NovelToon NovelToon

MBOK AYU

Runyam

"Jika kamu tak membayar uang sewa sampai besok, sebaiknya kamu segera angkat kaki dari kos an ini! kamu pikir ini tempat penampungan anak yatim piatu apa?! Tante sarankan sama kamu ya , sebaiknya si Indra itu suruh kerja aja! orang kere sok sok an mau sekolah tinggi-tinggi, kerjaan nya buat onar saja di sekolah!Ingat ya Neng,Tante akan kirim kalian ke panti asuhan jika kamu gak bayar bayar uang sewaan nya!tiga bulan pokok nya, harus dibayar lunas segera!"Pagi pagi sekali Neneng sudah kedatangan pemilik kos yang menagih uang sewa, memang benar, Neneng sudah tiga bulan nunggak uang sewa, gajinya tiap bulan selalu habis untuk biaya sekolah Indra yang mahal.

Sebenarnya dia pernah berniat menghentikan sekolah Indra, tapi sayang, Indra sudah duduk di kelas tiga SMA dan sekarang sudah mau ujian.

Neneng yang bernama asli Siti Soleha,dia seorang pekerja paruh waktu yang harus bekerja siang malam demi menghidupi dirinya dan seorang Adik laki laki yang masih duduk di bangku SMA.

Kedua orang tua mereka sudah meninggal dan menyisakan banyak hutang sehingga mereka harus kehilangan rumah mereka dan terpaksa Neneng dan adiknya harus menyewa kamar kost yang bahkan sering nunggak bayar nya.

Siang ini sehabis sholat dhuhur, cuaca begitu panas, sepertinya matahari bersinar tanpa ada penghalang.

Neneng masih sibuk menata barang yang baru datang di rak tempat penyimpanan sambil membawa buku dan pulpen yang selalu ia bawa kemana pun.

Lelah sebenarnya, namun apa boleh buat, kehidupan yang sulit memaksa nya harus hidup keras seperti ini, jika bisa memilih tentu ia ingin hidup kaya raya agar tak harus terus bekerja keras siang malam seperti ini.

Siang hari,Neneng harus bekerja di sebuah minimarket hingga sore, sore hingga tengah malam ia harus bekerja di sebuah restoran cepet saji.

Siang ini pun begitu,dengan malas Neneng mengambil tumpukan sampah dan berniat membuang nya keluar sambil hendak membeli makanan untuk ia ganjal perut.

"Mau beli es cendol nya Neng?dari tadi Mamang belum dapet penglaris,Mamang lapar belum makan siang!"Kata seorang tukang cendol keliling yang tengah lewat.

Neneng melirik ke arah gerobak yang Mamang itu panggul,memang terlihat masih sangat penuh, seperti nya benar Mamang itu belum dapat penglaris.

Neneng tak habis pikir, di cuaca sepanas ini kok gak ada yang mau beli es cendol yang terlihat menyegarkan itu.

Neneng merogoh saku celana nya,dan hanya ada uang 5000ribu rupiah saja yang tersisa,itu pun buat ia beli makanan untuk makan siang,tapi ia tak tega melihat Mamang itu, dia terlihat lemas karena belum makan.

"Boleh Mang, tolong buat kan satu gelas saja,tapi Aku cuma ada uang 5000 Mang?apa ini cukup?"Tanya Neneng sambil menyodorkan uang 5000 milik nya yang sudah kucel itu.

"Cukup Neng cukup! Alhamdulillah akhirnya dapat juga penglaris!"ucap tukang cendol itu sambil segera membuatkan satu gelas es cendol untuk Neneng.

Neneng duduk di samping tukang cendol itu sambil menikmati es cendol yang rasanya memang sangat menyegarkan.

"Mamang dari mana?kok logatnya kaya orang Jawa gitu?Mang udah lama jualan es cendol?!"Tanya Neneng.

"Iya Neng, Mamang memang berasal dari solo, Mamang baru hari ini jualan cendol, ikut saudara yang merantau ke Bandung!"

Jawab nya sambil tersenyum, tukang es cendol ini terlihat sangat rapi dan bersih, meskipun sudah sedikit berumur.

"Oh pantes, seperti nya Mamang belum tahu tempat yang rame di daerah sini ya,tapi gak apa apa Mang,eh Mas, Insyaallah sebentar lagi pasti laku ,Es cendol nya enak kok!"

Neneng memberi semangat dengan wajah ceria nya.

"Iya terimakasih ya Neng,Neng orang baik, pasti akan ketemu hal baik juga suatu hari nanti!"Ucap tukang es cendol itu.

"Wahh,Aamiin ya Allah!Saya masuk dulu ya Mang, jam istirahat saya sudah habis!"

Tukang es cendol itu hanya manggut sambil memperhatikan Neneng yang bersiap masuk kembali ke minimarket tempatnya bekerja.

Tiba tiba terdengar suara ponsel nya berbunyi, kemudian Neneng menerima panggilan itu dan berbicara serius dengan seseorang.

"Teh!tolong teh, cepetan kesini! Indra mau di gebukin oleh para rentenir! sekarang dia sedang dikejar kejar,cepetan teh, Aduh!mana mereka banyakan lagi!"

Teriak teman Indra di balik ponselnya, dia terdengar sangat panik dan terengah-engah.

"Apa?! kok bisa?"Neneng begitu kaget mendengar adiknya sedang ada dalam bahaya

"Pokoknya Teteh kesini aja dulu,nanti Aku jelasin!kita masih berada di daerah sekolahan!"Kata Rian, temen sekelas Indra,sikap panik nya semakin membuat Neneng khawatir terhadap adiknya.

Dengan segera Neneng berangkat ke tempat dimana adiknya sedang kena masalah.

Dia mencegat tukang ojek yang sedang melintas,tak memperdulikan teriakan rekan kerjanya yang berteriak memanggil manggil namanya.

Sesampainya di sana, Neneng melihat Indra sudah terpojok dan benar saja dia tengah di kejar oleh beberapa orang Pria bertubuh kekar berpakaian preman, entah siapa sebenarnya mereka dan ada masalah apa dengan adiknya itu.

"Teh tunggu Teh! Teteh jangan nekad seperti itu! mereka bukan orang sembarangan, mereka adalah anak buah Bram,kita tidak akan menang melawan mereka!"Rian segera mencegah Neneng yang akan berhambur menolong Indra,dia khawatir malah akan menambah masalah.

"Memang nya siapa Bram,dan mengapa mereka mengejar Indra,Rian?!"Tanya Neneng sambil panik dan ingin segera menolong adiknya yang tengah di kerumuni mereka.

"Bram adalah ketua Geng Motor paling ditakuti di daerah kita ini,Teh,dan Indra memiliki hutang banyak kepada nya yang sudah jatuh tempo, Indra terjerat hutang judi online dan terus meminjam kepada Bram, mereka memaksa Indra untuk bayar hutang itu atau dijadikan anggota mereka untuk dijadikan anak buah Bram, mengedarkan narkoba,merampok, mencopet dan banyak lagi kejahatan mereka yang lainnya Teh, pokok nya serem!Aku sudah coba peringatkan Indra, tapi Indra terlanjur ketagihan judi online itu!"Jawab Rian setengah berbisik,dia memegang bahu Neneng untuk mencegah Neneng berbuat gegabah.

"Lalu kita harus bagaimana sekarang?!gak mungkin kan kita ngebiarin Indra gitu aja?!apa sebaiknya kita lapor polisi aja!?ya kita harus lapor polisi,Rian!"

"Percuma teh! Polisi udah gak mempan sama mereka!"

"Terus gimana dong!?, Argh! kebanyakan mikir Lo! dasar pengecut!"

Umpat Neneng kepada Rian,dia segera berlari menuju Indra yang sudah siap dipukuli, Neneng mengambil parang milik tukang kebun yang tergeletak begitu saja di pinggir taman.

Dia mengacungkan parang sambil berteriak ke arah para preman itu ,

"Lepaskan Adikku!atau kalian akan ku bunuh satu persatu!"

Sontak mereka membalikkan badan ke arah suara yang mengancam mereka.

Namun kemudian mereka tertawa terbahak-bahak setelah melihat siapa yang berani menantang mereka.

"Oh!jadi kau adalah kakak nya!bagus kalau begitu, bayarkan segera hutang dia,baru dia akan kita lepaskan!"Kata salah satu diantara mereka.

"Memang nya berapa hutang adikku?!"

Tanya Neneng berpura pura berani.

"25 juta, belum termasuk bunga nya!"

"Apa?!25 juta?!"

Neneng begitu terkejut dengan angka yang disebutkan mereka.

Gila!dari mana dapat uang se gede itu!?

Dimana ini??

"Sutt!Ndra,Lo mau Gue ajarin cara dapetin uang secara mudah tanpa harus susah payah nggak?"Bisik Gilang sepulang sekolah.

"Gimana caranya emang?asal jangan macem-macem aja, Gue capek cari masalah mulu!"jawab Indra dengan begitu antusiasnya saat mendengar kata uang, kalau masalah duit siapa yang gak mau sih, apalagi sekarang Indra sedang butuh banyak uang untuk membantu kakak nya bayar kontrakan yang udah lama nunggak, apalagi pagi tadi pemilik kontrakan sudah ngancem mau usir dia dan kakak nya jiga sampai besok mereka masih saja belum bayar.

"Nggak lah bro!sini sini gue ajarin caranya, gampang kok!"Kata Gilang sambil menyeret Indra untuk duduk di bangku taman dekat sekolah.

"Nih udah Gue transfer ke akun DAN* Lo 100 ribu buat modal pertama, sekarang Lo tinggal pasang di sini,dan uang Lo bakal bertambah jadi satu juta!"Kata Gilang sambil mengutak-atik ponsel milik Indra.

"Wah, seriusan Lo?!Gila abis! keren banget,cuma gitu doang Gue dapet satu juta! amazing! bener bener! terus duit satu juta ini serius jadi milik Gue?!"Indra benar benar gak percaya jika dia bisa dapat uang dengan begitu mudahnya.

"Yup!serius itu buat Lo, kalau Lo masang lebih gede uang yang Lo dapatkan akan lebih banyak,Lo coba aja pasang lagi 500 ribu!"

Jawab Gilang yang ternyata dia adalah antek antek dari Bram, seorang Geng motor dan Mafia yang paling ditakuti.

Bram sengaja merekrut anak remaja seperti Gilang atau Indra untuk mempermudah target penjualan miras atau pun obat obatan terlarang di kalangan para remaja yang sangat mudah dipengaruhi.

Dari sanalah awal mula nya bagaimana Indra bisa terlibat dengan Geng nya Bram.

Indra terus ketagihan bermain judi online sehingga memiliki hutang yang begitu menumpuk kepada Bram.

Tak sampai disitu,Bram menyuruh anak buahnya untuk terus mengejar Indra juga anak yang lainnya yang ikut terlibat judi online yang sengaja Bram kelola untuk menjerat para remaja itu.

Bahkan anak yang lain sampai menyerah kan mobil, motor,atau aset apapun milik orang tua mereka tapi masih tetap saja menumpuk hutang mereka.

Jika tidak membayar, mereka akan dijadikan anak buah Bram sebagai pengedar narkoba, pencopet, atau pun kegiatan kejahatan lainnya yang menguntungkan bagi Bram.

Begitu juga Indra,kini ia berada diambang kehancuran,masa depannya terancam suram akibat ia salah mengambil langkah.

Namanya juga judi, apalagi Game yang ini sengaja dimodifikasi.

Pertama masang uang di kasih menang,jadi terus ketagihan, lama kelamaan kalah terus dan karena masih penasaran akhirnya pinjam lah dari orang yang dengan sukarela menawarkan pinjaman, padahal itu adalah sengaja setingan belaka.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

"Memang nya berapa hutang adikku?!"

Tanya Neneng berpura pura berani.

"25 juta, belum termasuk bunga nya!"Jawab ketua preman itu yang bertubuh paling tinggi besar.

"Apa?!25 juta?!"

Neneng begitu terkejut dengan angka yang disebutkan mereka.

Gila!dari mana dapat uang se gede itu!?

pikir nya, Indra benar benar keterlaluan kali ini,tapi Neneng juga gak mungkin membiarkan Indra menjadi pengikut orang jahat seperti Bram itu,mau jadi apa dia kelak.

"Akan ku laporkan kalian kepada polisi! lepaskan Adikku sekarang juga, kalau tidak,,,"

"Kalau tidak kenapa, hah? memang nya kau berani melawan kita?!"Potong mereka sambil tertawa-tawa meledek Neneng yang sok pemberani.

"Oke kalau begitu ayo lawan Aku,Hiatttt!"Teriak Neneng sambil maju dan mengacungkan parang ke arah mereka.

"Lari Ndraaa!"Teriak Neneng sambil menarik tangan adiknya,lalu mereka lari tunggang langgang sekuat tenaga.

Para preman itu pun mengejar mereka tak kalah cepat.

Neneng dan Indra terus berlari sambil sesekali melihat ke belakang, memastikan para preman itu sudah dekat atau masih jauh.

Namun langkah mereka terhenti karena akhirnya mereka berada di tepi sebuah sungai yang mengalir cukup deras, sedangkan para preman itu sudah semakin dekat untuk menangkap mereka.

"Hahaha!Mau lari kemana lagi kalian hah! sebaiknya kalian menyerah saja! Kakak kamu lumayan juga jika dijadikan wanita penghibur di club' milik Bos kami, ayolah, kalian akan mendapatkan uang yang banyak!!"

Kata ketua preman itu sambil terus mendekat.

Mereka melingkar mengeroyok Neneng dan Indra,tak ada lagi jalan keluar untuk melarikan diri.

Neneng dan Indra berpegangan tangan begitu erat, mereka begitu ketakutan, Neneng tentu tak ingin menyerahkan diri,dan jalan satu satunya adalah melompat kan diri ke sungai,dan dia hanya menyerahkan nasib nya kepada Tuhan saja.

"Kita harus lompat,Ndra!"Bisik Neneng kepada adiknya.

"Tapi Aku gak mau mati kak,Aku takut!"

Kata Indra begitu gemetar, wajahnya yang penuh keringat terlihat pucat pasi.

"Seharusnya kau katakan itu sebelum kau terjerumus dengan mereka Indra!"Neneng begitu geram dengan adiknya itu.

"Bagaimana, kalian sudah memutuskan!?"Tanya preman itu sekali lagi, mereka semakin mendekat dan terus mendekat.

"Ayo loncat Ndra!"Kata Neneng lagi sambil bersiap dan terus mundur sampai ke bibir sungai.

Indra berbalik menatap kakaknya,

"Indra minta maaf Teh, Indra akan tanggung jawab dengan semua yang Indra lakukan, Indra tak ingin membuat Teteh susah lagi, semoga kita bertemu lagi lain kali dalam keadaan yang lebih baik!"

Ucap Indra sambil menggenggam kedua tangan kakak nya itu.

"Ndra,,,?!"

Belum juga Neneng bertanya apa yang dimaksud dengan ucapan Indra, namun Indra sudah mendorong tubuh Neneng hingga tercebur ke dalam sungai.

"Indraaa!!Byurrr!!"

Akhirnya tubuh Neneng masuk ke dalam sungai dan terseret arus yang cukup deras, terlihat tangan nya masih melambai lambai meminta pertolongan, namun Indra tak menggubris nya,ia berusaha menguatkan diri, berharap kakaknya akan selamat dan ada orang lain yang menolong nya.

Indra masih tetap menatap nya ke arah sungai padahal tubuh Neneng sudah tidak nampak lagi, matanya akhirnya nya terpejam sambil meneteskan air mata.

Memang penyesalan selalu datang terlambat, Indra tak menyangka jika ia sampai membuat masalah besar yang membuat ia akhirnya kehilangan orang orang terdekat nya,Kakaknya satu satunya nya pun kini sudah tidak lagi berada di sisinya, kini ia benar benar hidup sebatang kara.

Entah bagaimana kelak nasib dirinya atau pun nasib kakak nya, apakah ia sudah meninggal atau kah mungkin masih bisa terselamatkan,ah entahlah!

Yang jelas Indra berharap kakaknya akan baik baik saja dan dapat memiliki kehidupan yang lebih layak tanpa dirinya yang selalu membuat onar.

Akhirnya Indra pun ditangkap oleh para preman anak buah Bram, entah bagaimana masa depan nya kelak, padahal sebentar lagi ujian akhir sekolah akan segera di mulai, namun Indra harus kehilangan semua nya karena ulahnya sendiri.

"Cari sampai dapat Kakak bocah itu!hidup atau mati!"

Tegas Bram begitu tahu Indra memiliki seorang Kakak perempuan yang cantik dan pemberani,dia terlihat tertarik kepada Neneng setelah mendengar penuturan anak buahnya saat pengejaran tadi, baginya perempuan seperti Neneng akan sangat berguna untuk nya dalam menjalankan bisnis kotor nya.

...----------------...

Neneng sangat terkejut ketika ia bangun berada di tempat yang asing.

Dia menatap sekeliling dan mendapatinya sedang tidur di sebuah ranjang yang unik juga suasana kamar yang tidak ia kenali, bahkan pakaiannya pun sudah diganti dengan pakaian seperti adat Jawa.

"Apa mungkin ini hanya mimpi?"Batin Neneng.

Sungguh ia tidak mengerti apa yang sebenarnya sudah terjadi kepada dirinya.

Dia berusaha mengingat tentang kejadian yang menimpanya sebelum ia pingsan.

bahkan ia tidak ingat sudah berapa lama dia tidak sadarkan diri.

Neneng memijit pelipisnya yang masih terasa agak sedikit sakit

Ya dia ingat sekarang!

Dia terjatuh ke sungai karena dikejar oleh para preman yang ingin mencelakakan adiknya .

Tunggu! Dimana Indra sekarang?

Batin Neneng sambil bangkit dari tidur nya dan menyingkap kan selimut yang menutupi setengah badan nya,ia berniat mencari keberadaan adiknya keluar.

Terdengar samar-samar suara langkah diluar pintu, Neneng mengurungkan langkah nya dan kembali berbaring dan berpura-pura memejamkan matanya kembali.

Sepertinya ada orang yang masuk ke dalam kamar yang ditinggal Neneng, dua orang perempuan muda yang membawa air di dalam baskom dan pap bersih.

Mereka terdengar berbincang dengan bahasa yang Neneng tak mengerti, bahasa Jawa yang medok.

Mula mula mereka mengelap bagian telapak tangan Neneng dengan perlahan.

"Dimana aku sekarang!?"

Tiba tiba saja Neneng bangkit sambil memegang erat tangan salah satu dari mereka.

Keraton

"Akhirnya kamu bangun juga ,Nduk!"

Kata seseorang yang tiba-tiba ikut masuk ke kamar tempat Neneng tidur.

Dia memberi isyarat kepada kedua perempuan muda yang hendak mengurus Neneng tadi, mereka pun keluar sambil membungkuk sopan kepada Pria yang baru saja datang.

"Anda,,,!?"

Neneng sangat terkejut begitu melihat siapa Pria itu,dia adalah Mang Mang tukang cendol yang tempo hari menawarinya jajan cendol karena dia belum dapat penglaris.

Pria paruh baya itu tersenyum sambil manggut-manggut,dia terlihat rapih dengan pakaian adat Jawa yang ia pakai, siapa dia sebenarnya?

pikir Neneng.

"Panggil saja saya Pakde,Cah ayu pasti bingung kan,Anda berada dimana sekarang?!"Kata Pakde Karwo,ia begitu sopan dan hangat namun bahasa nya terdengar kaku seperti menaruh hormat kepada Neneng.

"Iya Pakde,Saya bingung,kok pas bangun aku berada di tempat asing seperti ini, sebenarnya ini dan dimana dan siapa sebenarnya Pakde ini?!"

"Tiga hari lalu saya menemukan tubuh Non tergeletak di pinggir sungai, karena ternyata ada segerombolan preman yang tengah mencari cari keberadaan Non, akhirnya saya putuskan untuk membawa Anda kesini! ini adalah istana keraton yang tepatnya berada di kawasan Jawa tengah!"Jawab pakde Karwo yang ternyata seorang kepala Abdi dalem di istana keraton tersebut.

"Jawa tengah?!jauh sekali, Aku kan tinggal di Jawa Barat pakde, kenapa sih malah di bawa jauh jauh kesini, lalu bagaimana nasib Adik ku Indra,Pakde?!Aku mau pulang sekarang juga!Aku mau cari Indra!"Rengek Neneng,dia ingat adiknya Indra sedang berada didalam masalah besar, terakhir kali sebelum ia jatuh ke dalam sungai Indra tengah dikejar kejar preman.

"Tenang dulu,Nduk!Kamu tidak bisa kembali ke tempat asal kamu sekarang,para preman itu sekarang ikut mengincar kamu juga, mereka sengaja menjebak adik mu agar memiliki hutang yang banyak agar bisa mengeksploitasi kalian, meskipun kamu datang, Adikmu sudah tidak bisa diselamatkan, dia sudah tidak ada pilihan lain lagi selain ikut kerja dengan mereka!"Pakde Karwo sudah mulai bicara santai dengan Neneng.

Ya"Kita bawa saja dia kesini Pakde! please ya, please!kita bisa kerja apa saja kok disini!"Neneng memohon dengan sangat agar pakde Karwo juga menyelamatkan juga Adiknya.

"Saya mohon maaf! sayangnya sudah sangat terlambat,Adikmu sudah berada dalam genggaman mereka, lagipula ini sudah menjadi pilihan adikmu sendiri!"

"Apa maksudnya?! Indra sengaja menyerah kan diri kepada mereka!?"Neneng seakan tidak percaya dengan apa yang menimpa adik nya.

Pakde Karwo menganggukkan kepalanya dengan lemah.

Neneng menangis tersedu,dia meratapi nasib nya,kini bahkan ia harus terpisah jauh dari adik nya.

Pakde Karwo mengelus lembut rambut Neneng, berusaha menenangkan nya.

"Lalu sekarang apa yang harus saya lakukan disini Pakde!?" Ucapnya lirih, setelah ia puas menangis menumpahkan kesedihan nya.

Neneng sadar ditempat baru ini tak mungkin ia hanya akan berdiam diri saja.

"Kamu ku angkat sebagai keponakan ku disini,namamu disini adalah Ayu, untuk sementara kamu akan bekerja sebagai abdi dalem yang akan ditugaskan untuk mencuci baju para bangsawan ,jika kerjamu bagus kamu akan naik pangkat dalam waktu dekat, bagaimana,apa kamu tidak keberatan?!"

Kata Pakde Karwo memberi arahan.

"Apa Aku akan mendapatkan gaji pakde?!"Tanya Neneng ragu, sebenarnya dia malu untuk bertanya,tapi ia butuh uang untuk menebus Adik dari jeratan hutang piutang dengan Bram.

Pakde Karwo tersenyum.

"Tentu saja,Nduk!gaji pertama mu sebesar 5 juta rupiah, tergantung tingkatan pekerjaan kamu."

Jawab Pakde Karwo.

"Wah lumayan 5 juta, gede juga ya untuk ukuran seorang pembantu!"Batin Neneng, kesedihan nya sedikit terobati mendengar uang 5 juta di depan mata,tak apalah meskipun hanya butuh cuci juga, yang penting ia punya penghasilan kini.

"Bagaimana Nduk,kamu mau kan?!"

Tanya Pakde Karwo membuyarkan lamunan Neneng.

"Ah i i iya Pakde,saya mau!kapan saya harus mulai bekerja!?"Jawab Neneng gugup,ia sedikit bersemangat demi uang 5 juta tiap bulan.

"Baiklah, pertama tama,kamu harus berganti pakaian dulu dengan seragam abdi dalem ,lalu Pakde akan membawamu dulu berkeliling agar kamu mengenal denah keraton ini, setelah itu kamu akan mengikuti apel pagi besok sebagai perkenalan kepada seluruh penghuni Keraton,Ayo ganti pakaian mu dengan ini dulu!"Kata Pakde Karwo sambil menyodorkan baju seragam abdi dalem kepada Neneng.

Neneng mengambil pakaian itu dan membuka nya.

"Bagaimana cara memakainya,Pakde?Aku belum pernah memakai pakaian seperti ini!"Tanya Neneng kebingungan.

Satu set baju adat Jawa yang Neneng anggap sangat kuno dan ribet sekali pasti saat memakai nya.

"Nanti akan ada yang membantu memakai kan nya untuk mu,Pakde tunggu di luar ya!?"Kata Pakde Karwo sambil keluar dari kamar Neneng.

Tak lama masuk lah kedua perempuan yang tadi masuk ke kamar Neneng.

"Mari Kami bantu ,Mbak!siapa namamu, Mbak!? Aku Karti dan ini temanku Sri!"Tanya mereka memperkenalkan diri.

"Namaku Ne,, eh Ayu, namaku Ayu, Mbak!senang bertemu dengan kalian!"Hampir saja Neneng keceplosan menyebutkan nama aslinya.

"Oalah namanya Ayu to,se ayu orang nya ya,Sri!?"Puji Karti sambil melirik Sri ,temannya yang sedang memasang kan kain jarik di badan Neneng.

"Iyo, kamu ayu tenan ,Mbak, kulit mu halus bak putri raja!"Sri ikut ikutan memuji.

"Kalian bisa aja,lebay deh!"Ucap Neneng sedikit tersanjung,memang jika dibandingkan mereka kulit Neneng lebih tampak cerah ,putih dan bersih, hidungnya memang minimalis tetapi terlihat pas dengan wajahnya yang mungil tapi terlihat menarik dan sedap dipandang mata.

"Ih beneran loh Mbak,apa rahasia nya sih!kali aja nanti para Pangeran Agung naksir sama Aku!"Kata Kartu setengah bercanda.

"Hus, mimpi kamu ti,Karti! dari mana ceritane Pangeran Agung naksir sama kita,dasar tukang halu kamu!"Cibir Sri sambil memonyongkan bibirnya, mereka sangat lucu dan mampu membuat Neneng terpingkal pingkal.

"Nah sudah selesai!Ya ampun,kamu ayu tenan to Mbak!Kamu terlihat berbeda!"Kata Sri sambil membalikkan badan Neneng untuk menghadap ke arah kaca.

Kini penampilan nya memang sangat berbeda,baju kebaya lengkap dengan sanggul mini menghiasi rambut nya,hilang sudah sisi tomboy yang biasanya melekat pada diri Neneng.

"Kalian sudah selesai,Ayo Yu, keluar lah,Pakde akan mengajak mu berkeliling!"Kata Pakde Karwo yang nongol dari balik pintu.

Karti dan Sri membungkuk kan badannya ke arah Pakde Karwo, mereka begitu menaruh hormat kepadanya karena tingkatan pakde Karwo yang sebagai kepala para abdi dalem.

"Aku pergi dulu,ya, terimakasih karena sudah membantu!"Bisik Neneng sambil melambaikan tangan nya ke arah mereka berdua, seperti nya mereka berdua baik dan akan menjadi teman Neneng selama di sana.

Mereka berdua mengangguk sambil mengacungkan Ibu jari nya,lalu membalas lambaian tangan Neneng yang pergi bersama Pakde Karwo.

Pakde Karwo menunjukkan tempat tempat yang harus diketahui Neneng dan bagian mana saja yang tidak boleh ia datangi.

Namun tiba-tiba seseorang memberitahu nya jika paduka Raja memanggil nya.

"Pakde harus menghadap Baginda Raja sekarang juga,kamu bisa kan kembali ke tempat mu sendiri?!"

Kata Pakde Karwo memicingkan matanya.

"Silahkan pakde,Saya bisa jalan sendiri!"Jawab Neneng, meskipun sebenarnya ia ragu kemana jalan kembali ke kamar nya tadi.

"Hati hati ya, jangan coba-coba nekat masuki ke tempat yang Pakde larang ya!?"

"Tenang saja Pakde,aman pokoknya!"Ucap Neneng sambil mengacungkan jempolnya.

Pakde Karwo pun berlalu menuju istana dimana Baginda raja berada saat ini, sedangkan Neneng malah asyik berkeliling hampir ke seluruh bagian istana keraton tersebut.

Samar samar terdengar suara orang bersorak sorak.

Neneng menuju tempat suara berasal, dilihat nya segerombolan remaja tampan yang berpakaian seperti bangsawan tengah bermain main di tepi kolam.

Byurrr!!

Terlihat seorang remaja yang paling kecil tubuh nya jatuh ke dalam kolam, mereka malah tertawa tawa mengejek, sementara anak yang jatuh tersebut terlihat tidak bisa berenang dan hampir tenggelam.

Jiwa heroik Neneng yang meronta ronta tidak bisa dibendung lagi,ia tidak peduli dengan kain kemben yang ia pakai.

Neneng berlari menuju kolam itu dan "Byurrr!"

Ia menceburkan diri ke kolam tersebut, berusaha menyelamatkan anak yang tadi jatuh dan dia terlihat sudah kehabisan nafas.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!