The Prisoner of the Psychopath
1. Pelarian Nara
[ ♡ ] = Dalam hati
(♡) = Melakukan sesuatu
❄ = Dingin
❄❄= Sangat dingin
Kinara
[ Aku harus lari! Aku harus cari tempat sembunyi ]
Kinara atau bisa kita sebut Nara berhasil kabur dari rumahnya. Ayah yang seharusnya melindunginya, menjualnya kepada psikopat gila yang kapan saja bisa membunuh nya.
Nara mencari celah untuk bisa lari, tapi penjaga yang mengejar nya sangat lah banyak.
Kinara
(Bingung harus bersembunyi dimana)
Kinara
(Melihat para penjaga yang tengah berpencar)
Kinara
[ Aku gak boleh tertangkap, aku gak boleh mati sia-sia ]
Penjaga/Mafioso
JEJAK KAKINYA ADA DISEKITAR SINI!
Penjaga/Mafioso
KITA HARUS MENEMUKAN WANITA ITU.
Penjaga/Mafioso
JIKA TIDAK, LEHER KITA GANTINYA
Penjaga/Mafioso
DIA PASTI BELUM JAUH!
Penjaga/Mafioso
AYO KITA CARI KE LUBANG SEMUT SEKALIPUN!
Penjaga/Mafioso
(Berteriak keras)
Kinara
(Menutup bibir nya)
Kinara
(Mengatur napas yang tidak stabil)
Nara melakukan itu supaya para penjaga tidak menemukan nya bersembunyi dibawah rerumputan.
Rumput yang merambat kesebuah pohon kecil memberikan tempat untuk Nara bersembunyi.
Kinara
(Tidak sengaja menginjak ranting)
Detak jantung Nara berdetak semakin cepat. Kala orang yang ada ditempatnya bersembunyi adalah 𝐃𝐞𝐥𝐢𝐜𝐞 𝐐𝐢𝐥𝐞𝐝.
Delice
Aku hitung sampai tiga (❄)
Delice
Kalau kau tidak keluar juga (❄)
Delice
Rumah yang ditempati adik mu akan meledak! (❄)
Kinara
[ Adin? Aduhhh bagaimana ini? ]
Nara ingat, rumahnya memang sudah dipasang bom dibeberapa sudut .
Kinara
(Melihat dari balik rumput yang melindungi nya)
Nara melihat Delice yang sudah memegang sebuah tombol yang siap meledakkan rumahnya.
Kinara
Jangan!
(Teriak + Keluar dari tempat persembunyian)
Tak ada kesempatan dan pilihan lain selain keluar dari tempat persembunyian nya.
Setelah keluar, barulah rasa ketakutan yang ada pada dirinya menjerit.
Tatapan mata mematikan dari mata Delice kepada Nara, sangat mengerikan. Terdapat sebuah amarah yang besar.
Kinara
(Sedari tadi melangkah mundur menjauh dari Delice)
Delice
Datanglah kepadaku Nara! (❄)
(Bentak marah)
Nara tetap tidak mendekat. Baginya, mendekat ia akan mati, menjauh juga akan mati. Nara memilih menjauh lalu mati daripada mendekat untuk disiksa di kemudian hari.
Delice
Akhirnya aku mendapatkan mu lagi
Delice
(Bisik sembari menggigit telinga Nara)
Kinara
[ Menggigit bibirnya ]
Nara hanya meremas lengan kemeja yang dipakai Delice untuk menahan rasa sakit dari gigitan Delice yang hampir membuat telinganya terputus.
Delice
[ Tersenyum dengan sebuah ide rencana licik di otaknya ]
Kinara
[ Bergidik ngeri mendapati Delice tak membiarkan nya bernapas normal ]
Delice
Cium aku! (❄)
( Pintanya tanpa ada canda di dalamnya )
Kinara
( Tak ingin memberikan ciuman pertama nya untuk Delice )
Delice
( Menarik lengan Nara supaya lebih dekat dengan nya )
Kinara
( Menolak dengan keras )
Delice
Kau tahu bukan ( ❄ )
Delice
Kalau aku sedang menahan diriku untuk tidak memaksamu? (❄)
Delice
Jadi lakukan apa yang aku mau (❄)
Delice
Sebelum aku bertindak kasar kepadamu (❄)
Delice sengaja menunduk, menempatkan wajahnya tepat diwajah Nara supaya memudahkan Nara untuk menciumnya.
Kinara
( Ucap nya setelah mengecup bibir Delice )
Delice
Apa seperti itu yang kau tahu tentang ciuman? (❄)
Delice
( Tanya nya dengan pandangan penuh tipu muslihat )
Kinara
Aku sudah melakukan apa yang kau minta
Kinara
Apa kau bisa melepaskan adikku?
Kinara
( Mencoba memberanikan diri )
Hanya dengan 3 jentikan jari, penjaga yang sedari tadi berpencar, datang menemui Delice.
Delice melemparkan tombol bom yang disembunyikan nya kepada Ken, orang kepercayaan nya.
Delice
Keluarkan Adin! (❄)
Delice
Beri dia kehidupan yang nyaman selagi wanita ini tidak melawan (❄)
Delice
Sekali wanita ini membangkang...
Delice
( Menggantung kan kalimat nya sembari menoleh menatap Nara )
Delice
Tebas lehernya dan berikan kepadanya sebagai hadiah! (❄)
Ken
( Menerima semua perintah Delica tanpa terkecuali )
Ken
( Menatap Nara sekilas lalu pergi )
Delice
Kalian semua boleh pergi (❄)
Delice
Kucing liar ini, biar aku yang mengurusnya (❄)
Tubuh Nara ditarik kasar oleh Delice lalu dihempaskan nya masuk kedalam mobilnya.
Kinara
( Kaki terluka karena berlarian dijalanan tanpa alas kaki )
Kinara
( Tangan di cengkram kasar oleh tangan Delice sehingga terasa nyeri )
Semua hal itu di telan mentah-mentah oleh Nara. Yang hanya bisa pasrah.
Delice
Apa kau tahu apa yang akan aku lakukan padamu (❄)
Delice
( Tatapan penuh gairah )
Delice menatap supirnya supaya menutup telinga dan matanya dengan apa yang akan dilakukannya pada Nara.
Kinara
( Mulai ketakutan kala Delice melepaskan dasinya untuk menutup matanya )
Delice
Apa statusmu saat ini layak untuk negosiasi dengan ku (❄)
Delice
( Perintahnya pada Loid )
Loid
( Mengangguk tanpa bicara )
Bagi Loid, sudah biasa melihat Delice bermain dengan seorang wanita di dalam mobilnya, meskipun ada dirinya yang menyetir di depan. Tapi kali ini berbeda, karena Delice memperlihatkan kekasaran nya pada Nara.
Loid mengetahui tujuan Delice yang sebenarnya. Delice hanya ingin membuat Nara patuh dibawah perintahnya, dan ingin membuat Nara melihatnya sekali saja.
Kinara
Tolong tuan, jangan lakukan hal seperti ini...
Kinara
( Mata sudah tertutup dan hanya gelap yang menemani )
Delice
( Memegang kepala Nara yang memiliki rambut kusut seperti sangkar burung setelah meronta-ronta darinya )
Delice
Kau takut gelap? (❄)
Delice
Bersamaku, akan aku ciptakan warna-warni yang indah melebihi pelangi~
Delice
( Bisik di telinga Nara )
Delice
( Mulai mencium bibir Nara dengan lembut )
Gejolak gairah, yang ada ditubuh Delice menagih lebih. Delice menekan keinginan nya karena tidak mungkin ia memaksa Nara di depan Loid.
Delice
( Menikmati bibir Nara dengan lembut tanpa meng*eryanginya )
Delice
( Melepaskan ciuman nya )
Delice
[ Aku lepaskan untuk kali ini, tapi tidak untuk lain kali ]
Delice
Panggil Hana malam ini untuk menemaniku di mansion! (❄)
Delice secara terang-terangan, meminta wanita lain untuk menemani malamnya di depan Nara.
Suara Delice terdengar sangat jelas, hingga Nara merasa lega karena bisa tidur tanpa diganggu olehnya.
Kinara
[ Akhirnya dia mencari wanita lain ]
Kinara
[ Kalau wanita itu bisa membuatnya terobsesi, aku pasti bisa pergi darinya ]
Pekik Nara saat tiba-tiba Delice menggigit bibirnya.
Delice
( Melepaskan dasi yang digunakan untuk menutup mata Nara )
Yang dilihat Nara pertama kalinya adalah mata abu-abu milik Delice yang menatap nya tanpa berkedip.
Delice
Apa kau puas, mendengarku mengundang wanita lain?
Niatnya author tuh mau hiatus, tapi ntah kenapa otak author gini 😭
Lanjut ayo dukung, kalo gak yaudah author hapus😇
Like ❤️
Pavorit ❤️
Komen
Rating
Gif dan Vite 😭✌
2. Tangisan Nara
• Delice menarik lengan Nara dengan kasar untuk keluar dari mobilnya setelah sampai di mansion mewah milik Delice. •
Fourth Fairfield Pond - The Hamptons, Now York.
• Kaki Nara yang tidak sepanjang kaki Delice, kewalahan mengikuti langkah kaki Delice hingga tubuhnya terjatuh.
Tubuh Nara yang terjatuh, di seret oleh Delice tanpa ampun dan belas kasihan.
Beberapa tubuhnya sudah lebam karena Delice terus kasar padanya. Nara tidak menjerit meminta ampun, karena semakin Nara merintih dan menjerit, Delice akan semakin senang dan bernafsu menyiksa nya. •
Kinara
( Hanya diam menahan sakit )
• Air mata sudah keluar seperti peluh keringat yang keluar akibat berlari ditengah-tengah cuaca yang panas ini. Senyum mengerikan Delice membuat Nara semakin takut.
Mansion Delice yang sangat luas. Membuat tubuh Nara diseret terasa begitu lama.
Para pekerja tak ada yang berani menatap kejadian saat ini, karena Delice tak segan-segan untuk mencongkel mata mereka dan diberikan kepada anjing gila. •
Delice
Kenapa kau tidak memohon padaku? (❄)
• Bentak Delice setelah menghempaskan tubuh Nara diatas lantai kamar utamanya. Kamar yang hanya bisa dimasuki oleh Delice dan beberapa pekerja kepercayaan nya, Kini dimasuki oleh Nara. •
Kinara
Aku tidak akan melakukan hal itu!
Kinara
( Jawab tanpa ragu )
Delice
Apa yang aku katakan pada Ken? (❄)
• Sekilas, Nara teringat bahwa leher Adin, adiknya bisa kapan saja dipenggal dan kepalanya diberikan kepadanya. Nara bergidik ngeri, membayangkan kehidupan seperti apa yang akan dijalaninya setelah ini. •
Delice
Apa kau sudah ingat sayang~ (❄)
Delice
( Mencengkram kuat lengan Nara hingga mengeluarkan bekas )
Kinara
[ Tuhan, sampai kapan aku akan terjebak dengan pria seperti ini ]
Delice
Apakah kau akan menurut padaku mulai sekarang? (❄)
Kinara
( Hanya mengangguk sebagai jawaban )
Delice
Kalau begitu bantu aku mandi! (❄)
Delice
Olin, siapkan air hangat untukku
Delice
Biarkan wanita ini yang membantu ku untuk mandi
Kinara
( Keberatan dengan permintaan Delice )
Delice
Lepaskan bajuku! [❄]
Delice
( Nada suara penuh penekanan melihat Nara yang tak bergerak )
Kinara
[ Aku ini masih gadis, mataku yang polos ini tidak pernah sekalipun melihat tubuh laki-laki telanjang!! ]
Kinara
( Tidak ada pilihan lain )
Kinara
( Perlahan tangan telulur membuka kancing baju Delice )
Delice
Bisakah kau bergerak lebih cepat! (❄)
Kinara
( Terkejut dengan suara lantang Delice )
Kinara
[ Huh! Hampir saja gendang telinga ku pecah ]
Kinara
B-bisa..
( Terbata )
Kinara
[ Melepaskan kemeja Delice dengan cepat ]
• Tangan Nara sudah selsai melepaskan pakaian Delice. Terlihat lah tubuh Delice yang tetap sempurna. Otot-ototnya yang membuat wanita manapun bisa menginginkan untuk bisa menyentuh nya. •
Kinara
( Mengalihkan pandangan nya )
Kinara
( Tangan telulur membuka resleting Delice )
Kinara
( Gemetaran dengan sekali-kali menstabilkan mentalnya )
Delice
Apa kau terkejut menaraku yang tinggi sudah membesar dan berdiri tegak~
Delice
Kau tidak menyangka aku bisa tertarik dengan tubuh mu yang seperti keledai ini~
Delice
( Menyadari ketakutan Nara )
• Dorongan hati Delice semakin menjadi-jadi untuk membuat Nara semakin menderita dari saat ini. •
Delice
( Melepaskan celana-nya )
Delice
( Masuk kedalam air hangat yang sudah disiapkan Olin pelayan nya )
Delice
Bisakah kau memijat kepalaku?
( Lembut )
• Saat Delice berbicara dengan lembut, tersenyum, ketampanan nya berubah berkali-kali lipat. Tapi dibalik semua kebaikan itu, ada harga yang harus Nara bayar. •
Delice
Masuklah kedalam air!
Delice
[ Tidak sabaran karena bukan orang penyabar ]
Delice
[ Mengangkat tubuh Nara masuk kedalam air bersama nya ]
Delice
Akhirnya, kau bersuara juga setelah membisu beberapa saat~
Kinara
A-aku ingin keluar dari air
Delice
Bukankah lebih mudah untuk menggosok tubuhku dari dekat seperti ini ? (❄)
( Ucap Lirih )
Kinara
( Menahan tubuh Nara supaya tidak bergerak )
• Pakaian yang basah, membuat lekuk tubuh Nara yang dihina seperti keledai, terlihat sangat sexy dan menggoda. •
Delice
( Hanya bisa menahan ludah dan libido-nya )
• Beberapa menit kemudian •
Delice
( Sudah memakai handuk dipinggang nya )
Delice
( Mengeluarkan Nara dari bathub air )
Delice
Pasti gak nyaman kalo pake baju basah (❄)
Delice
Aku akan membantu mu membukanya (❄)
• Ucap Delice dengan ringan nya tanpa tau apa yang diucapkan nya, membuat Nara ketakutan. •
Kinara
Saya... Saya bisa sendiri tuan
Delice
Aku janji tidak akan melihat ataupun menyentuh nya~
Delice
Jadi, biarkan aku membantumu~
Delice
( Melingkar kan handuk di leher Nara lalu mengikat nya )
Kinara
( Tubuh sudah ditutup oleh handuk )
Delice
( Menyobek pakaian Nara hanya dengan satu tarikan tangan )
Kinara
[ Pria yang saat ini berdiri di depan ku.. ]
Kinara
[ Adalah pria yang sama dengan yang menyeret dan hampir mencekikku hingga mati? ]
• Nara tidak menyadari dengan niat terselubung dari kelembutan Delice. Seorang Delice, tidak akan melakukan sebuah kebaikan tanpa adanya sebuah kejahatan di dalamnya. •
Delice
( Menggendong tubuh Nara kedalam kamar nya )
• Di atas ranjang, sudah ada 2 pakaian pakaian yang akan dipakai Delice dan Nara. •
Delice
Pakailah!
( Menurunkan tubuh Nara )
• Setelah beberapa saat, Delice menggandeng tangan Nara dengan hangat.
• Delice membawanya ke meja makan yang sudah tersaji berbagai makanan lezat. Rasa lapar Nara hilang, saat wanita yang sudah dipanggil Hana, sudah duduk terlebih dahulu. •
Hana
( Bergelayut mesra ditangan Delice )
Kinara
( Merasa mual melihatnya )
Delice
[ Makan lah yang kenyang karena melam ini.. ]
Delice
[ Akan kamu lewati dengan tangisan yang sangat panjang! ]
• Nara memulai makan dengan santai nya. Menghiraukan tingkah Hana dan Delice yang menjijikkan. Usai makan, Delice membiarkan Nara duduk sejenak. •
Delice
Ayo, ikutlah denganku tanpa aku harus memaksamu! [❄]
• Nara mulai khawatir karena ekspresi wajah Delice. Tatapan matanya dan suaranya mulai kembali seperti semula, yaitu sangat mengerikan.
Nara mengikuti langkah Hana dan juga Delice yang memasuki sebuah lorong setapak di mansion Delice. Penerangan remang-remang dan juga bau amis yang mulai tercium oleh hidung. •
Delice
Kau perhatikan orang-orang yang ada dipenjara sana !
Delice
( Bisik ditelinga Nara )
• Nara tidak percaya jika Delice benar-benar psychopath gila. Di ruang bawah tanah mansion Delice, ada penjara yang dipakai untuk menyiksa korban nya. Darah Nara berdesir, kepalanya berdenyut nyeri, saat melihat banyak nya wanita cantik yang terikat, tangan nya tergantung, tubuhnya dimasukkan kedalam kandang bintang yang sangat kecil. •
Kinara
[ Apa? Dia... Dia benar-benar tidak berperasaan?! ]
Kinara
( Batin ketakutan )
Delice
Kau akan menjadi salah satu dari mereka~
Delice
Atau malah Adin, adikmu yang akan aku jadikan santapan! (❄)
Delice
Jadi, menurut lah padaku! (❄)
• Jeritan dan rintihan mulai terdengar ditelinga Nara. Nara menutup telinga dan juga matanya. Menganggap apa yang dilihat nya hanyalah sebuah mimpi buruk. •
Delice
Aku akan mengajari mu sesuatu yang berharga! (❄)
Hana
( Hanya diam tanpa ekspresi/datar )
• Lagi-lagi Delice menarik lengan Nara yang sudah memar. Tangan Nara di ikat dipinggir ranjang, bibirnya ditutup oleh selembar kain setelah masuk kedalam salah satu kamar. •
Kinara
Ehmm.. Ehmm.. Ehm...
Delice
Kau hanya perlu melihat apa yang aku lakukan dengan Hana (❄)
Delice
Karena aku tidak suka dengan wanita yang tidak berpengalaman dalam melayaniku!
100 kata dihapus karnajumlahkatayangmelebihibatas.
3. Delice Menggila #1
• Suara-suara yang keluar dari bibir Hana dan napas berat Delice, sangat membuat Nara jijik dan Muak. Adegan 21+ yang seharusnya tidak diperlihatkan secara live, tapi Delica dengan sengaja main liar diatas ranjang dan Nara harus melihat semua itu.
Setelah Delice merasa puas, Delice mengambil ikat pinggang yang ada di atas lantai. •
Delice
( Menggulung ikat pinggang itu ditangan nya )
Delice
( Mencambuk tubuh Hana yang telanjang bulat menggunakan ikat pinggang ditangan nya )
Kinara
( Tubuh gemetaran melihat kekejaman Delice )
Kinara
[ Tuhan... Kuatkan aku..! ]
• Setelah puas, Delice mengusir Hana pergi seperti sebuah pakaian yang baru saja dipakai, lalu dibuang tanpa ada sebuah harga setelah kotor. •
• Tanya Delice kepada Nara yang tidak bisa mengontrol ketakutan nya. •
Delice
Aku tidak akan memperlakukan mu dengan buruk~
Delice
Asal kau tidak membantah ku~
Delice
( Melepaskan ikatan tangan dan juga penutup bibir Nara )
Delice
( Menggendong Nara pergi )
• Delice menggendong Nara, seperti kekejaman Delice yang baru disaksikan olehnya seperti sebuah mimpi buruk yang sudah berlalu.
Delice memperlakukan Nara seperti seorang putri maupun harta yang sangat berharga untuknya. Setelah menggendong Nara ke kamar pribadinya, Delice mengambil kotak obat untuk mengobati luka Nara yang tergores ataupun memar. •
Delice
Apa yang sakit? (❄)
Delice
( Tanya nya setelah melihat tangan Nara yang membiru )
Kinara
( Hanya menggeleng )
Kinara
( Tak berani mengeluarkan suara tanpa perintah Delice )
Delice
Bicaralah kalau aku sedang baik!
Delice
Kau boleh bicara apapun.
Delice
Tapi, kalau aku sedang tidak bisa diajak bicara .
Delice
Kabur kemanapun kau bisa.
Kinara
( Mendelik mendengar apa yang Delice jelaskan )
• Seolah-olah, sangat berbahaya berada disisinya. Nara yang hanya seorang pianis, tidak ingin jari-jarinya terluka tapi semuanya sudah terlambat.
Delice seperti memiliki keperibadian ganda. Setelah mengobati luka lama, Delice menciptakan luka baru. •
Kinara
( Rintihannya saat Delice menginjak jari-jarinya )
Kinara
Apa aku memiliki kesalahan?
Kinara
( Tanya nya dengan suara menahan sakit )
Delice
Bukankah jarimu telah menyentuh pria lain? (❄)
Delice
Aku tidak suka itu!! (❄++)
• Injakan Delice semakin lama semakin sakit. Jari Nara terasa kebas, mati rasa. •
Delice
Mohonlah padaku (❄)
Delice
Jika kau tidak ingin kehilangan jarimu! (❄)
Delice
( Penuh penekanan )
Kinara
Tuan Delice, aku mohon!
Kinara
( Tidak memiliki pilihan lain selain memohon belas kasihan Delice )
Delice
Katakan kalau kau tidak akan meninggalkan ku untuk selamanya! (❄)
Delice
Bisakah kau berjanji padaku? (❄)
• Tubuh Nara yang sudah tergeletak diatas lantai, dengan jari yang terinjak, belum lagi dengan rahang yang hampir retak akibat dicengkram sangat kuat. •
Kinara
Aku... Ku berjanji!
• Mata Delice berbinar setelah mendengar Nara, berjanji padanya. •
Delice
Duduklah disini dan jangan pergi!
Delice
Aku akan membersihkan tubuhku!
• Lagi-lagi Delice mengikat tangan Nara pada sisi ranjang. Delice juga, menutup rapat mata Nara. •
Kinara
Tuan, aku takut gelap!
Kinara
Bisakah jangan menutup mataku?
Kinara
( Memohon karena dirinya benar-benar takut gelap )
• Dalam pendengaran Nara, Delice sudah berjalan jauh kearah kamar mandi. Nara hanya bisa menangisi takdir nya yang sangat pilu. Jika bukan demi adiknya, Nara sudah pergi jauh dan tidak akan kembali lagi di Negara nya. •
Kinara
[ Hiks... Hiks... Hiks... ]
Kinara
[ Apa yang akan Delice lakukan kepadaku setelah ini? ]
Kinara
[ Apakah aku masih bisa melihat matahari besok? ]
• Nara bisa mengatur kembali mentalnya yang down berat. Bagaimana tidak down, wanita yang belum pernah berhubungan dengan seorang pria melebihi sebatas kencan, harus melihat Delice bermain ranjang dengan Hana.
Permainan Delice tidak lembut seperti yang Nara pikirkan. Sangat kasar, bahkan saat Hana tak memuaskan nya dengan sempurna, Delice mencambuk Hana dengan ikat pinggang nya.
Jeritan dan adegan dewasa, juga kekerasan, harus disaksikan Nara secara Live. Nara tidak mengerti jalan pikiran Delice. Ataukah kehidupan seorang psychopath seperti itu?
Setelah mental Nara kembali, setidaknya tidak gemetaran lagi, sepasang tangan menyentuh kedua pipinya. •
Kinara
( Teriak sembari meronta-ronta )
Delice
Ini aku sayang~
( Bisik pelan )
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!