NovelToon NovelToon

Cinta Seorang Tuan Nauder

Bab 1

Elsa dan Nauder terdiam di sofa, akhirnya teka-teki kenapa Nauder bersikap acuh selama dua bulan ini mulai

terbongkar. Dan sekarang ia harus menerima kenyataan yang menyakitkan, ketika sekarang Nauder berkata akan menceraikannya karena dia dinyatakan sulit mempunyai anak.

Setahun setelah Naura dan Alvaro menikah, akhirnya nauder pun menikahi Elsa karena dia menyadari bahwa dia pun mulai tertarik pada wanita itu, awalnya pernikahan mereka berjalan lancar mereka yang awalnya seperti tikus dan kucing perlahan mempunyai keluarga yang harmonis.

Namun di tahun ke 5 pernikahan mereka, Nauder mulai jenuh karena Elsa tidak kunjung mengandung dan Nauder tau, mereka tidak akan pernah mempunyai anak.

1 tahun lalu, mereka mengetahui bahwa masalahnya ada di Elsa. Elsa dinyatakan sulit untuk mempunyai keturunan karena riwayat lamanya, awalnya Nauder bisa menerima dan percaya bahwa mereka akan hidup bahagia tanpa seorang anak.

Namun sayangnya batin nauder tidak sekuat itu karena faktanya dia kerap ingin mempunyai seorang anak. Namun sayangnya Elsa tidak bisa memberikan itu padanya, hingga pada akhirnya setelah berpikir matang-matang, Nauder memutuskan untuk menceraikan Elsa dan dia akan menikah dengan wanita lain.

Nauder masih mencintai Elsa, hanya saja dia benar-benar jenuh dan Nauder berpikir jika ia menikah dengan wanita lain, ia akan dengan cepat melupakan Elsa karena pasti wanita yang akan menjadi istrinya akan memberikan anak padanya, sedangkan Jika ia terus bersama Elsa ia akan terus kesepian, begitulah pikir Nauder

“Kau tidak perlu khawatir, aku akan menjamin semuanya. Kau bisa memperoleh seperempat hartaku dan yang terpenting kau tidak akan kekurangan.”

Elsa mengangkat kepalanya, dia menatap Nauder dengan santai, walaupun hatinya bergemuruh. Awalnya ia ingin mempertahankan hubungan pernikahannya dan menyarankan untuk mengadopsi anak saja. Namun melihat raut wajah Nauder, Elsa mendadak mengerti sesuatu.

“Apa kau sudah menemukan penggantiku?” tanya Elsa, dia berusaha sesantai mungkin walaupun hatinya hancur lebur.

“Kami belum sedekat itu,” jawab Nauder, dia tertarik pada seorang model yang menjadi ambassador di mall miliknya, tapi mereka hanya sebatas Saling mengenal. Namun, Nauder bisa melihat bahwa model itu tertarik padanya.

“Baiklah. Tapi bolehkah aku mengajukan syarat?”

“ kenapa kau harus mengajukan syarat Aku sudah memberi separuh hartaku.”

“ Aku tidak ingin harta, anggap ini bayaran karena aku telah bersamamu selama 6 tahun ini.”

“Jadi apa yang kau mau.”

“Biarkan selama sebulan ini aku menjadi sekretarismu lagi dan setelah itu aku tidak akan menghalangimu untuk menikahi kekasihmu wanita yang kau mau,” jawab Elsa.

'Cih, kau ingin meninggalkanku setelah aku mengabdi padamu. Lihat saja, akan ku buat kau jatuh cinta lagi padaku dan setelah kau jatuh cinta lagi padaku, aku lah yang akan meninggalkanmu.’ Elsa membatin, dia selalu melawan siapa pun orang yang menyakitinya dan inilah cara Elsa untuk membalas Nauder. Dia tidak akan seperti wanita lain yang pasrah. Dia benar-benar akan membalas suaminya, membuat Nauder merasakan rasa sakit yang sama.

“Satu bulan kan?” ulang Nauder lagi, Elsa tersenyum getir saat melihat ekspresi Nauder, sakit menghantam Elsa ketika melihat ekspresi suaminya, terlihat jelas bahwa lelaki di depannya ini mungkin ingin segera dia pergi.

Nauder bangkit dari duduknya. “Oh ya, mansion ini juga akan menjadi milikmu dan aku akan keluar dari mansion ini. Kau tenang saja, aku tidak akan meresmikan hubunganku dengan wanita itu sebelum kita bercerai. Setelah kita resmi berpisah, aku akan mendekatinya lagi.”

Ucapan Nauder bagai pedang yang menghunus jantung dada Elsa. Namun Elsa hanya mengangguk tanpa ekspresi .

”Baiklah,” jawab Elsa. Nauder berbalik, kemudian pergi ke kamar sepertinya lelaki itu ingin mengemasi pakaiannya, dan ketika Nauder pergi, bulir bening langsung terjatuh dari pelupuk matanya.

“Aku tidak mempunyai anak karena aku menolong ibumu.' Batin Elsa begitu pedih saat mengingat masa lalu.

Ya, 3 tahun Nuader menemukan ibunya. Ternyata apa yang diucapkan Helmia ibu tirinya salah.

Nauder mempunyai ibu tiri dan ibu tirinya mengatakan bahwa ibu kandungnya kabur bersama lelaki lain. Tapi, faktanya tidak seperti itu. Yang terjadi adalah, ayah nauder dan Helmia berselingkuh, dan Rogerd yang tak lain ayah kandung Nauder, sengaja mengusir Farasya karana ia ingin menikah Helmia yang saat itu menjadi selingkuhannya, Hingga Farasya terpaksa pergi.

Dan saat Nauder remaja, Farasya ingin mencoba menemui Nauder, namun Alih-alih bertemu Nauder Farasya malah bertemu helmia dan pada akhirnya Helmia langsung menyuruh orang untuk melenyappkan farasya, agar Farasya tidak masuk lagi ke dalam kehidupan Nauder.

Dan saat akan di eksekusi oleh anak buah helmia, Elsa yang saat itu sedang melewati gudang untuk pulang ke rumahnya menghentikan langkahnya, ketika mendengar suara teriakan dari arah gudang, tanpa pikir panjang, Elsa pun masuk ke dalam gudang.

Saat menyadari situasi, Elsa langsung berusaha membantu Farasya yang saat itu akan di ekksekusi. Sayangnya, saat itu Elsa refleks menolong dan tidak mempersiapkan apa-apa.

Hingga dia pun harus terkena siksaan dari anak buah Helmia.

Dia tidak bisa melawan anak buah Helmia, tentu saja karena dia seorang wanita dan tanpa disangka anak buah Helmia memukull kepala Elsa dan menginjakk perutt Elsa, hingga akhirnya Elsa tak sadarkan diri dan ketika Elsa terbangun, dia sudah berada di rumah sakit dan dia juga tidak bertemu lagi Farasya.

Namun 3 tahun lalu, Nauder dan Elsa menemukan Farasya, tapi sayang Farasya sudah tidak mengingat apa pun lagi karena farasya ditemukan di rumah sakit jiwa tentu saja karena itu ulah dari ibu tirina.

Awalnya Elsa pun tidak mengingat bahwa mertuanya adalah orang yang pernah dia selamatkan saat dia masih remaja apalagi kejadian itu sudah belasan tahun berlalu..Namun saat Farasya meninggal 1 tahun, lalu dia baru mengingat bahwa farasya adalah orang yang dia selamatkan.

Dan skrang setelah Nauder ingin menceraikannya karena dia tidak bisa memiliki anak, rasanya Elsa ingin mengatakan bahwa dia tidak bisa mengandung karena berusaha menyelamatkan ibu Nauder. Tapi melihat ekspresi Nauder dan saat mengetahui bahwa Nauder sudah memiliki wanita lain, rasanya tidak ada gunanya mengatakan itu, toh mungkin Cinta Nauder untuknya sudah berkurang.

Bab 2

Nauder mengambil koper, kemudian dia langsung membereskan beberapa berkas, dia tidak membawa pakaian dan tidak membawa apapun, dia hanya membawa berkas-berkas yang penting saja, karena pakaian dan lain-lain sudah ia siapkan di apartemen barunya. Karena aktanya, Nauder merencanakan ini sudah lama. Setelah selesai Nauder pun keluar dari kamar.

“Tuan, anda mau ke mana?” tiba-tiba terdengar suara Gio yang selama ini mengurus semua keperluan Mansion.

“Aku pergi, aku titip Elsa. Jangan sampai dia kenapa-napa.”

“Anda mau ke mana Tuan?” Tanya Gia yang mengulangi pertanyaannya.

“Aku dan Elsa akan berpisah, mansion ini menjadi miliknya. Kau dan pekerja di rumah ini mengabdi pada Elsa, aku yang akan tetap menggaji kalian, tidak akan ada yang berubah soal keuangan,” ucap Nauder, Gio menggangguk Nauder pun pergi dan keluar dari Mansion.

“Kenapa kau begitu egois, Tuan. Seharusnya kau lihat pengorbanan nyonya. Kau masih berdiri di sini dan masih bisa menghirup oksigen itu karena berkat bantuannya Nyonya.’ Gio berucap lirih, kebetulan tadi dia Mendengar pembicaraan antara Elsa dan Nauder.

***

Elsa memeluk lututnya bahu wanita itu bergetar, di tangannya ada ada jas Nauder, dia memeluk jas itu begitu erat. Bohong jika Elsa tidak terluka. Faktanya, Elsa benar-benar terluka, itu sebabnya dia lari ke ruang bawah tanah agar tidak ada orang yang melihatnya menangis.

Selama 6 tahun ini ia hidup bagaikan di negeri dongeng, ia merasa dicintai oleh Nauder. Namun ternyata itu tidak bertahan lama. “Kenapa Kau jahat sekali,” ucap Elsa, dia benar-benar memeluk jas Nauder dengan erat, seolah dia sedang memeluk suaminya.

Pada akhirnya dia dicampakkan, dia akan ditinggalkan. Tidak perduli seberapa banyak pengorbanan yang ia lakukan untuk lelaki itu, semua tidak akan terlihat hanya karena satu kekurangannya.

***

Elsa mematut di cermin, hari ini tampilan Elsa tanpak Fresh, dia menggerai rambutnya dan memakai setelan kantor seperti dulu. Tak lupa dia menempelkan make up tipis, kali ini tampilan Elsa benar-benar jauh terlihat lebih muda, bahkan terlihat seperti Elsa yang dulu ketika dia masih menjadi sekretaris. Elsa menenteng sepatu hak, kemudian wanita itu memakainya dan langsung keluar dari kamar.

“Nona, ada mau ke mana?” tanya Gio.

“Aku ingin bekerja di kantor Nauder. Mungkin hanya satu bulan,” jawab Elsa.

“Nona, Kenapa anda tidak jujur saja.”

Elsa terdiam, dia tersenyum pedih. “Jangan memberitahukan apa yang terjadi dua tahun lalu, ini sudah keputusannya, dan aku tidak mungkin mengingkarinya, apapun yang terjadi di masa lalu juga tidak akan mungkin menggoyahkan tekadnya untuk meninggalkanku. Perasaannya padaku sudah mati, jadi tidak ada gunanya memberitahu semuanya. Karena Jika dia memang tulus dia tidak akan meninggalkanku hanya karena aku tidak bisa mengandung.”

Elsa hampir saja menjatuhkan air matanya saat mengatakan itu pada Gio.

***

Elsa terdiam di depan kantor. Beberapa bulan yang lalu, Elsa masuk ke dalam perusahaan Nuader sebagai nyonya dan sekarang dia harus kembali menjadi seorang karyawan.

Elsa membalikkan name tag yang dia pakai kemudian melihat fotonya. “Hanya satu bulan, kita akan meninggalkannya jika kita sudah berhasil membuat dia jatuh cinta kembali.” Elsa berucap sambil menatap fotonya, kemudian dia pun masuk ke dalam perusahaan

Semua karyawannya udah menatap heran pada Elsa karena Elsa memakai setelan kantor Tidak seperti biasanya. Namun Elsa mengabaikan tatapan para karyawan suaminya hingga pada akhirnya Elsa sampai di ruangannya

Dia tersenyum saat melihat setumpuk map ada di mejanya, rupanya Nauder sudah memberikan pekerjaan, hingga dia pun langsung berjalan ke arah meja melepaskan tasnya lalu mendudukkan diri di kursi. Saat dia akan memulai, tiba-tiba terdengar suara orang yang sedang mengobrol dan dia mengenali salah satu orang itu yang mungkin itu adalah suaminya.

Tubuh Elsa serasa melemas saat Nauder melintasi ruangannya dengan seorang wanita yang tak lain adalah Sandra, tidak perlu bertanya lagi, dari nada suaranya yang hangat dia tahu itu adalah wanita yang sedang diincar oleh suaminya.

Bibir Elsa sedikit gemetar, nafasnya mendadak tercekat saat melihat Nauder dengan dengan wanita itu, ternyata melihatnya secara langsung lebih menyakitkan. “Tidak Elsa, kau tidak boleh lemah, kau hanya perlu bertahan 29 hari lagi.”

Elsa pun mulai mengambil satu map, kemudian dia langsung menelitinya lalu memulai pekerjaannya, 2 jam berlalu Elsa menutup map. Dia terdiam sejenak, karena dia harus mengantarkan map ini ke ruangan Nauder sedangkan di ruangan Nauder masih ada wanita itu.

Elsa berusaha menguatkan hatinya dia bangkit dari duduknya kemudian dia langsung keluar dari ruangannya dan pergi ke ruangan Nauder. Saat akan mengetuk pintu, terdengar suara gelak tawa dari dalam dan itu begitu menusuk jantung Elsa, mereka seolah bersenang-senang di atas penderitaannya.

Elsa menggerakkan tangannya kemudian langsung mengetuk pintu hingga Nauder mempersilahkan Elsa untuk masuk.

“Ada apa?” tanya Nauder, dia layaknya bersikap bos bukan bersikap seperti suami. Nauder melakukan ini agar Elsa segera pergi dan tidak betah tinggal di kantornya, rasanya dia tidak sabar untuk menceraikan Elsa hingga dia berencana untuk terus mengundang Sandra datang ke kantornya.

“Tuan ada yang harus kau tanda tangani.”

Nauder terpaku saat melihat ekspresi Elsa yang biasa saja. “Simpan di meja. Aku akan memanggilmu nanti." Elsa pun menaruh map di meja kemudian setelah itu Elsa berbalik

“Nona Sandra kau ingin makan siang di mana?” tanya Nauder. “Apa ada restoran yang ingin kau kunjungi."

Nauder bertanya ketika Elsa masih berada di ruangannya. Elsa menghentikan langkahnya saat mendengar ucapan suaminya ,bibirnya bergetar membuat Nauder menyeringai. Sepertinya cara ini ampuh membuat Elsa agar lebih cepat pergi dan menyerah.

***

jam kerja pun berakhir, Elsa membereskan mejanya semua pekerjaan yang sudah selesai. Seperti biasa, Elsa masih bisa mengerjakan

pekerjaannya dengan cepat.

Elsa melihat ke arah ruangan Nauder, di mana suaminya belum kembali ke kantor setelah makan siang bersama wanita itu. Perlahan, dia maju ke arah ruangan Nauder, lalu dia membelai pintu ruangan suaminya.

“Semua tidak lagi sama, semuanya sudah berbeda," lirih Elsa dengan hati yang pedih.

Damian

Setelah berdiam diri di depan pintu ruangan Nauder, Elsa berbalik Dia memutuskan untuk keluar dari kantor suaminya. Elsa tidak ingin pulang, dia ingin berjalan-jalan sejenak menikmati waktu kesendiriannya.

Sebab jika dia pulang ke Mansion, dia hanya akan merasakan rasa sakit yang luar biasa. Dulu, mansion itu menjadi tempat ternyaman, tapi sekarang itu adalah tempat yang paling menyakitkan.

Saat keluar dari perusahaan, semua staf menatapnya dengan kasihan, sebab tadi mereka melihat Nauder begitu mesra dengan seorang model. Tak perlu bertanya lagi, Elsa sudah tahu apa yang mereka pikirkan. Namun seperti biasa Elsa tidak pernah memikirkan pendapat mereka.

Saat berada di luar gedung. Elsa berjalan ke arah jalan, kemudian menyetop taksi kemudian meminta taksi mengantarkannya ke sebuah tempat dan di sinilah Elsa berada, di depan panti asuhan

. Sudah lama sekali dia tidak pergi ke panti asuhan ini, dan Entah kenapa tiba-tiba dia ingin berkunjung. Setidaknya dengan melihat anak kecil, hati Elsa sedikit terobati.

“Nona Elsa.” Tiba-tiba Ester yang tak lain kepala panti menghampiri Elsa, hingga Elsa tersenyum.

“Hallo, Madam. bolehkah aku bermain dengan anak-anak.”

“Tentu, aku sudah lama menunggu kedatanganmu, Nona. Baru saja aku akan menghubungimu dan bertanya kenapa kau sudah lama tidak datang," ucap Ester.

Elsa terkekeh kemudian Elsa membuka tasnya lalu menyerahkan amplop. “Nona Elsa, apa ini?” tanya Elsa pada Ester. “Kau kan sudah memberi bulanan. Lalu kenapa kau ....”

“Tidak apa-apa, ini hanya sedikit,” jawab Elsa. Tanpa ada yang tahu, termasuk Nauder bahwa lsa adalah donatur tertinggi di panti asuhan itu, dia sudah menjadi donatur semenjak 3 tahun lalu

“Kalau begitu aku ingin masuk ke dalam, aku ingin bermain bersama anak-anak,” ucap Elsa.

“Aku juga sudah memesan makanan. Mungkin sebentar lagi foodtruck akan datang kemari,” jawab Elsa lagi.

Ester menggangguk. “Baik, silahkan Nona,” kata Esther. Elsa masuk ke dalam, dia langsung masuk ke dalam ruangan bayi di mana bayi ada yang sedang belajar merangkak, belajar berjalan dan ada juga yang sedang disuapi.

“Bolehkah aku menyuapinya?” tanya Elsa.

“Silahkan, Nona.” salah satu pengasuh memberikan makanan, kemudian Elsa mulai menyuapi bayi tersebut. Bisa saja Elsa tersenyum. Namun batinnya terasa perih, tadinya Elsa datang ke panti asuhan ingin melupakan semuanya, tapi tidak bisa. Bayang-bayang tadi Nauder bersama wanita lain begitu membuat Elsa hancur.

Mana ada istri yang rela melihat suaminya berjalan bersama wanita lain, apalagi Elsa sama sekali tidak berdaya untuk mengamuk. Bahkan sama sekali tidak berdaya sekedar melarang suaminya.

Akhirnya acara Elsa di panti asuhan selesai, Elsa hanya berada di sana selama 2 jam. Tadinya Elsa malah ingin menginap di panti asuhan tersebut.

Namun saat melihat anak-anak dan saat melihat bayi, Elsa merasa tidak sanggup. Hingga akhirnya ia memilih untuk pulang.

Hujan rintik membasahi bumi, hingga Elsa memutuskan untuk diam di halte bis dia menunggu taksi untuk lewat. Namun sedari tadi tidak ada taksi satupun taksi yang melintas

Elsa melihat jam dipergelangan tangannya ini sudah pukul 07.00, Elsa berpikir akan menyenangkan jika dia berjalan di tengah hujan yang turun.

***

“Nona kenapa anda hujan-hujanan?” tanya Cynthia yang tak lain istri Gio yang juga ikut memantau Mansion, dia langsung bertanya ketika membuka pintu dan ia melihat Elsa berdiri dengan bibir yang membiru dan wajah yang memucat serta tubuh yang bergetar karena kedinginan.

” Tolong bawakan aku handuk,” jawab Elsa. Dengan cepat, Cynthia pun berbalik kemudian dia berlari untuk membawakan handuk dan setelah itu dia memberikannya pada Elsa.

“Tolong keringkan tasku," titah Elsa ketika Cynthia memberikan handuk kepadanya dan dia pun langsung masuk ke dalam, lalu berjalan ke arah lift untuk naik ke dalam kamarnya

***

“Tuan Nauder. Terima kasih sudah mengantarkanku,” ucap Sandra Ketika sampai di depan rumah. Seharian ini, Nauder menghabiskan waktunya dengan wanita itu, menemani Sandra berbelanja dan berolahraga bersama, hal yang tidak pernah Nauder lakukan bersama Elsa

. Dia paling anti menemani Elsa berbelanja karena menurut Nauder, itu sangat merepotkan. Tapi tadi, dia menemani Sandra berbelanja selama berjam-jam bahkan Nauder lah yang membayar belanjaan Sandra.

“Besok bagaimana jika kau datang ke kantorku lagi,” ucap Nauder yang sengaja terus mengundang Sandra karena ingin Elsa segera pergi, rasanya dia tidak sabar mendekati Sandra dan mempunyai anak itu sebabnya dia ingin Elsa secepatnya pergi.

“Baiklah kalau begitu, aku permisi.” Sandra pun keluar dari mobil, hingga Nauder langsung menyalakan dan menjalankan mobilnya.

Setelah melewati perjalanan yang cukup panjang akhirnya Nauder sampai di apartemen, dia membuka pintu apartemen itu kemudian langsung berjalan ke arah dalam lalu pergi ke kamarnya untuk beristirahat.

Saat akan tertidur, Nauder mengutak-atik ponselnya, kemudian dia menghapus semua berkas-berkas dan foto-foto dirinya yang bersama Elsa. Nauder melakukan ini agar dengan cepat melepaskan semuanya, walau bagaimanapun dia masih mencintai Elsa walaupun sekarang mungkin cintanya sedikit terkikis karena kehadiran Sandra.

***

“Nauder, kau bahkan tidak pernah menemaniku berbelanja. Tapi sekarang kau menemaninya.” Elsa menyimpan ponselnya di samping, kemudian kembali memeluk lututnya lalu menangis sejadi-jadinya.

Barusan dia melihat foto di Instagram Sandra, di mana Sandra mengunggah foto seorang lelaki yang sedang membelakangi dan dari belakang dia tahu itu adalah Nauder, sepertinya Nauder sedang membayar belanjaan Sandra dan Sandra memoto Nauder dari belakang, lalu menggugahnya di Instagram.

Jangan ditanyakan betapa hancurnya hati Elsa saat ini, yang pasti dia sudah benar-benar hancur, rasanya dia ingin menyerah, rasanya dia ingin mengamuk. Tapi dia tidak bisa melakukan itu.

Elsa mau memukul dadanya terasa sesak.

“Tidak apa-apa Elsa, sebentar lagi semuanya akan berlalu. Kau tidak boleh membiarkan mereka bersenang-senang.” Elsa berusaha menguatkan hatinya, keputusannya sudah bulat seperti saat kemarin.

***

Elsa menyandarkan tubuhnya ke belakang, ia melihat setumpuk pekerjaan yang Nauder berikan. Elsa melihat ke arah samping, di mana dari luar terlihat jelas betapa akrabnya Sandra dan Nauder, kemarin tirai tidak terbuka hingga Elsa tidak melihat apa yang terjadi di dalam. Namun sekarang, tirai itu terbuka hingga dia bisa melihat interaksi Nauder dan Sandra.

Sedari tadi mati-matian dia berusaha untuk tidak menoleh. Namun pada akhirnya, dia pun menoleh ke arah jendela hingga dia bisa melihat semuanya tak lama ponsel Elsa berdering satu panggilan masuk dari Naura, membuat Elsa mengerutkan keningnya dia pun langsung mengangkatnya.

“Hallo, Naura ada apa?" tanya Elsa.

“Elsa Kau di mana. Ayo kita makan siang bersama?” tanya Naura yang tak lain adalah mantan istri Nauder, kasusnya mereka juga sama

Dulu, Nauder menyelingkuhi Naura, hingga mereka berpisah. Namun sekarang, hubungan Naura dan Elsa begitu baik.

Elsa melihat jam, kebetulan jam istirahat setengah jam lagi. “Baiklah, tentukan saja restorannya di mana dan kirimkan alamatnya padaku alamatnya. Aku akan menyusul.” Elsa membereskan mapnya yang ada dia meja, dia ingin pergi ke restoran sekarang, apalagi dari sore kemarin dia belum makan sama sekali. Hingga akhirnya dia langsung menerima ajakan Naura.

Elsa bangkit dari duduknya dan berjalan ke arah ruangan Nauder, dia mengetuk pintu dan membuka terbuka dia berusaha untuk menormalkan ekspresinya.

“Tuan Maaf, Aku ingin izin sebentar untuk makan siang. Bolehkah aku pergi lebih awal?" tanya Elsa

Seperti biasa, ekspresi nauder tampak dingin dan layaknya seorang bos bukan seorang suami.

”Tidak boleh, kau harus menemaniku rapat Sebentar lagi di mall dan bawa pekerjaan yang Kau kerjakan kemarin, setelah itu kita akan makan siang bersama di sana.”

Nafas Elsa semakin tercekat saat mendengar ucapan Nauder, mungkin bisa saja mereka akan pergi bertiga

Dan benar saja apa yang Elsa pikirkan kini mereka pergi bersama. Elsa merasakan sakit bukan main ketika saat ini dia sedang berada di mobil, yang membuat sangat menyakitkan adalah Sandra duduk di depan, sedangkan dia duduk di belakang.

Rasa sakit tidak cukup sampai di situ, sekarang dia harus mendengar percakapan antara Nauder dan Sandra yang sangat menyakitkan pembahasan mereka begitu intim dan membahas hal-hal yang seharusnya tidak mereka ucapkan di depan Elsa, apalagi Nauder membahas soal anak.

Saat melihat ekspresi Elsa yang tertunduk Nauder menyeringai. “Dasar bodoh! Kenapa kau terus bertahan, seharusnya kau pergi saja dari kantorku jangan salahkan aku, karena ini semua pilihanmu." Nauder membatin menyalahkan Elsa.

Pada akhirnya, setelah melewati perjalanan cukup panjang. Mereka pun sampai di basement mall, lagi-lagi Elsa harus melihat hal yang Menyakitkan ketika Nauder membuka pintu untuk Sandra, dan bukan hanya itu, Elsa harus melihat hal yang menyakitkan lagi ketika Nauder berjalan bersebelahan dengan Sandra sedangkan dia berjalan di belakang.

“Tuan, Nauder. Bagaimana jika kita makan di restoran ini?” tanya Sandra ketika mereka melintasi sebuah restoran.

“Oh, Aku tidak terlalu suka makanan yang berlemak, tidak baik untuk ginjalku. Sekarang, aku hanya memakan makanan sehat karena aku takut ginjalku bermasalah lagi.”

“Kau mempunyai masalah dengan ginjalmu?’ tanya Sandra.

“ Aku baru saja memperlakukan transplantasi ginjal beberapa tahun lalu,” jawan Nauder, mereka berjalan sambil berbincang-bincang sedangkan Elsa hanya tertunduk

.

“Elsa ....” tiba-tiba terdengar suara Naura dari restoran yang barusan mereka lewati. Hingga Nauder Sandra dan Elsa pun menoleh.

”Naura!" lirih Elsa. Naura menghampiri Elsa kemudian dia menatap Nauder dan Sandra secara bergantian.

Tak lama tatapan mata Naura beralih pada Elsa. Sepertinya dia mengerti apa yang terjadi. “Elsa Ayo kita makan bersama ada Demian di dalam.”

“ Damian!” panggil Elsa, hingga Nauder menoleh.

“Tidak bisa, dia harus mengikuti meeting denganku.”

“Nauder, aku kau mau aku membuka aibmu di sini?” tanya Naura hingga Nauder terdiam.

Seketika ....

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!