Sebuah insiden yang menyebabkan Seorang gadis cantik nan jelita harus menanggung Malu dan beban begitu berat
Gadis Itu bernama Senja Karista, seorang Gadis Yang Tumbuh Dewasa di sebuah Panti asuhan, ia tak pernah tau apakah orang tuanya Masih Hidup atau telah tiada, Ia hanya tau bahwa dirinya di temukan ibu panti di depan Gerbang Panti Asuhan.
Penderitaan Senja Bermula ketika ia mulai bekerja di sebuah Restoran hotel bintang 5, Kala itu Restoran sedang Ramai-ramainya semua karyawan sedang sibuk melayani customer, Sedangkan Senja sendiri sedang mengantar Makanan yang telah di pesan oleh salah satu tamu yang menginap di hotel tersebut.
baru Saja Keluar dari lift tangan senja di Tarik oleh seorang pria menuju sebuah kamar, Senja yang terkejut langsung memberontak namun tenaga yang ia miliki tidak sebanding dengan orang yang menariknya.
Dengan berurai Air mata dan sisa tenaga yang di milikinya, Senja memohon untuk di lepaskan namun orang yang menarik tangan senja seperti kesetanan.
Tiba Di sebuah kamar yang minim pencahayaan, Senja Lalu di hempaskan ke sebuah kasur, layaknya hewan buas Pria tersebut melucuti satu persatu pakaian yang di kenakan oleh senja.
Senja Terus Saja berontak dan memohon agar ia di lepaskan namun seakan tuli Pria tersebut tidak mendengar permohonan senja.
Senja Terus memberontak hingga menggigit lengan Pria tersebut namun usahanya sia - sia, Semua pakaian Senja di lucuti hingga hanya tersisa ********** saja, tidak sampai di situ, pria itu memberikan tanda merah di sekujur tubuh Senja.
Hati senja makin teriris ketika sesuatu memasuki tubuhnya, Sedangkan Pria yang menarik senja terus saja berpacu dengan waktu menikmati setiap detik yang kini ia rasakan.
Senja hanya bisa terus menangis di bawah kungkungan pria itu yang telah merenggut sesuatu yang paling berharga dalam hidupnya.
Pagi Menjelang Dengan Langkah Gontai Senja Memunguti pakaiannya yang berserakan di lantai kemudian masuk ke dalam kamar mandi, dengan sisa tenaga yang tersisa Senja Meninggalkan kamar itu habis sudah air matanya manangisi keadaannya kini, Harta yang ia jaga untuk suaminya kelak kini sudah di renggut paksa oleh pria yang tidak memiliki hati nurani.
Seorang pria terbangun di sebuah kamar president suite, Pria itu bangun dengan keadaan terkejut mendapati dirinya tidak mengenakan apapun hanya selimut yang menutupi tubuh polosnya, ia mengedarkan pandangannya berusaha mengingat apa yang terjadi padanya sehingga sedikit ingatan terlintas.
"Ahhhh sial" Umpat Pria tersebut dengan kesalnya, kemudian ia mencari ponsel pintar miliknya dan menghubungi seseorang.
"Randi segera Ke hotel XX, jangan lupa membawa baju ganti untuk saya" Ucap Pria tersebut dengan nada memerintah.
tanpa menunggu jawaban dari seberang Pria itu langsung menutup panggilannya.
saat akan beranjak dari tempat tidur pria itu tidak sengaja melihat noda darah di atas seprei, sekali lagi pria itu mengumpat.
Dalam Kamar Mandi Pria itu terus mencoba mengingat kejadian semalam hingga akhirnya potongan-potongan peristiwa yang merenggut kesucian seorang gadis kini terekam jelas dalam Ingatannya. Ada Rasa Marah, Kecewa & Menyesal yang tergambar dengan jelas di raut wajahnya, bayangan seorang gadis yang terus memohon untuk di lepaskan tergambar dengan jelas dalam ingatannya, guyuran air dari shower tidak mampu menenangkan hati dan fikirannya yang saat ini sedang kalut.
Dua hari setelah kejadian itu Senja tidak pernah masuk bekerja ia sampai mengurung diri dalam kamar, hingga Seminggu sudah sejak peristiwa menyakitkan itu, Namun senja masih saja mengurung diri dalam kamar hingga membuat ibu panti menjadi cemas, bahkan senja telah mengajukan pengunduran diri dari tempatnya bekerja beberapa hari yang lalu.
"Senja... buka Pintunya Nak" teriak ibu panti sambil terus mengetuk pintu kamar senja, Namun Tak ada Jawaban sama sekali.
Ibu Panti makin merasa cemas, ia terus saja mengetuk pintu kamar Senja, namun hasilnya tetap sama tidak ada sahutan dari dalam. Salah satu pengurus di panti menyarankan agar pintu kamar di dobrak saja takut terjadi sesuatu dengan senja.
Baru saja Pintu Kamar senja ingin di dobrak terdengar suara kunci terputar Semua mata langsung terfokus ke arah pintu, Saat Pintu sudah terbuka lebar nampaklah sosok Senja.
Ibu Panti langsung menghampiri dan menayangkan keadaan Senja
"Nak kamu kenapa, apa yang terjadi padamu, kenapa kamu seperti ini" tanya ibu Panti bertubi-tubi saat melihat keadaan senja yang tidak seperti biasanya.
"Senja nggak apa-apa Bu' hanya kurang enak badan" Jawab Senja berbohong.
"Kalau begitu kita periksa ke dokter, ibu nggak mau kamu kenapa - kenapa"
Mendengar Perkataan ibu Pantinya Senja merasa takut, ia belum siap jika Ibu Panti mengetahui apa yang telah terjadi padanya.
"emmm Tidak perlu Bu, sekarang Saya Sudah merasa baikan" Ucap Senja gugup sambil menampilkan senyumnya.
Ibu Panti menatap Senja, ia merasa ada sesuatu yang senja tutupi darinya.
Senja Tau bahwa ibu Panti tidak percaya dengan apa yang ia katakan namun hal itu ia kesampingkan, untuk saat ini Senja Belum Bisa menceritakan apapun.
"Bu' tidak perlu secemas itu, Senja Baik-baik saja setelah istirahat" Bujuk Senja agar ibu Panti merasa Legah
"Baiklah kalau begitu, kalau ada Apa-apa langsung cari Ibu jangan mengurung diri di kamar"
"Siaaap" Ucap Senja sambil hormat dan memaksakan senyumnya.
Setelah Semua orang kembali ke aktivitasnya, Senja Kembali mengurung diri di kamar, Ia merasa jahat karena telah membohongi ibu Panti dan yang lainnya akan keadaannya yang sebenarnya.
tok... tok... tok...
suara pintu kamar Senja di ketuk, tidak berselang lama suara anak kecil terdengar memanggil Nama Senja.
"Kak Senja... Buka Pintunya Ini Nasya"
mendengar panggilan anak kecil itu Senja Buru-Buru menghapus air matanya dan membukakan pintu.
Setelah pintu kamar Senja Terbuka anak perempuan itu mendongak menatap Senja dengan mata berbinar.
"Ahhh Akhilnya Ka' senja membuka pintunya juga, Nasya khawatil, soalnya ibu Panti tadi ngomong ka' senja sakit" ucap Anak itu menatap Senja dengan mata bulatnya. Senja Kemudian berjongkok untuk menyamakan tinggi dengan Nasya.
"Kak Senja nggak Apa-apa Nasya yang cantik" Ucap Senja sambil mencubit pipi Nasya yang tembem.
"Ihhh kebiasaan, cubit-cubit pipi Nasya yang gemoy" protes Nasya .
Senja Tersenyum, kemudian mengajak Nasya masuk ke kamarnya. Ia sedikit merasa terhibur akan kehadiran Nasya yang lucu dan menggemaskan.
Kamar Senja Menjadi sunyi kembali setelah Nasya Di panggil oleh salah satu pengurus Panti.
Senja duduk di depan jendela pandangannya lurus menembus dimensi waktu, Wajah Pria itu masih tergambar jelas dalam ingatannya, pria yang telah menghancurkan kehidupannya yang tenang, pria yang telah merenggut sesuatu yang ia jaga selama ini.
Di Sebuah Mansion Besar Nan Megah ada keluarga yang terdiri 2 orang anak dan sepasang orang tua sedang menikmati Makan Malam mereka, hanya suara dentingan garpu dan sendok yang saling beradu, mereka berempat fokus pada makanan mereka.
Keluarga Atmajaya siapa yang tidak kenal dengan keluarga tersebut, keluarga yang kekayaannya tidak akan pernah habis tujuh turunan, delapan belokan dan sembilan tanjakan.
setelah Makan malam Usai keluarga kecil itu duduk santai di ruang keluarga sambil bercerita kegiatan mereka.
"Ga' Kapan kamu bisa mewujudkan Impian Ibu untuk menimang cucu, umur mu sudah cukup matang untuk menikah" Tanya Ibu Tika Pada Putra Sulungnya.
"Bu' bisakah untuk tidak membahas hal ini dulu, Arga masih ingin fokus ke pekerjaan dulu" jawab Sang Anak yang bernama Arga.
"Bang Arga nggak Belok kan?, Emm maksud Arzy Bang Arga Masih suka sama Perempuan" tanya Arzy anak ke dua dari Ibu Tika dan Brama Atmajaya.
mendengar celetukan sang adik Arga langsung menyentil kening adiknya itu.
"Auhhh... ihhh Bang Arga Kebiasaan, Ayah Lihat Anak laki-laki mu selalu nyentil Jidat anakmu yang cantik ini" Adu Arzy ke Pak Brama yang berada di sampingnya.
Pak Brama Menoleh kemudian tersenyum melihat tingkah putrinya.
***
Pagi Menjelang Matahari sedang murung buktinya langit terus saja mengeluarkan air matanya hingga jalan-jalan menjadi basah dan ada beberapa genangan air.
Arga berdiri dengan setelan jas rapi menghadap ke sebuah jendela besar sambil mendengarkan Laporan Asisten pribadinya.
"Apa Kamu sudah menemukan gadis itu" Tanyanya dengan suara rendah namun penuh penekanan, setelah asistennya menyelesaikan laporan pekerjaannya.
"Maaf Tuan Muda, Anak Buah ku belum menemukan gadis itu informasi terakhir gadis itu telah resign beberapa hari yang lalu sedang semua datanya ikut terbakar saat kebakaran ruang HRD hotel itu dua hari yang lalu"
"Apa kemampuan mu mulai menurun Randi, ini sudah satu minggu, namun kamu tidak memberikan ku hasil apapun" ungkap Arga yang di panggil Tuan Muda Oleh Asisten Randi.
"Maafkan Saya Tuan Muda" Ucap Asisten Randi.
"Cari gadis itu hingga ketemu" perintah Arga dengan tegas.
"Baik Tuan Muda, saya Pamit undur diri" ucap Asisten Randi sambil berlalu keluar dari ruang besar itu.
sepeninggal Asisten Randi, Pria itu Memandangi Name tag yang sejak tadi di genggamnya.
"Senja" Ucap Pria itu lirih dan pandangannya kembali manatap Rintik Hujan yang terus saja Turun. Arga kembali duduk di kursi kebesarannya dan menyimpan name tag senja pada sebuah kotak kecil dan memasukkannya ke dalam laci meja, Arga kembali teringat peristiwa malam itu.
Flashback On
Malam itu Arga sedang Rapat dengan kliennya di Sebuah Restoran Hotel XX namun kejadian tak terduga terjadi kliennya itu memasukkan obat perasang pada minumannya, Arga yang baru menyadarinya ketika tubuhnya merasa terbakar sedangkan kliennya itu tersenyum merasa rencananya berjalan lancar.
"Tuan Arga, kenapa muka anda memerah" Tanya kliennya yang ternyata seorang wanita.
Dengan tatapan tajam Arga langsung Bertanya
"Apa yang telah kamu masukkan kedalam minuman ku" Tanyanya dengan suara yang sudah sedikit parauh
"Tuan Arga aku hanya ingin bersenang-senang sedikit bersamamu" Ucap Wanita itu sambil mendekati Arga
"Jauhkan tangan kotor mu dari ku" Ucap Arga kemudian berjalan keluar dari Restoran itu dan menghubungi Asisten Randi untuk menyiapkan kamarnya dan mengurus kliennya itu yang telah berani melakukan hal ini padanya.
Arga Berlari ke dalam lift untuk segera sampai di kamar yang di siapkan Asisten Randi tapi saat Ia keluar dari lift tubuhnya semakin panas bersamaan dengan itu Senja Keluar dari lift yang bersebelahan dengan yang di gunakan Arga, Melihat itu Arga seperti kerasukan setan dan menarik senja ke kamarnya.
Terjadilah kejadian yang menyakitkan itu...
Flashback Off
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!