NovelToon NovelToon

CINTA TERLARANG

Bab 1 " Awal mula "

Suara gemuruh terdengar sangat menggelegar, ombak di laut yang tadinya tentram kini terlihat terombang-ambing kesana kemari, banyaknya orang yang berada di pesisir pantai berdecak kaget dan bergegas pergi dari tempat mereka bersantai.

Awan mendung yang tadinya cerah, kini dalam hitungan detik awan putih itu berubah menjadi keabuan yang perlahan-lahan tetesan rintik hujan sekejab membasahi tanah, angin kenyang yang sekaligus hadir ikut meramaikan adanya suasana yang terlihat sangatlah mencekam layaknya ada bencana besar yang siap belanda. Guncangan seluruh manusia pada berlarian, rasa ketakutan dan teriakan seketika mereka keluarkan

Tidak ada ekspedisi dari tim BMKG yang mengatakan jika badai akan datang setelah adanya lempeng yang bergerak. Dan hal itulah yang membuat kekacauan orang-orang pada berfikir yang tidak-tidak akan kejadian yang terjadi hari ini.

"Itu duyung hitam yang bernama Sirena, dia salah satu duyung jahat yang akan membunuh Putriku jika ia tahu aku telah menjalin hubungan dengan seorang manusia dan mempunyai buah hati secantik dan semanis seperti Arabella jika aku terus-menerus berada di dunia manusia aku bukan hanya membahayakan nyawa Putriku sendiri tapi aku juga membahayakan nyawa kamu sendiri sayang jadi tidak ada cara lain aku harus segera pergi ke dunia duyung aku harus pergi

"Tidak. Aku tidak setuju Arabella masih sangat membutuhkan kamu bagaimana bisa kamu asal pergi meninggalkan kamu seperti ini hanya gara-gara satu alasan macam seperti itu tidak aku tidak akan mengijinkan. Putrimu yang baru menginjak usia satu tahun apa kamu gak kasihan kepada kita?"

"Maafkan aku sayang aku tidak ada pilihan lagi selain melakukan semua ini. Aku terpaksa melakukan semua ini karena terpaksa, jika saja waktu itu aku menuruti perintah dan larangan yang diberikan Ayah mungkin semua ini gak akan pernah terjadi. Mungkin semua kekacauan ini tidak akan pernah terjadi aku mohon ijinkan aku untuk pergi jangan buat aku merasa bersalah dengan semua ini aku mohon jangan membuat ku dipenuhi rasa bersalah aku mohon!'

"Terus gimana dengan Arabella dia sangat membutuhkan kasih sayang darimu? Aku sama sekali tidak masalah jika kamu meninggalkan aku tapi tidak dengannya Jika kamu meninggalkannya apa kamu gak kasihan kepadanya?"

"Dengan berat hati aku harus meninggalkannya biar pun itu dalam kondisi terpaksa. Dia baru berusia satu tahun, selain berdarah duyung dia juga asli setengah manusia jika aku membawanya kelaut dia akan meningal. Dia baru akan menjadi seekor duyung jika usianya menginjak 15 tahun Aku tidak ingin mengorbankan dia dalam masalah yang kita buat jangan bikin aku membunuh Putriku sendiri jangan?"

"Aku sadar jika dulu kita tidak egois pada perasaan kita masing-masing mungkin Arabella tidak akan menjadi korban dari keegoisan kita. Jiwa duyungnya akan kembali jika usianya menginjak 13 tahun masuk ke usia pubertas pertama tapi usia itu dia belum tau apa-apa apa yang akan terjadi jika orang-orang tau dia seekor duyung apa kita tidak membahayakan dirinya?"

"Kamu tenang saja aku akan menanam permata putih ini yang aku miliki ini pada tubuh Putri kita, karena hanya dengan cara ini aku mampu untuk melindunginya. Dia berdarah biru jadi jangan sampai orang-orang sadar akan darah suci yang dimilikinya, selain itu kelemahan seekor Putri duyung ada pada kaki jika kakinya tanpa sengaja terluka maka otomatis kesadarannya akan hilang jadi sebagai ayah aku hanya mampu untuk mengingatkan mu. Dan satu lagi permata yang berada dalam tubuh Putri kita akan hancur dengan sendirinya jika usia Putri kita menginjak usia 17 sampai 20 tahun, masa ketika para remaja sudah mulai mengenal apa itu cinta ketika ia berciuman dengan lawan jenis permata itu akan hancur hal itu yang mengakibatkan dirinya akan menjadi manusia Putri duyung. Dan permata yang aku berikan itu sudahlah percuma karena ciuman cinta sejati mampu membuyarkan mantra yang terpadat pada permata itu jadi aku mohon sebisa mungkin halangi Putri kita untuk tidak mengenal cinta karena ini demi keselamatan dia aku mohon!"

"Kamu tenang saja sebisa mungkin aku akan menjaga Putri kita. Dan ciuman, aku akan berusaha sebisa mungkin agar Putri tidak mengenal cinta jadi percayalah padaku, tapi sebelum itu kamu juga harus berjanji padaku kalau kamu akan kembali ke-kita? Setiap hari atau pun setiap Minggu aku ingin kamu menjenguk kita biar pun gak setiap hari kamu bisa aku ingin kamu menjenguk Putri kita dari menemaninya merayakan hari ulang tahunnya apa kamu bersedia?"

"Baiklah aku bersedia melakukannya kamu tenang saja, aku tidak ada waktu jadi aku harus segera mengeluarkan permata putih itu dalam diriku

"Baiklah.

Dengan cara memejamkan kedua matanya secara perlahan, ia membaca mantra yang hanya dirinya sendiri yang tahu apa lafal dan arti dari mantra yang barusan ia ucapkan tadi.

Beberapa saat ia mengeluarkan semuanya kekuatan yang terdapat pada dirinya. Permata putih yang sangat cantik akhirnya keluar dari dalam tubuhnya. Dan berbalik permata itu menetap ditubuh Putrinya yang dimana Putrinya masih tertidur lelap.

"Aku sudah berhasil memindahkan permata itu. Aku juga sudah menghilangkan semua ingatan Putri kita tentang diriku jadi kamu tidak perlu cemas jika Putri kita akan rewel mencari ku. Aku bisa juga menghilangkan ingatan kamu tapi aku sadar aku tidak berhak untuk melakukan itu aku harus pergi jadi jaga diri kalian baik-baik

Melepaskan genggaman tangan yang sedari tadi Pria itu genggaman erat pada tangannya. Perlahan-lahan genggaman itu mulai terlepas dari keduanya.Selamat tingal

6 TAHUN KEMUDIAN

Disalah satu lautan yang sangat luas, indah dan takjub akan pemandangan yang dimilikinya terdapat satu seorang laki-laki berdiri tegak sembari pemandangannya yang memandangi lautan dengan tatapannya yang penuh harapan. Didampingi seorang gadis cantik berusia 6 tahunan yang berada disampingnya hanya hanya memandang sesekali seorang Pria yang tak lain ialah Ayah kandungnya sendiri.

Pernikahan kita baru masuk angka satu tahun dari sekarang dan selama itu aku sadar kebahagiaan kita tak seharusnya ada.

Bukannya tidak mensyukuri yang ada tapi aku sadar memang seharusnya kita tidak bersatu dalam ikatan keluarga yang akhirnya malah menghancurkan kebahagiaan kita itu sendiri. Termasuk merusak kebahagiaan dari Putri kecil kita

Tempat ini? Biar pun tempat ini hanya dipenuhi lautan yang penuh dengan adanya air. Yakinlah didalam sana banyak kehidupan berbeda yang tidak bisa kita tebak jika kehidupan didalam sana memanglah nyata adanya tanpa kita ketahui apa itu wujudnya.

Kehidupan para sekumpulan duyung yang mungkin banyak orang tidak percaya jika mitos duyung memang ada tapi aku percaya jika mitos itu sangatlah nyata.

"Ayah kenapa kita selalu datang kesini dan memandang lautan ini apa Ayah sedang menunggu seseorang siapa yang Ayah tunggu kenapa Arabella tidak melihatnya?"

"Tidak sayang Ayah sengaja mengajakmu kesini karena Ayah hanya rindu akan suasana sunyi disini, gimana? Apa kamu merasa bosan dengan tempat ini?"

"Jujur saja Arabella tidak pernah bosan karena selama ini Ayah sudah sering membawa Arabella kesini yang bikin Bella bingung kenapa Ayah selalu membawa Bella setiap satu Minggu sekali apa Ayah merindukan akan seseorang disini?"

"Tidak, tidak ada seseorang yang Ayah tunggu mau pun rindukan sayang, nanti kamu juga akan tau apa alasan kenapa ayah selalu membawa mu kesini dan jika usia mu sudah menginjak 20 tahun Ayah baru akan bilang apa yang sebenarnya yang telah Ayah rahasiakan darimu,"balas Pria itu sembari membelai poni Putri kecilnya.

"Baik ayah,"balas gadis itu yang hanya tersenyum manis memandang ayahnya.

Memandang gadis kecil berusia 6 tahun disebelahnya, Pria tampan itu hanya menatapnya sembari air mata yang tidak bisa ia hindari lagi.

Sudah 6 tahun lamanya kita masih setia menunggu akan dirinya untuk kembali muncul dari dalam lautan sana. Bahkan Putri kecil ini juga terlihat sangat menantikan akan dirinya tapi kenapa? Tapi kenapa kamu tidak kunjung hadir untuk melihat kita sekali pun kenapa? Aku sadar gak seharusnya aku egois yang hanya memikirkan kebahagiaan ku sendiri. Arabella Masih membutuhkan kasih sayang seorang Ibu jadi mungkin kini saatnya dia untuk menemukan Ibu penggantimu jadi maafkan aku jika aku memutuskan untuk menikah lagi maafkan aku."

"Ayah? Ayah kenapa menangis ayah gak lagi ada masalah kan?"tanya Putrinya, berlalu Pria itu duduk berlutut dihadapannya.

"Tidak kok sayang Ayah gak lagi ada masalah. Oh iya Ayah mau tanya apa kamu ingin Ibu yang baru? Ibu yang mampu ada di-sampingmu untuk menemani mu? Apa kamu masih ingin merasakan kasih sayang kepada Ibu?"

"Ayah kenapa berkata seperti itu apa Ayah ingin menikah lagi?"

"Ayah sadar kamu membutuhkan seorang Ibu jadi Ayah putuskan Ayah ingin menikah dan mencarikan kamu seorang Ibu yang baru apa kamu bersedia?"

"Iya Ayah Arabella ingin Ibu baru Arabella ingin ibu baru,"ucapnya dengan wajah kebahagian yang telah terpancar dari raut wajahnya, Pria disampingnya yang merasa bahagia ia lantas membekap tubuh Putrinya dalam pelukannya.

"Maafkan ayah sayang maafkan ayah, tidak seharusnya ayah membuat kehidupan kamu menjadi suram seperti ini? Maafkan ayah karena ayah dan Ibu sudah membuat kamu tidak bisa merasakan kasih sayang seorang Ibu maafkan ayah." Belaian sang ayah sembari memeluk erat Putrinya.

BERSAMBUNG.

Bab 2 " Awal penderitaan "

"Sayang kenalin ini Mama baru kamu Papa harap kamu bisa mencintai Mama kamu seperti halnya seperti Mama kandung kamu sendiri ya?"ucap Ayahnya.

"Iya Yah, Arabella senang dan sebisa mungkin Arabella akan menerima Mama seperti Mama kandung Arabella sendiri, bolehkah aku memeluk Mama baru aku ingin merasakan pelukan hangat dari seorang Mama jadi Mama mengijinkannya?"pinta Arabella dengan mata yang berkaca-kaca.

"Iya sayang Mama pasti akan mengijinkannya kok, sini peluk Mama,"ucap Wanita itu yang tanpa berkata Arabella langsung datang dan memeluk Mama tirinya dengan senyum bahagianya.

"Aku senang akhirnya Arabella bisa memeluk Mama setelah 13 tahun lamanya Arabella tidak pernah mendapatkan kasih sayang, bahkan untuk mendapatkan kesempatan untuk memeluk seorang Mama Arabella tidak pernah bisa terima kasih Ma! Terima kasih!"ucap Arabella dengan berlinang air matanya.

"Iya sayang sama-sama, Mama ini juga Mama kamu jadi kamu jangan sungkan kalau membutuhkan sesuatu panggil Mama pasti Mama akan datang dan memeluk kamu ya?"balas Mama tirinya yang tak henti-hentinya memberikan senyuman ketulusannya.

"Iya Ma,"balas Arabella yang kemudian ia kembali memeluk Mama tirinya.

"Aku senang akhirnya setelah 13 tahun lamanya Arabella tidak pernah mendapatkan kasih sayang dari seorang Wanita yang menjadi Ibunya akhirnya hari ini Arabella mampu merasakan pelukan hangat yang bersedia menjadi Mama tirinya terima kasih! Terima kasih karena engkau masih memberikan kesempatan bahagia untuk Putriku terima kasih,"batin Ayahnya yang hanya tersenyum lepas melihat pemandangan ini.

"Oh iya kenalin dia ini Netta itu Putri Mama dia juga sama seperti dirimu jadi panggil dia dengan sebutan Kak Netta karena dia sekarang ini sudah jadi kakak kandung kamu juga jadi berpelukan lah,"pinta Mama tirinya.

"Iya Ma, kenalin namaku Arabella aku senang akhirnya aku punya Kakak perempuan seperti dirimu terima kasih!"ucap Arabella dengan mengulurkan tangannya.

"Iya sama-sama aku juga senang bisa mempunyai Adik seperti dirimu,"balas anak yang satu yang juga membalas pelukan Arabella.

20 TAHUN KEMUDIAN

Pagi yang cerah telah menampakkan sinarnya untuk menyinari alam semesta ini, Arabella yang masih terbalut selimut berwarna putih yang menyelimuti seluruh tubuhnya membuat dia tambah semakin nyenyak dan larut dalam mimpinya.

Dalam keadaan masih terbaring seseorang datang dan dengan sengaja menyiramnya mengunakan se'gayung air.

"Hey bangun dasar anak malas ayo bangun!"bentak seseorang yang tak lain adalah Mama Tirinya.

Bentakan seseorang terdengar nyaring. Tak lama mata Arabella akhirnya terbuka lebar, menyadari akan dirinya yang sudah dalam keadaan basah kuyup ia berbalik menatap kearah seorang wanita yang sekiranya usianya 40 tahun-an keatas.

"Mama? Apa yang Mama lakukan kenapa Mama menyiram Arabel?"tanya Arabel dengan wajah tidak percaya. Berbarengan dengan tatapan tajam yang dilakukan Mama tirinya membuat ia tak percaya dengan apa yang ia lihat saat ini.

"Hey hari ini Ayah kamu lagi bertugas keluar negeri, kamu sekarang sudah jadi tanggung jawab Mama jadi cepat kamu bangun dan bereskan semua benda yang kotor didalam rumah ini ayo!"perintah Mama tirinya dengan tegas.

"Aku yakin ini pasti Arabel lagi bermimpi kan? Pasti apa yang Arabella alami saat ini semua ini hanya mimpi Arabel tidak mungkin mendapatkan perlakukan kasar dari Mama kan? Ini pasti cuma mimpi kan?"balas Arabella dengan wajah tidak percayanya.

"Hey!"teriak seseorang yang langsung menyiram Arabella dengan se'gayung air.

"Netta apa yang kamu lakukan kenapa kamu malah menyiram ku seperti ini?"tanya Arabella berbalik menatap Netta dengan tatapan ikut tidak percayanya.

"Sudahlah kayaknya aku sekarang gak perlu berakting baik lagi dihadapan kamu! Kayaknya kita memang sudah harus menyelesaikan semuanya dan menunjukkan padanya siapa kita sebenarnya jadi kamu sekarang sudah tau kan sifat kami seperti apa aslinya?"jelas Netta.

"Maksud kamu apa ngomong kaya gitu, kalian tidak mungkin punya perasaan jahat seperti yang lainnya kan karena jahat pada anak tiri dari mau pun saudara tiri kalian?"

"Kamu sudah cukup sangat pandai sayang, bahkan kita belum berkata apa-apa kamu sudah bisa menebaknya sendiri jadi benar yang kamu katakan jika kami selama ini hanya berpura-pura baik padamu mau pun pada Ayah kamu karena apa? Karena kami hanya ingin hidup bahagia jadi dengan menjadi Istri dari Ayah kamu yang kesepian ini kamu sudah tau kan seperti apa sifat asli kami?"jelas Mama tirinya dengan senyum liciknya.

"Kalian benar-benar jahat kalian benar-benar jahat kenapa kalian bisa sejahat seperti ini kenapa?"tanya Arabella.

"Sudahlah usap air mata kamu karena biarpun kamu bersikeras memberitahu Ayah kamu dia tidak akan percaya, kurang lebih sudah hampir 14 tahun lamanya kita berhasil berakting sempurna dihadapan kalian jadi sekarang kamu lihat kan semuanya berhasil berjalan dengan sangat sempurna jadi udahlah kamu gak perlu susah-susah menjelaskannya karena Ayah kamu tidak akan pernah mau percaya denganmu jadi sekarang kamu turuti semua permintaan Mama bereskan semua yang kotor disini ayo!"

Bergegas Arabella beranjak dari tempat tidurnya. Menghampiri tempat yang tak lain kamar mandi, pandangan Arabella dikejutkan dengan adanya dua bak besar yang sudah terisi pakaian kotor yang sudah menumpuk.

"Ma? Apa ini tidak terlalu banyak. Dan pakaian ini? Ini kan baru aja dicuci Bibik kemaren dan aku belum melihat Netta sempat memakainya jadi untuk apa dicuci lagi?"

"Astaga kamu itu bawel banget sih. Saya kan sudah menyuruh-mu untuk mencuci apa kamu masih mau membantah lagi. Apa kamu masih ingin aku membongkar semua isi di dalam semua almari?"

"Jangan Ma, ini udah cukup kok jangan ditambah lagi ayo akan mencucinya,"balas Bella yang langsung.

"Dan satu lagi sekarang listrik lagi mahal-mahalnya jadi usahakan kamu pakai tangan kamu agar pakaiannya lebih bersih paham!"

"Baik Ma Arabella akan mencucinya,"balasnya yang tanpa berkata ia segera terduduk mengunakan kursi kecil.

"Kadang aku berpikir aku salah satu manusia yang paling beruntung biar pun hidup bersama kakak dan Mama tiri kebahagiaan ku seperti sangatlah bahagia berbeda dari kebanyakan orang-orang, tapi nyatanya semua kebahagiaan itu hanyalah tipuan dan sekarang tipuan itu sudahlah terbongkar. Aku berfikir jika selama ini hanya Netta lah orang yang aku anggap tidak pernah menerima ku sebagai saudara tirinya? Tapi ternyata secara diam-diam Mama juga hanya membohongiku, ia bahkan hanya membohongiku seolah-olah dia sangatlah sayang dan perduli terhadapku tapi kenyatannya semua itu hanyalah tipuan. Dan bodohnya aku karena aku baru ingat sekarang disaat usiaku sudah menginjak angka 20 tahun," batinnya yang hanya bisa menitihkan air matanya.

BERSAMBUNG.

Bab 3 " Sikap mereka yang sesungguhnya "

Jam yang sudah menunjukkan pukul hampir setengah enam pagi. Arabella yang sudah selesai mencuci ia kemudian menghampiri meja makan. Dan melihat Netta saudara tirinya yang baru aja bangun dari tidurnya setelah tadi pukul 5 ia bangun.

"Netta sayang kamu cepat sarapan sayang di meja sudah ada banyak makanan yang menunggu-mu," ucap Mamanya dengan membelai rambut putri kesayangannya.

"Ma, aku juga lapar, tadi aku memulai pekerjaan dari pukul setengah lima pagi jadi ijinkan aku untuk makan bersama Kak Netta ya. Dan sayur dan juga Ayam itu Arabel ingin minta itu apa Mama mengijinkan?"tanya Arabella dengan membawa satu buah piring kaca bening.

"Tidak. Mama tidak mengijinkan. Kamu itu cuma anak tiri bahkan kalau bukan karena aku mencintai Ayahmu saya juga gak akan pernah sudi menganggap-mu sebagai keluarga-ku. Dan makanan ini terlalu mahal untuk kamu makan jadi inilah makanan yang sangat cocok untuk-mu," timpalnya dengan memberikan satu satu dan tempe goreng pada Arabella.

"Ini makanlah dan jangan membantah apa kamu paham!" gertaknya.

"Iya Ma! Arabel paham,"balas Arabella yang hanya bisa menundukkan kepalanya.

Anak tiri apa kata itu memang sangatlah cocok untuk aku dapatkan. Biar pun aku anak tiri aku juga masih punya hati. Bahkan kalau aku diijinkan memilih aku juga tidak mau menjadi seorang anak tiri yang tidak pernah mendapatkan kasih sayang dari seorang Ibunya.

"Ayah jika Arabella bisa berkata jujur ingin rasanya Arabella mengatakan semuanya kepada Ayah. Arabella ngin mengatakan jika Mama sudah sangatlah berubah dia tidak seperti Mama tiri yang pertama kali menikah dengan Papa, dia sangatlah berbeda Yah dia sangatlah berbeda Arabella mohon cepatlah pulang cepat-lah pulang.

Air mata yang mulai berlinang dari kedua sudut matanya. Hancur? iya mungkin kata itulah yang pantas untuk ia katakan. Jika kebanyakan gadis seusianya pada berfoya-foya dan bermanja-manja, tapi tidak dengan dirinya ia hanya bisa menjadi membantu yang tak lain di Rumahnya sendiri, di-rumah dari kekayaan yang dimiliki Papa kandungnya sendiri.

"Hey kamu kenapa masih menangis kamu gak sadar kerjaan masih menumpuk jadi cepat laksanakan tugas kamu!"

"Baik Ma,"balas Arabella yang hanya mengikuti arahan Mama tirinya.

\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_

"Mama ini sudah jam setengah 7 jadi Netta pamit berangkat dulu ya?"

"Iya sayang jaga diri kamu baik-baik ya. Dan ini uang sakuku sekaligus mobil kamu. Papa kamu kan masih ada diluar negeri jadi Mama akan mengijinkan-mu memakai kendaraan ini.

"Mama makasih ya. Mama memang Mama yang paling pengertian sama Netta," ucapnya dengan memeluk Mamanya.

"Ia Ma, Bella juga ada kelas agak pagi. Jadi Bella pamit berangkat sekalian ya. Dan mana kunci motor Arabel kenapa Arabel tidak melihatnya?" tanya Arabel akan tetapi balasan yang diucapkan Mama tirinya malah sebaliknya.

"Motor? Enak banget kamu mau pakai motor. Kamu itu cuma anak tiri jadi pantasnya kamu naik angkot itu lebih baik bukan. Dan ini uang jajan kamu!" ucapnya lagi dengan memberikan satu lembar 10 ribu pada Netta. Sedangkan uang jajan yang diberikan pada Netta lebih besar darinya yaitu 200 ribu.

"Cepat kamu berangkat. Apa kamu mau bilang kalau ini kurang?" gertak Mamanya.

"Tidak Ma ini lebih dari cukup. Ya sudah Arabel berangkat dulu," ucapnya yang tanpa berkata ia segera pergi. Ingin sekali ia mencium tangan Mamanya tapi itu sangatlah mustahil.

Selangkah Arabella akan pergi, Mamanya menariknya.

"Tunggu!"

"Ada apa Ma?"tanya Arabella.

"Netta akan lebih baik kamu ajak bareng dia aja!"ucap Mamanya.

"Tidak! Netta tidak mau yang ada dia akan mengotori mobil Netta nanti!"

"Netta ingat? Semua fasilitas kamu masih jatuh atas nama Wanita ini, jika ada orang yang melihat dia jalan kaki atau naik angkutan umum itu sangat berbahaya karena orang-orang bisa memberitahu masalah ini sama Papa kamu? Apa kamu mau kamu kehilangan semua fasilitas ini?"tegas Mamanya.

"Baiklah Ma Netta akan berangkat bareng sama dia ayo!"ajaknya dengan suara yang keras.

"Baiklah!"balasnya yang hanya menganggukkan kepalanya.

"Makasih ya Netta karena kamu mau mengajakku untuk berangkat bareng. Aku tau mungkin kamu memang sangat membenciku, tapi aku tau dalam hati kamu? Kamu tidak sejahat seperti yang aku kira terima kasih,"ucap Arabella dengan senyum lepasnya.

"Kamu tuh bisa gak sih kalau aku lagi nyetir itu jangan kamu ajak bicara! Apa kamu gak lihat aku sedang fokus sama laju kendaraan ku apa kamu ingin kita ma*i secara bersamaan?"bentaknya yang seketika mematungkan Arabella yang disebelahnya.

"Netta kamu kenapa se'marah ini sama aku? Aku kan hanya mengatakan secara pelan?"balasnya.

"Sudahlah benar apa dugaan-ku kalau aku tetap menampung mu disini yang ada aku akan cepat ma*i karena kecelakaan jadi cepat keluarlah dari mobilku!"pintanya dengan tegas.

"Tapi Netta ini kan jaraknya masih jauh ketempat kampus kenapa kamu tiba-tiba menurunkan ku disini hanya karena aku mengucapkan kata-kata tadi?"

"Hey aku ini memerintahkan mu untuk pergi apa sangat sulit buatmu untuk turun? Apa kamu ingin aku menyeret-mu langsung agar kamu turun dari dalam mobil ini?"bentaknya.

"Baiklah aku akan turun!"ucapnya segera ia pun turun dari mobil Netta.

"Sudahlah kamu pergi sana dan terserah kamu mau naik apa karena itu bukanlah urusanku!"ucapnya langsung menendang Arabella hinga jatuh tersungkur, segera ia menjalankan lagi laju kendaraannya.

"Netta kenapa sih tega banget menurunkan aku disini, ini kan jaraknya masih sangat jauh, ini udah agak siangan lagi aku harus cepat lari sekarang!"ucap Arabella kemudian ia pun mulai berlari.

BERSAMBUNG.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!