Pernikahan ini seharusnya menjadi momen yang bahagia bagi Eva Saputri.

Setelah dua tahun, menjalin kasih serius bersama sang kekasih nya. Yang bernama Juan Nendra yang meminang nya saat ini.

Hari ini juga seharusnya dia berbahagia dengan anggun dalam balutan gaun sutra putih. Namun semua itu hanya sebuah mimpi untuk Eva. Karena hari ini, hari yang sangat menyakitkan untuk diri nya.

''Maafkan aku Ev, aku khilaf, aku bodoh.'' Juan.

Sedangkan sang sepupu nya meraung dari luar rumah dengan gaun hitam. Menangis tersedu-sedu dengan membawa tes pack di tangan nya dan menunjukan ke pada Eva.

''Aku hamil anak nya Juan, Eva.'' Ucap Violet.

Ke gaduhan itu tidak akan berarti apa-apa, kalau Juan menyangkal perkataan itu. Bukan apa-apa kalau lelaki yang sangat di cintai itu menggeleng kan kepala.

Tetapi, nyata nya mimpi buruk itu telah menerjang nya saat Juan menunduk dan berucap ''Maaf, '' Satu kata, hanya satu kata mampu mewakili semua yang kini terjadi.

Semua sepasang mata menatap Eva kasian dan bercampur bingung.

Dengan Eva yang berdiri kaku, sementara kedua kaki nya sudah melemas tak bertenaga.

''Bagaimana ini bisa terjadi, ? Sepupu nya dengan calon suami nya telah tidur bersama, apa salah nya?'' Batin Eva menjerit.

''Kenapa mereka berdua tega menusuk nya dan membuat hati nya terluka demikian rupa.'' Lanjut Eva menahan tangis.

''Eva sayang, maaf.'' Suara Juan yang terdengar dekat dari telinga nya. Kemudian dia menarik Eva dalam pelukan nya. Namun dengan gesit Eva menepis tangan Juan saat menyentuh kulit nya.

''Kamu marah, marah lah, tapi maafkan aku.'' Mohon Juan.

Eva tidak menghiraukan ucapan maaf dari calon suami nya itu. Kini dia justru sibuk melihat awan putih di atas sana yang sedang mentertawakan nasib nya sekarang ini.

Bertahan sekuat apa pun untuk tidak menangis, nyata nya air mata nya terjun bebas tanpa dia minta.

''Eva, maaf kan aku, aku bisa jelasin semua nya. '' Mohon Juan lagi.

''Apa yang akan kamu jelaskan, Juan. ? Jangan mengingkari yang pernah kamu lakukan. '' Ucap Violet sepupu Eva.

''Vio banyak orang di sini, '' Bentak nya Juan marah.

''Aku tidak peduli, biar Eva juga tau kalau anak ku butuh Papa nya.'' Ucap Violet menusuk relung hati Eva yang paling dalam.

Juan menarik Vio sedikit menjauh dari orang-orang. ''Kenapa kamu mengacaukan pernikahan aku Vio?''

''Karena aku hamil, Juan. Anak ku butuh sosok Papa nya juga.'' Beritahu Vio.

''Apa kamu yakin itu anak aku.?Mungkin itu anak laki-laki lain atau anak dari pacar kamu.?'' Tuduh Juan balik.

Plak,

Satu tamparan mendarat di pipi Juan.

Juan sudah mengetahui, tentang motif perselingkuhan Vio. yang kesepian di tinggal sang kekasih ke luar kota mengikuti pekerjaan nya.

Namun sangat di sayang kan, kekasih Violet dia belum mengetahui. Siapa pacar dari seorang Violet itu.?

''Brengsek kamu Juan, pacar ku tinggal di luar kota. Fan hanya kamu aku berhubungan intim. Bahkan pacar aku semalam dia datang tiba-tiba dan langsung memutuskan hubungan nya bersama ku.'' Ungkap Vio dengan jujur.

''Dan satu hal lagi yang kamu harus ingat, kalau pacar aku sama sekali tidak pernah menyentuh ku. '' Jujur Vio.

Sepasang mata serta sepasang telinga mendengar semua yang mereka bicarakan. Dan kemudian dia menghampiri pengantin wanita yang masih terisak.

''Aku ingin berbicara dengan mu, '' Ucap laki-laki itu.

''Apa yang kamu bicarakan, ?'' Jawab Eva dengan suara serak akibat menangis.

''Tidak di sini, ikuti aku. '' Melangkah menjauh dari tamu undangan yang sudah hadir dan kini tinggal menunggu sang penghulu yang masih dalam perjalanan ke sini.

...****************...

''Mau di taruh ke mana muka Papa Eva, jika pernikan ini batal. ?'' Ungkap Papa Shidiq.

Eva masih bungkam sejak tadi di pelukan Mama nya dengan air mata terus mengalir. Dia bingung harus memilih yang mana.? Menikah dengan Juan, lalu, bagaimana dengan Vio yang lagi hamil anak nya. ?

Dan untuk laki-laki itu, apa dia bisa bertahan dalam pernikahan tanpa di landasi cinta itu. ?

Begitupun dengan calon besan Papa nya Eva,

Pak Burhan Nendra, Papa dari Juan Nendra. Tak kalah marah nya pada putra yang dia bangga kan itu. Yang bisa berbuat tak pantas seperti hari ini.

Pak Burhan dengan Pak Shidiq sudah sahabatan sejak bangku SMP sampai sekarang ini. Mereka berdua bukan di jodohkan melainkan mereka saling mencintai.

Di sisi yang berbeda, seorang laki-laki yang ikut duduk di ruang keluarga itu. Dia juga merasa kasihan dengan gadis yang berbalut gaun sutra putih yang anggun itu.

''Kamu, kamu yang harus menggantikan posisi kakak kamu Juan sebagai pembelai pria. Umur kamu juga setara dengan putri ku, tidak masalahkan, Pak Burhan.?'' Tanya Papa Shidiq kepada besannya. Karena laki-laki itu adik dari Juan Nendra.

''Aku yang keberatan Pa,'' Ucap Juan dan beralih ke pada gadis nya. ''Aku sangat mencintai kamu Eva, kamu sudah janji kan mau menikah denganku, hidup bersama dengan ku.'' Mohon Juan menggenggam tangan calon istri nya itu.

''Kamu yang merusak semua nya Mas, pokok nya aku ingin pernikahan kita berdua batal. Toh Violet sedang hamil anak mu.'' Menepis tangan Juan.

''Aku setuju apa yang di bilang Papa, ?'' Ucap Eva yang terpaksa setuju karena dia masih bimbang. Dia tidak mungkin mentaruhkan penyakit jantung Papa nya, yang bisa kumat kembali gara-gara pernikahan ku batal.

''Kamu jangan gila Eva, kamu cinta sama aku, Jenapa kamu mau menikah dengan adik ku yang umur nya lebih muda setahun dangan kamu, hah. '' Marah Juan tak terima, dia gak mau kehilangan gadis yang sangat dia cintai itu, apa lagi dengan adik nya. ? Gak, dia gak mau, pikir Juan.

''Gila, '' Ulang Eva terkekeh, ''Aku memang gila, sedangkan kamu main gila dengan sepupu aku sendiri di belakang aku. Gila mana Mas? Gila aku atau gila kamu sampai membuahkan hasil nya, hah. '' Geram Eva.

...****************...

YUK, DUKUNG AUTHOR NYA, BIAR SEMANGAT, DENGAN LIKE, VOTE, HADIAH, KOMEN DAN FOLLOW🤗🤗🤗

Sedangkan Violet sepupu dari Eva, kini hati nya sangat senang. Laki-laki yang dia ingin kan telah gagal menikah dengan Eva hari ini.

Dia memang sengaja mendekati Juan, karena dia merasa iri dengan sikap dan perhatian Juan berikan ke pada Eva. Sedangkan dia tidak mendapatkan hal itu dari sang kekasih, karena sang kekasih tinggal di luar kota mengikuti pekerjaan nya. Dan hubungannya dengan sang kekasih semakin hari semakin jauh ada nya jarak beda kota.

Setelah berkumpul di ruang keluarga, Vio di buat terkejut, oleh sosok laki-laki yang ikut hadir di antara dua keluarga ini.

''Ada hubungan apa dia dengan keluarga ini. ?'' Pikir Vio beetanya-tanya.

Violet Angelina, putri dari saudara perempuan dari Pak shidiq yang telah meninggal dunia akibat kecelakaan tiga tahun yang lalu. Sebagai saudara satu-satu nya, kini Pak Shidiq harus mau menerima, merawat dan menganggap Violet sebagai putri nya sendiri.

Setelah perdebatan yang sangat panjang, yang hampir memakan waktu satu jam, Kini keputusan pernikahan ini tetap terjadi bahkan dua sekaligus.

Juan Nendra selalu di tekan dengan keluarga nya dengan kata, berani berbuat harus berani bertanggung jawab.? Mau tak mau dia harus menikah dengan Violet Angelina. Meskipun sang pembelai perempuan dalam kondisi sedang hamil, pernikahan ini tetap terlaksana kan karena takut keburu buncit perut nya.

Dan untuk Eva Saputri, dia harus ikhlas menerima pernikahan nya dengan laki-laki yang belum dia kenal. Meskipun laki-laki itu masih saudara dengan Juan, namun dia tidak pernah sama sekali bertemu dengan laki-laki itu.

Pernikahan ini akan di laksanakan secara bergantian waktu.

Kini pembelai wanita untuk Juan Nendra sudah di duduk kan di depan sang penghulu. Serta persyaratan nya juga, seperti wali, saksi dan mahar nya juga.

''Sudah siap, '' Tanya penghulu nya.

''Saya terima nikah dan kawin nya Violet Angelina binti Muhamad dengan mas kawin uang tunai sebesar tujuh juta rupiah di bayar tunai.''

Sah

Sah

Setelah pernikahan Juan dengan Vio selesai kini giliran pernikahan Eva dengan Arsenio Nendra.

Semua nya sudah siap, akad nikah akan segera di lakukan kembali. Arsenio Nendra dengan tegas berjabat tangan Pak Shidiq yang akan menjadi wali Eva secara langsung.

''Saya terima nikah dan kawin nya Eva Saputri binti Shidiq dengan mas kawin uang tunai sebesar tujuh juta rupiah di bayar tunai.''

''Bagaimana, ?'' Tanya sang penghulu.

Sah

Sah

Alhamdulillahi

Tes

Tak terasa air mata nya menetes dari pelupuk mata Eva. Sungguh alam semesta telah permainkan hidup nya. Bukan tak apa-apa dia menangis, dia hanya masih syok apa yang barusan terjadi. ? Menikah dengan seseorang yang harus menjadi calon adik ipar nya sendiri.

Kedua sepasang pengatin itu sudah melakukan tukar cincin di pasangan nya masing-masing.

Dengan sedikit ragu, Eva meraih punggung tangan suaminya berlalu mengecup nya dengan takzim.

DEG, ada desiran aneh pada hati Eva, ketika mengecup punggung tangan suami nya itu.

hAl itu juga, yang di rasakan oleh Arsen. Bahkan rasa itu melebihi rasa cinta pada sang kekasih nya yang baru dia putus kan semalam.

Tidak ada acara resepsian di pernikahan ini, seperti yang telah di susun rapi sebelum kejadian ini terjadi.

Para tamu undangan juga langsung membubarkan diri setelah ahad nikah sudah selesai. Meskipun ada bisik-bisik antar tetangga tentang acara pernikahan dengan dua pengantin sekaligus. Pihak pemilik acara hanya pura-pura tak mendengar nya saja.

Pernikahan ini diadakan di kediaman Eva, sang pengantin perempuan. Yang sudah di sepakatan dari kedua keluarga.

Karena hari ini menjadi dua pengantin baru sekaligus, keluarga Burhan Nendra memutuskan untuk membawa Juan serta sang istri nya untuk pulang ke rumah. Dan untuk Arsen harus tetap tinggal di rumah orang tua nya Eva.

...****************...

YUK DUKUNG AUTHOR NYA DENGAN CARA APA PUN, YANG PENTING TINGGALIN JEJAK BUAT AUTHOR NYA.

MALAM HARI

Apa yang terjadi pada hari ini,?membuat Eva tak bersemangat. Dan dia lebih memilih masuk ke kamar lebih dulu.

Sedangkan Arsen masih bingung, masuk ke dalam kamar atau tidak.

''Loh, nak Arsen tidak masuk ke dalam kamar, ?'' Tanya Pak Shidiq, yang sedikit mengejutkan Arsen yang pikiran nya bimbang.

''Eh, i iya Pak. Ini juga mau masuk kok, '' Jawab Arsen sedikit kikuk. Karena dia belum pernah kenal dengan mertua nya kini. Dan ini baru pertama kali nya dia bertemu dan langsung menjadi menantu nya aja.

''Ya udah, masuk sana jangan di luar sendirian.''

Dengan ragu, Arsen membuka pintu kamar istri nya perlahan. Di lihat nya Eva duduk di meja rias sedang menghapus make up. Saat mendengar pergerakan pintu Eva menoleh ke arah pintu.

''Ada apa.?'' Tanya Eva.

''Aku tadi di suruh masuk, gak enak tidur di luar setelah menikah.''

Eva memejamkan kedua mata nya, dia lupa kalau laki-laki di depan nya ini telah menjadi suami sah nya. Suasana semakin canggung, karena tidak saling mengenal. Mungkin mereka pernah bertemu dan hanya beberapa kali aja bahkan itu sudah sangat lama.

''Kamu tenang saja, aku bisa tidur di bawah. ''

''Tapi____''

''Aku tidak apa-apa, ? Jangan terlalu kamu pikir kan.'' Beritahu Arsen.

Eva berdiri dari tempat nya menuju lemari untuk mengambil selimut dan badcover.

''Ini untuk mu, sekali lagi maaf.'' Ucap Eva merasa tak enak.

Arsen tersenyum, ''Terima kasih,'' Menunjukan selimut dan badcover nya yang berada di tangan nya. ''Maaf untuk apa, ?'' Lanjut nya.

''Bukan sebelum nya aku sudah bilang, kalau cinta masih bisa ku usahain, kalau harta aku masih berjuang saat ini, aku juga tidak banyak uang seperti kakak ku,'' Jujur Arsen.

''Hmm, apa ada baju ganti untuk ku. Soal nya tadi aku tak membawa apa-apa?''

''Ada, tapi aku tidak tau. Bisa muat di tubuh mu atau enggak. '' Eva mengambil satu kotak yang berada paling bawah lemari pakaian nya. Berlalu menyerahkan kotak itu pada suami nya, Arsen.

''Kado untuk Juan, ya. ''

Eva mengangguk, dan membenarkan apa yang suami nya bilang.?

''Oooh, '' Jawab Arsen sedih, ''Aku mandi dulu, '' Berlalu masuk ke dalam kamar mandi. ''Ada apa dengan diri nya, ? Wajar kan, baju ini kado untuk calon suami nya. Bukan nya mereka sudah menjalin kasih selama dua tahun, kenapa bisa berakhir seperti ini.'' Pikir Arsen, yang dulu dia diam-diam memperhatikan calon istri kakak nya itu. Cantik, manis dan lembut itu yang dia sukai diam-diam dari jauh.

Sedangkan Eva, kini termenung di atas ranjang. Dia tidak bisa tidur, di saat kedua mata nya terpejam bayang-bayang Juan bercumbu dengan Violet tiba-tiba muncul.

Apa lagi kini mereka berdua telah sah agama dan negara. Dulu mereka belum sah aja, berani berbuat dosa. Apa lagi sekarang mereka sudah halal.?

Lagi dan lagi rasa sakit itu datang, membuat Eva meremas kuat bagian dada nya, untuk mengurangi rasa sakit di bagian hati nya.

Aresen yang baru selesai mandi, segera keluar saat tak sengaja mendengar isakan kecil dari luar. Yang dia yakini pasti itu dari istri sah nya yang sedang menangis.

''Apa yang bisa ku bantu, untuk mengurangi sedikit rasa sakitmu itu, ?''

Eva, menoleh ke arah suami nya beberapa waktu.

''Tidak perlu, aku hanya membutuhkan beberapa waktu untuk menerima kenyataan ini. '' Lirih nya.