NovelToon NovelToon

Reinkarnasi Putra Kaisar Dewa

Ch. 1 -- Kabur

WARNING!

Ini adalah novel versi series sehingga akan ada beberapa season. Setiap tamat series, author akan membuat versi movie nya.

Semoga kalian tidak kecewa dan Selamat Membaca:)

~•~

"Huh, bosan sekali!” ucap Yami yang sedang berdiri di puncak gunung sembari memperhatikan para dewa yang sedang melakukan aktivitas mereka. Kemudian Yami menghilang dan muncul di tengah istana.

Yami berjalan dengan santai sembari bersiul. Seorang prajurit memberikan hormat kepada Yami.

“Pangeran!” sapa prajurit, Yami mengangguk menanggapi.

“Xiao Bai!” panggil Yami sembari duduk di singgasana Kaisar.

“Hamba disini Pangeran” jawab paruh baya yang tiba-tiba muncul di samping nya.

“Dimana ayah?” tanya Yami padanya.

“Kaisar sedang melakukan pertemuan dengan para Kaisar dewa lainnya di dimensi lain” jawabnya.

“Oooh” Yami tersenyum tipis. Xiao Bai menyadari senyuman Yami yang tampak sedang merencanakan sesuatu.

“Dimohon Pangeran tidak melakukan sesuatu yang akan membuat Kaisar marah” Xiao Bai menasehati. Dia tahu persis sifat nakal Yami yang sering membuat Kaisar Dewa marah terhadap kenakalannya.

“Xiao Bai!” ucap Yami sembari berdiri.

“Iya Pangeran?”

“Bilang pada ayah, aku pergi jalan-jalan sebentar” ucap Yami yang langsung menghilang.

“Pangeran!” panggil Xiao Bai melihat Yami menghilang.

“Bagaimana aku menjelaskannya pada Kaisar?” tanya Xiao Bai pada dirinya sendiri.

“Prajurit! Cepat cari Pangeran dan bawa dia pulang sebelum Kaisar Dewa pulang!” perintah Xiao Bai pada prajurit istana.

“Laksanakan!” para prajurit itu langsung menghilang dari istana mencari keberadaan Yami.

~•~

Yami berdiri berkacak pinggang sembari memperhatikan portal menuju alam manusia di depannya.

“Hehe, maaf Xiao Bai. Sepertinya aku butuh udara segar!” ucap Yami yang tidak di dengar siapa pun.

Salah satu dewa yang sedang terbang tidak sengaja melihat Yami masuk ke dalam portal pembatas antara alam dewa dan alam manusia.

“Pangeran!” teriak dewa tersebut yang tidak terdengar oleh Yami.

“Dewa Xiao, Pangeran pergi ke alam manusia” ucap dewa tersebut melalui telepati.

“Apa? Terimakasih informasinya Dewa Yun!” balas Xiao Bai.

Xiao Bai memijat keningnya yang pusing dengan kenakalan Yami, lalu dia menghubungi Kaisar Dewa melalui telepati.

Pertemuan para Kaisar Dewa sedang berlangsung, tiba-tiba Yama mendapat pesan dari Xiao Bai lewat telepati.

“Maafkan hamba yang telah mengganggu pertemuan Kaisar. Pangeran Yami pergi ke alam manusia” ucap Xiao Bai melalui telepati.

“Apa?” jawab Yama dengan kesal.

“Ma-maafkan saya Kaisar karena gagal mencegah Pangeran” ucap Xiao Bai gelagapan.

“Huh, biarkan saja. Tarik kembali prajurit” ucap Yama pasrah.

“Baik Kaisar”

'Anak itu berulah lagi.' batin Yama.

~•~

Yami muncul di atas langit. Dia melayang sembari memperhatikan semua kehidupan di planet bintang merah.

“Hmm, kemana aku harus pergi?” tanya Yami pada dirinya sendiri.

“Ooh, sepertinya di sana sedang terjadi perang!” Yami langsung menghilang dari tempat.

Di benua tengah sedang terjadi pembantaian besar-besaran. Aroma anyir tercium dimana-mana seperti pembantaian ini telah berlangsung cukup lama.

Yami memperhatikan alur pertarungan dari atas langit. Dia melihat seorang kakek tua yang sedang di kepung banyak musuh. Sebagai seorang manusia, kekuatan kakek itu cukup hebat sampai membuat Yami kagum.

“Kakek tua itu cukup hebat” ucap Yami.

Salah satu dari mereka bertarung melawan raja musuh.

“Xiao Feng, cepat serahkan kitab suci itu!” ucap musuhnya.

“Sekalipun aku mati, aku tidak akan memberikan kitab dewa naga surgawi padamu!” jawab Xiao Feng.

“Lihatlah sekeliling mu! Benua tengah akan dikuasi bendera lima warna. Jika kau memberikan kitab itu, aku akan menjadikan mu tetua terhormat!”

'Pertarungan ini sudah berlangsung selama tujuh hari dan aku kehilangan banyak orang-orang ku. Jika terus begini, aku akan kehilangan mereka semua' batin Xiao Feng sembari melirik orang-orang nya yang satu-persatu mati

’Sepertinya aku terpaksa harus melepaskan kitab naga surgawi ini' batinnya pasrah.

'Dewa, tolong selamat kan orang-orang hamba. Hamba bersedia mati sebagai jaminannya' lanjutnya.

***

Novel baru!!

Judul : Pertempuran Nirwana

Genre: Fantasi Timur

Author : Irun Inearun

Sinopsis:

Di negeri di mana tidak ada sihir. Negeri di mana yang kuat membuat aturan dan yang lemah harus patuh. Negeri yang penuh dengan harta dan keindahan yang memikat, namun juga penuh dengan bahaya yang tak terduga.

Tiga tahun lalu, Xiao Yan, yang telah menunjukkan bakat yang belum pernah dilihat orang selama beberapa dekade, tiba-tiba kehilangan segalanya.

Kekuatannya, reputasinya, dan janjinya kepada ibunya. Sihir apa yang menyebabkan dia kehilangan semua kekuatannya? Dan mengapa tunangannya tiba-tiba muncul?

***

Ch. 2 -- Pengganggu

Yami yang sedari tadi memperhatikan Xiao Feng dari atas tersenyum mendengar suara hatinya.

“Kakek tua itu cukup baik” ucap Yami tersenyum.

Xiao Feng dan raja bendera lima warna masih belum melakukan pertarungan mereka.

“Lihatlah, orang-orang mu tinggal tersisa 7 dari 10.000, haha” ucap raja lima warna.

“Aku menye--” ucapan Xiao Feng terhenti. Tiba-tiba waktu berhenti begitu saja dan semua orang tidak bergerak seperti patung kecuali Xiao Feng yang masih bisa bergerak.

“Apa yang terjadi?” ucap Xiao Feng terkejut melihat semua orang tidak bergerak termasuk raja lima warna di hadapannya.

“Kakek tua, aku bisa menolong mu, tetapi apa yang bisa kau berikan sebagai imbalannya?” tanya seseorang lewat telepati.

Seketika Xiao Feng bersujud setelah mendengar suara di kepalanya.

“Hamba rela berkorban asal Dewa bisa menyelamatkan orang-orang ku!” jawab Xiao Feng dengan teguh.

“Aku tidak menginginkan nyawa mu kakek tua. Lagi pula berani sekali kau memerintah ku!” jawab Yami di telepati.

Xiao Feng menelan ludah mendengar jawaban orang yang diyakininya adalah Dewa.

“Ma-maafkan hamba Dewa” ucap Xiao Feng terbata.

“Sudahlah, bagaimana jika kau memperlihatkan kitab dewa naga surgawi padaku?” tawar Yami.

“Dengan senang hati Dewa” jawab Xiao Feng tanpa ragu.

Waktu kembali berjalan dengan semestinya. Raja bendera lima warna tersenyum sinis melihat Xiao Feng yang sedang bersujud di hadapannya.

“Ternyata kau sudah menyerah Xiao Feng.” ucap raja bendera lima warna tersenyum penuh kemenangan.

Xiao Feng tersadar waktu kembali berjalan, dia pun segera berdiri dan tersenyum sinis pada Raja bendera lima warna.

“Heh, jangan sombong dulu, aku tidak akan pernah bersujud pada siapapun!” jawab Xiao Feng.

“Sialan kau Xiao Feng!” ucap raja bendera lima warna sembari melesat ke arah dirinya.

“Kakek tua!” sapa seseorang di belakang Xiao Feng.

Xiao Feng menoleh dan mendapati anak laki-laki berusia empat tahun sedang berdiri di sana.

“Nak, apa yang sedang kau lakukan disini?” tanya Xiao Feng terkejut.

“Berani sekali kau mengabaikan ku Xiao Feng!” ucap raja bendera lima warna meluncurkan serangan.

Xiao Feng segera menangkis serangan raja bendera yang brutal itu. Kelompok bendera lima warna dan murid-murid Xiao Feng yang tersisa tujuh orang memperhatikan pertarungan pemimpin mereka.

“Nak, cepatlah pergi dari sini, ini bukan tempat bermain!” ucap Xiao Feng sembari terus menangkis pedang musuh.

'Kenapa anak ini bisa ada di sini?' batin Xiao Feng.

Mereka yang melihat pertarungan antar pemimpin kelompok teralihkan dengan adanya anak kecil di sana.

“Apa yang bocah itu lakukan di sana?” tanya salah satu dari kelompok bendera lima warna.

“Lebih baik kita bunuh saja dia!” jawab temannya yang lain.

“Gawat, bocah itu dalam bahaya!” ucap salah satu murid Xiao Feng. Dia segera menangkis serangan yang di arahkan pada Yami.

“Cepatlah pergi dari sini!” teriak murid Xiao Feng yang menahan serangan musuh.

'Apa yang dilakukan bocah itu di sini?' batin raja bendera lima warna.

'Mengganggu! Lebih baik aku bunuh saja dia' lanjut nya dalam hati.

Raja bendera lima warna segera mengalihkan serangannya pada Yami. Xiao Feng terkejut kala raja bendera lima warna menghilang. Dia menoleh dan mendapati raja bendera lima warna akan menusuk jantung anak laki-laki itu.

“Tidak! Bocah ... cepat menghindar!” teriak Xiao Feng yang tidak sempat menyelamatkan Yami.

Yami mengerutkan dahi melihat raja bendera lima warna akan menusuknya.

“Sampah seperti mu berani sekali menghunuskan pedang padaku!” ucap Yami dingin.

Yami menjentikkan jari dan raja bendera lima warna terpental jauh ke belakang menabrak banyak kelompok nya yang juga ikut terpental karena tidak bisa menghentikan rajanya.

Beberapa menit kemudian raja bendera lima warna dan kelompok nya berhenti sembari memuntahkan darah segar.

“Sial, apa yang terjadi?” tanya raja bendera lima warna pada diri sendiri.

Semua orang terkejut melihat kejadian itu. Bagaimana bisa raja bendera lima warna dengan basis kultivasi pendekar suci dikalahkan semudah itu oleh bocah yang basis kultivasi nya tidak di ketahui.

~•~

Ch. 3 -- Kehancuran Benua Tengah

Xiao Feng terkejut melihat serangan anak laki-laki itu. Bagaimana bisa hanya menjentikkan jari saja, raja bendera lima warna dibuat kalah olehnya.

“Nak, apa yang kau lakukan?” tanya Xiao Feng terkejut. Yami menoleh ke arah Xiao Feng.

“Kekek tua, aku datang untuk menolong mu. Apa kau lupa perjanjian kita?” tanya Yami santai.

Xiao Feng membelalak mendengar penuturan anak kecil di depannya. Ternyata anak kecil di depannya adalah seorang dewa.

“Dewa, maafkan hamba yang tidak mengenali keagungan anda!” Xiao Feng segera bersujud meminta ampun pada Yami.

“Berdirilah, lebih baik kau menangkupkan tinju daripada bersujud” jawab Yami. Xiao Feng segera berdiri lalu menangkupkan tinjunya pada Yami.

“Apa? Dewa?” semua orang terkejut setelah mendengar Xiao Feng menyebut anak laki-laki itu adalah Dewa.

Ketujuh murid Xiao Feng yang tersisa ikut menangkupkan tinjunya pada Yami sebagai tanda penghormatan.

“Keparat dengan Dewa! Cepat serang mereka bersamaan!” teriak raja bendera lima warna yang masih terduduk lemas.

“Sungguh merepotkan sekali orang-orang ini” Yami menggelengkan kepalanya lalu dia menjentikkan jari.

Musuh tidak melihat keberadaan Yami di sana, bahkan Xiao Feng dan ketujuh muridnya yang tersisa ikut menghilang.

“Kemana mereka pergi?”

“Sial, mereka kabur!”

“Lihat di atas!”

Mereka semua menengadah dan melihat Yami, Xiao Feng dan Ketujuh murid nya melayang di udara.

“Apa? Bagaimana mereka bisa terbang?”

“Sepertinya bocah itu benar-benar dewa!”

Xiao Feng dan ketujuh muridnya terkejut melihat dirinya melayang di udara.

“Kakek tua, apa mereka semua adalah musuh?” tanya Yami membuyarkan lamunan Xiao Feng.

“Be-benar dewa, mereka semua adalah musuh” jawab Xiao Feng terbata. Ada rasa takut dan kagum di hatinya melihat keagungan Yami.

Yami mengulurkan tangannya kemudian setitik cahaya keemasan keluar dan terjatuh di tengah-tengah Benua tengah. Tidak lama kemudian,

Duarrr

Terjadi ledakan yang sangat dahsyat menyemburkan api hitam yang dapat membakar segalanya. Kini Benua tengah menjadi lautan api hitam disertai jeritan kesakitan makhluk di bawahnya.

Sebuah formasi berbentuk lingkaran mengitari Benua tengah sehingga api hitam tersebut tidak merambat ke Benua lainnya di planet bintang merah ini.

Xiao Feng dan ketujuh muridnya muntah darah melihat pemandangan di bawahnya yang sangat mengerikan.

Semudah itu dewa di depannya membunuh satu Benua yang sangat luas itu.

“Kenapa mereka lemah sekali? Padahal aku hanya mengeluarkan 1% dari kekuatan ku!” ucap Yami terkejut.

Xiao Feng dan ketujuh muridnya nya tidak kalah terkejut mendengar ucapan Yami yang sulit di terima akal sehat.

“Kakek tua, aku telah menolong mu. Sekarang giliran ku” Yami menyentuh kening Xiao Feng dan membaca Kitab Dewa Naga Surgawi. Setelah itu Yami terkejut melihat isi dari kitab tersebut.

“Apa? Ini adalah sampah yang di buang ayah. Kenapa sampah seperti ini diperebutkan?” tanya Yami terkejut. Xiao Feng hanya bisa tersenyum masam.

“Dewa, hamba harus memanggil dewa apa?” tanya Xiao Feng ragu-ragu takut membuat dewa di depannya marah.

“Aku adalah Pangeran Yami, Putra Kaisar Dewa” jawab Yami tersenyum hangat. Xiao Feng dan Ketujuh muridnya seperti melihat butiran cahaya emas berguguran setelah melihat senyum manis Yami. Hati mereka terasa damai melihat senyuman itu, senyuman Yami adalah berkah bagi mereka.

“Salam hormat pada Pangeran Yami!” ucap mereka serempak sembari menangkupkan tinju dengan penghormatan yang teramat dalam. Rasanya ingin sekali mereka menangis sangking senangnya.

“Pangeran, Kaisar menunggu anda di istana” seorang pria berbaju hitam dengan penutup kepala tiba-tiba muncul di samping Yami. Yami mengangguk mengerti.

“Kakek tua, karena kau dan ketujuh murid mu berusaha menyelamatkan ku. Aku akan memberi mu hadiah”

Yami menyentuh kening Xiao Feng sekali lagi dengan jari mungilnya dan cahaya keemasan masuk ke dalam kening Xiao Feng.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!