NovelToon NovelToon

Kamu Adalah Jodohku

Kita Putus

Hallo reader yang budiman 😊,

Terima kasih banyak telah memilih novelku yang berjudul Kamu Adalah Jodohku untuk dibaca. Semoga kamu menyukai novelku ini, yang tentu saja masih belum sempurna. Mohon maaf bila ada kesalahan ketik, typo, EYD, dan lain - lain.

Tidak boleh lupa vote, bintang lima, hadiah dan komentarnya ya 🙂.

Silahkan tinggalkan jejak dengan mengklik like di bawah cerita setiap babnya 😊.

Happy reading 🤗.

______________________________________________

Sebelum membaca ceritanya aku akan memberikan visual para tokoh di novel ini versi aku. Silahkan jika kamu mempunyai imajinasi untuk visual cerita novel ini, visual tokoh - tokoh novel ini bebas sesuai dengan keinginanmu 😊.

Raden Ajeng Mahiswara Agnibrata Candrawati Soerjosoemarno

Raden Hardiyanta Kusuma Kartanegara

Edward Ganendra Middleton

Jennifer Putri Ningrum Wales

Valerie Dominguez Taylor

🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺

Seorang gadis yang cantik jelita sedang berjalan santai menyusuri koridor lantai dua puluh lima sebuah gedung apartemen sambil membawa satu kotak kue ulang tahun menuju salah satu penthouse di lantai itu. Gadis itu adalah Raden Ajeng Mahiswara Agnibrata Candrawati Soerjosoemarno, Agni nama panggilannya.

Hanya dari nama gelarnya sebagian orang - orang di negara ini pasti mengenalnya. Raden Ajeng adalah sebuah gelar keluarga bangsawan di negara Indonesia yang sangat terpandang. Kedua orang tuanya merupakan keturunan bangsawan yang terpandang di Indonesia. Selain keturunan bangsawan, kedua orang tuanya adalah keturunan keluarga konglomerat.

Walaupun dia keturunan bangsawan dan konglomerat tidak menjadikan dia pribadi yang sombong. Agni tumbuh menjadi seorang gadis manja, cerdas, ramah, dan baik hati. Dia merupakan lulusan dari Sekolah Menengah Atas Negeri M. H. Thamrin dan telah mendapatkan beasiswa kuliah di Oxford University.

Agni memiliki kepintaran dan bakat alami berhitung sehingga dia sering menjuarai olympiade matematika tingkat internasional. Kemampuannya dalam berhitung tentu saja menurun dari ayahnya yang merupakan seorang pengusaha sukses. Sedangkan ibunya seorang konsultan bisnis.

Ayahnya Agni bernama Raden Cipto Hartono Bratadikara Soerjosoemarno yang memiliki sebuah induk perusahaan besar bernama Bratadikara Jaya Sentosa Corporation. Sedangkan ibunya bernama Raden Ayu Maharani Candrawati Gandes Rusady. Agni memiliki saudara kembar yang bernama Raden Mas Mahasura Adiwijaya Cayapata Bratadikara Soerjosoemarno. Agni juga memiliki adik perempuan yang bernama Raden Ajeng Manikmaya Pramestibrata Candrawati Soerjosoemarno.

Dibalik kesuksesan dia di dunia pendidikan, dia pernah mengalami kesedihan yang teramat dalam ketika ibunda tercintanya meninggal dunia saat usianya lima belas tahun. Disaat dia sangat membutuhkan kasih sayang dan bimbingan dari ibunya, malah ibunya meninggal dunia karena menderita penyakit kanker payudara sejak Agni berusia sepuluh tahun.

Ibunya merupakan tempat curhatan hatinya, teman ngobrol, teman diskusi sekaligus tempat sandaran ketika dirinya sedih, galau, dan senang. Agni sangat kehilangan sosok seorang ibu yang sangat baik hati kepadanya dan yang sangat berarti buat dirinya. Ibunya selalu mensupport keinginan dia dalam hal yang baik sehingga dia berhasil meraih apa yang dia inginkan. Karena itu dia mengalami penurunan dalam belajar dan terlalu larut dalam kesedihan setelah kematian ibunya selama sebulan.

Raden Cipto Hartono Bratadikara Soerjosoemarno memperhatikan gelagat Agni yang menjadi pendiam, tertutup, cuek, sering mengurung dirinya di dalam kamar dan laporan dari wali kelas Agni yang mengatakan bahwa Agni telah banyak berubah ke hal negatif sejak kematian ibunya, dia berniat ingin menitipkan putrinya itu di rumah ayahnya yang bernama Raden Brijaya Cipto Adiwijaya Ranggawuni Soerjosoemarno karena di sana ada beberapa keponakannya yang bisa menemani Agni.

Dua minggu setelah kematian Raden Ayu Maharani Candrawati Gandes Rusady, Agni pindah rumah ke rumah eyang kungnya. Awal - awal Agni tinggal di sana masih pendiam, tertutup dan sering mengurung diri. Melihat gelagat tak biasa dari Agni, sang Tante yang bernama Raden Ayu Sri Kirana Jagadita Soerjosoemarno melakukan pendekatan dengan Agni dan sering mengajak Agni ngobrol agar Agni kembali menjadi sosok Agni yang dulu.

Akhirnya usaha Sri berhasil mengembalikan pribadinya Agni yang seperti dulu dalam kurun waktu dua minggu. Karena melihat cucunya kesepian ketika Sri harus balik ke rumah pribadinya, Brijaya telah berniat menjodohkan Agni dengan Raden Hardiyanta Kusuma Kartanegara atau sering dipanggil dengan nama Hardi. Raden Hardiyanta Kusuma Kartanegara merupakan seorang CEO di Batara Corporation dan salah satu cucu dari sahabatnya yang bernama Raden Batara Yodha Wicaksana Kartanegara.

Perjodohan itu telah disetujui oleh kedua belah pihak. Hardi resmi menjadi kekasihnya Agni. Mereka saling mencintai, saling melengkapi, dan saling mengisi hati sehingga hidup mereka lebih berwarna lagi. Hubungan mereka berlanjut ke tingkat yang lebih serius setelah setahun setengah mereka menjadi sepasang kekasih karena eyangnya Agni menginginkan Agni segera menikah dengan Hardi setelah lulus SMA supaya ada yang nemenin Agni kuliah di Oxford University.

Akhirnya kedua belah pihak menyetujui keinginan Brijaya itu. Mereka berencana bertunangan dua hari lagi di pulau pribadi milik Cipto. Setelah empat bulan bertunangan, mereka menikah, lalu tinggal di Inggris. Selain nemenin Agni kuliah dan tinggal di Inggris, Hardi juga kuliah. Hardi melanjutkan studi kuliahnya ke jenjang S2 di Oxford University. Malam ini Agni berniat ingin memberikan kejutan di hari ulang tahun kekasihnya. Agni ingin merayakan ulang tahun kekasihnya sekaligus merayakan kelulusannya berdua bersama kekasihnya.

Agni berhenti di depan pintu penthouse milik kekasihnya. Agni membalikkan badannya. Dia melihat pintu penthousenya Hardi terkunci di layar pemindai yang berada di samping kiri pintu. Dia menyentuh beberapa ikon untuk membuka kunci pintu penthousenya Hardi. Mendorong gagang pintu itu. Masuk ke dalam, lalu menutupnya sambil mendengar suara desahannya yang membuat dirinya kebingungan.

"Kok ada suara begituan sich di sini?" ucap Agni bingung sambil berjalan pelan menelusuri ruang tamu penthousenya Hardi.

Kemudian Agni berjalan mencari sumber suara. Membelokkan langkahnya ke sebuah ruang ruang keluarga di penthousenya Hardi. Agni menelan salivanya dan melebarkan kedua matanya ketika berada di pojok ruang keluarga. Jantung milik Sarah seketika berhenti berdegup, nafasnya sesak dan tubuhnya kaku mematung tidak dapat digerakkan sama sekali. Rasanya sangat sakit ketika melihat langsung Hardi sedang berhubungan intim dengan seorang wanita yang berada di dalam pangkuannya.

Mereka yang tak memakai sehelai benang apa pun nampak sedang memasuki satu sama lain dan bermain kuda - kudaan. Agni menutup mulutnya sambil menggelengkan kepalanya berulang kali. Agni tidak mempercayai dengan ini semua. Dadanya terasa begitu sangat sakit. Hati bagaikan dicabik - cabik hingga tersayat tak kasat mata. Bibir Agni bergetar dan air matanya tumpah ruah membasahi pipinya.

"Mas Har."

Suara Agni terdengar sendu yang sangat pilu. Adegan itu menusuk hati Agni. Spontan Agni menjatuhkan kotak kue yang sedang dia bawa. Dia memegang dadanya yang terasa begitu sangat sesak sambil menatap lara ke seorang pria yang berumur dua puluh tujuh tahun. Agni menangis terisak untuk kesekian kalinya sambil menggelengkan kepalanya berulang kali. Hardi dan wanita itu nampak begitu terkejut melihat keberadaan Agni di dalam ruang ruang keluarga. Sontak Hardi mendorong tubuhnya wanita itu sehingga wanita itu terlepas dari pangkuan Hardi.

Wanita itu lari cepat ke kamar mandi tanpa mengenakan sehelai benang pun karena panik. Hardi yang kelihatan tak kalah panik langsung mengambil dan memakai celananya yang tergeletak di atas lantai. Agni menunduk ketika Benny mengambil dan memakai celananya. Agni mengepalkan semua jemarinya untuk menahan rasa kecewa, sedih dan sakit hati di dadanya. Cintanya telah dikhianati oleh kekasihnya.

"Kamu telah membohongi diriku, kamu bilang kamu mencintai diriku, tapi nyatanya kamu telah berkhianat, sebuah pengkhianatan yang amat menyakitkan," ucap Agni sendu, lalu dia mengangkat wajahnya.

Ya Tuhan, aku harus ngomong apa ke Agni?"

Batin Hardi.

"Agni, dengerin aku dulu, sayang. Ini nggak seperti yang kamu pikirkan," sergah El sambil menghampiri Agni yang sedang menggelengkan kepalanya berulang kali karena sudah tidak percaya lagi dengan Hardi yang selalu bilang mencintai dirinya.

"Kamu jangan mengelaknya Mas!" ucap Agni kesal sambil mengeluarkan air matanya.

"Aku bisa jelasin semuanya ke kamu," ucap El yang tampak panik dan wajahnya begitu pias karena merasa bersalah sambil memegang erat kedua bahu Sarah.

"Jelasin apa lagi, Mas!? Semuanya sudah jelas!" ucap Agni dengan suara yang sendu sambil mengeluarkan air matanya.

"Ini nggak seperti yang kamu bayangkan. Aku memang selalu mencintai kamu," ucap Hardi berbohong sambil melihat Agni yang sedang menatap dirinya dengan tatapan luka.

"Kalau kamu mencintai diriku, kamu tidak melakukan hal yang seperti itu Mas! Apa kamu melakukan itu karena aku nggak pernah kasih tubuhku dan mahkotaku kepadamu sebelum kita menikah Mas!? Terus kamu melampiaskannya ke wanita lain!? Kalau iya, nggak seperti ini juga kelakuan kamu untuk melampiaskan semua itu. Kamu jahat sama aku, Mas!!" ucap Agni marah, lalu Agni menutup wajahnya yang bersimbah air mata karena air matanya mengalir deras dari kedua pelupuk matanya diiringi dengan suara tangisan.

"Agni, maafin aku karena aku telah mengecewakan dirimu, tapi tolong dengerin penjelasan aku dulu," ucap Hardi lembut.

"Ini semua sudah jelas. Jika kamu mencintai diriku, kamu tidak melakukan hal itu dengan wanita lain Mas. Sebaiknya kita putus."

Masa Depan Kita

Tolong divote, kasih hadiah dan kasih komentar ya 😊

Silahkan tinggalkan jejak dengan mengklik like di bawah cerita setiap babnya 😊.

Kasih bintang lima ya 😊.

Happy reading 🤗.

🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸

Agni melepaskan kedua tangannya dari wajahnya. Hardi mencoba memeluk Agni, namun Agni menolaknya. Agni meronta sambil menatap Hardi dengan tatapan yang penuh luka. Agni memutarkan badannya membelakangi Hardi. Seketika Hardi memeluk pinggangnya dari belakang. Sarah merasakan hembusan nafas Hardi yang sedang memburu.

"Tolong dengarkan aku dulu, aku ingin jelasin semuanya," ucap Hardi lembut.

Sentuhan dan suara yang sudah dia benci. Hatinya Agni sangat terluka melihat langsung perselingkuhan Hardi dengan seorang wanita lain. Agni memejamkan kedua matanya. Menarik nafas dalam - dalam, lalu menghembuskan nafasnya secara perlahan. Membuka kedua matanya setelah dirinya sedikit tenang.

"Aku mohon lepaskan pelukanmu Mas. Kamu tak perlu ngejelasin karena yang tadi kulihat sudah sangat jelas," ucap Agni sendu sambil melepaskan kedua lengan Hardi dari pinggangnya.

Tak lama kemudian Agni berjalan cepat menuju pintu utama penthouse itu sambil menangis terisak. Menghentikan langkahnya di depan layar pemindai. Menyentuh beberapa ikon untuk membuka kunci pintu itu. Menekan gagang pintu itu ke bawah, lalu menariknya hingga pintu terbuka. Melangkahkan kakinya keluar dari dalam penthousenya Hardi. Menutup pintu itu setelah keluar dari dalam penthousenya Hardi.

Derap langkah kakinya Agni terdengar jelas di atas lantai koridor menuju lift. Dari tiap langkah kakinya, Agni tampak kesal dan sedih. Berjalan sambil memegang tali tas selempangnya dan menangis terisak - isak. Baru kali ini Agni merasakan patah hati oleh seorang pria lain selain ayah dan kakaknya yang dia cintai karena Hardi merupakan pacar pertamanya. Agni berjalan terburu - buru untuk segera meninggalkan gedung apartemen itu karena dia tidak ingin berada dekat dengan Hardi.

"Sialan! Selama ini aku dibohongi sama pecundang itu!! Damn it!!" umpat Agni kesal sambil meremas keras ujung dressnya meluapkan amarah angkara yang menguasai jiwanya.

Kau adalah darah ku

Kau adalah jantung ku

Kau adalah hidup ku, lengkapi diri ku

Oh sayangku kau begitu

Sempurna, sempurna

Bunyi nada dering dari smartphone milik Agni. Agni membuka reselting tas selempangnya. Mengambil smartphone miliknya. Melihat nama Jennifer di layar smartphonenya. Menggeser ikon warna hijau untuk menjawab panggilan telepon itu. Mendekatkan benda persegi panjang itu ke telinga kirinya.

"Hallo, ada apa Jen?" ucap Agni sendu.

"Kamu lagi kenapa sich?" celetuk Jennifer.

"Lagi marah sama Mas Hardi."

"Memangnya kenapa Mas Hardi?"

"Ternyata dia selingkuh Jen, hati aku sakit banget."

"Dasar buaya buntung!!" umpat Jennifer kesal. "Ya udah, sekarang kamu ke sini aja, kita rayain kelulusan kita di club. Di sini udah ada aku, Dimas, Rini, Lily, Sandra, Dominic, Reza, Pras, dan yayangku. Kamu ke sini sekalian lepasin rasa kecewamu dan cari cowok untuk gantiin posisi si brengsek. Tapi cowok cantik jiplakan kamu udah pulang dari Magelang belum?"

"Adi belum pulang, ya udah aku akan ke sana sekarang, sekali - sekali nggak apa - apalah pergi ke club, lagi pula umur aku udah tujuh belas tahun. Kamu jemput aku ya say. Aku masih takut pergi sendirian ke tempat begituan."

"Sekarang kamu lagi di mana?"

"Di lobby gedung A apartemen The Sky Metropolitan."

"Ya udah kamu tunggu aja di situ, aku akan ke sana sekarang."

"Ya udah cepatan ke sininya."

"Ok, bye my best friend."

"By my bestie."

Sedetik kemudian Agni menjauhkan benda pipih itu dari telinga kirinya. Menggeser ikon merah untuk memutuskan sambungan telepon itu. Menaruh smartphone miliknya di dalam tas selempangnya. Menutup reselting tas selempangnya. Menghentikan langkahnya langkah kakinya di depan pintu lift. Memencet tombol panah ke bawah di dinding samping kiri pintu lift.

Ting

Pintu lift terbuka lebar. Agni masuk ke dalam lift. Memencet tombol tanda panah yang saling berhadapan dan tombol lantai dasar di dinding lift. Sedetik kemudian pintu lift ketutup. Agni memejamkan kedua matanya. Menarik nafas dalam - dalam, lalu menghembuskan nafasnya secara perlahan supaya bisa menenangkan dirinya. Menyeka air matanya. Lambat laun air matanya berhenti keluar dari kedua matanya Agni.

Ting

Agni membukakan kedua matanya. Keluar dari dalam lift. Berjalan lesu menyusuri lantai lobby gedung apartemen itu. Tak terduga Agni melihat Hendra Kurniawan, suaminya Sri bersama seorang wanita muda. Agni langsung mengumpat di balik salah satu pilar besar di lobby itu. Agni melihat jelas Hendra sedang bergandengan mesra dengan wanita muda itu. Dia melihat Hendra dan wanita itu keluar dari gedung apartemen itu.

"Pasti Om Hendra selingkuh, kasihan sekali Tante Sriku," ucap Agni bermonolog.

Kau adalah darah ku

Kau adalah jantung ku

Kau adalah hidup ku, lengkapi diri ku

Oh sayangku kau begitu

Sempurna, sempurna

Tiba - tiba terdengar suara ring tone dari smartphone milik Agni yang mengalihkan perhatian Agni. Dengan gerakan cepat, Agni membuka reselting tas selempangnya. Lalu mengambil smartphone miliknya. Melihat tulisan eyang di layar smartphonenya membuat Agni kebingungan. Tanpa sadar Agni menggeser ikon hijau di layar smartphonenya.

Aku harus ngomong apa ya?

Batin Agni.

"Assalamu'alaikum cucuku," salam Brijaya lembut.

"Wa'alaikumussalam Eyang Kung."

"Bagaimana kejutannya? Berhasil?"

"Ehm ... Nggak Yang," ucap Agni kembali sedih.

"Memangnya kenapa sayang?"

"Mas Hardi selingkuh Yang, aku lihat langsung dia sedang bersetubuh dengan seorang wanita. Aku langsung putusin aja hubungan kami."

"Astaghfirullah aladzim, kurang ajar sekali si Hardi. Ya udah kamu jangan sedih lagi ya. Ya udah sebaiknya sekarang kamu pulang ya sayang, di sini udah ada saudara - saudara kamu, lagi pula sekarang sudah jam sembilan malam."

"Iya Yang," ucap Agni berbohong.

"Ya udah, Eyang tunggu ya, assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumussalam."

Tak lama kemudian Brijaya menjauhkan benda pipih itu dari telinga kirinya. Memencet tombol ikon merah di keyboard blackberrynya. Brijaya memencet beberapa tombol untuk menghubungi Batara, kakeknya Hardi. Mendekatkan lagi benda pipih itu ke telinga kirinya. Mendengar nada sambung dari panggilan telepon itu.

"Hallo, assalamu'alaikum Bri," salam Batara.

"Wa'alaikumussalam. Batara pertunangan cucu kita dibatalkan," ucap Brijaya tegas.

"Memangnya kenapa?" ucap Batara bingung.

"Cucumu telah selingkuh dan lebih parahnya tadi Agni melihat Hardi telah melakukan free *** sama wanita lain. Maaf Batara, aku membatalkan perjodohan itu," ucap Brijaya serius.

"Mohon maaf ya Bri atas perilaku Hardi yang tidak bermoral, aku jadi malu sama kamu atas kelakuan cucuku," ucap Batara merasa bersalah.

"Kamu tak perlu minta maaf, yang seharusnya minta maaf adalah Hardi. Oh ya, lusa kan cucu kita nggak jadi tunangan, bagaimana kalau kita main golf di tempat biasa?"

"Boleh juga. Bagaimana kalau jam sembilan pagi?"

"Ok, jam sembilan pagi aku tunggu di tempat biasa."

"Ok."

"Udah dulu ya Batara, aku mau main sama cucu - cucuku."

"Siap Dan," ucap Batara dengan lantang.

"Hahaha kamu bisa aja ledekin aku. Aku ini udah pensiun jadi Jendral, nggak usah seperti itu," ucap Brijaya santai.

"Walaupun udah pensiun, tapi masih ada aura jiwa kepimpinan."

"Berlama - lama ngobrol sama kamu, aku bisa jumawa. Udah dulu ah, assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumussalam."

Tak berselang lama sambungan telepon itu terputus. Batara menjauhkan smartphone benda persegi panjang itu dari telinga kirinya. Batara menyentuh beberapa ikon untuk menghubungi Hardi. Mendekatkan benda pipih itu ke telinga kirinya lagi. Nada sambung terdengar jelas.

"Hallo assalamu'alaikum Mbah, ada apa ya?" ucap Hardi sedikit tegang.

"Dasar cucu LAKNAT!!! Pulang ke rumah Mbah sekarang juga!!" ucap Batara marah.

"Baik Mbah," ucap Hardi sopan.

Sambungan telepon itu terputus. Hardi menjauhkan benda pipih itu dari telinga kanannya. Menaruh smartphone miliknya di atas nakas sebelah kanan sofa panjang. Hardi menoleh ke pintu kamar mandi yang sedang terbuka. Dia melihat sosok wanita muda yang cantik sambil tersenyum manis. Wanita muda itu bernama Valerie Dominguez Taylor. Valerie adalah salah satu pujaan hatinya Hardi, selain Agni. Valerie adalah kekasihnya Hardi sejak Hardi kuliah S1 di Stanford sehingga Valerie lancar menggunakan bahasa Indonesia.

Tapi hubungan mereka tidak direstui oleh Batara. Hubungan mereka sempat putus karena Hardi tidak merasa nyaman melakukan hubungan asmara jarak jauh. Mereka putus ketika Hardi sudah bekerja di perusahaan induk milik Batara. Setelah setahun lebih lost contact, mereka bertemu lagi di Facebook dan akhirnya Valerie menyusul Hardi ke Indonesia. Saat itu Hardi sudah menjadi kekasihnya Agni. Dengan bujuk rayuan Valerie ke Hardi, dia berhasil menjadi kekasih gelapnya Hardi. Namun hubungan mereka dibumbui dengan kebohongan.

Menatap lapar ke tubuh biola milik Valerie yang hanya ditutupi dengan handuk. Valerie sangat tahu arti dari tatapan kedua matanya Hardi. Dia ingin memanjakan sang tambang emas miliknya. Valerie sengaja melenggang lenggokkan kakinya menghampiri Hardi yang sedang duduk di sofa panjang dengan gesture yang sensual. Menduduki tubuhnya di atas pangkuan Hardi dengan posisi saling berhadapan. Mengalungkan kedua tangannya di leher kokohnya Hardi

"Kamu lama sekali berada di dalam kamar mandi sayang?" ucap Hardi lembut.

"Aku kira tadi kalian mau ngobrol dengan waktu yang lama," ucap Valerie manja

"Kami hanya ngobrol sebentar sayang."

"Terus gimana hubungan kalian selanjutnya?"

"Kamu putus, aku sangat bahagia karena hubungan kami putus. Kamu kan tahu sendiri aku tidak bisa menolak perjodohan itu. Aku sangat bersyukur kepada Tuhan atas kejadian ini walaupun itu sangat menyakitkan bagi dirinya. Lagi pula aku juga udah nggak bisa berbohong lagi," ucap Hardi yang sebagian besar berbohong, sebenarnya dia kecewa harus putus hubungan asmara dengan Agni.

"Apakah Mbah kamu tahu hal itu?"

"Tahu. Apakah kamu masih mau menjadi kekasihku jika aku dikeluarkan dari keluargaku dan aku tidak mendapatkan hak waris? Aku akan mencari uang sebanyak mungkin untuk menghidupi kita berdua dan juga anak - anak kita."

What the ****!?

Batin Valerie.

"Sayang, maaf, bukannya aku tidak mau, tapi semua kebutuhan hidup kita menggunakan uang. Biaya kebutuhan hidup kita pasti sangat besar, uang gaji kamu sebagai karyawan tidak akan cukup. Sebaiknya kamu pura - pura minta maaf kepada Mbahmu dan pura - pura ingin kembali lagi sama Agni. Yakinkan Mbahmu supaya dia bisa menjodohkan kamu lagi dengan Agni dan kamu bisa menikah sama Agni. Untuk hubungan kita, aku masih setia untuk menunggu."

Ide yang brilian. Sungguh indahnya memiliki hubungan asmara dengan dua wanita yang cantik dan juga dua wanita yang aku cintai.

Batin Hardi

"Sampai kapan kamu mau menunggu?"

"Sampai Mbahmu meninggal dunia. Setelah Mbahmu meninggal, kamu tinggal menceraikan Agni."

"Berarti kamu melakukan itu karena uang?"

"Nggak juga sich, tapi kulakukan itu untuk masa depan kita yang sangat cerah."

"Baiklah aku akan melakukan itu masa depan kita."

Dasar Menyebalkan

Kau adalah darah ku

Kau adalah jantung ku

Kau adalah hidup ku, lengkapi diri ku

Oh sayangku kau begitu

Sempurna, sempurna

Bunyi dering dari smartphone milik Agni. Agni membuka reselting tas selempangnya lagi. Mengambil smartphone miliknya dari dalam tas. Tersenyum kecut ketika melihat tulisan ayah di layar smartphonenya karena Agni kesal kepada ayahnya yang sudah tidak mempedulikan dirinya lagi sejak Cipto memiliki seorang kekasih. Dengan malas Agni menggeser ikon hijau di layar smartphonenya. Lalu mendekatkan benda persegi panjang itu ke telinga kirinya.

"Hallo assalamu'alaikum putriku," ucap Cipto lembut."

"Wa'alaikumussalam, tumben telepon aku Yah, ada apa?" ucap Agni datar.

"Kamu kenapa?"

"Aku masih sebal sama Ayah karena Ayah udah berubah sejak kenal sama Tante Marina Koesnaedi yang genit plus kecentilan. Lagi pula Ayah tahu kan bahwa aku nggak akan pernah setuju dia menjadi kekasihnya Ayah atau pun menjadi istrinya Ayah."

"Ooo, kamu masih kesal sama Ayah karena alasan itu lagi. Bagaimana kalau besok kita ke pulau pribadi kita sebagai?"

"Ngapain juga kita ke sana? Sudah tidak ada acara pertunangan aku dengan Mas Hardi, kami sudah putus."

"Quality time with family dan rayain hari ulang tahun yang tertunda. Ayah sudah tahu itu Sayang, makanya Ayah membatalkan acara pertunangan itu dengan IO, tapi orang IO memberikan saran untuk diganti dengan perayaan yang lain. Ayah ingin menggantikan acara itu dengan acara pesta ulang tahunmu."

"Ayah yang punya inisiatif menggantikan acara itu dengan acara ulang tahunku? Setahuku yang punya inisiatif untuk acara pertunangan di pulau pribadi adalah Eyang dan yang menghubungi ke pihak IO adalah Eyang," ucap Agni bingung

"Tadi Ayah disuruh Eyang untuk memberi tahu tentang pembatalan acara pertunangan itu ke pihak IO. Pihak IO menyarankan agar acara itu diganti dengan acara yang lain. Saat itu, Ayah punya inisiatif untuk menggantikan acara pertunangan itu dengan acara pesta ulang tahun kamu."

"Terima kasih Ayah, tapi Tante girang itu jangan diajak!"

"Nggak boleh bilang Tante girang, panggil aja Tante Ina. Aya aja panggil dia Tante Ina."

"Terserah aku dong!"

"Ok, up to you. Dia tidak ikut ke sana."

"Asyikkkk!" seru Agni kegirangan. "Kita berangkat jam berapa Yah?"

"Jam delapan pagi sayang."

"Ayah, aku boleh undang para sahabatku?"

"Nggak boleh Sayang, karena Ayah hanya mengundang keluarga besar. Malam ini kamu mau tidur di mana?"

"Di rumah Eyang. Tapi aku mau pergi sebentar sama Jenny Yah."

"Ya udah nggak apa - apa, sekarang kamu lagi di mana?"

"Lagi di lobby apartemen. Aku sedang nunggu Jenny, dia ingin jemput aku Yah."

"Ya udah, hati - hati ya Nak, pulangnya jangan terlalu malam."

"Iya Ayah."

"Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumussalam."

Sedetik kemudian sambungan telepon itu terputus. Agni menjatuhkan benda pipih itu dari telinga kirinya. Menaruhnya di dalam tas. Menutup reselting tas selempangnya. Agni mengalihkan pandangannya ke arah pintu lift yang terbuka. Dia melihat sosok salah satu sahabat yang sedang berlari kecil menghampiri dirinya. Agni beranjak berdiri dari sofa. Jenny menghentikan langkahnya ketika sudah berada di depan Agni.

"Lama banget jemputnya," gerutu Agni.

"Ya elah cuma nunggu sepuluh menit udah protes aja."

"Yuk langsung cus ke sana!" ajak Agni.

"Ayo!"

Tak lama kemudian Jennifer memutarkan badannya. Mereka melangkahkan kakinya menuju pintu lift. Mereka menghentikan langkahnya ketika berada di depan pintu lift. Agni mengedarkan pandangannya ke sekelilingnya. Dia melihat kerumunan orang. Setiap wanita di kerumunan itu menggunakan pakaian yang terbuka.

Pintu lift terbuka, semua orang yang ada di depan pintu lift terbuka termasuk Agni dan Jennifer. Pintu lift ketutup setelah salah satu orang yang berada di dalam lift menekan tombol gambar panah yang saling berhadapan dan menekan tombol angka lima belas. Beberapa detik kemudian pintu lift terbuka. Semua orang keluar dari dalam lift termasuk Agni dan Jenny.

"Agni, kamu sudah yakin mau masuk ke dalam sebuah club?" tanya Jennifer sambil berjalan menuju pintu masuk club itu.

"Iya, aku udah yakin," ucap Agni yakin sambil mensejajarkan langkahnya dengan langkah kakinya Jennifer.

"Ya udah kita masuk ke dalam aja, kamu gandeng tangan aku."

Tak lama kemudian Agni menggandeng tangannya Jennifer. Mereka masuk ke dalam salah satu klub malam yang terkenal di Jakarta melewati pintu utama dan pemeriksaan Agni mengikuti langkahnya Jennifer sambil celingak - celinguk mengedarkan pandangannya karena rasa ingin tahu yang besar. Suara hingar bingar musik disco klub malam yang dimainkan oleh seorang DJ yang terkenal di Jakarta mengiringi gerakan para pengunjung, termasuk Agni dan Jennifer.

"Masuk ke club gratis ya?" tanya Agni polos sambil berjalan di bawah naungan kerlap - kerlip lampu disko.

"Nggaklah, bayar tahu."

"Kok tadi aku masuk nggak bayar sich?" protes Agni.

"Karena aku sudah open table dan sudah mendaftarkan kamu sebagai undanganku."

"Ooo gitu."

"Agni berarti acara tunangan kamu dibatalin dong?"

"Iya."

"Kamu mau ikut liburan ke Bali sama kita nggak? Kita berangkatnya lusa.

"Nggak, soalnya ada acara liburan bareng keluarga."

"Adi ikut dong?"

"Iya."

"Bagaimana dia sekarang?"

"Tambah macho."

Mereka menelusuri klub malam yang banyak dikunjungi oleh orang golongan atas dan memiliki kantong tebal untuk menghabiskan malam dengan hanya sekedar bersenang - senang, ada juga yang ingin melampiaskan nafsu, ada juga yang ingin bertransaksi jual - beli, dan ada juga yang ingin mengadakan rapat.

Para waiters klub malam dengan memakai pakaian yang seksi dan selalu menebarkan senyuman menawan yang hilir mudik membawa aneka minuman ke para pengunjung. Mereka melanjutkan langkahnya menuju tangga. Sisi kanan - kiri di penuhi sama beberapa pasangan yang sedang bercumbu. Agni langsung menundukkan kepalanya karena tidak suka melihat pemandangan yang seperti itu.

Bau alkohol yang menyengat telah membuat Sarah eneg sehingga Sarah menutupi hidungnya dengan telapak tangan kanannya. Menaiki beberapa anak tangga sehingga mereka menemukan beberapa ruangan VVIP. Mereka menghentikan langkahnya di depan pintu salah satu ruangan VVIP. Jennifer menggeser pintu itu, lalu mereka melangkah masuk ke dalam ruangan itu.

Mereka berjalan menghampiri sofa panjang. Sedangkan teman - teman mereka sedang asyik berjoget sambil mendengarkan alunan musik dari dua orang DJ melalui speaker. Agni dan Jennifer menduduki tubuhnya di sofa panjang. Jennifer mengambil piring yang berisi beberapa sosis panggang dari atas meja, lalu menyodorkan sebuah piring yang berisi sosis panggang ke Aqni. Aqni mengambil satu buah sosis panggang ketika Jennifer menaruh piring itu di atas meja.

Agni memakan sosis itu ketika Jennifer mengambil satu botol air mineral, lalu menaruhnya di depan Agni. Agni mengedarkan pandangannya ke jendela kaca yang ukurannya sangat besar sambil mengunyah. Dia bisa melihat kerumunan orang dan para pemain musik yang berada di lantai bawah.

"Nikmati aja dan dibawa santai aja ya Sis," bisik Jennifer.

Agni hanya menganggukkan kepalanya untuk merespon ucapan Jennifer. Jennifer tersenyum melihat salah satu sahabatnya mengerti dengan ucapannya. Jennifer beranjak berdiri dari sofa. Berjalan menghampiri teman - temannya untuk ikut berjoget ria. Agni menikmati alunan musik sambil mengunyah dan melihat pemandangan di sekitarnya.

Tiba - tiba pintu ruangan itu terbuka dengan kasar. Semua orang yang berada di dalam ruangan itu langsung menoleh ke arah pintu. Spontan Agni dan Jennifer melebarkan kedua matanya menatap sosok saudara kembarnya Aqni yang memiliki nama panggilan Adi. Adi berjalan cepat masuk ke dalam ruangan itu. Menghentikan langkahnya di samping kanannya Agni Menarik tangan kanannya Agni dengan kuat sehingga Agni berdiri dari sofa.

"Ayo pulang ke rumahnya Eyang!" ajak Adi tegas.

"Kok kamu pulang sekarang, bukannya besok subuh?" tanya Agni bingung.

"Nggak usah mengalihkan pembicaraan!! Ayo pulang!" ucap Adi galak

"Ya elah baru juga ngerasain suasana club, malah diajak pulang."

"Eyang khawatir sama kamu!"

"Huh ... dasar menyebalkan."

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Hai para readers Budiman 😊, terima kasih ya sudah membaca cerita novelku ini. Tolong dikasih bintang lima, like, vote, hadiah dan komentar ya. Dukungan kalian sangat berarti untukku. 😊

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!