Alvin yang sudah mendapatkan seluruh Aset keluarga Croos mengira jika dirinya telah membunuh semua biang masalah yang telah menghancurkan Keluarga Moor.
Tapi nyatanya ada orang yang sengaja mengadu domba Keluarga Croos dan Keluarga Moor.
Sekarang Keluarga Moor dan Keluarga Croos sudah impas, generasi mereka hanya tersisa beberapa saja.
Keluarga Moor hanya tersisa Alvin dan Keluarga Croos hanya tersisa orang yang hidup di luar negeri dan tidak ikut campur dengan masalah keluarga mereka.
...***...
Menjelang satu tahun dari misi yang diberikan System pada Alvin, tepatnya tiga hari lagi setelah misi tersebut di berikan.
Alvin sudah memiliki kekayaan yang melebihi logika manusia pada umumnya, dia sekarang hidup damai, karena tidak ada gerakan sama sekali oleh para Hunter tersisa dan Raizel.
Alvin sedang duduk santai di teras rumahnya, bersama dengan istrinya yang kini perutnya terlihat sudah mulai membuncit.
" Sayang, aku pengen pergi jalan-jalan!" rengek Jeni manja pada Alvin.
Alvin mengerutkan keningnya" kamu ini sudah hamil besar sayang, mau jalan-jalan kemana lagi?" tanya Alvin tidak berdaya.
" Pokoknya pengen jalan!" Jeni merengek seperti anak kecil sambil menggembungkan pipinya.
Alvin menghela napas " baik, baik.. kamu siap-siap dulu sana, aku mau menyuruh anak buahku menyiapkan mobil"
Wajah Jeni langsung sumringah " terima kasih sayang" Jeni mengecup pipi Alvin kemudian masuk ke dalam rumah. Saria dengan sigap membantu Nyonya-nya itu untuk pergi ke kamarnya.
Umur kandungan Jeni sudah masuk ke usia 8 bulan. Sebenarnya Alvin sudah melarangnya pergi kemanapun, tapi karena dia terlalu memanjakan istrinya itu jadi dia sering merengek seperti anak kecil
Alvin memanggil KS Spesial untuk berkumpul semua " Kalian semua siapkan pengawalan ekstra ketat! jangan lupa medis atau apapun kalian siapkan!"
" Baik tuan!" jawab KS spesial yang dengan sigap langsung menjalankan perintah Alvin.
Entah kenapa perasaan Alvin hari ini tidak enak, dia merasa akan sesuatu yang terjadi pada dirinya.
Mobil sudah di siapkan Oleh KS spesial. Jeni juga tak berselang lama keluar dari rumah, dia masih terlihat cantik meski perutnya yang sudah terlihat begitu besar.
"Kalian mau kemana?" tegur Sera yang memang mengejar Jeni saat melihatnya sudah rapi.
Jeni tersenyum "aku ingin pergi jalan-jalan Bu, suntuk di rumah terus"
"Tapi Nak, perut kamu sudah besar loh, lebih baik jangan." Sera terlihat khawatir dengan menantunya itu.
Jeni menyikut Alvin, Alvin menghela napas " Dia emang susah kalau di bilangin mah, Alvin juga tadi sudah melarangnya tapi dia tidak mau.."
" A-du-du-duh..!" Jeni mencubit Alvin dengan keras, sambil memelototi-nya.
Sera menggelengkan kepalanya, dia menghela napas " ya sudah hati-hati, dan jangan lama-lama"
Sera tersenyum" iya Bu!"
Jeni langsung menarik Alvin untuk segera masuk ke dalam Mobil. Alvin hanya bisa pasrah saja saat istrinya menariknya.
KS spesial langsung membuat pengaturan untuk para bawahannya, mereka mencoba mengatur agar tidak ada celah sedikitpun, musuh yang bisa menyerang.
Mobil melaju meninggalkan kediaman Alvin. Semua terlihat baik-baik saja. Jeni juga sepanjang perjalanan terlihat sangat senang karena bisa jalan-jalan menikmati udara segar sambil membuka kaca mobil.
Tidak ada arah tujuan yang pasti Jeni ingin kemana, yang pasti dia hanya ingin melepas penat karena sudah satu bulan dia tidak di perbolehkan keluar rumah meski hanya ke luar gerbang saja.
"Ah... rindu sekali aku dengan suasana seperti ini." ucap Jeni sambil memejamkan matanya.
Alvin tersenyum, dia menggenggam tangan istrinya itu dan mengecupnya" tapi ini yang terakhir kamu keluar rumah yah sayang, kalau junior sudah lahir, kamu boleh jalan-jalan lagi." ucap Alvin lembut.
Jeni tersenyum dan mengangguk, dia juga sebenarnya ingin mematuhi perintah suaminya, tapi mau gimana lagi, kalau orang hamil sering khilaf.
Semua mobil yang ada di depan Alvin menyingkir semuanya, karena KS Spesial menyuruh mereka untuk minggir terlebih dahulu.
Saat Mobil hampir sampai di perempatan jalan kota, sebuah Motor dengan kecepatan penuh melaju dengan sangat kencang.
Alvin dan Jeni masih bercanda di dalam Mobil, saat Mobil di perempatan Jalan.
Brak
Booomm
Motor tersebut meledak karena membawa sebuah Bom bunuh diri. Untung saja KS spesial bertindak cepat.
Tapi tetap saja Mobil Alvin menabrak Mobil KS Spesial yang ada di dalamnya.
Tabrakan beruntun terjadi, walaupun tabrakan tersebut ringan, tapi daya kejutnya sangat luar biasa. Apa lagi Jeni yang sedang mengandung.
"Sial! Ada apa ini!" gerutu Alvin kesal.
"Sayang! Sakit Sayang!" Jeni meringis kesakitan sambil memegangi perutnya.
Alvin baru ingat kalau istrinya sedang mengandung, dia tentu saja panik" kamu tidak apa-apa sayang?"
" Sakit sekali sayang" mata Jeni berkaca-kaca.
Alvin melihat kebawah kaki Jeni, betapa terkejutnya dia saat melihat darah yang keluar dari balik pakaian Jeni.
"Pengawal cepat kemari! Cepat Brengsek!" Alvin terlihat sangat cemas, dia tidak tahu harus berbuat apa.
Alvin mencoba membuka pintu, tapi Pintu Mobil terjepit dan tidak bisa terbuka. Dia semakin panik saja di dalam Mobil.
"Brengsek cepat tolong istriku! " Air mata yang sudah lama tidak pernah mengalir, kini mengalir deras dari pelupuk mata Alvin.
Jeni semakin meringis kesakitan, KS spesial langsung menggunakan kekuatannya dan menarik pintu hingga terlepas dari tempatnya.
KS spesial membopong Jeni, Saria yang melihat tuannya pendarahan dia langsung sangat Khawatir.
Alvin mengikuti KS spesial dari belakang " Cepat bawa rumah sakit terdekat, jangan pedulikan Aku!"
KS spesial yang tadinya mau naik Mobil, dia lebih memilih berlari dengan kecepatannya untuk segera kerumah sakit.
KS spesial Medis sambil berlari deang kecepatan penuh, dia juga merawat Jeni, dengan memberikannya oksigen agar bisa bernapas dalam kecepatan seperti itu.
"Cepat ikuti mereka!" Alvin naik Mobil yang masih utuh bersama dengan Saria.
Semua mobil di tempat tersebut di singkirkan KS spesial untuk memberikan jalan pada Mobil Alvin.
Klon System yang lain membereskan kekacauan dan mencari petunjuk siapa yang melakukan hal tersebut.
Seorang pejalan kaki dengan mengenakan kacamata hitam terlihat menyunggingkan senyum dan meninggalkan tempat itu.
Sesampainya di rumah sakit Alvin langsung bergegas ke tempat istrinya. Terlihat wajahnya yang sangat khawatir.
" Dimana istriku!? " Bentak Alvin pada KS spesial yang membawa Jeni.
" Tuan, Nyonya Moor terpaksa harus di operasi dan Bayinya harus segera di keluarkan agar nyawa keduanya bisa di selamatkan" terang KS spesial yang membawa Jeni.
"Apaaa!" Alvin langsung ambruk di lantai, padahal usia kandungan Jeni baru masuk delapan bulan. Dia takut kalau bayinya tidak akan selamat jika di keluarkan sekarang.
Tapi Alvin juga harus berpikiran realistis, jika semua itu tidak di lakukan, yang ada keduanya malah tidak bisa di selamatkan.
"Tuan, anda tidak apa-apa kan?" tanya Klon System sambil berjongkok agar sejajar dengan Alvin.
Wajah Alvin menggelap " cari segera orang yang berani melakukan ini semua!, aku ingin mereka semua mati!" ucapnya sambil menggertakkan gigi.
"Baik tuan!" KS Spesial langsung berdiri dan meninggalkan Alvin.
Alvin juga kemudian berdiri, dia melihat pintu ruangan operasi istrinya. Dia sangat cemas dan khawatir, dalam hati berdoa pada Tuhan agar Jeni dan Anaknya bisa selamat.
Beberapa saat kemudian, Pak tua Moor dan Sera datang dengan tergesa-gesa. Mereka berdua di beritahu para Eksekutor yang ikut menjaga Alvin dan Jeni.
"Nak, bagaimana kondisi Jeni?" tanya Sera dengan lembut.
Alvin tidak menjawab, dia hanya melihat pintu operasi. Pak tua Moor dan Sera terkejut. Mereka berdua juga ikut cemas dengan Jeni yang ada di dalam sana.
Sera langsung memeluk Alvin " kamu yang sabar yah Nak!" ucapnya lembut sambil mengusap punggung anaknya.
"Aku sudah biasa bersabar Bu, tapi kenapa kemalangan ini selalu menimpaku? apa tidak cukup aku sudah menderita puluhan tahun lamanya?" Air mata Alvin menetes deras dari pelupuk matanya.
Jelas saja Sera juga langsung menitihkan air matanya, dia juga sangat terpukul, karena anaknya selalu mendapatkan cobaan berat terus menerus.
Pak tua Moor hanya bisa menatap iba, menantu dan cucunya itu. Sekarang dia tidak bisa berbuat banyak seperti dulu lagi. Pak tua Moor sadar kalau Klon System lebih bisa di andalkan dari pada para Eksekutor-nya.
Jika para Klon System saja tidak bisa menemukan sisa dari orang-orang yang memusuhi keluarga Moor. Bagaimana mungkin para Eksekutor-nya bisa menemukan mereka, sementara teknologi Klon System lebih maju daripada para Eksekutor miliknya.
...***...
Sementara itu di sebuah distrik kecil Nerika, delapan orang dengan penampilan yang sangat kontras sedang melakukan pertemuan.
" Bagaimana Atom! Apa misi kamu selesai dengan baik?" tanya seseorang dengan wajah yang penuh dengan luka sayatan sangat mengerikan.
"Tenang saja, sesuai dengan instruksi tuan Raizel. Aku yakin dia akan mulai tersiksa perlahan-lahan!" ucap pria yang terlihat di lokasi terjadinya Bom itu.
"Kenapa kita tidak langsung membunuhnya saja? Bukankah dengan begitu masalah akan cepat selesai?" pria dengan wajah malas buka suara.
"Tuan Raizel tidak ingin melakukan itu, yang dia butuhkan kesengsaraan untuk Alvin Moor! agar dia tidak bisa menikmati hidupnya!" seorang Wanita yang ada bersama mereka semua juga ikut buka suara.
"Cih! kebiasaan buruk tuan Raizel terulang lagi, apa dia tidak ingat dengan kejadian dua puluh tahun silam? Tuan Raizel membiarkan keluarga Moor tersisa dan Sekarang lihatlah hasilnya! Moor baru yang lebih kuat muncul!" Pria dengan rambut panjang memegang katana juga ikut bicara.
"Sudahlah, kalian jangan pikirkan semua itu, lebih baik kita fokus dengan misi masing-masing! Jangan sampai ada yang lengah lagi!" ucap Pria botak dengan sangat santai.
Mereka semua sangat paham dengan kekuatan keluarga Moor sekarang. Dengan bermodalkan informasi penyerangan para Klon System di Kazar. Sekarang mereka semua berhati-hati dengan para pengawal keluarga Moor.
" Atom, ajak Gian bersama kamu! Jangan bertindak sebelum ada perintah lagi!" pria yang memiliki wajah menyeramkan tersebut memberikan perintah.
"Heeh... kenapa aku? Aku padahal dari tadi hanya diam saja" gerutunya kesal.
Tubuh Gian seperti anak kecil, tapi kekuatannya melebihi orang-orang yang ada di tempat tersebut, walaupun terkadang Gian senang bermain-main layaknya anak kecil.
"Apa kamu mau menolak perintah tuan Raizel Gian!" pria dengan wajah rusak tersebut menatap Gian dengan tajam.
"Baik, baik, baik aku ikut." jawabnya malas.
Pria berwajah rusak tersebut mengangguk "bagus! Atom bekerja samalah dengan Gian!"
Atom menganggukkan kepalanya, dia yang tidak memiliki pertarungan jarak dekat sehebat rekan-rekannya, tentu saja senang jika ada yang mengawalnya dalam Misi.
...***...
Di rumah sakit, Klon System medis keluar dari ruang operasi bersama dengan dokter yang ikut mengoperasi Jeni.
Alvin, Pak tua Moor dan Sera langsung menghampiri mereka " Dok, bagaimana keadaan istriku?" tanya Alvin pada Dokternya.
Dokter tersenyum " anda tidak perlu khawatir Tuan Moor, berkat pengawal anda yang tahu banyak tentang medis, keduanya berhasil di selamatkan. Walaupun tuan Muda harus di inkubator terlebih dahulu"
Alvin langsung menghela napas lega, dia melihat Klon System medis yang tanpa ekspresi itu "Terima kasih, kerja yang bagus"
"Senang bisa berguna untuk Anda tuan Moor!" Klon System medis menjawab dengan datar.
"Sebentar lagi mereka akan di pindahkan ke ruangan VVIP, anda boleh menjenguk istri anda di sana. Saya permisi dulu tuan Moor" ucap Dokter sopan.
"Baik, terima kasih Dok!" jawab Alvin sopan.
Beberapa saat kemudian, Jeni pun sudah di pindahkan ke ruangan VVIP. Terlihat Jeni yang masih belum sadarkan diri.
Alvin mendekatinya dan menyibak rambut yang menutupi keningnya lalu mengecupnya dengan lembut " terima kasih sayang, kamu sudah berjuang dengan keras" ucapnya sambil menitihkan air mata.
Pak tua Moor dan Sera merasa terharu. Mereka berdua teringat dengan pasangan masing-masing dulu. Alvin sama persis dengan pasangan mereka yang sudah meninggal. Sangat setia dan penuh dengan rasa cinta.
Tiba-tiba pintu terbuka " Ibu! bagaimana keadaan kak Jeni?" tanya Arisa yang baru muncul di sana.
"Mereka baik-baik saja, hanya sedang istirahat" jawab Sera lembut.
"Syukurlah... " Arisa mengelus dadanya sambil menghela napas lega.
Arisa sekarang bekerja di Perusahaan Alvin. Dia sudah bertekad untuk mengubah hidupnya, walaupun kadang dia masih bucin sama Alvin.
Arisa sudah menyadari kalau selama ini dia hanyalah beban, karena itu dia ingin menunjukkan pada Alvin kalau dirinya juga bisa bekerja keras.
Arisa mau mendekat ke arah Alvin, tapi tiba-tiba KS spesial entah muncul dari mana sudah ada di samping Alvin, sehingga membuatnya terkejut.
"Tuan, mereka semua ada di distrik York! Apa kita akan menyerang sekarang?" bisik KS Spesial pada Alvin.
Alvin mengepalkan tangannya, wajahnya menggelap " hancurkan mereka semua, jangan biarkan mereka tersisa satupun!"
Alvin sudah tidak bisa menahan amarahnya lagi. Kalau bukan Jeni yang jadi korban, mungkin dia masih akan santai menanggapi masalah tersebut.
KS spesial langsung mengangguk mengerti, dia langsung menjalankan perintah Alvin dan menghilang dari sana.
Alvin kemudian duduk di sebelah Jeni, dia menggenggam tangannya " Anak pertama kita sudah lahir sayang, dia baik-baik saja walaupun lahir belum pada waktunya. kamu lekas bangun dan lihat putramu"
Alvin terlihat sangat menyayangi Jeni. Arisa yang mau mendekati Alvin saja tidak berani karena dia tidak mau merusak momen kedua pasangan tersebut.
Pak tua Moor mengajak Ibu dan Anak itu keluar dari ruangan tersebut, agar tidak mengganggu Alvin yang sedang bersama dengan Jeni.
Di luar ruangan terlihat Saria yang langsung mematikan Ponselnya ketika ketiga orang tersebut keluar dari ruangan Jeni.
Saria mendekati mereka bertiga dengan wajah sedihnya " bagaimana keadaan Nyonya Moor tuan?" tanyanya pada Pak tua Moor.
Pak tua Moor menghela napas" Dia baik-baik saja, mungkin nanti malam juga sadar "
"Syukurlah... " Saria menghela napas lega.
...***...
Sementara itu di Distrik York, Para Hunter yang sudah mendapatkan kabar dari seseorang mereka langsung bergegas pergi dari tempat tersebut.
Klon System yang mulai berdatangan merasa heran kenapa para Hunter seolah tahu keberadaan mereka, padahal biasanya tidak ada yang tahu gerakan mereka semua.
"Misi Bocor! Cepat kejar mereka!" dengan kecerdasannya, KS Spesial 2 tahu kalau misi mereka ada yang membocorkan.
Klon System yang sudah berada di sana langsung mengejar para Hunter dengan kecepatan Ekstrim masing.
Boommm
Satu Klon System langsung hancur ketika terkena serangan sebuah Basoka yang tiba-tiba muncul.
Boommm
Boommm
Suara ledakan terus terjadi, puluhan Klon System hancur karena ledakan tersebut.
KS spesial 2 langsung mencari orang yang menembaki mereka dengan Basoka. KS spesial 2 melihat Atom yang dengan tenangnya berdiri sendirian sambil memegang Basoka seolah tidak takut dengan Klon System.
KS Spesial 2 tentu saja melesat ke arah Atom dengan kecepatan penuh. Atom tidak merasa terusik sama sekali dengan kedatangan KS Spesial 2.
Duak
Sebuah pukulan yang di lontarkan KS Spesial 2 yang di tujukan pada Atom, di tahan oleh Gian .
KS spesial 2 tidak menyangka sama sekali kalau ada manusia yang bisa menahan pukulannya.
Gian melompat mundur " Sial! Manusia apa dia sebenarnya? " gerutunya kesal karena kekuatan penuhnya tidak bisa mematahkan tangan Ks Spesial 2.
"Ada apa Bocah? Apa kamu tidak bisa mengalahkannya?" ejek Atom dengan bangga karena sudah membunuh puluhan Klon System.
"Cih! hanya satu orang saja apa susahnya!" Gian langsung melesat ke arah KS Spesial 2.
Bang
Bang
Bang
Keduanya saling beradu pukulan. Gian mulai sadar kalau lawannya berbeda dengan mereka yang memakai baju Hitam.
KS spesial 2 yang masih tanpa Ekspresi, dia mengopi kekuatan Gian setelah beberapa kali memahami serangannya.
Otot-ototnya langsung membesar seperti yang di lakukan Gian. Tentu saja dengan begitu kekuatannya bertambah beberapa kali lipat.
Bangg
Gian terlempar hingga puluhan meter. Dia menguatkan otot kakinya agar tidak terlempar lebih jauh lagi.
Gian menggertakkan giginya, karena dia tahu Kss 2 meniru gerakan dan kekuatannya. Tentu saja Gian marah, dia yang berlatih puluhan tahun untuk mendapatkan kekuatan tersebut malah di tiru begitu saja oleh Kss 2.
"Brengsek!" Gian kembali melesat.
Bang
Bang
Bang
Pukulan mereka kembali beradu, tapi kali ini Kss 2 sudah tidak bermain-main lagi. Dia menggunakan kekuatan penuhnya untuk segera membunuh Gian.
Bang
Duak
Arghh
Swuzz
Duaar
Gian langsung tersungkur di tanah akibat tendangan Kss 2 yang sangat keras, sehingga tanah tempat jatuh Kss 2. Seperti habis di bajak saja.
Gian terluka parah, dia mencoba berdiri lagi sambil mengusap darah yang mengalir menutupi matanya.
Tapi Kss 2 sudah ada di depan Gian, membuat Gian membelalakkan matanya karena terkejut.
Duak
Krak
Hoek
Tualang rusuk Gian Patah, dia juga menyemburkan seteguk darah saat dengkul Kss 2 menghujam ke arah dada Gian.
Kss 2 memegang kepala Gian yang sudah lunglai dengan kedua tangannya, dia langsung memelintir kepala Gian hingga 180 derajat.
Bunyi leher patah mengiringi kematian Gian, yang langsung ambruk di tanah setelah Kss 2 melepaskannya.
Kss 2 langsung menoleh ke arah Atom yang tidak menyadari kalau partnernya sudah tewas dan Asyik menembaki Klon System yang mendekat ke arahnya.
" Hahahah... Ayo mahluk bodoh kemarilah! rasakan temba..., Hoek..." Atom memuntahkan seteguk darah dengan tiba-tiba.
Atom melihat perutnya, ada tangan yang mencuat keluar dari perutnya. Dia menoleh ke belakang, matanya melotot saat melihat Kss 2 yang memukul punggungnya hingga tembus ke belakang.
Kss 2 menarik tangannya sambil mengeluarkan isi perut Atom hingga keluar dari belakang badannya.
Bruggg
Atom terjatuh dan tewas seketika dengan isi perutnya yang berceceran keluar dari punggungnya.
Kss 2 mengibaskan tangannya dan bergegas memburu para Hunter yang mencoba melarikan diri.
Di tempat lain, Kss 3 sedang membunuh para Hunter keroco, dia tidak mengalami kesulitan sama sekali, karena mereka memang bukanlah lawannya.
Sementara para pemimpin Hunter tidak memperdulikan mereka semua. Mereka menyelamatkan diri masing-masing agar bisa membuat rencana lagi.
"Brengsek! Mahluk apa mereka sebenarnya?" Hunter 5 yang lari bersama Hunter 1, 2 dan 3 menggerutu kesal.
" Jangan banyak bicara, kita pergi dulu dari sini!" bentak Hunter 2.
Mereka bertiga melesat dengan cepat karena tahu butuh rencana matang untuk melawan para Klon System.
Boommm
Boommm
Arghhh
Tiba-tiba sebuah ledakan besar terjadi di hadapan mereka, hingga semuanya terhempas. Hunter 5 yang menjadi korban. sebuah serpihan bangunan menancap ke perutnya.
Hunter 5 terlihat tergeletak di tanah dengan perut yang terus mengeluarkan darah. Hunter 1 mendekatinya dan mencabut serpihan tersebut.
"Hentikan pendarahannya!" Serunya pada Hunter yang lain.
Hunter 1 menatap sosok yang memakai pakaian serba putih yang membawa dua Basoka di bahunya.
Hunter 1 merasa familiar dengan gerakan tersebut dan dia pun mengingat Atom yang selalu membawa senjata peledak.
"Jadi benar kalau mereka bisa meniru kekuatan kita!" geramnya sambil menatap tajam Kss1 yang muncul di sana.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!