NovelToon NovelToon

DALE&ZAHRA

01

Selamat membaca 😊

Suara langkah kaki terdengar menggema memasuki kantor dengan aura yang sangat dingin hingga membuat siapa saja yang berpas-pasan terasa beku .

CEO baru datang menggantikan CEO lama yang entah kemana tidak ada yang tahu kabar maupun

gosip nya .

MAXIM GROUP Adalah Perusahaan yang berjalan di segala bidang furnitur meski perusahaan ini tidak terlalu besar dari perusahaan lainnya tapi bisa di buktikan perusahaan itu bisa bertahan sampai sekarang dengan pemimpin pencinta wanita.

Semua orang terpana kala melihat CEO baru itu melangkah dengan tegas bahkan para kaum hawa maupu kaum adam menatap kagum pada CEO baru yang di gadang-gadang akan merombak seluruh isi,sistem serta kebijakan kantor MAXIM GROUP.

Daleano memandang jijik pada semua karyawan perempuan yang menunduk kepadanya tiba-tiba saja rasa trauma itu muncul kembali ,melangkah dengan cepat agar segera sampai di ruangannya .

''Do ...pecat semua karyawan perempuan di kantor ini ''perintah Dale langkah kakinya semakin cepat tangannya mulai bergetar .

Semua perempuan itu mengingatkan kembali pada ayahnya yang suka bermain perempuan apa lagi para perempuan itu memakai pakaian tidak layak untuk di lihat ,sudah seperti j***ng yang akan menggoda banyak pria.

''Tapi bos...''

''Aku tidak menerima penolakan ''sergah Dale cepat buru-buru dia masuk kedalam lift .

''Baik bos ''pasrah Ando mengerti ,meski dia sama dinginnya dengan si bos tapi juga sedikit merasa kasihan pada nasib semua karyawan perempuan itu apalagi mereka yang tidak bersalah .

Pintu lift terbuka keringat sedikit membanjiri dahinya Dale kembali melangkahkan kakinya dengan langkah seribu memasuki ruangannya sendiri .

Menghela nafas sedikit panjang mencoba menetralkan detak jantungnya yang cepat .

''Apa yang harus aku lakukan ?aku merasa semakin sakit ''batin Dale dia mencoba memejamkan matanya sebentar .

''Ini minum ,jangan di paksa Dale ''singkat Ando kemudian dia kembali keluar dari ruangan bosnya itu memberikan sedikit waktu agar tenang .

Dale langsung minum hingga tandas rasanya seperti sesak itu mengalir pergi mengikuti air yang dia minum ,setelah tenang Dale berkutat dengan pekerjaan meski dia masih baru tapi tanggung jawab harus dia lakukan dengan mempunyai pengalaman yang banyak dia mampu beradaptasi .

Dia ingin merubah semua peraturan di kantor ini dari yang mendasar ,internal maupun ekstrernal semua akan dia rombak dan membuang para tikus yang selama ini sudah menikmati yang bukan haknya .

''Do,tolong keruanganku sekarang !''ucap Dale tegas dan langsung mematikan sambungan interkomnya.

Dengan terburu-buru Ando sedikit berlari masuk kedalam ruangan Dale yang berada tidak jauh sebenarnya .

''Iya bos ''

''Tolong siapkan rapat untuk para pemimpin staf dalam 10 menit dari sekarang ''perintah Dale .

Tekadnya sudah bulat bahkan akan ada peraturan baru yang akan dia terapkan dalam perusahaan kedepannya.

''Baik bos''jawab Ando dengan langkah cepat dia keluar dari ruangan dan memerintahkan semua pimpinan dari setiap divisi untuk segera pergi ke ruang rapat sekarang yang tersisa hanya sedikit karena pemecatan yang di lakukan perusahaan sangat banyak lebih dari separuhnya .

Tentu saja semua yang menerima perintah rapat dadakan sontak sedikit khawatir rumor yang mereka dengar membuat semua merasa was-was.

Semua orang berkumpul di ruang rapat mereka sangat gugup apalagi mereka juga tahu pemecatan yang terjadi sebelumnya ,takut?sudah pasti apalagi mereka semua tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya.

Suara pintu terbuka CEO baru mereka masuk di ikuti tangan kanan dan juga beberapa orang di belakangnya aura dingin sangat kentara sungguh membuat siapa saja akan merasa tercekik ,suasana semakin mencekam ketika Dale duduk di singgana sana nafas mereka pun tertahan sambil menunduk semua orang itu tidak berani untuk menatap CEO baru mereka.

''Ando ''ucap Dale dia menelesik setiap orang yang berada di ruangan rapat itu dengan tatapan tajamnya.

Ando mengangguk kemudian melihat sekilas kearah semua orang dn fokus pada apa yang dia ucapkan.

''Sesuai peraturan baru yang diterapkan oleh CEO kita ,maka di mulai hari ini tidak ada karyawan perempuan di perusahaan ini.apalagi masuk ke kantor ini dengan alasan apapun ,jika ada yang melanggar maka akan mendapatkan konskuensinya dan akan di depak dari perusahaan ini serta mereka yang sudah di pecat tidak akan pernah diterima di perusahaan manapun''tegas Ando meski keberatan di tetap saja ini juga demi kebaikan bosnya.

''Tugas pertama bagian HRD kalian buat lah lowongan pekerjaan untuk setiap divisi yang kosong dan dalam satu minggu semua bagian itu sudah terisi.kalian tahu bukan apa syaratnya ?carilah orang yang berkompeten dalam bidangnya,tidak perlu penjelasan pasti kalian sudah tahu apa yang harus di lakukan''sambung Ando . Dale hanya medengarkan sambil terus menatap ekspresi semua orang yang berada di hadpannya dengandingi dan datar kharismanya semkin membuat orang-orang itu merasa segan.

''Baik pak ''ucap kepala bagian HRD yang baru dengan tegas meski takut tetap saja harus di hadapi .

''Hanya itu saja untuk hari ini selebihnya kita akan bicarakan di rapat selanjutnya ,silahkan semua kembali bekerja kecuali kepala keuangan tetap di sini ''ucap Ando ,semua orang berjalan kearah pintu sambil melirik sekilas pada kepala keuangan sesikit merasa kasihan namun mereka tidak bksa membantu karena mereka juga masih butuh pekerjaan.

Setelah semua orang keluar dari ruangan rapat menyisakan Dale ,Ando dan kepala divisi keuangan yang duduk tidak jauh dengan gugup dan gemetar sambil menunduk sedikit takut-takut dengan keberanian yang dia kumpulkan mencoba mendongak menatap kedua atasan yang menatap dirinya tajam suasana semakin gamang dan sangat mencekam ketiganya masuh dalam keheningan .

''Apa anda tahu kenapa saya tahan disini?''tanya Ando dengan dinginnya ,dia masih bersikap sopan meski tatapan menusuk terus dia layangkan .

''Sa..saya ta..tahu pak''gugupnya menjawab dengan nada suara pelan dan terbata-bata.

''Jadi?''Dale mnedengarkan dengan diam sambil terus menatap pria di depannya itu tajam .

''Saya hanya bawahan yang menurut apa perintah atasan apalagi...apalagi CEO yang lama mendukung semua kegiatan kepala divisi keuangan yang lama .saya tidak bisa berbuat apa-apa pak !meski saya asisten karena saya sangat takut dengan ancaman apalagi mereka menggunakan keluarga saya pak!tolong jangan dipecat karena hanya perusahaan ini yang gaji nya bisa menghidupi semua kebutuhan ibu dan adik saya pak !''pria itu memohon meski sangat takut dia tetap lebih takut melihat kesedihan ibu dan adiknya .

Air mata pria itu luruh begitu saja niatnya bekerja untuk menghidupi ibu dan adiknya dengan layak ,membuat mereka senang jika sekarang dia di pecat dan pulang ke rumah apa yang harus dia katakan ?apalagi adik satu-satunya ingin pergi ke universitas impiannya mana mungkin dia sebagai seorang kakak tidak mengabulkannya?sungguh dia harus mempertahankan pekerjaan ini apapun yang terjadi .

Dale menatap Tedi dengan lekat jika mendengar kata ibu dia iba dan akan mengingat ibunya meski bukan ibu kandung tapi dialah yang telah membesarkannya ,ibu kandung ?dia hanya bisa melihat dari album foto ibunya sangat cantik dengan hijab yang di kenakan di setiap foto.ibunya selalu berkata lembut serta baik hati pada semua orang sepertu itulah yang dia dengar dari ibu angkatnya tapi sayang sebegitu baiknya ibunya kenapa harus memiliki suami seperti ayahnya yang sungguh brengsek .

Mata itu tidak ada kebohongan di dalamnya ''Do lepaskan dia ,satu kesempatan jika dia masih mengulanginya bunuh saja beserta keluarganya sekalian ''perintah Dale .

''Terimakasih bos ''ucap Tedy sangat bersyukur .

''Berterimakasihlah pada ibu mu jika tidak kamu sudah pasti tahu ''singkatnya ,''Do awasi dia ''yang hanya di angguki oleh Ando.

Dale berdiri di ikuti Ando keluar ruang rapat meninggalkan Tedy yang diam dan masih sesegukan,''ibu terimakasih ''batinnya .

''Ternyata rumor itu tidaklah benar ,kesempatan ini akan aku gunakan dengan baik .nanti setelah pulang aku akan membelikan makanan kesukaan ibu ''senyum kembali terbit dia begitu bersyukur karena masih di berikan kesempatan kedua ,setelah itu dia keluar dari ruang rapat kembali ketempatnya bekerja.

Dale sudah berada di ruangannya dia diam di kursi kebesarannya beban yang dia tanggung se akan sangat berat ,meski sebenarnya dia tidak tega tapi jika teringat akan perbuatan bejatnya itu hatinya kembali mengeras rasa bencinya semakin besar.

Se akan semua itu berputar di dalam otaknya tanpa henti.

_____

terimakasih dukungannya 😁🙏

Like

Komen

Vote

See you next time ✌

02

Selamat membaca 😊

Di perusahaan seorang perempuan yang menjabat sebagai CEO menggatikan sang kakak dengan alasan yang tidak bisa di jelaskan sedang berkutat di meja merjanya dengan fokus dia memeriksa semua berkas yang harus dia tanda tangani apalagi berkas itu semakin menumpuk di depannya .

Perusahaan A&Y GROUP yang berjalan di bidang desain ,juga yang di tinggalkan oleh sang kakak .dia harus memimpin perusahaan itu di usianya yang seharusnya masih belajar di bangku perkuliahan.

Bukan terpaksa tapi kewajiban yang memang di amanahkan kepadanya mau tidak mau dia harus melaksanakannya karena perusahaan itu menghidupi banyak keluarga .

Kembali lagi ke zahra yang masih fokus pada pekerjaanya lembar demi lembar dia baca juga diteliti setelahnya menyematkan tanda tangannya fokusnya teralihkan ketika suara getar terdengar .

Mencoba untuk mengabaikan namun tetap saja dia merasa terganggu dan pada akhirnya mengangkat tanpa melihat nama yang tertera di layar .

''Assalamu'alaikum,halo?''ucap zahra dia masih berusaha fokus dengan pekerjaan di depannya.

''Wa'alaikum salam ,bisakah kita bertemu qil?aku mohon....''suara itu terdengar campur aduk antara marah dan juga kesal.

''Astaugfirullah,Apa kamu tidak bekerja ? Perempuan itu harus lembut sedikit saat berbicara''nasehat zahra di akhir kalimat .

''Qil...pokoknya kamu harus datang sekarang ,aku kirim share locknya ''ucap di seberang telpon dan langsung mematikannya .

''Wa'alaikum salam ''jawab Zahra meski sambungan telpon itu sudah berakhir ,dia hanya bisa geleng-geleng kepala mengingat sahabatnya yang super bar-bar itu .

Setelah mendapat notifikasi Zahra merapikan berkas yang berada di depannya memisahkan antara yang sudah dia tanda tangani dan yang belum agar memudahkannya saat akan memeriksa kembali semua berkas itu .

Zahra berdiri dari duduknya setelah merapikan semuanya dia keluar ruangannya tidak lupa senyum lembut yang selalu dia tampilkan ,bahkan sang asisten yang notabane nya juga perempuan ikut terpesona akan kelembutan juga kecantikan yang di pancarkan wanita berhijab itu yang tak lain adalah atasan sekaligus CEO perusahaan tempat dia bekerja .

''Selamat siang nona ''sapa Balqis ,dia berdiri dari kursi nya mendekat kearah sang atasan.

''Siang ''senyum Zahra .

''Apa jadwal hari ini sudah selesai?''tanya Zahra pada balqis yang mengkutinya dari samping .

''Untuk hari ini semua sudah selesai nona, besok saya akan mengatur jadwal anda lagi selama satu minggu ke depan ''jawab Balqis dengan tenang .

''Kalau begitu kamu pulang saja duluan ,tidak

Usah mengantar saya masih ada urusan di luar dan terimakasih untuk hari ini ''tidak lupa setiap kali menyelesaikan sesuatu bos lembutnya ini mengucapkan terimakasih .

Beruntung bukan?bos yang lembut ,baik dan suka memberikan nasehat yang membangun membuat siapapun yang bekerja padanya pasti betah.

''Itulah bosku ,sungguh aku sangat mengaguminya ''guman Balqis pelan hingga dia tidak sadar kalau sudah tidak ada orang di depannya kecuali bapak satpam yang melihat asisten sang bos dengan pandangan heran .memang pesona bos tidak ada duanya.

Zahra sudah sampai di lokasi yang di kirimkan oleh sahabat bar-barnya memasuki restoran pandangannya berkelana mencari seseorang hingga membuatnya menjadi pusat perhatian para kaum adam .

Dari sudut kiri seseorang melambaikan tangannya yang di balas dengan senyuman lembut zahra membuat siapapun akan langsung terpesona bahkan bisik-bisik sudah mulai terdengar namun Zahra tidak perduli dia tetap saja terus berjalan kearah yang dia tuju .

jika di dunia bisnis dia terkenal dengan panggilan CEO Zahra lain halnya jika itu orang terdekatnya seperti keluarga dan sahabat biasa memanggilnya Qila .

''assalamu'alaikum '' setelah sampai di meja yang di tuju Zahra memberikan salam namun tidak ada jawaban sembari duduk dan mendengar sahabatnya itu mengomel tidak jelas entah apa yang terjadi .

''salam harus di jawab meski sedang kesal sekalipun ''ucap Zahra mengingatkan yang langsung di jawab meski terlambat.

''wa'alaikum salam ,maaf ya Qil saking kesalnya aku sampai tidak mendengar ucapan salam darimu padahal aku tahu kamu menuju kesini ''sesal nya merasa bersalah padahal dia yang memanggil malah dia asik mengomel .

''tidak apa ''singkat Zahra ,dia menatap lekat sahabat bar-barnya sudah bisa di tebak pasti sudah terjadi sesuatu sehingga sahabatnya ini bersikap seperti itu .

''makan dulu ya Qil?aku sudah lapar gegara tadi mengomel sendirian ''ucapnya tanpa dosa ,di saat kesal pun sahabatnya ini tidak pernah lupa untuk makan Zahra menggelengkan kepalanya pelan.

''baiklah ,kebetulan aku juga belum makan siang '' ucap Zahra kemudian keduanya memesan makanan yang pada akhirnya keduanya makan terlebih dahulu sebelum memulai obrolan ,mengobrol pun butuh tenaga bukan?

Keduanya makan dengan tenang tanpa ada suara sudah terbiasa baru setelah makan mereka akan mengobrol .

''baiklah sekarang ceritakan apa yang terjadi?'' tanya Zahra .

''sebentar ...sebelum cerita aku mau pesan puding coklat untuk kita berdua ''ucap Nia pelan tentu saja zahra mendengarnya dan tidak bisa menolak, lagi-lagi sahabatnya ini membuatnya menggelengkan kepala pelan .tidak bisakah temannya ini bercerita dengan tenang? Namun mengingat sifat bar-barnya itu tidak mungkin bisa terjadi .

Sambil menunggu pesanan datang keduanya mengobrol pelan.

''aku lagi stres qil''ceplos Nia tanpa berfilter hingga semua orang sedikit melirik ke arah keduanya namun seperti yang di kata keduanya tidak perduli .

''gara-gara CEO baru di tempatku bekerja memecat seluruh karyawan perempuan termasuk sahabatmu ini''ucapnya lagi ,bercerita dengan kesal dan juga amarah yang meluap-luap.

Sepiring puding yang di letakkan di atas meja , matanya mengalih perhatian dan dia diam sebentar kemudian menyuapkan satu sendok puding kedalam mulutnya.

''semua tidak terkecuali padahal aku sendiri bingung apa kesalahan ku ,se ingatku aku bekerja dengan giat dan apa kamu tahu alasan kenapa sekarang aku sangat kesal?''tanya Nia namun Zahra menggelengkan kepalanya tidak tahu .

''hanya karena aku berjenis kelamin perempuan,bayangkan saja PE-REM-PU-AN .aku merasa diskriminasi ''Nia kembali memasukkan puding kedalam mulutnya kali ini potongan puding coklat itu sedikit besar hingga memenuhi mulutnya.Zahra dengan setia masih mendengarkan cerita sahabatnya itu yang sepertinya masih akan berlanjut .

''memang sih tampan tapi saat menatap para pegawai perempuan di dalam matanya itu ada tatapan jijik ,apa kita harus beribah menjadi laki-laki untuk bekerja di sana ?tidak mungkin bukan''celoteh Nia lagi sungguh dia sangat tidak terima ,zahra mengelus punggung tangan Nia pelan agar sahabatnya ini bersabar .

''mungkin jika menikah harus memiliki istri seperti dirimu Qila,yang lembut,penyabar dan memahami segala sesuatu apalagi Qila ku kan cantik dan pintar!''celetuk Nia menatap sahabatnya dengan pandangan berbeda.

''apa sudah selesai ceritanya?''ucap Zahra pada akhirnya dengan suara lembut.

''he he he sudah ''Nia menjawab dengan cengengesan sambil menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal .

_____

Terimakasih dukungannya🙏😁

Like

Komen

Vote

See you next time ✌

03

Selamat membaca 😊

''Tidak ada asap kalau tidak ada api,tidak ada musibah tanpa sebab .pasti ada sesuatu yang membuatnya bersikap seperti itu apalagi setelah aku mendengar ceritamu bukan tidak mungkin orang itu memiliki masalah atau trauma yang tidak semua orang bisa tahu .jadi...jangan berpikir yang tidak-tidak sebelum ada bukti yang jelas lagipula tidak baik mencela seseorang .mungkin ini sudah takdirmu menganggur atau kalau tidak kamu bekerja di perusahaanku ''ucap Zahra panjang kali lebar sambil menasehati Nia .

''Iya kamu benar ,kenapa aku tidak berpikir kesana ya ?dan aku tidak mau merepotkan mu terus menerus ini kan masalahku ''Nia merasa sungkan .

''Dari pada kamu keluyuran tidak jelas lebih baik membantu sahabatmu ini bukan?gunakan otak encermu itu untuk kebaikan''

''Baiklah ,kalau begitu ''ucap Nia tanpa dosa ,beruntung dia mempunyai sahabat seperti Zahra jika tidak mungkin dia akan lari ke clup malam untuk melampiaskan kekesalannya.

''Baru kali ini aku mendengarnya sangat mengejutkan tapi aku tidak bisa menerka-nerka pasti ada alasan di balik pemecatan semua karyawan perempuan itu ''batin Zahra .

Setelah selesai mengobrol juga sudah menemukan solusi yang baik akhirnya keduanya pun keluar dari restoran mereka masuk kedalam mobil masing-masing saling melambaikan tangan mareka berbeda arah .

Di dalam perjalanan Zahra berhenti sebentar setelah melihat seorang nenek dan juga cucunya yang sedang duduk sambil menangis tepat di samping minimarket entah kenapa setiap kali melihat sesuatu yang seperti itu Zahra akan membantu orang itu dengan persaan sedih .

''Nenek ada yang bisa saya bantu ?''tanya Zahra lembut sambil ke arah gadis kecil di samping nenek itu yang sedang menangis dengan pelan dan lembut Zahra mengelus kepala gadis kecil itu .

'' cucu saya sedang lapar nona tapi saya tidak mempunyai uang yang cukup untuk membeli makanan ,makanya nenek duduk di sini berharap akan ada orang yang berbelas kasih memberikan makannan pada kami ''jelas nenek itu terisak kembali mengingat sudah dua hari cucu kesayangannya tidak makan dan hanya meminum air putih.

Zahra yang berhati lembut merasa terenyuh harusnya masa tua nenek itu sudah tidak memimirkan apapun tapi demi sang cucu yang belum makan dia rela melakukan apapun.

Tanpa berpikir panjang Zahra merogoh dompet yang berada di dalamnya berharap ada uang cash yang tersisa ,matanya berbinar ternyata masih ada dia pun mengambil semua uang kertas yang ada di dalam dompet memberikannya pada sang nenek sambil terus tersenyum.

''Nenek ambilah ini meski tidak seberapa ,belilah makanan untuk gadis manis ini ''Zahra mwnyodorkan uang yang barada di tangannya ke hsdapan nenek itu .

''Tapi ini sungguh kebanyakan ''

''Tidak apa nek ini sudah menjadi rezeki nenek beserta cucu cantik nenek ini dan maaf saya harus segera pulang ''

''Terimakasih,,,,terimakasih sudah mau membantu nenek dan juga cucu nenek semoga suatu saat nanti akan ada orang yang menggatinya dengan penuh kebahagiaan''

''Sama-sama ''Zahra tersenyum lembut kemudian dia beranjak pergi tanpa dia sadari ada seseorang yang melihat kejadian itu.

''Perempuan semua sama ''gumannya pelan namun masih bisa di dengar oleh Ando.

Semakin hari pekerjaan yang di lakukan Dale semakin padat tidak ada waktu untuk memikirkan hal yang tidak penting.

Ando yang tidak mengerti hanya menaikkan bahu cuek sudah terbiasa dengan si kulkas berjalan itu jadi sudah tidak heran .

''Kenapa masih belum jalan?''

''Bos lampunya masih merah jika kita paksa kita bisa Mati ''jawab Ando setengah kesal entah apa yang di pikirkan bosnya itu apa sedang memikirkan sesuatu hingga tidak fokus ?tidak seperti biasanya .

Ke adaan semakin hening ada rasa tak nyaman di dalam diri Dale yang dia sendiri tidak tahu apa penyebabnya ,mungkin dia belum sadar akan apa yang terjadi tapi ya sudahlah pikiran dan hatinya masih belum tersadar.

''Ada apa denganku?''

Pertanyaan yang hanya bisa di jawab oleh dirinya sendiri namun Dale menepisnya .

Mobil kembali melaju dengan tenang Dale masih tetap sama selalu melihat kearah luar kaca tak seorang pun tahu apa yang ada di pikiran nya termasuk Ando sekalipun yang sudah paham .

''alhamdulillah ''

Setelah menunaikan sholat Zahra mengaji sebentar semua pekerjaan rumah dia lakukan sendiri tidak seperti di rumah utama yang banyak pelayan .

''terimakasih ya Allah hari ini aku masih di berikan kesehatan dan membantu orang lain ''gumannya pelan .

merebahkan dirinya di atas kasur sebentar nafas teratur sudah mulai terdengar .jika Zahra sudah meraih mimpi indahnya berbeda dengan Dale yang masih terjaga mata yang ingin diistirahatkan itu tidak bisa tertutup .

sebuah bayangan melintas sontak Dale menggelengkan kepalanya beberapa kali untuk menghilangkan bayangan itu .

''lebih baik aku tidur jika tidak maka dia akan terus berkeliaran di depan mataku ''ucapnya pelan .

Apa yang dia ucapkan tidak sesuai dengan apa yang terjadi meski matanya tertutup Dale berguling kesana kemari merasa tidak nyaman hingga pada akhirnya dia pun tertidur mungkin karena lelah.

Terimakasih dukungannya 😁🙏

Like

Komen

Vote

Share

See you next time 😀✌

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!