NovelToon NovelToon

TERBUKA NYA MATA BATIN

01. Membuka mata batin

Tidak semua orang dilahirkan ke dunia ini memiliki MATA BATIN yang terbuka, Pengertian mata batin sendiri adalah kemampuan istimewa yang dimiliki seseorang untuk bisa melihat dan merasakan sesuatu lebih dalam. 

Awal nya, wanita cantik yang bernama Rara ini tidak pernah percaya apa yang di maksud dengan dunia lain, hingga suatu hal yang membuat ia begitu ingin melihat 'mereka' dan ingin sekali mengetahui tentang 'mereka'.

Rara sangat mencintai Bima, namun Bima telah mendahului nya menghadap sang pecinta karena insiden kecelakaan yang ia alami, padahal sebentar lagi mereka akan melaksanakan perpisahan sekolah dan Bima juga telah berjanji akan membawa Rara satu kuliahan dengan nya di kota, bukan hanya itu Bima juga telah berjanji akan menikahi Rara setelah serjana nanti nya.

namun janji tinggal lah janji, tidak ada yang mengetahui umur seseorang, sehingga kisah percintaan mereka harus kandas karena kematian.

"apa kamu yakin Ingin melakukan ini nak ?" tanya seorang lelaki berpakaian serba hitam dengan asap kemenyan yang menyengat dan berasap di antara mereka.

"iya mbah saya yakin, karena saya ingin bertemu dengan kekasih saya dan bisa melihat nya lagi..." ujar Rara mantap sambil duduk di depan lelaki yang di panggil Mbah itu.

"tapi, saya tidak bisa memastikan jika kamu bisa bertemu dengan nya, sebab jika arwah nya sudah tenang,dia pasti akan kembali, hanya roh bergentayangan yang masih berada di sekitar kita..." ujar Mbah itu lagi, meski membuat Rara bimbang,namun beberapa hari ini ia telah menimbang akan konsekuensinya.

"saya tak masalah mbah, setidaknya saya sudah berusaha meskipun saya tidak bisa bertemu dengan Bima nanti nya..."ucap Rara yakin.

"iya sudah, kita mulai ritual nya, ingat yang terbuka tidak bisa tertutup lagi..."tambah Mbah lagi dan Rara pun mengangguk hingga membuat Mbah mendekat kearah nya.

"tutup mata mu, saya akan membacakan mantra untuk membuka nya, tapi ingat satu hal, jangan pernah mengintip atau pun membuka sedikit pun saat sebelum saya memberikan aba-aba untuk membuka..."tambah Mbah lagi.

"baik Mbah..."ujar Rara pasrah.

Rara pun menutup kedua mata nya, dengan kedua tangan nya di genggaman oleh Mbah, dukun sakti di kampung nya, awal nya ia ragu, namun ada begitu banyak orang yang ia temui,kata nya berhasil semua jika meminta bantuan dukun ini, hingga membuat Rara memberanikan diri untuk membuka mata batin nya, supaya ia bisa melihat 'mereka' yang berbeda dengan nya.

dukun tersebut, terlihat membaca mantra dengan mulut komat Kamit, meski Rara sangat penasaran, namun ia berusaha sekuat tenaga, untuk mengikuti instruksi dari dukun tersebut supaya ritual nya berjalan dengan lancar.

setelah beberapa menit kemudian, Rara merasa tubuh nya sedang di basahi oleh air, yang bau nya seperti bau bunga, ia ingat sesaat kesini Mbah tersebut meminta di bawa kan bunga tujuh rupa dan beberapa macam limau untuk di gunakan sebagai pemandian nya, entah apa fungsi untuk membuka mata batin dengan pemandian itu, ia tak paham, yang jelas Rara hanya mengikuti instruksi dukun itu saja, demi bisa bertemu kembali dengan kekasih nya Bima.

"buka..."ujar lelaki itu, hingga membuat Rara perlahan-lahan membuka mata nya, ia tak melihat apapun hanya ada dukun itu depan nya, sama hal nya awal ia mulai menuntut mata.

"kamu pasti bingung karena belum bisa melihat 'mereka' kan ? "tanya dukun itu, seperti nya dia paham dengan kebingungan Rara.

"tenang saja, nanti juga perlahan-lahan kamu akan dapat merasakan kehadiran 'mereka', tapi ingat, jangan pernah membuat suatu perjanjian apapun dengan 'mereka' jika itu sampai terjadi, kamu akan menyesal seumur hidup mu..."tutur dukun itu lagi.

"baik Mbah, terima kasih " ucap Rara sambil menyerahkan sebuah amplop coklat yang ia ambil dari dalam tas nya dan memberikan kepada lelaki itu.

02. Teman-teman Rara

Rara Wulandari seorang wanita cantik yang berkuliah di universitas ternama di kota nya, ia dan beberapa orang sahabat nya mengekost sebuah rumah lantai dua yang di huni oleh beberapa orang teman nya, yang tak lain bernama : Sovia, Fika, Asti mereka berempat menepati kamar yang berbeda meskipun tinggal di satu rumah, sebab rumah ini memang memiliki empat buah kamar di lantai dua dengan dua buah kamar mandi dan satu dapur yang bersebelahan dengan kamar mandi.

sedangkan di lantai bawah, rumah kost ini mereka, di huni oleh beberapa orang pria dan wanita campuran, mereka bernama : Robi, Andrian, Aliando, Lala dan Juwita, mereka juga sama menepati kamar yang berbeda walaupun tinggal satu atap,

namun beda nya wanita-wanita yang menepati kamar lantai bawah bersama para pria tersebut mereka adalah senior mereka dan teman-teman nya, sebab mereka 3 tahun lebih tua dari usia yang lain dan mereka juga sama berasal dari kampung yang sama dengan yang mereka.

berbeda dengan para pria-pria, mereka sama dan sebaya dengan usia Rara dan teman-teman nya Asti, Fika, Sovia, mereka juga mahasiswa semester awal seperti mereka.

"Lo dari mana ?"tanya Fika melirik Rara yang basah kuyup, setahu nya tidak ada hujan beberapa hari ini.

"hmm, gue habis jalan-jalan cari angin..."jawab Rara beralasan.

"alah, bohong kali dia... masa cari angin basah kuyup gitu...atau jangan-jangan Lo habis nyebur di sungai belakang rumah yah..."sambung Andrian, memang di belakang kontrak mereka ada sebuah sungai yang setiap hari di penuhi oleh orang-orang sekitar untuk mencuci pakaian, sebab sungai tersebut memang masih belum tercemar sama sekali, masih di jaga dan di lestarikan.

"masa sih, Lo nyebur ke sungai malam-malam gini ? nggak takut di culik wewekgombel..."tambah Asti menyela.

"atau jangan-jangan Lo habis mabuk yah, maka nya sampai basah-basahan seperti ini, atau jangan-jangan Lo melakukan percobaan bunuh diri karena di tolak oleh Robi tempo hari,hahaha..."

mereka memang selalu menghabiskan waktu bersama setiap pulang kuliah, baik laki-laki maupun perempuan mereka memang sangat garing saat berteman, terkadang mereka memasak bersama dan mengerjakan tugas kuliah bersamaan.

"siapa juga yang habis mabuk, Lo kali yah mabok... gue kan hanya cari angin dan karena gue kehausan ya gue cari minum di jalan, dan tau-tau nya minuman gue jatuh hingga baju-baju gue jadi basah kuyup seperti ini..."dalih Rara lagi sambil mengibas baju nya yang masih basah, karena di guyur oleh dukun yang ia temui barusan.

"ah masa sih, kok rambut Lo juga basah..."ujar Sovia lagi sambil berdiri dan sedikit mencium aroma yang menyengat di sela rambut teman nya itu.

"bau, apa ini ? atau jangan-jangan Lo habis melakukan persugihan yah ? ah gila Lo, kita ini masih anak kuliahan, kok Lo malah main yang seperti itu sih..."ujar Sovia, ia sangat tau bau-bau dari tubuh Rara, seperti bau limau dan bunga-bunga dengan perpaduan di mulut nya bau sirih merah yang sempat ia makan.

"persugihan bapak Lo, udah ah gue mau ganti pakaian dulu, dingin tau..."Rara pun sedikit berlari meninggalkan teman-teman nya yang sedang duduk di sofa ruangan tamu dengan sedikit keheranan.

"masa sih Rara ikut persugihan ?"ujar Fika lagi.

"aah kalian ngaco aja, mana ada yang model begitu, mending kita masak-masak yuk, lapar gue..."ujar Aliando.

"Lo mah, hanya memikirkan perut aja Al..."timpa Asti.

"haha, lebih mending dari pada mikirin Lo yang belum tentu mikirin gue haha..."

03. Makhluk mengerikan

Rara terlelap dalam tidur nya, ia berharap setelah bangun dari tidur nya ia bisa bertemu dan melihat keberadaan Bima kekasih nya, lelaki yang sangat ia cintai itu, Rara benar-benar tidak sabar ingin memeluk dan bertemu Bima lagi, ia sudah sangat merindukan kekasih nya itu.

ia mencoba menutupi mata nya, namun seketika ia di kaget kan dengan suara lemari pakaian nya yang tiba-tiba terbuka lebar dengar menjatuhkan beberapa lembar pakaian yang sudah tertata rapi di dalam nya.

"astaghfirullah, ngagetin aja..."ujar Rara sambil berjalan memungut semua pakaian yang berhamburan di lantai, seketika ia merasa kan hawa yang berbeda di sekitar lemari nya, tubuh nya juga seketika merinding dan sangat dingin, apa lagi di bagian tekuk leher nya.

"kok, cuaca nya tiba-tiba berubah seperti ini yah, bikin takut aja..."ujar nya cepat-cepat memasukkan pakaian nya, dengan asal-asalan hingga membuat pakaian nya berantakan di dalam lemari pakaian, ia tak mempedulikan nya, Rara merasa ingin memasukan tubuh nya ke dalam selimut segera, karena dia sangat merasa kedinginan sekaligus ketakutan yang sangat besar, meski dia belum melihat makhluk apapun di sekitar nya.

BRAK

Bunyi lemari pakaian nya terbuka lagi dengan menjatuhkan kembali pakaiannya, Rara sangat yakin jika itu bukan di sebab kan oleh angin hingga terbuka secara sendiri nya, sebab ia sudah mengunci nya sebelum berlari keatas ranjang kembali.

BRAK BRAK BRAK

Suara pintu lemari itu terbuka dan tertutup, seperti tengah di permainkan oleh seseorang di sana, perlahan Rara mengintip dari sebalik lubang kecil di antara selimut nya, sebenarnya dia adalah wanita yang sangat penakut, demi cinta nya kepada Bima, dia menjadi wanita gila yang rela membuka mata batin nya dan melihat 'mereka' yang tidak seharusnya dia lihat.

"astaghfirullah, makhluk apa itu ?"ujar nya lirih sambil menutup mulutnya segera, peluh dingin membujur dari sekujur tubuh nya, ingin rasa nya berteriak meminta tolong,namun mulut nya seperti di bekap tak bisa bergerak sedikit pun hanya dapat mengamati dari lubang kecil sela selimut makhluk di depan nya ini.

makhluk itu sangat mengerikan dengan wajah penuh luka dan nyaris hancur, seperti nya makhluk itu mengetahui bahwa wanita yang bernama Rara ini tengah diam-diam memperhatikan nya dari dalam selimut, ia pun berjalan mendekati Rara, makhluk yang ukurannya berlipat lipat kali lebih besar dari tubuh mungil wanita itu, rambut yang sangat panjang hingga menyapu lantai dengan mulut yang mengeluarkan darah, membuat Rara bergetar ketakutan, apa lagi sebentar lagi mahluk itu akan sampai kearah nya.

dengan sekuat tenaga dan keberanian yang ia kumpulkan, Rara pun membuka penutup tubuh nya dan berlari kencang menuju arah pintu kamar, namun ia masih kalah cepat, genggaman makhluk itu sudah berada di lengan nya dan siap menarik wanita itu kearah nya.

"tolong... jangan..."ucap Rara dengan air mata yang mengalir deras dan wajah pucat Pasih, ia sangat menyesali perbuatannya yang sangat gegabah untuk membuka mata batin, hingga ia harus di pertemukan dengan makhluk seperti ini.

makhluk itu pun menarik tangan Rara keras dan membanting kan tubuh nya kearah dinding, hingga membuat tubuh wanita itu seketika remuk dan terbatuk-batuk mengeluarkan darah segar di sela bibir nya.

"to-long...." ujar Rara, namun tidak ada yang mendengar ucapan nya, sedang kan makhluk itu masih saja mendekat dan saat ini sudah mengangkat tubuh Rara keatas langit-langit kontrakan nya dan.

BRUK

Rara terhempas lagi ke lantai kontrakan dengan kepala yang terbentur di bibir meja dan seketika penglihatan nya menjadi buram, ia sekilas melihat seorang laki-laki berdiri bersama makhluk tersebut, sambil tertawa terbahak-bahak menikmati kesengsaraan yang Rara alami, lelaki dan makhluk itu sangat puas telah membuat Rara tak berdaya di lantai kontrakan nya itu.

"bi-bima..."sela Rara hingga ia terkujur di lantai kontrakan.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!