NovelToon NovelToon

Cinta Setelah Pernikahan

Bab 1...(Perkenalan tokoh dan karakter)

Airin...wanita mandiri yang sudah yatim piatu sejak kecil,hingga akhirnya harus di rawat dan di besarkan oleh sahabat sekaligus rekan bisnis ayahnya.

Ayah Gery....adalah sahabat sekaligus rekan bisnis ayah Airin yang sepenuh hati mendidik dan membesarkan Airin seperti putri kandungnya sejak ayah dan ibu nya meninggal akibat kecelakaan pesawat saat Airin masih kecil.

Yoga.....adalah putra dari ayah Gery yang sudah berteman dengan Airin sejak mereka kecil hingga tumbuh dewasa.Dan ternyata kebersamaan yang begitu lama telah menumbuhkan benih benih cinta di hati Yoga hingga akhirnya berniat memperistri Airin dengan keyakinan penuh dalam hatinya bahwa Airin juga merasakan hal yang sama padanya.

Reihan....pria pemarah dan egois yang tiba tiba datang dalam hidup Airin yang tanpa sengaja berhasil membuat cerita cinta yang membuat mereka mengasingkan diri dari pandangan kebenaran dunia.

Danira....Istri sah dari Reihan,dimana ikatan pernikahan mereka terjalin karena bosan dengan hubungan persahabatan yang sudah terjalin sejak duduk di bangku kuliah,hingga akhirnya mereka memutuskan untuk menikah dan dari pernikahan itu mereka memiliki seorang putra tampan bernama Raja.Layaknya seorang teman mereka saling mendukung satu sama lain untuk karier mereka masing masing,dimana Danira adalah seorang wanita executive yang berkarier di dunia modeling dan fashion dari sebuah majalah terkenal.Dan Reihan adalah bintang lapangan dari salah satu club bola terbesar yang ada di kota mereka.Tapi sayangnya karier Reihan tidak secemerlang dan sepanjang karir Danira yang terus melesat maju menuju puncak popularitas.Apalagi semenjak Reihan mengalami kecelakaan dan meninggalkan cedera kaki yang membuat Reihan tidak dapat bermain sepak bola lagi.Sejak itulah Reihan merasa dunianya seolah terhenti dan Reihan berubah menjadi pria pemarah dan egois.Hingga akhirnya masalah financial yang lebih dominan di hasilkan oleh Danira yang masih tetap bekerja seringkali menjadi bahan perdebatan diantara mereka yang menjadi kerikil kerikil kecil dalam rumah tangga mereka.Namun mereka sebisa mungkin untuk terus tetap mempertahankan rumah tangga mereka karena ada Raja putra semata wayang mereka serta ibu Ayu yaitu ibu kandung dari Reihan yang merupakan mertua Danira yang ikut tinggal bersama mereka dan selalu berusaha mendamaikan mereka tiap kali pertengkaran terjadi.

Cerita ini mengisahkan tentang keegoisan cinta yang tumbuh dari dua orang asing yang tidak mengenal satu sama lain.Hingga akhirnya menyakiti diri mereka masing masing.

Cinta punya alur sendiri untuk berjalan,bahkan dia punya pilihan sendiri di hati siapa dia akan tumbuh.Tidak peduli di hati siapa dia akan tumbuh,namun cinta tetaplah cinta.Tergantung setiap manusia bagaimana cara mengendalikan nya.Tapi terkadang cinta yang di harap tidak selalunya memberi kebahagiaan.Malah sebaliknya terkadang cinta memberi rasa sakit untuk orang orang yang kita cintai bahkan untuk diri sendiri yang hatinya tengah di singgahi cinta.

Pepatah mengatakan semuanya Adil dalam cinta dan perang.Sekalipun orang yang tersakiti karena cinta merasa itu tidak adil untuk mereka.seperti orang orang yang ada di sekeliling Airin dan Reihan.

Lalu bagaimana dengan kisah cinta antara Airin,Yoga,Danira dan Reihan....?

Mau tau bagaimana kelanjutan ceritanya??

Yuk ikuti terus alur cerita "Cinta Setelah Pernikahan" dan Jangan lupa kasi like dan komentar kalian di setiap episode ya,🙏

Karena like dan komentar kalian akan membuat aku terus semangat untuk menulis hingga cerita ini selesai.

Terimakasih.....

Selamat membaca ya🙏😀

Bab 2....

Sesuai dengan tanggal yang telah di tetapkan oleh Yoga dan ayahnya,akhirnya tanggal pernikahan Airin dan Yoga pun di laksanakan.Merasa terhutang Budi karena telah di rawat dari kecil,Airin pun menyetujui lamaran Yoga untuk menikahinya berharap cinta akan muncul di hatinya setelah pernikahan.Pesta pernikahan di gelar di sebuah gedung yang mewah dan megah dan di kelilingi oleh tatanan taman yang indah.

Tapi sayangnya hanya Yoga yang tampak begitu bersemangat dengan pernikahan mereka.Berbeda dengan Airin,meskipun dia mampu mengikuti alur serba serbi persiapan menjelang pernikahan bahkan hingga menjelang hari pernikahan namun hatinya tetap saja kosong.Dia seperti tidak memiliki tujuan dari pernikahan yang akan berlangsung.

Dibalut dengan gaun berwana gold Airin yang cantik menjelma menjadi pengantin yang begitu anggun.Dan seperti pengantin pada umumnya dia pun menjadi calon mempelai wanita yang penurut saat setiap riasan dan perhiasan di lekatkan pada wajah dan tubuhnya.

"Ya ampun.....mba pengantin paling cantik yang pernah saya rias di sepanjang karir saya..."

"Duh....mas Yoga pasti gak bisa kedip ini kalau melihat mba Airin nanti."

Sanjung seorang MUA yang bertugas merias Airin.

"Haha....bisa aja kamu.."

Responku atas pujian MUA itu dengan melemparkan senyuman manis di depan cermin rias.

"Sudah mba,jgn terlalu lama bercermin nanti cermin nya bisa pecah sendiri karena cemburu dengan kecantikan mba Airin..."

"Ayok kita berangkat sekarang, Om Gery dan Mas Yoga pasti sudah tidak sabar menunggu mba di tempat acara.."

Ajak MUA yang masih memiliki hubungan keluarga dari pihak Yoga.

Tanpa alasan dan penolakan,aku pun langsung beranjak dari meja rias dan mengikuti MUA yang juga bertugas mendampingiku dalam iringan mobil pengantin mempelai wanita.Sementara ayah Gery dan Yoga sudah berangkat lebih dulu ke gedung tempat acara pernikahan di laksanakan.Karena akan ada acara penyambutan menantu perempuan sebelum prosesi akad nikah di langsungkan.Oleh karena itu kedatanganku nanti akan di sambut oleh ayah Gery di gedung resepsi pernikahan.

Mobil pun melaju cukup kencang dan memasuki gerbang gedung pernikahan yang jaraknya cukup jauh dengan gedung tempat acara pernikahan akan di laksanakan.Mataku di manjakan oleh indah nya taman yang ada di tempat tersebut.Tampak Sebuh bangku besi yang di letakan di bawah pohon rindang yang terdapat di salah satu sudut taman.

"Berhenti....."

Kataku meminta supir menghentikan mobilnya.

"Ada apa mba?"

Tanya MUA yang duduk di depan bersama supir.

"Kalian pergi lah masuk lebih dulu,aku ingin duduk di taman sebentar mencari udara segar."

Perintahku pada mereka sambil membuka pintu mobil dan akan segera turun dari mobil.

"Lalu jika om Gery bertanya tentang mba Airin saya harus jawab apa?"

"Enggak bisa mba,sebaiknya mba Airin masuk ke mobil karena kit sudah di tunggu oleh mereka di aula.."

Bantah si MUA karena merasa membawaku adalah tanggung jawabnya yang harus dia selesaikan.

"Jangan takut,katakan saja pada Ayah Gery bahwa aku ingin mencari ketenangan sebentar di taman.."

"Ayah sudah paham dengan jawaban itu."

Jawab Airin sambil merunduk melemparkan senyuman dan menutup pintu mobil.

Mobil iringan pengantin pun berlalu dari hadapan Airin.Terlihat dari kejauhan suasana di depan pintu gedung pernikahan begitu ramai dan meriah.Namun Airin lebih memilih pergi berjalan menuju bangku taman dengan pandangan yang kosong sama seperti suasana hatinya yang iya tidak tahu apa arti dari keputusannya setuju menikah dengan Yoga.Dia berfikir ingin menyendiri sejenak sebelum akhirnya dia memasuki lembaran baru dal hidupnya yaitu pernikahan.

Rasa gelisah pun mulai menghampirinya.Mulai dari pertanyaan apakah Yoga lah orang yang dia cintai?,Apakah pernikahan ini akan berhasil dan memberikan kebahagiaan?Atau malah sebaliknya...

Sembari Airin memikirkan itu semua,tiba tiba muncul seorang pria dengan menggunakan sweater hitam berjalan melewatinya menuju aula pernikahan.

"Hey....jangan buang sampah sembarangan...!!"

Tegur Airin saat pria itu hendak membuat bekas botol minumannya di sembarang tempat.

"Taman ini terlalu indah untuk kau kotori dengan sampah botol minum mu."

Sambung Airin melarang.

Sontak pria tersebut menahan keinginan tangannya dan menoleh ke arah Airin.

"Kenapa?"

"Apa kau penjaga taman ini?"

Sahut pria tersebut begitu ketus.

"Hem,jika aku penjaga tamannya aku tidak akan berada di sini dengan gaun pengantin ini.."

Jawab Airin kesal.

"Ow...jadi kau pengantinnya dari acara pernikahan mewah ini...?"

Jawab pria itu mendekati Airin dan tanpa merasa janggal duduk di bangku yang sama di samping Airin.

"Lalu kenapa kau di sini?"

"Wanita macam apa kau ini,semua orang menantimu di sana,dan kau malah duduk santai di sini..?"

Sambung pria itu mengkomentari Airin.

"Itu bukan urusanmu...!"

Jawab Airin ketus.

"Lalu,bagaimana denganmu?"

"Kenapa dan untuk apa kau disini?"

Sambung Airin balik bertanya dan menatap pria itu begitu tajam.

"Aku disini karena kau..."

Jawab pria itu dengan santai menyandarkan punggungnya di bangku taman.

"Maksudnya..?"

Tanya Airin terkejut mengernyitkan dahinya.

"Jika kau tidak menikah maka ibu ku tidak akan disini mengurus catering dalam acara pernikahanmu ini.Karena ibuku memintaku untuk menjemputnya dan menunggunya hingga acara membosankan ini selesai.Maka dari itu aku di sini..."

Jelas pria tersebut.

"Dan kau...?"

"Kau belum menjawab pertanyaanku,kenapa kau di sini?"

"Sementara di dalam sana calon suami mu sedang menunggumu?"

Sambung pria itu kembali bertanya.

"Aku..."

"Aku ingin menyendiri sejenak untuk meyakinkan hatiku..."

Jawab Airin yang merasa tidak canggung

bercerita dengan orang asing yang baru pertama kali ini dia temui.

"Meyakinkan hatimu..?"

"Kenapa?"

"Apa pernikahan ini perjodohan yang tidak kau inginkan..?"

"Apa kau belum pernah mengenal pria yang ada di sana yang sedang menunggumu?"

Tanya pria itu begitu panjang.

"Kenal..."

"Bahkan aku sudah mengenalnya sejak aku kecil.."

Jawab Airin.

"Lalu apa lagi yang perlu membuatmu yakin?"

Tanya pria itu lagi.

"Aku tidak tahu apakah aku mencintainya atau tidak.."

Jawab Airin dengan tidak sadar mencurahkan isi hatiku.

"Apa kau sudah menikah?"

Tanya Airin balik pada pria itu.

"Danira...."

"Dia wanita yang sudah menjadi istriku selama lima tahun ini,dan kami memiliki seorang putra dari pernikahan kami."

Jawab pria itu yang juga begitu ringannya menceritakan kisah hidupnya pada seorang wanita yang baru dia temui.

"Apa kau mencintainya...?"

Tanya Airin lagi.

"Ehm...."

"Pernikahan kami terjadi dari ikatan persahabatan yang sudah terjalin cukup lama.."

Jelas pria itu.

"Apa kau mencintainya?"

Tanya Airin menatap pria itu.

"Cinta....?"

"Sejauh ini aku tidak memikirkan apakah kebahagiaan kami karena kami saling mencintai atu karena kami ingin selalu bersama,tapi intinya kau akan menemukan kebahagiaan dalam pernikahan mu jika kau menciptakannya dalam hubungan itu."

Jelas pria itu.

"Jadi......?"

Tanya Airin.

"Jadi apa lagi...?"

"Hentikan drama tanya jawab ini,dan segera pergi masuk ke dalam aula pernikahan, temui calon suami mu,dan menikahlah dan ciptakan kebahagiaan."

"Dan cinta akan kau temukan."

Nasehat pria itu pada Airin yang merasa lega setelah bercerita padanya.

"Lalu bagaimana jika cinta itu ku temukan setelah pernikahan?"

Tanya Airin lagi seoalah tak ingin menyudahi pembicaraan.

"Maka jalani hidupmu dengan bahagia bersama cinta yang kau temukan..."

Jawab pria itu yang terdengar begitu bijaksana di telinga Airin.

"Baiklah....terimakasih untuk obrolan singkat ini..."

Kata Airin sambil beranjak dari tempat duduknya.

"Baiklah...selamat tinggal..."

Sahut pria itu dan ikut berdiri.

"Jangan ucapkan selamat tinggal,karena kalimat itu tidak akan memberikan kesempatan untuk kita bertemu lagi..."

Protes Airin pada salam perpisahan pria itu.

"Hai...aku Airin.."

Airin mengulurkan tangannya sembari memperkenalkan dirinya dengan senyum yang begitu ramah.

"Reihan...."

Jawab pria itu menyambut uluran tangan Airin.

"Sampai bertemu lagi Reihan..."

"Senang bertemu denganmu..."

Ucap Airin dan berlalu dari hadapan Reihan berjalan menuju aula pernikahan dengan kemantapan hati setelah berbicara dengan Reihan dalam waktu yang tak di sengaja.

Dan Reihan pun tersenyum menanggapi sikap Airin dan terus melihat Airin hingga masuk ke dalam aula pernikahan.

Bersambung.....

Bab 3....

Ayah Gery sudah berdiri di depan pintu masuk aula dan mengulurkan kedua tangannya untuk menyambut kedatangan Airin sebagai menantu perempuan yang paling dia sayang.

Dengan penuh kasih sayang ayah Gery mengecup dahi Airin lalu memeluknya dengan erat sebelum akhirnya mengantarkan Airin untuk duduk di sebelah Yoga yang sudah menunggu untuk prosesi ijab Kabul.

Acara ijab Qabul pun berjalan dengan lancar dan penuh hikmat sekaligus membuat Airin dan Yoga menyandang status baru dari pertemanan mereka sejak kecil,yaitu suami dan istri.

Rasa bahagia pun terpancar di wajah Yoga dengan perasaan yang lebih lega.Dan untuk Airin entah jujur atau tidak tapi senyum yang di lontarkan di wajahnya seolah menunjuk kan bahwa dia juga bahagia dengan pernikahan ini,dan mereka pun terus mendapatkan ucapan selamat dan doa dari para tamu yang hadir.

Namun di tempat yang berbeda,hal sebaliknya terjadi pada Reihan.Sejak berpisah di taman setelah mengucapkan salam perpisahan dengan Airin,ternyata dia mengalami kecelakaan.Reihan tertabrak oleh sebuah mobil saat hendak menyebrang di depan gerbang gedung pernikahan.Reihan mengalami cedera yang cukup serius pada kaki kanan nya yang menyebabkan dia tidak dapat bermain sepak bola lagi.Dengan demikian kariernya sebagai pemain sepak bola pun terhenti.

Acara resepsi pernikahan pun selesai.Dan babak baru dalam kehidupan mereka pun di mulai.

***********

Tak terasa tiga bulan pun berlalu.Tidak ada yang berbeda dalam kehidupan Yoga dan Airin setelah pernikahan.Karena terbiasa tinggal bersama sejak kecil Airin pun tidak merasa canggung jika harus tinggal satu atap bersama Yoga.Yang membedakan hanyalah,kini mereka bisa tidur dalam satu ranjang melakukan hubungan percintaan layaknya pasangan pengantin baru.Meskipun sebenarnya Airin merasa begitu hambar saat melakukan nya.Meskipun Yoga begitu mencintai Airin sejak dulu,namun selama pernikahan tidak pernah ada dialog yang romantis dalam pembicaraan mereka.Karena Yoga merasa Airin sudah mengenal karakter dari dirinya,yaitu soal pria tanpa basa basi dan hidupnya penuh dengan candaan.Namun demikian Yoga termasuk pria yang serius dalam menjalin hubungan dan membangun masa depan.

Tapi sayangnya pemikiran Yoga salah.Ternyata Airin adalah tipikal wanita yang perlu di jelaskan tentang sebuah perasaan.Karena airin tidak pernah merasakan begitu besar dan tulusnya cinta Yoga dan dia pun tidak berusaha membuka hati nya untuk mencintai Yoga hingga akhirnya Pernikahan berjalan dari sebatas sikap menghargai dan menjalankan kewajiban sebagai seorang istri dari sudut pandang Airin.

Airin yang pembersih,setiap pagi di sibukkan dengan rutinitas pekerjaan rumah.Mulai dari memasak,menyiapkan keperluan Yoga bahkan terkadang dia menyempatkan diri membersihkan lantai dengan vacum cleaner sebelum pergi kerja meskipun berpakaian rapih.

Sementara Yoga yang ceroboh selalu saja meletakkan apa pun di sembarang tempat.Dan tentu saja hal tersebut dapat memicu di mualainya perdebatan dan pertengkaram kecil.

Pagi ini sebelum berangkat ,setelah berpakaian rapih,Airin menyempatkan diri membersihkan lantai dapur menggunakan vacum cleaner.Hingga dia tidak dapat mendengar suara yang memanggilnya sejak tadi.

"Airin....."

"Airin...!"

"Airin.......!"

Teriak Yoga menghampiri Airin dan mematikan mesin vacum.

"Apa....?"

Tanya Airin kesal karena merasa Yoga mengganggu pekerjaannya.

"Apa kau ingin terus membersihkan rumah ini hingga runtuh...?"

Tanya Yoga.

"Memang kenapa?"

"Apa kau keberatan jika rumah ini bersih?"

Jawab Airin yang kembali bertanya sambil menepikan mesin vacum.

"Tidak...."

"Tapi tidak bisakah kau tidak berlebihan membersihkan rumah ini hingga kau tidak punya waktu untuk mengobrol sambil sarapan sebelum kita pergi bekerja?"

Protes Yoga.

"Tapi aku kan........"

Seketika kalimat Airin terputus saat melihat ada noda di celana Yoga.

"Yoga..."

"Buka...."

Pinta Airin menunjuk ke arah celana yang di kenakan Yoga.

"Apa?"

Tanya yoga heran.

"Celana mu..."

Jawab Airin.

"Disini??"

Tanya Yoga yang berpikiran kotor.

"Iya disini..."

Jawab Airin dengan singkat.

"Sekarang....?"

Tanya Yoga lagi tersenyum senyum dengan salah penafsiran.

"Iya Yoga....,sekarang...!"

Jelas Airin.

"Airin kau......."

Kalimat Yoga terhenti penuh tanya debgan pemikiran mesum.

"Ok ,baiklah...baiklah..."

"Kenapa tidak...."

"Aku rasa kau ingin fantasi yang baru ya..."

Sambung Yoga dengan tergesa gesa membuka celananya lanjut dengan kemejanya.

"Celanamu saja tidak perlu kemejanya."

Jelas Airin mengulurkan tangannya untuk mengambil celana Yoga yang telah di bukanya.

"Hey ...ada apa ini,kenapa kau hanya menginginkan bagian bawah saja....?"

"Ow....ayolah sayang untuk aku siap melepaskan semua nya dan kita bisa memulainya sekarang juga tidak perlu pergi bekerja...."

Yoga mulai menggoda Airin dan mendekatinya.Sementara Airin fokus membersihkan celana yoga dengan semprotan pembersih noda dan menyetrikanya.

"Sudah selesai....."

Kata Airin sambil memberikan celana Yoga yang sudah dia bersihkan.

"Apa...?"

Tanya Yoga terkejut.

"Apa?"

"Kenapa kau sangat terkejut?"

"Apa masih ada noda yang tersisa?"

Tanya Airin tetap fokus pada celana.

"Omong kosong dengan celana ini,apa apaan ini Airin.Kau yang memulainya dan saat aku menyetujuinya kau katakan sudah selesai..."

"Apa maksudnya ini...?"

Perasaan kesal sudah mulai di ubun ubun Yoga,efek dari si juniornya yang mulai terangsang karena berharap akan bercinta dengan Airin dengan fantasi baru.

"Yoga,aku meminta kau melepaskan celana mu karena ada nodanya,dan aku ingin membersihkannya.

"Memang apa yang kau pikirkan...."

Jawab Airin dengan santainya sambil menyedu secangkir kopi.

"Oh...benarkah..."

"Aku pikir tadinya kau ingin mengajak ku bercinta agar segera memiliki anak..."

Ujar Yoga yang mulai merendahkan nada suaranya karena malas berdebat lagi dengan Airin.

"Yoga...kita akan sulit memiliki seorang anak jika kau masih bertingkah seperti anak anak begini...."

Kata Airin dan memberikan secangkir kopi.

"Airin....dan aku tidak akan bertingkah kenak kanakan jika kau tidak memperlakukan ku seperti anak anak..."

Sahut Yoga menatap Airin dengan senyuman sambil mengambil secangkir kopi yang di suguhkan Airin.

"Dan entah mengapa,terkadang aku merasa sepertinya kau tidak mencintaiku sebanyak aku mencintaimu..."

Sambung Yoga,yang sepontan meluahkan apa yang dia rasakan.Tiba tiba suasana menjadi hening katena keduanya hanya saling diam.

"Ehm...Yoga, maaf...aku sudah terlambat."

"Cepatlah bersiap,kalau tidak kau akan terlambat juga...."

Kata Airin menghindari dialog pembahasan,komentar dan kritikan.Diapun segera mengambil tasnya dan memberikan di pipi kanan Yoga lalu berpamitan untuk pergi.

"Emmmuach....."

"Sampai jumpa..."

"Usahakan makan siang di rumah karena aku sudah memasak makanan kesukaanmu."

"Daaag....."

Pamit Airin dengan pesan pesan nya hingga akhirnya berlalu dari pandangan Yoga.

"Daaag....."

Jawab Yoga seolah malas berkata kata.

Sambil meneguk sedikit demi sedikit secangkir kopi senyuman manis pun mulai terlepas dari bibir Yoga seolah coba berdamai dengan sikap Airin wanita yang begitu tulus dia cintai.

Bersambung.....

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!