NovelToon NovelToon

Kaisar Perang Penghancur Surga

Ch. 1 Kenyataan Ataukah Ilusi? I

Di gelapnya malam,

Bulan purnama menggantung indah diatas langit, awan gelap datang menutupi langit seakan cemburu akan indanya bulan.

“Tik” “Tik” “ Tik” “Breeesss” suara hujan turun membasahi tanah membawa perasaan yang tak terlukiskan di hati para mahluk hidup, tak terkecuali Light.

Light adalah seorang tentara korps pasukan khusus lighting di Amerika, dia telah berpartisipasi dalam tes pasukan khusus kelas dunia dan memenangkan kehormatan pribadi dari kekuatan tempur individu pertama. Sehingga di akui sebagai “One Man Army”.

“Komandan, musuh terdeteksi dibalik pohon sedang beristirahat di dalam tenda” Roy selaku ajudan terpercaya Light melaporkan situasi kepadanya.

“Hmm... Huhh” Light menghela nafas, ya sekarang Light sedang melaksanakan misi tingkat SSS Internasional. Dia memejamkan mata memikirkan rencana penyerangan. Dengan kecerdasan dan banyak pengalaman yang telah dilalui Light, Dia dengan cepat menemukan taktik yang tepat untuk digunakan dalam lingkungan dan situasi sekarang.

Dalam dinginnya angin malam yang digerai derasnya hujan, mata Light terbuka dengan tatapan tajam seperti predator yang mengincar mangsa.

“Baik.... Laksanakan formasi Sprix!!” Perintah Light terucap, kelompok pasukan khusus yang terdiri dari 5 orang termasuk Light mulai berpencar menuju posisi masing – masing dengan pusat formasi yaitu Light.

15 menit kemudian

“Semua sudah diposisi ?” Ucap Light mengkonfirmasi.

“Yes Sir” Tanggap 4 anggotanya.

“Hitung ke 5 mulai... 1..2..3..4.. GO!!!” Light yang berperan sebagai pusat berlari maju menembus deras hujan “Splat” “Splat” “Splat”

“Dorr” “Dorr” konfrontasi dimulai antara kelompok Light dengan pasukan oposisi yang berjumlah 1000 orang.

“Perhatian!!... Serangan musuh” teriak salah satu pasukan oposisi yang melihat teman jaganya jatuh tertembak. Segera seluruh pasukan oposisi keluar tenda lalu bersiap mengambil senjata masing- masing.

“Zap” “Zap” “Zap” “Dorr” “Dorr” gerakan lincah Light menghindari tembakan musuh dengan memanfaatkan rimbun pepohonan hutan.

“DUMB !!!” Granat yang tergantung di pinggang segera diambil dan dilemparkan ke pasukan musuh. “Zap” “Splat” “Splat” “Dorr” “Dorr” Dengan granat sebagai pengalih perhatian Light berlari berpindah tempat sembari menembaki musuh menggunakan pistol blacktaill dikedua tangannya.

“DUMB!!” Mengerti maksud komandan mereka yang melempar granat, Roy dan 3 anggota lainnya ikut menembak dari posisi masing -masing.

“Dorr” “Dorr” “Dorr” “Aarrgghhh” teriak kesakitan musuh yang terkena tembakan.

“Hati -hati musuh punya bala bantuan, segera melapor kepada pemim.. Aarrgghhh” seakan itu adalah kata -kata terakhir yang terucap, dia tertembak tepat di jantung.

10 menit kemudian,

“Pemimpin.. pemimpin.. pemimpin Armed, pasukan telah diserbu dan diambang kekalahan!” Salah satu anggota pasukan oposisi melapor dengan tergesa- gesa sembari dia memegang pinggangnya yang berdarah akibat peluru yang ditembakkan kelompok Light.

Pemimpin Armed adalah target Light, Dia adalah pemimpin pasukan oposisi terbesar di dunia yang bertujuan menjatuhkan pemerintahan dunia. Kelompok oposisi ini sangat sulit dilacak karena selalu berpindah markas. Setelah pemerintah dunia menemukan sedikit petunjuk tentang keberadaan kelompok oposisi Armed, pemerintah dunia langsung mengirimkan pasukan khusus yaitu kelompok Light.

“Apa!! Bagaimana bisa, jumlah kita lebih banyak!” Seru pemimpin Armed kaget.

Tersenyum miris lalu menjawab seruan pemimpin Armed “Pemimpin... Jika yang menyerang kelompok kita adalah pasukan khusus biasa, kita tidak akan hancur berantakan seperti ini” mendengar perkataan anggota tersebut, mata pemimpin Armed merah terbelalak dan tubuhnya bergetar risau.

“Apa maksudmu pasukan khusus ini...” “Ya, benar pemimpin... Ini pasukan khusus yang dikomandoi oleh Light!” Sebelum pemimpin Armed menyelesaikan perkataannya, anggota tersebut menimpali dengan suara yang bergetar putus asa.

“LIGHT... One Man Army” kata pemimpin Armed menundukkan kepalanya dan mengepalkan jari- jarinya dengan kuat “SIALANNN!!”

“SRRAAKKK” “Menyerahlah..’” tepat ketika pemimpin Armed mengumpat kesal, seolah umpatannya sebagai penanda masuknya Light beserta kelompoknya ke tenda. “Angkat tangan!!” Ucap Light sembari menodongkan pistol blacktaill dikedua tangannya. “One Man Army... Light!!” Seru geram pemimpin Armed, dengan mata merah melotot yang ditunjukkan ke Light, Dia dengan terpaksa mengangkat tangan.

“Pemimpin Armed, sebaiknya dirimu ikut dengan kami menuju pemerintahan.” Light berkata dengan suara rendah tapi mendalam.

12 menit sebelumnya,

“Crekk creekkk perhatian... Isi ulang peluru, persiapan serangan!” Petunjuk Light kepada anggotanya lewat walkie talkie.

“Siap... GO!!” Light memberi perintah sembari melemparkan granat kejut ke pasukan musuh. “Dorr” “Dorr” “ Dorr” Dengan bantuan granat kejut, pandangan pasukan musuh menjadi terganggu sehingga mereka menembak tak tentu arah, akhirnya kelompok Light dengan mudah melumpuhkan mereka.

Sekarang,

“Huh... Light, dirimu memang hidup sesuai reputasi mu, tapi apa kau kira aku Armed akan menyerahkan hidup ku kepada para bajingan pemerintah??” Tanggapan pemimpin Armed dengan menurunkan tangannya lalu memasukkan salah satu tangan kedalam pakaian.

“Potong omong kosong... Para pasukan mu sudah kami lumpuhkan, apa yang akan kau andalkan lagi??” Balas Light yang masih menodongkan pistol blacktaill dengan waspada, kerutan terbentuk di antara alisnya.

“HAHAHAHA... Daripada aku menyerahkan diri lebih baik aku mati bersama kalian, Bajingannn!!!!” Teriak pemimpin Armed yang menyobek pakainya sembari menekan pematik bom lalu berlari menuju kelompok Light dengan bom ditubuhnya. Light tidak mengira bahwa tekad pemimpin Armed sangat kuat hingga dititik akan melakukan bom bunuh diri.

“Ap... Sialannn!!” Teriak Light tak sempat berlari mundur.

“Komandan awassss...” Teriak panik anggota kelompok Light

Dalam keadaan kaget, Roy ajudan terpercaya Light tersadar dan menarik Light kebelakang sembari berlari menuju pemimpin Armed. Ia menubruk pemimpin Armed hingga terjatuh, Roy memeluk pemimpin Armed yang dibadannya ada bom siap meledak. Roy melakukan itu untuk meminimalisir ledakan supaya Light dan kelompoknya dapat selamat.

“Tidakkkk ROOYYY!!!” melihat ajudan terpercaya nya berlari kedepan dan menubruk pemimpin Armed, Light berteriak dengan panik. “DUUAMMM.” Ledakan bom terjadi, pasukan khusus yang dipimpin Light terpental hingga 2 meter.

“KREAKK KREAKK JDEERR” “Breeesss” suara petir yang menggelar di langit dan hujan deras yang turun di gelapnya malam seakan menenggelamkan suara putus asa Light dan kelompoknya. Setelah ledakan bom bunuh diri pemimpin Armed, Light dan kelompoknya yang terpental berusaha berdiri dan berjalan menuju pusat ledakan.

“Slpass sreekk srekk” “Royy...” Suara lemah Light memanggil Roy, Light berjalan tertatih tatih menuju titik ledakan diikuti anggota yang tersisa, mereka berhutang nyawa kepada Roy. Jika Roy tidak meredam ledakan bom dengan tubuhnya pasti luka yang ditimbulkan tidak hanya terbakar dan terpental saja tapi nyawa sebagai gantinya.

Dalam derasnya hujan dan guntur yang saling besautan, angin berhembus membawa dingin menusuk tulang kepada mereka mahluk yang merasakan. Light dan kelompoknya berdiri diam tak bergerak, udara dingin ekstrem yang menerpa tubuh seakan tak dapat mengalahkan hati mereka yang mendingin melihat mayat tak utuh rekannya Roy di kawah pusat ledakan.

Dengan mata merah Light berkata “Misi selesai... Kembali ke pangkalan, kita bawa mayat Roy, dia layak mendapat pemakaman yang terhormat!” Light berbalik pergi “Bawa kepala Armed juga.” Tambahnya sebelum menghilang ditelan gelamnya malam, meninggalkan bahu lebar yang kesepian.

“KREAAKK JDEERR JDEEERR” “Breeesss” hujan deras yang menderu di gelapnya hutan rimbun seperti melukiskan kisah kesedihan yang tak terucap.

Ch. 2 Kenyataan Ataukah Ilusi? II

Suasana pagi yang cerah disambut dengan awan indah bergilir pergi diterpa arus angin. Sinar matahari yang menyiratkan kegembiraan dan harapan baru. Tapi seperti berbanding terbalik dengan suasana pagi, hati Light layaknya awan gelap mendung ketika Dia melihat peti mati ajudan terpercaya nya Roy dikuburkan. Setelah prosesi pemakaman ajudannya Roy, Light dengan baju khas pemakaman berbalik berjalan pergi.

"Tap" "Tap" "Tap" suara langkah kaki Light berjalan keluar pemakaman menuju tepat mobilnya di parkirkan. Sebelum menaiki mobil, Ia berbalik sekali lagi menatap pemakaman tempat peristirahatan terakhir Roy. Dengan sudut matanya, Light melihat salah satu anggota yang ikut dalam operasi misi tingkat SSS Internasional berjalan menghampirinya.

"Komandan... Apakah dirimu benar- benar sudah memikirkannya dengan matang?" Tanya anggota tersebut.

"Hmm... Ya, ini sudah keputusan bulat ku!" Jawab Light dengan tatapan tegas yang diarahkan ke langit biru. Sembari Light membuka pintu mobil lalu masuk menyalakan mesin.

"Haahhh... Semoga Komandan selalu sehat, hati- hati Komandan." Anggota tersebut menghela nafas, sedikit menunduk dan mengirim pergi Light dengan kata- kata yang sopan.

"Brruumm" "Ya... Semoga kita bisa bertemu lagi di lain kesempatan" balas Light sembari melambaikan tangan saat mobilnya pergi menjauh dari pemakaman.

Melihat Light melambaikan tangan, anggota tersebut segera melaksanakan hormat militer dan bergumam "Senang bisa mengenal dan melaksanakan misi bersama mu Komandan Light."

Ya, anggota tersebut mengetahui bahwa Light akan segera mengundurkan diri dari militer, mengingat catatan prestasi Light yang selalu menyelesaikan misi dengan tingkat keberhasilan 100%, 0 korban jiwa. Mungkin misi tingkat SSS Internasional terakhir, yang menyebabkan hilangnya nyawa ajudannya Roy telah membuat pukulan besar terhadap kepercayaan dirinya. Sejauh yang anggota tersebut tau, Light adalah tipe orang yang sangat menghargai rekannya. Melihat kematian Roy tepat didepan mata yang berkorban demi keselamatan Light, dirinya merasa sangat bersalah sehingga memutuskan keluar dari kemiliteran.

Keesokan harinya,

Di jalan menuju gerbang masuk pangkalan militer, sebuah mobil Cross NFs Carbon warna hitam berjalan dengan kecepatan rendah.

"Bruuummm" penjaga yang mengetahui mobil tersebut semula ingin menghentikannya, tapi ketika Ia melihat bintang 4 serta lambang petir di plat mobil Light, Ia segera berlari membuka gerbang lalu keluar dan membungkuk sedikit memberi salam.

"Semoga hari mu menyenangkan!"

"Beep.. beep" suara klakson mobil Light menanggapi salam penjaga tersebut.

"Sshhhh... Hampir raga ku meninggalkan tubuh" desis penjaga tersebut dengan keringat dingin ditangannya. Siapa diseluruh pangkalan yang tidak mengetahui lambang petir dengan 4 bintang itu, hanya 1 orang yang dituju "One Man Army... Light!" Gumam penjaga tersebut sembari mengatur detak jantung nya. Di pangkalan tersebut lambang petir adalah penanda pasukan elit khusus Lightning Heaven yang di komandoi oleh bintang 4 Light.

Setelah Light memarkir mobilnya, sebentar Ia merapikan seragam militer nya kemudian berjalan menuju kantor pusat untuk menemui kepala staf pangkalan.

"Tap" Tap" Tap" suara langkah Light di lorong menuju ruangan kepala staf, kadang ada anggota yang berpapasan dan memberi hormat militer lalu Light menanggapi dengan anggukan. Setibanya Light di depan pintu kepala staf, Ia mengetuk pintu dengan perasaan campur aduk.

"Tok" "Tok" "Tok" "Ijin masuk!!" Ucapnya meminta ijin.

"Yaa.. Masuk!" Jawab tegas orang di dalam ruangan.

"Kreeekkk" suara pintu terbuka lalu menutup, melihat orang di dalam ruangan tersebut yang sedang duduk didepan meja menatapnya, Light segera memberi penghormatan "Selamat pagi kepala!!"

"Pagi juga Light... Jangan kaku, panggil aku seperti biasanya" tanggap orang tersebut seraya tersenyum melihat adik anggkatnya.

"Baik kakak" ucapnya menyetujui, ternyata kepala staf tersebut adalah kakak angkat Light yang bernama Bryan. Sejak pertama kali Light mengikuti pelatihan militer di korps tentara bayaran pada umur yang sangat muda yaitu 15 tahun, Bryan adalah orang yang sangat perhatian kepadanya sehingga hubungan mereka berubah menjadi kakak angkat dan adik angkat.

"Duduk.."

"Tidak perlu kak." Tolak Light

"Hm.. Jadi apa yang perlu kakak bantu?"

"Begini kak... Aku ingin mengundurkan diri dari kemiliteran!" Jawab tegas Light sembari menatap mata kakak angkatnya tersebut.

"Huff... Dirimu sudah memikirkan dengan bulat?" Mendengar perkataan Light, Bryan sama sekali tidak terkejut, sepertinya kematian ajudan terpercaya adik angkatnya benar- benar membuat Light terpukul.

"Ya kak... Itu sudah keputusan bulat ku!" Mengepalkan tangannya Light dengan tegas menjawab pertanyaan yang diajukan kakak angkatnya Bryan.

Mendengar jawaban Light, Bryan berdiri dari tempat duduknya lalu menghampiri Light dan menepuk pundaknya seraya tersenyum menyemangati " Kakak selalu mendukung keputusan mu Light." Melihat kakak angkatnya berkata demikian, Light merasa sangat dimengerti.

"Jadi.. setelah diri mu pergi, apa yang akan dirimu lakukan? Mencari wanita?? Hahaha" seru Bryan menggoda.

" Apa maksud kakak" mendengar godaan kakak angkatnya Bryan, Light langsung menepis tangan Bryan yang masih memegang pundaknya dan memasang wajah kesal.

"Hahaha... Light dirimu sudah 30 tahun, apakah tidak berminat mencari wanita untuk di jadikan istri??" Mengerti Light kesal mendengar ucapannya, Ia kembali menggoda dan tertawa lepas. Sangat jarang melihat ekspresi malu dan kesal yang Light tunjukkan kepada nya.

"Iiisshh... Diri ku berencana keluar negeri dan kembali menjadi tentara bayaran" Light segera memberi tahu kepada Bryan rencananya ke depan, juga supaya kakak angkatnya Bryan berhenti menggodanya.

"Haahhh... Baiklah, kakak akan mengurus surat pengunduran mu" mendengar rencana Light, Bryan menghela nafas dan berhenti menggodanya.

"Terima kasih kakak" ucap Light sembari melepas pangkat di pundaknya yang telah Ia dapatkan dengan kerja keras dan prestasi selama 15 tahun karir militernya. Light menyerahkan pangkat tersebut kepada Bryan, lalu memeluk Bryan dengan erat dan membisikkan kata perpisahan "Selamat tinggal kak." "Ya.. tetap jaga kesehatan" jawab Bryan memberi pesan.

Setelah moment tersebut, Light berbalik berjalan keluar ruangan melewati lorong menuju ke mobilnya. Ia menyalakan mobil kemudian mengendarai nya meninggalkan pangkalan militer. "Brrreeemmm"

Dari sudut jendela kepala staf, Bryan yang adalah kakak angkat Light, menatap mobil Light yang perlahan menjauh dengan perasaan campur aduk. Ia menggenggam pangkat yang diserahkan Light dan berkata "Light tetaplah semangat!".

Detik mulai menjadi menit, menit berderak menjadi jam, jam berlalu menjadi hari. Tiba ketika waktunya Light pergi meninggalkan Amerika. "Zzeeerrr" "Tap" "Tap" Light berjalan menuju Security Check Poin menggunakan pakaian jas warna hitam kesukaannya dengan koper di tangan kanannya. Setelah pemeriksaan SCP, Light segera check in tiket lalu kembali berjalan menuju kabin pesawat untuk meletakkan kopernya. Melihat waktu menggunakan jam tangan di tangan kirinya, Ia mulai memasuki pesawat dan duduk di bangku yang telah Ia pesan. Kembali Ia cek waktu, pesawat mulai take off meninggalkan landasan. Light melihat ke balik jendela seraya tersenyum dan bergumam "Selamat tinggal Amerika".

"Zzheee swoooshhh~~" pesawat terbang menjauh dari bendara, menjauh pergi meninggalkan Amerika.

Menembus awan,

Menggapai langit,

Meninggalkan sebuah kenangan,

Tentang kesenangan dan kesedihan.

Ch. 3 Reinkarnasi? I

Senja mulai datang, menenggelamkan matahari dari ujung tatapan. Sinarnya menembus rumitnya ruang, seakan berpamitan dalam kenangan. Melewati jendela di ruang sederhana, menyinari seseorang yang duduk didepan lukisan.

"Fuuuuhhhh... " Asap rokok membumbung ke udara, angin berhembus masuk dari jendela yang menerpa asap rokok ke segala sudut ruangan. Di dalam ruangan yang sederhana dibalik meja terdapat seorang pria yang duduk diam memandang lukisan di dinding.

"Tok" "Tok" "Tok" terdengar ketukan dari luar pintu

"Masuk!!" Jawab tenang pria di dalam ruangan

"Kreeekkk" "Selamat sore pemimpin." Salam seseorang mengetuk pintu kepada pria tersebut.

"Hmm... Sore, ada apa?" mendengar salam orang tersebut, pemimpin yang dimaksud membalas lalu memutar kursi menghadap pembicara sembari mengajukan pertanyaan.

"Pemimpin Light..." Ya pria yang menghisap rokok itu adalah Light, setelah pensiun tidak ada berita tentang dirinya selama beberapa waktu. Ia telah meninggalkan Amerika dan bergabung ke dalam organisasi tentara bayaran yang terkenal secara Internasional, bahkan Ia menjadi kartu truf dari organisasi tersebut.

"Ada pesan yang dikirim oleh M." Ucap bawahan tersebut dengan memberikan sepucuk surat kepada Light, setelah memberikan urat tersebut Ia dengan cepat meminta undur diri dan memberikan ruang baca kepada Light.

Melihat bawahan tersebut undur diri, sudut mata Light melirik surat ditangan yang diberikan bawahannya. M adalah broker terpercaya nya, surat yang di berikan pasti memiliki poin kepentingan yang sangat tinggi.

"Sreek~" Light membuka surat tersebut kemudian mengambil 2 kertas di dalamnya. 10 menit Light membaca surat tersebut, yang memberi tau bahwa R nation telah menciptakan sejenis senjata biologis tidak berwarna dan tidak berasa. Dan akan diangkut menuju negara Amerika untuk melakukan konspirasi pemusnahan masal manusia.

"Braakk!!" "Bastradd" suara umpatan dan gebrakan meja terdengar jelas dalam ruangan sederhana tersebut. Membaca surat yang di kirim brokernya, Light menjadi sangat geram. Memegang erat surat itu, Light berdiri dengan tangan terkepal erat hingga telapak tangan nya berdarah. Mata merah marah, menunjukkan betapa Ia ingin sekali mengahancurkan kelompok dari R nation.

"Sraaakkk" Light mengambil jas yang tergantung di kursi dengan kasar lalu memakainya.

"Tap" Tap" Tap" "Kreekk... Braakk!" Berjalan dengan langkah lebar sembari membawa surat tersebut, Ia meninggalkan ruangan dalam kemarahan. Ya, Light berencana menggagalkan tindakan konspirasi itu, berpedoman peta yang diberikan besama surat dari brokernya, Ia akan terbang kembali menuju Amerika.

Meski Dia telah pensiun dari divisi Lighting Heaven bertahun- tahun yang lalu, hatinya masih bersama tanah kelahirannya. Selama misi itu merugikan kemerdekaan negaranya, Dia tidak hanya akan tidak menolak misi itu bahkan juga akan berusaha mengungkap dalang dibalik konspirasi tersebut.

"Zwinngg" "Zwinngg" "Zwinngg" "Sudah 5 tahun... Aku disini lagi." Dalam helikopter yang terbang tinggi di langit sore, angin berhembus dengan kuat menerbangkan rambut seorang pria tampan. Ia bergumam tenang seolah mengenang segala pengalaman yang telah dilalui di negara ini.

Membawa seluruh peralatan yang dibutuhkan dari markas tentara bayaran, Light mengambil parasut dan memasangnya dipunggung. Melihat kembali peta ditangan nya, Ia bersiap terjun dari helikopter menuju rimbunnya hutan.

"Zap" "Swooozzhh" Light meloncat dari helikopter, Ia menghitung detik selama 30s.

"Sseerr.. Broosshh" Light menarik tali parasut pada ketinggian kurang lebih 800 kaki dengan parasut terbuka sempurna. Ia mengendalikan parasut tersebut menuju tanah lapang di antara rimbunnya pohon hutan. "Drrapp" dengan kemampuan Light sebagai mantan pasukan khusus dan tentara bayaran Ia dengan sempurna mendarat di tanah yang dituju.

"Sraapp" "Sraap" "Sraapp" Light dengan cepat melepaskan parasut yang Ia pakai, kemudian melipatnya dan menimbun parasut menggunakan daun- daun kering. Light melakukan itu agar jejak kedatangan nya dapat disamarkan.

"Draap" "Drrapp" Sraaakk" derap langkah Light menembus rimbunnya pohon di hutan. Setelah beberapa waktu Ia kembali melihat peta dan mencocokkan kompas untuk mentukan arah. Menatap jeli kompas yang di pegang dan memastikan bahwa arah yang Ia tuju benar, Light berjalan maju dengan waspada sembari memegang senjata api yang siap tembak.

Seakan waktu berjalan cepat, Light akhirnya tiba di tempat yang di tunjukkan peta. Tempat yang ditunjuk adalah sebuah banker bawah tanah yang ditutupi oleh pohon disekitar. "Drap" "Drap" Perlahan Light berjalan maju, dengan senjata api yang Ia posisikan di depan, Light melirik keadaan sekitar. Angin malam berhembus pelan, bulan purnama seakan menyaksikan tidakan Light memasuki banker.

Light menyusuri lorong banker dengan teliti, memasuki ruangan demi ruangan dan pada akhirnya Iapun menemukan kumpulan senjata biologis yang akan digunakan untuk konspirasi melawan Amerika.

Tepat ketika Ia berhasil mengukir jalur kehidupan dan memasuki banker bawah tanah dan tepat ketika Dia akan menghancurkan kumpulan senjata biologis, banker tiba- tiba runtuh dan hampir menjebaknya di dalam selamanya. Light berlari dengan sekuat tenaga keluar dari banker.

Ketika Ia melihat M bersama R nation muncul di depan banker satu persatu dengan senjata api di tangan mereka.. Dirinya berdiri terpaku, otak Light dengan cepat menyimpulkan apa yang terjadi. Ini adalah konspirasi... Bukan konspirasi untuk menyerang Amerika tetapi konspirasi untuk melenyapkan dirinya.

Dia dihianati oleh M si broker, orang yang dia percayai. Kalau tidak, dengan tingkat kecerdasan yang dirinya miliki, mana mungkin konspirasi R nation dapat berhasil menjebak dirinya dalam situasi hidup dan mati.

"Light kawan ku, Menyerahlah!!" Ucap si M broker terpercaya Light,

"Ma**, berapa harga yang mereka bayar kepada mu? Hingga dirimu mehianati diriku, kawan mu sendiri??" Tanya Light kepada broker dengan suara yang dalam hingga menakutkan.

"Light... Jujur ku ungkapkan padamu, selama ini diri ku sangat membencimu. Semua pandangan kekaguman, kehormatan, pujian, semuanya tertuju padamu. Mereka selalu melihat mu dan menjadikan mu sebagai tolak ukur kemampuan, simbol kesempurnaan kekuatan. Selama dirimu ada, Aku Ma** selalu menjadi yang kedua!!" Jelas broker dengan kesal, melampiaskan semua frustasi kepada Light.

Mendengar penjelasan M si broker terpercaya nya, Light menunduk tertegun. "Heh.. ha hahaha..." Tawa Light mengejek diri sendiri.

Menatap kembali wajah broker nya, Light berkata dengan mata merah melotot dan tangan mengepal kuat "Hehh... Jadi selama ini dirimu memanfaatkan ku? Membuat ku mengajari mu semua keterampilan ku, jadi ini balasan mu kepada ku??"

"Kenyataan memang kejam kawan." Jawab singkat si M, "Jadi apa kata-kata terakhir mu?!" Lanjutnya sembari mengangkat salah 1 tangannya memberi komando pasukan R nation.

"Hehh.... BWWAHAHAHHAHA HHAHAHAHAHA, MA** !! MESKIPUN AKU MATI DIRIMU TETAP AKAN MENJADI YANG KEDUA !!!"

"TEMBAKK!!!" "Dorr" "Dorr" "Dorr" "Dorr" Mendengar kata-kata terakhir yang diucapkan Light, broker memberi komando dengan keadaan hati yang suram.

"Ambil mayatnya dan bakar, lalu sebarkan abunya di langit Amerika!" Ia berbalik pergi seraya memberi perintah kepada pasukan R nation. Meski Ia membenci Light, disalah satu sudut hati dirinya juga menghormati sosok tangguh Light.

.

.

.

"Jadi seperti inikah rasanya kematian, dinginn, dan rasa kantuk yang luar biasa ha ha."

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!