"Angel!" suara berat terdengar di telinganya, membuat gadis bernama Angel itu mengalihkan pandangannya dari layar ponsel.
Gadis itu tersenyum saat melihat sosok pria tampan yang berdiri di hadapannya, dialah Nayaka. Pria yang selama ini selalu ada di dekatnya dan tak mau melepasnya kecuali di waktu malam.
Nayaka semakin mendekatinya, satu tangannya bergerak mengusap wajah Angel dan menyelipkan rambut halus gadisnya itu ke atas cuping telinga Angel.
"Maaf ya lama! Tadi aku isi bensin dulu, gak mungkin kan kita pergi tanpa bensin?" ucap Nayaka memberi penjelasan mengapa dia terlambat menjemput gadisnya.
"Gapapa, aku juga baru nunggu lima menit kok. Yang penting sekarang kita langsung pergi aja yuk kak, panas nih!" ucap Angel menggandeng tangan Nayaka sambil tersenyum.
"Ohh gadisku yang manis ini kepanasan ya?" tanya Nayaka dibalas anggukan oleh Angel.
"Yaudah, ayo kita langsung ke mobil!" sambungnya menarik tangan Angel menuju mobilnya.
Dengan senang hati Angel menurut, mereka pun melangkah menuju mobil. Nayaka membuka pintu dan mempersilahkan gadisnya masuk lebih dulu.
Saat Nayaka hendak menyusul, tiba-tiba seorang wanita muncul menyapanya dengan gelagat centil dan genit.
"Kak Naya!" sapa gadis itu.
Nayaka menoleh, menyipitkan matanya karena tepat mengarah pada posisi matahari berada.
"Ya, kenapa?" tanya Nayaka dengan dingin.
"Aku ngefans banget sama kak Naya, boleh gak aku minta foto sebentar?" jawab gadis itu.
"Kamu sekolah disini juga? Kamu teman Angel?" tanya Nayaka.
"Ah iya betul kak, aku emang teman Angel dan aku lumayan dekat kok sama dia. Makanya aku ngefans sama kak Naya, karena setiap hari Angel selalu ceritain tentang kamu!" jelas gadis itu.
"Siapa nama kamu?" tanya Nayaka lagi.
"Metta, kak." gadis itu menjawab dengan genit.
Nayaka manggut-manggut pelan, lalu mengurungkan niatnya untuk masuk ke mobil dan melayani permintaan gadis itu sejenak.
"Baiklah, ayo foto sebentar!" ucap Nayaka.
Gadis itu teramat senang, dia mengambil ponsel dari sakunya dengan cepat dan mengambil posisi di samping Nayaka untuk berfoto bersama.
Nayaka sama sekali tak keberatan, meskipun dia merasa risih karena gadis bernama Metta itu seakan sengaja menempelkan tubuhnya padanya.
Cekrek
Satu foto sudah diambil, Nayaka merasa itu sudah cukup dan segera menjauh dari Metta.
"Loh kak, kok udahan sih?" protes Metta.
"Iya, aku harus antar Angel pulang sekarang. Dia udah nunggu di dalam, aku gak mau dia nunggu terlalu lama. Aku rasa satu foto juga cukup," ucap Nayaka dengan lembut.
"Yah yaudah deh gapapa, walau aku masih pengen foto lagi," ujar Metta.
"Kapan-kapan aja ya?" ucap Nayaka.
Gadis itu mengangguk, Nayaka pun membuka pintu dan masuk ke mobilnya.
Tak disangka, Metta melambaikan tangan pada Nayaka sambil tersenyum genit dari luar sana.
"Ih genit banget sih!" kesal Angel.
"Hah? Kamu cemburu sayang?" tanya Nayaka.
"Enggak, siapa yang cemburu? Aku cuma bilang kalau Metta itu genit banget ke kamu, aku gak suka lihatnya!" jawab Angel.
"Itu namanya cemburu Angel cantik, udah ngaku aja kali!" kekeh Nayaka seraya mencolek pipi Angel yang tengah cemberut itu.
"Kakak suka ya digituin sama cewek-cewek sekolah aku?" tanya Angel merengut.
"Kamu bicara apa sih? Aku cuma suka sama kamu, gak ada yang lain sayang. Udah ya gausah cemberut gitu, aku minta maaf kalau udah bikin kamu cemburu!" jawab Nayaka.
"Hmm, okay aku maafin!" ujar Angel.
"Senyum dong biar manisnya nambah!" pinta Nayaka.
Angel pun tersenyum sesuai permintaan kekasihnya, seketika itu juga Nayaka mendekat dan mencuri satu kecupan di bibir sang kekasih.
Cup!
Mata Angel membuka lebar, apa yang baru saja dilakukan Nayaka benar-benar membuatnya terkejut.
"Kakak kok cium bibir aku? Kata mama, aku gak boleh ciuman bibir tau," ujar Angel.
"Eee kamu boleh kok Angel, tapi cuma sama aku," ucap Nayaka.
"Kenapa gitu kak?" tanya Angel tak mengerti.
"Karena kamu milik aku, jadi cuma aku yang boleh sentuh kamu Angel," jawab Nayaka.
Angel yang memang polos akhirnya hanya mengangguk saja menuruti perkataan Nayaka, sedangkan pria di sampingnya itu terus tersenyum seraya mengusap puncak kepalanya.
"Oh ya, tadi itu first kiss kamu kan? Eee maksudnya kamu belum pernah dicium sama laki-laki lain kan disitu?" tanya Nayaka.
"Iya kak, belum pernah kok," jawab Angel.
"Baguslah! Aku senang dengarnya, karena aku selalu berharap jadi yang pertama dan terakhir untuk kamu!" ucap Nayaka.
Pria itu meraih tubuh Angel dan membawanya ke dalam dekapan yang hangat.
•
•
Flashback
Hari itu, sekitar sepuluh tahun yang lalu, Nayaka putra pertama keluarga Herlambang masih berusia 9 tahun dan duduk di bangku SD kelas tiga.
Namun entah mengapa, sosok gadis kecil nan cantik yang datang bersama kedua orangtuanya berhasil membuat Nayaka terpesona melihatnya.
Bahkan, pria itu langsung bangkit dari duduknya dan berjalan menghampiri gadis tersebut.
"Eh Naya, kamu mau kemana?" Ellya, sang ibu dari Nayaka sontak bereaksi begitu melihat putranya bergerak cepat menghampiri kehadiran tamunya.
Ucapan mamanya tak digubris oleh Nayaka, pria kecil itu hanya fokus menatap gadis di depannya yang justru ketakutan saat didekati olehnya.
Ya gadis itu saat ini bersembunyi dibalik tubuh ibunya, melihatnya mengundang gelak tawa dari Nayaka serta kedua orang tua gadis itu.
"Hai! Kamu gak perlu takut, aku anak baik kok!" ucap Nayaka berusaha meyakinkan gadis itu.
"Ahaha, maaf ya Nayaka! Angel ini emang anaknya pemalu kalau ketemu orang asing," ujar sang ibu dari gadis itu yang bernama Tata.
"Ohh jadi nama kamu Angel ya?" tanya Nayaka pada gadis di depannya.
Angel tak menjawab, dia malah semakin menyembunyikan wajahnya karena takut dengan Nayaka.
"Duh, kalian lucu banget sih! Ayo Angel, kenalan dong sama teman kamu!" ucap Tata.
"Halo Angel sayang!" Ellya kini ikut mendekati mereka dan menyapa Angel dengan lembut.
"Tante Ellya?" Angel yang tadi bersembunyi, akhirnya mau menunjukkan wajahnya.
"Wah cantik banget!" ucap Nayaka spontan begitu melihat wajah Angel.
"Mommy takut!" akibatnya, Angel kembali mencengkram erat baju mamanya dan bersembunyi dibalik tubuh sang mama.
"Udah udah, gausah takut! Itu namanya mas Nayaka, dia anaknya tante Ellya. Kamu tahu kan tante Ellya orangnya baik?" ucap Tata.
Angel menjawab dengan anggukan kecil.
"Itu artinya anaknya juga baik, udah ya kamu jangan takut lagi sama mas Nayaka!" sambungnya.
"Apa iya mom?" tanya Angel ragu.
"Iya, gih kamu kenalan sama mas Nayaka!" jawab Tata.
Dengan ragu dan penuh hati-hati, Angel mulai melangkah perlahan namun pasti untuk menghampiri Nayaka.
"Hai! Aku Nayaka, kamu mau gak jadi teman aku?" sapa Nayaka.
"Mau, Angel mau jadi teman kakak. Tapi, kakak beneran baik kan?" tanya Angel.
"Kamu lucu deh! Aku jadi gemes pengen cubit pipi kamu," ucap Nayaka.
Perbincangan kedua anak itu mengundang gelak tawa orang tua mereka, sedangkan Nayaka sudah berani menggerakkan tangannya dan mengusap kedua pipi Angel lembut.
"Duh so sweet!" ucap Ellya & Tata bersamaan.
"Angel, kamu percaya kan sekarang kalau aku orang baik?" tanya Nayaka.
"Iya kak," jawab Angel singkat.
"Yaudah, berarti kita temenan ya?" tanya Nayaka lagi.
"Oke!" mereka saling menautkan jari kelingking masing-masing dan tersenyum renyah.
"Horeee!!" kedua orang tua mereka kompak bersorak menyaksikannya.
...~Bersambung~...
...Flashback nya dilanjut part 2......
Nayaka kecil membawa Angel ke taman di samping rumahnya, mereka duduk berdampingan dengan tangan saling menggenggam satu sama lain dan bertatapan mesra.
Jika mereka sudah dewasa, mungkin orang-orang mengira mereka adalah sepasang kekasih. Ya karena Nayaka begitu romantis pada Angel, meski usianya masih terbilang muda.
"Kak, kenapa kita kesini? Mama kita kan pada di dalam," tanya Angel heran.
"Aku mau bicara sesuatu sama kamu Angel, kamu mau dengar gak?" jawab Nayaka.
Angel yang penasaran akhirnya mengangguk.
"Aku itu cuma mau bilang, nanti kalau sudah besar Angel jadi istri aku ya?" ucap Nayaka sambil tersenyum.
Angel menatap tak mengerti, ia coba mencerna apa maksud dari perkataan Nayaka tapi tak berhasil.
"Maksud kakak apa? Istri itu apa?" tanya Angel dengan polosnya.
"Nanti kamu juga tahu sendiri, pokoknya sekarang kamu bilang iya aja dulu!" ucap Nayaka.
"Eee iya deh kak, walau aku gak ngerti artinya apa, tapi aku yakin pasti itu baik," ucap Angel.
"Pintar kamu Angel! Yaudah, berarti mulai sekarang Angel jadi milik aku ya?" ucap Nayaka.
"Kok jadi milik kakak? Emang Angel barang apa?" tanya Angel dengan heran.
"Gak harus jadi barang buat bisa dimiliki, kamu juga bisa aku miliki kok," jelas Nayaka.
"Ohh, iya deh terserah kakak aja. Aku haus nih kak, aku mau minum dong!" pinta Angel.
"Wah calon istri aku gak boleh kehausan, kamu tunggu sebentar ya disini Angel!" ujar Nayaka.
Angel mengangguk, sedangkan Nayaka turun dari tempat duduknya lalu menghampiri salah satu pelayan di rumahnya untuk meminta minum.
"Bik, bik Itoh!" panggil Nayaka.
"Iya den, kenapa?" tanya pelayan bernama Itoh itu.
"Tolong bawain minum dong buat aku sama Angel! Katanya Angel haus bik," jawab Nayaka.
"Oh gitu, iya iya siap den! Tunggu sebentar ya, nanti bibik antar kesana kok!" ucap Itoh.
"Oke bik!" singkat Nayaka.
Nayaka pun kembali menemui Angel yang masih setia menunggu disana.
"Mana minumnya kak?" tanya Angel.
"Sabar ya! Nanti diantar kok sama bik Itoh, kamu emangnya udah haus banget ya?" jawab Nayaka.
"Gak terlalu sih kak, cuma tenggorokan aku agak kering," ucap Angel seraya meraba tenggorokannya.
"Mau coba aku usap-usap gak? Siapa tahu bisa ngurangin rasa haus kamu," ucap Nayaka.
"Umm, boleh!" setelah berpikir sejenak, Angel mengizinkan Nayaka menyentuh bagian lehernya.
Tanpa menunggu lama, Nayaka yang memiliki pikiran tidak sehat itu pun mengusap leher Angel secara sensual.
"Gimana? Masih haus gak?" tanya Nayaka.
"Masih kak," jawab Angel singkat.
"Berarti emang gak bisa, cara satu-satunya cuma dikasih minum," ucap Nayaka.
"Iya kak," Angel mengangguk saja.
Tak lama, bik Itoh muncul membawa dua gelas minuman segar yang ia buatkan tadi untuk kedua anak kecil itu.
"Silahkan den, non! Ini minumannya diminum dulu!" ucap bik Itoh.
"Makasih bik!" Nayaka bergerak cepat mengambil gelas minuman itu, lalu menyodorkannya pada Angel.
"Nih Angel, atau mau aku bantu minumnya?" ucap Nayaka menawarkan diri.
"Biasanya sih mama yang bantu aku minum," ucap Angel.
Nayaka tersenyum, kemudian menaruh gelas miliknya di samping dan fokus membantu Angel minum.
Perlakuan manis Nayaka ke Angel membuat bik Itoh tersenyum lebar, ia tak menyangka pria sekecil Nayaka bisa melakukan itu.
"Masih haus gak?" tanya Nayaka.
Angel mengangguk sebagai jawaban, lalu Nayaka pun kembali mengulangi aksinya dan kali ini sambil mengusap lembut rambut panjang Angel.
"Duh duh duh, so sweet nya kalian!" ucap bik Itoh.
"Iya dong, kan Angel calon istri aku!" ucap Nayaka dengan pedenya.
"Hah??" kaget bik Itoh.
Flashback end
•
•
Nayaka membawa Angel ke apartemen miliknya, seketika gadis itu terkejut karena sebelumnya Nayaka berjanji akan membawanya pulang.
"Kak, kok kita malah kesini? Aku kan mau pulang kak bukan ke apartemen kakak," protes Angel.
"Kamu tenang aja Angel! Kamu itu pacar aku, sekaligus calon ibu dari anak-anak aku nanti. Jadi, kamu percaya sama aku dan nurut aja!" ucap Nayaka sambil mengusap wajah Angel.
"Tapi kak, aku capek mau istirahat. Tadi kakak juga udah janji mau bawa aku pulang," ucap Angel.
"Jangan cemberut dong! Iya iya, nanti malam baru aku antar kamu pulang ya?" bujuk Nayaka.
"Hah? Kok malam sih kak? Aku maunya pulang sekarang, banyak tugas sekolah yang harus aku kerjain kak!" ujar Angel.
"Aku mau kamu disini sampai malam, nurut dong Angel!" tegas Nayaka.
Nyali Angel seketika ciut, dia memang selalu takut saat Nayaka membentak nya seperti tadi.
"I-iya kak, aku nurut kok sama kakak. Jangan bentak aku kayak gitu dong! Aku gak suka kalau kakak marah-marah," ucap Angel pelan.
"Kamu gausah sedih gitu! Aku gak akan bentak kamu lagi kok, asalkan kamu mau nurut sama aku dan gak membantah!" ujar Nayaka.
Angel manggut-manggut dengan wajah menunduk.
Karena gemas, Nayaka langsung menarik tengkuk Angel dan menahannya. Ia menempelkan bibirnya disana cukup lama, membuat Angel terbelalak namun hanya bisa diam.
Nayaka terus melakukannya, perlahan dia menuntun Angel untuk membuka mulut dan memberi izin padanya menelusuri rongga mulutnya itu.
Ini adalah kali pertama bagi Angel, dia pun tak mengerti harus apa. Sebagai seorang lelaki, Nayaka mengajarkan Angel cara berciuman yang benar kali ini.
Setelah dirasa Angel mulai kehabisan nafas, Nayaka akhirnya melepas ciuman itu. Benang tipis sisa-sisa ciuman mereka muncul, Nayaka pun tersenyum sedangkan Angel masih bengong memegangi bibirnya.
"Bibir kamu manis banget, kayaknya aku bakalan candu banget deh sama itu," ujar Nayaka.
"Kak, tadi itu apa?" tanya Angel tak mengerti.
"Itu namanya french kiss. Kamu cuma boleh lakuin itu sama aku, kalau ada yang ajakin kamu begituan, langsung tolak ya!" jelas Nayaka.
"Iya kak, tapi emangnya kita boleh ngelakuin yang kayak tadi?" tanya Angel.
"Boleh lah, kamu gak perlu takut sayang! Tapi, kamu jangan kasih tau ke orang tua kamu atau siapapun ya tentang yang kita lakuin tadi!" ujar Nayaka.
"Kenapa kak? Katanya boleh, kok aku malah dilarang kasih tau mama papa?" tanya Angel.
"Eee pokoknya jangan! Udah, kamu nurut aja sama aku ya!" tegas Nayaka.
"I-iya kak," lirih Angel.
"Yaudah, yuk kita turun!" ajak Nayaka. Tangannya langsung menggenggam telapak Angel dan membawa gadis itu turun dari mobilnya.
Mereka berdua pun melangkah memasuki apartemen milik Nayaka, lelaki itu memang sudah sering membawa Angel kesana, namun tidak pernah melakukan hal-hal yang buruk padanya.
Tetapi kali ini berbeda, Nayaka sudah menyiapkan segalanya untuk membuat Angel menjadi miliknya seutuhnya.
"Aku akan bikin kamu hamil Angel, supaya kamu gak punya pikiran untuk tinggalin aku!" batinnya.
Kini keduanya tiba di kamar, Nayaka meminta Angel duduk sejenak pada sofa yang tersedia, sementara ia sendiri membuatkan minuman di dapur.
Nayaka sengaja mencampurkan sesuatu ke dalam minuman tersebut, ia berharap Angel bisa terkena reaksi obat itu dan rencananya nanti tidak akan gagal.
"Angel, diminum dulu!" ucap Nayaka menyodorkan secangkir teh hangat pada Angel.
"Makasih kak!" ucap Angel sambil tersenyum.
Tanpa berpikir panjang, Angel pun meminum teh tersebut sampai sisa setengah.
Nayaka tersenyum melihatnya, dia melepas jaket miliknya dan membuka tiga kancing kemeja yang ia kenakan di hadapan Angel.
Tak butuh waktu lama bagi Angel merasakan sesuatu yang aneh pada tubuhnya, tiba-tiba tubuhnya terasa panas setelah meminum teh itu.
"Uhh kok panas banget ya kak? AC nya udah dinyalain belum sih?" ujar Angel.
"Udah kok sayang, masa kamu kepanasan sih? Aku aja kedinginan loh sayang," ucap Nayaka.
"Iya kak, duh panas banget nih!" Angel terus mengipas-ngipas tubuhnya yang terasa panas.
Nayaka tersenyum miring menyaksikan momen itu, apalagi saat Angel dengan cepat membuka seragam atasnya tanpa ragu.
"So beautiful," gumam Nayaka.
...~Bersambung~...
...JANGAN LUPA LIKE+KOMEN YA GES YA!!!...
Nayaka membawa gadisnya ke kamar, merebahkan tubuh Angel yang berbalut tanktop putih serta rok abu-abu itu di atas ranjangnya.
Angel masih merasakan hawa panas yang amat sangat pada tubuhnya, bahkan ia tak mau berhenti mengusap-usap lengan Nayaka dan meminta disentuh olehnya.
"Kak, usap aku kayak gini dong!" pinta Angel sembari mengelus lengan Nayaka.
"Kamu mau aku sentuh sayang?" tanya Nayaka sedikit menggoda.
"He'em," Angel menjawab disertai anggukan.
Nayaka semakin gemas melihat ekspresi Angel yang sedang menahan gairah itu, ia melepaskan seluruh kancing kemejanya dan membuang kemeja itu asal.
"Wow kak Nayaka!" ucap Angel spontan dengan mulut terbuka, dia terkejut melihat tubuh atletis idaman para wanita dengan mata kepalanya.
"Kenapa? Mau sentuh?" tanya Nayaka.
"Mau mau!" jawab Angel antusias.
Nayaka mengarahkan tangan gadis itu ke tubuhnya, seketika itu juga dia mendesis merasa bahwa tubuhnya juga mulai terbawa suasana.
"Kayaknya enak deh kalo aku tiduran di atas tubuh kakak ini," ucap Angel sambil tersenyum menggoda.
"Bukan cuma tiduran sayang, kamu bisa cium dan jilat ini sepuasnya," ucap Nayaka.
Angel menyipitkan matanya tak mengerti, namun Nayaka hanya tersenyum lalu terduduk di pinggir ranjang sembari mengusap wajah gadisnya.
"Kamu cantik Angel, izinin aku buat sentuh kamu ya!" ucap Nayaka.
Tentu saja Angel mengangguk, tubuhnya sudah sangat mendambakan sentuhan dari sang lelaki akibat pengaruh obat itu.
Nayaka tersenyum lebar, kemudian membantu Angel melepaskan rok abu-abu miliknya agar gadis itu bisa lebih leluasa bergerak.
"Kak, kok dilepas?" tanya Angel heran.
"Bukannya kamu kepanasan? Rok kamu lepas aja sayang, biar agak adem dikit!" jawab Nayaka.
"I-iya sih, tapi..."
"Kamu gausah takut! Kamu percaya kan sama aku?" potong Nayaka.
"Percaya kak," ucap Angel pelan.
Kembali Nayaka mengulum senyum, dengan lihai dia melepaskan rok Angel dan membuangnya ke sembarang tempat.
Kini terpampang lah kedua paha mulus milik Angel, melihatnya saja sudah membuat Nayaka tegang, apalagi jika menyentuhnya.
"Tubuh kamu indah sayang!" puji Nayaka.
"Ah kak, jangan begitu! Aku jadi malu tau," ucap Angel menutupi wajahnya dan merapatkan kedua kakinya.
"Jangan ditutup dong sayang! Biar aku bisa lihat tubuh kamu dengan jelas," pinta Nayaka.
"Ta-tapi kak—" Nayaka tak mendengarkan ucapan Angel, dia membuka paksa kedua kaki gadis itu.
Lalu, perlahan pria itu mulai menindihnya. Menatap wajah Angel dari jarak dekat hingga deru nafas keduanya saling bertemu.
Cup
Kecupan lembut yang diberikan Nayaka pada bibirnya, membuat Angel semakin meradang. Gadis itu sudah tak mampu menahan rasa panas yang ada di tubuhnya.
"Mmhhh kak aku panas.." Angel meracau sambil bergerak kesana-kemari.
"Sabar sayang! Kamu rileks aja, aku bakal bantu kamu hilangin rasa panas itu!" ucap Nayaka.
Angel mengangguk, membiarkan wajahnya dikecupi oleh sang kekasih. Nayaka semakin bergerilya di tubuh gadisnya, dari wajah turun ke leher sampai bagian terindahnya.
"Uhh terus kak!" pinta Angel.
Nayaka menyeringai, menyibakkan tanktop milik Angel dan menaruh kedua tangan gadisnya ke atas kepala.
Angel semakin tak karuan, dia memejamkan mata sembari menggigit bibirnya menahan rasa nikmat yang diberikan Nayaka.
Sementara Nayaka sendiri makin liar, akal sehatnya sudah hilang dan yang dia pikirkan saat ini adalah kepuasan.
"Ini salah, tapi aku gak punya pilihan lain selain melakukan ini ke kamu Angel," batin Nayaka.
•
•
Singkat cerita, Nayaka telah menyelesaikan kegiatan panasnya bersama Angel. Mereka kini masih berbaring di tempat tidur dengan tubuh polos yang hanya tertutupi selimut tebal.
Nayaka tersenyum menatap wajah Angel sambil terus mengusap nya lembut, dia senang karena jadi yang pertama untuk Angel dan berhasil memiliki wanita itu seutuhnya.
Cup
Satu kecupan ia layangkan di kening sang kekasih yang sedang tertidur, Angel tampak sangat lelah setelah permainan panas mereka tadi yang berlangsung kurang lebih lima jam.
"Sekarang kamu udah sah seutuhnya jadi milik aku, Angel. Aku gak akan lepasin kamu dan semoga benih yang aku tanam tadi bisa cepat jadi!" ucap Nayaka pelan dan kembali mengecup bibir ranum sang kekasih.
Setelahnya, Nayaka memilih beranjak dari kasur dan segera menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.
Tak lama Angel tersadar, ia kebingungan mencari-cari keberadaan Nayaka yang tidak ada di sampingnya.
"Loh, kak Nayaka kemana ya? Apa dia ninggalin aku?" ujar Angel.
Sesaat Angel juga sadar bahwa tubuhnya masih dalam kondisi polos tanpa sehelai benangpun, ia reflek menarik selimut menutupi tubuh bagian atasnya sambil terus celingak-celinguk.
"Apa yang aku lakukan sama kak Nayaka tadi? Ke-kenapa ini bisa terjadi?" gumamnya ketakutan.
Angel memilih bangkit, mengumpulkan pakaian miliknya yang berserakan di lantai akibat ulah kekasihnya tadi.
"Akh sshh.." Angel meringis menahan sakit saat satu kakinya diturunkan ke lantai.
"Awhh sakit! Kenapa kak Nayaka tega ngelakuin ini sama aku? Katanya dia sayang sama aku, kok dia begini sih?" gumam Angel.
Segala ingatan mengenai kejadian siang tadi kembali memenuhi kepalanya.
"Enggak, aku gak bisa salahin kak Nayaka. Tadi kan aku yang minta kak Nayaka buat lakuin itu, jadi ini semua bukan salah dia!" ujar Angel.
Perlahan Angel melangkah dengan tangan memegang selimut dan ujung ranjang, ia memungut seluruh pakaiannya lalu memakainya seperti semula.
"Aku harus pergi mumpung kak Nayaka gak ada, aku malu ketemu dia setelah apa yang aku lakukan tadi sama dia," ucap Angel.
Disaat Angel hendak melangkah keluar kamar, tiba-tiba pintu toilet terbuka dan mengejutkan wanita itu.
Ceklek
Angel sontak menghentikan langkahnya, tubuhnya menegang khawatir kalau yang keluar adalah Nayaka kekasihnya.
"Angel? Kamu mau kemana sayang?" suara itu terdengar tak asing di telinga Angel.
Wanita itu menoleh dan menatap Nayaka dengan tubuh gemetar, terlihat Nayaka hanya mengenakan handuk sepinggang yang menampakkan tubuh atletisnya itu.
"Eh, jadi kak Nayaka tuh daritadi mandi? Aku pikir kakak tinggalin aku sendiri," ucap Angel.
"Enggak lah, mana mungkin aku tinggalin kamu? Lagian kamu kok udah bangun aja sih? Tidur aja lagi, istirahat! Emang kamu gak capek? Terus bawah kamu udah gak sakit?" ucap Nayaka.
"Udah baikan kok kak, ini aku juga mau pulang soalnya udah malam, takut mama papa nyariin," ucap Angel.
"Pulang? Sekarang?" tanya Nayaka.
"Iya kak, ini udah terlalu malam. Kakak gak perlu anterin aku kok, aku bisa pesan taksi dan pulang sendiri," jawab Angel.
"Kamu gak boleh pulang! Kamu nginep aja disini satu malam, lagian kamu kan juga belum makan malam. Nanti biar aku yang bilang ke mama papa kamu," ucap Nayaka.
"Tapi aku kan gak bawa baju ganti kak, terus nanti aku pake baju apa dong?" tanya Angel.
"Kamu bisa pake kaos aku kan?" ujar Nayaka.
Angel terdiam, ia mengalah dan menerima tawaran pacarnya untuk menginap disana.
Nayaka pun tersenyum seraya menghampiri Angel, ia mendekap wanita itu dan menenangkan nya.
"Tenang ya cantik! Aku pasti tanggung jawab kok sama kamu setelah apa yang kita lakuin tadi, kamu gausah cemas!" ucap Nayaka.
Angel hanya mengangguk pelan tanpa bersuara.
...~Bersambung~...
...JANGAN LUPA LIKE+KOMEN YA GES YA!!!...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!