.
"Mas Jer, kita sudah sampai dirumah Mbak Agnes." Pak Anang memarkirkan mobilnya tepat didepan pintu gerbang rumah pribadi Agnes. Wanita itu terbangun perlahan, ia menyadari sudah lama bersandar dipundak Jeremy.
"Ohh Sorry, Jer. Keknya gue kecapeaan banget." ucapnya sambil tersenyum dengan pancaran senyum yang memikat hati, Chika merasa sekan tertancap panah persaingan tepat dijantungnya. Jleeeeb
"Thanks ya, Jer." pamitnya menutup pintu mobil sambil melambaikan tangan, lantas mobil pun melesat meninggalkan rumah Agnes.
Jeremy mencolek pinggang Chika genit, wanita itu hanya diam tak menghiraukan. Walaupun sebenarnya dia menahan rasa geli hingga bulunya meremang. Jari Jeremy mulai nakal, ia memasukkan tanggannya dari sela - sela baju Chika menuju sesuatu yang kenyal.
"Stoooop.." teriak Chika kencang, Pak Anang yang sedari tadi megemudi nampak terkejut dan mengerem mobilnya mendadak.
"Ada apa, Non.?" tanya Pak Anang panik, Chika berbalik badan menatap Jeremy dan menimpuk laki - laki itu dengan gulungan skrip ditangganya.
Setibanya di apartemen, Jeremy langsung membanting dirinya di sofa dan mengelurkan benda pipih berwarna putih dari saku celannya. Ia tampak tersenyum puas menatap layar handphonenya itu. Sementara Chika sudah keburu masuk kamar mandi, lama ia menatap dirinya dari cermin. Ia menarik nafasnya kuat dan meghembuskannya perlahan.
"Hari ini aku kek anak kecil banget sih, kenapa aku harus bersikap seperti itu.?" ucapnya lirih dan mengusap cermin dengan telapak tangannya.
Tak berapa lama Chika keluar dari ruangan sedikit transparan itu, dan Jeremy sudah ada didepan pintu sambil berkacak pinggang.
"Lu semedi di dalam?" tanya Jeremy, Chika tak menyahut hanya meliriknya kesal dan mengusap rambutnya yang basah dengan handuk. Jeremy memeluk Chika dari belakang, wanita itu terlonjak saat Jeremy mencium tengkuk leher Chika. Lantas Chika berbalik badan, mereka saling mengulum bibir, perlahan Jeremy menuju kasur. Sesaat mereka berhenti dengan aktivitas ciumannya, Chika mendorong dada Jeremy.
"Mandi dulu sana.." sergah Chika
"Nanggung." ucap Jeremy lantas mencium bibir Chika lagi, sesaat ia terhenti dan memandang wajah Chika dengan rambutnya yang masih basah. Perlahan mengusap dan menyingkirkan helaian rambut diwajahnya.
"Sudah minum pil KB kan ?" tanya Jeremy, Chika mengangguk pelan. Kembali Jeremy mencium bibir Chika, perlahan turun ke leher dan menuju dua gunung kembar miliknya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!