NovelToon NovelToon

My Lecturer Sleep Boss

Eps 01

Seorang gadis menatap jam ditangannya sambil menggeret koper yang ia bawa lari-lari.

" Haduhh..!! Mati muda bisa bisa aku kalo kayak begini. Sibapaknya masih nunggu nggak ya? " resah Naomi dengan menuju pintu keluar dari Bandara.

Ketika sampai diluar bandara tersebut, ia mengeluarkan ponsel dari dalam saku dressnya itu.

" Oh God! Kenapa harus lowbat sekarang sih ck " decak Naomi, sungguh banyak kesialan yg ia alami hari ini. Dari terlambat bangun, hampir ketinggalan pesawat, terkena delay pesawat, baru melihat pesan dari sipemilik apartement yg ia akan sewa bahwa pemilik itu sudah menunggunya dan sekarang ponselnya lowbat padahal ia ingin memesan taksi online.

Naomi berdiam didepan pintu masuk bandara tersebut, ia berpikir bahwa pasti akan ada taksi yang lewat dan ia akan berteriak untuk memberhentikannya.

" Pak!! Pak!! Pakkk..!! " teriak Naomi pada salah satu taksi Greybird yang melewatinya. Tapi hasilnya nihil, ia bahkan seperti tidak dilirik.

" Ck! Taksi Greybird sekarang apa udah kaya ya? Sampai udah gak mau ngeliat pelanggan cantik kayak begini " gumam sebal Naomi sambil sesekali mengigit kukunya.

Menggigit kuku merupakan salah satu kebiasaan buruk Naomi, ketika gugup, resah, sedang berbohong atau bahkan geram.

Tiba-tiba mata Naomi berbinar melebar ketika melihat taksi Pinkdot yang biasanya supirnya ramah-ramah dan baik dikota asalnya.

" Pak! Pak! Pakkk..!!!" teriak Naomi sambil melambaikan tangan pada taksi itu bahkan sudah bersiap menarik kopernya.

Ia menjadi tontonan lucu bagi orang-orang yang lewat didepan pintu lobby itu. Tapi naasnya, nasibnya sedang tidak lucu. Lagi-lagi ia dikacangi oleh taksi yang bahkan dulu dikota asalnya sering ia naiki.

" Aghhh!! " geram sebal Naomi sambil mengacak rambutnya frustasi, sampai tiba-tiba ada yang menepuk pundaknya dari belakang.

" Siapa? " batin Naomi bingung dan perlahan ia menoleh kebelakangnya. Seketika ia terkesima.

" Dek, ini kawasan dilarang berhenti. Percuma kamu teriakin taksi juga, mereka nggak mungkin berhenti " ucap Laki laki berwajah western yang sedang memakai masker hitam itu.

Doeng..

Wajah Naomi seketika memerah malu dan bahkan langsung mengusap muka dengan tangannya.

" Tau darimana kak? " tanya Naomi.

" Itu papan tanda disamping kamu " ucap laki-laki itu dengan santainya.

Baiklah, Naomi akan segera menghilang dari bumi ini. Ia tersenyum kecut dan melirik sebentar kesamping kanannya, betapa bodohnya dirinya.

" Mau kakak pesenin taksi online? " tawar laki-laki itu.

" Mau kak! Mau. Makasih banyak kak " Naomi bagai dibantu oleh pangeran berkuda tanpa sayap.

" Udah ganteng, baik lagii. Ya Tuhan semoga amal dan rezekimu dilancarkan. Ehh- " batin Naomi berteriak senang dan seketika ia lupa bahwa Tuhannya itu ya Tuhan Yang Maha Esa\, bukan temannya yang sedang bokek diakhir bulan.

Mereka berpindah posisi dulu dari sana, lebih kearah dekat parkiran agar bisa bertemu titiknya dengan taksi online yang dipesan.

Selang 10 menit, taksi pesanan itu sudah berapa dihadapan mereka. Naomi sangat berterima kasih dengan kakak bule itu.

" Makasih kakk! Makasih bangett " ucap Naomi sambil modus memegang tangan.

" Ternyata gini rasa tangan orang ganteng " batin sengklek Naomi dan dengan kurang ajar dia cium tangan pada lelaki tersebut.

" Dadahh!! " lambai tangan Naomi pada lelaki itu dan segera kabur dari sana.

Lelaki itu tersenyum lucu dari balik maskernya, ia tidak bisa menahan tawa dari keunikan gadis yang baru ia kenali dan bahkan belum ia ketahui namanya sampai sekarang.

" Menarik.. " seringai laki-laki itu dan pergi dari bandara tersebut.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Naomi akhirnya sampai diapartement berlantaikan 15 itu, ia mengetahui informasi apartement ini dari temannya dikota L dulu yang pernah kekota S ini.

" Maaf pak, saya terlambat hoshh.. Hoshh.. " ucap Naomi dengan terengap engap, ia bahkan belum melihat wajah lelaki didepannya. Tetapi dari sepatu pantofelnya, terlihat laki-laki itu bukan orang biasa.

" Kamu telah membuang waktu saya selama 1 jam " datar lelaki itu. Perlahan Naomi mengangkat pandangannya.

" Wahh silau.. " Batin Naomi tercengang.

Tiba-tiba lelaki itu hilang dari pandangannya dan berlalu pergi darinya.

" Ehh pak, tunggu- " Naomi memegang tangan laki-laki berusia 33 Tahun tersebut.

" Maaf pak, sumpah nih ya pak saya tadi kena delay pesawat secara mendadak selama kurang lebih 30 menitan..!! Terus saya ini orang awam pak yang nggak ada saudara dikota S ini. Ponsel saya lowbatt, saya nungguin taksi dan teriakin taksi didepan pintu bandara ternyata disitu nggak boleh taksi berhenti. Saya diketawain disitu sampai saya malu dan akhirnya ada kakak-kakak ganteng yang ngebantuin saya pesan taksi online pak. Sumpah deh pak " curhat Naomi sambil merengek.

" Saya bukan mau membuat waktu bapak terbuang pak, tapi ini beneran saya lagi kena musibah mulu dari pagi pak " mohon Naomi dengan puppy eyes nya pada simuka triplek.

Tanpa berkata apa-apa, Laki-laki yang tak bisa ditebak kepribadiannya itu beralih arah keapartement yang sebelumnya Naomi ingin lihat.

Cklek

Naomi sangat tercengang, Apartement dengan budget yang ia miliki itu dalam pandangannya harusnya kecil. Tetapi ini sangatlah mewah.

" Wahh Interior sederhana tapi mewah " batin Naomi kesenangan, inilah desain ruangan yang ia inginkan sejak dahulu. Tapi apalah daya, bapaknya yang suka warna serba hijau.

" Kamarmu disebelah, dan ini kamar saya. Jangan memasuki kamar saya saat saya tidak ada " ucap lelaki dengan usia matang itu disebelahnya.

Seketika Naomi membulatkan matanya, apa? Ia harus tinggal bersama seorang lelaki disebuah apartement.

" Loh kemarin- " ucapan Naomi sedikit terbata-bata karena tatapan mencekam dari lelaki itu yang bahkan langsung memotong ucapannya.

" Kamu bebas mau ngapain aja diapartement ini, karena saya juga akan jarang menempati apartement ini. Tidak usah takut. Tetapi jangan membuka ruangan saya! Atau kamu akan mendapat akibatnya " tatap tajam lelaki itu.

" Baik.. " cicit pelan wanita itu sambil menunduk karena sebal pada lelaki matang yang seenaknya itu.

" Saya tinggal, waktu saya tidak banyak. Kamu bisa mengirimkan uang apartementmu kerekening xxxx " ucapnya lalu berlalu pergi dari apartement itu begitu saja.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

" Bagaimana nak? Udah dapet apartementnya? " tanya laki-laki paruh baya bernama Alan itu melalui video call dengan anaknya. Tapi bukan siAlan ya.

" Udah pih, tapi pemilik apartementnya nyebelin. Mirip bunglon sama kayak papih, aneh " ucap Naomi dengan nada sinis.

" Loh kok papih yang kena "

" Semua laki-laki kan sama aja " dengus sebal Naomi dan dalam hati ' kecuali pangeran dibandara tadi' .

Papih Alan yang berada dikota L pun hanya bisa menepok jidat melihat tingkah anaknya.

" Tapi kamu nyaman kan disitu? "

" Nyaman sih nyaman, tapi aku belum tau tentang penggunaan teknologi diapaetement ini " keluh Naomi.

" Aku kaget tau pih, masa apartementnya mewah banget padahal harga yang aku bayar itu pas-pas an " bingung Naomi.

" Bagus dong, rezeki. Berarti boss kamu tuh nggak rese "

" Boss siapa? " Naomi mengernyitkan dahinya.

" Ya pemilik apartement itu, kl nyebelin kan identiknya sama boss " Berakhir hanya papihnya itu yang tertawa sedangkan Naomi cembetut. Dasar jokes bapak bapak.

" Udah dulu deh pih, Mimi mau tidur dulu. Besok mau jalan jalan dulu sebelum lusanya OSPEK. Papay " Naomi melambaikan tangannya dan mematikan video call itu.

Ia mematikan lampu dan menjalani mimpi yang indah.

.

" Dasar anak durhaka ughh kalo bukan anak papih. Papih geprek kamu " ucap Alan sambil terkekeh gemas oleh anak semata wayangnya itu.

Alan melirik kearah figura disampingnya dan seketika tatapannya berubah sendu.

" Anak kita sudah besar, Na. Bahkan sudah pergi kekota orang tanpa butuh bantuan papihnya lagi. Sudah 14 Tahun na, rumah semakin sepi.. "

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

...Continue…...

...Tinggalkan jejak like, commentnya yuk. Jangan lupa follow ig : @Melodye.Hua untuk lebih dekat dengan Author !...

Eps 02

Tut.. Tuttt...

Naomi terbangun dengan rambut naik bagaikan pohon beringin, iler dimana-mana, pokoknya tidak aesthetic sekali. Dengan perlahan ia membuka gorden serta jendela dan keluar dari kamar walaupun matanya masih senyap senyap. Ia menuju dapur, mengambil gelas dan air didispenser.

Pyuhhh..

Naomi tersedak dan mencipratkan air dari mulutnya keluar lagi. Matanya membulat melihat seseorang didepannya yang dengan santainya sedang mengecek skripsian mahasiswi bimbingannya.

" Bapak sedang apa disini pak? " tanya Naomi dengan nada terkesan ngegas.

Yang ditatap hanya melirik datar dan bahkan terkesan seperti calon mertua yang menyeleksi pakaian pacar anaknya dari atas sampai bawah.

" Ini apartement saya, terserah saya mau ngapain disini " ucap Yohan 'sipaling pemilik apartement' dengan nada datarnya

" Tapi tadi malam bapak bilang akan meninggalkan saya disini, kenapa bapak tiba-tiba muncul disini?" Naomi membereskan pakaiannya yang berantakan habis tidur dan mengambil tissue untuk menghapus bekas air dilantai.

Yohan memberikan tatapan seolah 'Apakah saya harus menjawabnya' dengan tatapan sinis. Naomi pun langsung bungkam dengan senyum kecut. Naomi kembali kekamarnya dan membawa sebuah amplop kehadapan Yohan.

" Saya kasih cash aja ya pak, saya belum begitu tau daerah sini. Nanti saya malah kesasar diperjalanan. ' ujar Naomi dengan cepat tanpa ingin melihat tatapan datar laki-laki itu.

Yohan menerima amplop itu tanpa berkata apa-apa tapi entah keberanian darimana, Naomi menarik tangan kekar lelaki tersebut dan menjabat tangannya.

" Nama saya Naomi pak, mohon kerja samanya. Jangan galak-galak karena saya orangnya cengeng pak, sekarang bapak harus ngasih tau nama bapak secara lengkap tanpa dikurangi ataupun disingkat " Naomi sepertinya cocok ngerap, dengan menahan nafasnya sambil menatap mata laki-laki itu yang menurutnya lebih menakutkan daripada ayahnya ketika marah.

" Oh my god, berurat banget tangannya. Jangan khilaf, jangan khilaf! " batin Naomi berteriak.

" Kim Yohan, kalau kamu cengeng lebih baik keluar dari apartement ini lebih awal karena saya tidak suka wanita cengeng dan manja. Saya akan mengembalikan uang kamu seratus persen " Naomi tercengang dengan ucapan itu, bahkan ketika genggaman tangan mereka dilepas oleh Yohan. Dia langsung menghentakkan kaki sebal dan pergi dari sana.

" Dasar Arrogant..!! Semoga dia menjadi perjaka tua " rutuk Naomi dalam hatinya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Orang gil*a mana yang jalan siang terik demi nyari tukang siomay sama batagor? Jawabannya ya Naomi Yemima. Ia merindukan jajanan kesukaannya itu, sesat dijalan pun tak apa asal menemukan makanan itu.

Disebrang kirinya, ia melihat pasar kulineran yang lumayan ramai. Naomi langsung berlari kearah sana.

" Wahh ada tukang gado-gado jugaa, ihh ada wafer yang nguap nguap " Naomi seperti baru pertama kali kesebuah pasar kuliner, padahal dulu saat sekolah menengah atas ia sering kesebuah festival kuliner. Ditambah dengan paras ayu keturunan tionghoanya yang kental membuat ia menjadi pusat perhatian.

Naomi berkeliling mencari tempat duduk sambil membawa wafer nguap-nguap, siomay dan bahkan dimsum. Tak peduli dengan beberapa orang yang menertawai keasikannya dengan dunianya sendiri, ia tetap senyam senyum seperti habis jadian sama sidoi yang nggak pernah peka.

" Selamat makan! " Naomi bahkan menggerakkan kepalanya kekanan dan kekiri saat semua makanan itu masuk kedalam mulutnya.

" Memang ya, kota S itu identik sama kulineran yang enak-enak " gumam Naomi sambil melihat kesekelilingnya. Ada seseorang yang nampak familiar didalam pikirannya. Dengan makanan yang terus masuk kedalam mulutnya tiba-tiba ia membulatkan matanya.

" Pangeran bandara!! " panggil Naomi sambil mengejar orang tersebut.

Dukk..!!

" Aduhh!! " ringis Naomi menabrak sesuatu yang keras. Ia menggerutu sebal dan mulai menatapkembali kearah depannya.

" Kaos putih-? " Senyum Naomi langsung merekah dan benar saja yang ia tatap sekarang adalah wajah ala western itu.

" Kamu yang dibandara? " senyum lelaki tersebut dan Naomi langsung mengangguk dengan cepatnya. Ia sangat senang bahwa laki-laki itu masih mengingatnya.

" Makasih ya kak udah ngebantuin aku kemarin, asli kalo nggak ada kakak kemarin aku udah nangis " senyum kikuk Naomi.

Mereka berpindah ketempat Naomi makan tadi, karena saat mereka saling menyapa. Mereka malah menjadi tontonan orang-orang yang menganggap mereka *'couple goals' *. Bagaimana tidak? Laki-laki itu yang menjulang tinggi sedangkan Naomi sangatlah pendek dan kedua wajah mereka yang sangatlah berlawanan etnis membuat mereka sangat manis.

" Jadi kakak pindahan dari negara B kesini? Kakak ngapain disini? " tanya Naomi dengan rasa pensaran yang tinggi.

" Biasa kuliah, ngikut paman disini " jawab laki-laki itu dengan santai.

" Bukannya dinegara B pendidikannya lebih maju? Kenapa kak nuel milih disini? " Sejenak Immanuel terdiam mendengar pertanyaan Naomi.

" Dekat dengan keluarga yang membuatmu nyaman itu memiliki kelebihan apapun daripada yang lain, Naomi " ucap Immanuel dengan senyum berlesungnya. Seketika Naomi terdiam merasa tidak enak karena sepertinya ia menyinggung masalah internal.

" Kamu asli Negara ini, Naomi? " tanya Immanuel dengan logat bulenya untuk memecah rasa kikuk diantara mereka.

" Iya kak "

" Asli kota ini juga? "

" Nggak kak, Aku asli kota L. Disini aku baru mau masuk kuliah " Naomi sambil memakan baksonya dihadapan Immanuel.

" Kuliah dimana, mi?" tanya Immanuel sambil sedikit terkekeh melihat Naomi yang memakan makanannya dengan semangat 45.

" Di Universitas ESA, kak. Ngambil jurusan farmasi" ucap Naomi dengan bangganya.

Immanuel hanya terkikik sambil mengusap pinggiran bibir Naomi yang terdapat bekas saus, Naomi sedikit tercengang dengan muka sudah semerah tomat.

" Makan yang lahap ya cantik, sebelum jadi MABA " Senyum lesung itu pun membuatnya salah tingkah.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

" Makan yang lahap ya cantik, sebelum jadi MABA "

" Makan yang lahap ya cantik, sebelum jadi MABA "

Naomi tersenyum dengan pikiran yang melayang kemana-mana dikursi meja makan apartement berlantaikan lima belas itu. Ia diantar pulang oleh Immanuel dengan motor racing berwarna hitam, Naomi memeluk pinggang Immanuel dengan erat bahkan atas suruhan Immanuel karena takut Naomi terjatuh.

" Apakah dia jodohku, ya tuhan? " gumam Naomi yang masih meleyot dengan pakaian yang sudah berganti kepakaian tidur kembali. Tiba-tiba pikirannya tersadar dan langsung melihat ponsel miliknya.

" Besok aku sudah mulai masuk menjadi Mahasiswi Baru, lebih baik beresin dulu deh yang buat besok " dengan meloncat tuing-tuing Naomi mempersiapkan tagname 'MABA' nya dan tas berisi satu buku catatan yang selalu ia bawa dengan beberapa pulpen didalamnya.

Jadwal besok dia adalah perkenalan dengan beberapa dosen, panitia ospek, sesama mahasiswa dan mahasiswi baru, lingkungan universitas serta pembagian jadwal. Tentu ia tak sabar karena perkuliahan ini sudah ia tunggu selama 2 tahun dan selama 2 tahun ia pergunakan untuk mengumpulkan uang kuliah dan hidup dikota S yang relatif mahal.

.

" Mamih, liat deh mimi bisa kuliah ditempat yang mamih dulu inginkan. Bangga gk mih? pasti banggakan sama mimi? " ucap pede Naomi sambil melihat secarik foto ditangannya. Sambil menonton tv, perlahan mulutnya menguap dan matanya menutup. Ia pun ketiduran diatas sofa ruang tamu.

.

Cklek

Tatapannya menyiratkan sesuatu yang ia tak pahami, sungguh kepalanya terlalu pusing untuk memusingkan orang lain juga. Tidurnya selalu tak nyenyak dan berakhir bangun di jam dua dini seperti ini. Ia berbaring disofa sebelah gadis itu sambil memijit pelipisnya dan tiba-tiba ada kaki yang menendang kepala nya begitu keras sampai terjedot kursi dan semuanya menggelap.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

...Tinggalkan jejak like, commentnya yuk. Jangan lupa follow ig : @Melodye.Hua untuk lebih dekat dengan Author !...

Eps 03

...Naomi Yemima...

...(19 Tahun)...

...Kim Yohan...

...(33 Tahun)...

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Suara gaduh dipagi hari membuat Naomi terbangun, sambil mengucek matanya ia perlahan mulai mendudukkan dirinya dengan bersandar pada sofa.

" Loh? Pak Yohan?! " batinnya, bahkan matanya sampai membulat saking terkejutnya. Naomi langsung mengecek pakaiannya apakah masih lengkap atau tidak. Dan syukurnya pakaiannya masih lengkap.

" Selamat pagi Nona " suara seseorang yang begitu lembut tetapi benar-benar terdengar disampingnya, sampai Naomi hampir teriak.

" Ibu siapa? Oh God! Jantung saya bisa hilang kalau begini terus " hela nafas Naomi sambil mengelus dadanya.

" Saya pembantu den Yohan, Nona. Nona pacarnya ya? " goda ibu yang sudah setengah abad itu. Baiklah, Naomi akan menghadapi beragam macam manusia dikota S ini.

" Bukan bu, saya penghuni baru diapartement ini. Ibu jangan panggil saya nona bu, ibu lebih tua daripada saya " ucap Naomi menjelaskan, ia dikira 'pacaran' oleh om-om satu ini? oh wow jawabannya Never lah!

" Jam berapa ya sekarang kalo boleh tau, bu? "

" Masih jam setengah enam non " jawab ibu paruh baya itu dengan senyum yang lembut.

" Ihh si ibu, udah dibilang jangan panggil Nona " dengus Naomi dan ibu-ibu tersebut hanya tertawa kecil.

" Yo wes, nama non siapa? biar saya nggak panggil non lagi deh "

" Nama saya Naomi Yemima, bu. Mohon bantuannya ya bu, kalau nama ibu siapa? " jawab Naomi sambil bergeer kearah wanita paruh baya tersebut dan menyalim tangannya.

" Sopan sekali anak ini.." batin ibu tersebut sambil tersenyum.

" Nama ibu, Sumi. Panggil aja Mbok Sumi. Tapi serius kamu nyewa apartement ini? " tanya Mbok Sumi dengan penasaran.

" Gini mbok, saya cuman nyewa kamar yang sebelah sana. Jadi antara saya sama pak Yohan kayak bagi dua apartement mbok "

" Asli mana, nduk? Ada keperluan apa kok sampai nyewa apartement bagi dua" ucap Mbok Sumi sambil melirik kearah belakang Naomi, takut-takut atasannya itu bangun dan mendengar bahwa ia kepo dengan urusannya.

" Asli kota L, mbok. Biasa orang seadanya mau kuliah dikota S yang biayanya cukup mahal hehe. Saya baru kuliah di Universitas ESA dan yang dekat UNESA ini apartement semua dan ada temen saya yang ngasih tau kalau pak Yohan nyewain apartementnya tapi nggak tau kalo setengah begini " dengus sebal Naomi walau dalam hatinya juga bersyukur karena biayanya sewanya jadi lebih rendah.

Mbok Sumi pun hanya mengangguk-angguk saja mendengar cerita Naomi. Karena takut om-om berkebangsaan asli Negara KS itu terbangun, mereka beralih tempat. Naomi membantu Mbok Sumi untuk menyapu, ngepel bahkan mereka menyiapkan sarapan bersama.

" Hahaha, Mbok seneng diapartement ini jadi ada temen tau mi. Den Yohan itu dari kecil pendiam percakapan antara mbok sama tuan muda saja bisa dihitung pakai jari dalam sebulan. Padahal dari kecil den Yohan, bibi yang urus. " ujar Mbok Sumi.

" Mbok saja sampai kaget saat den Yohan menyewakan apartement ini. Soalnya apartement ini, apartement kesayangannya walaupun banyak kenangan pahit disini " ceplos Mbok Sumi.

" Apa yang terjadi memangnya mbok? " tanya Naomi dengan penasaran. Tiba-tiba sosok yang sedang dibicarakan melewati mereka begitu saja dengan santainya mengambil soda dingin dipagi hari.

Naomi dan Mbok Sumi terdiam sejenak, lalu saling melirik bertatapan. Dan mereka melanjutkan kegiatan mereka tanpa suara sekalipun.

" Haduhh.. si aden denger nggak yaa? Mana aku keceplosan sama Naomi tadi " batin Mbok Sumi yang merutuki bibirnya sambil memukul pelan bibirnya.

" M-mbok, saya mandi dulu ya mbok. Ada kegiatan pagi ini soalnya" ujar Naomi dengan gugup bahkan menundukkan pandangannya dan Mbok Sumi hanya mengangguk saja.

.

" Huftt.. sitriplek denger nggak ya? jadi nggak enak karena terlalu kepo " batin Naomi yang baru saja menyelesaikan acara mandinya dan sedang memakai pakaiannya. Hari ini  ia memakai kemeja putih dengan rompi berwarna cokelat muda dan celana panjang yang warnanya seiras dengan rompi.

" Aww.. cantik banget. Anak siapa sihh " ucap Naomi dengan membanggakan dirinya sendiri dihadapan kaca.

" Tapi nggak aesthetic banget pakai papan nametag ini " Naomi mendengus sebal sambil memasukkan nametag itu kedalam tasnya karena nametag itu baru akan ia pakai sampai dikampusnya.

Naomi keluar dari dalam kamar dan langsung memakan sarapannya yang berupa sandwich dan jus jambu diatas meja. Ia membuatnya tadi bersama Mbok Sumi.

Tiba-tiba seseorang duduk disampingnya membuat suasana menjadi tegang bahkan Naomi seperti kesulitan bernapas. Naomi sedikit melirik kearah seseorang tersebut yang sepertinya dalam kondisi mood tidak baik dan bahkan menatapnya tajam.

Glek..

" Aku salah apalagi sumpah, apa beneran dia mendengar semuanya? " gumam pelan Naomi sambil memalingkan pandangannya kearah kulkas dihadapannya dan bisa dia dengar suara berat itu seolah membalas perkataannya.

" Makanlah tanpa berbicara, kamu akan tersedak bilang terus berbicara Naomi Yemima " ucap Yohan disampingnya sambil menekankan nama lengkapnya.

Keheningan terjadi diantara mereka, Naomi yang memakan sandwich dengan perasaan tak tenang sedangkan Yohan yang memakan soto daging dengan aura yang tak mengenakkan.

" Mbok, Naomi pergi dulu ya. Titip apart ya mbok, makasih sudah ngajakin mimi ngobrol juga tadi " pamit Naomi dan Naomi menyalim tangan simbok.

" Mbok yang malah makasih udah dibantun tadi, mi. Lancar-lancar ya kegiatannya" senyum lembut mbok Sumi. Entah mengapa ia malah teringat dengan mamihnya dan ia pergi dari apatement tersebut kekampus barunya. Serta tanpa ia sadari ada seseorang yng memperhatikannya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

" Nama kamu siapa? " suara judes itu terdengar ditelinganya saat masa ospek. Naomi yang pertamanya menundukkan wajahnya karena tak mau ditanya banyak oleh para panitia ospek, malah dinotice oleh kakak-kakak ospek.

" Na-nama saya Naomi, kak " ucap Naomi dengan gugup karena ia dengar dengar panitia ospek biasanya itu jahil, galak dan suka seenaknya kepada Mahasiswa baru.

" Kalau ngomong tuh tatap mata lawan pembicara! " bentak kakak panitia Ospek itu. Dengan takut-takut Naomi menatap kearah kakak tersebut, dan ternyata sangatlah cantik. Ia bahkan sampai terpukau.

" Dari SMA mana kamu? " tanya kakak itu dengan nada datar.

" Saya dari SMA Lentera dikota L, kak " Tiba-tiba senyum menyeringai dari kakak tersebut terlihat jelas. Ia langsung menarik Naomi dari barisan mahasiswa baru kedepan. Naomi ketar ketir, walaupun banyak mahasiswa/mahasiswi yang berada didepan tapi dia tau ini bukanlah posisi yang aman.

" Sudah cukup Alexa, sudah terlalu banyak mahasiswa baru didepan. Yang ada mereka trauma " ucap sebuah suara yang Naomi merasa familiar. Naomi mengangkat pandangannya dan terkejut.

" Kak Nuel..?? " gumam pelan Naomi yang dinotice oleh Immanuel yang malah tersenyum ledek.

" Iya, udah tinggal satu ini doang " ucap panitia yang menariknya tadi bernama Alexa. Naomi menatap melas kepada Immanuel yang ternyata salah satu panitia Ospek juga dan Immanuel hanya mengangkat jempol satu khas bapak-bapak yang menyemangati anaknya.

Acara dimulai dan beberapa panitia mulai memperkenalkan dirinya. Mereka juga mulai menanyai masing-masing mahasiswa baru yang mereka tarik kedepan.

" Perkenalkan nama saya Alexa William Chris selaku panitia ospek pada tahun 20xx ini" kakak ospek yang menariknya tadi ternyata menjadi hostnya.

" Dan saya Immanuel Bun, hari ini kami akan mejadi pembina sekaligus host untuk acara ospek kali ini. Tepuk tangan dan semangatnya dong " teriakan dan tepuk tangan yang meriah langsung bersahutan.

" Tadi kami sudah menarik beberapa mahasiswa dan mahasiswi nih yang akan kita interview dulu mereka mengambil jurusan apa, tujuannya disini apa dan apa sih motto untuk kedepannya. Betul kak Alexa? "

" Betul dong, tapi kok kelihatannya pada pucat semua? kalian sudah makan kan dirumah? " Dan entah terkena sial apa, mic itu diarahkan kepada Naomi yang berada tepat disamping Alexa.

" Sudah kak " suara Naomi menggema diaula gedung A universitas tersebut.

" Oh bagus-bagus, kamu berasal dari sekolah mana sih dek?"

" SMA Lentera dikota L, kak" jawab Naomi padahal pertanyaan tadi sudah diutarakan kepadanya.

" Kok jauh-jauh banget sampai kesini? Kamu ngambil jurusan apa disini?" tanya Immanuel dengan sok polosnya.

" Kakak kan sebenarnya sudah tau, kenapa malah bertanya dan nggak dialihin kemahasiswa lain sih kak " batin Naomi menangis.

" Ngambil jurusan Farmasi kak, diuniversitas ini peluang mencari pekerjaan yang berhubungan dengan farmasi lumayan mudah kak. Apalagi menuju ahli farmasi pemerintah " jawab Naomi dengan lengkap.

" Berarti kamu tau dong tentang beberapa zat yang ada dimakanan? Ayo coba kakak tanyain ya " ucap Alexa dengan menyeringai. Oh God, matilah dia.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

...Tinggalkan jejak like, commentnya yuk. Jangan lupa follow ig : @Melodye.Hua untuk lebih dekat dengan Author !...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!