NovelToon NovelToon

Sejuta Pesona Si Janda Muda

Karina Larasati

Karina Larasati atau kerap disapa Arin adalah nama ku.

Hari ini, tepat satu tahun lama nya aku menyandang status se orang Janda. Mohon di ingat baik baik janda tanpa anak, serta fisik yang masih berstatus perawan. Mohon di ingat kembali perawan. Oke ?? Trimakasih, itulah poin utama nya.

Saat ini usia ku memasuki umur dua puluh lima tahun. ko bisa? umur dua lima, masih muda, baru lulus kuliah status nya ko udah janda? Suami nya kemana? Hamidun ya? Salah pergaulan ya? Makanya nikah muda. Dan bla bla bla bla.... masih banyak lagi pertanyaan yang sering ku dengar, saat orang orang yang baru ku temui mengetahui status ku sebagai se orang janda muda. Saat ini aku bekerja di salah satu perusahaan besar di Pusat kota. Tiga bulan lalu aku masih berstatus magang, namun akhir nya aku berstatus sebagai pegawai tetap perusahaan ini. Jujur ini adalah pengalaman pertama ku sebagai se orang karyawan kantoran, setelah sebelum nya, aku kerja sambil kuliah di salah satu salon kecantikan, pernah juga bekerja sebagai SPG produk kecantikan di salah satu mall besar di kota ini.

Setelah lulus kuliah, aku memutuskan untuk mencari pekerjaan tetap. Dan setelah melamar pekerjaan kesana kemari, akhirnya aku di terima di perusahaan besar yang bergerak di bidang IT.

Dan setelah memasuki bulan ke empat aku berada di kantor besar ini, barulah orang orang mulai penasaran dengan ku, satu persatu rekan kerja juga beberapa pekerja lain yang hampir setiap hari bertatap muka dengan ku mulai berkenalan dan sebagian lagi sudah mulai akrab. Sampai saat mereka berkenalan dan tau siapa nama ku semua nya masih aman, tak ada pembahasan pembahasan aneh terdengar. Tapi saat mereka bertanya status ku apa? Pelajar kah? Mahasiswi kah? Single kah? Sudah punya suami kah? Aku mulai tarik nafas pelan pelan, dan ku jawab, status ku janda.

Dan sudah ku tebak, seperti sebelum sebelum nya, reaksi mereka pun beragam. Ada yang terkejut, ada yang langsung diam, ada yang menjawab sambil berteriak

" ya ampun, kamu beneran janda?"

Yang lain Menjawab

" masa sih janda? Kamu boong ya?"

Dan lagi

" masih muda ko' udah jadi janda aja, makanya jangan mau di ajak nikah muda !"

dan ada lagi

" miris banget ya hidup lo, masih muda, cantik, udah jandi janda, kenapa? Main nya kebablasan ya?"

Dan yaaaa... begitulah ..!! Begitu banyak umpatan, hinaan, tatapan kasihan, cemo'ohan yang kudengar tiap kali ku sebutkan status janda ku.

Salah sendiri, siapa suruh pengen tau status orang, masa iya harus gue jawab ' iya, aku se orang pelajar' sementara status Ktp gue cerai mati. sama aja nipu dong gue.

Akan ku ceritakan sedikit dari mana asal nya status Janda itu berawal.

Beberapa tahun yang lalu, dari awal masuk kuliah sampai semester akhir, aku menjalin kasih bersama se orang pria bernama Reihan Adnan. Se antero kampus bilang dia adalah raja kampus, dan aku ratu nya, bukan bermaksud kepedean atau apa, tapi memang itulah julukan yang kami dapat semasa kuliah dulu, selain karena tampan dan aku yang terkenal cantik paripurna, itu juga di karenakan Reihan yang menjabat sebagai ketua bem di kampus.

Yang orang lain lihat adalah Reihan yang gagah, cerdas, serta berparas tampan, dan didukung dengan dirinya yang sebagai putra tunggal dari kedua orang tua nya yang sukses di beberapa bidang usaha. Sudah jelas bukan, kekayaan nya pun bisa dipastikan melimpah ruah, dan dia adalah kandidat terkuat satu satu nya pewaris harta milik ke dua orang tua nya kelak. Namun sayang, takdir berkata lain pada Rei kekasih ku.

Empat tahun lama nya, aku dan dia menjalin asmara, dan dua tahun terakhir itu adalah masa masa tersulit bagi Reihan, dokter menyatakan dirinya mengidap kanker prostat.

Kanker pada prostat pria adalah kelenjar kecil ber ukuran kenari yang menghasilkan cairan ******.

Prostat pria penghasil cairan semen yang memberi nutrisi dan mengantarkan ******.

Sudah berbagai prosedur medis kami jalani demi kesembuhan Rei, Terapi partikel,Terapi radiasi eksternal, Reseksi prostat,laparoskopi prostatektomi tadikal,dan obat obatan terapi terkait hormon, kesehatan tulang dan pengobatan retensi urin. Sampai akhir nya sampai lah pada titik dimana Rei sendiri yang meminta agar memberhentikan segala jenis bentuk perawatan untuk dirinya.

Dan selama itu, aku bahkan tak pernah pergi dari sisi nya, ku temani dia kemana pun orang tua nya membawa Rei untuk berobat.

Namun pada suatu hari, mama Rei menelfon ku dengan menangis tersedu sedu. dengan segera, aku mendatangi rumah nya, ku dapati ke dua orang tua Rei tengah menunggu ku di ruang tamu.

" om, tante bagaimana keadaan Rei?" Tanya ku dengan panik kala itu.

" duduk lah dulu Rin, ada satu hal yang ingin om dan tante sampaikan "

Tanpa menjawab, aku segera mendudukan bokong ku di atas kursi tamu, tepat di hadapan ke dua orang tua Rei.

" begini Rin,kamu tau kan om dan tante sudah berusaha dengan keras dan melakukan segala cara agar Rei bisa sembuh, namun hasil nya tetap saja kian hari kondisi Rei malah semakin memburuk "

" maaf om, apa sebaiknya kita bawa saja Rei ke rumah sakit, se enggak nya, disana Rei bisa berada dalam pantauan dokter 24 jam, mungkin saja ada ke ajaiban, dan Rei bisa sembuh kembali om, kita harus yakin "

Kedua orang tua Rei menggeleng pelan, raut wajah nya terlihat pilu, kesakitan yang di alami Rei juga turut menyakiti hati mereka. Tentu saja, orang tua mana yang akan tega melihat anak satu satu nya terbaring lemah tak berdaya, bahkan dokter sudah memvonis usia Rei tak akan lama lagi. Sehingga meski dengan cara apapun pengobatan yang di lakukan, hasil nya akan tetap percuma saja.

" Rin, dokter bilang, usia Rei tak akan bertahan lama, tapi Om dan tante ada satu permintaan pada mu, dan hanya kamu lah satu satu nya harapan kami Rin " ucap Om Lukman papa Rei

" permintaan apa om?" Tanya ku penasaran

" menikahlah dengan Rei nak, bahagiakan anak tante di sisa akhir hidup nya, cuma kamu yang selama ini Rei inginkan, bahkan dimasa masa ter akhir pun hanya nama kamu yang selalu Rei sebut " ucap Mama Rei dengan berderai air mata.

Jujur saat itu aku cukup terkejut mendengar nya, aku dan Rei memang sudah lama berpacaran, tapi untuk menikah? Rasanya aku tak membayangkan itu sama sekali, terlebih dalam kondisi seperti ini. Tapi dengan konsdisi nya saat ini, aku tak menampik, sebenar nya ada rasa sakit yang turut aku rasakan melihat nya terbaring lemah selama ini.

Dulu, saat Rei masih dalam fisik yang sehat, ia adalah sosok laki laki terhebat kedua dalam hidup ku, berkat dirinya lah aku bisa sampai di titik ini, setelah sebelum nya aku hampir gila karena kehilangan keluarga ku yang secara tiba tiba, mereka meninggal sesaat setelah mengikuti acara liburan keluarga di Medan. Satu pesawat jatuh ke laut lepas, dan semua penumpang nya dinyatakan meninggal tanpa ada yang selamat satupun.

Saat itu, posisinya hanya aku dan dua kakak sepupu ku yang tidak ikut satu maskapai penerbangan bersama keluarga besar, karena aku dan kakak sepupu ku memutuskan untuk Vacation bersama teman teman di Medan selama satu minggu, setelah dua minggu sebelum nya time with family, niat nya seminggu ini bakalan kita habiskan buat staycation bersama teman teman kecil kami dulu. Ya, karena dulu kami sempat tinggal dan menghabiskan masa kecil kami disini.

Namun naas, berita itu kami dapatkan sehari setelah tenggelam nya kapal. Dan mulai hari itu, jadilah aku yang saat ini, aku yang hidup mandiri dan didewasakan oleh ke adaan.

Dan setelah aku berfikir cukup lama, dan didasarkan pertimbangan ku yang sudah lama bersama dengan Rei dalam suka dan duka nya kita selama bertahun tahun ber komitmen bersama, atas dasar jasa jasa Rei dalam hidup ku selama ini, dan atas dasar cinta kami yang begitu besar dan tulus, akhir nya aku memutuskan untuk meng 'iya' kan ke inginan kedua orang tua Rei, yang meminta ku untuk menjadi menantu nya, istri dari putra tunggal nya, dan juga teman hidup untuk Rei suami ku hingga akhir hayat nya.

Sepenggal kisah antara Aku dan almarhum suami ku

Hanya satu minggu setelah ijab qabul, Rei suami ku dinyatakan meninggal.

Maafkan aku suami ku, di saat saat ter akhir mu dulu, aku dan ibu mertua ku malah pergi menghadiri acara wisuda ke kampus, namun jangan salah kan aku atau pun ibu mertua ku sepenuh nya. Karena kepergian kami waktu itu pun adalah karena paksaan dari Rei. Ia dengan kekeh nya menyuruh ibu mertua agar bersedia mendampingi ku waktu itu, hingga akhir nya dengan berat hati, kami berdua berangkat ke kampus, sementara Rei hanya di dampingi ayah mertua ku, yang memang sejak saat Rei sakit, ayah mertua memilih untuk mengerjakan semua tugas kantor nya di rumah. Sungguh kasih sayang mereka untuk Rei benar benar luar biasa, bagi mereka memang Rei adalah segala nya.

Tapi, ya sudahlah, takdir tuhan memang tak ada yang bisa menebak, begitu pula tentang kisah cinta ku dan Reihan. Cinta kami harus di pisahkan oleh kematian, bukan atas dasar kemauan kita sendiri, Tapi inilah bukti nyata kuasa pencipta kami.

Tak ada mahluk satu pun di bumi ini yang dapat menentang garis hidup nya sendiri, meski ia sudah berencana, tapi tetap saja, tuhan lah penentu segala nya.

Tepat hanya sampai acara empat puluh hari mengenang wafat nya almarhum Reihan suami ku, aku memutuskan untuk kembali ke rumah peninggalan almarhum ke dua orang tua ku. Dan ibu juga ayah mertua ku?

Tentu saja mereka membiarkan nya. Bukan karena tak suka, tapi mereka justru tidak mengekang atau pun melarang, ibu dan ayah mertua ku adalah orang tua yang baik, atas dasar kebahagiaan ku, pilihan dan juga mimpi ku, serta perjalanan hidup ku yang masih panjang. (Semoga saja). Mereka membiarkan diri ku sendiri yang mengambil keputusan apapun itu. Bahkan tanpa aku minta, mereka mewariskan kontrakan sepuluh pintu pada ku. Baik bukan?" Tentu saja.

Coba bayangkan, ke depan nya nanti, aku hanya perlu menarik uang sewa tiap bulan nya pada para penyewa kontrakan warisan yang mereka berikan. Bahkan, meski Reihan sudah tiada, mereka masih mengharapkan agar aku menganggap mereka seperti orang tua ku sendiri. Oh sungguh mertua idaman bukan?

Tapi, meski diperlakukan dengan sangat baik oleh mereka, tak lantas membuatku besar kepala, aku justru merasa malu pada mendiang suami ku Rei, selama satu minggu menjadi istri nya dulu, aku bahkan tak pernah memberi nya apa apa. Termasuk hak batin yang bisa ia dapatkan dari ku kapan pun jika ia mau. Tapi nyata nya, ia tetap menjaga kehormatan ku sampai akhir hayat nya. Pernah dulu aku sempat menanyakan hal itu pada nya, mengapa sampai tiga hari kami menikah, ia tak pernah meminta hak nya pada ku, kami hanya tidur satu ranjang sambil berpelukan, hanya sebatas berciuman, itu saja tidak lebih, itu pun karena aku yang ber inisiatif memulai nya duluan. Sampai sampai aku berfikiran " apa karena penyakitnya itu, membuat ayam jantan Reihan tidak dapat berfungsi lagi ?"

Namun keraguan ku nyatanya tak terbukti sama sekali, karena Rei bilang pada ku

" Aku pria normal Rin, tapi bukan nya aku tidak mau melakukan itu pada mu, aku hanya takut, suatu saat nanti benih ku tumbuh di rahim mu. Dan saat itu, aku sudah tiada. Dan yang ada hanya kamu yang akan terbebani karena itu, kamu harus mengurus semua nya sendiri, menanggung semua beban itu sendirian, tanpa ada aku di samping mu. Aku akan sangat merasa berdosa jika sampai itu terjadi pada mu. Maaf kan aku. Kamu tau kan, umur ku mungkin bisa saja hanya bertahan sampai sekarang, nanti, atau besok. Dan jika hari itu tiba, aku hanya ingin kamu meng ikhlaskan ku, dan mulai lah hidup baru, cari lah pria yang benar benar mencintai mu dengan tulus. aku sangat nencintai mu Karina, trimakasih karena sudah mau menjadi istri ku, istri dari pria penyakitan yang tak berguna seperti ku. I love you Karina larasati ".

Nah itu lah ucapan almarhum Reihan dulu ,yang masih jelas terngiang di telinga ku sampai saat ini. Dan karena ucapan nya itu, jelas pula bahwa sampai detik ini pun, meski statusku se orang janda yang di tinggal mati suami nya, satu kenyataan yang tak dapat di elak kan adalah, tubuh ku yang masih perawan ting ting, alias masih bersegel.

Bahkan dulu, saat aku dan Almarhum Reihan masih berstatus pacaran dengan bertahun tahun lama nya, meski fisik Reihan masih sehat pun, ia tak pernah meminta melakukan hal hal yang lebih dari sekedar mengecup kening, dan itu pun sangat sangat jarang ia lakukan, padahal sangat banyak pria kampus yang secara terang terangan memuji kemolekan tubuh ku, paras ku yang cantik dan tubuh seksi yang aku miliki jelas menjadi daya tarik tersendiri bagi para pria, siapa yang akan menolak pesona se orang Karina?, tapi justru Reihan lah yang bersikap sebalik nya, berciuman saja ia lakukan setelah kita sah menjadi pasangan suami istri.

Sunggauh Reihan adalah pria baik yang telah tuhan berikan pada ku, meski hanya sebentar kami bersama, namun trimakasih Tuhan, karena aku pernah engkau ijinkan untuk bersanding dengan pria yang benar benar soleh seperti Reihan. Semoga almarhum engaku tempat kan di syurga mu.

Aku meng ikhlaskan mu suami ku, aku yakin orang baik seperti mu, sekarang sudah hidup dengan tenang di alam sana, tanpa perlu merasakan sakit lagi. Dengan perasaan bahagia yang abadi.

Seperti ke inginan almarhum dulu, juga dukungan ayah serta ibu mertua yang membebaskan ku atas jalan apapun yang akan ku pilih, aku memutuskan untuk kembali bangkit, melamar pekerjaan ke kantor sana kantor sini, hingga akhir nya aku menjadi salah satu karyawan tetap di sebuah perusahaan besar.

Jujur saja, aku mencari kerja bukan karena aku yang merasa kekurangan uang, karena jika hanya untuk menutupi kebutuhan pribadi ku, meski statusku se orang janda, uang yang ku terima dari hasil penyetoran sewa kontrakan tiap bulan nya, tentu masih cukup untuk mencukupi kebutuhan ku sendiri. Tapi ini ku lakukan semata mata hanya karena aku mencari kesibukan untuk diri ku agar tak selalu merasakan kesepian, mencoba memulai semua nya dari awal lagi, bersosialisasi kembali dengan orang luar. Dan bertemu dengan orang orang baru.

Karena selama dua tahun ini, jujur aku tak pernah bergaul dengan siapapun kecuali satu, Rere sahabat ku. Itu pun hanya via telfon atau chat, atau kalau enggak, kita ketemu saat ngampus aja, udah itu doang. karena saat itu dunia ku benar benar hanya ter fokuskan pada Reihan dan segala pengobatan untuk nya. Meski berkali kali dokter bilang segala jenis pengobatan hasil nya akan percuma, tapi waktu itu, tekad ku kuat, dan kami selalu berharap agar ada ke ajaiban yang tuhan kasih, meski nyata nya, memang tuhan lebih menyayangi Reihan, dan memilih untuk membawa nya kembali.

Tapi,,, Ah.. sudah lah, itu hanya sepenggal masa lalu, yang sudah seharus nya menjadi jalan takdir ku, dan jalan takdir untuk Reihan.

sekarang aku hanya perlu menjadikan nya pelajaran untuk hidup ku kedepan, dan tentu saja, banyak pesan hikmah yang bisa ku ambil dari kisah perjalanan ku bersama Reihan.

Pantai

Weekend adalah hari yang di tunggu tunggu, kantor libur dan saat nya untuk karyawan kecil seperti ku bermalas malasan di rumah.

" Hah... cuaca hari ini sangat cerah, sayang banget kalo cuma dipake buat rebahan doang " gumam ku sambil membuka tirai kamar. Melihat cuaca pagi yang sangat cerah, sangat di sayang kan bila aku melewatkan nya begitu saja. Tapi tak ada rencana kemana pun hari ini, meski ingin, rasanya malas jika harus keluar jalan jalan sendirian. Berdiri se orang diri di tengah tengah keramaian bukan nya bikin hati senang, yang ada malah bikin aku kaya orang kesasar yang linglung.

" ah ya,..! Rere !" Gumam ku seraya mengambil ponsel ku di atas nakas

" hallo.. Re, lagi ngapain?"

"....."

" ya ampun, bangun pemalas, kita jalan yuk..! Bete nih gue di rumah "

"..."

"Ayolah Re, pliiiss..!"

"....."

" nah gitu dong, lo jemput kesini ya, gue tunggu di rumah !!"

"....."

" oke sayang, babay...!!"

Usai menelfon Rere sahabat ku satu satu nya, dengan segera aku bersiap. Seluruh pekerjaan rumah sudah di selesaikan lebih dulu. Aku hanya tinggal menunggu Rere menjemputku sekarang.

" ini sudah satu jam aku menunggu Rere di teras rumah, tapi gadis itu benar benar membuatku marah, awas saja nanti !" Gumam ku dengan kesal.

----

" sayangkuuu... sorry ya jangan marah,hehe..!" Ucap seseorang yang baru saja memarkirkan motor nya di halaman rumah, dengan segera ia berlari memeluk ku.

" lepas ihh..!! Pengap tau !"

" hehe... jangan marah ya sayang, ududududuu udah cantik gini, mau jalan kemana sih?!"

" udah deh, jangan ngerayu rayu gue, udah satu jam gue nunggu lo disini. Kalo sampe jamuran pantat gue tanggung jawab lo ya!"

" hehehhe... sorry ya, gue tadi nganterin nyokap arisan dulu, lagian lo tumben weekend pengen jalan, biasanya gue ajak jalan juga ogah ogahan, baru narik duit kontrakan lu ya?"

" sembarangan aja lo, masih lama kali. Lagian duit duit gue juga, kepo banget sih lo "

" ya kirain lagi banyak duit, trus ada niatan buat nraktir gue gitu "

" udah ah, lama lo, ayo kita jalan "

" ehh.. ntar dulu, maen jalan jalan aja lo, kita mau kemana ini?"

" emmh.. terserah deh, lo mau bawa gue kemana, yang pasti hari ini gue pengen jalan jalan "

" sialan..!! Ngajak gue jalan tapi nggak ada tujuan, tau gini mending gue lanjut rebahan aja tadi "

" apa?"

" hehehe... nggak ko' cantik ku, manis ku, jadi janda sensi amat perasaan " ucap Rere pelan

" gue denger Rere "

" mampus..!! panjang nih urusan " gerutu Rere dengan suara yang teramat ia kecilkan agar sahabat nya karina tak mendengar ucapan nya.

' emh.. manisku.. kita ke pantai aja bagaimana?"

" ide yang bagus, ayo...!"

" aahhh... akhir nya dia luluh juga!"

" ayoo Re, ngapain lo diem disitu !"

" oh.. oke oke... " ucap Rere dengan segera menghampiri sahabat nya yang sudah berdiri di samping motor matic milik nya.

----

Sesampai nya di pantai.

" wah.. liat bro ada cewek cantik "

" busett dah bening bener tuh cewek, jatah gue ini mah "

" gak sia sia gue nunggu jodoh gue disini !"

" yang baju pink gue punya"

" gak bisa woy, gue duluan yang nemu "

" nemu, nemu lo kata barang?"

" ya kan gue duluan yang liat, noh buat lo temen nya boleh "

" sialan lo, gak mau gue!"

Itulah gumaman para pria saat melihat Rere dan Karina turun dari motor mereka.

" nah, lo denger kan Rin, ini ni yang suka bikin gue males jalan sama lo "

" apa sih lo, yang begituan aja di dengerin "

" karina pliiiss.. lo kalau keluar jalan sama gue dandan nya yang biasa aja bisa nggak sih, insecure tau gue..!"

" ya elah, drama mulu lo, sini deketan ..!"

" apa? Mau apa lo?!"

" ya sini dulu bentar, nih pegang pipi gue sini "

" apa ih, nggak mau gue buat apa?"

" ya ini gue mau buktiin ke elo, gue tadi sebelum kesini boro boro dandan, pake bedak aja kagak. "

" Rin"

"Hemmh"

" tuhan kenapa nggak adil sih sama gue ?"

" kenapa? Bokap nyokap lo masih ada, keluarga lo utuh, lo hidup, lo sehat, lo banyak duit, kurang adil apa tuhan sama lo?"

" ya ini. Muka gue ini, kenapa nggak secantik elo gitu "

" Re, harus berapa kali sih gue bilang sama lo, udah deh, lo jangan denger apa kata orang, semua itu udah tuhan atur dengan baik, kata lo gue cantik, kata lo gue sexy, tapi orang tua gue udah gak ada, suami gue udah meninggal, dan sekarang gue janda. Apa perlu gue juga bilang, kalo tuhan juga gak adil sama gue?"

Rere tertunduk diam.

" emh.. sorry ya Rin, bukan maksud gue buat ngungkit soal itu "

" udah, lo jangan ngerasa bersalah gitu, kita kesini buat jalan jalan, udah ya.. mulai sekarang stop lo dengerin bisikan bisikan makhluk astral, lo harus percaya diri. Lo juga cantik, lo baik, lo sempurna, dan yang terpenting adalah, lo sahabat gue "

" hehe... thank you ya Rin.. ayo kita cari tempat buat neduh, sambil minum es kelapa kaya nya seger nih "

" oke ayo..!"

Karina dan Rere menghabiskan weekend mereka dengan santai di pantai. Tak ada acara berenang atau pun bermain wahana air, mereka hanya berjalan jalan dan ber selfi ria.

Hari mulai senja.

" Makasih ya Re, berkat ide lo, weekend ini gue seneng banget main di pantai "

" iya sama sama "

" ngerasain weekend se seru ini, rasanya pengen banget semua hari di ganti aja jadi hari minggu "

" mana bisa begitu. oh ya, gue sampe lupa ya ampuun !"

" kenapa?!"

" gue lupa, hari ini tuh mesti nya gue beli baju baru, abis itu manicure pedicure, nyalon dari ujung rambut sampe ujung kepala "

" ngapain? Hedon amat, mau kemana lo? Besok kan kerja "

" ya justru itu, gue harus tampil se cantik se anggun se menarik mungkin saat kerja besok "

" buat apa? Ke kantor?!"

" ya iya? Emang lo gak buka grup chat?"

" ya buka. Emang apa urusan nya?"

" ya ampun Karina, besok kan pemilihan sekertaris untuk presdir baru "

" ya terus?"

" ya terus lo harus berpenampilan se menarik dan se cantik mungkin dong, biar lo kepilih jadi sekertaris, lo emang mau, selamanya di posisi staff IT? Kalo jadi sekertaris presdir kan minimal lo bisa ikut presdir jalan jalan "

" jalan jalan pala lo..!! Yang ada kerja kerja kerja..!!"

" ya gini maksud gue, kalo misal meeting, cek lapangan, rapat di luar, kunjungan kerja luar negri kan lo bisa ikut "

" ya tetep aja namanya kerja bukan jalan jalan "

" terserah lo lah, dan lagi gue herman..."

" heraan..!! Yang bener dulu kalo ngomong!"

" hehe.. ya itu maksud gue, gue heran sama pak Darma, katanya posisi presdir bakal di turunkan ke anak nya yang baru pulang dari luar negri, dan dia pengen yang jadi sekertaris anak nya nanti itu adalah karyawan lama kantor, dan itu harus yang muda, yang cekatan, yang cantik,yang menarik, yang supel, dan masih single. belum lagi kan biasanya kalo mau nyari karyawan baru tuh bisa aja buka lowongan buat nyari sekertaris gitu, gak perlu nge rekrut karyawan lama. Lo heran gak sih? Dia nyari sekertaris apa calon mantu ya?? Bingung deh gue"

" jangan ikut bingung, itu urusan mereka, yang penting lo kerja dengan bener, dapet gaji, udah kelar !"

" iya juga sih, tapi kan tetep aja gue pengen tau, kira kira menurut lo nanti siapa ya yang bakal kepeilih jadi sekretaris baru?"

" tau ah, gue pusing, kita pulang yuk, udah sore ini !"

" ah gak asik lo mah, lagi seru seru nya gibah malah ngajak balik "

" ya kalo lo masih mau disini ya terserah, gue mau pulang "

" Eh eh.. tunggu, !! gue juga mau pulang kali, masa nginep disini "

" ya udah ayo..!"

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!