NovelToon NovelToon

I'M Yours

01 ( Pertemuan pertama )

Seorang mahasiswi cantik sedang berjalan di trotoar dengan langkah cepat.

Dia hampir menabrak pejalan kaki lainnya saking terburu-buru nya.

" Ah, maaf Tuan. Aku sedang terburu-buru," kata Alea sambil terus berjalan.

" Lain kali hati-hati, Nona!!" teriak seorang pria.

Alea terus mempercepat langkah kakinya sambil terus melihat kearah jam tangan.

Lalu tanpa melihat kearah jalanan, Alea langsung menyebrang.

Chiiiitt ....

Suara rem berdecit.

Alea menutup telinga nya sambil terpaku di tengah jalan dan tepat berada di depan mobil mewah yang hampir saja menabrak nya.

Jika saja pengemudi itu tidak menginjak pedal remnya.

"Shiittt," umpat seorang pria di dalam mobil itu.

Pria itu melihat kearah perempuan yang masih terpaku di depan mobilnya sambil menutup telinga nya.

Leon keluar dari mobil sportnya dan menghampiri perempuan itu. Dia mengambil tangan yang menutupi telinga wanita itu dan melihat wajahnya.

Alea membuka mata hijau nya dan melihat kearah pria yang berdiri di hadapannya.

Leon seolah tersihir oleh mata indah wanita itu, dia menatap netra indah itu dan mereka saling berpandangan.

" Beautiful," ucap Leon lirih, bahkan hampir tak bersuara.

TIN TIN ...

Bunyi klakson dari mobil yang berada di belakang mobil Leon menyadarkan mereka.

Leon menarik tangan Lea menuju trotoar.

" Kau tidak apa-apa, Nona?" tanya Leon khawatir.

Tadinya dia ingin sekali memaki perempuan itu, tapi saat melihat mata indah nya, Leon berubah pikiran.

" Aku tidak apa-apa, Tuan. Aku minta maaf. Aku terburu-buru tadi," kata Lea menundukkan kepalanya.

" Apa perlu ku antar? Kau sepertinya sangat terburu-buru." Tawar Leon.

" Tidak perlu, aku hanya tinggal menyebrang. Aku ada mata kuliah pagi ini, dan aku hampir terlambat. Sekali lagi aku minta maaf." Lea menyebrang dengan hati-hati kali ini.

Leon menatap kepergian Lea yang semakin menjauh dari pandangan nya.

Pria itu terus menatap kemana Lea pergi, hingga dia melihat Lea masuk ke gedung universitas yang tepat berada di seberang jalan.

" Jadi dia salah satu mahasiswi disana," Gumamnya sambil tersenyum smirk.

Lalu masuk kedalam mobilnya dan menjalankan mobil itu menuju perusahaannya yang tak jauh dari gedung universitas itu.

.

" Permisi, Pak. Maaf aku terlambat hari ini karena tadi ada inseden kecil yang __" ucapan nya terpotong.

" Duduk!!" kata Dosen itu tegas.

" Terimakasih, Pak." Lea langsung masuk dan duduk di kursinya.

" Kebiasaan kau, Lea," celetuk Alina. Sahabat dekat Alea.

" Sorry," kata Lea sambil meletakkan tangan di telinga Nya.

Lalu mereka mengikuti mata kuliahnya pagi itu.

.

.

Sebuah mobil sport berhenti tepat di depan lobby sebuah perusahaan besar.

Security membukakan pintu mobil itu, dan seorang pria tampan keluar dari mobil sport nya dengan mengenakan kacamata hitam nya.

Pria itu melemparkan kunci mobilnya pada security itu untuk memarkirkan mobilnya di parkiran khusus.

Leon berjalan dengan langkah lebarnya mesuk Kedalam gedung itu. Semua karyawan tampak menundukkan kepalanya saat ber papasan dengan pemilik gedung itu.

Dia sudah di tunggu oleh asisten nya di pintu lift khusus, Pria itu langsung masuk kedalam lift lalu di susul oleh sang asisten.

" Kita akan langsung meeting pagi ini, Bos. Para staf penting di kantor ini sudah menunggu di ruang meeting," kata sang asisten.

" Baiklah, apa kau sudah membawa berkas nya, Rob?" tanya Leon tanpa menoleh pada Roby.

" Sudah, Bos!!" jawab Roby tegas.

Ting ...

Pintu lift terbuka, Leon keluar dari lift berjalan menuju ruang meeting dengan di ikuti oleh Roby, sang asisten setia.

.

.

2 jam berlalu, Alea dan Alina keluar dari kelas setelah menyelesaikan tugas - tugas yang di berikan oleh pak Dosen tadi.

Mereka berdua berjalan beriringan di lorong kampus, dan berhasil menjadi pusat perhatian di kampus itu.

Alea dan Alina, termasuk gadis yang populer di kampus itu karena selain cantik mereka juga salah satu mahasiswi yang sangat berprestasi, serta dari keluarga yang terpandang.

Aleana Mouvrik adalah putri dari Johan Mouvrik yang memiliki perusahaan periklanan terbesar di kota itu.

Sementara Alina Bramasta, putri dari Gustave Bramasta, serta adik dari Devandra Bramasta. Pengusaha yang sangat terkenal di negaranya dan pemilik resort ternama yang sudah menyebar bahkan di luar negeri.

Alea dan Alina sama-sama memiliki sifat yang ceria, dan mudah bergaul dengan siapa pun. Yang membedakan antara mereka hanya satu.

Yaitu Alina seorang gadis yang manja dan Alea seorang gadis yang tangguh. Tapi mereka sama-sama gadis yang tidak mudah di tindas.

Kini, mereka sedang berada di cafetaria yang berada dekat dengan kampusnya.

Mereka duduk di beranda cafetaria yang berhadapan langsung dengan jalan raya.

" Apa aku boleh menginap di apartemen mu malam ini, Al?" tanya Lea sembari menghisap rokok nya.

" Boleh, tapi dengan satu syarat," sahut Al.

" Aku tidak boleh menyalakan rokok ku di dalam apartemen mu," kata Lea sudah hafal dengan syarat yang sering di ajukan oleh Alina.

Alina tertawa mendengar perkataan Lea dengan ekspresinya yang sangat menyebalkan tapi itu malah terlihat lucu oleh Al.

" Good girl," kata Alina sambil menepuk pelan pipi Lea.

Dari kejauhan, tampak seorang pria tampan yang berjalan kearah mereka dengan di ikuti asisten nya.

" Ehem ... ehem, boleh aku bergabung?" tanya seorang pria tampan yang kini berada di samping mereka.

Alina dan Alea melihat kearah wajah dua pria itu dan terpaku.

Alea menutup mulut Alina yang menganga sambil melihat kearah Pria itu.

" Tutup mulutmu, Al. Nanti ada laler masuk baru tahu rasa Lo," ucap Lea.

" Iishh ... Kau ini," sahut Al mencebik.

" Jadi bagaimana? Apa aku boleh bergabung dengan kalian?" tanya Leon sekali lagi.

" Silahkan, Kau boleh bergabung dengan kami. Iya kan, Alea?" kata Alina sambil menginjak kaki Alea.

" Aawww ..." Pekik Alea melihat mata Al yang memelototi nya.

" Ah, iya Tuan. Silahkan duduk," kata Alea tersenyum kecut.

" Terimakasih." Leon langsung duduk di kursi sebelah Lea sementara Roby di kursi sebelah Al.

" Ah ya, tadi kita belum sempat berkenalan saat bertemu. Kenalkan ...." Leon mengulurkan tangannya pada Lea.

" Namaku, Leonardo Guesson. Kau bisa memanggilku, Leon," kata Leon memperkenalkan diri.

" Aku Alea, Aleana Mouvrik," sahut Lea membalas uluran tangan dari Leon sambil tersenyum.

" Dan dia __" ucapan Lea terpotong saat melihat ekspresi wajah Al yang terus menatap wajah Roby tak berkedip sambil menopang dagunya.

Leon tertawa pelan melihat tingkah Al sambil menyenggol lengan kekar Roby.

" Al ... " Panggil Lea berulang kali sambil melambaikan tangannya di depan wajah Alina tapi wanita itu sama sekali tak bergeming.

' Oh my, dia memalukan sekali,' batin Lea sambil memijat keningnya yang tak sakit.

Lalu Roby menjentikkan jarinya di depan wajah Alina, sontak wanita itu langsung tersadar dari lamunan nya.

" Lea ... Menggangu ku saja!!" teriak Al salah sangka.

" Al ... Bukan aku yang menjentikkan jarinya di depan mu, tapi dia!!" sahut Lea sedikit berteriak sambil menunjuk kearah Roby.

" Oh my, sorry. Aku sedikit terpaku melihat wajah tampan mu," kata Al gamblang.

" Kenalkan, namaku Alina Bramasta," kata Al memperkenalkan diri dan langsung mengambil tangan Roby seraya bersalaman.

" Aku Roby Handrix," sahut Roby datar.

Lalu mereka melanjutkan obrolan nya dan saling bertukar nomor ponsel.

02 ( PDKT )

Setelah pertemuan itu, Alea dan Leon sering berkomunikasi dan saling bertukar kabar.

Bahkan mereka sering bertemu saat jam makan siang di cafetaria yang jaraknya dekat dengan universitas serta dekat dengan perusahaan Leon.

" Sepertinya sedang ada yang lagi pdkt secara intens nih ..." kata Al sambil menyenggol lengan Lea.

" Apa sih, Al."

" Iishh kau tidak mau cerita padaku? Kau tak mau membagi kebahagiaan mu pada sahabat mu ini?" kata Alina mencebik.

" Baiklah ... Baiklah. Aku menyukai Leon, apa kau puas?" kata Lea ketus.

" Tidak, aku belum puas sebelum kau menceritakan tentang hubungan kalian," sahut Alina sambil meminum nya.

" Kita belum ada hubungan, Al." sahut Lea sambil menyantap makanannya.

" Ck, kau ini tidak seru," celetuk Alina.

" Kau sendiri? Bagaimana usaha mu mendekati asisten Leon?" tanya Lea.

" Ck, pria itu super dingin, cuek dan sepertinya dia tak tertarik dengan wanita."

"Uhuk ... Uhuk," Lea sampai tersedak mendengar perkataan Alina.

" Pelan-pelan dong kalau makan." Al langsung memberikan minuman pada Lea.

Lea mengambil gelas itu lalu meminumnya.

" Thanks girl," kata Lea.

" Kau jangan sembarang bicara, Al. Masak iya Roby tidak tertarik sama wanita, ada-ada saja kau ini." Lea menggelengkan kepalanya.

" Ya, kalau dia pria normal, kenapa dia seperti tak tertarik pada ku? Seorang Alina Bramasta yang dengan suka rela membuka hatinya untuk seorang asisten tampan, tapi sayangnya asisten itu tak tertarik padanya. Ck, memalukan sekali," kata Alina bermonolog.

Alea tertawa mendengar ucapan dari Alina yang kini sedang tak bersemangat mendekati seorang pria.

Tak seperti biasanya dia yang di kejar oleh pria dan kini berbanding terbalik.

" Ck, berhenti menertawai ku, Lea. Menyebalkan," kata Alina mencebik.

" Mungkin dia risih melihat sikap manja mu ini, Al," sahut Lea sambil tertawa.

" Aah ... What ever. Aku tak mau mengejar seorang pria, harus nya mereka yang mengejar ku." Celetuk Alina cuek.

" Hahaha ... Kalau begitu larilah. Karena ada pria yang sedang berjalan ke arah mu."

Alina menoleh sambil membelalakkan matanya melihat beberapa pria yang berjalan kearah nya sambil membawa beberapa hadiah.

" Oh my God, mereka datang lagi." Gumam Al. Lalu beranjak dari kursi kantin dan berlari keluar kantin.

" Hey, Alina tunggu ... Aku punya hadiah untuk mu!!" teriak salah satu pria itu sambil mengejar Alina.

" Hahahaha ... Doa mu langsung terkabul Al !!!" teriak Lea sambil tertawa melihat Al yang di kejar-kejar oleh beberapa pria.

.

.

.

Di sebuah gedung, dimana perusahaan dari Leon berdiri dan menjulang tinggi.

Seorang pria tampan sedang mengadakan meeting dengan pegawai nya.

Setelah selesai meeting pria itu langsung menuju ruangannya.

Saat membuka pintu ruangannya dia di kejutkan dengan kedatangan seorang wanita cantik yang sedang menunggu di ruangan nya.

CEKLEK

Mendengar pintu di buka, wanita itu langsung berdiri dan menghampiri Leon.

" I Miss you," kata wanita itu sambil memeluk tubuh Leon.

Leon melepaskan pelukan itu tanpa membalas pelukan dari wanita itu.

Lalu berjalan kearah kursi kebesarannya.

" Untuk apa kau kemari?" tanya Leon dingin.

" Aku merindukan mu, Leon. Jadi aku kemari," sahut wanita itu sambil berjalan kearah Leon.

" Aku tidak punya waktu untuk meladeni mu, sekarang keluar dari ruangan ku!" tegas Leon tanpa melihat kearah wanita itu.

" Tidak, sebelum kau mau menemaniku makan siang," kata wanita itu.

" Sandra!!! Aku sibuk. Jangan menggangguku!! Keluar!!" bentak Leon.

Sandra adalah salah satu wanita yang mendekati Leon, dia sudah gagal mendekati Dimas ( kalau belum tahu Dimas, baca novel my lovely girl 😁 )

Dan kini Sandra sedang berusaha mendekati Leon, seorang pengusaha muda yang sangat kaya raya.

Sandra sangat kesal mendapat penolakan dari Leon, Dan akhirnya dia keluar dari ruangan itu dengan perasaan dongkol.

" Ck, kalau saja dia tidak tampan dan kaya. Aku pasti akan memblacklis nya dari daftar pria incaran ku," Gumam Sandra sambil berjalan menuju lift.

Leon menghubungi asistennya dan berkata.

" Rob, jangan biarkan siapapun masuk ke dalam ruangan ku. Apalagi Sandra, apapun alasannya, jangan pernah biarkan dia masuk ke ruangan ku!!" tegas Leon.

" Baik bos," sahut Roby.

" Ada-ada saja masalah hari ini," gumam Leon lalu melanjut pekerjaan nya yang memang sedang menumpuk.

Ting ...

Bunyi ponselnya menandakan ada pesan masuk. Leon langsung membuka pesan itu sambil menyunggingkan senyumannya.

" Apa kau sedang sibuk, Tuan?" tulis Lea.

Bukannya membalas pesan itu, Leon malah langsung menghubungi wanita yang sedang menarik perhatian nya.

" Hallo."

" Hallo my dear, apa kau sedang bosan?" tanya Leon sambil duduk di kursi kebesarannya.

" Ya, aku sedang bosan. Apa kau tidak sibuk, Leon? tanya Lea.

" Kemana Alina? Biasanya kau akan lupa padaku jika sedang bersama nya," sahut Leon menyenderkan kepalanya lalu memutar kursinya menghadap ke kaca besar yang ada di belakangnya.

" Haha ... Dia sedang berlarian menghindari kejaran dari banyak pria yang mengagumi nya," kata Lea sambil tertawa.

Leon tertawa mendengar perkataan Lea.

Mengobrol dengan Lea membuat mood nya yang tadi hancur kini menjadi baik kembali.

Dan itu menjadi hiburan tersendiri bagi nya.

" Hey, kau belum menjawab pertanyaan ku, Tuan," kata Lea.

" Itu pertanyaan yang tidak penting, Dear. Sesibuk apapun aku akan tetap ada waktu untuk mu," kata Leon.

" Isshh ... Gombal sekali kamu pak," sahut Leon sambil tertawa.

" Hey, Dear. Aku tidak sedang menggombali mu," sahut Leon.

" What ever."

Lalu mereka mengobrol lama sambil video call lan. Dan itu membuat Leon kembali bersemangat bekerja karena di temani oleh Lea, meskipun melalui sambungan telepon.

03 ( Kejutan Manis part 1)

1 bulan sudah Alea dan Leon melakukan pendekatan. Mereka semakin dekat dan semakin intens menunjukkan perasaan nya masing-masing.

" Al ..." Panggil Lea di lorong kampus.

Al menoleh dan tersenyum, wanita cantik itu menghentikan langkahnya dan menunggu Alea yang sedang berlari ke arah nya.

" Kemanasaja kau, aku mencari mu sejak tadi!!" tegas Lea sambil mengatur nafasnya yang ngos-ngosan.

" Maaf, aku tadi sedang bersembunyi," kata Alina.

" Hahah ... Mereka masih mengejar mu? Apa perlu bantuan ku agar mereka tak lagi mengganggu mu?" sahut Lea sambil tertawa.

" Ck, kau ini menyebalkan sekali. Kau lihat itu ...," kata Al sambil menunjuk kearah bodyguard nya yang sengaja di tugas kan oleh sang kakak untuk menjaga Alina.

Dev, mendengar Alina yang selalu di ganggu oleh para pria di kampusnya. Maka dari itu dia menyewa para bodyguard untuk menjaga adik kesayangan nya.

" Hahaha ... Jadi kau di kawal oleh bodyguard itu?" tanya Lea sambil tertawa.

" Iya, kakak begitu kekeh untuk memberi ku bodyguard. Gara-gara para pria itu terus menggangguku, aku jadi kehilangan kebebasan ku," kata Alina mencebik.

" Tak apa, Al. Sekarang yang terpenting mereka tidak akan berani mengganggu mu lagi, kan?" kata Lea.

" Hufft ... Sama saja bohong."

Mereka terus berjalan kearah parkiran, tiba-tiba ada seorang pria yang memanggil Alea di luar gerbang kampus.

" ALEA !!!"

Al dan Lea menoleh ke asal suara yang sangat di kenalnya. Lea menyunggingkan senyumnya ketika melihat pria pujaan hatinya melambaikan tangan ke arah nya.

" Beruntung sekali nasib mu, Lea. Kau bebas dan mendapatkan pria tampan seperti Leon," kata Al sendu.

" Nikmati saja nasib mu yang malang ini, girl. Lagi pula para bodyguard itu lumayan tampan dan hot," kata Lea sambil berbisik.

Lalu berjalan kearah Leon dan menjauh dari Alina.

" Kalau begitu kau goda saja mereka!!" teriak Al.

" No, karena aku sudah punya pria tampan di samping ku!!" balas Lea sambil berteriak dan menggandeng tangan Leon.

" Menyebalkan !!" teriak Alina yang masih bisa di dengar oleh Lea dan Leon.

Namun pasangan itu hanya tertawa melihat Al yang selalu di dampingi oleh bodyguard nya.

" Silahkan masuk, Nona," kata salah satu bodyguard sambil membukakan pintu mobil untuk Alina.

Alina hanya bisa pasrah karena itu adalah perintah dari sang kakak yang sangat protektif menjaga nya.

.

Leon membukakan pintu mobil untuk Lea, lalu wanita itu masuk kedalam mobil sport milik Leon.

" Thank you," kata Lea tersenyum.

Leon menyusul Lea masuk kedalam mobil dan duduk di belakang kemudi nya.

" Mau kemana kita hari ini?" tanya Lea ketika Leon sudah berada didalam mobil.

" Kau tak perlu tahu, karena ini adalah kejutan," kata Leon sambil memasang kan sabuk pengaman untuk Lea.

" Kejutan apa? Boleh aku tahu?" tanya Lea excited.

Leon tertawa sambil mengacak rambut panjang Lea dan berkata.

" Bukan kejutan namanya, kalau aku memberi tahu mu, Honey."

Lalu Leon melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang dan meninggalkan area kampus.

Dalam perjalanan, mereka selalu bersenda gurau hingga tak terasa sudah 1 jam perjalanan mereka.

" Leon, sebenarnya kita mau kemana? kenapa lama sekali," kata Lea sambil melihat kearah mana mobil itu melaju.

" Sebentar lagi sampai," sahut Leon mengelus puncak kepala Lea.

" Aku sudah tak sabar, dan penasaran dengan kejutan mu."

Lea terus menatap jalanan dan senyumnya mengembang saat melihat pemandangan pantai yang indah di hadapan nya.

" Apa kita akan ke pantai itu, Honey?" tanya Lea menunjuk kearah pantai.

" Hmmm ... Maybe." Leon menghentikan mobilnya di pinggir jalan.

" Honey, kenapa berhenti disini?" tanya Lea heran.

Leon tidak menjawab pertanyaan Lea dan langsung menutup mata Lea dengan sapu tangan nya.

" Kenapa mata ku harus di tutup, Honey?" kata Lea.

" Diamlah, kenapa kau cerewet sekali seperti Alina ...," sahut Leon. Lalu melajukan mobilnya kembali menuju pantai.

Leon menghentikan mobilnya di parkiran resort yang berada di dekat pantai.

Pria itu sudah menyiapkan kejutan manis untuk mengungkapkan perasaannya pada wanita cantik yang sudah menarik perhatiannya.

" Apa kita sudah sampai?" tanya Lea.

Leon turun dari mobilnya lalu membukakan pintu mobil untuk Lea.

Leon menggenggam tangan Lea dan membantu wanita itu turun dari mobilnya.

" Thank you, Honey," kata Lea ketika turun dari mobil.

" Tak usah berterima kasih padaku, Honey." Leon menggandeng tangan Lea masuk kedalam resort.

" Honey, kita tak jadi ke pantai?" tanya Lea penasaran, karena dia merasakan hawa dingin AC ketika memasuki area resort.

Leon tak menjawab dan terus menggandeng tangan Lea menuju lift.

Kini mereka sudah tiba di bagian atas resort itu, perlahan Leon menggandeng tangan Lea ke arah gambar hati yang disusun rapi menggunakan kelopak bunga mawar merah.

Ketika mereka tepat berada di tengah-tengah gambar hati itu, Leon membuka kain yang menutupi mata Lea.

" Sekarang buka matamu," kata Leon berdiri di hadapan Lea.

Perlahan, Lea membuka matanya dan mengedarkan pandangannya.

Senyumnya mengembang saat mendapati kejutan yang sangat manis dari Leon.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!