Meylan memadu kasih dengan seorang pemuda tampan yang bernama Merson. Namun hubungan mereka tidak di restui oleh mamahnya Merson yakni Merry.
"Son, sudah berapa kali mamah katakan padamu supaya kamu putus saja dengan Meylan! kenapa kamu masih saja keras kepala!" bentak Merry kesal.
"Mah, tenang dulu dong. Aku ingin memperalat Meylan untuk ajang balas dendam pada Kak Richard. Bukankah mamah sendiri yang ingin membalaskan sakit hati mamah padanya?"
Mendengar apa yang dikatakan oleh Merson, tiba-tiba wajah Merry berubah sumringah.
Awalnya Merry tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh Merson. Tetapi setelah mendengar penjelasan dari anak semata wayangnya, Merry pun tak khawatir lagi pada anaknya. Bahkan ia penasaran dengan rencana yang akan di jalankan oleh Merson.
Namun Merson untuk saat ini belum juga mau jujur pada mamahnya, tentang rencana dirinya untuk Meylan dan juga Richard kakak tirinya.
Mamah Merry dendam pada Richard karena dirinyalah yang telah membuat Merry dan Merson terusir dari rumah besar milik almarhum papah Richard. Pada saat itu Richard yang telah memergoki Mamah Merry akan mencuri surat-surat berharga di rumahnya.
Mamah Merry juga yang sebenarnya telah meracuni almarhum Papahnya Richard, akan tetapi tidak ada yang mengetahui hal ini. Hanya Richard saja yang tahu, tetapi pada saat itu, ia masih belia.
Alasan Merry tidak menyukai Meylan juga karena Meylan di besarkan di sebuah panti asuhan. Menurutnya Meylan sama sekali tidak punya asal usul yang jelas.
********
Sore menjelang, seperti biasa seperti biasa Merson bergegas menjemput Meylan pulang kerja.
Meylan bekerja sebagai seorang pelayan di sebuah mall. Karena pendidikan ia hanya sampai di SLTA.
"Mas Merson, maaf ya kamu menunggu lama."
"Nggak apa-apa kok, sayang. Kita jangan langsung pulang ke panti ya, karena aku ingin mengajakmu makan dulu sebentar di sebuah cafe dan juga ada yang ingin aku bicarakan padamu," ucap Merson.
"Baiklah, Mas."
Saat itu juga Merson melajukan motor maticnya menuju ke sebuah cafe kecil. Ia lantas memesan menu makanan kesukaannya dan kesukaan Meylan.
Pada saat mereka sedang menunggu pesanan makanan di sebuah cafe. Merson sejenak mengajak Meylan bercengkrama.
"Sayang, sebelum aku mengatakan hal penting ini. Aku ingin tanya perihal perasaanmu padaku. Apakah kamu benar-benar cinta dan sayang padaku?" tanya Merson untuk memastikan.
"Mas, apa kamu ragu padaku? aku sayang cinta dan sayang padamu, aku akan lakukan apapun untuk dirimu mesti itu nyawa taruhannya," ucap Meylan yang sudah benar-benar di butakan cinta pada Merson.
"Baiklah, aku pegang kata-katamu tadi ya? jika kamu akan melakukan apa pun demi cintamu padaku," ucap Merson tersenyum.
Baru saja Merson akan berkata lagi, pesanan makanan sudah datang dan akhirnya ia menunda untuk berbicara. Sejenak Merson pun mengajak Meylan untuk menyantap makanannya terlebih dahulu.
Setelah beberapa menit mereka makan, barulah Merson mengatakan hal yang ingin ia katakan dari tadi.
"Sayang, aku butuh bantuanmu untuk menjadi mata-mata," ucap Merson.
"Mata-mata, maksudnya bagaimana ya mas? aku sama sekali tidak paham?" tanya Meylan memicingkan alisnya.
"Begini sayang, aku punya seorang musuh besar. Aku ingin kamu menjadi mata-mataku dengan kamu menikahi dirinya."
Perkataan yang baru saja di katakan oleh Merson membuat Meylan terhenyak kaget.
"Hah, apa aku nggak salah dengar mas? Masa iya kamu rela membiarkan aku untuk menikah dengan pria lain? apa sebenarnya kamu itu tidak cinta padaku?" Meylan menjadi ragu dengan perasaan Merson padanya.
"Sayang, aku cinta mati padamu. Tetapi aku juga harus membalaskan dendam mamahku pada pria ini. Pria yang telah membuat aku dan mamah terusir dari rumah almarhum papahku."
"Apa kamu lupa dengan kata-katamu barusan yang mau melakukan apa pun demi membuktikan cintamu padaku?"
Meylan kini terjebak dengan perkataannya sendiri. Ia pun tak bisa lagi membela diri.
"Sayang, aku ingin kamu menikah dengannya dan memata-matai segala yang di lakukan olehnya. Kamu laporkan semuanya padaku. Aku ingin menghancurkan dirinya di saat ia lengah. Dan saat itulah, aku akan bisa masuk lagi ke dalam rumah almarhum papahku," ucap Merson.
"Aku akan mencari bukti-bukti bahwa aku dan mamah ini tidak bersalah. Hingga keluarga yang ada di rumah mewah itu bisa menerima aku dan mamahku lagi," ucap Merson untuk meyakinkan Meylan.
"Aku janji setelah urusanku ini selesai, aku akan menikahi dirimu. Dan kamu bisa bercerai dengannya, aku mohon padamu," ucap Merson menatap sendu pada Meylan.
Hingga entah bagaimana, Meylan pun tak bisa menolak keinginan kekasihnya itu. Dengan entengnya ia pun mengiyakan saja keinginan kekasihnya.
"Baiklah, mas. Tapi setelah aku mendapatkan bukti tentang kejahatan pria ini terhadap mamah dan dirimu, kamu janji kan akan menikahi aku?" ucap Meylan.
"Iya, sayang. Aku janji akan menikahi dirimu, tapi aku ingin selesaikan permasalahan keluargaku ini," ucap Merson.
Hingga pada akhirnya, Meylan pun menikah dengan pria yang ternyata adalah kakak tiri dari Merson yakni Richard.
Richard mau menikah dengan Meylan karena ia jatuh cinta pada pandangan pertama. Pada saat ia di kenalkan dengan Meylan oleh neneknya.
Merson pintar membujuk neneknya itu, hingga akhirnya ia bisa memasukkan Meylan dengan mudah ke dalam rumah mewah itu.
Rencana Merson berhasil dengan sempurna. Ia pun bisa tertawa bahagia bersama mamah nya.
"Merson, ternyata kamu memang anak mamah yang sangat pintar. Dengan kamu bisa membujuk si nenek untuk mau mengenalkan Meylan pada Richard. Kita pun bisa kembali di rumah mewah itu."
"Kita akan lebih mudah lagi untuk bisa menguasai harta peninggalan almarhum papah."
Kebahagiaan yang saat ini sedang di rasakan oleh Merson dan Mery tidak di rasakan oleh Meylan. Ia malah sedih harus mengorbankan cintanya dengan begitu besarnya.
Selagi Meylan melamun di saat malam pertamanya dengan Richard. Richard menghampiri dirinya.
"Mey, terima kasih ya. Kamu sudah bersedia menikah denganku. Jujur saja, walaupun kita tak berpacaran dulu, tetapi aku sudah merasakan getaran cinta pada saat aku pertama kali bertemu denganmu."
"Aku adalah pria yang tak mudah jatuh cinta pad seorang wanita. Tetapi pada saat aku melihatmu, entah kenapa aku langsung merasakan getaran yang aneh di dalam hatiku ini."
"Meylan, mungkin apa yang aku rasakan tidak kamu rasakan. Tetapi aku akan membuat kamu jatuh cinta padaku."
"Aku janji akan menjadi suami yang setia dan tanggung jawab padamu. Serta akan memberikan apa pun yang kamu butuhkan."
"Aku juga tak ingin kamu bekerja lagi di mall, cukup bekerja denganku saja. Menjadi istriku menyiapkan segala apa yang aku butuhkan."
Mendengar apa yang dikatakan oleh Richard, Meylan hanya menyunggingkankan senyuman tanpa berkata sepatah kata pun.
Sejak Meylan menikah dengan Richard, ia benar-benar telah berhenti bekerja di mall. Tetapi ia bingung harus melakukan apa di rumah mewah dan megah tersebut. Hingga pada suatu hari, ia menemui Merson.
Meylan benar-benar gadis yang polos. Ia datang menemui Merson hanya ingin bertanya apa yang ia lakukan setelah menikah dengan, Richard. Tetapi kedatangan Meylan mskdh tidak di sambut baik oleh, Merson.
"Mey, kamu jangan pernah menemui aku lagi. Kita kan bisa bicarakan semuanya lewat ponsel. Aku nggak ingin rencanaku gagal. Karena banyak sekali anak buah, Richard tersebar dimana-mana. Aku tak ingin pertemuan kita di ketahui oleh salah satu anak buah Richard," ucap Merson tak suka dengan kedatangan Meylan yang secara tiba-tiba.
Mendengar apa yang dikatakan oleh, Merson, Meylan hanya diam saja. Ia sama sekali tak berkata apa-apa.
Meylan pun kembali ke rumah mewah besar milik Richard dengan penuh kekecewaan dan kesedihan. Di dalam hatinya terus saja mengerutu.
"Apakah, ia sama sekali tidak ada rasa rindu sedikitpun padaku? seperti halnya aku yang selalu merindukan dirinya?" batin Meylan masih saja kesal dengan sikap Merson padanya.
Selagi ia murung, datanglah adik perempuan Richard yang bernama Rere. Dimana Rere ini sama sekali tak suka dengan kedatangan Meylan.
"Heh, bagaimana sih kok kamu bisa meluluhkan hati Ka Richard? padahal kamu ini hanyalah anak yatim piatu dan juga hanya bekerja sebagai pelayan di mall. Apa lagi mall itu juga punya Ka Richard!" bentaknya seraya melotot ke arah Meylan.
Sontak Meylan menjadi kaget dengan sikap Rere yang ia pikir seorang adik ipar yang baik tetapi ternyata seperti itu. Akan tetapi Meylan berusaha untuk tidak terpancing emosi. Ia pun tersenyum ke arah, Rere.
"Apa kamu tidak tahu jika orang yang sudah jatuh cinta itu tidak memandang apa pun. Seperti halnya yang terjadi pada Ka Richardmu itu."
"Dia sudah jatuh cinta padaku hingga tak memandang kalau aku ini yatim piatu dan hanya seorang pelayan di Mall."
"Apa kamu lupa, Rere. Di hadapan Yang Kuasa tidak memandang derajat kedudukan, yang di pandang amal kebajikan kita."
"Apa lagi di hadapan Ka Richard, yang hanya seorang manusia. Semua orang berhak merasakan jatuh cinta. Masa iya seorang yatim piatu tidak berhak bahagia?"
Meylan sengaja bersikap santai walaupun sebenarnya di dalam hatinya ia tak rela jika harga dirinya di injak-injak dan di rendahkan oleh Rere hanya karena dia seorang yatim piatu.
Ternyata perkataan yang barusan di lontarkan oleh Meylan sempat terdengar oleh Nenek Ribka.
Nenek Ribka membela Meylan dengan ia menegur Rere. Supaya tidak bersikap kasar pada, Meylan.
Tetapi Rere sama sekali tak mengindahkan nasehat dari, Nenek Ribka. Ia justru terus menentang dengan berkata banyak hal pada neneknya. Rere sangat membenci kehadiran, Meylan. Sikap Rere yang keras kepala membuat Nenek Ribka sudah tidak bisa menasehatinya lagi. Ia hanya berkata beberapa kata lantas diam.
"Sudahlah Rere, kamu tak usah lagi mempermasalahkan pernikahan yang telah terjadi antara Meylan dengan Richard. Mereka telah dipertemukan dalam pernikahan berarti mereka adalah jodoh."
"Walaupun cara bertemu mereka dengan perjodohan yang nenek lakukan tetapi pada akhirnya mereka saling mencintai satu sama lain."
Mendengar kata terakhir dari neneknya, Rere pun hanya diam. Ia memilih untuk pergi dari hadapan nenek dan Meylan.
Seperginya Rere, Nenek Ribka giliran menasehati Meylan.
"Meylan, kamu jangan memikirkan apa yang barusan dikatakan oleh Rere.
Tak usah kamu ambil hati ya," ucapnya seraya mengusap surai hitam Meylan.
Mendengar nasehat dari Nenek Ribka, Meylan tersenyum seraya mengatakan padanya bahwa dirinya sama sekali tidak ada rasa benci, marah, apa lagi dendam pada Rere. Meylan juga menyadari jika memang dirinya adalah anak yatim-piatu yang tumbuh besar di panti asuhan.
*********
Sore menjelang, di saat Meylan sedang bersantai tiba-tiba ponselnya bergetar tanda ada satu notifikasi chat pesan masuk.
Yang ternyata adalah pesan dari, Merson.
[Meylan, kini sudah saatnya kamu mulai beraksi sekarang juga. Kamu geledah lemari milik Richard dan kamu cari semua surat berharga yang ada di almarinya. Lekas kamu cari sebelum Richard kembali dari kantor!]
Pada saat Meylan membaca chat tersebut, ia merasa ada hal aneh. Sehingga ia tidak langsung menaati perintah dari Merson.
"Aneh, katanya aku di minta menjadi mata-mata di rumah ini? tetapi kenapa aku di minta mencari semua berkas penting atau pun surat berharga? wah, ini pasti tidak beres! aku tidak akan melakukan hal ini, justru aku akan menyelidiki apa maksud dari perintah Merson," batin Meylan.
Walaupun pendidikannya hanya
tamat SLTA, tetapi ia tidaklah terlalu bodoh hingga mau saja di perintah mencuri surat-surat penting di almari Richard.
Meylan mengelabui Merson dengan membalas chat pesan tersebut dengan berkata iya. Padahal ia sama sekali tidak melakukan hal itu. Ia justru berlalu pergi dari kamar Richard dan ia sengaja pergi ke rumah Merson.
Kebetulan sekali pada saat Meylan sampai di rumah Merson, dengan tidak sengaja ia mendengar pembicaraan yang terjadi antara Merson dan Mamah Merry.
Meylan sengaja berdiri di ambang pintu, ia sengaja tak lekas masuk. Karena ia ingin mendengar pembicaraan antara Merson dengan mamahnya.
"Mah, tenang saja. Sebentar lagi pasti Meylan datang kemari membawa semua surat-surat berharga milik Richard. Dan setelah itu selanjutnya aku juga akan memerintah Meylan untuk mencuri semua dokumen kantor milik Richard juga," ucap Merson terkekeh.
'Wah ternyata ini idemu yang hebat. Kamu memanfaatkan Meylan demi untuk keberhasilan rencana kita?" ucap Mamah Merry.
"Iya, mah. Aku tidak benar-benar cinta dengan gadis yatim piatu dan miskin itu. Nggak level dengan kita lah, mah. Makanya aku umpankan pada Richard," ucap Merson.
"Bagus, lantas apa rencana selanjutnya. Jika kita telah mendapatkan semuanya?" tanya Mamah Merry.
"Kita pindah dari kota ini, mah. Dan aku akan mencari gadis yang kaya untuk aku nikahi. Dan aku sudah tidak akan peduli lagi dengan nasib Meylan. Biarkan ia yang menanggung semua dosa kita," ucap Merson terkekeh."
Air mata Meylan berderai, ia tak lantas melabrak Merson dan Mamah Merry. Tetapi ia berlalu pergi dari rumah itu dan kembali ke rumah mewah milik Richard.
Meylan baru menyadari jika dirinya hanyalah di peralst oleh Merson saja, untuk menguras habis harta milik keluarga besar, Richard. Ia salah jika berharap akan di nikahi oleh, Merson.
'Aku pikir Richard itu benar-benar orang jahat. Dan aku juga terlalu bodoh, kenapa tak tanya kejahatan apa yang telah di lakukan Richard pada Merson dan mamahnya. Ternyata malah mereka yang jahat!"
Batin Meylan sangat sakit mendapatkan kenyataan pahit jika dirinya tidak sepenuhnya di cintai oleh Merson.
Tak berapa lama, Meylan telah sampai di rumah megah milik keluarga Richard. Ia pun masuk ke dalam rumah tersebut dan langsung masuk ke kamar.
Meylan merebahkan tubuhnya di atas pembaringan, seraya matanya menatap langit-langit kamar di dalam hatinya. Ia masih tidak percaya dengan sikap Merson yang sebenarnya.
Di dalam lamunannya, Meylan masih bisa bersyukur karena kebaikan Yang Kuasa, hingga dirinya kini telah tahu siapa sebenarnya itu, Merson.
Meylan juga tak ingin di peralat oleh Merson. Ia bahkan bertekad akan mengabdi sepenuhnya pada, Richard. Walaupun ia akui, untuk saat ini dirinya belum bisa mencintai suaminya. Tetapi ia akan belajar untuk bisa menerima kehadiran Richard di dalam hidupnya. Ia tidak ingin mengenakan, Richard. Karena ia tahu dan bisa merasakan jika suaminya sangat baik, tidak seperti yang di katakan oleh Merson tentang Richard.
"Aku bisa melihat ketulusan di mata Mas Richard. Aku yakin dia itu adalah pria yang baik dan suami yang setia serta tanggung jawab walaupun kami bertemu karena perjodohan."
"Aku tidak akan menitikkan air mata hanya untuk pria brengsek seperti Merson. Pantang bagiku untuk mengasihani diri sendiri walaupun sebenarnya aku memang sakit hati karena aku terlalu mencintai, Merson."
Kini Meylan benar-benar akan menutup hatinya untuk Merson setelah ia melihat sendiri sifat asli kekasihnya tersebut.
Berbeda situasi di rumah Merson, saat ini ia sedang merasa gelisah karena Meylan tidak juga sampai di rumahnya. Hal yang serupa juga dirasakan oleh Mamah Merry, ia sudah mulai marah-marah pada anak semata wayang tersebut.
"Son, katanya sebentar lagi Meylan akan datang kemari. Tapi kita sudah menunggu tiga puluh menit kenapa dia belum juga datang?" tanya Mamah Merry gelisah.
"Sabar sedikit mah, mungkin saja saat ini Meylan sedang dalam perjalanan kemari," ucap Merson menenangkan hati Mamah Merry yang sedang gelisah walaupun dirinya juga sedang gelisah juga.
"Sabar-sabar, kenapa kamu hanya berdiam diri saja? coba kamu telepon dia sudah sampai di mana?" perintah Mamah Merry.
Merson pun langsung menuruti kemauan Mamah Merry dengan memencet nomor ponsel Meylan, karena ia tidak ingin mendengar ocehan Mamah Merry yang sangat memekakan telinga.
Namun nomor ponsel Meylan tidak bisa dihubungi walaupun sudah berkali-kali Merson mencoba untuk menelponnya.
"Nomor ponselnya tidak aktif, mah. Mungkin saja sedang diisi daya. Kita tunggu sebentar lagi, jika Meylan tidak datang juga aku yang akan menemui dirinya di rumah," ucap Merson.
Satu jam berlalu akan tetapi Meylan tidak juga datang menemui Merson hingga membuat amarah Mama Merry semakin memuncak.
"Kamu lihat bukan, sampai detik ini Meylan tidak juga datang kemari. Pasti ia telah menipu kita, betapa bodohnya dirimu percaya saja dengan perkataan dari, Meylan," ucap lantang Mamah Merry.
"Tenang saja, mah. Aku akan menemui Meylan sekarang juga dan akan aku beri pelajaran pada dirinya!"
Saat itu juga Merson melangkah pergi meninggalkan rumahnya dan menuju ke rumah mewah milik Richard.
Ia pun dengan secara sembunyi-sembunyi menemui Meylan. Membuat Meylan terhenyak kaget pada saat dirinya ada di dapur, tiba-tiba di hadapannya sudah ada Merson.
Meylan ketakutan dan ia akan menghindar dari Merson, tetapi gerakan Merson lebih cepat dengan mencekal lengan Meylan.
"Lepaskan tanganku, kamu telah menyakiti tanganmu!" ucap lantang Meylan.
"Aku tidak akan melepaskannya, katakan kenapa kamu tidak datang padaku? kamu ingin berdusta padaku, hah?" ucap Merson ketus.
Namun Meylan hanya diam saja tak menjawab apa yang dikatakan oleh Merson.
"Meylan, jangan sampai aku bertindak kasar padamu ya! kenapa kamu hanya diam saja!" bentak Merson.
Ia pun membawa pergi dengan paksa Meylan melalui pintu belakang dapur hingga tidak ada satu orang pun yang mengetahui akan hal itu.
"Lepaskan aku! kamu akan membawa aku kemana?" tanya Meylan mulai panik dan cemas.
"Diam kamu! aku akan memberikan satu pelajaran yang akan kamu ingat selama hidupmu, karena kamu telah mengecewakanku!" bentak Merson.
Dengan melajukan mobil secara cepat, Merson membawa pulang Meylan kerumahnya.
"Untuk apa kamu membawaku ke rumahmu?" tanya Meylan.
Namun Merson hanyala melirik sinis pada Meylan tanpa berkata lagi. Hingga tak terasa kini mereka telah sampai di rumah Merson. Dan kembali lagi Merson menarik paksa Meylan untuk ikut dirinya ke taman belakang di mana terdapat kolam renang, dimana saat ini Mamah Merry telah menunggu.
Dengan sangat kasar, Merson mendorong tubuh Meylan hingga tersungkur ke hadapan Mamah Merry.
"Kenapa sekarang kamu kasar padaku, apa salahku padamu? padahal aku sudah melakukan apa yang telah kamu perintahkan padaku dengan menikahi kakak tirimu!" protes Meylan.
"Diam kamu, aku tidak akan bertindak kasar jika kamu tidak membuatku kecewa! mana surat-surat yang aku minta kamu ambil dari almari Richard?" Merson menengadahkan tangan kanannya seraya melotot ke arah Meylan.
"Aku tidak mengambil apapun di rumah itu! sekarang aku tahu siapa yang benar dan siapa yang jahat!"
Mendengar apa yang dikatakan oleh Meylan, Merson memicingkan alisnya.
"Apa maksud ucapanmu itu, hah?" tanya Merson.
"Kamu tak usah berpura-pura lagi padaku, Merson. Karena aku sudah tahu siapa kamu sebenarnya, ternyata kamu itu jahat dan kakak tirimu baik. Kamu hanya memanfaatkan aku saja."
"Kamu nggak cinta padaku kan? aku sudah mendengar sendiri pada saat kami sedang berbincang-bincang dengan mamahmu. Hingga aku mengurungkan niatku untuk datang ke rumahmu!"
Mendengar apa yang barusan di katakan oleh Meylan, amarah Merson semakin menjadi-jadi. Dia pun mendekati Meylan seraya mencengkram rahangnya.
"Syukurlah kalau kamu sudah tahu dengan sendirinya hingga aku tak usah lagi bersusah payah menjelaskan padamu!"
'Satu kesempatan lagi untuk dirimu! jika kamu tak berhasil lagi, kali ini aku tidak akan main-main! aku akan mengakhiri hidupmu!"
Meylan sama sekali tidak gentar justru ia tersenyum sinis pada Merson.
"Silahkan saja kamu bunuh aku, sekarang juga tidak apa-apa. Untuk apa menunggu esok hari, terlalu lama. Lagi pula jika aku mati tidak akan ada yang merasa kehilangan diriku, jadi aku tidak akan takut sama sekali," tantang Meylan.
"Son, jika kamu bunuh Meylan, itu terlalu enak buatnya. Seharusnya kamu buat dirinya menderita seumur hidup,' ucap Mamah Merry.
"Benar juga apa yang mamah katakan. Memang seharusnya aku siksa Meylan saja supaya ia menderita dan mati secara perlahan," ucap Merson tersenyum sinis.
Meylan mencoba menahan air matanya supaya tidak tertumpah mendapatkan perlakuan kasar dari Merson.
Setelah cukup lama Merson mencengkram rahang Meylan, ia tiba-tiba mendorong tubuh Meylan ke kolam renang. Hingga Meylan tercebur dan ia begitu kaget karena sama sekali tidak tahu akan di dorong ke kolam renang oleh Merson.
Melihat kepanikan yang terpancar pada wajah Meylan, malah membuat Merson dan Mamah Merry tertawa ngakak.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!