NovelToon NovelToon

VAMPIRE 2022

EPS. 1. BANGUN DARI TIDUR PANJANG.

Pelabuhan Merak, Jakarta Utara, Indonesia.

22.30 WIB.

Di sebuah kapal laut yang sedang menepi di pinggiran pantai, terlihat peti mati dengan ukiran yang begitu apik, kayu berwarna putihnya begitu mengkilap dan indah dengan ukiran ukiran di sekelilingnya. Biasanya ukiran seperti itu berasal dari jaman kerajaan kuno, oleh karenanya orang yang menemukan peti itu di dasar laut sangat senang dan beranggapan telah mendapatkan hadiah besar.

" Hei! cepat buka.. kau lama sekali hanya membuka peti mati saja." Ucap pria gendut yang sepertinya adalah bos disana.

" Bos, peti ini tidak bisa terbuka, bagaimana kalau kita palu atau gergaji saja?" Ucap anak buahnya.

" Jangan! itu akan merusak peti ini bodoh!! Kita tidak akan bisa menjual barang cacat. Aku tidak percaya hanya peti mati kuno saja tidak bisa di geser." Ucap pria gendut itu.

Ia mencoba membukanya sendiri, hasilnya tetap nihil.. tidak hanya tidak terbuka, jari jarinya justru berdarah karena tergores ujung ukiran peti itu.

" Ugh!! shh.. s*alan! kita buka besok pagi saja, tutup rapat rapat ruangan ini." Ucap pria gendut itu.

" Baik bos!!" ucap anak buahnya.

Pada pukul 12 malam saat semua orang sudah tidur, tiba tiba peti mati itu mengeluarkan asap putih yang pekat memenuhi ruangan itu, dan perlahan peti itu terbuka dengan sendirinya.

"ZRAASH!!" Suara peti mati terbuka.

Terlihat seorang gadis yang sangat cantik mengenakan pakaian serba putih tengah tertidur di dalam peti mati itu, dan gadis itu tiba tiba membuka matanya. Merah, adalah kesan pertama yang terlihat jelas di bola matanya, sebelum akhirnya berubah menjadi hitam.

" Akhirnya aku sudah bangun.. dimana ini?" Gumam gadis itu.

Gadis itu turun dari peti matinya, dan melihat kesekeliling. Ia mengintip dari celah kecil dan terkejut karena melihat begitu banyak lampu bersinar di luar sana.

" Astaga! tempat apa ini? Mengapa begitu terang. Apakah aku bangun di wilayah musuh?" Gumam gadis itu lagi.

Tiba tiba pintu terbuka, dan masuklah orang orang yang tadi mencoba membuka peti.

" Hei! Siapa kau? Kenapa kau bisa masuk kemari?" Teriak pria gendut itu.

Dengan gerakan cepat, gadis itu melesat dan menebas leher pria pria itu dengan kuku jarinya.

" Tunggu! mereka tidak berbau anjing basah, mereka manusia. Apakah aku terbangun di peradaban manusia??" Gumam gadis itu.

" Hmm... bau darah yang segar.." Gumamnya.

" Tidak! jangan minum darah manusia, hanya binatang yang bisa kau minum darahnya, Estelle." Gumam gadis itu lagi.

Ya, Estelle Gabrielle, dia adalah Vampir dari zaman kuno yang sudah hidup selama 2500 tahun lamanya. Estelle merubah pakaiannya menjadi serba hitam dengan sihirnya, gaun putih nya itu sudah tidak melekat di tubuhnya, di ganti dengan jubah hitam dan memiliki tudung besar untuk menutupi kepalanya. Estelle keluar dari ruangan kapal itu dan berdiri diatas kapal dengan tatapan bingung.

" Ini... tempat apa?" Gumamnya.

Estelle melihat kesekelilingnya, hanya satu yang ia kenal, lautan sunyi yang luas. Sisanya ia tidak mengenalnya sama sekali. Bangunan bangunan menjulang tinggi , lampu yang begitu banyaknya menerangi jalan, ia bahkan hampir mengira itu siang hari.

' kekuatanku apakah masih bisa digunakan disini?' Batinnya.

Estelle mencoba untuk terbang, dan rupanya benar ia masih bisa terbang. Tetapi karena masih baru bangun, ia kehilangan kendali dan justru terjun kelaut.

" BYUR!"

" Haih.. kekuatanku masih belum pulih sempurna, aku jadi seperti anjing basah." Gumamnya.

Estelle naik ke tepi pantai dan ia mengeringkan tubuhnya dengan kekuatannya, pakaiannya pun kembali kering. Ia berjalan sambil menatap bingung sekelilingnya. Peradaban baru, ia masih belum terbiasa.

Estelle berjalan dengan terbingung bingung dengan sekitarnya itu, tanpa sadar ia sudah berjalan cukup jauh. Orangborang yang berpapasan dengannya sampai heran, karena Estelle menggunakan pakaian serba hitam dan tudung besar di kepalanya, macam penyihir.

Estelle melewati para pemuda yang sedang berkumpul di pinggiran jalan, awalnya tidak terjadi apapun hingga tiba tiba pundak Estelle di pegang oleh salah satu anak muda disana.

"Hei cantik, malam malam begini kenapa kamu sendirian? Apakah kamu tersesat?" Tanya anak muda itu.

Usia Estelle memang 2500 tahun, tetapi dia memiliki wajah yang sangat cantik dan imut bagai gadis berusia 17 tahunan. Kulitnya bahkan seputih salju, jangan lupa dia Vampir.

Estelle tidak menaruh curiga sama sekali pada anak anak muda itu, karena ia mengira manusia manusia zaman ini mungkin masihlah baik seperti pada zamannya dulu. Dimana Manusia zaman dulu sangat tunduk dan takut pada ras Vampir.

" Apakah kalian tahu ini tempat apa?" Tanya Estelle.

" Ini jalanan biasa kami nongkrong, cantik. Kamu mencari siapa? Dari pada kamu mencari yang tidak ada, bagaimana kalau menemani kami saja." Ucap anak muda itu lagi.

" Apa itu nongkrong??" Tanya Estelle.

Pemuda itu saling pandang dan tersenyum smirk, mereka mengira mungkin Estelle ini anak rumahan yang kurang pergaulan.

" Nongkrong itu.. berkumpul. Kita semua sedang berkumpul disini. Kamu mau bergabung?" Tanya anak muda itu.

' Ada ada saja manusia zaman sekarang? Berkumpul saja pakai bahasa lain. Apa memang bahasa manusia zaman sekarang seperti itu?' Batin Estelle.

" Tidak terimakasih, kalau begitu saya permisi. " Ucap Estelle.

Saat Estelle hendak melangkah, kedua tangannya di cekal oleh masing masing anak muda disana.

" Sudah datang kenapa tidak bersenang senang saja dengan kami. Toh kamu pasti wanita malam juga kan?" Ucap anak muda itu.

Estelle memandang dua pergelangan tanganya yang di cekal oleh dua anak muda. Estelle mulai merasa tidak nyaman dengan perlakuan mereka, bagaiamanapun di zamannya dulu dia sangat dimuliakan oleh manusia.

" Lepas nak, atau kau akan terluka nanti." Ucap Estelle.

" Ck, nak..?? memangnya berapa usiamu cantik, kita seumuran kan?" Ucap salah satu anak muda itu.

" Manusia zaman sekarang rupanya sudah berubah." Gumam Estelle.

Estelle hendak mengeluarkan kekuatannya namun tiba tiba datang seorang pria berambut merah dan berteriak untuk melepaskan Estelle.

" Lepaskan gadis itu!!" Ucap pria itu.

' Ini.. manusia jenis apa? Kenapa rambutnya berwarna merah terang begitu.' Batin Estelle heran.

" Ka- kak Oniel!! " Ucap anak anak muda itu lalu melepaskan tangan Estelle.

' Oh.. apakah dia spesies manusia yang derajatnya lebih tinggi? Pantas saja tubuhnya lebih kekar.' Batin Estelle.

" Nona, kamu tidak apa apa?" Tanya pria bernama Oniel itu kepada Estelle.

" Saya tidak apa apa.. terimakasih." Ucap Estelle.

" Pulanglah, bahaya berada di tempat seperti ini tengah malam. Dimana teman temanmu?" Tanya Oniel.

" Saya sendirian, terimakasih sudah menolong." Ucap Estelle sopan.

Estelle berjalan ke kanan, sepuluh langkah kemudian ia berhenti, ia ingat itu adalah jalan menuju ke tempatnya berasal tadi, ia pun memutar balik dan berjalan kearah sebaliknya, tetapi rupanya jalan itu buntu. Ia berjalan kearah lain dan rupanya ia kembali ke titik awak dimana ada Oniel disana.

' Kenapa jalan zaman sekarang begitu banyak tikungan dan semuanya tampak sama. ' Batin Estelle frustasi.

Oniel dan beperapa anak muda yang sebelumnya juga menatap bingung Estelle karena Estelle hanya mondar mandir dan berputar putar di tempat yang sama.

" Sepertinya kamu tersesat, apakah kamu saya antar?" Tanya Oniel.

" Tidak terimaksih bisa tunjukan saja kemana jalan agar bisa keluar dari sini?" Tanya Estelle.

' Aku tidak tahu tempat tinggalku dimana , mana mungkin kau bisa mengantarku. Bahkan sepertinya tempat tinggalku sudah rata dengan tanah.' Batin Estelle.

" Biar aku tunjukan jalannnya." Ucap Oniel.

Estelle mengangguk, lalu berjalan dibelakang Oniel. Hingga sampailah mereka di ujung jalan gang menuju jalan raya besar.

" Ini jalan raya besar, kamu bisa panggil taksi nanti biasanya taksi masih beroperasi di sekitar sini." Ucap Oniel.

" Ya terimaksih. " ucap Estelle, ia hanya mengiyakan saja, walau sejujurnya ia tidak tahu apa itu taksi.

Oniel mengangguk dan berbalik badan, saat Oniel hendak memastikan satu hal dan berbalik mencari Estelle, rupanya Estelle sudah menghilang.

" Apakah kamu punya u... eh, kemana gadis itu pergi?" Ucap Oniel , ia tak melihat keberadaan Estelle dimanapun.

" Ini malam apa? Sepertinya malam rabu, bukan jumat, masa aku melihat hantu?" Gumam Oniel.

Sementara Estelle sendiri, rupanya ia berlari begitu cepatnya melesat dan masuk kedalam semak semak.

' Lapar.. ' Batinnya.

Estelle hampir saja kelepasan dan hendak menerkam Oniel saat Oniel berbalik. Tetapi kemudian Estell berbalik badan dan lari dengan cepat mnuju semak belukar pinggiran jalan.

' Lapar.. ' Batin Estelle lagi.

Estelle berhenti di sebuah tempat, sepertinya itu adalah ternak sapi. Estelle melihat ke sekelilingnya, dan sepi. Pupil mata Estelle berubah menjadi merah, dan gerakan cepat ia menangkap seekor sapi dan meminum darahnya.

Sapi sapi yang lain gaduh karena ada Estelle disana. Tetapi Estelle sama sekali tidak peduli, 1 sapi selesai, ia ganti ke sapi yang lain, Hingga sapi ke 4 barulah ia merasa kenyang.

" ERRGHHH!! " Estelle bersendawa.

Terlihat empat sapi disana mati tergeletak kehabisan darah, saat pemilik ternak itu masuk, ia terkejut melihat Estelle dengan taring panjangnya.

" Hantu!!" Teriak pemilik ternak.

Dengan gerakan cepat, Estelle menghampiri pria tua itu dan membekap mulutnya.

" Kamu tidak melihat apapun, kembalilah ketempat tidurmu." Ucap Estelle.

Anehnya pria itu langsung mengangguk dan berjalan kembali menuju rumahnya. Rupanya Estelle menghipnotis pria itu. Itu adalah salah satu kemampuan Estelle, menghipnotis.

" Gawat, hari sudah hampir pagi. Aku akan mati jika aku terkena sengatan matahari. Dimana aku bisa bersembunyi." Gumam Estelle.

Estel menggunakan kemampuan terbangnya, dan ia mengitari daerah itu guna mencari tempat yang terlindung dari matahari. Hingga ia melihat sebuah lorong jalan kereta, ia pun masuk kedalam sana.

Semakin Estelle masuk, semakin gelap lorong itu. Namun tiba tiba dari arah berlawanan, ada cahaya terang yang menyilaukan mata, Estelle samoai panik dan akhirnya ia merapat di dinding hingga benda berisik dengan bentuk panjang seperti ular raksasa itu lewat.

" Benda apa itu, berisik sekali. Dan kenapa larinya begitu cepat, padahal tidak ada yang mengejar." Gumam Estelle kesal.

TO BE CONTINUED...

EPS. 2. Hampir ketahuan.

Estelle sampai di sebuah ruang bawah tanah, rupanya itu adalah stasiun kereta api. Ia yang kebingungan pun duduk di sebuah bangku yang tersedia disana.

' Bangunan apa ini? kenapa zaman modern begitu aneh.' Batin Estelle.

Sialnya, Estelle benar benar tidak tahu apapun, karena zaman nya dan zaman ini sangat beda jauh. Ia pergi untuk mencari tempat tempat yang sepi agar dirinya bisa sembunyi dari matahari. Pengalaman nya bertemu manusia semalam itu menunjukan bahwa sepertinya di zaman ini manusia telah berevolusi menjadi kuat jadi Estelle yang baru bangkit itu tidak mau mencari masalah dengan manusia sebelum ia tahu situasinya.

" Nah, sepertinya disini aman." Gumam Estelle.

Saat ini ia berada di lorong kereta yang tak terpakai, dimana disana ada gerbong kereta yang tidak dipakai. Estelle masuk, lalu duduk disana untuk menunggu sepanjang hari.

Tapi rupanya khayalannya untuk bersembunyi dengan tenang harus hancur karena tiba tiba terdengar deru motor menuju kearahnya.

" Apa itu, siapa yang mengaum begitu kencang, apakah kaum serigala?" Gumam Estelle, panik.

Estelle menutup matanya dengan jubah hitamnya, karena sinar lampu motor itu menyilaukan.

" Siapa disana?" Teriak pria di luar gerbong.

Estelle perlahan menurunkan tangannya, dan terlihat sosok yang tidak asing. Sosok anak muda yang sebelumnya membantu Estelle, Oniel.

" Hei! kamu lagi?? Apa yang kamu lakukan disini?" Tanya Oniel, Oniel turun dari motornya lalu duduk di sebelah Estelle.

" Aku... " Estelle bingung, tidak mungkin dia mengatakan ia sedang bersembunyi dari sinar matahari.

" Kenapa kamu tidak sekolah? Kamu bahkan sepertinya tidak pulang kerumah semalam jika di lihat dari pakaianmu." Ucap Oniel.

" Apa itu sekolah? Apakah itu nama manusia.?" Ucap Estelle.

Oniel tentu mengernyit bingung, sejak semalam ia merasa aneh dengan Estelle. Estelle terlihat tidak seperti gadis pada umumnya, kulitnya putih seputih salju, tapi cenderung pucat, Oniel sampai berpikir bahwa Estelle adalah hantu semalam. Bahkan cara bicara Estelle pun sangat berbeda dengan gadis kebanyakan.

' Apa dia ini orang hilang? Jangan jangan dia amnesia dan hilang.' Batin Oniel.

" Siapa namamu?" Tanya Oniel.

" Estelle.. itu namaku." Ucap Estelle.

' Kalau dia amnesia tidak mungkin dia ingat namanya.' Batin Oniel.

" Aku Oniel, sepertinya kamu mengalami amnesia atau kebingungan dan sejenisnya. Apakah kamu mau aku antar ke rumah sakit? Siapa tahu disana kamu bisa bertemu keluargamu." Ucap Oniel.

' Dia mengira aku ini hilang ingatan? Anak muda ini sepertinya baik, dia tidak seperti manusia yang lain semalam.' Batin Estelle.

" Tidak perlu, aku tidak apa apa." Ucap Estelle.

Oniel menatap Estelle lekat lekat, Oniel terkesima dengan kecantikan Estelle, Estelle yang ditatap pun kebingungan.

" Kamu bukan imigran kan?" Tanya Oniel.

' Imigran, apa lagi itu.. kenapa manusia ini berbicara dengan banyak kata kata aneh.' Batin Estelle.

" Itu.. Imigran itu apa?" Tanya Estelle.

Oniel ternganga mendengar ucapan Estelle.

' Sudah dipastikan, dia pasti pasien yang hilang ingatan. Apa aku laporkan saja ke polisi? Tapi jika dia ini korban kekerasan orang tuanya dan di temukan kembali oleh orang tuanya bagaimana? ' Batin Oniel.

" Imigran adalah pendatang dari negara asing yang menyusup, tanpa membawa data diri." Ucap Oniel.

Estelle malah semakin bingung, satu yang menyangkut di otaknya, menyusup.. apakah dirinya ini termasuk penyusup, tapi ia bahkan tidak tahu ini dimana.

" Tapi jika mendengar kamu berbicara dengan fasih, sepertinya kamu bukan imigran. Estelle, apa kamu tidak ingat sama sekali rumahmu dimana?" Ucap Oniel .

" Tidak.. aku tidak ingat." Ucap Estelle.

Memang benar, dirinya tidak ingat dimana rumahnya lagi dari sini, karena peradaban sudah berganti. Ia hanya mengingat bentuk kastilnya saja.

" Haih... Buntu!" gumam Oniel.

Oniel merebahkan dirinya di ranjang yang ia buat dari tumpukan kardus dan barang barang bekas lainnya. Gerbong itu memanglah markas Oniel pribadi.

" Kamu kenapa bisa sembunyi disini?" Tanya Oniel lagi.

" Aku hanya mencari tempat untuk berteduh saja, aku tidak punya tujuan." Ucap Estelle.

Oniel terkejut mendengarnya, walaupun ia tidak memiliki adik perempuan, tapi ia tidak bisa membayangkan jika adiknya hilang ingatan dan hilang di tempat asing. Oniel memang berwajah nakal dan tengil, bagaimanapun dia ini ketua gangster, tetapi ia juga msih memiliki hati nurani, bukan hanya membuat onar.

"Haih.. apa kau sudah makan?" Tanya Oniel.

" Sudah, aku sudah makan." Ucap Estelle.

'Bukan makan, lebih tepatnya meminum darah sapi milik peternak. ' Batin Estelle.

" Aku harus kembali kesekolah, kamu jangan kemana mana oke? Tunggu aku disini. Nanti saat aku kembali, kamu ikutlah denganku. Di tempat ini juga sejujurnya aman, tetapi sering ada operasi polisi." Ucap Oniel.

Estelle hanya diam dan bingung, Oniel yang melihat itu semakin tidak tega saja, wajah imut Estelle bagai anak kucing yang menggemaskan saat ini.

' Astaga, kenapa ada makhluk selugu dia.' Batin Oniel.

" Dengar, tunggu aku disini oke?" Ucap Oniel.

Estelle hanya mengangguk saja, Setelah Estelle mengangguk, Oniel pun kembali menyalakan motornya, dan pergi dari sana.

" Manusia tadi berhati baik, tapi kenapa dia berpenampilan seperti orang jahat? Gumam Estelle.

Hingga akhirnya hari sudah sore dan gelap. Oniel kembali ke gerbong kereta dimana markasnya berada, lebih tepatnya dimana Estelle berada. Oniel sengaja tidak membawa masuk motornya kali ini agar tidak mengundang kecurigaan polisi yang berpatroli di luaran sana.

" Astaga, dia tidur.." gumam Oniel.

Oniel menatap aneh pada Estelle, umumnya manusia akan menarik dan membuang nafasnya saat tidur ( Bernafas normal ). Tapi Oniell tidak melihat itu pada Estelle. Oniel pun panik, ia mengecek hidung Estelle, dan benar, Estelle tidak bernafas.

Oniel mundur hingga terjatuh, dan saat Oniel terjatuh, Estelle bangun dari tidurnya dan menatap Oniel.

" Kamu sudah datang?" Tanya Estelle.

Oniel masih terkejut , ia sangat terkejut. Ia yakin tadi saat ia mengecek hidung Estelle, Estelle tidak bernafas. Lalu ini...

" Ka..kamu masih hidup?" Ucap Oniel.

" Ya, aku masih hidup, apakah ada sesuatu yang terjadi saat aku tidur?" Ucap Estelle.

Oniel menggeleng, ia menolak mengakui bahwa ia telah melihat dan memastikan bahwa Estelle tidak bernafas sebelumnya. Tetapi kemudian Oniel berpikir, mungkin pernafasan Estell lemah, jadi tidak terlihat bernafas.

" Tidak ada.. ayo." Ucap Oniel tanpa curiga yang aneh aneh.

' Mungkin aku yang salah mengecek.' Batin Oniel.

" Maaf aku akan disini saja." ucap Estelle.

" Disini sering ada razia polisi, juga sering ada patroli saat malam, jika kamu disini kamu akan tertangkap mereka nanti." Ucap Oniel.

' Apa itu razia polisi? Apakah maksudnya tempat ini sering di periksa penjaga? Aku pergi saat malam hari tiba, mereka tidak akan menemukan aku.' Batin Estelle.

" Tidak apa apa, aku akan disini saja. Tempat ini nyaman, bolehkan aku tinggal disini? " Tanya Estelle.

' Kenapa dia aneh sekali, padahal aku ingin membawanya dan tinggal di rumahku dengan nyaman. Oh, atau mungkin dia masih takut padaku, bagaimanapun aku ini orang asing baginya, sudahlah biarkan saja dia disini.' Batin Oniel..

" Boleh, pakai saja tidak apa apa. Kamu yakin tidak mau ikut denganku?" Tanya Oniel.

" Ya, aku yakin." Ucap Estelle.

" Baiklah, kalau begitu aku pulang dulu." Ucap Oniel.

Estelle mengangguk, setelah Oniel pergi rupanya benar ada petugas polisi yang datang mengecek, namun hal itu sangat mudah ditangani oleh Estelle.

' Dia pasti penjaga yang di maksud oleh manusia tadi.' Batin Estelle.

" Hei nak, kenapa kau di tempat ini?" Ucap polisi patroli itu.

Estelle tidak menjawab, tetapi ia maju dan menatap mata polisi itu.

" Kamu tidak pernah kemari, kamu tidak melihatku, pergilah." Ucap Estelle.

Rupanya Estelle menghipnotis polisi patroli itu. Polisi itu pergi dengan patuh meninggalkan tempat Estelle.

Setelah pria itu pergi, Estelle mengubah penampilannya dengan sihirnya, ia berpakaian layaknya manusia zaman sekarang. Ia menggunakan dress hitam selutut, rambut sebahunya ia biarkan terurai. Estelle bagai gadis manis berusia 17 tahun, tidak akan ada yang tahu bahwa Estelle sebenarnya berusia 2500 tahun.

Estelle berjalan keluar dari sana, dan tentu saja keramaian masih ada, karena itu belum larut malam.

" Rupanya ular panjang ini menjadi angkutan manusia untuk berpergian." Gumam Estelle, ia melihat orang orang masuk kedalam kereta.

" Ck..ck.. Rupanya dunia modern manusia sangat canggih." Gumam Estelle lagi.

Estel tidak tahu bagai mana cara ia keluar dari stasiun bawah tanah, yang ia ingat adalah ia masuk dari lorong kereta, jadi tujuan nya saat ini adalah menuju lorong kereta. Namun saat ia hendak turun ke rel, petugas menghadangnya karena mengira Estelle hendak bunuh diri.

" Hei! Jangan begitu nak. Kenapa kau mau bunuh diri?" Ucap petugas.

" Bunuh diri??" tanya Estelle bingung. Ia mau keluar, bukan mau bunuh diri pikirnya.

" Kamu mau loncat untuk bunuh diri bukan? Ingat nak, hidup hanya satu kali. Seberat apapun ujian hidupmu, tolong jangan bunuh diri." Ucap petugas.

" Aku bukan mau bunuh diri, aku mau keluar dari tempat ini." Ucap Estelle.

" Dengar nak, masih banyak jalan lain untuk hidup, mengapa harus bunuh diri." ucap petugas itu masih salah sangka.

' Manusia ini sangat berisik.' Batin Estelle.

" Aku tidak mau bunuh diri, aku ingun keluar dari tempat ini untuk mencari makan." Ucap Estelle.

" Eh, cari makan?? Kamu.. Pengemis?" ucap petugas itu.

' Beraninya manusia rendahan mengataiku pengemis.' Batin Estelle kesal.

" Dengar tuan, aku bukan pengemis, aku mau keluar dari tempat ini. Jika bukan ini jalannya, bisakah tuan menunjukan jalan lain? Aku tersesat." Ucap Estelle akhirnya.

" Oh.. rupanya kamu tersesat nak, Astaga. Kalau begitu mari saya antar keluar lewat pintu keluar." Ucap petugas itu.

Estelle mengikuti kemana pria tua itu membawa pergi dirinya, pencahayaan yang begitu terang itu sangat mengganggu pandangan Estelle kulitnya juga merasa sedikit panas saat ini.

" Apakah masih jauh?" Tanya Estelle.

" Tidak nak, nah.. Disana adalah pintu keluar, kamu.. Eh, kemana gadis tadi.?" Ucap petugas yang tidak lagi melihat Estelle disana.

Petugas itu tidak menyadari Estelle melewatinya bagai angin, Estelle tidak nyaman dengan penerangan yang begitu banyak.

" Akhirnya aku keluar juga, lain kali aku akan keluar lewat jalan ular saja. Semoga tadi tidak ada yang melihat aku lari." Gumam Estelle.

TO BE CONTINUED...

EPS. 3. Memberi hukuman

Estelle merubah pakaiannya menjadi celana jeans dan kaos polos, ia melihat para gadis manusia disana menggunakan pakaian seperti itu, jadi ia menyesuaikan nya.

" Eih.. Pakaian ini sedikit tidak nyaman." Gumam Estelle.

Estelle melihat seorang gadis tomboy lewat, pakaiannya sepertinya terlihat nyaman, tidak ketat seperti gadis sebelumnya, Estelle pun merubahnya menjadi pakaian yang serupa dengan gadis tomboy itu.

" Nah, begini lebih nyaman." Gumam Estelle.

Estelle menggunakan celana jeans kulot dengan hoddie, tak lupa ia mengeluarkan kalung miliknya dan memakainya.

" Sembunyi diantara manusia rupanya menyenangkan xixixi.." Ucap Estelle sambil terkekeh.

Estelle pun berjalan keluar dari semak semak dan berjalan normal selayaknya manusia disana. Ia mencoba untuk beradaptasi dengan lingkungan barunya.

" Snif.. Snif.."

Estelle mencium bau sesuatu.

" Bau apa ini? Baunya enak sekali." Gumam Estelle.

Estelle menutup matanya guna mencari keberadaan sumber bau yang ia cium tadi, rupanya baunya berasal dari toko daging malam. Toko yang menjual daging hanya dimalam hari.

" Uah... Sepertinya enak." Gumam Estelle.

Estelle menghampiri penjual itu, dan berdiri dihadapan toko saat ini.

" Mau beli apa nak?" ucap nenek tua yang menjual daging.

" Berapa harga ini satu?" Ucap Estelle melihat paru dari sapi yang masih berlumuran darah.

" Itu paru sapi, satu kilo seratus ribu." ucap penjual.

" Seratus ribu apa? Perak, emas?" Tanya Estelle.

Penjual daging itu tentu heran, perak, emas? memangnya daging sapi seberharga apa pikirnya.

" Seratus ribu rupiah nak." Ucap penjual.

" Rupiah? Rupiah itu apa?" Tanya Estelle bingung.

" Coba lihat uangmu.." ucap penjual.

'  Apakah yang dimaksud nenek ini adalah emas dan perakku?' batin Estelle.

Entah dari mana datangnya, tiba tiba dari genggaman tangan Estelle muncul satu keping emas, dan satu keping perak batangan kecil. Penjual itu tentu saja syok, ia tidak percaya dengan yang dilihatnya, ada orang membeli daging dengan emas dan perak.

" Uang nak, bukan emas dan perak." Ucap penjual.

" Aku tidak punya uang, apakah bisa membayarnya dengan ini?" Tanya Estelle.

Penjual itu menatap kepingan emas dan perak itu, lalu terkejut.. Karena kepingan emas dan perak itu adalah dadi jaman kerajaan dahulu.

" Bisa, silahkan kamu bawa parunya." Ucap penjual itu.

Estelle tersenyum kala menerima satu kantong paru yang berlumuran darah itu.

" Terimakasih." ucap Estelle.

Estelle pun pergi, ia mencari dimana ada tempat kosong untuk dirinya memakan paru itu, Estelle melihat sebuah gedung bangunan kosong, ia melirik ke sekitarnya untuk memastikan tidak ada keberadaan manusia disana, setelah aman ia pun langsung terbang ke atas gedung itu.

" Ah... Makanan enak akan sangat sayang jika tidak di santap sekarang." Ucap Estelle.

Estelle membuka kantong paru itu dan menciumnya, menurut manusia normal mungkin baunya sangat menyengat dan membuat mual isi perut, tetapi tidak bagi Estelle. Menurur Estelle paru itu sangat wangi dan lezat.

Estelle mulai menggigit sedikit demi sedikit paru itu dengan perasaan bahagia, hingga tiba ada kucing yang mendekat kearahnya.

" Miaw."

" Eh, hei.. Kau mau makan?" Ucap Estelle.

" Wiaw." Sahut kucing itu sambil menggesek gesekkan kepalanya di lengan Estelle.

" Hoho.. Kau lapar rupanya. Nah, aku beri kamu sedikit. Makan oke.. " Ucap Estelle.

Estelle dan kucing itu memakan paru sapi itu dengan bahagia hingga habis tak tersisa.

" Apa kamu tersesat?? Sepertinya kamu kucing peliharaan." Ucap Estelle.

" Miaw." Sahut kucing itu.

" Boba.. "

Tiba tiba ada suara pria yang mendekat kearah mereka, Estelle pun panik.

" Boba, kamu disini rupanya. Eh, kamu makan apa bau sekali. Anak nakal, bisa bisanya kamu kabur lagi, ayo pulang." Ucap pria itu.

Setelah pria itu pergi, Estelle keluar dari persembunyian nya. Ya, Estelle langsung melesat pergi saat pria itu semakin mendekat.

' Boba.. Nama yang aneh.' Batin Estelle.

Estelle melesat pergi, saat ini hari sudah tengah malam, ia melesat kesana kemari melihat situasi keadaan kota itu.

Hingga tak terasa sudah beberapa hari telah berlalu, Estelle kini sudah terbiasa dengan lingkungan disana. Saat malam ia akan keluar untuk mencari makan, dan saat siang hari ia akan diam di dalam lorong jalan kereta yang tak terpakai.

Oniel juga setiap hari datang mengunjunginya , Oniel menjadi satu satunya teman Estelle disini.

Saat ini Estelle berdiri dia atas gedung, untuk mengawasi sekitar, rupanya selama beberapa hari ini Estelle diam diam menjadi pencegah kejahatan.

Hiruk piuk kota dimalam hari sudah menjadi pemandangan yang biasa bagi Estelle, ia sudah tak lagi begitu bingung dengan jalanan disana.

"Aaaaaaa!!!"

Terdengar teriakan dari sudut gang yang terpencil.

Estelle dengan gerakan cepatnya melesat terbang menuju asal suara itu.

"Lepas!!" Teriak suara gadis yang rupanya sedang di ganggu preman.

" Adik manis, jangan begitu galak.. Kamu teriak juga tidak akan ada yang datang menolongmu." Ucap preman itu..

Estelle melihat sekitar 5 pemuda disana, 4 diantaranya tengah mengganggu gadis malang yang saat ini tengah menangis, sedangkan satu pemuda sisanya hanya menonton dengan senyum smirk.

" Kak Anton, tolong.." Ucap gadis itu dengan isakan.

" Salahmu sendiri sok suci, kau tidak mau disentuh olehku kan? Maka sekalian saja aku membagikan kamu kepada mereka, kita akan bersenang senang bersama." Ucap satu pemuda yang di panggil Anton oleh gadis itu.

" Kak, kenapa kakak begitu jahat, aku pacar kakak." Ucap gadis itu.

" Ck, pacar.. Semua gadis yang menjadi pacarku harus patuh padaku. Kau tidak patuh, maka aku akan membagikanmu dengan mereka. Dengar Joyceline, kau pikir kau satu satunya pacarku? Kau pikir kamu begitu berarti bagiku? Ck..ck.. Lucu. Gadis manja menyebalkan sepertimu bukan tipeku sama sekali. " ucap Anton meremehkan.

" Ap- apa.. Kakak, kamu bercanda kan??" Ucap gadis yang di panggil Joyceline itu.

" Silahkan kalian nikmati dia, sisakan untukku nanti, aku tidak suka yang masih bersegel." Ucap Anton.

" Pecundang." Ucap Estelle muncul dari kegelapan.

" Siapa kau?!!" Ucap Anton.

" Malaikat yang akan mencabut nyawamu." ucap Estelle.

" Hahahaha.. Hanya gadis kecil sepertimu mau membunuhku? " Tawa Anton pecah.

" Bos, dia cantik sekali." Ucap preman yang sedang mencekal tangan Joyceline.

" Benar juga, hei.. Apa kamu mau bergabung dengan kami untuk bersenang senang?" Ucap Anton.

" Kakak, cepat pergi.. Lebih baik kakak mencari bantuan saja. Kakak akan terjebak disini." Teriak Joyceline kepada Estelle.

Estelle tersenyum karena di saat genting gadis itu masih memikirkan keselamatan orang lain. Estelle menatap mata Joyceline dan berkata..

" Tutup matamu, dan telingamu." Ucap Estelle.

Joyceline menutup matanya, dan ia tak bisa mendengar apa apa lagi, rupanya Estelle menghipnotis Joyceline. Pria yang mencekal tangan Estelle terkejut karena Joyceline mendadak melemas.

" Siapa kau sebenarnya?" ucap preman yang mencekal tangan Joyceline.

" Sudah aku katakan, aku adalah malaikat yang akan mencabut nyawa kalian. Aku beri pilihan, berjanjilah untuk tidak menyakiti atau melecehkan perempuan, atau mati disini saat ini juga." Ucap Estelle dingin.

" Hahahahaha... dia pikir dia ini seperti pahlawan pahlawan di tv.. Haha..UKH..!!

Tiba tiba leher pria yang tertawa itu mengeluarkan darah, dan sekarat tergeletak di jalan.

" Hmmm... Manis." ucap Estelle, saat menjilat bekas darah di kukunya.

Tidak ada yang melihat Estelle menyerang pria itu, gerakan Estelle seperti angin yang lewat begitu saja. Bahkan ke empat pria disana juga terkejut saat melihat leher temannya mengeluarkan darah.

" Kau - Kau.. Monster! " Ucap Anton ketakutan.

" Katakan, kau pilih pilihan yang mana?" Ucap Estelle.

" Ma..maaf, aku tidak akan mengganggu gadis gadis lagi. Tolong maafkan aku." Ucap anak buah Anton.

" Bodoh, jangan kalah dengannya, dia monster.. Dia harus dibunuh." Ucap Anton.

Tiba tiba Estelle berjalan mendekat kearah Anton, dan Anton pun mundur hingga merapat di dinding.

" Ma..mau apa kau?! Aku peringatlan jangan macam macam denganku, ayahku adalah pengusaha kaya, jika kau membuat masalah denganku, jangan harap kau akan bisa hidup." Ucap Anton.

" Oh.. Rupanya kau mengandalkan orang tuamu untuk menutup kejahatanmu? Di zamanku, orang sepertimu akan langsung dihukum mati, mereka akan di penggal." Ucap Estelle.

Dengan gerakan cepat, Estelle mencekik leher Anton.. hingga perlahan Anton kaki Anton terangkat.

" Ukh! Ukh! " Anton kesulitan bernafas.

" Kelakuan bejatmu sudah begitu keterlaluan, jika hukum manusia tidak bisa menyentuhmu, maka hukumku yang akan menyentuhmu. Kau dihukum mati, atas perbuatanmu yang menyalahgunakan kekuasaan orang tuamu untuk perbuatan jahatmu." Ucap Estelle dan..

"KRAK!!"

Suara tulang yang patah.

Anton seketika tidak bergerak, ia tewas dengan sekali sentakan tangan Estelle. Estelle melempar tubuh Anton ke samping. 3 pemuda lainnya yang melihat itu pun seketika jatuh terduduk ketakutan.

" Ampun!! ampuni kami." Ucap salah satu anak buah Anton.

Estelle menghampiri mereka dan menatap mata mereka sembari berkata.

" Akui kesalahanmu, mereka mati karena kalian." Ucap Estelle.

" Kami bersalah, mereka mati karena kami." Ucap 3 pemuda itu bersamaan.

Estelle berjalan menghampiri Joyceline yang masih terpejam seakan tertidur sambil berdiri. Ia mengangkat Joyceline lalu berpindah ke gang sebelah yang terlihat sama dengan gang itu.

" Bangun.." ucap Estelle.

Joyceline membuka matanya dan ia kembali ketakutan juga terisak.

" Tenanglah, mereka sudah pergi." Ucap Estelle.

" Sungguh? Terimakasih kak. Kakak sangat pemberani melawan mereka semua." Ucap Joyceline.

' Manusia selalu gampang mengucapkan terimakasih dan maaf, betapa murah hatinya.' Batin Estelle.

" Pulanglah, jangan cari kekasih yang seperti pria tadi. " Ucap Estelle.

" Siapa nama kakak, apakah kita bisa berteman? Aku tidak memiliki teman." Ucap Joyceline.

' Teman..? Temanku Oniel, apalah aku boleh memiliki teman lagi?' Batin Estelle.

" Estelle, itu namaku.." Ucap Estelle.

" Estelle, nama yang cantik seperti orangnya. Namaku Joyceline, kakak bisa panggil aku Joy." Ucap Joyceline.

' Joy.. aku jadi teringat memiliki pelayan setia bernama Joy. Wajah mereka berdua juga sedikit mirip ' Batin Estelle.

" Kakak, apakah kakak punya ponsel? Aku ingin mengabari kakak ku agar dia menjemputku." Ucap Joyceline.

' Ponsel, benda apa lagi ini? Oniel tidak memberitahuku benda bernama ponsel.' Batin Estelle.

" Aku tidak punya ponsel." Ucap Estelle.

" Oh.. kalau begitu aku akan pulang dengan taksi saja. Apa kakak mau sekalian pulang denganku? " Tanya Joyceline.

" Aku bisa pulang sendiri, terimamasih." Ucap Estelle.

" Kakak yakin, ini sudah larut malam." Ucap Joyceline.

' Gadis manusia ini sangat berisik.' Batin Estelle.

" Pulanglah, aku bisa pulang sendiri." Ucap Estelle.

Joyceline sedikit takut dengan wajah dingin Estelle, ia pun akhirnya berjalan pergi meninggalkan Estelle.

" Kalau begitu aku pulang dulu kak, sampai ketemu lagi." Ucap Joyceline.

Setelah Joyceline berbalik, Estelle langsung melesat pergi dari sana. Joyceline yang berbalik badan terkejut karena tidak melihat keberadaan Estelle lagi disana.

' Dia sudah pergi, cepat sekali.. kenapa aku merasa wajah kakak tadi sangat pucat. Apakah dia terluka saat menolongku tadi? ' Batin Joyceline.

TO BE CONTINUED.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!