NovelToon NovelToon

SUPER-MATE (Vol 01)

KOSAN BANG-SAT

Kosan bang-sat adalah sebuah kos-kosan yang khusus diihuni untuk para laki- laki. Dinamakan kosan bang-sat bukan karena yang tinggal di kosan itu adalah sekumpulan laki- laki nakal ataupun urakan, melainkan diambil dari nama pemiliknya yaitu Bang Satria hingga disingkat menjad bang-sat. Bang Satria adalah seorang wirausahawan yang sukses karena selain mempunyai kos-kosan dia juga mempunyai rumah makan Jet-Chicken yang ramai pengunjung. 

Kosan bang-sat terletak cukup strategis. Dekat dengan salah satu universitas ternama dan juga sekolah menengah atas. Kosan bang-sat tidak terlalu luas, namun cukup untuk menampung sepuluh orang di dalamnya. Kosan ini mempunyai dua lantai. Di lantai pertama terdapat lima kamar yang sudah ada fasilitasnya seperti Ac, tv, bed, dan juga meja belajar. Begitu pula pada lantai dua. Hanya saja pada lantai dua terdapat sebuah ruangan yang cukup luas berisikan meja, sofa dan juga tv untuk menonton. Biasanya ruangan itu digunakan untuk bersantai atau sekedar mengobrol sambil menonton film. Ruang tamu, dapur dan juga kamar mandi terletak di lantai pertama. Disamping kosan terdapat taman kecil, kolam ikan, dan juga tempat jemuran  baju anak- anak kos. Perkarangannya tidak terlalu luas namun cukup untuk menampung kenadaraan penghuninya. Untuk terasnya, kosan bang-sat menyediakan kursi dan meja yang terbuat dari kayu. Biasanya digunakan untuk menerima tamu, khususnya wanita karena Bang Satria memiliki peraturan tidak memperbolehkan wanita masuk ke dalam kosan selain ibu, pacar, atau gebetan. Jika sedang tahap pendekatan boleh masuk, namun hanya sampai di ruang tamu.

Untuk peraturan, di kosan bang-sat mempunyai peraturan yang cukup unik. Selain tidak memperbolehkan sembarang wanita masuk, Bang Satria juga membuat peraturan piket untuk membersihkan kosan, termasuk ngosek wc. Walaupun Bang Satria jarang berkunjung, namun setiap hari dia selalu memantaunya lewat cctv yang ada di kosan itu. Tidak jarang anak- anak di kosan itu sering menutupi cctv dengan bungkus indomie agar tidak terlihat kalau mereka sedang malas untuk piket. Bang Satria menetapkan jam pulang untuk anak kosan sampai jam dua belas malam. Jika melebihi itu mereka tidak diperbolehkan tidur di kamar dan wajib ikut membersihkan toilet alias ngosek wc di pagi hari.

 

 

PENGHUNI KOSAN BANG-SAT

Tenang. Untuk penghuninya kosan bang-sat masih berpenghuni manusia bukan dedemit, ya walaupun tingkah mereka seperti dedemit yang menyebalkan. Sampai saat ini penghuni kosan bang-sat terdiri dari tujuh laki-laki, masih ada sisa kamar jika kalian ingin mendaftar di kosan tersebut. Cara mendaftarnya pun cukup mudah. Cukup fotocopy kartu keluarga, SIM, KTP, kartu pelajar atau mahasiswa, kartu perpustakaan, kartu pelanggan toko swalayan dan ini yang paling penting, kartu tes keperjakaan, karena Bang- Satria tidak suka dengan lekai yang sudah tidak perjaka lagi alias suka nyoblos sana- sini. Takutnya nanti mereka akan melakukan coblos mencoblos di dalam kosnya. 

Dari banyaknya calon penghuni kosan, hanya enam yang lulus seleksi, walaupun ada satu orang yang menyogok Bang Satria karena tidak memenuhi syarat dalam tes keperjakaan. Ketujuh laki- laki itu adalah Suga, Janu, Razka, Bagas, Irham, dan juga Ijal. Mereka tentu saja tidak seumuran. Ada yang baru masuk kuliah, ada yang masih sekolah menengah atas, ada yang sedang skripsi lulus S2, ada juga yang S1 tapi tidak lulus- lulus. 

Jujur saja, Bang Satria hampir gagal jantung setiap ia berkunjung ke kosan itu. Pasalnya ketujuh laki- laki yang menginap di kosannya merupakan laki- laki abnormal dan juga berkelakuan aneh. Bang Satria sangat memahami hal itu karena dahulu saat ia masih muda, dia juga bertingkah seperti itu. Ada yang cuek bebek sampai mager buat ngapa- ngapain, ada yang berisik seperti petasan banting, ada yang alim (calon-calon ahli syurga), yang pecicilan sampai matanya kemasukan biji cabe pun ada. Jadi tidak heran jika kosan itu mempunyai aura tersendiri saat memasukinya. 

Walaupun mereka aneh, harus Bang Satria akui kalau mereka adalah anak- anak yang baik. Kecuali seseorang yang menyogok bang Satria tadi. Mereka juga menaati peraturan. Tidak pernah berbuat hal- hal negatif untuk menganggu warga disekitar kosan. 

Awalnya penghuni kosan hanya Bang Satira (sewaktu masih miskin) dan juga sepupunya. Namun lama kelamaan kosan bertambah penghuninya karena dibuka untuk anak- anak yang ingin tinggal disitu. 

Sampai saat ini kosan terlihat damai sentosa walaupun kadang kala terjadi kericuhan dikarenakan masalah sepele sperti "tertukarnya ****** ijo di jemuran atau perdebatan mana yang lebih enak, indomie goreng atau sedap goreng".

 

Anak- anak itu adalah :

 

Rupin Putra Anggara (Angga)

-Biasa dipanggil dengan sebutan Angga. Kadang kalau anak- anak yang lain lagi kesel suka memanngilnya dengan sebutan upil.

-Mahasiswa S2

-Satu fakultas dengan Suga, Janu, dan juga Razka

-Kalau sudah senyum, beh manisnya kebangetan

-Punya lesung pipi dua yang sering membuat cewek- cewek terpesona

-Arti namanya adalah anak laki- laki yang menyukai ilmu dan memiliki keberuntungan yang besar

-Seperti arti namanya, dia sangat pintar. mempunyai IQ 148

Ijal, “Bang gue kasih pertanyaan lo yang jawab ya?”

Angga, “Hmm. Apaan?”

Ijal, “Ibu kota negara Korea apa bang?”

Angga, “Seoul lah gitu aja masa gak tahu. Sekarang gantian abang yang nanya. Ibu kotanya negara Peru apa hayo?”

Ijal, “Lah papa kotanya gak sekalian ditanyain juga bang?”

Angga, “….”

-Di kamarnya banyak banget piala penghargaan. Mulai dari piala juara makan krupuk satu Rt sampai piala membuat robot pengaduk gula seasia.

-Ikut kelas akselerasi, jadi wajar kalau dia udah mau skripsi S2 di usiannya yang tergolong masih muda

-Suka banget ngerap. Kalau lagi hafalan materi kuliah, dia sering ngerap dan Janu bakal mukulin galon buat jadiin backsoundnya (kurang kerjaan emang)

-Selain mempunyai IQ tinggi, tubuhnya juga sangat tinggi (181 cm) hingga sering dimintain tolong buat jadi tukang ganti lampu wc  yang suka mati karena kabelnya di makan cicak

Bagas, “Bang lampu wc mati lagi tuh.”

Angga, “Mohon maaf, hubungannya sama gue apa ya adik Bagas tercinta? Gue bukan kang lampu ngomong- ngomong.”

Bagas, “Lah lo kan tinggi bang!"

Angga, “Lah lo juga tinggi kali, ngapin mesti gue?”

Bagas, “Bahas teros sampai kiamat. Gue tahu tinggi badan gue cuma 174 cm tapi ya lo gak harus ngehina gue kayak gitu dong bang!”

Angga, “Sabar- sabar. Perasaan tadi yang bahas tinggi badan kan lo duluan.”

-Kamus inggris berjalan

-Gak suka makanan seafood karena dia adalah pecinta hewan laut

Angga, “Lo apain udang gue woy bang?”

Janu, “Gak gue apa- apain kok. Cuma gue pindahin, kasihan kan kalau cuma berenang di dalam air dingin. Sekali- kali berenang di air panas lah biar pileknya ilang.” (lagi nyuci udang pakai air panas biar kumannya ilang terus baru di goreng)

Angga, “Anjir. Dosa tanggung sendiri. Gue gak ikut- ikutan ya!” (langsung pergi dengan wajah cemberut)

Janu, “Sejak kapan makan udang jadi punya dosa? Gak makan udang aja dosa gue udah banyak ngomong-ngomong.”

-Barang apapun kalau udah dipegang Angga bakalan rusak. Tidak tahan lama. Maksimal lima menit.

-Punya cita- cita ngajak ceweknya buat naik gunung (padahal dia sama sekali belum punya cewek sampai saat ini)

Januar Harapan Sukesno (Janu/ Jeni)

-Adalah mahasiswa S1. Udah mau skripsi, tapi gak kelar- kelar karena banyak mata kuliah yang dia ulang. 

-Satu kelas dengan Suga. Anak musik.

-Namanya aneh. Tapi dia bangga dengan nama pemberian bokapnya itu.

-Kalau di kosan sering di panggil Janu. Kalau lagi mode emak-emak sering di panggil Jeni.

-Pintar memasak, apalagi masak rendang. Bikin lumer di mulut kalau kata Irham

-Paling tua di kosan, tapi wajahnya menolak untuk ikut tua. Kalau kata bocil kosan, makin berumur makin tambah imut.

-Kalau teriak bisa mengalahkan suara toa masjid samping kosan. Sampai pak ustadz ikut kaget juga karena suara adzannya kadang kalah sama suara teriakan Janu.

-Jeni, "WOY SIAPA YANG MINDAHIN SEPATU PINK GUE?" (Padahal masih jam 3 pagi. Maklum saja emak- emak kan suka bangun jam segitu)

Razka, "Eh buset suara apaan tuh?" 

Angga, "Biasalah, bang Janu kan jam segini sering bangun buat lari pagi."

Razka, "Ayam aja belom berkokok jam segini Ga." 

Angga, "Makanya. Tadi sore sepatunya yang biasa buat lari di umpetin sama Ijal. Palingan bentar lagi ngamuk."

Razka, "Gue males dicariin pak Rt habis ini."

Angga, "Gue juga. Bang Satria pasti ngamuk lagi nih kalau kita sering buat perkara."

-Suka pakai kaos warna kalem, walaupun tingkahnya pecicilan kayak sapi mau manak

-Satu kamar dengan Angga dan Razka

-Sangat takut serangga, emang dasarnya penakut dia mah

-Kalau tidur suka ngigau "nyam- nyam hmmm dadanya enak" terus Razka nyahut, "Hah dadanya siapa yang enak?"

-Kalau lagi boker lama buanget (katanya sambil nyari ilham)

-Hobi memancing. Memacing adalah jalan ninjanya ketika dia punya banyak masalah

-Belom pernah pacaran dan bukan bucin sejati

-Hidupnya cuma kuliah, ngegame, tidur, makan

-Punya fans banyak dan dia sangat menyukai fansnya (karena sering dibawakan makanan) 

-Slogan untuk para fansnya "Cintailah Janu seperti kamu mencintai makananmu."

-Tipe idealnya adalah wanita yang baik hati dan pandai memasak. 

Bagas, "Emang gak kreatif. Itu tipe ideal gue kali bang. Ngikut- ngikut aja bisanya." 

Janu, "Gas lo mau gue seplat bibir lo pake parutan kelapa ya? Biar makin dower tuh bibir." 

Bagas, "Inget dosa lo udah banyak bang. Hari ini lo udah makan udang berapa kali?"

Janu, "BALIK KE UDANG LAGI NEH? KENAPA SIH KALAU MAKAN UDANG DOSA GUE JADI MAKIN NUMPUK?"

Suga Nuvalian Indra (Suga/Agus)

-THE KING OF MAGER. 

-RAJA DARI RAJANYA MAGER.

-Tingkat kemagerannya sudah tidak rasional

-Punya sifat tsundere

-Cool outside hot inside

-Paling males dimintain tolong, karena buat ngomong aja dia udah males duluan

-Benci keribetan, benci keramaian, benci jadi pusat perhatian

-Pernah suatu hari Janu heboh karena kehilangan sepatu sampai- sampai anak satu kos rame nyari bareng- bareng, dan reaksi dari Suga ini adalah diam di tempat, ngelihatin kehebohan itu sambil nyemil keripik. "Orang- orang bego." Katanya sambil melihat Ijal yang pura- pura heboh padahal anak itu yang menyembunyikan sepatu Janu. 

-Paling songong. Kalau ngomong suka nylekit. Di duga dulu emaknya nyidam rujak cabe karena saking pedesnya tuh mulut. 

Irham, "Bang gue mau tanya dong."

Suga, "Lo goblok ya sampai- sampai tanya ke gue segala?" 

Nanya aja belom bang. Udah di katain goblok. Emang dasar ya mulut cabe. Untung ganteng 

-Kalau dikasih pertanyaan, jawabannya sesuka hati dia, walaupun itu cuma sekedar ngangguk atau geleng- geleng kepala dengan wajah super datar. 

Janu, "Ga lo lihat sepatu gue gak?" 

Suga, (geleng- geleng kepala)

Janu, "Yakin lo? Gue curiga jangan- jangan lo yang nyembunyiin sepatu gue." 

Suga, (Menatap Janu dengan wajah super datar dan juga matanya seperti ada kobaran api di dalamnya)

Janu, "Hahahaha (ketawa garing) gue bercanda kali bos (sambil menepuk bahu Suga lalu pergi sambil teriak WOY JAL KEMBALIIN SEPATU GUE GAKKK?)

-Walaupun dia tsundere, tapi kalau udah sayang sama cewek dia akan menjadi bucin paling ngenes di dunia ini. 

Momo, "Ga tadi kamu pesen baksonya gak pake seledri kan? Kok ini ada seledrinya? Banyak banget lagi." 

Suga, "Lupa kali abangnya. Yang beli kan banyak bukan cuma kamu aja." 

Momo, "Pokoknya aku gak mau ya besok makan disini lagi... (dan bla bla bla momo masih ngomel- ngomel gak jelas. Yang dilakukan Suga adalah meraih mangkuk bakso momo misahin seledri yang ada di bakso cewek itu sambil terus mendengarkan omelan momo yang duduk di sampingnya)

-Posesif parah. Pemarah. Pencemburu. 

Irham, "Bang nanti kak Momo kesini gak? Mau nitip es durian yang ada di dekat kosannya dia nih." 

Suga, "Jangan panggil dia Momo." 

Irham, "Ya elah bang, nama dia kan Momo." 

Suga, "Panggil dia kak Monika."

Irham, "Tapi kann..." 

Suga, "Lo mau gue seplat bibir lo apa gimana nih?" 

Irham, "Apa bedanya sih bang? Sama aja kali gue panggil dia kak Momo atau kak Monika."

Suga, "Yang manggil dengan sebutan Momo cuma gue. Orang lain gak boleh. Ngerti kan lo sekarang?"

Irham, "DASAR BUCINNNN. NAJIS!"

Suga, "Bodo amat!"

-Panutannya Irham. Karena Irham dan Suga lahir di kota yang sama yaitu Yogyakarta.

-Suka makan dada ayam. Untung bukan dada yang laen ya tong. 

-Walaupun mageran, tapi kamarnya paling bersih dan rapi (Berbanding terbalik dengan kamar sebelahnya, kayak kapal pecah, kolor tergeletak dimana- mana)

Atharrazka (Razka)

-Anak seni. Satu kampus dengan Angga, Janu dan Suga

-Suka menari. Tubuhnya lentik, gemulai, fleksibel persis ular keket

-Walaupun terlihat pecicilan (karena suka nari gak jelas) Razka adalah anak yang paling rajin beribadah

-Sayang banget sama bocil- bocil. Kalau pulang kuliah suka beliin martabak terus dimakan bareng- bareng

-Orangnya sangat sederhana, walaupun bapak emaknya adalah orang terkaya nomor tiga se-Indonesia

Janu, "Beneran lo anaknya pak Atta yang konglomerat itu?" 

Razka, "Iya lah. Apa harus gue lihatin akte gue nih biar lo percaya?" 

Janu, "Bokap lo konglomerat tapi kok lo melarat gini sih? Jangan- jangan lo cuma anak pungut lagi." 

-Paling berisik, suka bikin acara "Pagi- pagi gosip lagi" di meja makan.

Razka, "Eh hari ini gue ada gosip nih, masa ya Rapi Ahmad ngelamar Ayu Tong- Tong buat jadi bininya yang kedua, Eh gak taunya itu cuma prank. Kan kasihan hahahaha." 

Suga, "Apa sih nih anak? (Dengan wajah bosan) "

-Tahu berita terupdate para artis papan atas

-Suka banget (ngefens dan hapir jadi bucin) Raisa

-Tipe idamannya adalah wanita yang seperti Raisa

-Di kamarnya banyak poster Raisa yang diedit dengan fotonya sendiri. Dan di bawahnya ada tulisan "Duo R" Razka dan Raisa 

-Bahkan wallpaper ponselnya juga Raisa

-Nama instagramnya adalah Razka suaminya Raisa

-Pokoknya hidupnya Razka itu adalah Raisa

-Diam- diam punya penggemar rahasia yang sering memanggilnya dengan sebutan J-Hope "You are my hope, You are my angel, and you are my J-Hope) 

Bagas, "Bang ada paket dari pengemar rahasia nih." Teriak Bagas di teras kosan. 

Janu lari- lari kesenagan, dalam benaknya dia sudah membayangkan makanan enak "Paket buat gue ya tong?" 

Bagas, "Bang yang gue maksud itu bang Razka bukan bang Jeni." 

Janu ngos- ngosan lalu meminting kepala Bagas, "Dasar ya lo, kenapa gak lengkap kalau manggil nama orang. Lo kira abang lo cuma satu hah?" 

Bagas Aleron Zafran (Bagas)

-Sama seperti Irham, Bagas juga baru masuk kuliah semester pertama

-Arti namanya adalah anak laki- laki yang kuat yang selalu beruntung dan melindungi banyak orang dengan sayapnya (padahal dia gak punya sayap)

-Kalau di kosan biasa di panggil Bagas. Kalau udah kesel sama nih orang, anak- anak sering memanggilnya Laron, Japron, paling parah di panggil Moci karena wajahnya yang mirip kue moci (bulat, empuk, ginuk-ginuk dan sedikit lengket)

-Punya pipi tembem

-Suka nari- nari gak jelas bareng Razka

-Punya sifat seperti Budi dalam buku bacaan Sd dulu, baik hati, patuh pada orang tua, dan suka menabung.

-Bibirnya seperti disengat tawon. Tapi sexy parah. Gak tau deh rasanya kalau di ***** sama bibirnya Bagas. Apakah menjadi jontor (bengkak) atau malah sebaliknya. Bikin nagih 🌚

-Tipe wanita idamannya adalah baik hati, pengertian (karena Bagas sering manja kebangetan) dan satu lagi harus pintar memasak (untuk yang satu ini wajib karena Bagas sering menghayal dia bisa memeluk ceweknya yang lagi memasak dari belakang sambil bilang "kamu masak apa? Jangan lama- lama ya, aku kangen eh salah aku laper" )

-Dulu gak deket banget dengan Irham, tapi semenjak kejadian "****** kolor ijo yang tertukar" mereka jadi sering mengobrol bahkan sudah dalam tahap sesi curhat curhatan kalau sedang galau

-Teman rumpi yang asyik, apalagi jika sudah bersama Irham dan Ijal. Dan Bang Razka yang menjadi tetuanya. (Isinya cuma ngibahin orang)

-Paling ribet dalam hal perdandanan

Irham Ranu Adiwijaya (Irham)

-Anak fisika. Hal yang sangat ajaib karena dulunya pas sma dia begonya kebangetan

-Kepribadiannya 5D, soalnya kadang sexy kadang cute parah

-Punya senyum kotak yang bikin jantung ketar - ketir mau copot

-Kalau udah aegyo (bertingkah imut/lucu) bawaanya pengen di kekepin aja

-Pacarnya adalah teman satu kelasnya dulu sewaktu sma. (Didapatkan dengan berbagai macam cara dan juga perjuangan)

-Suka gigit jari.

-Punya fans, walaupun dia tidak mengakui fans nya. JAHATTT!!!

-Sangat menolak segala bentuk kepopuleran

-Pas Sma punya sahabat namanya Thomas. 

-Suka bikin ribut pagi- pagi karena suara jam wekernya. 

Janu, "Irham. Bangun. Kalau gak bangun gue spalat bibir lo. Matiin wekernya sekarang juga!!" 

Terus di jawab sambil menguap, "IYA MAMIH." lalu tidur lagi.

-Teman sekamarnya adalah Bagas. 

Bagas, "Ham gue tidur sama lo ya?" 

Irham, "Emang kasur lo kenapa?" 

Bagas, "Banyak laronnya."

Irham, "Sesama teman tidak boleh pisah- pisah seperti itu. Tidak baik Gas." 

Bagas, "Diem deh lo. Pokoknya gue tidur di kasur lo." 

Irham, "Bilang aja kalau lo lagi kangen sama nyokap lo."

Bagas, "****** lo (sambil meluk Irham erat)."

-Pintar main gitar, suka ngegenjreng gak jelas kalau lagi kangen sama neng pacar

-Sahabat sejatinya adalah Idul dan Fitri

-Dekat dengan Suga, walaupun Suga sering nyuekin dia (Udah bawaan dari lahir itu tong, yang sabar ya." 

Rizal Zulkarnain Rayan (Ijal)

-Baru kelas tiga SMA, tapi bertubuh mas- mas 20 tahunan

-Panggilannya Ijal, Panjul, dan terakhir Ayan 

-Satu kamar dengan Suga

-Arti namanya adalah adik laki- laki beruntung yang memiliki derajat tinggi

-Kamarnya paling berantakan, karena dia paling males ngerapiin.

-Bangun paling terakhir, terus kesiangan karena bang Suga paling males buat ngebangunin dia (nafas aja bang Suga males tong, untung sampai sekarang masih hidup)

-Anaknya super jahil. Nyebelin. Suka nyembunyiin sepatu anak- anak lain di jam genting (jadi pengen teriak IJAL LO MAU MATI YAAA? KEMBALIIN SEPATU GUE GAK?)

-Pintar memasak (Pria idaman wanita masa kini) Apalagi kalau udah duet sama Janu. Chef Juna aja kalah. 

-Punya ABS. Jumlahnya delapan. Terbentuk dari hasil olah raga malam karena kalau pagi dia pasti bangun kesiangan

-Warna favoritnya adalah hitam

-Mukanya imut, bikin gemas

-Hobi mengambar, apalagi di punggungnya Janu pas dia lagi tidur, terus bangun- bangun Janu teriak- teriak seperti sapi mau manak

-Kalau lagi galau, dia akan berdiam diri (semedi di kamar) dan memikirkan kenapa teman satu kelasnya (Putri) tidak peka terhadap dirinya. 

-Suka meminta tips kepada Irham bagaimana cara mendekati perempun terlebih lagi perempuan itu adalah teman satu kelasnya

-Iya, dia sangat menyukai perempuan yang bernama Putri

                                                  

 

SUGA SERIES BAB 01

Pagi ini meja makan sudah dipenuhi anak- anak saat Suga turun dari kamarnya. Masih dengan wajah mengantuk, pria yang mempunyai kulit seputih salju itu duduk malas di samping Angga yang sedang membaca koran pagi. Janu dan Ijal sedang ramai bedebat untuk mencicipi masakan mereka. Sedangkan Bagas alias laron terbang sedang duduk di hadapannya sambil menyangga kepalanya. Terlihat sekali kalau masih mengantuk. Suga sedikit menarik senyum saat melihat bibir jontor Bagas yang ingin sekali ia kuncir dengan karet sayur lotek.

Sedangkan bocah tengil, yang selalu mengagung- agungkan dirinya baru saja turun dari lantai dua. Rambutnya basah, dan ada handuk kecil yang melingkari lehernya. Ah iya, Irham memang suka sekali mandi pagi. Jadi sebelum sarapan pagi, bocah itu pasti sudah mandi duluan disaat anak- anak lain lebih memilih untuk langsung turun ke meja makan.

"Selamat pagi." Sapa Irham lalu duduk di samping Suga.

"Beh raden mas udah wangi aja nih." Janu datang membawa nasi goreng sambil mengomentari penampilan Irham.

"Emangnya bang Janu yang tiap hari bau minyak." Irham tak kalah mencibir

"LO KIRA GUE TUKANG GORENGAN TONG?" Mulai ngegas nih emak- emak.

"Bisa diem gak sih?" Suga menyela malas. Dan Janu langsung diam di tempat namun bibirnya masih nyinyir tanpa suara. Menirukan gaya Suga sewaktu berbicara.

Keheningan tidak berlanjut lama karena Razka datang. Dengan headphone yang ada di telinganya, laki- laki jelmaan ular itu menari- nari tidak jelas.

"Hello eperibadehhhhh?" Sapanya sambil tersenyum lebar.

Yang pertama kali menjawab adalah Bagas dengan senyum tak kalah lebar, "Pagi abang J-Hope."

Suga mengeryit jijik sewaktu mendengar suara Bagas.

"Gue laper banget nih, pas banget nasi gorengnya udah mateng." Razka duduk di samping Bagas, tersenyum sedikit, dan Bagas membalasnya dengan senyum pepsoden. Apasih batin Suga.

"Wah siapa nih yang buat martabak?" Baru saja Razka mau mencomot satu tangannya sudah di seplat dengan centong kayu oleh Janu.

"Cuci dulu tangan lo. Gue tahu lo tadi boker tapi belum cuci tangan kan?" Janu kembali ke mode emak- emak.

"Kebiasaan deh lo bang." Pakar kebersihan alias Irham menyahut.

"Masaalah. Apa harus gue pidioin dulu, baru kalian percaya kalau tadi gue udah cebok?"

"Gak usah bang. Ular lo yang warnanya hitam nanti kelihatan." Kata Ijal dan semuanya langsung tertawa mendengar itu. Anak ini, siapa sih yang mengajari bocah sma tentang warna ular?

"Wah, lo udah pernah lihat ular gue Jal? Sejak kapan?" Razka menatap horor Ijal sambil menutupi dimana letak ularnya berada.

"Gue di pripat sama bang Suga." jawabnya polos.

Suga tidak menyahut dan hanya menatap Ijal dengan tampang malas. Yang ditatap hanya cengar- cengir seperti kelinci yang baru saja tumbuh giginya.

Makanan sudah siap dan ke tujuh laki- laki itu sudah ribut untuk meraih piring dan juga sendok. Tidak lama kemudian suara dentingan sendok dan juga garpu sudah terdengar begitu riuh tidak lupa juga dengan suara cempreng Razka yang masih membahas tentang perularan.

Hari ini seharusnya Suga libur. Hanya saja teman rasa pacarnya yang bernama Momo ingin sekali mengajaknya pergi ke toko ikan untuk memburu hewan yang hidup di dalam air itu. Sejujurnya Suga sangat malas sekali. Dia lebih suka menghabiskan waktu liburnya untuk tidur atau kalau tidak bermalas- malasan di sofa. Jika Irham sudah curhat dengannya,ia pun memilih melipir dan masuk ke dalam kamarnya. Kalau sudah begitu Janu akan marah- marah karena ia sudah membuat adik kesayangannya sedih.

Saat semua sedan fokus pada makanan mereka, ponsel yang ada di samping piring Suga bergetar dan menampilkan notif dari seseorang. Suga melirik sebentar ke arah ponselnya lalu tersenyum kecil. Di bukanya chat dari seseorang itu dengan rasa yang entah kenapa selalu membuatnya bahagia.

Momo

Kamu kemana hari ini? Nanti jadi ke pasar ikan kan? Aku pengen beli ikan yang jidatnya lebar itu. Oh iya nanti aku juga pengen beli rujak di dekat kos kamu. Kamu mau nemenin aku kan?

Suga meraih ponselnya kemudian ia sembunyikan sampai bawah meja makan. Secara diam- diam senyum di bibir Suga kembali merekah saat ia mulai membalas pesan dari perempuan bernama Momo itu.

Suga

CEREWET

Suga sangat tahu caranya untuk mengoda Momo. Dan ada kesenagan tersendiri jika Momo terlihat kesal kepadanya. Momo itu perempuan yang tidak bisa untuk ia acuhkan seperti perempuan- perempuan lainnya. Dia akan langsung mengomel ini dan itu jika Suga mengabaikannya. Sejak dulu Suga terkenal dengan sifat dingin dan juga tidak perdulinya terhadap perempuan. Ia sangat malas sekali berkomunikasi dengan perempuan walaupun banyak sekali perempuan yang sudah mencoba untuk mencuri perhatiannya.

Namun dari semua perempuan itu tidak ada yang setangguh Momo. Dan Suga tahu kalau perempuan bernama Momo itu sangat berbeda.

"Bang Aga tanya dong, kalau orang lagi nangis kan tandanya lagi sedih tuh, terus kalau orang yang lagi senyum- senyum sendiri ngelihatin hp disebut apa bang?"

Cuitan Bagas berhasil membuat Suga gelagapan. Dengan cekatan ia menyimpan ponselnya di dalam saku celana dan kembali menekuni piringnya dengan wajah datar. Bahkan Suga malas sekali untuk menatap bocah tengil dihadapannya itu yang sudah mempergoki dirinya sedang tersenyum seperti orang gila.

"YA ORANG BEGO LAH NAMANYA JAPRONNN!" Janu menjawab dengan suara keras lalu tertawa geli. Manusia satu ini memang aneh.

Angga yang ditanyai pun hanya geleng- geleng kepala. Ia tahu apa yang dimaksud oleh Bagas, namun sekali lagi hal seperti itu sangatlah wajar untuk ukuran seseorang yang sedang jatuh cinta. "Disebut ayan gas." Kata Angga pada akhirnya.

"Lah lo manggil gue bang?" Si ayan alis Ijal menyahut.

"Lo jadi orang jangan bego- bego banget dong Jal." Irham kesal karena semua orang yang ada di meja makan ini sedang mencoba menggoda panutannya. Ia tidak akan membiarkan hal itu terjadi. Kasihan bang Suga nanti malu. Walaupun urat *********** sudah putus sejak ia dilahirkan dahulu.

"Ampun kakak. Habis ini bagi tips nya kakak buat ngedapetin teman rasa pacar gue ya? Ya?"

Suga agak tersentil dengan pertanyaan Ijal namun ia tetap mempertahankan ekspresi datarnya. Ya ampun bang kalaupun lo kepo lo tinggal nanya aja. Gitu amat hidup lo.

"Mau gue kasih tips gak Jal?" Janu menyahut sambil mengunyah paha goreng.

"Gak mau, tipsnya bang Janu kan suka yang aneh- aneh. Tips terakhir yang bang Janu kasih itu gak manjur sama sekali, apa faedahnya coba naruh bulu ketek keminuman orang yang kita suka? Yang ada habis itu gue digampar bang. Asem banget lo bang."

"Harus bulu kingkong kali Jal." Bagas tertawa geli diikuti dengan yang lain.

"Ya ampun jal, lo gak percaya sama keahlian gue dalam hal percintaan ya? Gue udah khatam soal begituan mah."

"Harusnya kalau khatam cewek lo udah berjibun bang. Ini satu aja gak ada yang kesangkut." Dalem banget kata- kata nih bocah.

"KOK LO BENER BANGET SIH?" Janu kembali ngegas sambil menatap sebal Ijal yang sedang bertos ria dengan Bagas.

"Udah- udah jangan pada ribut." Setelah sekian lama Suga kembali menyahut walaupun dengan nada malas.

"Yang lagi ribut kan hati lo Ga. Ye kan? Eh eh siapa nama cem- cemannya Suga? Momo ya?" Mulut gosip Razka sudah melebar kemana- mana, "Wah jangan- jangan AngnesMo lagi."

"Cem- ceman? lo kira tahu pake cem- ceman segala." Angga tertawa geli diikuti dengan yang lain.

"Panggil dia kak Monika." Irham menjelaskan dengan raut serius. Suga menepuk jidatnya, ini bocah memang tahu segalanya tentang dirinya, termasuk tidak suka dengan orang lain yang memanggil Monika dengan sebutan Momo.

"Beneran Agnes Monika Ga pacar lo?"

"Bukan pacar bang tapi teman rasa pacar. Gak tahu tuh bang Suga. Padahal gue udah nyuruh berkali- kali ke dia buat nembak kak Momo tapi dia gak berani katanya."

"OH JADI GITU HAM. TERUS APA LAGI?" Semua orang yang ada di meja makan itu serempak menjawab dan Suga hanya menundukkan kepalanya di atas meja

makan.

Ingatkan dirinya jika tidak melulu orang yang menjadikan kita panutan adalah orang yang akan selau mendukung kita. Nyatanya Irham adalah kebalikannya.

...****************...

Irham, " Bang gue fotoin ya?"

Suga, " Hmmm"

Irham, "Senyom dong bang, jangan cemberut."

Suga, "Gak bisa gue Ham"

Irham, "Ya udah mangap aja deh."

Suga, "kampret ya lo lama-lama"

Crekrek

Irham, "Nah gini maksut gue bang"

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!