...Hola semua Sahabat Mommy_Ar 😘🥰...
...Welcome di kamar terbaru Mommy. Jangan lupa berikan dukungan di karya Mommy ya, mudah kok. Cukup tinggalkan jejak saja, dengan cara Like, Komen dan Faforitkan, agar tidak ketinggalan update.....
...Plis, jangan jadi pembaca Ghoib 😘🥰🥰...
...~Happy Reading~...
New York, Amerika Serikat.
Mata Hansel seorang gadis bertubuh mungil dengan mata sipit dan hidung mancung itu kini mulai terbuka. Setelah menempuh perjalanan yang cukup panjang, kini akhirnya dirinya sudah tiba di sebuah tempat yang sama sekali belum pernah ia datangi sebelumnya.
“Daddy, mengapa kita kesini? Dan ini tempat apa?” tanya nya mengerutkan dahi saat melihat sebuah bangunan yang terlihat cukup berantakan dan mungkin terbilang kumuh, jauh dari jalanan.
“Jangan banyak tanya, lebih baik sekarang kita masuk!” ucap seorang laki laki paruh baya itu langsung menggandeng tangan gadis yang sudah ia anggap putri selama hampir lima belas tahun terakhir.
Dengan raut wajah bingung dan heran, akhirnya gadis yang berasal dari keluarga Bowen itu hanya bisa pasrah dan mengikuti langkah kaki ayah tirinya. Meskipun dalam benaknya, tersimpan begitu banyak tanda tanya besar dan rasa ingin tahu, namun ia memilih untuk diam dan menurut agar tak membuat sang ayah marah padanya.
Nichole Bowen, cucu tunggal dari keluarga Bowen. Ayahnya meninggal dunia saat usianya masih menginjak satu tahun. Dan di umurnya yang menginjak dua tahun, ia kembali mendapatkan sosok ayah yang baik hati, lembut dan menyayangi nya dengan ketulusan. Nichole hidup bergelimang harta dan kasih sayang.
Namun itu dulu, sebelum pada akhirnya sang ibu meninggal dunia dan ayah tirinya terjerumus dalam dunia perjudian. Tepat saat Nichole memasuki SMA, keluarga nya di nyatakan bangkrut. Dan ia harus hidup dengan serba kekurangan. Namun, meski begitu, ia adalah anak yang sangat cerdas dan pintar, sehingga ia bisa mendapatkan beasiswa di sekolah yang cukup bagus dan mahal.
Nichole memiliki seorang sahabat baik, dulu. Namun, karena sebuah kesalahpahaman dan rasa iri yang di miliki oleh sahabat baiknya, akhirnya menjerumuskan sahabat nya itu pada sebuah titik luka yang begitu besar, hingga berakhir kematian.
Kini, Nichole tidak memiliki siapapun lagi. Hanya sang ayah tiri yang ia punya. Namun, sepertinya sebentar lagi Nichole akan benar benar merasa sendiri dan hancur karena ayah nya sendiri.
“Oh ini gadis yang kau maksud?” tanya seorang laki laki bertubuh ramping dan memiliki tulang lunak, berjalan dengan gemulai nya ke arah Nichole dan Khandra yang tak lain adalah ayah tiri Nichole.
“Ya, berapa kira kira?” tanya Khandra seraya memberikan salaman kepada laki laki gemulai tersebut.
Jeduarrr!
Bagai tersambar petir di siang bolong. Nichole yang terkejut langsung membulatkan matanya dengan sempurna. Tentu saja, dengan mendengar pertanyaan dari ayah nya, Nichole sudah bisa menafsirkan apa yang sedang mereka bahas.
“Apakah dia masih Virgin?” tanya laki laki itu.
“Tentu saja, aku sendiri yang menjaga nya. Jadi aku pastikan dia masih bersih dan belum tersentuh sama sekali,” ujar Khandra dengan senyum menyeringai.
“Daddy! Apa maksud Daddy?” tanya Nichole menggelengkan kepala nya, hingga tanpa sadar, air matanya menetes begitu saja membasahi pipi nya.
Sementara itu, Khandra nampak acuh dan tidak memperdulikan tangisan serta pertanyaan dari Nichole. Khandra masih terus menatap laki laki gemulai di depan nya seolah sangat bersiap untuk mendengar sejumlah angka yang akan ia terima setelah menyerahkan putri sambung nya.
“Bagaimana kalau satu miliyar?” kata laki laki itu tersenyum manis menatap Nichole.
“Sheron, yang benar saja. Dia masih perawan, mengapa hanya kau hargai segitu?” ucap Khandra mencoba untuk bernego, yang mana membuat hati Nichole semakin sakit dan tertusuk.
...~To be continue ......
...~Happy Reading~...
“Dua miliyar. Itu penawaran terakhir dari ku, kalau kau tak mau ya sudah. Kau bawa lagi anak mu itu pergi dari sini.” Ujar laki laki bernama Sheron itu nampak acuh dan hendak pergi.
Tak ingin membuang kesempatan, akhirnya Khandra menyetujui harga yang di berikan oleh Sheron dan segera menyerahkan Nichole padanya.
“Daddy, tidak! Nichole tidak mau! Nichole mohon Dad, jangan jual Nichole, Nichole tidak mau!” pekik Nichole menangis histeris saat Khandra melepaskan tangan nya dan menyerahkan nya kepada laki laki bertulang lunak di depan nya.
“Menurut lah, atau kau akan tau akibatnya nanti.” Ancam Khandra untuk pertama kalinya, “Kau tahu, Mommy mu itu sudah mati dan meninggalkan banyak sekali hutang. Aku harus membayar beberapa hutang yang di gunakan untuk pengobatan Mommy mu kemarin. Jadi, anggap saja ini sebagai balas budi mu sebagai anak untuk wanita yang sudah melahirkan mu.” Kata Khandra dengan sangat tajam.
“Daddy, Nichole akan bekerja. Nichole janji akan melunasi semua hutang Mommy, tapi Nichole mohon, jangan seperti ini hiks hiks. Nichole tidak mau Daddy!” pinta Nichole terus meronta dan memohon kepada ayah tirinya.
Namun, Khandra yang sudah menerima cek dari Sheron pun tidak lagi memperdulikan tangisan dan permintaan Nichole. Laki laki itu seperti mendapatkan harta karun dan tidak sabar untuk membawanya ke meja judi kembali.
“Sheron, terserah mau kau apakan dia. Sekarang aku sudah bebas, dan aku akan pergi!” ujar Khandra tersenyum smirk, lalu bergegas pergi.
“Daddy!” teriak Nichole menggelengkan kepalanya.
“Ssshhtt, tenanglah Baby. Percayalah, hidup kamu akan jauh lebih baik setelah ini, daripada kau hidup dengan laki laki penjudi dan pemabuk seperti dia,” ujar Sheron yang sebenarnya tidak tega melihat Nichole yang terus menangis dan terisak memohon kepada ayah nya.
Sheron memang serang ger mo, namun ia juga masih memiliki hati nurani, walaupun hanya satu persen saja. Tak berbeda jauh dari Khandra, Sheron pun juga seperti tidak sabar untuk menerima pundi pundi uang yang akan di hasilkan oleh Nichole nantinya.
Sheron segera membawa Nichole untuk lebih memasuki tempat tersebut. Tempat yang Nichole lihat sangat kumuh dan berantakan, nyatanya ketika sudah di dalam, tempat itu sangat bagus, indah dan nampak mewah.
“A—apakah aku akan di jadikan pela cur?” tanya Nichole dengan suara terbata dan masih terisak.
“Kamu mau?” tanya Sheron menghentikan langkah nya dan berbalik untuk menatap raut wajah Nichole.
“Tidak!” Nichole menggelengkan kepala nya, menghapus air mata, “A—aku tidak ingin seperti itu. Bisakah anda membebaskan saya? Saya janji akan membayar uang yang sudah anda berikan kepada Daddy saya,” pinta nya dengan mengatupkan kedua tangan nya.
“Berdoalah Sayang, karena nanti malam akan menjadi babak penentuan mu. Apakah kamu akan bertahan disini atau bisa keluar,” bisik Sheron lalu ia membukakan sebuah pintu dimana itu adalah sebuah kamar untuk Nichole.
“Istirahatlah, nanti akan ada pelayan yang membawakan mu pakaian untuk bersiap. Jangan lupa, berdoalah,” ucap Sheron sekali lagi sebelum akhirnya ia benar benar pergi.
Tangis Nichole kembali pecah, saat melihat pintu tertutup dan di kunci dari luar. Ia sudah tidak bisa kabur. Bahkan, ia tidak tahu harus berbuat apa lagi. Ia begitu kecewa dan marah kepada Khandra.
Orang yang sudah ia anggap malaikat di hidupnya, ayah yang begitu lembut dan menyayangi nya dengan ketulusan, nyatanya semua itu hanyalah kepalsuan.
Sungguh, hati Nichole begitu sakit dan hancur menerima kenyataan bahwa ternyata ayah tirinya bisa tega berbuat sekejam ini padanya.
...~To be continue ......
...~Happy Reading~...
Detik demi detik berlalu, tergantikan oleh menit dan jam. Kini, malam yang di tunggu telah tiba. Nichole sudah berganti pakaian dan make up, seperti yang di perintahkan oleh Sheron.
Meskipun, Nichole menolak dan memberontak, namun Nichole tetap kalah dan tak bisa menang untuk melawan Sheron serta anak buah nya.
"Jangan menangis Baby, make up mu akan rusak. Dan aku tidak mau rugi malam ini," ucap Sheron dengan suara khas nya seraya membelai wajah Nichole.
"Madam, saya mohon. Lepaskan Saya, saya berjanji akan mengganti rugi uang yang Anda berikan kepada Daddy Saya." pinta Nichole untuk ke sekian kalinya, yang hanya di balas kekehan kecil saja oleh Sheron.
"Tenang lah Baby. Sudah ku katakan bukan sejak tadi, banyak lah berdoa. Agar nasib mu, bisa berubah, aku hanya membantu saja disini. Jadi, sorry, aku tidak bisa membantu dan aku juga tidak mau rugi," kata Sheron tersenyum lalu ia segera bangkit dari tempat duduknya.
"Kalian bawa dia ke mobil!" ucap Sheron memerintahkan kepada anak buah nya.
Nichole tidak tahu lagi akan di bawa kemana. Ia terus berusaha memberontak dan berniat kabur. Hingga pada akhirnya, Sheron tidak memiliki pilihan lain, selain membius Nichole.
"Sudah ku katakan, banyak berdoa. Bukan banyak memberontak," kata Sheron menggelengkan kepala nya, lalu ia segera masuk ke dalam mobil dan membawa Nichole ke tempat tujuan.
****
Brixton Auction. Sebuah acara yang sering di selenggarakan setiap tahun nya di kalangan orang orang kaya. Termasuk acara ilegal, karena pelelangan yang di adakan adalah beberapa barang langka yang sangat sulit di temukan. Dan kebanyakan adalah barang curian, tentu saja tak ketinggalan adalah wanita.
Sheron membawa Nichole ke acara itu, karena tidak ingin merugi terlalu tinggi. Sheron juga tidak yakin, apakah ia bisa mendapatkan uang nya kembali bila membiarkan Nichole bekerja dengan nya.
Mengingat bahwa kedatangan gadis itu karena sebuah paksaan. Dan Nichole yang terus berusaha kabur, jadilah Sheron tidak ingin mengambil resiko.
Selain itu, Nichole juga masih perawan, dan Sheron merasa akan sangat di sayangkan bila ia menjadikan Nichole seorang pe lacur. Jadilah, ia membawa Nichole ke acara lelang, agar bisa menjual gadis itu dengan nilai yang lebih fantastis.
Mencari seorang gadis perawan di negara itu sangat sulit. Dan sudah pasti, bila Sheron menjual Nichole di sana, ia akan mendapatkan untuk berkali kali lipat dari uang yang ia berikan kepada Khandra.
Nichole membuka matanya saat mendengar suara riuh ricuh di sekeliling nya. Ia menyentuh kepala nya yang kian terasa begitu pusing.
"Sshhhh," desis nya berusaha untuk bangun.
"Kalian urus dia. Jangan sampai kabur lagi!" ucap Sheron ketika melihat Nichole sudah sadar.
Sheron pun segera pergi dan menemui seseorang. Sementara Nichole ia hanya bisa menangis dan kembali terisak, membayangkan akan seperti apa nasib nya nanti.
"Ini dimana?" tanya Nichole kepada beberapa penjaga yang ada di dekat nya, namun tidak ada satu pun dari mereka yang membuka mulut.
"Ya Tuhan, apa yang harus aku lakukan?" gumam Nichole menundukkan kepala nya.
"Masih adakah orang baik di dunia ini? Ya Tuhan, aku mohon, jangan biarkan aku jatuh semakin dalam."
Nichole terus berdoa dan memohon kepada Tuhan, meskipun ia sempat marah kepada Tuhan karena sudah mengambil harta dan juga ibu nya. Namun, kini Nichole sudah pasrah dan tidak bisa mengandalkan siapapun selain Tuhan, sang Pencipta alam semesta.
...~To be continue... ...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!