NovelToon NovelToon

Tasbih Cinta Aisah

Awal

Aisah Humaira,Perempuan Indonesia yang mewakili acara amal di negara tetangga,tepat nya di Thailand.Aisah sendiri berasal dari keluarga yang cukup terpandang,bahkan almarhum kakek nya memiliki pondok pesantren yang cukup terkenal di Banyuwangi Jawa timur.

Saat ini pesantren tersebut di pimpin oleh Abang nya,yang bernama Gus Azmi,pria sholeh yang sudah memiliki sang istri dan juga seorang anak.Gus Azmi sendiri menikah dengan wanita yang dulu nya pernah tinggal di pondok pesantren yang di pimpin oleh Kakek nya,ke dua nya bertemu di tempat itu,dan melangsungkan pernikahan tanpa ikatan cinta atau pacaran,lebih tepat nya mereka berpacaran setelah menikah.Alhamdulillah,pernikahan mereka cukup bahagia dan langgeng.

"Aisah,apa kamu sudah bersiap untuk tampil hari ini?"seseorang menghampiri Aisah,dia adalah teman kampus Aisah.Nayra,wanita yang selama ini menjadi sahabat dan bahkan sudah di anggap saudara oleh Aisah.

"Tentu saja sudah siap,bukan kah kamu juga terlihat sudah bersiap?"wanita itu tersenyum,dan menghampiri sahabat nya itu.Meskipun penampilan ke dua nya berbeda,Aisah tidak pernah memandang rendah Nayra.Bagaimana pun Nayra adalah sahabat terbaik bagi nya selama mereka berteman.

Aisah selalu berpenampilan sopan dengan pakaian muslimah nya,sedangkan Nayra berpakaian sopan,belum berhijrah untuk mengenakan hijab.Seperti yang di lakukan oleh Aisah.Mungkin ke dua nya terlahir dari keluarga yang berbeda.

Nayra terlahir dari keluarga yang broken home,sejak kecil Nayra sudah merasakan kurang nya kasih sayang,semenjak ia bertemu dengan Aisah.Nayra dapat merasakan kasih sayang dari keluarga yang sejak lama tidak pernah ia rasakan.

Apalagi semenjak kematian sang ibu,ayah dari Nayra berubah menjadi orang yang paling jahat dalam hidup putri nya.Usman adalah Ayah dari Nayra,pria yang suka mabuk-mabukan,dan juga suka bermain judi bahkan gila akan perempuan.

"Nayra,bisa kah kamu memegang tangan ku yang sudah dingin ini"ucap Aisah sembari mengulurkan kedua tangan nya ke arah Nayra.Wanita ini tersenyum dan menyambutnya dengan hangat.

"Bismillah saja,semua akan berjalan dengan baik,seperti biasanya.Aisah kamu sudah menjadi wanita yang terbaik selama di perguruan tinggi,dan hari ini kamu tetap yang terbaik"puji Nayra,kemudian.Kedua nya berpelukan begitu hangat persahabatan antara ke dua nya.

Di sebuah aula di acara amal yang di lakukan oleh orang terpenting di Thailand.Semua Ceo perwakilan dari perusahaan mereka turut hadir,telah duduk berbaris di tempat yang telah disediakan oleh penyelenggara acara,hanya satu kursi saja yang masih kosong,dan itu mengundang perhatian Aisah yang sedang menjadi host di acara itu.

"Mohon maaf,apakah acara bisa langsung kita mulai,atau menunggu seseorang yang mungkin belum hadir!"ucap Aisah,semua orang melirik ke arah kursi yang kosong,tentu saja mereka tahu itu milik siapa.

Seseorang datang untuk berbicara sama penyelenggara dan menyuruh acara langsung di lanjutkan karena,memang orang tersebut akan datang terlambat.

Setelah mendapat kabar itu,Aisah pun segera memulai acara amal,dan acara itu sangat meriah,apalagi orang disana terkenal dengan ramah,dan menghargai mereka sebagai perwakilan Indonesia.Tidak masalah,dengan penampilan Aisah yang mungkin sedikit mencolok di tengah acara itu,wanita muslimah yang ikut memeriahkan acara amal di Thailand,menjadi sorotan di setiap berita yang ada di televisi.

Dua jam berlalu,berada di atas panggung bukan lah hal yang biasa saja di rasakan oleh Aisah,bahkan ia merasa gugup.Hanya saja, Aisah berusaha untuk menepis nya agar tidak membuat acara tersebut kacau.

Setelah memanggil semua orang terpenting naik ke atas panggung,dan banyak sekali pria -pria dewasa yang punya jabatan seorang Ceo disana.

Panggilan terakhir tertuju kepada perusahaan yang mungkin banyak di hormati dan disegani banyak orang,perusahaan terbesar dan nomer satu di Thailand.Hanya memiliki satu anak tunggal yang mewarisi harta kekayaan keluarga tersebut.

"Kepada Ceo dari perusahaan President Foods Public Company Limited dan Ceo perusahaan dari Rung Union Car.Kami persilahkan untuk menerima penghargaan dari pihak penyelenggara!"tentu saja penghargaan itu selalu di dapatkan oleh dua perusahaan itu,karena setiap tahun nya mereka yang selalu banyak dalam melakukan donasi,baik di dalam Thailand atau pun luar daerah Thailand.

Sepuluh menit berlalu,tapi tidak ada batang hidung Ceo dari perusahaan tersebut yang datang naik ke atas panggung.

Semua orang nampak sudah menunggu lama.Namun,tidak ada yang berani berkomentar apalagi semua perusahaan itu memiliki ikatan kontrak dengan perusahaan tersebut.

Aisah kembali meminta Nayra untuk bertanya kepada staf,dan staf tersebut pun bingung,jika tidak menunggu ia takut akan menyinggung Ceo dari perusahaan itu.

Di tengah kebingungan mereka,terdengar suara ribut - ribut dari luar,banyak penggemar yang datang jauh-jauh hanya untuk melihat Ceo itu,yang kata nya paling muda di antara Ceo lain,dan juga terdengar pria berbakat dalam bisnis di usia muda nya.

"Permisi-permisi,tolong berikan jalan untuk Tuan muda,agar bisa melewati tempat ini dengan selamat"ucap seseorang yang berjalan di samping Pria muda yang memang terlihat sangat tampan,apalagi saat mengenakan kaca mata hitam.Bodyguard segera pasang badan untuk melindungi Tuan muda, dari keluarga taipan yang terkenal cukup kaya di Thailand.

Dari atas panggung,Aisah menatap pria itu dengan begitu intens,ia tidak memalingkan wajahnya walau hanya satu detik.Tuan muda, itu benar-bener mengusik ketentraman Aisah.Apalagi cara ia berjalan,tersenyum,dan juga melihat di sekeliling nya dikerumuni oleh banyak orang,tidak membuat pria tampan itu marah.

Banyak perwakilan dari Ceo lain yang ingin berjabat tangan dengan Tuan muda itu,sehingga mereka berdesakan untuk menyambut kedatangan pria tersebut.

"Aaah!"teriak Aisah yang tanpa sengaja tersenggol oleh seseorang saat berdesakan untuk menyambut Tuan muda.Pria dengan jas biru muda nya segera berlari untuk menolong Aisah.

Bugh!

Aisah menutup mata nya,saat merasa kalau tubuh nya akan menyentuh lantai,tapi ternyata ia berada di dalam pelukan seorang pria yang banyak digilai oleh penggemar nya.

Kesempatan seperti ini tidak datang dua kali,semua wartawan langsung mengambil gambar yang ada di depan mereka.Dengan cepat asisten Tuan muda segera menyuruh bodyguard untuk mengusir wartawan yang mengambil foto Tuan muda tanpa seizin pria itu.

Aisah segera turun dari dalam pelukan pria itu,dan membungkuk tubuh nya sedikit untuk mengucapkan kata-kata maaf.

"Maaf-maaf!"ucap Aisah berulang kali,yang merasa takut akan membuat pria ini marah.

"Tidak masalah !"jawab nya singkat,dan berlalu pergi untuk naik ke atas panggung.

Panggung amal

Aisah segera turun dari dalam pelukan pria itu,dan membungkuk tubuh nya sedikit untuk mengucapkan kata-kata maaf.

"Maaf-maaf!"ucap Aisah berulang kali,yang merasa takut akan membuat pria ini marah.

"Tidak masalah !"jawab nya singkat,dan berlalu pergi untuk naik ke atas panggung.

Setelah mendapatkan penghargaan,dan juga foto bersama.Acara amal pun di bubarkan,Aisah dan Nayra sudah duluan pergi ke ruangan perjamuan para tamu.Selain mereka, ada banyak orang penting yang ikut makan di sana.

Satu meja bundar besar,dengan di lengkapi sofa yang empuk,tempat itu juga di jaga oleh dua orang pengawal,tentu saja semua orang sudah bisa menebak,jika tempat itu adalah milik sang Ceo yang baru saja mendapatkan penghargaan di acara amal.

"Tuan muda Justin,silahkan sebelah sini"pria yang kerap di panggil Tuan muda,dengan nama lengkap Justin Arlando,lahir di keluarga taipan yang banyak di segani oleh semua orang.

Justin melewati meja di mana Aisah dan Nayra duduk dan makan bersama.Aisah tidak memperhatikan pria itu.Karena memang Aisah tidak terlalu peduli dengan lawan jenis.Aisah tidak pernah berpikir untuk jatuh cinta kepada siapa pun,karena ia sudah tahu,takdir percintaan nya sudah tertulis di dalam warisan keluarga,orang seperti apa yang akan menikahi gadis ini tentu saja Aisah sudah tahu.

"Kalau bisa bermimpi di siang bolong,aku ingin bermimpi menikahi pria tampan dan mampan itu.Pasti hidup ku akan berubah seratus persen dari sekarang!"tukas Nayra,berbisik kepada Aisah.

"Kamu bisa melanjutkan mimpi mu di sepertiga malam jika kamu ingin pria itu!"jawab Aisah,yang meletakkan sendok nya di atas piring.

"Permisi Nona,satu piring makanan penutup ini di kirim dari meja sana"ujar seorang pelayan,sembari menuju meja Justin,yang saat ini pria itu sedang tersenyum ramah ke arah Aisah.

"Terimakasih"Aisah tersenyum kepada pelayan,setelah menerima makanan penutup,lalu ia melirik ke arah Justin sembari melemparkan senyuman manis nya sekilas,setelah itu ia kembali memalingkan wajahnya.

"Jos,cari tahu latar belakang perempuan itu"bisik Justin,Jos segera melihat ke arah netra Justin,ia langsung menangkap bayangan Aisah yang berjalan meninggalkan tempat itu.

"Tuan,dia adalah perempuan yang menjadi host di acara amal hari ini,wanita yang engkau pilih satu bulan lalu,tanpa mengenali wajah atau namanya,tapi Tuan memilih nomer peserta dengan nomer 300,dan itulah nomer dia!"pungkas Jos,Justin tersenyum.

"Berarti kita memiliki banyak data dan informasi dia?"

"Benar"

"Berikan itu kepada ku!"

"Baik Tuan"

Mereka segera melanjutkan makan siang yang telah dihidangkan di tempat itu.Sementara Justin,dari tadi tersenyum - senyum sendiri mengingat wajah ramah dan ayu milik Aisah.Apalagi saat wanita itu berada di dalam gendongan nya,bayangan itu membuat Justin terus saja tersenyum.

'Apa yang terjadi,sejak tadi di ruangan perjamuan,hingga saat ini Tuan masih tersenyum sendiri'batin Jos,saat melihat Justin yang masih tersenyum meskipun sudah berada di dalam mobil.

Aisah bersama dengan Nayra,sedang membantu pengutipan dana amal di jalan raya.Tepat di lampu merah Justin melihat Aisha kembali.Wanita muslimah yang menggetarkan hati nya untuk pertama kali.

"Putar balik"titah Justin,

"Hah?Tuan,kenapa harus putar balik,jalan pulang ke rumah 'kan tinggal lurus saja?"Jos menoleh ke belakang,dimana Justin duduk.

Bukannya menjawab,Justin hanya memberikan tatapan yang datar kepada Jos,pria itu segera berputar balik,sesuai yang di inginkan Justin.

Jos menghentikan mobil nya,karena lampu merah sedang menyala.Aisah dan Nayra,berada di antara mobil mewah satu dan mobil yang lain,ia segera mendekat,Justin menurun 'kan kaca mobil nya,membuat Aisah terkejut,lalu menyuruh Nayra untuk mendekat.

"Permisi Tuan"Nayra langsung menyodorkan kotak yang ia pegang ke depan kaca pintu mobil Justin.pria tersebut meletakkan sepuluh lembar uang kertas ke dalam kotak itu,semua sisa yang ada di dompet nya.Biasa nya Justin jarang membawa uang tunai saat berpergian.

"Terimakasih Tuan"Nayra menundukkan kepala nya,setelah warna lampu berubah menjadi lampu hijau,mobil Justin langsung melaju melewati tempat di mana Aisah berdiri.

Aisah sekali lagi dapat melihat pria tersebut,begitu juga dengan Justin yang masih mengembangkan senyuman tampan nya kepada Aisah.Dengan kaca mata yang masih tertata di tempat nya.

"Benar-benar pria yang baik,jika dalam satu hari ini kita mendapatkan sepuluh orang seperti dia,maka anak-anak yang terlantar yang butuh biaya perawatan di rumah sakit pasti akan segera bisa di operasi !"pungkas Nayra,sembari memperlihatkan kotak yang ia pegang kepada Aisah.

"Utamakan untuk pengobatan Akara dan Chai dulu.Chai harus di operasi dua hari lagi,sedangkan Akara,masih membutuhkan donor darah yang banyak!"tukas Aisah yang berjalan untuk menepi.

Nayra dan Aisah singgah di pinggir jalan di bawah pohon besar.

"Kenapa tidak meminta bantuan ke grup amal Indonesia,aku yakin mereka pasti akan membantu?"

"Tidak mungkin,kamu tahu,pekerjaan ini bukan lah urusan kita.Kita kesini hanya untuk sebuah acara,jika ketua di grup amal Indonesia tau,mereka akan segera meminta kita untuk kembali,karena di negara ini masih banyak orang-orang yang mampu untuk ulurkan tangan mereka,bukan dari negara kita!"

"Eh Aisah,kenapa kita tidak mengunjungi perusahaan yang terlibat dalam donatur di acara amal hari ini?"Aisah mengerutkan dahi nya saat mendengar saran teman nya itu.

"Tidak mungkin"Aisah melanjutkan jalan nya

"Kamu tahu,itu tidak mungkin,seperti yang ku katakan ini bukan urusan kita.Kita hanya pendatang disini,tidak boleh ikut campur,dengan apa yang terjadi disini.Tapi Nay,aku punya solusi!"

"Apa itu?"saat mendengar ucapan terakhir Aisah,Nayra langsung bersemangat,karena ia tahu,jika teman nya ini tidak akan tinggal diam saat ada yang membutuhkan bantuan mereka.

"Kita bisa membuat sebuah Vidio tentang Akara dan Chai,lalu kita unggah ke akun sosial media,tidak perlu membuat nama kita sebagai akun,kita hanya perlu membuat akun samaran saja!"

"Aku setuju,dengan begini seluruh dunia akan dapat melihat vidio itu,dan kita perlu membuat akun bank atas nama penduduk warga Thailand,ini aku bisa meminta tolong kepada seseorang yang mengirim kita kesini!"tukas Aisah,

"Baiklah,Ais.Aku sudah mengerti,ayo kita kembali,sebentar lagi sudah sore,dan besok kita harus bangun pagi untuk menyiapkan rencana kita itu,waktu kita di Thailand tinggal lima hari lagi!"

"Oke!"Aisah dan Nayra segera pergi untuk kembali pulang ke tempat penginapan mereka sebuah rumah yang di kontrak oleh orang yang bertanggung jawab atas mereka berdua.

Akun Samaran

Setelah membuat akun samaran dengan nama peduli kasih.Dan,bertempat di Thailand,tentu saja banyak orang yang penasaran dengan pemilik akun itu.Apalagi banyak Vidio unggahan dari akun tersebut tentang peduli kasih terhadap anak-anak yang tidak memiliki keluarga.

Vidio Akara dan Chai,banyak yang menanggapi dengan positif.Banyak pengusaha kaya di negeri gajah itu mengajak bertemu secara langsung dengan mereka.Tapi,semua nya di tolak oleh Aisah,karena dia yang memegang akun atas nama itu.

"Kenapa banyak sekali yang mengajak untuk bertemu langsung?"tanya Nayra,saat ia membaca isi pesan yang di buka oleh Aisah.

"Tentu saja banyak,selain penasaran,mereka juga ingin tahu siapa pemilik akun dengan nama samaran ini"Aisah hendak menutup laptop nya.Namun,ada satu pesan yang belum sama sekali di baca oleh Aisah.

"Tunggu,Aisah!"Nayra memegang laptop Aisah,menghentikan wanita ini untuk menutup nya.

"Coba kamu buka pesan ini,seperti nya ini belum kamu baca?"lanjut Nayra,menunjuk ke arah layar laptop.

Klik!

"Isi nya sama saja,ujung-ujung nya mengajak untuk bertemu!"tukas Aisah yang kesal.

"Tapi,Aisah.Lihat lah nominal yang di tawaran 'kan orang ini tidak sedikit.Jika kita menerima tawaran nya,bukan kah masalah Akara dan Chai segera teratasi?"Aisah tidak langsung menjawab,ia lebih dulu berpikir,karena Aisah tidak ingin mengambil langkah yang salah.

"Ayo lah Aisah,tidak ada salah nya kita mencoba.Coba kamu lihat profil nya,jika menarik,gas 'kan!"ucap Nayra sembari tersenyum.

"Oke-oke,tapi kamu yang datang untuk bertemu dengan orang ini,Aku hanya menemani saja!"

"Baiklah "

Klik!

Justin Arlando,Pria Thailand berusia 28th.

"Aisah!"teriak Nayra dengan lantang,di dekat telinga Aisah,membuat Aisah sedikit menjauh.

"Kenapa sih kamu berteriak!"

"Aisah dia"sembari berdiri menunjuk pria yang ada di depan layar.

"Ini"sembari berpikir,

"Ini 'kan pria yang kemarin di acara amal,dan yang bertemu di lampu merah!"lanjut Nayra,Aisah pun melihat nya lebih dekat untuk memastikan kalau yang ada di depan nya benar pria yang kemarin menerima penghargaan di acara amal.

"Kenapa dia tampan sekali,umur nya juga tergolong matang,masih 28 tahun.Kita 25tahun,tidak jauh amat 'kan ya,cocok untuk ku!"pungkas Nayra,yang kegeringan.Namun,berbeda dengan Aisah,yang menanggapi nya biasa - biasa saja.

Tap!

Aisah sudah menutup laptop nya,membuat Nayra menatap nya dengan tajam.

"Kita perlu ke rumah sakit,bukan kah,kita harus membuat jadwal operasi Akara dan Chai?"ujar Aisah yang bangkit dari tempat duduk nya.

"Oh iya.Aku lupa,hari ini tidak ada jadwal besuk,jadi kita harus datang besok pagi"

"Eeemm,besok pagi juga tidak masalah.Nay,tolong kamu siapkan beberapa berkas pemberian donatur kepada Akara dan Chai,kita perlu bukti agar suatu saat orang-orang tidak menyalahkan kita"

"Siap Bu menteri !"ujar Nayra yang menggoda Aisah.

"Aku Sarjana pendidikan,bukan Menteri ya!"ketus Aisah,yang kesal terus di ejek oleh Nayra.

"Tapi pak menteri 'kan calon Bu Guru"sindir Nayra,langsung raut wajah Aisah berubah masam,ia segera pergi dan tidak menanggapi ucapan Nayra.

"Aisah!"panggil Nayra,saat melihat perubahan dari raut wajah sahabat nya itu.

"Maaf,aku tidak bermaksud menggoda mu,tapi Aku hanya ingin kamu curhat sama aku!"Nayra memeluk sahabat nya itu dari belakang,Aisah tersenyum.

"Tidak apa-apa,siapapun jodoh ku kelak adalah takdir!"pungkas Aisah,Nayra hanya tersenyum,lalu kembali memeluk sahabat nya itu.

"Jika ada masalah cerita sama aku"

"Nay,itu tidak bisa di bilang jodoh bukan?bagaimana aku bisa menikah dengan orang atas dasar karena hutang budi?jika aku mau,aku tidak ingin keluarga Pak Menteri membantu keluarga kami!"

"Aisah,kamu tidak bisa berkata seperti itu,itu semua sudah takdir,dengan siapa kamu bertemu dan dengan siapa kamu akan menikah itu sudah kehendak!"

"Iya,kehendak di tangan manusia.Nay kamu tahu,banyak orang yang iri dengan kehidupan ku yang serba berkecukupan,tapi tidak semua orang dapat memahami kehidupan yang ku jalani"

"Salah satu nya aku,aku iri dengan hidup mu,memiliki Kakak yang sangat menyayangi mu,dan ipar yang sangat peduli pada mu,terus orang tua mu semua orang baik,bahkan Kakek mu orang yang paling di hormati di daerah kita.Apalagi yang kurang dari mu Aisah?"

"Aku kurang bersyukur!"sahut Aisah.Nayra tercengang,lalu dapat melihat air mata yang menetes dari netra Aisah.

"Jangan menangis,kita punya tempat yang selalu setia untuk mendengar curhat kita.Bukan kah ini selalu yang kamu ucapkan padaku?"

Aisah tersenyum,dia selalu menjadi orang yang memperdulikan orang lain,memberi nasehat untuk yang lain.Tapi,ketika dia terpuruk dia malah lupa akan ucapan nasehat nya sendiri.

"Setelah kedua orang tua meninggal,Kakek juga meninggal,aku hanya memiliki Kakak dan Kakak ipar,juga kamu.Nay,aku ingin menolak warisan itu,aku tidak ingin menikah dengan Pak Menteri,kamu tahu,aku sudah membuat alasan selama sepuluh tahun lamanya,bisa kah aku sekarang juga membuat alasan lagi untuk menolak nya?"

"Jangan berkata begitu,serahkan semua nya pada Allah,kita punya Allah tempat untuk mengadu"

Di tengah perbincangan mereka terdengar suara azan dari ponsel Aisah,yang memang sengaja di atur oleh perempuan ini.

"Aku mau mandi dulu,setelah itu sholat"

"Aku mau menyiapkan makanan untuk kita,karena lagi libur sholat"ujar Nayra,yang berlalu pergi meninggalkan kamar mereka,menuju dapur.

Berapa menit berlalu,Aisah telah selesai sholat.Namun,ia masih duduk di atas sajadah,dengan tasbih yang ada di tangan nya.

Aisah berzikir seperti biasa,ia meminta petunjuk dan pertolongan sama yang maha kuasa,atas hati nya yang gundah dan rasa ke khawatiran nya yang kian mendalam.

"Astagfirullah!"ucap Aisah,yang terkesiap dengan tangan sigap di dada nya.

"Ke-kenapa bayangan pria itu ada di benak ku"gumam Aisah.

Aisah segera menepis bayangan yang menganggu pikiran dan zikir nya,lalu ia kembali memejamkan mata nya,untuk berlanjut zikir.

Tok..Tok...

"Aisah,kalau sudah siap sholat,turun ke bawah untuk makan ya,ada Ainong yang baru saja tiba untuk berkunjung!"setelah mengatakan itu,Nayra pergi.

Ainong adalah wanita yang bertanggung jawab atas mereka,rumah yang mereka tempati adalah kontrakan Ainong Wanita Thailand.

Setelah zikir nya selesai,Aisah menyimpan tasbih tersebut di dalam sajadah milik nya,serta menyimpan mukena nya dengan baik.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!