...DISCLAIMER...
ANNYEONG 🤗🤗
...Sekuel Novel “Menikahi Mafia”...
...SARAN SEBELUM LANJUT BACA LEBIH BAIK BACA TERLEBIH DAHULU CERITA AWALNYA SUPAYA LEBIH DAPAT FEEL NYA DAN MENGERTI JALAN CERITANYA, SERU KOK JADI GAK BAKALAN NYESEL BUAT BACANYA...
...KALAU ADA TYPO LANGSUNG KOMEN DI PART-NYA YA BIAR SEGERA AKU PERBAIKI 🙏🏻😁...
...JANGAN LUPA FAVORITKAN CERITA INI ❤️, PENILAIAN JUGA YA🌟, VOTE, LIKE, KOMEN DAN HADIAHNYA JUGA BOLEH 🙏🏻🙏🏻...
...MIMIN KEMBALI LAGI, SEBELUM BACA JANGAN LUPA FAVORIT KAN CERITA INI BIAR KALAU ADA UPDATE BAB KALIAN GAK KETINGGALAN....
...JANGAN LUPA SEBELUM MEMBACA CERITA INI BACA DULU CERITA TERDAHULUNYA "MENIKAHI MAFIA" BIAR GAK BINGUNG DENGAN ALURNYA DAN JUGA TAHU SIAPA AJA TOKOH-TOKOH DALAM CERITA, NANTI JUGA AKAN ADA PENAMBAHAN TOKOH JADI PANTENGIN TERUS YA....
#Di cerita sebelumnya masih dalam tahap revisi tempat dan typo jadi kalau ada ketidaksingkronan tempat harap di maklumi, tempat yang di cerita ini yang benar ya.
# Menerima kritik dan saran tapi dengan bahasa yang sopan, jangan an*ing, gob*lok dan semua umpatan lainnya, kritik dengan sopan maka aku bakalan terima dengan baik,, jadi pembaca yang bijak ya yeorobun🙏😊😊
Sifat tokoh wanita di sini lemah lembut jadi kalau ada yang mau cewek wanita kuat dan memberontak maka kalian salah novel, di sini sifat tokoh pria kejam karena mafia dan wanita lemah yang selalu sabar disakiti oleh tokoh pria.
HAPPY READING!!
🥕🥕🥕
Elard Frey Ardolph seroang anak laki laki tampan, tinggi, badan yang tegap dan berotot digilai banyak wanita, anak pasangan suami istri dari Sheila putri Ardolph dan juga Brian Albern Ardolph.
Dia juga mempunyai adik perempuan bernama Mikaila yesica Ardolph yang memiliki beda usia 7 tahun membuat Elard sangat menyayangi sang adik apa lagi itu adalah adik perempuan satu-satunya.
Elard yang sekarang ini sudah menginjakkan usia ke 29 tahun ini dan tahun depan akan menginjak 30 tahun, pada saat usia ke 23 tahun beberapa tahun lalu dia sudah menyelesaikan kuliah S2 nya di salah satu universitas ternama bergengsi dan terkenal di negara Y dimana tempat uncle Eric nya tinggal yaitu adik dari opanya tapi memang Elard memanggilnya uncle.
Hari ini Elard pulang kembali ke negaranya karena sudah cukup tinggal di negara Y sana, Elard melanjutkan bisnis keluarga sang daddy karena dia adalah anak laki-laki satu-satunya di keluarganya.
Dia juga melanjutkan seluruh bisnis klan elang di dunia mafia yang sudah mendarah daging dari sang kakek hingga ke daddy nya.
Sedangkan sang adik masih menempuh pendidikan di perguruan tinggi di universitas terkenal di negara X dan termasuk milik keluarga Ardolph dan juga di naungi oleh Ard company juga.
🥕🥕🥕
Hari ini Elard memilih untuk menginap di rumah orang tuanya karena memang sudah 10 tahun terakhir ini dia memilih untuk tinggal di negara Y di mana di sana dia kuliah dan juga memegang kendali bisnisnya bersama dengan uncle Eric. (Buat yang udah baca menikahi mafia season satu sih pasti tahu si ya,)
"Sayang, kamu kenapa jarang banget pulang sih?" tanya mommy Sheila saat di meja makan untuk sarapan bersama, karena sang anak ini memang jarang sekali pulang.
"Mommy kan tahu kalau aku sibuk mom," ucap Elard mencari alasan agar sang mommy tidak marah kepadanya.
"Sesibuk-sibuknya kamu seharusnya tetep pulang son, kamu kan tahu sendiri kalau mommy mu ini sangat cerewet setiap hari terus saja cariin kamu," sahut daddy Brian yang langsung mendapatkan tatapan tajam dari sang istri.
"Ehh sorry sayang gak ada niatan aku," ucap daddy Brian kepada sang istri.
"Udah, kalian itu udah punya anak besar-besar gini masih aja sering debat," ujar Oma salma melihat tingkah anak dan menantunya yang tidak pernah tenang barang sekali saja.
Sedangkan opa Jhonny sudah meninggal satu tahun lalu karena penyakit yang menggerogoti tubuhnya, Oma salma merasa sangat terpukul namun untung saja ada anak dan cucunya yang selalu menyemangati nya sehingga bisa melewati kesulitan itu.
"Daddy, habis ini Mikaila mau keluar ya mau ketemu sama temen Mikaila," izin Mikaila membuyarkan ketegangan di meja makan.
"Sama siapa?" tanya Elard padahal sang adik meminta izin kepada daddy nya.
"Kakak kepo deh," ucap Mikaila.
Meskipun Elard sangat berwajah datar sekali tetapi dia tetap perhatian kepada keluarga nya apa lagi orang tua dan juga adiknya, adik nya seorang perempuan sebisa mungkin Elard berusaha menjaga sang adik dari pergaulan yang tidak tidak meski pun dia seorang anggota klan mafia yang sudah terkenal seantero jagat.
"Mau keluar sama Neisha?" tanya daddy Brian.
"Iya dad," jawab Mikaila dan langsung mendapatkan anggukan dari daddy nya.
"Iya boleh, tapi nanti di anter supir aja ya." ucap daddy Brian dan Mikaila pun setuju.
Setelah selesai sarapan Mikaila berbincang-bincang sebentar dengan keluarga nya apa lagi sang kakak baru saja pulang.
Jam setengah sepuluh dia segera pamit karena tadi sahabatnya yaitu Neisha sudah menunggunya di rumahnya untuk bertemu sebelum nanti jalan jalan ke mall karena hari ini adalah weekend mereka gunakan untuk berbelanja atau lebih tepatnya hanya Mikaila saja karena kenyataan nya Neisha hanya menemani saja.
🥕🥕🥕
Aneisha Cheryl Adiguna atau biasa di panggil Neisha, anak dari pasangan suami istri pak ilham yaitu ayah nya dan ibunya bernama Bu nirma, dia adalah mahasiswi di perguruan tinggi elit yang juga sahabat dari Mikaila yesica Ardolph.
Wanita berusia 22 tahun yang memiliki mata sipit indah, tubuh ramping, kulit putih dan juga rambut panjang se punggung itu sangat menawan dan banyak di incar oleh lawan jenis yang ingin memacarinya namun bagi Neisha sekarang bukan lah waktu yang tepat untuk berpacaran karena dia ingin fokus kuliah setelah itu bekerja dan menghasilkan banyak uang untuk kedua orang tuanya agar tidak susah susah bekerja lagi.
Neisha awalnya tidak menyangka bahwa dia akan masuk ke dalam kampus elit dan kebanyakan adalah anak anak orang kaya dan berpengaruh di negeri ini, tetapi dia siapa? Dia hanya lah anak dari seorang supir mansion keluarga Ardolph yang sudah lama bekerja di sana dan juga ibunya yang baru beberapa tahun ini saja bekerja sebagai pembantu di mansion keluarga Ardolph.
Dia mendapatkan beasiswa karena kepintarannya, Neisha tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan untuk kuliah sehingga dia sangat senang bisa di terima di sana dan satu sekolah lagi dengan Mikaila.
Mereka sudah sekolah bersama mulai kelas satu SMA, dahulu Neisha tinggal di kampung bersama kakek dan nenek nya namun karena mereka berdua sudah tidak ada sehingga Neisha pun ikut tinggal di kota bersama ayah dan ibunya.
Neisha salut dengan anak majikannya satu ini karena tulus mau berteman dengan dia, Mikaila tak pernah memandangnya rendah karena derajat orang tuanya dan Mikaila yang sangat jauh berbeda.
Namun Neisha hanya tahu keluarga Ardolph memiliki seorang putri tapi tidak dengan seorang putra, dia pernah dengar namun tidak yakin karena dia tidak pernah melihat anak lain selain Mikaila di mansion namun hanya ada di beberapa foto dan Neisha tidak terlalu memperhatikannya juga.
🥕🥕🥕
Mikaila tiba di depan rumah sederhana milik keluarga Neisha dan di sana sudah ada teman sekaligus orang yang sudah dia anggap sebagai keluarga sendiri.
"Neisha!" teriak Mikaila berlari menuju ke Neisha.
"Astaga Mikaila gak usah teriak teriak kenapa sih," protes Neisha dengan kelakuan sahabatnya itu.
"Hehe kamu sih aku suruh ke mansion gak mau, tadi aku tanya sama ibu nirma kamu lagi males ke mansion," ucap mikaila sedih.
"Aku tadi bersih-bersih rumah mikaila, kamu tahu sendiri ibu tadi pagi-pagi udah ke sana karena bersih bersih," ujar Neisha.
"Hehe iya sih, ya udah yuk lebih baik kita ke mall keburu tutup tuh mall," ucap mikaila.
"Tutup gimana coba, orang ini baru jam sepuluh," ucap Neisha yang hanya bisa menggelengkan kepalanya dengan tingkah sahabat plus anak majikan ibu nya itu.
Mikaila tak ambil pusing dan langsung menarik tangan Neisha dan membawanya ke dalam mobil, setelah itu mobil pun melaju dengan sedang ke arah tujuan mereka yaitu mall terbesar di kota dan juga salah satu mall milik Ard company.
Meskipun dari keluarga kaya tetapi mikaila tidak pernah menunjukkan nya sehingga sering sekali tidak banyak orang yang tahu siapa mikaila karena memang dia tidak pernah tampil di televisi itu atas keinginan orang tuanya karena semakin terkenal anaknya nanti semakin bahaya hidupnya karena bakalan banyak musuh di dunia mafianya yang mengincar sang anak.
Apa lagi mikaila seorang wanita yang pasti bakalan mudah untuk di serang, sehingga hanya Elard lah yang sering seliweran di tv dan juga platform berita karena prestasinya, dan juga ketampanannya pastinya dong.
Untuk Elard sendiri sudah banyak yang tahu karena memang prestasi nya dalam berbisnis sehingga banyak yang tahu namun daddy Brian tidak terlalu khawatir karena dia yakin bahwa anak laki-laki nya itu pasti bisa menjaga diri dengan baik karena sudah di ajari sejak dini untuk bertahan hidup menyerang musuh.
"Mikaila, kita ke sini sebentar aja kan?" tanya Neisha meski pun dia tahu mustahil kalau mereka akan sebentar di mall.
"Udah kamu ikut aku aja Neisha, hari ini aku bakalan traktir kamu belanja!" seru mikaila dengan senangnya sedangkan Neisha merasa syok karena gampang sekali buat mikaila untuk mengatakan traktir di mall mewah ini yang pasti akan menghabiskan banyak uang.
Ya padahal dia tahu kalau uang sahabatnya itu tak akan pernah habis hanya dengan mentraktir nya di mall ini tapi meski begitu bukankah lebih baik di tabung uangnya itu dan juga mikaila sering sekali mentraktir nya membuat Neisha tidak enak juga terus-terusan begitu.
Sedangkan mikaila merasa senang karena kakaknya sudah pulang dan memberikan banyak hadiah dan juga jangan lupa kartu dengan banyak uang di sana.
.
.
TBC
Gimana nih cerita pembukaannya??
Kalau ada typo boleh di komen di part bagiannya agar bisa aku benerin.
Jangan lupa tekan tombol favorit, like, vote dan hadiahnya ya, jangan lupa follow akun ini biar kalau ada cerita baru kalian bisa tahu😊😊
"Udah kamu ikut aku aja Neisha, hari ini aku bakalan traktir kamu belanja!" seru mikaila dengan senangnya sedangkan Neisha merasa syok karena gampang sekali buat mikaila untuk mengatakan traktir di mall mewah ini yang pasti akan menghabiskan banyak uang.
🥕🥕🥕
Mikaila dan Neisha pun masuk ke dalam mall, mereka tadi tiba sekitar pukul setengah dua belas dan ternyata sudah cukup ramai mungkin karena memang weekend kali ya banyak yang datang apa lagi banyak barang diskon murah murah yang sedang di selenggarakan.
"Kita mau kemana dulu mik?" tanya Neisha.
"Kita ke sana dulu yuk," ajak mikaila menunjuk ke sebuah toko pakaian pria bermerek mahal.
"Ke sana? Mau ngapain kok ke sana sih?" tanya Neisha cengo.
"Aku mau beliin daddy aku dasi soalnya tadi mommy nyuruh aku buat kasih hadiah soalnya daddy mau ultah," jawab mikaila dan di angguki oleh Neisha.
Mereka segera masuk ke dalam di mana di sana ada beberapa pengunjung yang juga sengaja memilih pakaian di sana.
"Nei, bagusan yang mana?" tanya mikaila saat membawa dua dasi kerja di mana satu berwarna hitam dengan gradasi garis garis abu-abu dan juga warna merah dengan gradasi polkadot.
"Bagusan yang item itu deh kayaknya mik," sahut Neisha dan di setujui oleh Mikaila.
Dia kira untuk mencari dasi untuk daddy nya akan menunggu lama tapi untung saja ada Neisha sehingga terasa lebih cepat.
"Bentar deh nei, gimana kalau kita sekalian beliin kak El dasi juga," ucap mikaila.
"Kak El?" tanya Neisha karena memang dia tidak tahu siapa itu kak El.
"Oh iya aku belum kasih tahu kamu ya kalau kakak aku kemarin malem itu udah pulang," ucap mikaila antusias.
"Oh kakak kamu yang kuliah di negara Y dan kerja di sana itu ya?" tanya Neisha dan di angguki oleh mikaila.
"Kamu pilihin dong dasi mana nih yang cocok sama dia," ujar mikaila.
"Lah kan aku gak tau kakak kamu gimana wajahnya terus sifatnya juga, karena setahu aku buat pilih dasi yang cocok itu tergantung kepribadiannya loh mik," sahut Neisha.
"Dia itu ganteng banget tapi sayang sikapnya dingin terus cuek parah dia juga suka warna item gitu," balas mikaila.
Akhirnya mau tidak mau Neisha pun memilihkan dasi yang cocok sesuai dengan kriteria yang sudah di bilang oleh mikaila tadi.
Saat sedang mencari tiba-tiba matanya tertuju dengan dasi berwarna hitam dengan corak garis horizontal tipis di beberapa bagian yang menurutnya pasti bakalan cocok karena termasuk dasi yang sangat simpel namun elegan sekali.
Neisha pun memilih dasi tersebut dan membawanya ke mikaila yang masih mencari dasi untuk sang daddy.
"Mik, ini aku dapet buat kakak kamu kayaknya bagus deh ini," ucap Neisha .
"Wah wah temen ku ini emang pinter banget deh milihnya, iya ini mah cocok banget buat kak El." balasnya senang melihat dasi yang di pilih oleh Neisha dan sangat cocok sekali menurutnya.
"Beneran? Ya udah ini aja mik,"
"Iya nei,"
Setelah itu selesai memilih dasi mikaila pun menuju ke kasir dan membayar dasi yang sudah dia beli, Neisha hanya menunggu di belakang mikaila saja.
Betapa terkejutnya Neisha saat melihat harga dasi yang tertera di layar komputer yang memang di sediakan agar para pembeli tahu harga barang mereka, di mana di sana harga dasi yang Neisha pilihkan hampir 50 juta. (Harga suka-suka author ya jadi jangan komen kok mahal banget.)
"Totalnya 70 juta nona," ucap kasir tersebut dan mikaila langsung memberikan black card nya.
Setelah itu mereka pun pergi dari toko tersebut dan mencari lagi toko yang akan mereka datangi untuk mencari baju yang sekarang untuk dirinya dan juga Neisha.
"Astaga mikaila itu dasinya kenapa mahal banget," tutur Neisha saat sudah keluar dari toko.
"Kenapa sih emang, namanya juga branded Neisha jadi ya maklum mahal, udah kamu tenang aja barang barang daddy dan kakak ku tidak seberapa dengan harga dasi dasi ini," ucap mikaila dengan entengnya sedangkan Neisha hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat tingkah sang sahabat yang sangat menghambur-hamburkan uang itu.
Neisha hanya tahu kalau keluarga Ardolph menjalankan bisnis besar di negara X dan juga di beberapa negara lain dengan sukses dan menjadi orang kaya nomor satu di negara X bahkan masuk jajaran orang berpengaruh di negara dan juga dunia gak tuh, tetapi dia tidak tahu kalau mereka adalah termasuk keluarga klan mafia terbesar di sana.
Mereka berdua sudah di toko pakaian wanita di mana di sana termasuk dalam brand mahal.
Mikaila pun memilih beberapa pakaian dan jangan lupa dia juga membelikan beberapa pakaian untuk Neisha.
Ingin menolak tetapi tidak ada kata penolakan dalam diri mikaila sehingga mau tak mau Neisha pun menerima saja meski ada rasa tidak enak karena jika setiap mereka belajar Neisha terus saja di belikan barang barang mewah.
Setelah selesai dengan belanja dan menghabiskan waktu di mall, pukul lima sore mereka baru selesai semuanya, mikaila pun mengantar Neisha pulang terlebih dahulu setelah itu baru lah dia kembali ke mansion.
Setelah sampai di mansion di sana dia melihat kakaknya yang juga baru saja pulang dari kantor.
"Kak El," panggil mikaila membuat Elard yang tadinya ingin masuk pun menunggu sang adik untuk masuk bersama.
"Dari mana?" tanya Elard.
"Habis jalan jalan sama Neisha," sahutnya.
Mereka berdua pun masuk ke dalam dan langsung di sambut oleh daddy Brian dan juga mommy Sheila.
"Tumben bareng?" tanya mommy Sheila.
"Tadi ketemu di depan mom," balas Elard.
"Ya udah kalau gitu kalian ke atas dulu bersih bersih habis itu turun kita makan malam," ucap mommy Sheila dan di angguki oleh anak anaknya.
🥕🥕🥕
Di meja makan sekarang ini makan malam terlihat tenang, setelah selesai makan mikaila pun memberikan hadiah yang sudah dia beli tadi.
"Dad ini mikaila ada kado buat daddy," ucapnya sambil memberikan paper bag berisi dasi tersebut.
"Dan ini buat kakak," lanjut mikaila.
"Kakak dapet?" tanya Elard dan di angguki oleh sang adik.
Dia pun senang karena sang adik sangat memperhatikannya.
"Terima kasih," ucap tulus Elard kepada sang anak, ucapan yang sangat pantang di ucapkan oleh Elard namun untuk keluarganya dia akan menyampingkan kata kata terlarangnya.
"Iya kakak aku yang tampan." balas mikaila dengan cengiran karena mendapat ucapan manis dari sang kakak.
"Makasih ya sayang, bakalan daddy pakai terus kalau gini mah," ujar daddy Brian merasa senang karena di perhatikan oleh sang anak.
"Kamu gak ngasih kado ke daddy?" tanya daddy Brian kepada Elard karena dari tadi sang anak tidak mengeluarkan kado sama sekali.
"Enggak dad, Elard gak ada waktu buat beli." ucap Elard dengan santainya.
"Dasar kamu ya sayang, gak pernah gitu terlihat perhatian dikit buat keluarga seenggaknya bawa kado kek," protes mommy Sheila kesal dengan sang anak.
"Maaf lah mom," ucap Elard.
"Ya udah bakalan mommy maafkan tapi dengan satu syarat," penawaran dari mommy Sheila.
"Syarat apa?" balas Elard sambil mengerenyitkan dahinya, pasti mommy nya itu akan meminta hal hal yang aneh aneh.
.
.
TBC
Bagaimana bagaimana nih ceritanya?? seru gak ya, ini real haluan author loh jadi jangan protes sama alur ceritanya😊
"Syarat apa?" balas Elard sambil mengerenyitkan dahinya, pasti mommy nya itu akan meminta hal hal yang aneh aneh.
🥕🥕🥕
"Sayang, kamu kan tahun depan udah mau tiga puluh, gak mau apa cari pendamping." ucap mommy Sheila membuat Elard menghela nafasnya.
"Hah, mom aku masih belum ingin menikah mom," ucap Elard.
Sedangkan daddy Brian hanya diam saja karena dia tahu bagaimana tertekannya sang anak jika di suruh menikah karena dia dulu juga begitu di suruh untuk menikah dengan maminya yaitu Oma salma.
"Sayang, biarkan saja Elard mencari pendamping nya sendiri kita cukup menunggu saja jangan suruh dia buru-buru menikah nanti kalau gak langgeng gimana?" sahut daddy Brian mencoba untuk menenangkan sang istri, maklum sekarang daddy Brian sudah sangat bucin dengan sang istri membuat sifatnya yang dingin dan kejam seketika luntur jika dengan sang istri dan juga keluarga kecilnya.
"Kamu ya sayang gak usah bela bela Elard terus, dan kamu Elard umur gak ada yang tahu bisa saja besok atau lusa mommy sudah tidak ada dan belum bisa melihat cucu mommy yang sangat lucu," ucap mommy Sheila dengan wajah memelasnya.
"Biarkan dia mencari sendiri sayang, nanti kalau kecepatan malah gak baik," ucap daddy Brian.
"Gak baik gimana buktinya aku sama kamu menikah cepet banget, tuh lihat malah sekarang punya dua anak dan langgeng tuh sampai sekarang, mau bantah gimana lagi hm!" protes mommy Sheila dan sekarang ini daddy Brian hanya bisa diam karena sudah kalah telak dari sang istri.
Elard pun sudah tidak tahan dengan sang mommy pun langsung pergi ke kamarnya karena dia merasa tidak akan menang dengan sang mommy.
"Hey sayang mau kemana?" teriak mommy Sheila karena dia belum selesai untuk bicara namun sudah di tinggal saja oleh sang anak.
"Mommy selalu saja menyuruhku menikah, aku masih ingin menguasai bisnis ku dan juga ingin mengembangkan klan elang agar semakin berjaya," gumamnya dengan sorot mata dingin.
Tak lama dering ponsel nya bergerak membuat Elard pun langsung mengangkat telepon tersebut karena di sana tertera nama Jimi asistennya sekaligus tangan kanannya di dunia mafia.
[Halo, ada apa?] tanyanya to the point.
[Tuan, markas elang di serang!] ucap Jimi dari sebrang telepon membuat Elard langsung bergegas untuk segera menuju ke markas.
Baru saja dia keluar di sana sudah ada sang daddy yang juga terlihat cemas dan akan pergi juga.
"Kamu akan ke markas?" tanya daddy Brian dan di angguki oleh sang anak.
"Iya dad, Daddy juga?"
"Iya, kalau gitu kita segera ke sana!" tegas daddy Brian.
Setelah itu mereka pun segera menuju ke markas yang baru saja di serang, untungnya saja di sana tidak terlalu parah dan hanya ada beberapa anggota yang terluka namun tidak parah.
"Bagaimana ini bisa terjadi?" tanya daddy Brian kepada Aldo. (Buat yang udah baca season 1 pasti tahu, aku gak bakalan jelasin lagi jadi aku saranin buat baca yang season 1 dulu biar tahu ya,)
"Seperti nya ada yang ingin mencari gara-gara dengan klan elang bos, saya belum tahu siapa pelakunya dan dari klan mana tapi bisa di pastikan mereka punya dendam terpendam dengan klan elang," jawab Aldo.
"Siapa yang berani beraninya menyerang markas ku! Aldo, Elard seperti nya kita akan kedatangan musuh baru atau bisa saja beberapa orang dulu yang muncul kembali, aku harap kita harus berhati-hati." tutur daddy Brian.
"Iya dad," balas Elard.
"siap boss," balas Aldo juga.
"Brandon, bagaimana dengan pengiriman ke negara Y, apakah uncle Eric sudah menerima kiriman kita?" tanya daddy Brian.
"Sudah tuan, dan sebentar lagi uncle Eric juga segera mengirimkan barang pesanan kita," ucap Brandon.
Memang mulai beberapa tahun ini Brandon asisten dari uncle Steven sudah tidak bekerja sebagai asisten uncle Steven lagi karena sudah hampir lima tahun uncle Steven sudah tiada dan dia sekarang bekerja di klan elang sebagai asisten dan juga tangan kanan dari daddy Brian dan akan juga sebagai asisten dan tangan kanan dari Elard karena sebentar lagi klan elang akan di ambil alih oleh sang anak.
TOK TOK TOK
Tiba tiba saja pintu di ketuk oleh seseorang dari luar membuat daddy Brian pun langsung menyuruh masuk dan di sana ternyata ada yoga yang datang dengan laporan nya.
"Bagaimana?" tanya daddy Brian.
"Kami masih belum tahu siapa otak di balik penyerangan di markas ini dan juga klan apa yang menyerah markas tuan tapi dalam penyelidikan di ketahui ada salah satu anggota klan rajawali yang dulu pernah kita habisi yang ternyata masih tersisa," ucap yoga yang memberitahukan informasi yang sudah dia dapatnya.
Daddy Brian yang mendengar hal itu pun langsung mengeraskan rahangnya dan bersumpah akan kembali menghabisi seluruh anggota rajawali yang tersisa dan dia akan pastikan akan hilangkan semua nya di muka bumi ini.
Sedangkan Elard yang tahu sang daddy sedang marah pun hanya diam saja karena dia sendiri juga marah atas penyerangan ini.
"Terus pantau keadaan uncle, dan daddy biar aku yang ambil alih masalah ini, bukankah daddy sudah mengatakan bahwa hanya akan memantau saja biarkan Elard yang menggantikan daddy di sini." sahut Elard.
Daddy Brian pun merasa bahwa apa yang di ucapkan sang anak sangat lah tepat, seperti nya ini adalah waktu yang tepat untuk Elard belajar dalam dunia mafia ya walaupun dia sudah belajar lama dari uncle Eric dan klan mafia di negara Y tapi tetap saja daddy Brian ini memberikan praktek nyata untuk sang anak.
"Oke, daddy setuju. Daddy akan kasih kamu kasus ini tapi tetap dalam pantauan daddy, kalau kamu sampai berhasil menyelesaikan kasus ini maka secara resmi nanti klan elang akan menjadi milik kamu dan juga perusahaan ard company akan daddy serahkan sepenuhnya kepada kamu," ucap daddy Brian penuh gairah bukan hadiahnya namun bagi Elard harga dirinya jangan sampai terjatuh karena orang orang seperti Elard sangat menjunjung harga diri yang sangat tinggi hingga mereka tidak punya reaksi yang berlebihan akan suatu hal.
"Siap dad."
Setelah itu mereka pun kembali ke mansion karena kondisi sudah mulai aman dan kondusif.
Setelah penyerangan itu markas klan elang mulai di jaga dengan ketat bahkan daddy Brian dan Elard sudah memasang peralatan keamanan canggih di gunakan untuk menghalau musuh.
"El, kamu masih memikirkan ucapan dari mommy mu?" tanya daddy Brian karena melihat sang anak dari tadi melamun terus padahal dia sedang menyetir mobil.
"Gak ada apa-apa kok dad," balas Elard beralasan.
Setelah itu tak lama mereka sampai di depan mansion, di sana sudah cukup sepi karena sekarang ternyata sudah memasuki pukul dua belas malam wajar sekali bukan semuanya sudah tidur.
Kalau seumpama tidak ada penyerangan di markas mungkin semua orang sudah terlelap.
.
.
TBC
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!