Hai selamat datang di novel ke delapan saya🤗.
Ini adalah cerita islami, jika ada yang mengharapkan adegan 90yang dum4n9nya, bukan di novel ini ya readers, tapi di novel saya yang lainnya yaaaa.
Untuk yang belum menikah bisa juga ko merapat ke Novel ini🤭.
Alur ceritanya nanti maju mundur ya readers, jadi stay tune terus biar tidak ketinggalan atau bingung dengan alur ceritanya.
Dan maaf jika nanti masih banyak typo berterbangan dimana-mana, karena saya sejujurnya masih banyak belajar😉.
Yuk tidak perlu pakai lama lagi, kita langsung saja ke jalan ceritanya🥰.
Salam kenal
Maria_Azis
..._____>>>>><<<<<_____...
Syahlaa Kamalia Mahasin Malaika, nama cantik pemberian dari Pak Kyai untuk gadis cantik yang sebelumnya bernama Cornelia Isabella Pedro.
Isabella adalah nama panggilannya dulu, dia seorang mualaf, dan semenjak menjadi mualaf, Isabella berganti nama menjadi Syahlaa.
Syahlaa Kamalia Mahasin Malaika, yang berarti anak perempuan yang mempunyai mata kebiru-biruan yang sangat sempurna seperti Bidadari yang sangat cantik.
Seperti namanya, Syahlaa memang mempunyai mata kebiru-biruan sebiru langit di sore hari yang sangat cerah, indah dan membuat semua orang yang melihat ingin terus menatap ke wajahnya.
Sebelum Syahlaa memeluk Agama Islam, Agama yang dianut oleh Syahlaa adalah Agama Kristen.
Tidaklah mudah menjadi seorang mualaf seperti Syahlaa, ada banyak rintangan dan cobaan yang silih berganti menghantuinya.
Apalagi Syahlaa sangat tidak tahu apa-apa tentang Agama Islam.
Bukan tanpa sebab Syahlaa menjadi mualaf, dan pada waktu itu setelah dia benar-benar memantapkan hatinya ingin berhijrah memeluk Agama Islam.
Akhirnya setelah mengucapkan dua kalimat Syahadat yang di tuntun sendiri oleh Pak Kyai Syahlaa resmi juga menjadi seorang muslim sepenuh hatinya sampai sekarang.
Flashback beberapa tahun yang lalu.
Seorang gadis cantik yang baru saja bangun tidur, dia langsung saja beranjak turun dari atas ranjangnya untuk segera mandi.
Dan gadis cantik itu bernama Cornelia Isabella Pedro, biasa dipanggil Isabella, yang sekarang berganti nama menjadi Syahlaa.
Anak tunggal yang sudah di tinggal mati ke dua orang tua kandungnya beberapa tahun yang lalu karena kecelakaan mobil untuk sang Ayah, dan untuk Mamanya sendiri meninggal karena sakit liver yang sudah di deritanya sejak Isabella masih SMP dulu.
" Selamat pagi dunia, hari ini adalah hari yang sangat membosankan sekali untukku seperti biasanya ",, kata Isabella sambil berjalan menuju ke dalam kamar mandi.
Semenjak ke dua orang tuanya meninggal Isabella masih menempati rumah peninggalan ke dua orang tuanya itu, sendirian tanpa ada orang lain yang menemani.
Tidak membutuhkan waktu yang lama bagi Isabella untuk mandi, karena dia harus segera berangkat bekerja.
Isabella saat ini sedang bekerja menjadi seorang sekretaris ke dua di Perusahaan yang cukup besar sekali di Negaranya, yaitu Perusahaan Kale D Corporation.
Perusahaan milik Keluarga Dwayn yang sekarang sedang di pimpin oleh anak sulung dan juga satu-satunya di Keluarga Dwayn yang bernama Ezio Kale Dwayn.
Tidak sia-sia kerja keras yang Isabella lakukan untuk bisa ke tahap seperti sekarang, harus menghidupi dirinya sendiri sambil terus kuliah dulu.
Dan pesaing ketika Isabella melamar kerja dulu juga sangat banyak sekali ketika ingin mendaftar menjadi sekretaris di Perusahaan itu.
Tubuh yang sedikit berisi tidak sesuai dengan tinggi badannya pada waktu itu membuat Isabella sudah minder duluan, namun tetap dia hajar dan hadapi.
Doa dan usaha tidak pernah menghianati hasil, di antara puluhan orang yang mendaftar, hanya Isabella saja yang lolos seleksi menjadi sekretaris ke duanya Ezio.
Sekarang Isabella sudah sekitar tiga tahun bekerja di Perusahaan itu, dan tabungan dari uang gaji Isabella sudah bisa terbilang cukup banyak sekali.
Isabella yang sudah selesai berganti baju dan bersiap-siap, dia langsung saja berangkat ke kantor menggunakan mobil miliknya sendiri yang dia beli dari hasil jerih payahnya menjadi sekretaris.
Cukup lumayan jauh memang kantor tempat Isabella bekerja dengan tempat tinggalnya, namun Isabella tetap sabar menjalaninya.
Pernah terbesit di fikirannya untuk membeli sebuah apartemen yang jaraknya cukup dekat dengan kantor tempatnya bekerja.
Akan tetapi, rasanya Isabella berat sekali meninggalkan rumah warisan ke dua orang tuanya.
Karena hanya itu saja peninggalan berharga yang Isabella miliki dari ke dua orang tuanya.
Isabella yang sudah sampai di kantor, dia terus di sapa ramah dan sopan oleh para staf kantor yang pada berpas-pasan dengannya.
Dan Isabella selalu membalas dengan ramah sambil tersenyum manis juga.
Sesampainya di ruang kerjanya, Isabella langsung saja duduk di kursi kerjanya.
Ketika Isabella baru saja duduk, tiba-tiba saja ruangannya kedatangan sekretaris pertamanya Ezio yang bernama Rain.
" Bell.... ",, panggil Rain seperti biasanya tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.
" Hmm iya ada apa Kak Rain?? ",, tanya Isabella kepada Rain.
Jika berdua saja seperti itu, Bella memang memanggil Rain dengan panggilan Kakak seperti keinginan dari Rainnya sendiri, karena Rain memang lebih tua dari Isabella.
Rain saat ini sudah berusia tiga puluh tiga tahun, sedang Isabella baru berumur dua puluh tujuh tahun, itu artinya Isabella sudah bekerja di Perusahaan itu sejak dia berumur dua puluh empat tahun.
" Ini aku cuma mau memberikan ini saja kepadamu ",, kata Rain sambil menyerahkan setumpuk berkas penting Perusahaan kepada Isabella.
" Apa ini Kak??, ini bukannya semua pekerjaannya Kakak ya??, kenapa Kakak limpahkan semua kepadaku?? ",, kata Isabella kepada Rain.
" Iya maaf, terpaksa Kakak berikan itu kepadamu, karena Kakak sebentar lagi akan pergi perjalanan dinas ke Indonesia untuk mengurus pembukaan cabang baru di sana di suruh Tuan Ezio ",, jawab Rain kepada Isabella.
Saat ini baik Ezio, Rain, serta Isabella bertempat tinggal di Negara Prancis, dan mereka memang asli orang Prancis, dari lahir sampai besar seperti sekarang.
" Berapa lama Kakak di Indonesianya?? ",, tanya dari Isabella kepada Rain.
" Iya kurang lebih hampir satu bulanan ",, jawab dari Rain lagi kepada Isabella.
" Cukup lama juga ya,........ oklah siap, siap-siap melembur maksudnya ",, kata dari Isabella sambil menyindir Rain.
Rain langsung saja tertawa mendengar sindiran dari Isabella tadi.
" Oh ya ingat pesan Kakak, nanti jika Tuan Ezio membutuhkanmu dua puluh empat jam, kamu harus siap siaga ya, karena Tuan Ezio sering menyuruh tidak tahu waktu ",, pesan dari Rain kepada Isabella.
" Ah masa sih Kak?? ",, kata Isabella kepada Rain.
Wajar saja jika Isabella tidak tahu, karena selama ini yang mengurus semua kebutuhan dari Ezio adalah Rain.
Sedang Isabella cuma sekretaris cadangan yang di peruntukkan untuk membantu pekerjaan dari Rain saja.
" Iya, untuk apa Kakak bohong ",, jawab Rain kepada Isabella.
Isabella langsung saja speechles mendengar jawaban dari Rain, sebab dia sudah membayangkan kehidupannya nanti akan repot selama satu bulan tanpa Rain.
" Sudah ya cepetan bekerja, sebentar lagi Tuan Ezio akan datang, dan Kakak juga mau bekerja lagi ", kata Rain kepada Isabella.
" Iya Kak ",, jawab Isabella kepada Rain.
Rain setelahnya langsung saja berlalu keluar dari dalam ruang kerja Isabella menuju ke dalam ruang kerjanya sendiri yang berada tepat di depan ruang kerjanya Ezio.
Setelah kepergian dari Rain, Isabella sedikit melamun membayangkan bisakah dirinya bekerja seperti yang di katakan oleh Rain tadi, jika Ezio sang bos akan menelfon atau menyuruhnya sesuka hatinya.
...🌪️🌪️🌪️🌪️🌪️🌪️🌪️🌪️🌪️🌪️🌪️🌪️🌪️...
Siapakah itu Ezio, apakah kalian semua tidak penasaran dengan cerita selanjutnya😅.
Ayo dong komen biar saya bisa lebih tambah semangat lagi ngetiknya🤭🤗.
Dan Flashbacknya masih berlanjut yah 🤗
Oh ya satu lagi, jangan tanya visualnya ya readers, jika nanti nemu yang pas dan cocok pasti akan saya kasih, kalau tidak ada ya sesuai imajinasi kalian semua saja🤭😂.
...❇️❇️❇️❇️❇️❇️❇️❇️❇️❇️❇️❇️❇️...
...***TBC***...
Ezio Kale Dwayn seorang laki-laki yang sudah bisa dibilang dewasa, karena dia tahun ini genap berusia tiga puluh tahun.
Memiliki paras jangan ditanyakan lagi, yang pasti dia tampan, dengan postur tubuh yang mumpuni sekitar seratus delapan puluh centimeter, membuat dirinya semakin mempesona saja bagi kaum hawa.
Anak tunggal dari pasangan Fransisco Dwayn serta Ingrid Dwayn ini memiliki sifat yang sangat super tegas, sombong dan juga suka memerintah.
Ezio sendiri memiliki pacar yang sudah dia pacari selama dua tahun lamanya, dia bernama Klara Galaxy.
Teman semasa kuliah dulu yang sudah lama dikejar-kejar oleh Ezio, akhirnya keberuntungan bisa memihak kepada Ezio.
Ezio sangat mencintai sekali wanita yang bernama Klara ini, dia bahkan rela dan mau memberikan apa saja yang diinginkan oleh Klara.
Klara sendiri sebetulnya dia wanita yang baik, hanya saja jika Klara tidak mengenal orang itu, dia akan selalu bersikap sama halnya dengan Ezio.
Jadi baik Ezio dan Klara mereka berdua sangat terkenal sekali di kalangan semua staf kantor yang sama-sama memiliki sikap yang menyebalkan.
Tapi tidak untuk Isabella, menurut Isabella sendiri Klara orangnya baik, karena memang Klara baik kepadanya setelah Klara tahu jika Isabella berbeda dari para wanita lainnya yang selalu berusaha merebut Ezio darinya.
Kembali ke Ezio lagi.
Ezio yang sudah sampai di Perusahaannya, dia langsung saja disapa ramah oleh semua staf kantor yang melihat kedatangannya.
Seperti biasanya Ezio hanya mengangguk saja dengan tampangnya yang dingin dan sombong itu.
Sesampainya di dalam ruang kerjanya, Ezio langsung saja memanggil Rain untuk menghadap ke ruangannya.
" Tuan ",, kata Rain ketika dia sudah berada di dalam ruang kerjanya Ezio.
" Bagaimana persiapan kamu berangkat ke Indonesia??, apakah sudah siap semua?? ",, tanya dari Ezio kepada Rain.
" Sudah siap semua Tuan, dan semua pekerjaan saya juga sudah saya berikan kepada Isabella ",, jawab dari Rain kepada Ezio.
Ezio langsung mengkode jari telunjuknya dengan dia goyang-goyangkan ke kanan dan ke kiri.
" Kamu batalkan saja perjalanan kamu itu ke Indonesia, ambil kembali semua pekerjaan kamu yang sudah kamu kasihkan ke Isabella dan suruh Isabella saja yang datang ke sana ",, kata Ezio kepada Rain.
" Tapi Tuan, Isabella dia tidak tahu menahu dengan pembukaan Perusahaan yang ada di Indonesia ",, kata Rain kepada Ezio.
" Iya saya tahu, tapi sekarang di sini saya lebih membutuhkan kamu daripada Isabella ",, jawab Ezio kepada Rain.
" Sekarang kamu panggilkan Isabella dan suruh dia untuk menghadap ke saya ",, perintah dari Ezio kepada Rain.
" Baik Tuan, permisi ",, jawab dari Rain kepada Ezio sambil menundukkan sedikit badannya.
Ezio hanya mengangguk saja menanggapi perkataan dari Rain tadi.
Rain yang sudah keluar dari dalam ruang kerja Ezio, dia langsung saja berjalan menuju ke ruang kerjanya Isabella.
" Bell.......... ",, panggil Rain kepada Isabella sambil langsung masuk tanpa mengetuk pintu seperti biasanya.
" Iya Kak Rain, ada apa lagi?? ",, tanya Isabella kepada Rain sambil mengalihkan pandangannya ke arah Rain.
" Kamu sekarang dipanggil Tuan Ezio di ruangannya ",, jawab dari Rain kepada Isabella.
" Ada apa ya Kak, saya ko jadi takut ya ",, kata Isabella kepada Rain.
" Kamu ini kenapa takut jika tidak bersalah ",, jawab dari Rain kepada Isabella.
" Memangnya Tuan Ezio memanggil Bella kenapa Kak?? ",, tanya dari Isabella lagi kepada Rain.
" Ini masalah pembukaan Perusahaan di Indonesia, nanti kamu yang disuruh datang ke sana, sekalian ini berkas-berkasnya tadi Kakak ambil juga ya ",, jawab dari Rain kepada Isabella.
" Ko Isabella Kak??, kan Isabella tidak tahu apa-apa?? ",, kata Isabella lagi kepada Rain.
" Sudah jangan banyak bertanya, ayo cepetan ke sana, nanti kalau kelamaan Tuan Ezio bisa marah sama kita ",, kata Rain kepada Isabella.
" Iya baiklah ayo Kak ",, kata Isabella sambil bergegas berdiri dari duduknya.
Setelahnya Isabella dan Rain langsung berlalu keluar dari ruang kerjanya Isabella menuju ke ruang kerjanya Ezio.
Setelah dipersilahkan masuk oleh Ezio, Rain dan Isabella langsung masuk dan berdiri di depan meja kerjanya Ezio.
" Kamu tetap di sini Rain, dan kalian berdua duduk dulu ",, kata Ezio kepada Isabella dan juga Rain.
Rain dan Isabella pun langsung saja duduk di kursi yang ada di depan meja kerjanya Ezio.
Ketika awal menjadi sekretaris ke duanya Ezio, sikap Ezio sungguh sangat menyebalkan sekali menurut Isabella.
Namun semakin lama bekerja dengan Ezio sikap dari Ezio semakin menyebalkan saja itu yang dirasakan oleh Isabella.
Tapi tetap saja Isabella dikuat-kuatkan betah bekerja dengan Ezio karena dia harus tetap bertahan hidup.
" Isabella, apakah kamu tahu jika saya akan membuka cabang Perusahaan di Indonesia?? ",, kata Ezio kepada Isabella.
Jujur tidak bisa Ezio bohongi, jika dia menatap wajah Isabella, rasanya Ezio ingin terus menatapnya, sebab mata indah yang dimiliki Isabellalah yang membuatnya begitu.
" Tahu Tuan, tadi sudah diberitahu oleh Tuan Rain ",, jawab ramah dan sopan dari Isabella kepada Ezio.
" Besok kamu saja Isabella yang datang ke sana untuk meninjau pembukaan cabang Perusahaan saya itu, dan untuk pekerjaan apa saja yang akan kamu kerjakan di sana kamu nanti bisa bertanya kepada Rain, mengerti kamu Isabella?? ",, kata Ezio kepada Isabella.
" Mengerti Tuan ",, jawab Isabella kepada Ezio.
" Dan untuk kamu Rain, semua pekerjaan awal kamu di sana, kamu berikan kepada Isabella, sisanya nanti baru kamu yang menghandle ",, kata Ezio kepada Rain.
" Baik Tuan ",, jawab Rain juga kepada Ezio.
" Jika nanti semua surat-surat ke pergian kamu untuk ke Indonesia sudah selesai, kamu langsung saja berangkat Isabella, dan kamu di sana selama satu minggu saja ",, kata Ezio lagi kepada Isabella.
" Baik Tuan Ezio ",, jawab Isabella lagi kepada Ezio.
" Kalau begitu kalian berdua boleh pergi dan silahkan kembali lagi ke pekerjaan kalian masing-masing ",, kata Ezio kepada Rain dan juga Isabella.
" Kami permisi Tuan ",, kata sopan dari Isabella dan Rain secara bersama-sama sambil sedikit menundukkan badannya.
Ezio hanya mengangguk saja kepada Isabella dan juga Rain.
Setelah Rain dan Isabella sudah keluar dari dalam ruang kerjanya Ezio, Isabella langsung saja bertanya kepada Rain pekerjaan apa saja yang harus dia kerjakan ketika sudah sampai di Indonesia nanti.
Dan ketika Isabella sudah cukup faham dengan penjelasan dari Rain, dia langsung kembali ke dalam ruang kerjanya lagi.
Di dalam ruang kerjanya Isabella langsung termenung sendiri, sebab selama kerja di Perusahaan itu dia tidak pernah pergi ke luar Negeri sendirian seperti sekarang.
Sebab biasanya yang selalu pergi adalah Ezio sendiri di temani oleh Rain sekretaris pertamanya sekaligus tangan kanannya.
Jujur Isabella sedikit nervous serta juga takut, tapi mau bagaimanapun keadaan Isabella sekarang, dia harus tetap menjalaninya.
" Semangat-semangat, besok aku mau jalan-jalan ",, kata Isabella menyemangati dirinya sendiri.
" Aku pasti bisa, lebih baik aku browsing saja tentang Negara Indonesia, supaya aku tidak terlalu memalukan jika sampai di sana ",, kata Isabella lagi pada dirinya sendiri.
Setelahnya Isabella lalu mencari informasi tentang Negara Indonesia di dalam komputer yang ada di atas meja kerjanya.
Sedang Ezio sendiri tadi setelah Isabella pergi dari ruangannya, dia tersenyum sendiri.
Karena sejujurnya Ezio ada rasa ketertarikan dengan Isabella, tertarik sebab Isabella anak yang rajin, ulet, tidak pernah menggodanya sama sekali, dan terlebih lagi Isabella mempunyai mata yang begitu indah menurutnya.
Tapi rasa ketertarikan itu akan sirna sudah jika Ezio teringat dengan kekasihnya yaitu Klara.
Baik Ezio, Rain dan juga Isabella, mereka bertiga lalu melanjutkan pekerjaan mereka masing-masing yang harus segera mereka kerjakan.
...🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂...
Bagaimana readers ceritanya, sesuai ekspetasi tidak, ko saya takut ya jika ceritanya tidak sesuai harapan kalian semua😬🤭.
Yuk komen supaya saya bisa tambah semangat lagi ngetiknya🤗.
...❇️❇️❇️❇️❇️❇️❇️❇️❇️❇️❇️❇️❇️...
...***TBC***...
Di saat Isabella sedang serius mengerjakan pekerjaannya, tiba-tiba saja pintu ruang kerjanya ada yang mengetuk dari luar.
" Iya masuk ",, kata Isabella mempersilahkan masuk orang tersebut tanpa mengalihkan pandangannya sama sekali dari komputer.
Isabella sedikit terkejut ketika dia sedang serius menatap komputer tiba-tiba ada yang menaruh sebuah bingkisan roti di atas meja kerjanya.
Dan ketika Isabella sudah mengalihkan pandangannya, dia langsung saja berdiri untuk menyapa orang tersebut.
" Eh selamat datang Nona Klara, maaf saya tidak melihat kedatangan anda ",, sapa ramah dan sopan dari Isabella sambil sedikit menundukkan badannya.
Ternyata yang datang ke ruangan Isabella adalah Klara Galaxy, kekasih dari bosnya yaitu Ezio.
" Kamu santai saja Bella, sudah tidak perlu formal begitu kepada saya ",, jawab Klara kepada Isabella.
" Dan ini saya bawakan kue untuk kamu, makanlah ",, kata Klara lagi kepada Isabella.
" Terimakasih Nona dan jika Nona mencari Tuan Ezio, dia ada di dalam kantornya ",, kata Isabella kepada Klara.
" Iya baiklah, saya pergi dulu ya Bella, bye ",, kata Klara kepada Isabella.
" Iya Nona Klara ",, jawab dari Isabella dengan sopan kepada Klara.
Setelahnya Klara langsung berlalu keluar dari dalam ruang kerja Isabella menuju ke ruang kerja sang kekasih yaitu Ezio.
Sepeninggalan dari Klara Isabella langsung menggerutu sendiri, menggerutu bukan karena tidak bersyukur, tapi menggerutu karena pasti berat badannya akan langsung naik lagi jika makan roti itu.
" Tidak melihatkah Nona Klara jika badanku sudah cukup berisi ",, kata Isabella sambil membuka bungkusan roti mahal yang tadi dibawa oleh Klara.
Isabella tidak gemuk, hanya saja dia sedikit kelebihan berat badan, dengan tinggi badan sekitar seratus tujuh puluh centimeter yang harusnya berat badan idealnya sekitar lima puluh sembilan koma lima atau sampai enam puluh kilogram.
Tapi Isabella malah berat badannya sekitar tujuh puluh kilogram, cukup berisi bukan.
" Aaaah harum sekali aroma roti ini, ini adalah sebuah godaan yang sangat sulit aku hindari ",, kata Isabella sambil menahan rasa ingin makan roti tersebut.
Sedang Klara sendiri ketika dia sudah masuk ke dalam ruang kerjanya Ezio, dia langsung saja duduk manja di pangkuan Ezio sambil langsung mencium Ezio tepat dibibirnya.
Mereka berdua lalu berciuman cukup lama hingga ciuman yang Ezio berikan merambah semakin kebawah saja.
" Tubuh kamu membuatku candu sayang ",, kata Ezio kepada Klara sambil mengusap tanda cinta yang baru saja dia berikan ke dada Klara.
" Iya, dan kamu yang paling jago bisa memuaskanku Ezio ",, kata Klara sambil mengusap mesra wajahnya Ezio.
Ezio dan Klara sendiri memang sudah sering melakukan hubungan itu, walau status mereka masih berpacaran.
Jangan ditanyakan kenapa gaya pacaran mereka seperti itu, karena readers di sini pastilah sudah pada tahu.
Hidup di Negara bebas terlebih lagi mereka sudah pada sama-sama dewasa, tentu saja bagi mereka bukan hal tabu lagi melakukan kegiatan seperti itu sebelum mereka menikah.
" Sayang apakah nanti kita jadi pergi makan malam?? ",, tanya dari Klara kepada Ezio.
" Jadi dong sayang ",, jawab Ezio kepada Klara.
" Kalau begitu sekarang temani aku dulu yuk pergi mengecek tempat yang akan aku jadikan cabang butikku ",, kata Klara kepada Ezio.
" Kalau sekarang aku tidak bisa sayang, nanti saja bagaimana ketika jam makan siang, pekerjaanku ini masih banyak sekali ",, jawab Ezio kepada Klara.
Klara ini dia seorang desainer yang sudah cukup terkenal, dan sudah memiliki setidaknya dua cabang butik di kota itu, dan akan membuka lagi untuk ke tiga kalinya.
" Iya baiklah kalau begitu ",, jawab dari Klara kepada Ezio.
Klara sambil menunggu jam makan siang tiba dia memilih memainkan ponselnya di shofa yang ada di ruang kerjanya Ezio.
Dan jika Klara bosan dia memilih mengganggu dan bermain di ruang kerja Isabella.
Singkat cerita jam makan siang pun tiba, Ezio dan Klara saat ini sudah berada di salah satu restoran mewah yang tidak jauh tempatnya dengan Perusahaan.
Sedang Isabella sendiri ketika jam makan siang tiba, dia malah belum keluar dari ruang kerjanya.
Isabella yang masih sangat serius sekali dalam bekerja, tiba-tiba saja dia didatangi oleh Rain.
" Bell, kamu tidak makan siang?? ",, tanya Rain kepada Isabella dengan langsung saja masuk tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.
" Sebentar Kak, nanggung ini tinggal sedikit lagi ",, jawab Isabella kepada Rain tanpa mengalihkan pandangannya ke arah Rain.
" Iya baiklah, Kakak akan menunggu kamu di sini ",, kata Rain kepada Isabella sambil mengeluarkan ponselnya.
Isabella hanya diam saja, dan dia larut lagi ke dalam pekerjaannya yang tinggal sedikit.
Di saat Isabella dan Rain sedang pada sibuk sendiri-sendiri, tiba-tiba saja ruang kerja Isabella kedatangan tamu lagi.
Dan kali ini yang datang adalah General Manajer di Perusahan Ezio yang bernama Casper.
" Bell, sudah makan siang belum?? ",, kata Casper kepada Isabella.
" Oh kamu Casper, belum nih, tinggal sedikit lagi ",, jawab Isabella kepada Casper.
" Aku saja yang mengajak Isabella pergi daritadi dia belum mau meninggalkan pekerjaannya, nah kamu??, datang-datang malah langsung mau mengajak Isabella pergi tanpa melihatku sudah duduk di sini ",, sahut dari Rain kepada Casper.
Casper langsung menatap sengit ke arah Rain ketika ditegur oleh Rain tadi.
" Sudah ayolah Bell tinggalkan saja dulu pekerjaan itu, mending kita lebih baik cari makan siang, nanti jika kamu kurus bagaimana?? ",, kata Casper kepada Isabella.
" Benar kata Casper Bell, sudah yuk pergi, nanti jika masih banyak pekerjaannya nanti akan aku bantuin ",, kata Rain juga kepada Isabella.
" Iya sudah kalau begitu, ayo kita pergi bertiga saja ya, dan ini roti tadi di kasih sama Nona Klara kita bawa saja ya dimakan bertiga ",, jawab Isabella kepada Rain dan juga Casper.
" Aku tidak mau memakannya sendirian, nanti bisa tambah melar ini badanku ",, sambung lagi perkataan dari Isabella kepada Rain dan juga Casper.
" Itu Nenek lampir ko baik sekali sih Bell sama kamu, padahal dia sangat judes dan sombongnya minta ampun sama seperti Tuan Ezio ",, kata Casper kepada Bella sambil memelankan suaranya.
" Husst kamu ini sembarangan saja kalau berbicara, nanti kalau kedengaran sama Tuan Ezio kamu bisa di pecat lho, apalagi itu di samping kamu ada orang kepercayaan dari Tuan Ezio ",, kata Isabella kepada Casper, sambil menunjuk Rain menggunakan mulutnya.
Rain langsung saja tertawa mendengar perkataan dari Isabella tadi.
Sedang Casper dia langsung saja mengejek Rain ketika mendengar perkataan dari Isabella tadi.
" Dia mana berani melaporkanku Bella ",, kata Casper kepada Isabella sambil menggoda Rain.
" Iya-iya kamu benar Ferguso, sudah yuk kita segera pergi cari makan, sudah lapar ini perut aku ",, kata Rain kepada Casper dan Isabella.
" Iya ayo ",, jawab Isabella kepada Rain.
Setelahnya mereka bertiga lalu keluar dari dalam ruang kerja Isabella untuk mencari makan di luar.
" Kita pakai mobilku saja ya ",, kata Rain kepada Isabella dan Casper.
" Iya terserah kamu saja ",, jawab Casper kepada Rain.
Akhirnya ketika sudah sampai loby mereka bertiga berada di dalam satu mobil yang sama yaitu milik Rain.
" Kita makan di restoran saja ya ",, kata Casper kepada Isabella dan juga Rain.
Di dalam mobil itu tentu saja yang mengendarai mobilnya adalah Rain, sedang Casper duduk di kursi sampingnya Rain, dan Isabella dia duduk di kursi penumpang yang ada di belakang.
" Cafe saja, nanti aku bisa tekor jika makan di restoran ",, kata Isabella kepada Rain dan Casper.
" Sudah kan ada kita-kita Bell, kamu tenang saja ",, sahut dari Rain kepada Isabella dan juga Casper.
" Iya benar kata Rain, sudah kamu tenang saja Bella, jika nanti kamu masih kurang kamu bisa menambah lagi ko ",, kata Casper lagi kepada Bella.
" Iya sudah baiklah terserah kalian berdua saja ",, jawab pasrah dari Isabella kepada Casper dan juga Rain.
Akhirnya restoran yang mereka pilih adalah restoran yang sama dengan restoran yang saat ini di datangi oleh Ezio bersama Klara.
Sebab restoran mewah itu selagi harganya masih bisa mereka jangkau, jaraknya pun tidak terlalu jauh dari Perusahaan tempat mereka bekerja.
...🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃...
Flashbacknya belum off ya readers, masih berlanjut lama🤭.
...❇️❇️❇️❇️❇️❇️❇️❇️❇️❇️❇️❇️❇️...
...***TBC***...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!