NovelToon NovelToon

Terikat Kontrak CEO Misterius

Pernikahan yang Dramatis

Malam itu cukup bergairah.

Grizelle Lovata sedang tidur dan merasakan ada seseorang yang mendekatinya. Apakah Liam, suaminya, telah kembali ? saat itu dia ingin sekali membuka mata tapi dia merasa sangat mengantuk. Detik berikutnya, pria itu sudah melepaskan pakaiannya dan mulai memberikan ciuman di setiap inci tubuhnya.

Zelle melenguh dan mengeliatkan badannya merasa tubuhnya kembali panas. Dia menginginkan lebih dan tidak bisa menahan erangan yang keluar dari bibir nya yang membuat si pria semakin bersemangat melancarkan aksinya.

Menit demi menit seakan tak sadar entah berapa kali mereka pelepasan, sungguh Zelle dibuat melayang malam ini, sampai dia merasa kelelahan dan akhirnya tertidur dengan pulas. Hal terakhir yang dia ingat sebelum menutup mata adalah dia membelai pipi pria tersebut dengan lembut.

Dan dia berkata " tolong hentikan, aku sangat lelah dan ingin istirahat"

Setelah itu dia pun langsung pingsan.

**********

Sinar mentari pagi masuk ke celah celah kamar. Ketukan keras dipintu membangunkan Zelle. Dia membuka matanya dan melihat sekeliling. Tapi alangkah kagetnya ternyata dia tidak berada di kamar pengantinnya.

Kemarin malam adalah pernikahannya dengan Liam Abrisam, pernikahan itu sangat menyenangkan sehingga Zelle banyak minum. Yang dia ingat, waktu malam itu temannya Elea Barh memberikan segelas anggur padanya dan dia lupa apa yang terjadi setelah itu.

Dia tidak punya waktu untuk mengingat malam itu lagi. Zelle langsung mengambil gaun pengantinnya yang sobek di lantai dan buru-buru memakainya. Dia merasakan sakit disekujur tubuhnya. Sebelum Zelle mengenakan gaun itu, sekelompok wartawan mendobrak pintu dan bergegas masuk dengan diikuti Liam di belakang mereka. Cahaya kamera yang berkedip kedip membuat Zelle kaget sontak saja dia meraih tangan Liam , namun Liam menepisnya dengan kasar.

"Grizelle Lovata. Kita bahkan belum menikah setengah hari dan kamu tidak sabar untuk tidur dengan pria lain. Dasar bajingan!" kata Liam, melangkah maju dan menampar pipinya begitu keras hingga bergema di seluruh ruangan.

" Liam!"

Liam memukulinya tanpa kenal ampun. Wajah Zelle membengkak dalam hitungan detik. Zelle bahkan berteriak dan menutupi wajahnya dengan tangannya, sambil mencoba untuk mengingat apa yang terjadi sebelumnya.

"Zelle, aku tidak percaya kamu akan melakukan hal yang mengerikan seperti itu! Liam telah menunggu mu di kamar pengantin sepanjang malam, tetapi kamu tidak datang. Dan kamu ternyata sibuk berhubungan **** dengan orang lain tadi malam. Bagaimana kamu bisa melakukan hal menjijikkan seperti itu?"

Elea berjalan ke arah Zelle dan melemparkan beberapa foto ke arah Zelle dengan tatapan licik.

Zelle mengambil foto-foto itu dengan ragu dan melihat foto tersebut yang membuat matanya seketika melotot. Detik berikutnya, wajahnya menjadi pucat. Dia jelas berhubungan **** dengan pria difoto itu. Meski wajah pria itu tidak terlihat, tapi Zelle tahu kalau pria itu bukanlah Liam.

'Apa yang sedang terjadi? Mengapa aku tidur dengan pria aneh ini tadi malam?' pikiran Zelle benar-benar kosong.

"Dengarkan aku, Liam. Aku bisa jelaskan". Zelle bergegas berdiri dan berusaha untuk menjelaskan apa yang terjadi. Tapi apa yang bisa dia katakan? Dia sama sekali tidak ingat apapun!

"Kita akan bercerai," kata Liam dengan nada tidak suka. Dia mengeluarkan surat cerai yang telah disiapkan sebelumnya dan melemparkannya ke Zelle

Hati Zelle bak ditusuk ribuan jarum, dan bahkan Liam enggan melihat nya, seakan dia adalah seonggok sampah.

"Zelle. Lebih baik kamu melepaskan Liam. Dia tidak mencintaimu lagi," Elea pura-pura menghiburnya, namun nadanya penuh kesombongan dan kebahagiaan. "Elea, kamu yang merencanakan ini semua ?" tanya Zelle karena dia tiba-tiba teringat pada anggur yang di berikan oleh Elea malam itu.

"Apa yang kamu kata kan? tanda tangani saja surat-suratnya dan keluar dari sini" teriak Liam.

Sebelum Zelle mendekati Elea , Liam mendorongnya dengan kasar, menyebabkan Zelle menabrak sebuah meja. Dia jatuh ke lantai, air mata yang keluar mengaburkan pandangannya. Dia menyembunyikan wajahnya dibalik tangannya.

"Liam". Elea membelai tangan Liam dan menyeringai pada Zelle, merasa senang atas hadiahnya.

Zelle mengangkat kepalanya dan sekarang dia mengerti segalanya. Dia memelototi mereka dengan tangan mengepal.

"Liam Abrisam. Aku menolak menandatangani surat cerai." Zelle mencibir ke arah mereka dan melemparkan kertas-kertas itu ke wajah mereka. Zelle tidak mau membiarkan mereka mempermainkannya sedemikian rupa. Liam ingin menceraikannya dan tinggal bersama Elea? Zelle tidak akan membiarkan itu terjadi!

"Jangan konyol. Jika kamu menolak untuk menandatanganinya, aku akan mengirim foto mu ke media dan itu akan menjadi trading topik. Ayah mu akan tahu semua tentang aib mu itu." Liam tahu persis apa yang harus dia katakan untuk membuat Zelle tak berkutik.

Zelle mulai ragu. Lovata Group tiba-tiba bangkrut belum lama ini. Ayahnya mengalami serangan jantung dan masih di rumah sakit. Dokter memberitahu Zelle bahwa stres dapat membuat penyakit jantungnya kumat lagi. Dia harus mencegah ayahnya agar tidak melihat foto-foto itu. Hidupnya kini bergantung pada ayahnya.

Zelle memelototi wajah Liam, wajah yang biasa dia pandangi dengan kagum dan sekarang bahkan dia tidak ingin melakukan apa pun selain ingin mencabik-cabiknya. "Baik, aku akan menandatangani nya".

Zelle menekan amarahnya, mengambil kertas-kertas itu dan menandatanganinya bahkan tanpa membaca. Dia tahu persyaratan itu akan memperburuk keadaannya, tetapi kesehatan ayahnya adalah yang utama.

"Jangan lupakan barang-barang mu di kamar pengantin." Liam mengingatkannya dengan seringai.

"Buang saja. Aku tidak membutuhkannya. "Zelle mengangkat kepalanya tinggi-tinggi dan melindungi harga dirinya. Tapi dia tahu kepalanya sangat sakit seolah-olah akan meledak.

Kemudian dia menerobos kerumunan wartawan di depannya dan bergegas keluar tanpa melihat pasangan pengkhianat di belakangnya.

Bersambung......

Note :

Hai pembaca setia😄

Jangan lupa ya,

karena Novel ini adalah karya pertama ku, mohon maaf nyak, kalau banyak typo or ceritanya ga nyambung, xixixi

Jangan lupa tinggalkan like, comment, vote, dan bintang lima nya juga ya 😄

Love You All 🤍

Kecelakaan Mobil

"Jangan lupakan barang-barang mu di kamar pengantin." Liam mengingatkannya dengan seringai.

"Buang saja. Aku tidak membutuhkannya. "Zelle mengangkat kepalanya tinggi-tinggi dan melindungi harga dirinya. Tapi dia tahu kepalanya sangat sakit seolah-olah akan meledak.

Kemudian dia menerobos kerumunan wartawan di depannya dan bergegas keluar tanpa melihat pasangan pengkhianat di belakangnya.

🐯🐯🐯

Panasnya matahari menyilaukan Zelle. Dia bergegas keluar dari gedung itu dengan langkah cepat tanpa sadar dia menabrak sebuah mobil. Dan jatuh terjerambab ketanah.

"Apa yang terjadi?" Suara dingin dan magnetis seorang pria datang dari kursi belakang mobil.

"Saya yakin seseorang sudah menabrak mobil kita. Biar saya periksa," kata supir itu, tidak sepenuhnya melihat apa yang terjadi.

Pria itu duduk diam ketika supirnya membuka pintu mobil dan pergi untuk melihat.

Zelle terbaring di tanah. Dia lupa rasa pusing dan amarah yang mencekik hatinya, hanya merasakan sakit dipunggungnya.

"Nona, apakah Anda baik-baik saja?" tanya si Supir gugup saat Zelle meringis kesakitan. Zelle tidak mengatakan apa-apa dan berusaha untuk berdiri. Ketika dia tidak bisa menggapai mobil untuk menarik diri nya, Sopir pun cukup peka dan mengulur kan tangan untuk membantu nya.

Begitu Zelle bersandar di mobil, dia merenungkan betapa sialnya dia dalam dua belas jam terakhir ini. Dia tanpa sadar telah tidur dengan pria asing dan suaminya menangkapnya, yah, mantan suaminya memaksanya untuk bercerai pada hari pertama pernikahan mereka. Dan, sekarang, sebuah mobil menabraknya. Mau tidak mau dia melampiaskan amarahnya dengan menendang mobil itu sekuat tenaga.

Wow, dia merasa jauh lebih baik setelah menendang mobil. Jadi dia memutuskan untuk menendang lagi. Tapi sebelum itu terjadi , jendela mobil itu digeser ke bawah dan wajah tampan sedang menatapnya. Tampan, sangat lah tampan sampai Zelle ngences dibuatnya. Seking tampannya sangat sulit untuk dijelaskan dengan kata-kata, betapa menakjubkannya penampilan mahkluk di depan matanya ini.

Dulu dia percaya bahwa Liam adalah pria paling gagah yang pernah dia lihat dalam hidupnya.Tapi sekarang tidak lagi. Sekarang dia melihat pria di dalam mobil ini yang bahkan dia tahu Liam tidak bisa bersaing dengannya.

"Tendangan itu menunjukkan dia baik-baik saja. Beri dia uang dan suruh dia pergi."

Kata-kata pahit pria tampan itu membangkitkan amarah Zelle lagi, dan dia menyesal tidak menendang mobil itu lagi.

"Kamu pikir kamu siapa ha? Tidak peduli seberapa kaya dan mewah mobilmu, kamu tidak bisa mengendalikanku dengan uangmu," kata Zelle sambil berteriak dan menunjuk pria itu, tidak peduli bagaimana penampilannya.

Tapi pria itu mengabaikannya dan menggeser jendela.

"Nona, tolong ambil uang ini dan tinggalkan kami sendiri. Bos saya punya urusan mendesak untuk diurus. Tolong, pergi lah kerumah sakit dengan uang itu untuk memastikan Anda baik-baik saja" Supir mengeluarkan setumpuk uang dan menyerahkannya kepada Zelle.

Dia mengambil uang dari Supir itu dan sebelum dia bereaksi, dia membuka pintu mobil dan melemparkan semua uang ke pria tampan itu sebelum melarikan diri.

Brandon Calvin Dharmendra yang duduk dan betapa kaget nya dia saat uang berserakan di sekelilingnya. Dia mengira Zelle membuka pintu untuk berterima kasih padanya, tetapi dia malah membuatnya marah.

"Tuan ... apakah ... apakah Anda baik-baik saja?"tanya Supir , kengeriannya menyebabkan dia gagap.

Brandon mengambil uang itu dan memperbaiki pakaiannya dengan nyaman dan menoleh ke sopirnya, "Ambil uang ini"

Brandon menatap Zelle yang berlari dan tidak bisa menahan senyum.

Dia cukup menarik. Sepertinya wanita itu tidak mengenalinya. Atau apakah dia lupa apa yang terjadi tadi malam? Dia memasuki ruangan yang salah dan dia melihat ada seorang wanita yang berbaring di tempat tidur. Dia yakin wanita itu pun juga tertarik padanya. Jadi mereka menikmati malam yang panas, bukan?

Sementara Zelle tidak melihat ke belakang. Dia berlari secepat yang dia bisa dengan gaun pengantinnya yang robek dan dengan rasa sakit yang dia alami. Mobil itu terlihat sangat mewah dan pria itu jelas kaya. Sekarang, dia bangkrut dan tidak mampu menyinggung orang kaya. Dia terlalu impulsif. Tetapi jika pria itu mencoba menawarkan uang itu lagi, dia tidak akan ragu untuk melemparkan uangnya lagi.

Takut pria itu akan mengejarnya karena membuat masalah, Zelle terus berlari meskipun dia tidak tahu harus pergi kemana. Tiba-tiba, dia merasakan seseorang menepuk bahunya dan dia berteriak ketakutan.

Bersambung.....

Note :

Hai pembaca setia😄

Jangan lupa ya,

karena Novel ini adalah karya pertama ku, mohon maaf nyak, kalau banyak typo or ceritanya ga nyambung, xixixi

Jangan lupa tinggalkan like, comment, vote, dan bintang lima nya juga ya 😄

Love You All 🤍

Zelle ( tunawisma)

Takut pria itu akan mengejarnya karena membuat masalah, Zelle terus berlari meskipun dia tidak tahu harus pergi kemana. Tiba-tiba, dia merasakan seseorang menepuk bahunya dan dia berteriak ketakutan.

🐯🐯🐯

Teriakan Zelle membuat orang yang menepuknya ketakutan. Jadi lah mereka berteriak bersama.

Butuh beberapa saat bagi Zelle untuk menyadari bahwa itu bukan lah pria di mobil itu, melainkan temannya, Vela Amber. Vela tidak menghadiri pernikahan Zelle kemarin karena Elea dan dia tidak pernah akur.

"Vela, kau membuatku takut!" kata Zelle. Dia mengira pria itu berhasil menangkapnya dan akan membalasnya.

"Kamu juga membuatku takut, Zelle!" Jantung Vela masih berdebar kencang.

Saat mereka sudah tenang, Vela mengajak Zelle ke kafe terdekat.

"Mengapa kamu berlari? Aku memanggil nama mu dari tadi! Tapi kamu malah berlari makin cepat. Siapa yang mengejarmu? hantu?" tanya Vella sambil melirik ke arahnya.

Zelle melihat kekhawatiran dimata sahabatnya itu, dia sudah tidak bisa berpura-pura baik lagi sekarang dan tangisnya pun pecah.

" What happened, dear? Apakah Liam

membuatmu kesal? Biarkan aku memberinya pelajaran!" Hati Vela sakit melihat kesedihan temannya. Dia berdiri dan memutuskan untuk mencari Liam. Dia tidak bisa membiarkan pria brengsek itu membuat temannya seperti ini.

Zelle buru-buru menghentikan Vela dengan meraih lengannya. Dia sangat mengenal Vella. Jika Vela menemukan Liam, dia akan memukulinya dan ini hanya akan memperburuk keadaan.

"Tolong jangan pergi, Vela. Kami sudah bercerai sekarang." Zelle menjelaskan sambil menahan air mata.

"Bercerai? Kamu baru saja menikah kemarin, dan kamu sudah bercerai? Apakah kamu bercanda?" Vela tertawa, dia tidak mempercayai ucapan temannya.

Tawa itu membuat Zelle bingung. 'Apakah Vela senang melihatku bercerai?'

"Kenapa kamu tertawa? Bukankah seharusnya kamu merasa sedih dengan perceraian ku? Apakah kamu senang aku bercerai?" Zelle berhenti menangis dan menyeka air matanya dengan tisu.

"Sebenarnya, aku senang kamu bercerai dengan Liam. Aku sudah bilang sebelumnya dia tidak bisa diandalkan, tapi kamu bersikeras menikahinya. Lihat. Dia benar-benar sampah." Vela menjadi sangat marah dan memukul meja dengan keras, sampai membuat pelayan dan pelanggan lainnya terkejut. Keduanya meminta maaf sebelum melanjutkan percakapan.

"Yang paling menjijikkan adalah Liam dan Elea berkumpul dan mengatur rencana untuk menjebakku. Mereka bahkan membawa wartawan ke hotel untuk mempermalukan ku dan memaksaku menandatangani surat cerai." Mengingat apa yang terjadi di hotel, Zelle merasa marah sekaligus sedih. Dia memang mencintainya Liam dan memperlakukan Elea sebagai seorang sahabat. Tapi lihat dia sekarang, apakah ini balasan darinya?

Sementara Vela mendengarkan dengan tenang dengan wajah penuh kekhawatiran.

"Sudahlah. Tidak akan sakit lagi. Satu-satunya pertanyaanku adalah siapa yang tidur dengan ku tadi malam. Kau tahu, aku masih perawan sebelumnya... tapi sekarang..." Zelle menyesap kopinya dengan air mata yang menambahkan rasa asin.

"Sialan! Aku seratus persen yakin hubungan mereka tidak akan bertahan lama! Mengenai apa yang terjadi tadi malam, tidak perlu di pikirkan. Jangan khawatir tentang ini dan kamu harus melanjutkan hidup mu, dear" Vela mencoba yang terbaik untuk menghibur Zelle.

***

Brandon tiba-tiba bersin di dalam mobil.

"Haruskah saya menyalakan AC tuan?" tanya si Supir.

"Tidak apa-apa. Fokus saja ke jalan" Brandon mengerutkan kening.Tiba-tiba saja keluarganya meneleponnya dan mengatakan bahwa mereka ingin Brandon cepat pulang. Jadi, supirnya dengan ahli menyalip mobil-mobil lain melewati lalu lintas untuk membawanya pulang secepat mungkin.

***

Untuk menghibur Zelle, Vela rela menghabiskan waktunya sepanjang hari bersama sahabatnya itu. Namun saat malam tiba, membuat Zelle mengingat bahwa dia sekarang menjadi tunawisma. Dia tidak bisa kembali ke rumah yang dibeli keluarganya untuk Liam dan dia, karena rumah itu atas nama Liam. Ya, Liam memintanya. Saat itu, Zelle percaya mereka akan menjadi keluarga dan setuju tanpa ragu sedikit pun.

Sekarang dia menyesal kehilangan harta keluarga terakhirnya karena ketidaktahuannya.

"Sekarang sudah larut, Vela. Sebaiknya kamu pulang atau ibumu akan khawatir. Jangan khawatirkan aku. Aku sudah lebih baik sekarang." kata Zelle, membujuk Vela untuk pulang.

"Bagaimana denganmu? Apakah kamu akan kembali ke rumah barumu?" tanya Vela.

Zelle mengangguk, "Aku baik-baik saja sekarang. Kamu sudah menghiburku sepanjang hari dan saatnya kamu pulang."

Kemudian, dia mendorong Vela masuk ke dalam taksi dan taksi pun hilang dari pandangannya.

Setelah Vela pergi, Zelle duduk di bangku dan merasa hilang arah. Kemana dia harus pergi sekarang? Bagaimanapun, dia tunawisma.

Bersambung......

Note :

Hai pembaca setia😄

Jangan lupa ya,

karena Novel ini adalah karya pertama ku, mohon maaf nyak, kalau banyak typo or ceritanya ga nyambung, xixixi

Jangan lupa tinggalkan like, comment, vote, dan bintang lima nya juga ya 😄

Love You All 🤍

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!