NovelToon NovelToon

Kau BahagiaKu

Bab. 1 Pertemuan

Dalam perjalanan pulang ke hotel, mobil yang dipakai oleh Nada Kejora Atilah Ahmad. Motir maticnya tiba-tiba berhenti dan mogok di jalan yang cukup sepi.

"Kok mogok yah, apa jangan-jangan gara-gara tadi lupa singgah ke SPBU dulu, di mana jalannya juga pas sepi lagi," gumamnya Nada yang menghentikan laju motornya lalu turun untuk memeriksa bahan bakar bensin motornya itu.

Nada melupakan untuk mengisi bahan bakar motornya sebelum berangkat tadi pagi. Nada kebingungan setelah memeriksa kondisi mobilnya yang ternyata hanya kehabisan bensin bukan mogok karena ada yang rusak.

Nada pun menghubungi nomor hp salah satu sahabatnya yang kebetulan tinggalnya tidak terlalu jauh dari daerah itu untuk segera datang dan membawa beberapa botol bensin.

"Semoga saja Arman bisa datang membantuku untuk bawa bensin," Lirihnya setelah ia menutup panggilannya.

Nada melihat jam di hp nya dan ternyata sudah jam 11malam. Bulu kuduk meremang dan merinding apalagi angin sudah berhembus sepoi-sepoi menambah suasana malam hari yang begitu mencekam dan sepi tanpa ada jenis kendaraan apa pun yang lewat.

"Kenapa cuacanya malam ini begitu dingin padahal baru juga jam sebelas malam," cicitnya Nada.

Nada baru saja ingin beranjak masuk kembali ke dalam mobilnya tapi tiba-tiba ada cahaya lampu yang menyorot ke arahnya yang membuat mata silau. Nada reflek menutup mata dan wajahnya dengan kedua tangannya.

Cahaya lampu yang cukup silau itu membuat kedua bola matanya mengerjapkan menyesuaikan dengan sinar lampu sorot itu. Nada baru memandang ke arah mobil tersebut setelah tidak ada cahaya lampu yang menyala.

"Siapa sih yang nyalain lampu sorot mobilnya seperti ini, bikin mataku silau saja," kesalnya Nada.

Tetapi, Nada tidak mengetahui siapa pemilik mobil tersebut. Nada juga tidak ingin menebak siapa orang dari pemilik mobil itu. Orang yang berada di dalam mobil itu langsung keluar dari dalam mobilnya dan tersenyum manis ke arah Nada.

"Sepertinya aku pernah melihatnya, tapi di mana yah," gumamnya Nada yang menelisik memandangi pria itu.

Senyuman khasnya yang tanpa pemanis buatan dan pengawet membuat khas senyuman itu. Nada pun membalas senyuman dari pria pemilik mobil sedan yang berplat nomor polisi yang unik yaitu C1nt4 dan berwarna hitam.

"Hay cantik!" Sapanya Pria itu yang tidak lain adalah Sameer Satya Almier sambil berdiri di depan kap mobilnya.

Nada menatap jengah ke pria itu, "Maaf mamaku bukan Cantik tapi, Nada Kejora Atilah Ahmed," sanggah Nada yang menekan perkataannya saat mengeja namanya agar pria tersebut mengerti dan paham.

Samer tersenyum pongah, "Bagiku sama saja kok Cantik atau Nada tidak ada bedanya orangnya tetap sama dan tetap cantik enggak ada yang berubah," ujarnya yang nyeleneh tapi mengecilkan suaranya pas dikata terakhir yang dia ucapkan.

"Maaf aku terlambat datang, soalnya aku harus keliling cari SPBU yang masih buka," tuturnya Arman Maulana Yusuf yang meminta maaf karena sudah membuat salah satu temannya itu.

Beberapa saat kemudian, sahabatnya Arman sudah datang dan membawa beberapa botol bensin dan segera membantu Nada untuk memasukkan bensin tersebut.

"Ini ongkir sama harga dari bensin 5 botol" ucapnta Sameer lalu mengambil uang dari dompetnya dan langsung mengulurkan tangannya yang sudah memegang uang pecahan ratusan lima lembar ke arah ke dalam genggaman tangannya Arman yang dikira Sameer adalah driver ojek online.

"Makasih banyak tapi sepertinya ini tidak perlu Pak karena saya ikhlas melakukan semua ini untuk menolong sahabat aku yang butuh bantuan," tolaknya Arman yang tidak ingin mengambil uang itu.

Nada hanya terdiam tanpa berbicara sepatah kata pun karena cukup terkejut dengan apa yang dilakukan oleh Sameer. Ia hanya tersenyum simpul ke arah Arman.

"Arman, jangan menolak rezeki loh, katanya orang enggak baik menolak Resky lagian Tuan ini sendiri yang menginginkan memberikan kamu uang, jadi aku harap kau ambil saja," tawarnya Nada yang megerlingkan alisnya di hadapan Arman.

Bab. 2. Fauzan Sang mantan

Nada hanya terdiam tanpa berbicara sepatah kata pun karena cukup terkejut dengan apa yang dilakukan oleh Sameer. Ia hanya tersenyum simpul ke arah Arman.

"Arman, jangan menolak rezeki loh, katanya orang enggak baik menolak Resky lagian Tuan ini sendiri yang menginginkan memberikan kamu uang, jadi aku harap kau ambil saja," tawarnya Nada yang megerlingkan alisnya di hadapan Arman.

"Tidak apa-apa kok Pak! sisanya untuk bapak saja," cegahnya Sameer yang menolak sisa dari harga bensin yang dibeli oleh Arman.

"Makasih banyak Pak, Nada aku balik dulu yah, ingat kamu butuh sesuatu ataupun bantuan kamu tinggal chat aku atau nelpon saja, okey!" ucap Arman.

Arman sebenarnya sangat bahagia dengan pemberian dari Sameer karena sebenarnya ia sangat butuh uang saat itu. Andai semua orang berduit seperti Sameer pasti sejahtera orang yang ada dibawah kita.

Setelah beberapa saat Nada pun pamit pulang karena sudah tengah malam dan seharian sudah meninggalkan anaknya dan lupa untuk bertanya tentang anaknya itu.

Sameer tidak langsung pulang tetapi mengikuti mobil yang dipakai oleh Nada perempuan yang sudah berhasil merebut hatinya itu.

"Entah kenapa serasa kita seperti pernah bertemu sebelumnya," gumamnya Sameer.

Sameer ingin memastikan bahwa Nada pulang dan sampai dengan selamat di rumahnya.

"Apa aku mendekatinya saja yah, lagian ia gadis yang cantik dan pastinya cukup seksi dimataku walaupun berpakaian sedikit tertutup sih sebenarnya," cicitnya Sameer.

"Semoga saja putriku tidak rewel aku tinggalkan, walaupun sejak pagi aku perginya dari rumah," cicitnya Nada.

Nada baru membuka pintu mobilnya dan tiba-tiba ada tangan yang cukup kekar dan besar langsung menarik tangannya dengan kuat. Nada hendak membuka pintu pagar rumahnya yang kebetulan terkunci.

"Kenapa Mbak Yuni mengunci rapat pintunya padahal biasanya gak dikunci hanya ditutup rapat saja," gumamnya Nada.

Nada kembali kedalam mobilnya karena akan mengambil kunci gembok pagarnya tapi, belum sempat meraih tasnya tangannya sudah ditarik.

"Aahh!! Kamu siapa, lepaskan tanganku!!" Teriaknya Nada seraya berusaha untuk melepaskan pegangan tangannya dari pria itu.

Tapi, pria itu sama sekali tidak gentar dengan pukulan dan teriakannya Nada yang cukup melengking.

"Lepaskan tanganku!! Kalau tidak aku akan berteriak agar orang-orang datang ke sini dan memukulimu!" Gerutunya Nada yang mengancam pria itu.

Pria itu segera membekap mulutnya Nada dengan telapak tangannya yang cukup besar itu hingga Nada sudah tidak bisa berteriak dan juga berbicara.

"Aauuhh!!" Lirihnya Nada.

"Kali kamu tidak akan lepas dariku, hari ini juga akan aku buktikan siapa Fauzan Nasrul Hamzah!" Ujarnya pria itu.

Nada cukup terkejut mendengar jika pria itu adalah Fauzan mantan tunangannya yang harus kandas karena Nada hamil dari pria lain dan Nada sendiri yang memilih dan memutuskan untuk mengakhiri hubungan mereka berdua yang sudah siap untuk menikah.

"Mas Fauzan!" Lirihnya Nada.

"Iya benar sekali aku adalah Pria yang kamu putuskan begitu saja padahal aku bersedia untuk menikahimu walaupun kamu hamil, tapi apa hingga detik ini kamu harus hidup seorang diri tanpa suami dengan seorang putri, apa itu yang kamu inginkan haaa!!" Bentaknya Fauzan.

Tubuhnya Nada mulai gemetaran dan raut wajahnya pucat pasi saking takutnya, "Ya Allah… apa yang terjadi dengan Mas Fauzan, dari aroma wangi mulutnya sepertinya Mas Fauzan sudah minum minuman alkohol, ya Allah tolonglah aku!" Batinnya Nada yang sudah meneteskan air matanya dan tubuhnya sedikit sesak nafas karena dipeluk.

Bab. 3. Fauzan Kalap

"Mas Fauzan!" Lirihnya Nada.

"Iya benar sekali aku adalah Pria yang kamu putuskan begitu saja padahal aku bersedia untuk menikahimu walaupun kamu hamil, tapi apa hingga detik ini kamu harus hidup seorang diri tanpa suami dengan seorang putri, apa itu yang kamu inginkan haaa!!" Bentaknya Fauzan.

"Ya Allah… apa yang terjadi dengan Mas Fauzan, dari aroma wangi mulutnya sepertinya Mas Fauzan sudah minum minuman alkohol, ya Allah tolonglah aku!" Batinnya Nada yang sudah meneteskan air matanya dan tubuhnya sedikit sesak nafas karena dipeluk.

Fauzan tersenyum penuh kelicikan, seraya tangannya mulai merobek ujung bajunya Nada. Walaupun mendapatkan perlawanan yang cukup besar dari Nada, tapi itu sia-sia saja. Apa yang berusaha dilakukan oleh Nada sama sekali tidak membuat Fauzan mengurungkan niatnya.

Fauzan membaringkan tubuhnya Nada ke atas kap mobil. Fauzan berusaha untuk memeluk bahkan ingin mencium bibir Nada dengan paksa.

"Aku harus terus melawannya, aku tidak boleh kalah darinya," lirihnya dengan mulutnya yang sudah tersumbal kain.

"Kamu tidak akan bisa lolos dariku, aku akan mencicipi tubuhmu malam ini juga!" Geramnya Fauzan dengan tatapan matanya yang liar seakan-akan ingin langsung menerkam dan memakan Nada saat itu juga.

Nada tidak ingin lemah dan terus berusaha untuk melawan walau pun kekuatannya tidak sebanding dengan kekuatan yang dimiliki oleh mantan tunangannya itu.

"Tolong lepaskan, Aku mohon jangan seperti ini!" Ibanya Nada yang terus mencegah Fauzan agar tidak berhasil mencium bibirnya dengan menggelengkan terus kepalanya ke kanan kiri.

"Nada, Mas sangat mencintaimu bahkan aku rela melakukan apa pun demi kembali hidup bersamamu, aku juga bersedia jadi ayah dari putrimu itu!" Racaunya Fauzan yang sudah tidak menyadari bahwa apa yang dilakukannya akan membuatnya menyesal dan bisa hidup dibalik jeruji besi.

Fauzan yang sudah gelap mata dan dipengaruhi oleh alkohol dan setan sudah tidak memperdulikan teriakan dan permintaan dari Nada yang sudah menangis.

"Mas Aku mohon jangan seperti ini, tolonglah lepaskan aku," ratapnya Nada dengan deraian air matanya yang semakin mengalir deras.

Fauzan sudah me re mas puncak gunung Himalaya milik Nada, dan tetap mencium seluruh wajahnya Nada walaupun Nada sama sekali tidak menginginkan dia juga jijik dan tetap memberontak.

Sedangkan di tempat lain, tepatnya di dalam mobil. Sameer bersiul gembira karena senantiasa melihat senyumannya Nada.

"Semoga Nada masih single dan aku punya kesempatan untuk mendekatinya," gumamnya Sameer.

Tapi, matanya dibuat melotot saat ia melihat kejadian itu tidak ingin langsung bertindak. Alasannya karena Sameer tidak ingin salah sasaran dan salah mengambil tindakan. Jangan sampai mereka adalah suami istri yang sedang bertengkar dan saling marahan.

"Apa itu suaminya, tapi kenapa meski memaksa segala sesuatu pada istrinya kan bisa minta baik-baik saja!" Umpatnya Sameer sambil menggeleng kepalanya melihat sikap mereka berdua.

Tapi ia juga heran kalau mereka suami istri tidak mungkin berbuat seperti itu ditempat umum walaupun dalam keadaan marah. Sameer sudah melihat kalau Nada tidak menginginkan hal tersebut. Bahkan Fauzan sudah merobek roknya Nada sehingga bagian dadanya dan juga pahanya hingga ke pangkal paha bagian atasnya sudah terekspos dan terpampang dengan nyata dan jelas.

Tangis sedih dari bibir Nada tidak lagi dihiraukan oleh Fauzan bahkan Fauzan ingin melakukan hal yang lebih dari ciuman saja. Tangannya menjalar ke bagian lainnya.

"Toloonggg!!" Akhirnya Nada pun berteriak minta tolong ketika mulutnya terlepas dari ikatan kain itu.

Sameer segera berlari dan melompati pagar pembatas taman dengan tempat parkiran yang tingginya kira-kira mencapai 1 meter lebih. Dia bahkan tidak perduli dengan pagar tersebut. Hingga mampu merusak bunga tetangganya Nada.

"Stop!! Brengsek!! Bajingan apa yang kamu lakukan!!" Teriaknya Sameer dengan tangannya yang sudah memberikan bogem mentah ke wajahnya Fauzan tanpa ampun.

Sameer menarik kerah bajunya Fauzan dan langsung memukuli wajahnya tanpa memberikan kesempatan kepada Fauzan untuk mengelak, melawan ataupun menghindar hingga tak berbentuk lagi.

"Aku akan memberikan pelajaran untukmu agar kamu bisa menghargai semua wanita!" Geramnya Sameer yang beralih menendang kakinya Fauzan.

Nada yang masih shock tidak mampu untuk mencegah apa yang dilakukan oleh Sameer. Hanya tergugu dalam tangisnya, ia tidak tahu harus berbuat apa juga dalam kondisi yang cukup memprihatinkan.

Sameer sudah kalap menghajar tubuhnya Fauzan. Untung saja pihak keamanan komplek perumahan Nada segera datang untuk melerai perkelahian itu. Pak security segera menghentikan tindakan Sameer yang cukup brutal.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!