chapter 1: pengenalan tokoh
اللهم صلى على سيدنا محمد # وعلى اله سيدنا محمد.♥♥
~Atiqah Khairunnisa~
Seorang wanita bercadar yg teduh parasnya,Auratnya terjaga ,perilakunya terjaga . terlahir sebagai anak tunggal dari keluarga sederhana.
Atiqah terlahir dari pasangan bernama zaidan mailik dan aisyatunnaswa Khairunnisa .ya,nama belakang atiqah sama dengan nama belakang ibunya.
Sejak kecil Atiqah selalu di didik agar menjadi wanita Sholihah dan berendah hati. Saat lulus SD Atiqah langsung masuk pondok pesantren sambil sekolah. Enam tahun sekolah sambil pesantren atiqah tak pernah mengeluh karna ia mempunyai semangat dan tekad yg kuat.
Atiqah selalu berusaha agar selalu dekat dengan sang Kholiq .dirinya selalu mengingat asma allah dalam hati,tak ingin menjadi manusia lalai dalam perintah sang Kholiq ingin berusaha menjadi seorang muslimah yg mengejar cintanya pada sang maha pencipta..
~Fatimatuzzahro~
zahra merupakan sahabat Atiqah ketika di pondok pesantren mereka bertemu saat menjadi teman sekamar saat di pondok. Di sanalah mereka menjalani ikatan persahabatan yg seperti saudara dua bidadari bercadar yg dikenal sangat aktif dalam segala hal apapun.
Fatimatuzzahra seorang wanita bercadar yg berusia dua puluh tahun. Wanita cerdas dan ceria. Terlahir dari kelurga yg kaya raya.
Zahra adalah anak pertama dari pasangan yg bernama aisyah dan ardana ,ia juga memiliki dua saudara kandung laki-laki yang bernama fathan masih duduk di bangku kelas 4 SD dan yang perempuan bernama fatiyah masih duduk di bangku kelas 2 SD . zahra adalah sosok wanita yg sederhana ,di balik sikapnya yg ceria memiliki kesedihan yg mendalam di karnakan ayahnya sedang sakit parah.
ya dia adalah ayah ardana yg merupakan pengusaha sukses di semua negara.ayah ardana sangat menyayangi Atiqah putri perempuan pertamanya,dan zahra merupakan anak pertama perempuan satu-satunya.
zahra bersyukur mempunyai sahabat seperti Atiqah baginya Atiqah adalah sosok wanita yg pikiranya dewasa dan bijak. Wanita yg penuh dengan sejuta semangat untuk membahagiakan kedua orang tuanya.
Ya zahra tertarik dan termotivasi dari sosok Atiqah yg seperti bidadari membawa cahaya pada dirinya yg sempat putus asa karna selalu teringat akan penyakit ayahnya takut suatu saat nanti akan kehilangan cinta pertamanya. tak bisa di pungkiri setiap yg hidup pasti akan kembali kepada sang penciptanya .
zahra bersyukur mempunyai sahabat seperti Atiqah karna baik hati dan luas ilmunya begitupun tutur katanya lembut.
dia selalu menasehati dengan kata-kata yg bijak dan tutur katanya ya lembut.
itulah Atiqah sahabatku.wanita Sholihah yg mengajakku untuk terus berada di dekat NYA.
...~prov Atiqah Khairunnisa ~...
...Kamu tahu kenapa rasulullah mengumpamakan wanita shalihah dengan perhiasan yg paling indah? Itu karena semakin indah perhiasan ,maka semakin ketat penjaganya,dan tidak boleh ada yg memilikinya kecuali yg pantas dan mengerti cara **menjaganya....
الدنيا متاع وخير متاع الدنيا المراة الصالحين . " dunia ini adalah perhiasan ,dan sebaik-baiknya adalah wanita Sholihah". ( HR.muslim& nasa'i**)
itulah Atiqah yang selalu menasehati zahra sebelum penampilanku seperti ini.
Atiqah yang bijak kata-katanya,yang lembut dan sopan tutur katanya,yang ucapannya di penuhi dakwah itulah sahabatku dunia akhirat "Atiqah khoirunnissa".♥
mereka berdua saling berpelukan menyalurkan kasih sayangnya .
"terimakasih sahabatku Atiqah sudah menjadi teman terbaikku,semoga kita bisa bersama-sama lagi menuju janah-NYA ".ucap zahra
"iyah sama-sama sahabatku ".ucapnya.
Tak..tak..tak...tak.. Langkah anggun seorang gadis cantik meninggalkan koridor bandara,senyuman tersungging di bibirnya yg tertutup cadar. Di gendongnya sebuah tas ransel di punggungnya,serta tangan kananya yg menyeret sebuah koper berukuran besar .ada sebuah rasa bahagia yg membuncah di dada tatkala ia kembali menginjakan kaki di kota kelahiranya.kota yg menyimpan sejuta kenangan . "umii,abii!!" teriaknya melambaikan tangan ke pada kedua orang tuanya. Pancaran kebahagiaan tercetak jelas di wajah Atiqah saat jauh dengan kedua orang tuanya selama ia di pesantren .
"assalamualaikum anaku " sapa kedua orang tua Atiqah memberikan senyuman manis dengan memeluk anak semata wayangnya. "waalaikumsalam umi abi,Atiqah rindu kalian berdua hiks..hiks.
gimana kabarnya umi dan abi sehatkan?" Atiqah bergelayut manja di lengan sang umi
"Tentu umi sehat sayang masyaallah kamu begitu cantik nak,"puji umi memandangi penampilan anak semata wayangnya gamis maroon dengan hijab panjang dan tak lupa cadar dengan warna senada,membungkus tubuhnya menjadikan seorang wanita muslimah yg anggun.
tujuh tahun mengabdi di pondok pesantren menjadikan penampilan Atiqah menjadi lebih agamis dan tentu menjaga auratnya dari pandangan yg bukan mahromnya.
"umi bisa aja jelaslah anak umi ini sangat cantik" senyum Atiqah memutari tubuhnya membuat gamisnya mengembang dengan hijab panjang yg berkibar mengikuti gerakan tubuhnya.
"iya gadis umi sama abi sangat lah cantik ,"senyum umi
mobil yg di kendarai sopir pribadi milik ayah nya Atiqah berhenti di sebuah rumah sederhana taman bunga yg indah menambah kesan rumah itu tampak asri,sejuk dan sedap di pandang mata.
rumah yg dulunya nampak sepi kini semakin hidup sejak kedatangan anak semata wayangnya ,Atiqah seperti memberikan keceriaan di tengah keluarga abi zaidan malik.
******
suara indah mengalun di sepertiga malam..
suara yg melantunkan ayat-ayat allah yg begitu indah dan menenangkan hati.
umi yg baru saja keluar kamarnya tidak sengaja mendengar suara Atiqah dari balik pintu kamar Atiqah yg tidak tertutup rapat.
umi sejenak berhenti di depan pintu atiqah,memejamkan matanya menikmati suara indah Atiqah yg melantunkan ayat suci Al-Quran .
umi menyentuh dadanya,merasakan getaran halus tatkala suara indah Atiqah perlahan menyentuh hatinya membawa kedamaian.
anak semata wayangnya itu sekarang udah dewasa menjadi gadis cantik dan cerdas,tentu sifat manjanya yg masih kental pada dirinya.
"umi!" ucap Atiqah yg melihat ibunya berdiri di ambang pintu kamarnya .
"umi dari mana?" tanya Atiqah pada sang ibu.
"baru saja keluar dari kamar sayang,mau kedapur ambil air minum". ucap umi sambil tersenyum
"suara kamu merdu sekali na".sambung umi Atiqah.
"ah umi bisa aja" senyum Atiqah .
Rindu...
satu kata yg menggambarkan perasaanya saat ini.walaupun baru saja ia meninggalkan pondok tapi rasa rindu itu besar sekali ia rasakan.kebiasaanya di pondok serta rutinitasnya mengajar para santri membuatnya merindukan suasana pondok yg selalu tenang dan tentram membawa kedamaian tersendiri di hatinya.
"umi mau kebawah dulu ya sayang"ucap umi .
"mau Atiqah ambilkan umi?Atiqah menawarkan diri.
"tidak perlu nak,biar umi saja ".ucap umi sambil melangkah tersenyum
"baiklah umi".ucapnya
****
suasana pagi yg penuh keceriaan terjadi di dapur tatkala umi dan Atiqah saling bekerja sama membuat menu sarapan.
senyum dan tawa menghiasa dua wanita itu.
umi dengan sifat keibuanya dan Atiqah dengan sifat manjanya .umi sangat menikmati kegiatan bersama Atiqah anak semata wayangnya.
"kamu pintar masak juga sayang"puji umi melihat Atiqah cekatan menyiapkan sarapan pagi"
"bukan pintar umi,tapi memang kebiasaan Atiqah di pondok.semua santri perempuan wajib bisa memasak".
"wah begitu ya,berarti yg menyiapkan makanan para santri?"tanya umi.
"iya umi di sana di berlakukan jadwal rutin bergantian untuk santri memasak".
" assalamualaikum" sapa abi zaidan
"waalaikumsalam" balas umi dan Atiqah kompak.
umi mendatangi abi zaidan dan membawa segelas air minum ,sedangkan Atiqah yg masih memasak.
"abi coba cicipi masakanku " ucap Atiqah.
"Atiqah menyendokan sepotok kecil daging rendang untuk sang abi .abi zaidan menyuapkan daging itu kemulutnya .daging terasa empuk dengan racikan bumbu yg pas ,persis seperti buatan asli orang padang.
" wah putri abi pintar memasak juga ternyata,ini sangat lezat yg pernah abi makan bahkan umi aja kalah dengan mu nak" ucap abi zaidan sambil menggoda kedua wanita kesayangan dalam hidupnya.
"iyah deh umi kalah,dibandingkan masakan putrimu yg cantik ini" ucap umi pura- pura kesal.
"uluh-uluh umi ku ini jangan cemberut nanti cantiknya ilang loh ucap Atiqah tawa ringan mengiringi suasana pagi itu di dapur.
Nasywa memberikan nasi plus daging rendang pada sang suami.
" terima kasih" ucap zaidan,dengan menatap hangat sang istri tercinta.
" isstt ,umi dan abi ini d sini ada Atiqah.jangan saling bertatapan seperti itu". Protes Atiqah,namun tertawa juga. Melihat keromantisan kedua orang tuanya.
" kamu ini.cepat habiskan . Sarapan ya! Ucap nasywa dengan malu.
Zaidan hanya menggeleng- gelengkan kepala.
" iya,iya.ini juga udah mau abis" ucap Atiqah dengan cemberut .
" alhamdulillah. udah habis ini" Atiqah beranjak sambil membawa piring kotor ke bak wastafel lalu mencucinya.
Seseorang gadis bercadar yg memakai syar'inya berwarna mocca senada dengan jilbab yg ia pakai,sepatu plat shoes berwarna putih.gadis ini sedang melanjutkan pendidikanya di salah satu universitas di kota bandung .mengambil jurusan ilmu kedokteran .bercita-cita ingin menjadi dokter ahli bedah.menemani langkahnya melewati lorong gedung universitas .Nampak ramai dan banyak mahasiswa lainya yg belum masuk ruangan.
"Atiqah" teriak seseorang wanita dari belakang. Dengan rasa penasaran ,Atiqah kembalikan tubuhnya.
"Zahra".Ternyata sahabat nya itu melanjutkan pendidikan di kota yg sama,zahra wanita itu tengah berjalan cepat kearahnya.
"Huh,Atiqah aku cape banget!! Dari parkiran lari sampai sini" keluh zahra dengan suara terpogoh-pogoh.
"Kenapa lari padahal tidak akan terlambat " tanya Atiqah ,merasa bingung kenapa harus lari-lari padahal masuk kelas masih ada waktu 18 menit lagi.
" aku lagi ngejar calon imam" sahut zahra asal .
" iyah kah?"
" yaelah becanda ,aku cuman ingin bareng sama kamu.tapi,kamu ga denger". Gerutu zahra.
" iya,iya maaf,aku ga tau dan ga denger, maaf ya." ucap Atiqah dengan memelas.
zahra menghela napasnya.
" iya aku mafin, lagi pula aku becanda "! Komentar zahra ,seraya menggandeng tangan Atiqah dan berjalan menuju.
"Aku denger kamu mau ikut lomba memanah ya Atiqah?" tanya zahra
" eh iya. aku mau nyoba-nyoba aja " jawab Atiqah malu-malu.
" waw semoga aja kamu bisa juara ya sahabatku yg baik ini" ucap gea sambil mensuport .
" insyaallah mudah-mudahan aja ya" sahut Atiqah .
sejak saat di pondok pesantren Atiqah selalu di ajari memanah hingga kini ia sangat mahir dalam memanah.
" ya udah kita masuk" ajak zahra .
saat masuk kelas,suasana kelas lumayan berisik kebiasaan sebelum ada dosen mereka selalu mengobral dan bermain ponsel.
" assalamualaikum " ucap Atiqah dan zahra bersama saat masuk ke dalam kelas.
"Waalaikumsalam" ucap semua orang dengan serempak. Atiqah duduk di kursi depan zahra ,dan zahra di belakang kursi Atiqah ,Duduk di kursi ke dua dan zahra ke tiga .di ruangan fakultas kedokteran ini hanya ada 5 orang laki-laki mereka ramah dan sopan. Wanitanya pun sama.kami sangat kompak dan saling membantu.
" zahra" panggil Atiqah ,seraya berbalik badan menghadap ke arah belakang untuk melihat zahra.
" iya Atiqah kenapa"?
" aku ke mesjid dulu ya ,biasa mau shalat dhuha dulu.kamu mau ikut"? Tanya Atiqah
" maaf ya Atiqah aku lagi ada halangan ,jadi ga bisaa ikut dan nemenin kamu".
" baiklah"
" ya udah ga papa ,aku pamit dulu ya" ucap Atiqah langsung beranjak dari tempat duduk.
" ya udah hati- hati" ucap zahra.
"Makasih,ya udah aku ke mesjid dulu". Pamit Atiqah
"assalamualaikum"
" waalaikumsalam" setelah zahra menjawab salam dari Atiqah.
Atiqah langsung berjalan keluar kelas dan melangkah pergi ke mesjid yg ada di kampus.di kampus ini memiliki mesjid yang besar berfasilitas lengkap dan bergaya modern. Di depanya terdapat taman memiliki keindahan tersendiri terdapat rumput-rumput hijau,pohon-pohon kecil,kursi taman panjang,air mancur dan bunga masih banyak jenis lainya sehingga udara sangat sejuk dan nyaman.
Atiqah melangkah kakinya untuk pergi kesamping kanan mesjid khusus tempat wudhu wanita ,dan sebelah kiri khusus tempat wudhu pria.Selesai berwudhu,Atiqah masuk kedalam mesjid.ada banyak mahasiswa yg sedang melaksanakan shalat dhuha .
lima belas menit lamanya,Atiqah di dalam mesjid melaksanakan shalat dhuha.
Alhamdulillah ya allah,hati ini sangat sejuk dan tenang setelah melaksanakan shalat dan memanjatkan doa-doa kepadamu. Batin Atiqah.
****
selesai sudah melaksanakan kewajibanya,Atiqah langsung beranjak kembali.
Sampai di depan pintu .terlihat pak dosen sudah masuk .
" assalamualaikum" ucap Atiqah mengucap salam sambil menunduk.
" waalaikumsalam" jawab pak dosen paruh baya.
" maaf ,saya tadi habis dari mesjid dulu pak" ucap Atiqah memberi tahu.
" baiklah "
" kalau begitu silahkan masuk ,saya juga baru masuk satu menit sebelum kamu tiba" ucap dosen paruh baya itu.
Akhirnya Atiqah bernafas lega
" terimakasih pak "
"iya sama-sama" ucap pak dosen
pembelajaran di mulai dan berlangsung selama dua jam.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!