NovelToon NovelToon

Persembahan Cinta Ku

Awal Kisah Ku

...Kisah ku dimulai hari itu, ketika aku bertemu dengannya layaknya takdir antara Laila dan Majnun, Romeo dan Juliet, atau Rose dan Jack, aku yang bagaikan kerikil jalanan berubah menjadi mutiara lautan setelah bertemu dengannya.....

...Yah itulah kekasih yang paling kucintai, yang aku ikhlaskan dan aku korbankan dari ke egoisan ku lantaran aku takut ia akan meningalkan ku tanpa kata, namun ini menjadi sebab penderitaan kami, aku salah namun aku tak ingin di salahkan, aku takut tapi aku tak ingin terlalu takut dan aku cemas atas sesuatu yang aku putuskan! namun semuanya merasa bersalah pada sesuatu yang tak salah, hingga terjadi pelarian yang menjadi sebuah kesalahan.....

...***...

...Persembahan Cinta Ku...

Dear Diary

15 Agustus 2016

Malam Hari

..."Sudah satu minggu berlalu dari pertemuan kami hari itu. Aku sangat merindukannya, Tapi aku tak pantas untuk ia yang bukan siapa-siapa ku......

...Jujur, aku jatuh hati pada pandangan pertama ku, tapi aku tau aku takkan bisa memilikinya, ia hanya angan-angan untuk ku. Namun, tak bisa ku ungkiri karena rindu tak bisa ku bendung lagi.....

...Ya Allah.....

...Sungguh hati hamba Mu ini lemah. Namun, bila ia memang bukan untuk ku,...

...Ku mohon gantikanlah dengan ia yang memang takdir ku. Dan jika ia memang takdir ku, ku mohon pertemukan kami dalam ikatan suci Mu.."...

^^^ZA..*^^^

Begitulah tulis ku dalam diary khusus ku, sebenarnya aku bukanlah orang yang suka menulis diary namun begitu aku bertemu dengannya aku secara khusus membeli diary untuk mengisikan butir-butir rindu yang tak bisa kutahan untuknya, karena aku tak mau berbagi cerita dengan yang lain lantaran pertemuan kami merupakan sebuah rahasia nyata, pertemuan kami menjadi boomerang untuk kami berdua yang akhirnya mengubah hidup kami, namun kami bertemu kembali disaat yang tak pantas untuk bertemu..

...***...

16 Agustus 2016

Pagi Hari

“Hoam” Bangun sambil meraba-raba Hp untuk melihat jam..

“Ara! sayang ku!! istrinya fir’un Asyiah! sudah bangunkah?” Ledek teman baik ku Andini..

Andini Bakhri adalah salah satu dari tiga teman baik ku yang baru ku jumpai pada awal semester pertama kami, ia adalah gadis cantik rupawan yang banyak di gemari oleh anak laki-laki dan perempuan yah, katakan saja dia atletnya dan aku kutu bukunya (umpamaan terkenal dan tidak terkenal) dan aku sendiri adalah Zahratul Asyiah, Mahasiswi Sosiologi angkatan baru, saat ini kami masih berada pada semester pertama kami. Selain Andini aku masih punya dua sahabat lainnya yaitu Putri Siregar Beruntu dan Putri Mika Nur Husna

Sebenarnya kami tinggal di sebuah asrama kampus yang berisikan empat orang perkamar dan beruntungnya aku bertemu dengan orang-orang yang cepat berasdaptasi sehingga kami cepat akrab satu dengan yang lain, aku tidak tau bagaimana dengan anak kamar lainnya yang jelas kamar kami okey! oh ya, kampus kami merupakan kampus ternama (kampus nomor satu) di kota A..

“Perkataan adalah do’a, jadi berhentilah meledek ku sebagai istrinya fir’un, itu bukan alasan orang tua ku untuk membuat nama ku demi kiaan”

“Baiklah! baiklah!! mamah dedeh,haduh capeknya naik lantai tiga”

“Jadi, katakan padaku apa alasan orang tua mu meberi nama itu” Sambung Mika yang muncul tiba-tiba..

“Mereka berharap aku menjadi wanita yang kaut dalam menghadapi segala ringtangaan, tapi ayah ku selalu ketakutan ketika membayangkan aku mendapat suami yang seperti fir’un, hemm”

“Kalau begitu perbanyakkan do’a mu”

“Ya“

“Oh ya, kau ada subuh tadi?”

“Ada, tapi setelah itu aku tidur lagi hehe”

“Kenapa akhir-akhir ini kau susah di bangunkan?”

“Hem, kenapa itu juga di tanya! kok Cuma kalian yang pulang Putri kemana?”

“Katanya mau ke gereja”

"Mmm”

Begitulah percakapan singkat kami, kami cukup senang bisa saling melengkapi satu sama lain dalam dunia kampus kami namun mereka semua adalah orang yang sangat terbuka sehingga mereka jadi orang yang sangat ceria, berbeda dengan ku meski aku cepat bergaul dan mudah tersenyum namun masalahku tak pernah ada yang tau, maka itu, aku terkadang terlihat murung, diam dan terkadang marah sendiri mereka sering merasa aneh akan sikap ku dan mereka juga pernah bertanya, namun aku tidak bisa mengatakan apapun pada mereka karena aku..

...***...

Malam Harinya kami semua di sibukkan dengan tugas kami masing-masing, karena kebiasaan kami yang hampir sama bahkan ke sukaan kami juga sama dan kami sama-sama pengemar Korea tentunya, dimana kamar kami yang berisikan satu Armi dan dua Exo-L, satu lagi hm.. Jadi kami sering memutarkan lagu kesukaan kami yang sambung menyambung menjadi satu dan nyanyi malam ini di mulai dari Exo..

Ijen jogeumsshik sanaweojinda

Na eureureong,,., euruereong

Euruereongdae

Na..nana.., nana..,

Gwaenchanha

Errybody say la la la la (la la la la)

Emn, nana,,.,

putouruneee

eh,, eyo…, weyo..,

Begitulah suara kami yang meniru lagu kesukaan kami (walaupun tidak jelas tapi kami puas hehe)

Setelah lagu Exo terbitlah lagu Bts yang sambung menyambung menjadi satu namun semua orang ikut bernyanyi lantaran sudah biasa mendenganya, jadi pada hafal lirik walaupun tidak terlalu jelas..

...***...

Disaat semua orang sudah selesai dengan tugas masing-masing dan beranjak tidur aku malah tetap di meja belajarku untuk menuliskan kisah cinta ku yang lain, aku mulai mengeluarkan buku bewarna biru dan pena bertinta hitam itu.

Aku ingin mengisahkan tentang ia yang ku lihat dari jarak jauh namun tak lepas dari jarak pandang ku, pada satu titik entah kenapa aku merasa ia juga sedang memperhatikan ku, pernah sesekali kami saling bertatapan hingga kami saling menghindar dan membuat kesalahan satu sama lain ya, itulah manisnya cinta pertama ku Amir sebutan ku untuknya..

Dear Diary

17 Agustus 2016

^^^"Sangat Tampan ya, begitulah ujar teman-teman ku saat melihat kau yang berdiri di seberang sana sambil memegang sebuah kamera.. ^^^

^^^Senang dalam hati ku saat mereka terus berbicara dan memuji tentang mu, lantaran aku telah jatuh hati pada mu jatuh hati dalam diam ku.. ^^^

^^^Namun engkau ibarat bintang di langit indah tapi tak bisa ku gapai..^^^

^^^Aku bertanya-tanya gambaran seperti apa yang sedang kau ambil? Berharap hati, Aku ada di dalamnya! Ingin bibir ini jujur pada mereka yang terus melihat dan membicarakan mu, bahwa aku kenal pada mu.. ^^^

^^^Namun itu akan menjadi masalah untuk ku. Terlepas dari apapun itu, aku sangat senang bisa melihat mu lagi.."^^^

^^^ZA..*^^^

Begitulah tulis ku pada laki-laki tampan yang telah melumpuhkan hati ku dengan senyum dinginnya, aku sangat bahagia meski hanya sekedar mengenalnya, lantaran pertemuan tak terencana kami ibarat takdir antara langit dan bumi yang tak akan pernah bersatu tapi saling merindu..

Begitu selesai menulis diary aku melanjutkan serial drama korae yang sedang aku tonton untuk mengurangi rasa sepi ku, lantaran rindu yang mengebu-gebu dalam hati ku sehingga aku tidak bisa tidur dan takut hati aku akan menghubunginya terlebih dahulu..

Takut ia akan berpikir kalau aku perempuan yang mudah namun terlepas dari apa pun itu aku mulai mendegar suara bisikan yang merdu tapi samar-samar *“rindu itu harus di lepaskan!!” sontak aku terkejut dan terbagun dari kasurku melihat sekelilingku namun tak ada yang bangun saat itu, aku langsung positive thinking itu pasti suara hati ku lantaran rindu yang tak bisa ku bendung lagi, lekas aku meningalkan drama ku dan mengambil wudhu lalu mengaji untuk menenangkan pikiran dan hati ku yang gelisah tak karuan..

Rindu Tak Terbendung Lagi

...Ketika cinta ku tak berbalas aku malah mulai mengeluh dan melupakan semua yang harusnya tak ku lupakan, meninggalkan kewajiban ku yang merupakan seorang hamba, merupakan seorang anak, merupakan seorang mahasiswa, aku menyia-nyiakan segalanya.....

...Tapi aku tetap pada pendirianku, satu hal yang tidak akan pernah berubah dari hidupku yaitu agama ku, kepercayaan ku, itu adalah landasan hidup ku namun tak bisa ku pungkiri aku telah jatuh kedalam lubang yang tak berdasar, yang aku tak tau apakah aku akan tetap hidup atau aku akan mati disana? aku yang saat ini adalah aku yang paling lemah, berada di titik terlemah hidup ku. Yah, aku benar-benar gagal move on.....

...***...

...Persembahan Cinta Ku...

Dear Diary

15 September 2016

Malam Hari

..."Sudah berhari-hari berlalu sejak pertemuan kita hari itu, sampai hari ini aku hanya mendengar kabar angin tentang mu, berharap hati ini, kita akan bertemu langsung walaupun hanya sekedar bertukar sapa.....

... Sungguh hati ini mulai gaduh gulana, Allah lah yang menciptakan hati dan rasa cinta maka aku kembalikan rasa cintaku kepada Mu.....

...Berharap Engkau mempertemukan kami kembali.....

...Kini aku mulai terlena. Setiap pagi ku lihat layar hp ku begitu mata ini terbuka namun tak ada kabar apa pun tentnag mu.....

...Hati ini sedikit kecewa namun, bisa apa?...

...Perubahan mulai terjadi hingga mereka sadar dan bertanya-tanya, mengapa dan ada apa? Tapi mereka tak langsung bertanya lantaran mereka tau, aku akan mengatakan tak ada apa-apa. Tapi sungguh hati ini mulai merana.....

...Baru saja aku menghubunginya, orang yang bisa mencari tau tentang mu! sudah tak sabar dan penuh harap segera dapat kabar baik tentang mu darinya!!!"...

^^^ZA..*^^^

Begitulah tulis ku malam itu yang penuh dosa dan penyesalan kini karena aku berharap pada manusia bukan Tuhan, aku yang terlena saat itu menyia-nyiakan hidupku, menyia-nyiakan setiap kesempatan yang aku miliki, dunia yang besar ini menjadi kecil bagi ku, nafas yang berguna menjadi sesuatu yang tak berguna pada ku, bayang-bayang mu terus muncul dalam hidupku tapi sungguh ini bukan diri ku lagi inilah nafsu ku atas diri mu, jika waktu bisa ku ulang aku benar-benar ingin melupakan mu disaat aku masih bisa, namun anehnya hati ini tak punya penyesalan..

...***...

16 September 2016

Pagi Hari

“Ara bangun subuh dulu”

“Emm”

“Jangan emm, bangun sana!!”

“Iya"

Aku yang awalnya malas bangun namun terus di paksa bangun untuk subuh dulu jujur akhir-akhir ini aku sangat malas untuk bangun subuh tapi syukur aku memiliki teman-teman yang baik yang tidak ingin aku sesat dan menderita di akhirat..

Setelah aku selesai subuh awalnya aku berniat untuk tidur lagi namun Mika mengingatkan ku akan kelas presentasi ku pagi ini yah, aku dan Putri berada di kelompok yang sama dalam mata kuliah Pengantar Sosiologi, aku pun segera membangunkan Putri yang sedang tertidur pulas untuk belajar bersama..

Kami hening dalam pelajaran masing-masing, segala persiapan kami lakukan untuk kelas jam 10 pagi ini. Ketika kami menikmati pelajaran masing-masing tanpa terasa waktu terus berjalan, di tengah-tengah kesibukkan sebuah pesan pun masuk pada ku..

Trt

+6285369……98

“Assalammualaikum”

Pesan singkat itu membuat jantung ku berdetak begitu kencang yang membuat senyum ceria terpancar jelas di wajah ku yah, itu adalah pesan dari Amir sosok yang ku rindukan selama ini entah angin apa yang membuatnya mengirim pesan pada ku, namun apa pun itu aku sangat senang dengan cepat aku membalas pesannya..

“Waalaikumsalam! maaf ini siapa?” Tanya ku pura-pura tak tau..

“Ini aku, Emir”

“Oh, ia ada apa?”

“Begini aku ingin membicarakan masalah yang terakhir kita bahas apa boleh?”

“Boleh”

“Apa kau punya waktu luang lusa? soalnya saat ini aku lagi di luar kota"

“Tentu”

“Baiklah, lusa kita bahas tempatnya sekarang aku masih ada kegiatan, sampai jumpa lusa”

“Emm”

Percakapan kami pun berakhir dengan cepat dan ringkas, walau pun aku memberi respon singkat namun aku bahagaia sekali hingga..

“Yes" Teriakku sambil melompat..

"Akhirnya kami bertemu lagi!!” Aku mulai lupa diri..

Akibat dari kegiranggan ku, semua orang kini tau dan penasaran apa yang telah terjadi pada ku dan tentu kali ini aku tidak bisa menghindar lagi, dengan terpaksa aku menjelaskan situasi ku saat ini walaupun tak sama persis..

“Jadi kau jatuh cinta pada pandang pertama mu?”

“Ya”

“Dan dia tidak tau kalau kau menyukainya?”

“Ya”

“Jadi bajingan mana yang telah mempengaruhi hidup mu bebrapa hari ini?”

“Berani sekali dia mencuri hati sayang ku!!”

“Cepat katakana pada ayah siapa laki-laki itu!!”

“Yah, akan ku katakan jika kami benar-benar pacaran ok!!”

“Sampai kapan kami akan menunggunya?”

“Sampai kami jadian, aku tidak mau mengatakan sesuatu yang tidak pasti”

Semua teman-teman ku memaksa ku untuk mengatakan siapa laki-laki yang telah merebut hati ku hinga hidupku pun terpengaruh namun aku tak mau mengatakan pada mereka siapa itu dan aku sedikit penasaran bagaimana respon mereka jika mereka tau laki-laki itu adalah laki-laki yang juga mereka idolakan, terlepas dari canda dan tawa kami tiba-tiba..

“Okey, tapi Asyiah ingat apa yang akan ku katakan pada mu ini?”

“Apa?”

Di antara semua teman-teman ku Mika adalah anak lulusan pesantren yang dari keluarga malim lagi tinggi ilmu agamanya, ia sering kami panggil dengan sebutan ibu santri. Dia adalah orang yang sangat dewasa dan penuh perhatian, pengertian dan berbelas kasih, itu sebabnya ia sangat di sukai oleh semua teman-teman angkatan kami..

“Aku tidak melarang mu untuk jatuh cinta, itu adalah hal yang normal sebagai insan manusia tapi kalau bisa hindarilah pacaran”

Setelah mendengar ucapan Mika kami saling pandang-pandanggan, sesuai apa yang kami pikirkan tentang Mika, ia yang di penuhi pendidikan agama tentu saja tidak setuju dengan yang namanya pacaran, menurutnya cinta-cintaan tanpa ikatan adalah dosa. Karena itu bisa menyesatkan manusia, bisa melakukan hal yang tidak seharusnya di lakukan terutama itu bisa menjatuhkan marwah manusia di mata Tuhan-nya, khususnya bagi wanita itu akan berbekas, apa lagi jika kebobolan sampai hamil..

“Ingat pacaran itu tidak baik setan itu ada dimana-mana, orang pacaran sering berdua-duaan dan di tengah orang yang berduan setanlah yang ke tiga, aku tidak mengatakan ini karena aku iri kau telah jatuh cinta, kau menemukan orang yang layak, orang yang membuat jantungmu berdebar tapi aku takut kau hanya akan kecewa karena kalian bersatu bukan karena restu Tuhan melainkan hawa nafsu kalian saja”

Begitulah perkataanya saat itu, namun aku tidak mengindahkannya hingga aku terjerumus pada masalah hati padahal ia telah mengatakan aku akan kecewa, kecewa karena berharap pada hambanya Tuhan bukan pada Tuhan ku, perkataanya masuk telinga kanan dan keluar telinga kiri ibarat angin lalu..

...***...

Dear Diary

18 September 2016

Tengah Malam

^^^"Besok adalah hari janjian pertemuan kita. Aku sedikit gugup dan takut, aku takut padahal yang tak jelas Hmm, aku benar-benar gelisah..^^^

^^^Aku tidak tau harus mengatakan apa? Haruskah kita benar-benar bertemu? Atau tidak usah saja? Tapi aku sangat ingin melihat mu..^^^

^^^Apa yang harus aku lakukan? ya Allah tenangkanlah hati hamba mu ini.."^^^

^^^ZA..*^^^

Ditengah penulisan diary ku, tergiang perkataan Mika dalam otak ku, aku sedikit terpengaruh atas ucapannya setelah kucerna semua yang ia katakan benar adanya dan tak salah namun aku mengatakan pengecualian dalam hati ku, kini aku membela diriku bahwa pacaran tidak salah selama kami tidak melakukan hal-hal yang buruk, saling menjaga diri dan memberi batasan satu sama lainnya terlebih lagi aku tidak pernah pacaran selama hidupku dan aku ingin mersakan cinta-cintaan itu yang selalu di bicarakan oleh teman-temanku..

Namun aku sangat gelisah tak ingin kulanjutkan tulisan ku, kini aku menyimpan diary ku dan beranjak dari meja belajar ku untuk wudhu yang ku lanjutkan dengan megaji berharap hati ku tenang..

...***...

18 September 2016

Pagi Hari

Seperti biasa, pagi kami dihabiskan di kantin kampus untuk mengisi perut kosong kami agar berenergi mengikuti kelas hari ini yang di mulai jam 08.00 pagi..

Setelah selesai makan kami berjalan bersama menuju kelas yang tidak peduli jika kelas akan di mulai tepat waktu atau tidak, sambil berjalan aku mulai mengatakan isi hati ku..

“Aku siang ini tidak masuk ya!”

“Kenapa?”

“Emm, a-akuu_”

“Kau ingin bertemu dengan sang pujaan hati?”

“Hehehe bantu absen ya, please!! kali ini aja!”

“Oke deh, apa sih yang engga untuk cinta ku”

“Andini yang terbaik”

“Teman buat yang ngak baik kok di dukung sih?”

“Yah Mika! kali ini aja ya, bantu aku ya.. ya.."

“Aku akan diam jika tidak ada yang bertanaya pada ku, Ah!! intinya aku tidak janji”

“Yah Mika”

“Pergilah dengan tenang, hari ini biar aku dan Putri yang akan jadi pawang Mika”

“Itu benar kami akan mengawasinya terus kau tenang saja!”

“Yaduera geumawayooo”

Aku senang saat itu, teman-teman ku mendukung ku walau Mika tidak sama sekali yah, aku tidak terlalu peduli pada ocehannya meski pun ia tanpa bosan menceramahi ku tapi, aku sudah tekad bulat untuk datang menemui pujaan hati ku..

18 September 2016

Siang Hari

+6285369…,98

“Assalamualaikum”

Begitulah pesan singkat yang masuk namun penuh dengan kebahagian tak jelas dari hati ku, nomor yang aku tunggu-tunggu akhirnya muncul kembali, aku sengaja tak menyimpan nomornya di hp ku untuk berjaga-jaga..

Sebenarnya aku adalah orang yang suka pada hal-hal yang misterius yang membuat orang bertanya-tanya namun kini aku berubah sejak bertemu denganya, ia mengajarkan ku pada hal-hal yang manis dan aku pun menjadi hal yang manis itu, jika dulu mungkin aku sudah muntah melihat diriku yang sekarang tapi seiring waktu berjalan aku tahu hidup itu memeng penuh dengan hal-hal yang manis dan cinta itu penuh dengan misteri yang harus di pecahkan..

“Waalaikumsalam”

“Sudah dimana?”

“Sudah di depan café!!”

“Naiklah ke atas aku sudah di lantai dua”

“Baiklah”

Peluang Dalam Kesempatan

...Setelah berpisah darinya aku memiliki kebiasaan unik dimana ketika aku lagi putus asa, sedih tak karuan, di landa masalah yang bertubi-tubi atau pun disaat aku bahagia aku akan melihat langit, karena aku berharap disetiap pandangan ku ada bintang yang terlihat disana.....

...Yah, begitulah cinta jika memang cinta itu ada maka ia akan seindah bintang-bintang di langit dan jika cinta tak ada maka ia di ibaratkan langit yang kosong tanpa bintang bukan tak indah tapi hanya ada langit yang hampa. Itu bukanlah harapan ku.....

...***...

...Persembahan Cinta Ku...

Dear Diary

25 September 2016,

Tengah Malam

..."Telah satu minggu berlalu kenapa kau juga tak kunjung menghubungi ku, padahal kau dan aku telah sepakat untuk bertemu kembali ada apa? apakah sesuatu terjadi pada mu? atau kau memang tak berniat untuk menemuiku? meski aku tahu masalah kita tidak terlalu penting saat ini tapi aku berharap ada sebuah pesan yang masuk dari mu paling tidak, beri kabar tentang dirimu agar hati ini tenang.."...

^^^ZA..*^^^

Aku saat ini benar-benar terlena dengan indahnya cinta yang tak jelas dan pasti terkadang terlitas dalam pikiran ku mungkin kita berdua bukanlah orang yang di takdirkan untuk bersama, namun aku tak ingin percaya pada kenyataan pahit itu aku tetap dan terus berharap pada seorang manusia yang jelas ku tahu pasti bisa menyakiti hati manusia yang lainnya namun kegilaan cinta mulai menghantui hidup ku..

...***...

27 September 2016

Pagi Hari

+6285369…,98

“Assalamualaikum..,”

Seperti biasa pesan salam masuk terlebih dahulu, ia hanya akan melanjutkan ketika aku sudah membalasnya jika tidak ia hanya akan menunggu, sikap santunnya ini membuat aku semakin dan makin menginginkannya..

Kali ini aku tidak ingin terlalu cepat membalasnya aku ingin sedikit memberinya pelajaran supaya ia merasakan seperti itulah aku menunggunya, aku menyibukkan diri ku dengan urusan kampus namun sesekali aku terus melihat pesan masuk itu, sedikit berharap jika aku mengabaikannya ia akan menghubungi ku berkali-kali, lebih tepatnya aku berharap ia tak hanya memberi sebuah pesan..

Berjam-jam waktu telah berlalu jangankan melakukan panggilan suara dengan ku bahkan pesan tambahan pun tak ia kirimkan, aku mulai kesal atas sikap acuh tak acuhnya itu, namun aku masih menahan diri walau terkadang berpikir untuk segera menghampirinya saja..

Hari pun mulai gelap aku kembali ke asrama ku, setelah melakukan segala hal jam pun sudah menunjukkan pukul 22.00 malam, kemudian aku melihat hp ku berharap ia akan mengirimkan ku pesan yang lain namun ternyata tidak sama sekili benar-benar hati ku kecewa, terniat hati ini untuk menghubunginya tetiba ibu ku malah menghubungi ku duluan..

Pahlawan Hidup Ku. memanggil…

“Assalamualaikum ma”

“Waalaikum salam sayang, gimana kabarnya?”

Saat berbicara dengannya aku sering lupa waktu, ia menanyakan ini itu yang membuat aku merasa seperti putri kayangan yang di perhatikan tidak lupa pula ayah ku ikut nonggol dan berbicara, di tambah lagi suara ribut para kakak dan adikku menjadikan hati ku senang di rantau orang dengan suara canda tawa mereka, ya Allah aku benar-benar besyukur lahir dalam keluarga ini, begitu selesai berbicara aku melihat jam sudah menunjukkan pukul 00.00 malam, sudah sangat larut bila aku menghubunginya! ku urungkan niat hati ku untuk menghubunginya esok pagi saja..

...***...

Dear Diary

28 September 2016,

Tengah Malam

^^^"Assalamualaikum, Hanya kata itu yang kau kirim pada ku? Sungguh, aku kecewa tapi bisa apa? ^^^

^^^Bagaimana cara ku mengungkapkan isi hati ku pada mu karena aku bukan orang yang bisa menahan godaan cinta ku,^^^

^^^Lagi-lagi aku bimbang karena mu. Andai saja kita tak bertemu akan kah hati ku begini? Tapi hati ini malah bersyukur bisa bertemu dengan mu..^^^

^^^ Cinta Pertama Ku.."^^^

^^^ZA..*^^^

...***...

Dear Diary

15 Oktober 2016,

Pagi Hari

..."Berhari-hari telah berlalu namun engkau tidak menghubungi ku lagi, ada apa dan kenapa? Aku rindu, sangat rindu.....

...Jika bisa memilih lupa aku ingin melupakan mu saja tapi hati ku terus berkata apa? Rindu akan diri mu, disatu titik aku pernah menagis memikirkan tentang dirimu. ...

...Akankah kau memikirkan hal yang sama dengan ku? Sungguh, rindu tak bisa ku bendung lagi.."...

^^^ZA..*^^^

...***...

Selesai menulis curhatan hati aku pun berangkat ke kampus menyusl mereka teman-temanku yang telah duluan pergi. Pagi ini aku tidak nafsu makan karena itu aku di tinggalkan..

Disaat aku melewati jalanan sepi menuju kampus seseorang tiba-tiba menghampiri ku tentu jantung ku berdetak kencang dalam hati baru saja aku menulis kisah tentang rindu ku untuk mu kini kau malah muncul sendiri! aku sekarang merasa aku berada di atas Awan..

“Assalamualaikum”

“Wa-waalikumsalam”

“Bisakah aku menyita waktu mu sebentar? kakek ku ingin berbicara dengan mu!”

“Ha?! oh ya”

Dalam hati ku berharap kau datang untuk memberi penjelasan pada ku, tapi kau malah datang karena kakek mu ingin berbicara dengan ku lucu, aneh, tapi nyata dan aku malah baik-baik saja, cinta itu gila..

Tubuh ku bergerak tanpa menolak mengikuti langkah kakinya, kemudian kami menaiki sebuah mobil yang berlaju meningalkan kampus hari itu aku bolos seharian, bagitu sampai di sebuah restoran kami naik ke lantai dua dan tentu menemui kakeknya yang telah menunggu di sana, begitu sampai kakeknya memperlakukan ku dengan penuh hormat dan segan, takut aku akan kecewa pada sambutannya yang sederhana saja..

Padahal aku sudah cukup puas dengan apa yang aku lihat di depan ku, kami pun membicarakan masalah yang ingin di ketahui oleh sang kakek tidak lupa ketika aku saling bertukar kata dengan sang kakek aku melirik atasnya sambil tersenyum tipis dan aku yakin pada saat tertentu kakeknya menangkap lirikan kecil ku pada sang cucunya yang duduk disamping sambil menikmati tehnya..

Dia saat itu tak memperhatikan ku, entah ia sengaja atau tidak? aku tak tau! yang jelas aku memperhatikannya pada setiap kesempatan ku sampai pada satu titik..

“Aku permisi ke kamar mandi dulu”

Saat itu entah hanya perasaan ku atau itu memang benar, aku merasa sang kakek berniat untuk memberi kesempatan pada kami berdua tapi sayang cucunya tidak peka, entah dia memang tidak suka atau apa? namun begitu mereka keluar aku sama-samar mendengar..

“Kenapa kau juga ikut keluar?”

“Tentu saja untuk menemani kakek”

“Aku bisa sendiri! dasar anak nakal yang tidak peka”

Begitulah dengar ku, aku bertanya-tanya apa maksudnya? apakah ia tau sesuatu? aku sedikit gelisah namun penuh harap semoga ini menjadi peluang untuk ku tapi bisa apa aku malah terkejut ketika pertemuan kami di akhiri dengan kata-kata perpisahan..

...Flashback...

“Terimakasih nona Ara atas waktunya”

“Sama-sama, aku juga senang bisa membantu”

“Baiklah kalau begitu aku permisi dulu”

“Baiklah”

“Biar aku temani kek”

“Anak ini, kau tetap disini antar nona ini pulang”

“Hm? baiklah!”

Karena paksaan sang kakek ia pun tetap tinggal bersama ku..

“Kita keluar sekarang?”

“Ya”

“Kau ingin pergi ke suatu tempat dengan ku?”

“Mm, eh! ya?”

Tiba-tiba dia mengatakan sesuatu yang membuat ku melambung tinggi namun aku malah bingung salah tingkah karena pernyataan tiba-tibanya..

“Kenapa bingung?”

“Ha?!”

“Hm, kupikir ini yang juga kau inginkan?"

“Apa???”

Kini kelar sudah aku bingung tingkat tinggi tiba-tiba saja! ada angin apa? mimpi apa ia semalam? tanpa sadar aku mengulurkan tangan ku padanya..

“Tidak panas!”

Ujar ku yang kemudian mencubit kecil pipi ku bermaksud membangunkan ku dari mimpi siang bolong ku. Dia malah terkekh kecil melihat tingkah aneh ku, kemudian dia mengelus kepala ku..

“Ara tidak lagi mimpi kok tapi jujur jika bukan kakek aku tidak berani!”

“YA! apa maksud mu?”

“Kakek mengatakan pada ku, kau sepertinya sedikit tertarik, apakah itu benar atau hanya perasaan kakek dan aku saja?”

Dan hari itu menjadi awal yang sangat mengembara, pikiran ku melayang entah kemana-mana, hampir saja jiwa ku pun terbang keluar untungnya fisik ku masih sanggup menumpang rasa tak percaya diri ku yang telah lama merana, kini pertemuan kami yang tak terencana menjadi peluang dalam kesempatan kami, akhrinya tubuh ku hanya di gandeng olehnya entah kemana..

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!