Huek ... huek ... huek
suara muntahan yang terdengar menjijikan, yang kini dialami seorang gadis yang berjalan limbung sambil memegangi kepala dan perutnya, dengan pandangan yang kabur. Hingga ...
Bruk!!
" Awsh! aduh bokongku, sakit sekali! " Keluhnya, begitu jatuh karena menabrak seseorang yang ternyata seorang pria tampan.
Gadis itu berusaha berdiri sambil mengusap bokongnya yang sakit. " Hei! kau tidak bisa berjalan ya?! Apa kaki mu itu tidak berfungsi dengan baik hingga menabrak ku dan membuatku jatuh!! " Teriak gadis itu pada pria di depannya, yang menatapnya datar
pria yang bernama Adyatama Mahavir Bagaskara, atau sering di sapa Adit itu, pergi begitu saja mengabaikan wanita yang bisa dipastikan sedang mabuk, hingga bertingkah aneh dengan memarahinya yang jelas-jelas tidak bersalah.
Melihat pria itu yang pergi begitu saja, tentu membuat gadis yang sering di sapa Keysha Aileen Nathania atau key itu, merasa kesal. Key bangun dan berjalan menghampiri Adit yang meninggalkannya tanpa membantunya bangun, atau sekedar meminta maaf padanya dulu. Hingga ...
Bruk!!
Key menubruk punggung Adit, dan menaikinya. Adit yang tidak siap hampir saja terjatuh jika tidak menahan keseimbangan tubuhnya.
" Hei tuan! di mana sopan santun mu itu kamu letakkan. Setidaknya minta maaf lah dulu padaku. Kau itu sudah menabrak ku!!" Protes Key di punggung Adit, dengan tangan yang melingkar erat di leher Adit, hingga pria itu tercekik.
Key sengaja mengeratkan tangannya di leher Adit. Dia ingin membalas pria itu yang meninggalkannya begitu saja, tanpa meminta maaf padanya.
" Aish! dia benar-benar mabuk rupanya " Batin Adit yang mencium bau alkohol dari napas Key.
" No-nona turunlah, atau kita akan terjatuh nanti! " Adit semakin sesak karena belitan tangan key dilehernya terasa menguat. Sedangkan Key terus bergerak, hingga mengganggu keseimbangan tubuhnya yang tengah menahan berat badan Key di punggungnya itu.
Mereka kini tengah berada di sebuah restoran bintang lima. Suasana restoran itu cukup ramai, apalagi di hari weekend dan pada sore hari menjelang malam seperti sekarang ini.
Sayangnya, suasana itu tidak berlaku bagi Adit yang hendak masuk restoran, tetapi sialnya dia harus menghadapi gadis mabuk yang menabraknya dan menyalahkannya.
Key yang awalnya datang bertiga bersama temannya itu, berakhir keluar seorang diri dalam keadaan mabuk. Dia baru saja merayakan diterimanya kerja di perusahaan ternama, dan key pun mentraktir temannya di restoran. Suana hati yang dipenuhi kebahagian, membuat mereka kalap, memesan wine cukup banyak dan berakhir Key yang mabuk, karena memang tidak kuat dengan alkohol.
Korean resto, ya, tempat yang menjadi persinggahan Key untuk merayakan hari bahagianya itu. Salah satu restoran yang cukup terkenal yang ada di ibu kota. Tidak heran jika alkohol pun juga ada di sana, seperti restoran Korea pada umumnya.
" Hahaha ... Kau pikir aku bodoh! Anda ingin kabur lagi seperti tadi kan?! jangan mimpi! " Lengkingan tawa Key ditelinga Adit, membuat telinga pria itu berdenging. Key mengabaikan perintah Adit yang menyuruhnya turun, dan malah menuduh pria itu.
Key yang tidak berhenti bergerak, membuat pegangan tangan Adit di bokong Key pun terlepas. Mereka berdua jatuh ke belakang, dengan Adit menindih tubuh Key.
" Awsh! aduh tubuhku! Tuan bangunlah, anda menindih tubuhku!!" Key memukul-mukul tubuh Adit yang berada di atasnya.
Untung saja, suasana di luar restoran cukup senggang. Tidak ada seorang pun yang melihat kejadian memalukan itu.
Adit bangun, begitu mendengar teriakan Key yang kesakitan akibat tindihan tubuh besarnya, di atas tubuh Key yang mungil.
Adit bangun, dan mengibaskan bajunya yang kotor, tanpa berniat menolong Key yang kesakitan.
Adit menatap sengit Key yang masih berbaring di tanah. " Nona, jika kau ingin mabuk, ajaklah orang untuk menemanimu. Kau tau, kau mengacaukan acara makan ku di sini! "
" Hei tuan, dengar! jika anda tidak menabrak ku, Aku juga tidak sudi bertemu, apalagi mengganggu Anda, yang tidak penting! " Dengan bersungut-sungut Key membalas perkataan Adit. Dia begitu kesal mendengar ucapan Adit menunjuk pria itu yang terlihat menyebalkan di matanya, sembari berusaha bangun dari jatuhnya.
" Kau! ... " Adit menghentikan ucapannya, dengan emosi yang memuncak. " Sabar Dit, sabar, tidak ada gunanya juga jika aku meladeni gadis mabuk dan aneh sepertinya " Lirih Adit dengan helaan napas kasar, karena harus menahan emosinya itu.
Adit memilih pergi dari sana, dari pada terus meladeni gadis mabuk dan aneh menurutnya, membuat nafsu makannya jadi hilang.
" Hei tuan! anda belum meminta maaf padaku! " teriak Key sambil mengejar Adit yang mulai jauh darinya dan berniat menarik kerah baju belakang pria itu. Tetapi dia tidak mengira Adit akan berbalik hingga membuatnya hampir terjatuh untuk yang ketiga kalinya, jika saja Adit tidak menahan tubuhnya
Posisi mereka saat ini seperti adegan film romantis, dimana sang pria yang menahan tubuh sang wanita dengan satu tangan dan saling menatap mesra.
Adit yang tersadar lebih dulu, melepaskan pegangan tangannya di tubuh Key, hingga membuat tubuh gadis itu limbung dan kembali terjatuh untuk ketiga kalinya.
" Aduh! ... aish, Kau kasar sekali tuan! Kau sengaja melepaskannya dan membuatku jatuh kan?!" Lagi-lagi, teriakan 10 oktaf, Key keluarkan, membuat telinga siapapun bisa berdenging.
Adit hanya melihat Key yang terus menggerutu, tidak ada niatan untuk menolong Key yang tengah kesakitan.
Adit menggeram kecil, melihat tingkah Key. " Apa mau mu nona? cepat katakan! Aku tidak ada waktu untuk terus meladeni mu di sini "
Mendengar hal itu Key pun berusaha bangun, meski dengan kepala yang masih sedikit pusing. Tubuhnya terasa sakit di semua bagian karena terus jatuh sedari tadi.
" Minta maaf! " Tegas Key pada Adit, meskipun kesadarannya sedikit terganggu karena efek alkohol yang belum hilang, tetapi masih cukup sadar untuk menyuruh pria di depannya meminta maaf padanya karena sudah menabraknya.
" Huh .. baiklah, maafkan aku. Apa kau sudah puas?! " Ujar Adit geram, tetapi menuruti permintaan Key yang menyuruhnya minta maaf, meskipun sebenarnya dirinya tidak bersalah
Setelah mengucapkan itu, Adit berbalik dan berjalan pergi dari sana, tanpa mendengar jawaban dari Key. Baru beberapa langkah Adit kembali menghentikan langkahnya, karena suara benda jatuh, yang membuatnya kembali menoleh dan terkejut begitu melihat Key yang terjatuh pingsan.
" Sial! kenapa Aku harus bertemu gadis sepertinya! " Umpat Adit kesal. Key benar-benar menghancurkan acaranya.
Adit menarik rambutnya kasar, dan terpaksa menghampiri Key yang jatuh pingsan. Dia mengangkat Key dan membawa ke mobilnya, sebelum ada yang melihat dan menuduhnya berbuat macam-macan pada gadis itu.
" Kenapa aku harus bertemu denganmu! menyusahkan saja!" Adit terus menggerutu kesal, begitu sudah sampai di mobilnya dan menidurkan Key yang masih pingsan di kursi belakang. Adit terlihat tengah menghubungi seseorang dan menyuruhnya menemuinya.
Begitu selesai, Adit segera menjalankan mobilnya menuju ke hotel. Dia tidak tahu harus membawa gadis menyusahkan itu kemana. Jadi Adit pun memutuskan membawa Key ke hotel, karena menurutnya itu lebih aman dari pada membawanya ke apartemennya. Dia sudah menyuruh orang suruhannya untuk memesan kamar hotel, yang tidak jauh dari Korean resto tadi.
Adit terus mengutuk Key sembari menyetir, dan bersumpah tidak ingin bertemu dengan Key yang telah membuat harinya kacau. Rencana makannya, harus gagal karena Key. Benar-benar menyusahkan. pikir Adit.
Cekrek!
TBC
...****************...
...HAPPY READING😘...
...Hai gess 👋, sebenarnya Ini karyaku yang pertama, dan sekarang masih aku revisi ... hehehe😂...
...harap di maklumi kalau rada geser ceritanya hehehe🤣 Semoga suka ya😊😘...
...Mohon like, komen, saran, dan vote nya ya gess🙏🙏...
...Terima Kasih 😘😘😘...
Beberapa hari kemudian
" Seorang pengusaha sukses dari Bagaskara corp, yakni CEO Adyatama Mavira Bagaskara diberitakan tengah dengan dekat dengan seorang gadis, yang dikabarkan juga bekerja di perusahaan Bagaskara. Identitas gadis itu masih belum diketahui secara pasti, tetapi kabarnya berita ini benar adanya sebab ada bukti yang menyatakan kedekatan mereka yakni berupa foto-foto kencan mereka, hingga foto mereka yang masuk ke sebuah hotel. "
Sebuah berita yang tengah viral di media sosial itu, begitu menggemparkan seisi kantor Bagaskara. Tetapi sang tersangka utama, tidak mengetahui berita yang sudah menyebar ke penjuru kantor, karena terlalu sibuk, hingga tidak menyadari apa yang tengah menimpanya. Dan karena hal itu suasana kantor menjadi ricuh menanggapi berita yang menimpa bos mereka yang dikabarkan dekat dengan karyawannya. Hal itu tentu semakin membuat karyawan di sana penasaran dengan gadis beruntung itu..
" Wah ... ternyata pak Adit yang kita kira tidak menyukai lawan jenis, berhasil mematahkan asumsi itu " Celetuk tiba-tiba seorang pria di tengah-tengah rapat yang sedang berlangsung
Suasana rapat yang awalnya serius dengan pembahasan kerja sama, dimana sang CEO yang sedang berbicara mendadak diam. dan menjadi hening begitu mendengar ucapan salah satu rekan kerja Adit.
Semua orang yang berada di ruangan itu menatap kepada orang yang berbicara hal aneh di saat rapat tengah berlangsung.
Dahi Adit terlihat mengernyit. Wajahnya menunjukkan kebingungan di sana. "Maaf pak Dito, bisa anda jelaskan maksud ucapan anda!"
" hahaha ... sudahlah pak Adit, Anda tidak perlu malu-malu begitu, tidak perlu juga menyembunyikannya lagi dari kami. Kami akui kami salah menilai anda selama ini" Jawab pak Dito dengan tertawa, yang justru semakin membuat Adit bingung
" Sebenarnya apa yang ku sembunyikan? dan apa maksud ucapannya itu?" Adit masih belum mengerti dengan apa yang terjadi. Matanya beralih pada sang asisten, seolah meminta penjelasan. Seolah paham dengan maksud sang bos, Asisten Adit itu hanya mengangkat bahu tanda tidak tahu juga.
" Bisa Anda jelaskan pak Dito! saya benar benar tidak paham maksud ucapan anda! " Astaga, Adit tidak membutuhkan senyuman itu. Dia membutuhkan jawaban sekarang.
" Ahaha ... sepertinya Anda masih malu untuk mengakuinya tuan Adit. Bukankan Anda sudah memiliki kekasih? bahkan Anda membawa kekasih anda ke hotel, benar bukan?" Ucap Dito setelahnya. Mata Adit membola, mendengar ucapan pria paruh baya itu.
Ingin sekali Adit menghajar mulut kurang ajar rekan kerjanya itu, yang berbicara sembarang tentangnya. Tapi dia tidak melakukan itu, karena tidak ingin mendapat masalah yang kemungkinan akan berimbas pada perusahaannya, dan dia tidak menginginkan itu.
Adit berusaha bersikap profesional, dan menahan kekesalannya pada Dito. Ruang meeting yang biasanya kondusif, dan cenderung tegang, kini berubah penuh bisikan tak berarti dari orang yang berada di sana.
Tak lama suara tepuk tangan menggelegar di seluruh ruangan. Lontaran kata selamat turut Adit dapatkan. Sedangkan Adit sama sekali tidak menanggapi semua itu, pikirannya tertuju pada situasi yang menimpanya saat ini. Situasi yang sukses membuatnya syok setengah mati.
Meski hampir menghajar rekan kerjanya, Adit masih bisa menahannya dengan bersikap biasa saja. Meeting berjalan lancar, dengan dua hasil yang di dapatkan Adit. Pertama kerja sama yang menguntungkan, dan yang kedua, berita yang membuat Adit sampai tidak bisa bicara karena emosi dan syok. Berita yang menyatakan dirinya telah memiliki kekasih.
Semua orang sudah keluar dari ruang meeting, meninggalkan Adit yang masih ditempatnya. Dia berusaha mencerna maksud ucapan Dito. Sampai akhirnya sang asisten menunjukkan sebuah berita tentangnya, yang kini viral di media sosial.
" Bagaimana bisa?! Aish! ... pantas saja dia berbicara yang menurutku sangat aneh tadi. Ternyata ..." Adit mengusap wajahnya kasar. Matanya menatap lekat berita itu, dimana terpampang nyata foto dirinya dan seorang gadis yang tidak jelas wajahnya. Foto gadis itu, sengaja di samarkan.
" Dika, cepat kau urus berita ini. Cari siapapun orang yang sudah berani menyebarkan berita palsu seperti ini. Aku ingin secepatnya orang itu ditemukan!! " Suruh Adit pada sang asisten. Tangannya meremas erat ponsel milik Dika, membuat sang empu menatap nanar ponselnya.
Adit berjanji akan menghabisi siapapun orang, yang berani mengusik dirinya, hingga menyebarkan berita murahan mengenai dirinya.
" Baik tuan. Lalu bagaimana dengan gadis yang bersama tuan difoto ini, apa perlu saya mencarinya juga tuan? "
Adit baru mengingat tentang gadis yang dirumorkan dengannya itu. Dia kembali melihat foto gadis itu dan tempat yang terasa tidak asing menurutnya. Adit berusaha mengingat siapa gadis itu. Tak lama matanya membelalak begitu ingatan samar muncul di kepalanya.
" Tunggu ... bukankah ini di Korean resto waktu itu? aish! Aku ingat sekarang. Gadis mabuk itu, jadi gadis ini dia, bagaimana bisa?! dan siapa yang berani melakukan ini semua padaku "
" Dika, selidiki dan cari wanita ini. Jika benar dia bekerja di sini, cepat bawa padaku, dan Kau atur semuanya. Aku akan melakukan konferensi pers untuk menghapus berita murahan ini!" Perintah Adit lagi kepada sekretarisnya untuk mencari wanita di foto itu, yang dikabarkan adalah karyawannya.
Adit keluar dari ruang meeting, dengan raut wajah dingin, penuh intimidasi. Adit berjalan ke ruangannya. Sempat terdengar bisikan karyawan yang membicarakan dirinya. Tatapan tajam, langsung dia layangkan pada karyawan itu, hingga mereka diam, dan kemudian pergi. Berani sekali mereka membicarakan atasan mereka sendiri. Moodnya semakin buruk, dia harus segera menghapus berita itu, sebelum semua semakin tak terkendali.
***
Key yang tengah berada di kamar mandi karyawan, begitu terkejut melihat berita viral, yang diketahuinya adalah bosnya dan seorang gadis yang ternyata dirinya.
" Bagaimana ini? apa Aku akan dipecat? atau Aku akan dipenjara? " Key kembali melihat ponselnya dan meringis kecil.
" Aish! ini benar-benar aku! dan pria waktu itu ternyata adalah bos ku?! bodoh, kenapa kamu harus mabuk sih Key. Aish! dasar bodoh, bodoh! " Ucap Key merutuki kebodohannya yang mabuk dan menyusahkan orang yang ternyata bos nya itu
" Bagaimana kalau dia menemukanku di sini? tamat riwayatku!" Ujar Key takut.
Flashback
" Menyusahkan saja!! " Rutuk Adit, begitu masuk ke kamar hotel, yang dipesan orang suruhannya. Dia meletakkan Key yang belum sadar ke ranjang.
Adit keluar dari kamar hotel, meninggalkan Key yang masih belum sadar dari pingsannya. Dia menuju resepsionis dan mengatakan bahwa ada seorang gadis yang pingsan di kamar XXX dan Adit menitipkannya pada resepsionis itu jika nanti Key sadar agar tidak merasa bingung.
Tanpa mereka sadari, seorang pria berpakaian serba hitam dan kamera yang selalu dipegangnya terus mengikuti mereka. Mulai dari Korean resto hingga hotel tempat mereka berada kini.
Flashback off
*
*
*
TBC
Happy reading😘 Semoga suka ...
Jangan lupa like, komen, dan vote nya🙏😘😊
" Bagaimana, apa kau sudah menemukan orang yang membuat berita palsu itu?! " Tanya Adit pada sekretarisnya di seberang sana yang sedang berbicara lewat telfon
Kini Adit sudah berada di apartemennya. Fokus kerjanya hancur karena berita itu. Adit memilih untuk pulang dan menenangkan diri di apartemennya dari pada ke rumahnya. Bisa dipastikan jika berita itu sudah sampai di telinga orang tuanya, yang akan menginterogasinya jika dia pulang ke rumah.
Karena sedari tadi handphonenya sudah penuh dengan panggilan dari orang tuanya yang sengaja diabaikan Adit. Dia masih fokus untuk mencari siapa dalang dari berita murahan itu.
" Maaf tuan, saya belum menemukan siapa orang yang membuat berita itu. Tapi wanita yang difoto itu, saya sudah mengetahui identitasnya " Jelas Dika di seberang sana
Tidak sulit mencari identitas seseorang bagi Dika yang memang sudah terlatih untuk hal seperti itu, apalagi identitas seorang wanita yang masih karyawan di tempatnya kerja.
" Baiklah, kau kirim saja ke email ku, nanti aku akan membacanya, dan ingat, tetap cari orang itu bagaimanapun caranya, kau harus menemukannya Dika, Kau mengerti! " Ujar Adit
" Baik tuan, saya akan berusaha secepatnya menemukan orang itu. " Jawab Dika
Panggilan terputus, dani Adit yang mematikan panggilannya lebih dulu. Dia berjalan ke salah satu ruangan di apartemennya, yang terdapat mini bar di dalamnya. tempatnya minum dan menenangkan diri, ketika dirinya merasa stress dan kacau seperti sekarang.
Hanya minuman lah yang mampu menemani Adit dikala seperti sekarang. Meskipun masih memiliki orang tua, tapi Adit tidak begitu dekat dengan mereka sedari dulu, dan itu disebabkan karena kesibukan orang tuanya yang jarang memiliki waktu untuk Adit, meskipun hanya untuk sekedar bercerita.
Rasa canggung diantara mereka sudah terjadi sejak Adit yang menginjak remaja. Adit yang mulai mengerti dan paham akan kesibukan orang tuanya, membuatnya canggung untuk bersikap bahkan untuk sekedar menyapa dikala orang tuanya senggang.
Psikis Adit sedikit terguncang waktu itu, dimana dirinya sering kali harus menerima kenyataan bahwa nasibnya tidak akan pernah sama dengan anak-anak sebayanya. Dalam hal materi, mungkin Adit sangat terpenuhi, tapi sangat kekurangan dalam hal kasih sayang. Hingga ia sering merasa iri dengan teman sebayanya, yang begitu leluasa berbicara bahkan bercerita pada orang tuanya.
Kesepian dan kehilangan dirasakan Adit sejak dirinya kecil. Kesepian karena dirinya anak tunggal di keluarganya, dan kehilangan, karena seringnya ditinggal oleh kedua orang tuanya yang terus sibuk bekerja. Sejak dulu Adit memang di rawat oleh nanny dibantu asisten rumah tangga yang dipekerjakan orang tua Adit untuk mengasuh dan membersihkan rumah. Adit merasa kehilangan sosok kasih sayang orang tuanya, yang rela menukarnya dengan uang yang tidak akan pernah membuat manusia merasa cukup.
Mungkin bagi orang di luar sana hidup Adit sangatlah sempurna. wajah yang rupawan, harta yang melimpah, dan jabatan bagus yang ingin dimiliki semua orang. Sangat sempurna bukan, itulah nilai Adit di mata orang, yang melihatnya dari kelebihannya, tapi tidak dengan kekurangannya.
Adit melamun memikirkan hidupnya yang begitu menyedihkan. Setetes air mata jatuh di pelupuk matanya, dihapusnya, kemudian tertawa, atau lebih tepatnya menertawakan hidupnya.
tit ... tit... tit ( anggap aja bunyi sandi pintu apartemen yang lagi dibuka 🤣🤣)
Ceklek ...
Mama Adit memang mengetahui sandi apartemen Adit, karena Adit yang memberitahunya. Menurutnya bagaimanapun sikap orang tuanya padanya, tidak ada privasi antara dia dan orang tuanya. Dan Adit tidak ingin bersikap berlebihan kepada orang tuanya, karena bagaimanapun sikap mereka, tetaplah dia orang tua bagi Adit
Pintu apartemen Adit terbuka, rupanya mama Adit yang datang ke apartemen putranya itu. Melangkah masuk mencari keberadaan Adit yang tidak terlihat dimanapun, seperti tidak terdapat putranya itu di apartemennya.
Mama Adit pun memutuskan menelfon putranya itu, dan tak lama terdengar suara deringan ponsel dari ruangan asing menurutnya, karena selama mama Adit ke apartemen putranya, tidak pernah sekalipun melihat ruangan itu.
Karena penasaran dan merasa yakin kalau Adit berada di ruangan itu, mama Adit pun berjalan menuju ruangan itu, yang ternyata tidak dikunci oleh Adit, dan membuat mama Adit mudah untuk masuk.
" Astaga Adit!! ... Adit, bangun nak! kamu kenapa mabuk seperti ini?! " Ujar mama Adit membangunkan Adit, dengan rasa khawatir karena melihat Adit yang sudah mabuk berat.
" Mama ... mama di sini? hehehe ... " ucap Adit setengah sadar, kemudian bangkit dan berjalan keluar dari ruangan itu, dengan langkah limbung.
Adit berjalan ke arah dapur untuk mengambil air minum, tanpa menghiraukan keberadaan mamanya lagi. Setelah itu, dia berjalan menuju kamarnya untuk tidur karena kepalanya yang berdenyut sakit akibat terlalu banyak minum.
Mama Adit yang melihat Adit yang berjalan tidak benar, karena hampir sering terjatuh, memutuskan membantu putranya itu ke kamarnya untuk istirahat. Belum sempat menyentuh kasur, perut Adit tiba-tiba bergejolak, membuat Adit langsung berlari ke kamar mandi dan memuntahkan isi perutnya.
Mama Adit menyusul Adit ke kamar mandi sambil memijat tengkuk putranya. " Kamu kenapa sampai mabuk begini sih Dit, kalau ada masalah cerita sama mama! jangan mabuk seperti ini! tidak baik buat kesehatan kamu " Peringat mama Adit, tentu dengan rasa khawatir seorang ibu kepada anaknya dengan masih memijat tengkuk Adit yang masih memuntahkan isi perutnya.
" Tunggu di sini, biar mama buatkan teh madu dulu untuk mu, biar mengurangi rasa mual mu " Ujar mama Adit hendak pergi, tapi urung karena Adit yang melarangnya
" Tidak perlu ma, aku sudah lebih baik sekarang " Tolak Adit. Setelah itu, keluar dari kamar mandi menuju ranjangnya kemudian duduk diikuti oleh mama Adit yang ikut duduk di ranjang.
" Huh ... Baiklah " Ujar mama Adit yang kecewa melihat sikap Adit yang masih dingin kepadanya.
Sejenak suasana menjadi hening, sampai mama Adit kembali membuka suara
" Apa mama boleh bertanya? apa kamu memiliki masalah, hingga mabuk seperti ini ?" Tanya mama Adit pelan
Bukan tidak tahu apapun mengenai apa terjadi pada putranya kini. Mama Adit hanya berpura-pura tidak mengetahui apapun, karena ia ingin putranya itu bercerita sendiri kepadanya. Mama Adit ingin, putranya itu bisa mulai terbuka kepadanya, dan tidak merasa canggung lagi. Ia ingin menebus kesalahannya dulu pada putranya itu, karena lalai menjadi ibu yang baik bagi Adit.
" Aku baik-baik saja ma. Mama tidak perlu khawatir, aku minum hanya karena lelah dengan pekerjaan di kantor " Jawab Adit bohong
Bukan tidak ingin bercerita, sebab Adit yakin jika mamanya itu sudah mengetahui berita tentangnya. Karena mustahil jika mamanya tidak mengetahuinya, karena beritanya bahkan menjadi trending topik dan viral di media sosial. Dan Adit yakin sebentar lagi berita itu pasti akan segera muncul di televisi.
Kecewa tentu dirasakan mama Adit. Ibu mana yang tidak kecewa, jika anaknya tidak ingin terbuka tentang dirinya. Tetapi Mama Adit sadar, putranya bersikap seperti itu karena dirinya, yang selalu mengabaikan putranya itu, dan lebih mementingkan pekerjaan, yang pada akhirnya tetap akan dilepaskannya begitu sudah tua dan tidak mampu lagi untuk bekerja.
" Apa berita itu benar? apakah benar kamu membawa seorang gadis ke hotel? dan apa benar dia karyawan mu di kantor? " Tanya Mama Adit, yang akhirnya mengalah dan memilih bertanya lebih dulu
Adit menatap mamanya, dengan tatapan dalam. Seolah tengah mengisyaratkan bahwa dirinya benar benar membutuhkan seseorang untuk bisa dijadikan sandaran olehnya. Cukup lama menatap mamanya, hingga Adit kembali mengalihkan tatapannya ke arah lain dan tersenyum kecil, kemudian kembali menatap mamanya, kini dengan tatapan serius ...
" Apa mama benar-benar khawatir padaku? atau mama takut nama baik mama akan tercoreng karena berita itu?! "
🍁🍁🍁🍁🍁🍁
TBC
°
°
°
Happy Reading😘 Semoga suka
Jangan lupa like, komen, dan vote nya ya reader tercinta author🙏🙏😘😘
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!